• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Penyebab Guru Bimbingan & Konseling SLTA di Salatiga Tidak Melakukan Evaluasi Perencanaan Program T2 942011087 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Penyebab Guru Bimbingan & Konseling SLTA di Salatiga Tidak Melakukan Evaluasi Perencanaan Program T2 942011087 BAB V"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

74

BAB V

PENUTUP

1.1

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, diketemukan empat faktor yang signifikan menjadi penyebab guru BK SLTA di Salatiga tidak melakukan evaluasi program. Faktor 1

adalah akses guru BK untuk mengembangkan

kemampuan analitis (eigenvalue 4,354); faktor 2 adalah ketersediaan data pribadi dan sosial siswa (eigenvalue 1,456); faktor 3 adalah kebijakan sekolah terhadap profesionalisme guru BK (eigenvalue 1,343); dan faktor 4 adalah kurangnya pengetahuan guru BK mengenai evaluasi BK (eigenvalue 1,104).

1.2

Saran

a. Bagi Kepala Sekolah

Kepala Sekolah diharapkan untuk menerapkan kebijakan yang jelas mengenai tugas-tugas pokok guru BK sehingga tidak melibatkan guru BK dalam setiap operasional sekolah dan kewajiban bagi guru BK untuk melakukan penelitian, misalnya diwajibkan membuat jurnal penelitian BK minimal satu jurnal dalam satu semester.

b. Bagi Guru BK

(2)

75 informasi dan mengikuti pelatihan yang tersedia. Guru BK dapat memberikan masukan kepada pengurus MGBK

untuk bekerja sama dengan fakultas BK untuk

mengadakan pelatihan tentang evaluasi program BK. Guru BK juga diharapkan untuk menyusun sistem rekam data pribadi dan sosial yang memadai tentang siswa, termasuk data mengenai permasalahan, penanganan, dan capaian siswa. Data tersebut diharapkan direkam secara konkret dan dapat diukur.

c. Bagi penelitian mendatang

Keterbatasan penelitian ini adalah tidak

dilakukannya analisis regresi untuk mengkaji pengaruh kelima variabel (kekurangan waktu, kurangnya pelatihan tentang penelitian dan evaluasi, terbatasnya dana, kebutuhan evaluasi akan dana, dan kesulitan menentukan

kriteria) terhadap tidak terlaksananya evaluasi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang di atas, sekolah mengadakan diskusi yang melibatkan peserta didik, orang tua perserta didik, komite sekolah, kepala sekolah, guru dan

Dalam setiap kegiatan manajemen sarana prasa- rana pembelajaran, melibatkan kepala sekolah, benda- hara sekolah, guru serta tim pengadaan barang. Kegi- atan pengadaan sarana dan

Bagi pengawas sekolah, disarankan untuk memberikan motivasi kepada kepala sekolah dan guru agar guru – guru tidak hanya aktif dalam mengajar saja namun guru –

Kriteria yang tidak terpenuhi seperti: (1) pembuatan tujuan indikator tidak melibatkan orang tua hanya melibatkan guru dan kepala sekolah; (2) tujuan indikator

sekolah menentukan kebijakan yang diterapkan, kepala sekolah bekerjasama dengan guru BK dalam menentukan kebijakan yang akan diterapkan dalam meningkatkan mutu

komponen yang ada yaitu guru, kepala sekolah, tenaga administrasi, komite sekolah, tokoh masyarakat dan pengawas sekolah diharapkan dapat sebagai bahan menyusun

” setelah Kepala Sekolah melakukan supervisi pelaksanaan pembelajaran dengan masuk kelas, guru dipanggil ke ruang Kepala Sekolah untuk menyampaikan hasil supervisi, kemudian guru

Penelitian Rohmah (2014), dengan judul ”Ketrampilan Manajerial Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Guru”, menghasilkan: Komunikasi dan kerjasama kepala sekolah dalam