• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Puja dan puji syukurpenulis panjatkankepada Ida Sang HyangWidiWasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Puja dan puji syukurpenulis panjatkankepada Ida Sang HyangWidiWasa"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

vi

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukurpenulis panjatkankepada Ida Sang HyangWidiWasa atas Karunia-Nya sehingga penulis dapatmenyelesaikan tesis dengan judul

“Strategi Pemenangan Pasangan Calon Bupati dan Wakil BupatiCampuran Puri dan Non Puri di Gianyar,” Tesisini penulis susun dalam rangka memenuhi persyaratan menyelesaikan Program Magister Program Studi Kajian Budaya Program Pascasarjana UniversitasUdayana.

Dalam penyusunanhingga terwujudnya Tesisinitidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan inipenulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya,terutama kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. I Gusti Ketut Gde Arsana, M.Si selaku Ketua Program Magister Program Studi Kajian Budaya Program Pascasarjana Universitas Udayana yang telah memberikan ijin, kesempatan serta dorongan yang tidak ternilai harganya kepada diri penulis.

2. Dr.I Nyoman Dhana, MA selaku Pembimbing pertama sertapengujiyang dengan penuh kesabarannya membimbing penulis, memberikan masukan-masukan, serta arahan-arahanhingga terselesainya Tesis ini.

3. Dr.I Wayan Redig selaku Pembimbing keduaserta pengujidalam penyusunan Tesis ini yang telahbanyak memberikan masukan dan arahan dalam proses bimbingan kepadapenulis hinggaTesisini terwujud.

(2)

vii

4. Prof. Dr.Anak Agung Bagus Wirawan, S.U selaku penguji yang senantiasa memberikan masukan kritikanu ntuk perbaikan demi sempurnanya tesis ini.

5. Dr. I Putu Sukardja, M.Si selaku penguji yang senantiasamemberikan masukan kritikan untuk perbaikan demi sempurnanyatesis ini.

6. Dr. Ni Made Wiasti, M.hum selakupenguji yang senantiasamemberikanmasukandanperbaikan demi kesempuranaantesisini.

7. SeluruhDosen Program Magister Program StudiKajianBudaya Program PascasarjanaUniversitas Udayanayang telahmembekalipenulisuntukselangkahlebihmajuhinggaTesisini

terwujud.

8. Para informan yakni pimpinan, kader, dan simpatisan partai politik, tokoh Puri Gianyar, tokoh masyarakat serta masyarakat lainnya serta informan pendukung lainnya yang sangat membantu penulisan ini.

9. Kepada staf administrasi dan staf perpustakaanS2 Kajian budaya yang telah memberikan kemudahan dalam penulisan sebagai karyasiswadi program Studi Kajian Budaya.

10. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman Kajian Budaya angkatan tahun 2012 yang selalu wanti–wanti dan mendorong dengan memberikan masukan dan dukungan moral kepada penulis.

11. Ucapan terima kasih yang sulit untuk diucapkan kepada Almarhum bapak tercinta yang selalu memberikan semangat untuk

menyelesaikan S2, Ibunda tercinta yang

(3)

viii

secaratulusmemberikandoadansemangatkepadaanaknya.Istritercinta, I KomangWidiastutisertaanak I PutuGde Chandra Wibawa yang telahbanyakmemberikan dukungan untuk menyelesaikan tesis ini.

Penulis menyadari dari sepenuhnyabahwadalampenyusunanTesisini masih jauh darisempurna, untukitu pada kesempataninipenulismohon kritikdan saran yang bersifatmembangun demi perbaikan penyusunan dimasa-masam endatang.

Mohonma’afdengansegalakekurangandanharapan penulissemogatesisinibermanfaatbagisemuapihak.

Denpasar, 1 Maret 2015 Penulis

(4)

ix ABSTRAK

Tesis ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan pada pemilihan Kepala Daerah Tahun 2012 di Kabupaten Gianyar. Sejak tahun 1771 sampai tahun 2008 yang memimpin Gianyar, baik sebagai raja, regent, bupati, dan sebagainya hampir semuanya berasal dari kelompok kekerabatan tertentu saja, yakni klen wangsa ksatria ( selanjutnya disebut kalangan Puri). Berdasarkan data diatas idealnya pada Pemilukada tahun 2012 didominasi oleh kalangan Puri, namun kenyataannya pada pemilihan Kepala Daerah Tahun 2012 di Kabupaten Gianyar muncul pasangan calon Puri dan Nonpuri yakni Anak Agung Gde Agung Bharata, SH dan I Made Mahayastra sekaligus memenangkan pemilihan. Masalah yang diteliti dirumuskan dalam tiga pertanyaan berikut ini Mengapa Calon Bupati dan Wakil Bupati Gianyar pada tahun 2012 dari kalangan campuran Puri dan Nonpuri? bagaimana langkah-langkah strategis yang ditempuh dalam rangka memenangkan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati campuran Puri dan Nonpuri ? Apa implikasi strategi pemenangan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Gianyar, baik dalam tahapan –tahapan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati maupun dalam program pembangunan di Gianyar?

Penelitian ini menggunakan metodepenelitian kualitatif dengan pendekatan kajian budaya yang kritis dan interdisipliner. Jenis data dalampenelitianiniadalahdata kualitatif dan kuantitatif. Sedangkansumber data yaitusumber data primer dan sekunder. Pengumpulan data dalampenelitianinimenggunakanteknikwawancara,

observasisertastudidokumentasi.Data dianalisismenggunakan teori hegemoni,teori praktik, teori wacana kuasa pengetahuan.

Hasilpenelitianmenunjukkanditemukan penyebab munculnya pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Gianyar dari campuran Puri dan Nonpuri yakni AnakAgung Gde Agung Bharata dan I Made Mahayastra yang diusung dari koalisi PDIP dan Partai Demokrat karena faktor modalitas sosial, modalitas simbolik, modalitas ekonomi, modalitasbudaya dan modalitas politik.Kemudiankemenanganitu bisa diraihkarenastrategi yang dilakukanolehtimpemenanganpasanganCalonBupati dan WakilBupaticampuran Puri dan Nonpuri. Adapunstrategi yang dimaksudpemanfaatan modal diantaranya pemanfaatan modal ekonomi, pemanfaatan modal sosial, kemudian strategikapitalisasijaringanpolitikCalonBupatidanWakil Bupaticampuran Puri dan Nonpuri yakni dukunganduapartaipolitikyakni PDIP dan PartaiDemokrat, pemanfaatanposisi di DPRD KabupatenGianyar, kapitilasasibirokrasi, politikpencitraan.Implikasi dari strategi pemenangan dalam tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati pada Pilkada tahun 2012 ini memunculkan implikasi yakni perubahan perilaku pemilih, keputusan pemilihpragmatis, program pembangunanKabupatenGianyarhanyapermainanbahasa,politisasibirokrasi.

Keyword : Strategi Pemenangan, Puri dan Nonpuri, Pilkada Gianyar

(5)

x ABSTRACT

This thesis is the result of research conducted at the election of Regional Head Year 2012 in Gianyar. Since the year 1771 until the year 2008 that led Gianyar, both as king, regent, regent, and so almost all of them came from a particular kinship group, namely the clan house of knights (hereinafter referred to as the Castle). Based on the above data idialnya at the General Election in 2012 is dominated by the Castle, but in fact the election of Regional Head Year 2012 in Gianyar appears the candidate Castle andNonpuri the AnakAgungGdeAgungBharata, SH and I Made Mahayastra once won the election. Studied the problem formulated in the following three questions Why Candidate Regent and Vice Regent of Gianyar in 2012 from among a mixture of Puri and Nonpuri? How strategic steps to be taken in order to win a pair Candidate Regent and Vice Regent mixture Puri and Nonpuri? What are the implications of the pair winning strategies Candidate Regent and Vice Regent of Gianyar, both in stages of the election -tahapan Regent and Vice Regent and in development programs in Gianyar?

This study uses a qualitative method techniques with a critical approach to cultural studies and interdisciplinary. The type of data in this study adalahdata qualitative and quantitative. While the data sources are primary and secondary data sources. Collecting data in this study using the technique of interview, observation and documentation study. Data were analyzed using the theory of hegemony, practice theory, the theory of discourse power of knowledge.

The results showed the cause of the rise of the couple and the Regent Candidate Candidate Vice Regent of GianyarPuri and Nonpuri the mixture AnakAgungGdeAgungBharata and I Made Mahayastra promoted from PDIP coalition and the Democratic Party because of social modalities, modality of symbolic, economic modalities, modality and culture Political modalities. Then kemenanganitu can be achieved because the strategy undertaken by the winning team mate Candidate Regent and Vice Regent mixture Castle and Nonpuri. The strategy is the utilization of capital including economic capital utilization, utilization of social capital, then strategikapitalisasi political network CalonBupatidanWakilBupaticampuran Castle and Nonpuri two political parties that support the PDI-P and the Democratic Party, the utilization position in Parliament Gianyar, kapitilasasi bureaucracy, political imagery. The implications of the winning strategy in stages Election of Regent and Vice Regent of the elections in 2012 led to the implications of the change in the behavior of voters, voter pragmatic decision, program development Gianyar only language games, the politicization of the bureaucracy.

Keyword: Campaign Strategy, Puri and Non Puri, elections Gianyar

(6)

xi

RINGKASAN

Tesis ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan pada pemilihan Kepala Daerah Tahun 2012 di Kabupaten Gianyar. Sejak tahun 1771 hingga kini, orang yang memimpin Gianyar, baik sebagai raja, regent, bupati, dan sebagainya hampir semuanya berasal dari kelompok kekerabatan tertentu saja, yakni klen wangsa ksatria ( selanjutnya disebut kalangan Puri), semestinya pada Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pada tahun 2012 didominasi oleh kalangan Puri. Namun kenyataannya pada pemilihan Kepala Daerah Tahun 2012 di Kabupaten Gianyar muncul pasangan calon Puri dan Nonpuri yakni Anak Agung Gde Agung Bharata, SH dan I Made Mahayastra sekaligus memenangkan pemilihan.Tujuan penelitian ini adalah adalah untuk mengungkapkan soal mengapa muncul pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati campuran Puri dan Nonpuri, Bagaimana strategi pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati campuran Puri dan Nonpuri dan apa implikasi dari strategi pemenangan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Gianyar, baik dalam tahapan-tahapan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati maupun dalam program pembangunan di Gianyar.

Penelitian ini dirancang sebagai sebuah penelitian kualitatif yang pengumpulan datanya menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi dengan analisis data yang digunakan deskriptif, kualitatif dan interpretative. Ada tiga teori yang digunakan yaitu teori hegemoni, praktek dan wacana kuasa pengetahuan. Penggunaan teori hegemoni dan teori wacana kuasa pengetahuan digunakan untuk mengungkapkan strategi pemenangan pasangan calon bupati dan wakil bupati campuran puri dan nonpuri berikut implikasiatauakibatdaristrategiyang dihasilkan.

PadapenelitianstrategipemenanganpasanganCalonBupati

danWakilBupaticampuranPuridanNonpurimenggunakan teori praktik dari Piere Boudieu, teori hegemonidariAntonio Gramscisertateori wacana kuasa pengetahuan dari Foucault. Ketigateoriini digunakan untuk mengungkapkan mengapa muncul pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati campuran Puri dan Nonpuri, Bagaimana strategi pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati campuran puri dan non Puri dan apa implikasi strategi pemenangan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Gianyar, baik dalam tahapan-tahapan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati maupun dalam program pembangunan di Gianyar.

Dalam penelitian ditemukan penyebab munculnya pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Gianyar dari campuran puri dan nonpuri yakni Agung Bharata dan Mahayastra yang diusung dari koalisi PDIP dan Partai Demokrat karena memiliki modalitas sosial yang kuat, Agung Bharata merupakan tokoh puri yang masih memiliki jaringan, sedangkan I Made Mahayastra menggunakan jaringan partai yang dirinya pimpin. Selain modalitas sosial pasangan yang disingkat BAGUS 12 ini juga memiliki modal simbolik yang kuat Agung Bharata memiliki modal simbolik sebagai mantan Bupati Gianyar sedangkan I Made Mahayastra memiliki modal simbolik sebagai Ketua DPRD Gianyar. Kemudian pasangan BAGUS 12 juga memiliki modalitas ekonomi yang kuat, hal ini teruji

(7)

xii

telah melakukan investasi kepada masyarakat Gianyar. Selain modalitas ekonomi pasangan BAGUS 12 memiliki modalitas budaya yang kuat, Agung Bharata memiliki kelebihan ( modal budaya) sebagai mantan Bupati sekaligus pewaris tahta raja Gianyar yang royal dengan masyarakatnya, sedangkan I Made Mahayastra sebagai Ketua DPRD Kabupaten Gianyar sebanyak dua periode.

Terakhir pasangan BAGUS 12 memiliki modalitas politik yang kuat, pasangan ini merupakan kader PDIP Gianyar terbaik serta mampu mengakomodir kepentingan dari kader-kader PDIP. Dalam penelitian ini menggunakan tigateoriyakniteori praktik dari Piere Boudieu, Teori hegemonidariAntonio Gramscisertateori wacana

kuasa pengetahuan dari Foucaultdigunakan pula

untukmenganilisastrategipemenanganyang

dilakukanpasangancampuranCalonBupatidanWakilBupaticampuranPuridanNonpu ri. Berdasarkan deskripsi pada bab-bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut Pertama munculnya pasangan calon bupati dan wakil bupati campuran puri dan nonpuri Pilkada Gianyar pada Tahun 2012 disebabkan modalitas yang dimiliki pasangan dari kalangan Puri Gianyar Anak–Agung Bharata dan kalangan Nonpuri, I Made Mahayastra. Kedua pasangan tersebut sehingga kedua pasangan tersebut diusung oleh PDIP dan Demokrat menjadi calon Bupati dan Wakil Bupati Gianyar. Pemunculan pasangan calon bupati dan wakil bupati dari campuran puri dan nonpuri terkait disebabkan modal yang dimiliki yakni sosial,simbol, ekonomi, budaya dan politik.

Kedua strategi pemenangan yang dilakukan pasangan ini sangat taktis yakni mensinergikan segenap modalitas yang dimiliknya sehingga modalitas tersebut tidak menjadi bagian yang berdiri sendiri, namun saling memperkuat satu sama yang lainnya. Modal ekonomi melalui investasi yang sudah dilakukan oleh figur Anak Agung Bharata memperkuat modal sosial, budaya, politik serta simbol, begitu juga modal politik serta jabatan Ketua DPRD yang dimiliki oleh pasangannya I Made Mahayastra semakin memperkuat modal sosial, budaya, ekonomi, simbol serta politik dari pasangan yang disingkat BAGUS 12 (Bharata- Mahayastra) ini.

Ketiga secara lebih detail strategi pemenangan pasangan Bupati dan Wakil Bupati campuran Puri dan Nonpuri dibagi menjadi tiga pertama mobilisasi tim sukses. Tim sukses ini selain beranggotakan dari anggota DPRD dari dua Parpol yakni PDIP dan Demokrat, juga dari kalangan birokrasi, tokoh masyarakat, serta organisasi sosial lainnya.Para anggota tim sukses ini dirancang unyuk menyasar berbagai segmen, misalnya para anggota DPRD yang berpengaruh di masing – masing daerah pemilihnya dimanfaatkan dana bantuan sosialnya untuk meraih simpati masyarakat. Pemaksimalan kanal atau chanelling dengan menggerakan semua tim sukses serta masyarakat yang pernah dibantu untuk mendukung kemenangan di masing-masing segmen. Pemaksimalan citra bahwa kepemimpinan Agung Bharata- I Made Mahayastra bisa membangun Gianyar lebih baik karena dianggap ringan tangan dalam membantu masyarakat pada setiap lapisan masyarakat. Dan terbukti citra dermawan atau “bares’ yang ikhlas yang dimiliki figur Agung Bharata dan pasangan I Made Mahayastra cukup melekat di memori masyarakat. Adapun pencitraan yang dilakukan oleh Agung Bharata saat menjadi Bupati yakni pemberian bantuanmelalui proposalyang diajukan oleh masyarakat atau organisasi tradisional adat lainnya.Begitu juga

(8)

xiii

dengan pasangannya I Made Mahyastra yang dikenal rajin turun ke tengah – tengah masyarakat pada saat menjabat sebagai Ketua DPRD Kabupaten Gianyar.

Keempat dengan menggunakan teori praktik, teori hegemoni dan teori wacana kuasa pengetahuan penelitian ini menemukan sejumlah implikasi yakni 1.

Perubahan prilaku pemilih, (2)Keputusan Pemilih Pragmatis dan (3) Program Pembangunan Kabupaten Gianyar Hanya Permainan Bahasa. (4) Politisasi Birokrasi.Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat disarankan sebagai berikut : Pertama segenap jajaran politik baik pengurus, kader dan simpatisan masih cenderung menanamkan politik pragmatis dengan mengedepankan ego mempertahankan kekuasaan puri serta unsur kedekatan apalagi hanya untuk bagi- bagi jabatan. Kedua partai politik melalui perwakilannya di Kabupaten Gianyar perlu mewujudkan program nyata bukan sekedar membandingkan kepemimpinan sebelumnya. Ke depan partai politik tidak hanya menjadi panutan tetapi betul – betul mampu menghadirkan pemimpin muda yang benar–benar membangun serta memberikan kesejahteraan yang riiil kepada masyarakat.Ketiga hendaknya dipegang teguh kalau Puri itu sebagai pengayom seluruh masyarakat, bukan membuat masyarakat terkotak-kotak hanya karena kekuasaan.Begitu juga halnya jabatan strategis sebagai Ketua DPRD atau jabatan politiknya lainnya hendaknya dimanfaatkan berbuat sebagai tugas dan fungsinya serta tidak terkesan mempertahankan atau melestarikan kekuasaan.Keempat para politisi termasuk para birokrasi hendaknya bersifat netral dalam setiap hajatan Pemilukada, karena ketidaknetralan para birokrasi akan menyebabkan ketimpangan pelayanan kepada masyarakat secara umum. Kelima para peneliti yang berminat terhadap penelitian politik lokal agar terus melakukan pendalaman–pendalaman. Dengan demikian permasalahan politik di Bali utamanya pemanfaatan kekuasaan puri dan pemanfaatan jabatan birokrasi bisa diminimalisir sehingga kesan memanfaatkan segala cara bisa dalam perebutan kekuasaan bisa dikurangi demi kesejahteraan masyarakat.

Key Word : Strategi Pemenangan, Puri dan Nonpuri, Pilkada Gianyar

Referensi

Dokumen terkait

Strategi pemasaran yang jitu akan membawa produk yang dihasilkan kedunia pasar dengan lebih mudah dan cepat, setiap pengusaha harus mempunyai strategi pemasaran yang bagus,

Definisi operasional variabel pada penelitian ini, antara lain: (1) BI Rate , merupakan suku bunga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia sebagai suku bunga acuan bagi penetapan

Penelitian yang dilakukan oleh Gustani (2013) dengan judul Analisis Tingkat Pengungkapan Kinerja Sosial Bank Syariah berdasarkan Islamic Social Reporting Index

Diet ini meyakinkan peneliti bahwa empat bahan baku utama (kuning telur, minyak kelapa, minyak jagung dan lemak sapi) yang digunakan dapat menghasilkan status

Pertumbuhan pada tanaman cabai merupakan proses bertambahnya ukuran dari kecil hingga sampai dewasa yang sifatnya kuantitatif, artinya dapat kita ukur yang dapat dinyatakan dengan

Faktor jalan, dilihat dari ketersediaan rambu-rambu lalu lintas, panjang dan lebar jalan yang tersedia tidak sesuai dengan jumlah kenderaan yang melintasinya, serta keadaan jalan

Adanya respons yang berbeda pada tanaman yang diperlakukan penggenangan dibanding kontrol terhadap beberapa peubah, di antaranya tinggi tanaman, luas daun, jumlah

KPR Subsidi adalah suatu kredit yang diperuntukan kepada masyarakat berpenghasilan menengah kebawah dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan atau perbaikan rumah