BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Sejarah Singkat Perusahaan
Dulu sebelum mempunyai bisnis pabrik tahu ini Ibu Siti Aminah dulunya bekerja di pabrik tahu punya orang tetapi beliau mempunyai keinginan untuk mendirikan pabrik tahu sendiri. Setelah bebepara tahun menabung beliau ada sedikit modal untuk memulai usahnya sendiri. Pada tahun 1998 terwujud lah mimpi Ibu Siti Aminah mempunyai usaha tahu sendiri, tetapi saat itu karna awal-awal membangun usaha Ibu Siti Aminah tidak terlalu banyak mempunyai modal hanya sebesar ±50.000.000,00 Pembangunannya bertempat di Jalan. Tj. – Kuaro RT 06 Muara Komam, Kec. Muara Komam, Kab. Paser. Memiliki 2 karyawan dengan omset per bulan rata-rata Rp83.700.000,00.
2. Struktur Organisasi
Merupakan salah satu unsur yang penting demi keberlangsungan sebuah perusahaan besar ataupun kecil dalam melaksakan tugas serta fungsinya masing-masing sesuai dengan jabatannya.
Bagan1.1 struktur organisasi pabrik tahu “Muara Komam”
Pemimpin Perusahaan
Karyawan Perusahaan 1. Muhammad Amin 2. Ahmad Sauqi
a) Pemimpin Perusahaan
Adalah orang yang bertanggung jawab atas semua kegiatan dalam sebuah perusahaan tersebut. Pemilik mempunyai hak dan wewenang untuk menetapkan kebijakan mengenai hal-hal yang akan dilakukan perusahaan tersebut.
b) Karwayan perusahaan
Adalah yang melakukan seluruh produksi pembuatan tahu dari awal sampai akhir.
3. Ketenagakerjaan
Jumlah tenaga kerja pada Pabrik Tahu Muara Komam berjumlah 2 orang
4. Perhitungan bahan-bahan dan peralatan yang digunakan a. Bahan-bahan yang digunakan
Bahan-bahan yang digunakan Pabrik Tahu Muara Komam dalam mengerjakan produksi ialah berupa:
Tabel 2.1
Perhitungan Bahan Baku Proses Produksi Pabrik Tahu “Muara Komam”
b.
Sumber Pabrik Tahu “Muara Komam” dibuat oleh Penulis Jenis Bahan
Baku
Kilogram Per hari
(Kg)
Harga
persatuan Per hari
(Rp)
Total Biaya (Rp)
Kedelai 100 11.600 1.160.000
Total Biaya Bahan Baku
1.160.000
b. Peralatan yang digunakan 1) Mesing Penggiling Kedelai 2) Mesin Pompa Air
3) Drum
4) Kain Saringan 5) Kain Cetakan 6) Bak Memasak
7) Bak Memasukkan Obat (Cuka) 8) Cetakan Tahu
Tabel 2.2
Daftar Aktiva Tetap Pabrik Tahu “Muara Komam”
Nama Aktiva Banyak Harga Perolehan per unit
Umur Ekonomis (Tahun)
Harga perolehan
Tanah 10.000.000 10.000.000
Bangunan 1 30.000.000 20 30.000.000
Sepeda Motor 1 13.000.000 8 13.000.000
Mesin Giling 1 8.000.000 8 8.000.000
Pompa Air 1 500.000 8 500.000
Drum 2 350.000 4 700.000
Bak Memasak 2 1.200.000 4 2.400.000
Bak memasukkan Obat
2 1.200.000 4 2.400.000
Cetakan Tahu 2 150.000 1,5 300.000
Sumber Pabrik Tahu “Muara Komam” dibuat oleh Penulis
5. Proses Produksi
Ialah rangkaian kegiatan mengolah bahan baku menjadi barang jadi.
Dalam melaksanakan kegiatan produksi perusahaan ini ada beberapa tahapan produksinya yaitu:
a) Meanakar kacang kedelai sesuai takaran yang telah ditenatukan b) Kedelai direndam ± 6 jam
c) Kedelai dicuci hingga bersih d) Menggiling kedelai
e) Setelah itu kedelai dimasukkan kedalam wadah yang sudah berisi air panas sampai matang
f) Setelah matang, kemudaian disaring untuk memisahkan sari kedelai dan ampasnya
g) Setelah sari dan ampas terpisah lalu kemudian tambahkan air cuka sesuai kebutuhan
h) Setelah diberikan cuka, sari kedelai akan mengendap dan terpisah dengan air, kemudian airnya dibuang menggunakan selang
i) Setelah air dibuang, kedelai selanjutnya di cetak ketempat cetakan yang telah disediakan, kemudian ditindih batu ± 30 menit
j) Setelah tahu nya keras kemudian cetakan dibuka dan tahu nya dipotong-potong sesuai ukuran yang telah ditentukan
k) Setelah semuanya dipotong kemudian dimasukkan kedalam kaleng-kaleng yang telah dipersiapkan dan siap dipasarkan
6. Pemasaran produk
Proses produksi yang dilakukan Pabrik Tahu Muara Komam untuk daerah pemasaran produk Pabrik Tahu Muara Komam adalah diwilayah kecamatan dan juga kepasar-pasar terdekat.
7. Daftar Penjualan
Daftar penjualan tahu Pabrik Tahu “Muara Komam dapat dilihat pada table dibawah ini:
Tabel 2.3
Daftar Penjualan Pabrik Tahu “Muara Komam”
Produk Jumlah per
Loyang / hari
Harga Jual / hari
Total Harga
Tahu 12 225.000 2.700.000
Sumber Pabrik Tahu “Muara Komam” dibuat oleh Penulis
8. Perhitungsan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Pada Pabrik Tahu “Muara Komam” tenaga kerja langsung yang terlibat dalam proses produksi adalah dengan gaji perhari. Dimana disini 2 karyawan saling mengerjakan tugasnya masing-masing dalam produksi tahu tersebut yang sesuai dengan proses produksi
Tabel 2.4
Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung Proses Produksi Tahu
Bagian Jumlah
Tenaga Kerja
Gaji Per Hari (Rp)
Jumlah Hari Total Biaya (Rp)
Produksi Tahu 2 120.000 1 240.000
Ongkos angkut penjualan
10.000
Total Biaya Tenaga Kerja Langsung 250.000
9. Perhitungan Biaya Overhead Pabrik
Mencakup seluruh biaya produksi yang tidak termasuk dalam bahan langsung dan tenaga kerja langsung. Dalam hal ini biaya overhead pabrik yang dibebankan oleh Pabrik Tahu “Muara Komam” merupakan biaya sesungguhnya yang terjadi pada periode tertentu, yaitu sebagai berikut:
Tabel 2.5
Biaya Penolong Bulan Juni Nama
Bahan
Jumlah Bahan
Satuan Harga Satuan
Total Harga
Cuka 4 Botol 20.000 80.000
Tabel 2.6
Pemakaian Biaya Overhead Pabrik Proses Produksi Tahu
Jenis Biaya Total
Biaya Listrik (500.000 ÷ 30) 16.666 Biaya Air ( 250.000 ÷ 30 ) 8.333 Bahan penolong (80.000 ÷ 30) 2.666 Biaya Bahan Bakar (Kayu)
(3.600.000 ÷ 30)
120.000
Total Biaya Overhead pabrik 147.665
Sumber Pabrik Tahu “Muara Komam” dibuat oleh Penulis
Laba rugi bruto pada produki tahu menurut Pabrik Tahu „Muara Komam” per loyang
Penjualan Tahu = Rp.2.700.000
Biaya bahan baku = Rp. 1.160.000 Biaya tenaga kerja langsung = Rp. 250.000 Biaya Overhead Pabrik = Rp. 147.665
Total biaya produksi = Rp. 1.557.665
Laba kotor = Rp. 1.142.335
10. Penggolongan biaya menurut Pabrik Tahu “Muara Komam”
Tabel 2.7
Penggolongan Biaya Pabrik Tahu “Muara Komam”
Golongan Biaya Produk Jenis
Biaya Bahan Baku Tahu Kedelai
Biaya Tenaga Kerja Langsung
*Gaji Karyawan
*Bagian Pemasaran
Biaya Overhead Pabrik *Biaya listrik & air
*Biaya Bahan Bakar
11. Penentuan harga pokok produk Pabrik Tahu “Muara Komam”
Berdasarkan penggolongan biaya yang disajikan oleh perusahaan, maka harga pokok produk pada Pabrik Tahu “Muara Komam” selama bulan juli dapat dilihat ditabel dibawah ini:
Tabel 2.8
Penentuan Harga Pokok Produk Pabrik Tahu “Muara Komam”
Keterangan Total
BB BTKL BOP
Jumlah HPP
Unit yang diproduksi
Rp. 1.160.000 Rp. 250.000 Rp. 147.665 Rp. 1.557.665 12
HPP per Loyang Rp. 129.805
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah meneliti penggolongan biaya perusahaan dari Pabrik Tahu “Muara Komam” ternyata belum sesuai dengan konsep akuntansi biaya. Untuk menghitung biaya produksi maka harus melakukan analisis kerja untuk biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja. Sedangkan pada Pabrik Tahu “Muara Komam” hanya membebankan biaya non produksi yang dimasukkan kedalam biaya bahan baku sedangkan biaya overhead pabrik dan penyusutan belum dimasukkan, yang mana akan berdampak pada harga jual yang dibebankan.
1. Penggolongan Biaya Prosuksi Menurut Akuntansi Biaya
Pabrik Tahu “Muara Lomam” belum melakukan pencatatan dan penggolongan biaya secata tepat sebagai pembentuk harga pokok produk.
Penulis mengolongkan biaya-biaya yang berhubungan dengan biaya produksi dan biaya non produksi selama proses produksi perusahaan.
Tabel 2.9
Penggolongan Biaya Yang Disarankan
No Jenis Biaya Keterangan
1 Biaya bahan baku Kedelai
2 Tenaga kerja langsung Gaji bagian produksi
3 Overhead pabrik *Tenaga Kerja Tidak
Langsung
*Penyusutan aktiva tetap
*Biaya listrik & air
*Biaya bahan penolong
*Bahan Bakar
2. Perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut Akuntansi Biaya
Pabrik Tahu Muara Komam belum melakukan penggolongan biaya produksi yang sesuai dengan konsep akuntansi biaya hal ini dapat menyebabkan harga pokok produk tidak efisien dan akan berpengaruh terhadap harga jual produk serta laba rugi yang dicapai. Adapun metode yang digunaka penulis dalam perhitungan harga pokok produksi yaitu metode Full Costing, Sedangkan metode pengumpulan harga pokok produksi adalah metode harga pokok proses. Berikut perhitungannya.
a) Perhitungan Biaya Bahan Baku
Tabel 3.1
Perhitungan Biaya Bahan Baku Pabrik Tahu “Muara Komam”
Bahan Baku
Kebutuhan per hari
Satuan Harga per satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Kedelai 100 Kg 11.600 1.160.000
Sumber Pabrik Tahu “Muara Komam” dibuat oleh Penulis b) Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung
Tabel 3.2
Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung Pabrik Tahu “Muara Komam”
Tenaga kerja
Langsung Qty Upah
Lama perkerjaan
(Per hari)
Total Upah
Bagian Produksi 2 120.000 1 240.000
Total 240.000
c) Perhitungan Biaya Overhead Pabrik
Dalam melakukan penyusunan anggaran biaya overhead pabrik harus menghitung biaya- biaya yang digunakan sebagai berikut:
1. Biaya Bahan Penolong Tabel 3.3
Bahan Penolong Pabrik Tahu “Muara Komam” Bulan Juni Nama
Bahan
Jumlah Bahan
Satuan Harga Satuan
Total Harga
Cuka 4 Botol 20.000 80.000
Sumber Pabrik Tahu “Muara Komam” dibuat oleh Penulis 2. Biaya Depresiasi Aktiva Tetap
Pabrik Tahu “Muara Komam menggunakan aktiva tetap dalam proses produksi yang perlunya depresiasi. Penulis memperhitungkan depresiasi aktiva tetap dengan menggunakan metode garis lurus digunakan untuk menyusutkan aktiva-aktiva yang fungsionalnya tidak berpengaruh terhadap besar ataupun kecil volume produk atau jasa seperti untuk bangunan,mesin dan peralatan pabrik. Sedangkan untuk mesin pabrik menggunakan metode satuan jam kerja yang mana beban fitur aktiva tetap ditetapkan berdasarkan jumlah satuan produk yang dihasilkan dalam periode bersangkutan. Dalah hal ini diketahui bahwa mesin giling diperkirakan mampu bekerja 23.040 jam (8 x 360 hari x 8 thn) selama 8 tahun dan 23.040 jam (8 x 360 hari x 8 thn) selama 8 tahun.
Tabel 3.4
Daftar Aktiva Tetap Pabrik Tahu “Muara Komam”
Juni Nama Aktiva Banyak Harga
Perolehan
Umur Ekonomis (Tahun)
Nilai Residu
Tanah 10.000.000
Bangunan 1 30.000.000 20
Mesin Giling 1 8.000.000 8 5.416.669
Bak Memasak 2 1.200.000 4 425.000
Bak memasukkan Obat
2 1.200.000 4 425.000
Cetakan Tahu 2 150.000 1.5
Sumber Pabrik Tahu “Muara Komam” dibuat oleh Penulis
1) Biaya Penyusutan bangunan pabrik
Harga Perolehan – Nilai Residu Rumus =
Umur ekonomis
Rp. 30.000.000 20
= Rp. 1.500.000/ Tahun
= Rp. 1.500.000 ÷ 12 = Rp. 125.000
2) Biaya Penyusutan mesin pabrik
Harga Perolehan – Nilai Residu
Rumus = × (Jam Kerja) Taksiran jam kerja
= Rp. 8.000.000 – 5.416.669 x 240 23.040
= Rp. 26.909,69 dibulatkan menjadi Rp. 26.900
Karena pada Mesin dipakai selama 240 jam, maka penyusutan mesin giling pada bulan Juni sebesar Rp.112.1237 × 240 jam =Rp. 26.909,69 dibulatkan menjadi Rp. 26.900
Tabel 3.5
Penyusutan Aktiva Tetap Pabrik Tahu “Muara Komam”
No Aset Tetap Penyusutan / Tahun (Rp)
Penyusutan / Bulan (Rp) 1 Bangunan 1.500.000 125.000 2 Mesin Pabrik 26.900 2.241
Tabel 3.6
Perhitungan Penyusutan Peralatan Pabrik Tahu “Muara Komam”
Juni Jenis Peralatan Harga
Perolehan (A)
Nilai Residu (B)
Umur Ekonomis/
tahun (C)
Biaya Penyusutan (D)=(A-B)/C
Drum 350.000 204.162 1 12.153
Kain Saringan 15.000 6 Bulan 2.500
Kain Cetakan Tahu 15.000 6 Bulan 2.500
Bak Memasak 1.200.000 425.000 4 142.180
Bak memasukkan Obat
1.200.000 425.000 4 142.180
Cetakan Tahu 150.000 1.5 8.333
Total 302.346
Sumber Pabrik Tahu “Muara Komam” dibuat oleh Penulis
3. Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran uang tunai
Penggunaan listrik Rp.500.000 dan air Rp.250.000 pada Pabrik Tahu “Muara Komam” adalah sebesar Rp. 750.000
Jumlah listrik dan air = Rp. 750.000 =Rp25.000 Jumlah hari 30
Tabel 3.7
Biaya Overhead Pabrik Pabrik Tahu “Muara Komam
Jenis BOP (Rp) Total
Biaya Penyusutan 15.140
1. Biaya penyusutan bangunan (125.000 ÷ 30) 4.166 2. Biaya penyusutan mesin (2.241 ÷ 30) 896 3. Biaya penyusutan peralatan (302.346 ÷ 30) 10.078
Biaya listrik (500.000 ÷ 30) 16.666
Biaya Air (250.000 ÷ 30) 8.333
Bahan Penolong (80.000 ÷ 30) 2.666
Biaya bakar (3.600.000 ÷ 30) 120.000
Total per produksi 162.805
Dari tabel diatas menunjukkan BOP per produksi adalah sebesar Rp.
162.805
Tabel 3.8
Penentuan Harga Pokok Produksi Pabrik Tahu “Muara Komam”
Keterangan Total
BB BTKL BOP
Jumlah HPP
Unit yang diproduksi
Rp. 1.160.000 Rp. 240.000 Rp. 162.805 Rp. 1.562.805 12
HPP per Loyang Rp. 130.233
Laba/rugi kotor per loyang pada Pabrik Tahu “Muara Komam” adalah sebagai berikut:
Tahu
Penjualan = Rp. 2.700.000
Biaya produksi:
a) Biaya Bahan Baku = Rp. 1.160.000 b) Biaya Tenaga Kerja = Rp 240.000 c) Biaya Overhead Pabrik = Rp. 162.805
Total biaya produksi = Rp. 1.562.805
Beban ongkos angkut penjualan = Rp. 10.000 Laba kotor per produksi = Rp. 1.127.195
12
Laba kotor per Loyang = Rp. 93.932
Tabel 3.9
Perbedaan Klasifikasi Biaya Porduksi dan elemen-elemen Pada Produk Tahu
Keterangan Perusahaan Disarankan
Klasifikasi Biaya Produksi
1.Biaya Bahan Baku 2.Biaya Tenaga Kerja
1.Biaya Bahan Baku 2.Biaya Tenaga Kerja
3.Biaya Overhead Pabrik Elemen-elemen 1.Biaya Bahan Baku
* Kedelai 2.Biaya Tenaga Kerja
*Bagian Produksi
*Bagian Pemasaran
1.Biaya Bahan Baku
* Kedelai
2.Biaya Tenaga Kerja
*Bagian Produksi
3.Biaya Overhead Pabrik
*Biaya tenaga kerja tidak langsung
*Penyusutan bangunan
*Penyusutan kendaraan
*Penyusutan Mesin
*Biaya listrik & air
*Biaya bahan penolong
Tabel 4.1
Perbandingan Selisih Biaya Produksi Keterangan Perusahaan
Per hari (Rp)
Panulis Per hari (Rp)
Selisih Per hari (Rp)
Biaya Bahan Baku
1.160.000 1.160.000 -
Biaya Tenaga Kerja
250.000 240.000 -
Biaya Overhead Pabrik
147.665 162.805 15.140
Biaya Produksi 1.557.665 1.562.805 5.140
Tabel diatas menunjukkan perbedaan dihasil biaya produksi dengan selisih Rp5.140,00 dikarenakan perusahaan belum melakukan penyusutan bangunan, mesin dan peralatan sehingga perhitungan BOP untuk perusahaan tersebut belum sesuai dengan perhitungan akuntansi yang seharusnya.
Tabel 4.2
Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produksi
Produk Perusahaan (Rp) Penulis (Rp)
Tahu 129.805 130.233
Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat perbedaan harga pokok produksi yang dihitung oleh pabrik dengan harga pokok produk yang dihitung oleh penulis. Karena untuk perusahaan belum melakukan penyusutan pada BOP seperti penyusutan bangunan, mesin dan peralatan dan lain-lain. Walapun perhitungan penulis lebih besar tetapi untuk yang perhitungan penulis sudah melakukan perhitungan BOP yang sesuai dengan konsep Akuntansi.
3. Jurnal
a) Jurnal pembelian bahan baku
Persediaan bahan baku Rp. 1.160.000
Kas Rp. 1.160.000
b) Jurnal pemakian bahan baku dalam produksi
BDP-Biaya bahan baku Rp. 1.160.000
Persediaan bahan baku Rp. 1.160.000
c) Jurnal distribusi biaya tenaga kerja
BDP-Biaya tenaga kerja langsung Rp. 240.000 BDP-Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp. 10.000
Gaji karyawan Rp. 250.000
d) Jurnal mencatat bahan penolong
Biaya overhead Rp. 80.000
Persediaan bahan penolong Rp.80.000 e) Jurnal BOP
BOP Rp. 172.805
Akum.peny. bangunan Rp. 4.166
Akum.peny.mesin giling Rp. 896
Akum.peny.peralatan Rp. 10.078
Ongkos angkut penjualan Rp. 10.000 Persediaan bahan penolong Rp. 2.666
Kas Rp. 145.000