PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN DAN STRUKTUR
MODAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA
PERUSAHAAN SEKTOR KABEL
Lazimatul Fuadah
1, Untung Lasiyono
2Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 1 Dosen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2
lazimatulfuadah02@gmail.com
ABSTRAK
Seiring dengan tumbuh kembangnya perekonomian negara, diimbangi dengan dunia industri yang tak kalah pesat. Pembangunan listrik yang meningkat merupakan perbaikan ekonomi yang signifikan, sehingga proyek listrik membutuhkan dukungan kabel konduktor aluminium. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan mengenai adanya pengaruh ukuran perusahaan dan struktur modal terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan populasi perusahaan sektor kabel yang terdaftar di BEI. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, dipilih karena kriteria dan pertimbangan. Sehingga peneliti mengambil sampel 5 perusahaan yang memenuhi kriteria. Data penelitian ini kumpulkan melalui studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Hasil penelitian disimpulkan terbukti adanya pengaruh signifikan antara ukuran perusahaan dan struktur modal terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor kabel yang terdaftar di BEI. Implikasi penelitian ini sebaiknya investor memperhatikan ukuran perusahaan dan struktur modal karena kedua variabel tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.
Kata kunci: ukuran perusahaan, struktur modal, nilai perusahaan
ABSTRACT
Along with the growth of the country's economy, it is balanced with an industry that is no less rapid. Increased electricity development is a significant economic improvement, electricity projects really need cable support. That way researchers want to know the effect of company size and capital structure on firm value. The aim is to provide empirical evidence regarding the existence of these influences. This research is a quantitative research, with a population cable companies listed on the Indonesia Stock Exchange. Sampling is done by purposive sampling technique, chosen because of criteria and considerations. So that researchers take samples of 5 companies that meet the criteria. The data of this study were collected through literature studies and documentation studies. The results of the study concluded that there was a significant influence between company size and capital structure on firm value in cable sector companies listed on the BEI. Implication for this research are that investors should pay attention to company size and capital structure because both of these variables have a significant influence on firm value.
PENDAHULUAN
Negara Indonesia yang termasuk dalam salah satu negara berkembang tentunya mengalami pertumbuhan dan perkembangan ekonomi. Seiring dengan tumbuh kembangnya perekonomian negara, diimbangi dengan dunia industri yang tak kalah pesat. Berbagai macam sektor khususnya industri kabel merupakan salah satu indikator bangkitnya kondisi makro ekonomi suatu negara. Pembangunan listrik yang meningkat merupakan sinyal mulai adanya perbaikan ekonomi yang signifikan, proyek listrik benar-benar membutuhkan support kabel
konduktor aluminium.
Pertumbuhan penduduk terus meningkat yang menyebabkan tingginya permintaan kebutuhan tempat tinggal, oleh karenanya kondisi ini banyak dimanfaatkan oleh penggiat industri manufaktur.
Setiap perusahaan pada umumnya memiliki tujuan untuk memaksimumkan laba yang diperoleh. Manajer perusahaan dituntut untuk dapat menjalankan peranan yang penting dalam kegiatan operasi, pemasaran, dan pembentukan strategi perusahaan secara keseluruhan. Perusahaan yang berorientasi memperoleh keuntungan, akan lebih memfokuskan kegiatannya untuk meningkatkan nilai perusahaan hingga mencapai maksimum.
Nilai sebuah perusahaan dapat terlihat dalam harga saham
perusahaan di bursa saham. Nilai perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Untuk mencapai nilai perusahaan
umumnya para pemodal
menyerahkan pengelolaannya kepada pihak yang profesional. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, tujuan perusahaan harus mampu menciptakan nilai (value creation) bagi pemilik. Nilai tersebut diwujudkan ke dalam harga pasar dari saham biasa suatu perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan akan menarik minat para investor agar tetap percaya dan berinvestasi pada perusahaan tersebut. Dalam berinvestasi pada era globalisasi mempermudah seseorang dalam menghasilkan keuntungan dengan berbagai macam pilihan, investor akan melakukan analisis terlebih dahulu sebelum melakukan investasi.
Ukuran perusahaan menggambarkan mengenai besar kecilnya aktiva yang dimiliki suatu perusahaan. Ukuran perusahaan dikatakan sebagai kemampuan perusahaan dalam menyediakan berbagai kapasitas produksi atau jasa. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan telah banyak dilakukan dan masih terdapat celah sehingga perlu untuk diteliti lebih lanjut mengenai
pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.
Pertumbuhan suatu perusahaan sangat bergantung pada komposisi struktur modal yang ditetapkan. (Sartono, 2010 dalam Putri M. E. D., 2012) menyatakan bahwa struktur modal (capital
structure) dapat diartikan sebagai
perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang bersifat permanen, hutang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Struktur modal mencangkup mengenai keputusan pendanaan. Keputusan pendanaan penting bagi perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasi, ketika sebuah perusahaan dibangun
maka perusahaan akan
membutuhkan modal yang optimal. Penetapan struktur modal yang efektif akan meminimalisir risiko bisnis maupun risiko finansial. Perusahaan yang meningkatkan utang bisa dipandang sebagai perusahaan yang yakin dengan prospek perusahaan di masa yang akan datang, sehingga diharapkan investor dapat menangkap sinyal positif tersebut dari perusahaan. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan meningkatkan kegiatan operasional perusahaan dan begitu sebaliknya. Pertumbuhan ekonomi yang turun akan membawa kerugian pada perusahaan karena terhambatnya kegiatan operasional perusahaan.
Berdasarkan uraian sebelumnya, peneliti memilih perusahaan sector kabel sebagai
objek penelitian karena memiliki prospek yang cukup menjanjikan di masa yang akan datang. Penelitian ini akan menggunakan dua variabel yang diprediksi berpengaruh pada nilai perusahaan yaitu ukuran perusahaan dan struktur modal. Alasan lain memilih kedua variabel tersebut karena variabel tersebut mewakili keputusan penting dalam manajemen keuangan. Keputusan tersebut adalah keputusan pendanaan (struktur modal), dan ukuran perusahaan diprediksi berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Ukuran perusahaan dapat menunjukkan kekuatan perusahaan dalam mempertahankan eksistensinya.
Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor kabel yang terdaftar di BEI?
Apakah ada pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor kabel yang terdaftar di BEI?
Apakah ada pengaruh ukuran perusahaan dan struktur modal terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor kabel yang terdaftar di BEI?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai
perusahaan pada perusahaan sektor kabel yang terdaftar di BEI.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor kabel yang terdaftar di BEI.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh ukuran perusahaan dan struktur modal terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor kabel yang terdaftar di BEI.
TELAAH PUSTAKA. Penelitian Terdahulu
Normayanti (2017) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Food and
Beverage yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia), Dewi A. A. dan Badjra I. B. (2017) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Profitabilitas, Aktiva Tidak Berwujud, Ukuran Perusahaan, dan Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan, Dewi I G., Yadnyana I., dan Sudana (2016) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Profitabilitas dan Ukuran
Perusahaan Terhadap
Ketepatwaktuan Penyampaian
Laporan Keuangan dan
Implikasinya Pada Earning Response
Coefficient, Dewi A. dan Wirajaya A.
(2013) dalam penelitiannya yang
berjudul Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan dapat didefinisikan sebagai upaya penilaian besar atau kecilnya sebuah perusahaan. Ukuran perusahaan akan sangat penting bagi investor dan kreditor karena akan berhubungan dengan resiko investasi yang dilakukan. Rachmawati dan Triatmoko (2007) dalam Budianto A. (2010) menyebutkan bahwa perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa perusahaan relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total asset yang kecil. Dalam ini peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:
Struktur Modal
Guinan J. (2010) menyatakan bahwa struktur modal (capital
structure) adalah berbagai sumber
daya perusahaan yang digunakan untuk membiayai semua operasional dan pertumbuhan. Hutang bisa
dalam bentuk penerbitan obligasi atau surat hutang jangka panjang, dengan ekuitas diklasifikasikan sebagai saham biasa, saham preferen, atau laba ditahan. Hutang jangka pendek seperti modal kerja juga digolongkan sebagai struktur modal. Secara singkat struktur modal didefinisikan kombinasi hutang jangka panjang perusahaan, huhtang jangka pendek spesifik, saham biasa, dan saham preferen. Dalam ini peneliti menggunakan rumus sebagai berikut:
Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh investor apabila perusahaan tersebut dijual (Prasetyorini, 2013) dalam Hery (2017). Sedangkan menurut Rinnaya et al (2016) dalam Hery (2017), nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu mulai dari perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. Dalam penelitian ini menggunakan rumus sebagai berikut:
Hipotesis
H1= Ukuran Perusahaan berpengaruh dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
H2= Struktur Modal berpengaruh dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
H3= Ukuran Perusahaan dan Struktur Modal secara simultan berpengaruh dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan non eksperimen dengan data kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor kabel yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun yang memenuhi kriteria sebagai sampel yaitu 5 perusahaan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive
sampling, yang merupakan teknik
penentuan pengambilan sampel dipilih karena ada pertimbangan peneliti, sehingga layak dijadikan sampel. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia melalui situs
“www.idx.co.id” dan
“sahamok.com”. Teknik
pengambilan data dengan studi kepustakaan dan studi dokumentasi. Variable bebas dalam penelitian ini
adalah ukuran perusahaan dan struktur modal, sedangkan variable terikatnya adalah nilai perusahaan. Tabel analisisnya ini menggunakan Regresi Linier Berganda.
HASIL PENELITIAN Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Data
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas
Dari tabel di atas terdapat nilai sig 0,688 > 0,05, hal ini dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Dengan demikian analisis dapat dilanjutkan. Uji Autokorelasi
Tabel 2. Hasil Uji Autokorelasi
Berdasarkan hasil analisis yang disajikan pada Model Summary menunjukkan bahwa nilai statistic Durbin Watson sebesar 1,778. Dengan begitu nilai Durbin Watson model regresi berada diantara 1,21 dan 2,79 (1,21<1,277<2,79) yaitu, tidak terjadi
autokorelasi maka tidak dapat disimpulkan.
Uji Heterokodastisitas
Gambar 1. Hasil Uji Heterokodastisitas
Dengan melihat gambar 1 Scatterplot di atas dapat dijelaskan bahwa titik-titik terlihat tersebar secara tak beraturan, hal ini berarti data tersebut bebas dari gejala heteroskeddasititas.
Uji Multikolonieritas
Tabel 3. Hasil Uji Multikolonieritas
Berdasarkan table diatas diketahui bahwa hasil dari nilai tolerance sebesar 0,999 sedangkan nilai VIF 1,001 yang artinya nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, sehingga diambil kesimpulan tidak terdapat multikolonieritas diantara variabel bebas.
Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 4. Hasil Analisis regresi
Linier Berganda
Dari hasil ini diartikan bahwa harga koefisien konstanta pada Nilai Perusahaan (Y) sebesar 9,706 hal ini menunjukkan jika nilai variabel ukuran perusahaan dan struktur modal dengan nol maka nilai variabel nilai perusahaan sebesar 9,706. Perhitungan di atas dapat dihasilkan persamaan, yaitu : Y= 9,706 + 0,364X1+ 2,563X2
Uji Korelasi Ganda (R)
Tabel 5. Hasil Uji Korelasi Ganda
Dapat dilihat hasil pada tabel di atas hubungan antara variabel X terhadap variabel Y yaitu, besar harga koefisien korelasi ganda sebesar R = 0,390a. Hal ini menunjukkan hubungan pada posisi sedang antara variabel X dan variabel Y (Sugiyono, 2017).
Uji Koefisien Determinan (R2) Tabel 6. Hasil Uji Koefisien
Determinan
Dengan melihat tabel di atas diketahui bahwa hasil R square (R2) adalah 0,152 atau sama dengan 15,2% yang berarti variabel X1 dan X2 dapat mempengaruhi variabel Y. Uji t
Tabel 7. Hasil Uji t Apabila artikel ilmiah
Pengujian dilakukan
Hipotesis (H1) “Ukuran Perusahaan berpengaruh dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan”. Untuk mengetahui pengaruhnya dapat dilihat dari tabel 6 yang ukuran perusahaan memperoleh nilai t = 3,092 dengan nilai signifikan sebesar 0,029 < 0,05 yang dapat diartikan dengan H0 ditolak dan H1 diterima, ukuran perusahaan berpengaruh dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Pengujian dilakukan terhadap hipotesis (H2) “Struktur Modal berpengaruh dan signifikan terhadap Nilai Perusahaan”. Untuk mengetahui pengaruhnya dapat dilihat dari tabel 7 yang struktur modal memperoleh nilai t 3,686 dengan nilai signifikan sebesar 0,011 > 0,05 yang dapat diartikan H0 ditolak dan H2 diterima, struktur modal berpengaruhdan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Uji F
Tabel 8. Hasil Uji F
Berdasarkan tabel 7 pengujian dilakukan terhadap hipotesis (H3) “Ukuran Perusahaan dan Struktur Modal berpengaruh dan signifikan secara simultan terhadap Nilai Perusahaan” yang diperoleh hasil nilai uji F 3,976 dengan nilai signifikan sebesar 0,016b < 0,05 yang diartikan H0 ditolak dan H3 diterima, ukuran perusahaan dan struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Pembuktian Hipotesis
H1= ukuran perusahaan memperoleh nilai t = 3,092 dengan nilai signifikan sebesar 0,029 < 0,05 yang dapat diartikan dengan H0 ditolak dan H1 diterima, ukuran perusahaan berpengaruh dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
H2= struktur modal memperoleh nilai t 3,686 dengan nilai signifikan sebesar 0,011 > 0,05 yang dapat diartikan H0 ditolak dan H2 diterima, struktur modal berpengaruhdan signifikan terhadap nilai perusahaan.
H3= hasil nilai uji F 3,976 dengan nilai signifikan sebesar 0,016b < 0,05 yang diartikan H0 ditolak dan H3 diterima, ukuran perusahaan dan struktur modal berpengaruh
signifikan terhadap nilai perusahaan.
PEMBAHASAN
Dari hasil analisis data uji t yang memperoleh nilai signifikan variabel ukuran perusahaan sebesar 0,031. Hasil dari perbandingan nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 artinya ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Berpengaruhnya ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan menunjukkan bahwa kenyataannya memberikan dampak bagi nilai perusahaan, investor akan lebih memilih untuk berinvestasi pada perusahaan-perusahaan besar karena memiliki jaminan bahwa perusahaan akan membayar kewajibannya tepat pada waktunya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dewi Ayu Sri Mahatma dan Ary Wirajaya (2013) yang mengukur struktur modal terhadap nilai perusahaan.
Sedangkan hasil pengujian struktur modal berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Dewi A. A. dan Badjra I. B. (2017), yang hasil penelitiannya menunjukkan bahwa struktur modal tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Disimpulkan bahwa struktur modal menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa perusahaan tidak terlalu bergantung
pada modal yang dimiliki sehingga terdapat hasil struktur modal tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Berdasarkan tabel 8 di atas hasil analisis uji F melali SPSS versi 20 diperoleh hasil 3,976 dengan nilai signifikan sebesar 0,016b < 0,05 yang artinya ukuran perusahaan dan struktur modal secara simultan berpengaruh dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Masih banyak faktor teoritis lainnya yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan agar nilai perusahaan yang diperoleh semakin tinggi, tidak hanya ukuran perusahaan dan struktur modal. Hasil penelitian ini H1 diterima, karena Semakin besar ukuran perusahaan, semakin besar pula nilai sebuah perusahaan.
SIMPULAN
Berdasarkan data yang telah diteliti dan hasil analisis ukuran perusahaan dan struktur modal pada perusahaan manufaktur sub sector kabel yang terdaftar di BEI, dengan menggunakan data laporan keuangan tahun 2013-2017 maka dapat diambil kesimpulan bahwa hasil perhitungan nilai statistik uji F mengenai ukuran perusahaan dan struktur modal terhadap nilai perusahaan yaitu berpengaruh dan signifikan dengan memperoleh nilai 3,976 dengan nilai signifikan sebesar 0,016b < 0,05. Dari hasil tersebut dinyatakan bahwa H0 ditolak dan H3 diterima.
IMPLIKASI
Berdasarkan penulisan implikasi dari hasil penelitian yang dijelaskan sebelumnya, maka yang dapat disampaikan, sebaiknya para investor melakukan investasi dengan memperhatikan ukuran perusahaan dan struktur modal karena kedua variabel tersebut memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Serta agar dalam melakukan investasi dapat menerima return yang baik. KETERBATASAN PENELITIAN
Dalam penelitian ada keterbatasan yaitu jumlah sampel perusahaan yang sedikit, hanya 5 perusahaan dikarenakan ada kendala dalam menyesuaikan kriteria atau laporan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan variabel sehingga tidak bisa digeneralisasi. DAFTAR RUJUKAN Budianto A. 2010. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Dewi A. A. dan Badjra I. B. 2017. Pengaruh Profitabilitas, Aktiva Tidak Berwujud, Ukuran Perusahaan, dan
Terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6, No. 4, 2017: 2161-2190.
Universitas Udayana. Bali.
Dewi Ayu dan Wirajaya Ary. 2013. Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan.
e-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana 4.2:
358-372. Fakultas
Ekonomi. Universitas Udayana.
Guinan J. 2010. Investopedia Cara
Mudah Memahami
Istilah Investasi. Cetakan 1. Terjemahan. Penerbit Hikmah. Jakarta Selatan.
Hery. 2017. Kajian Riset Akuntansi
Mengulas Berbagai Hasil Penelitian Terkini dalam Bidang Akuntansi dan
Keuangan. Cetakan
Pertama. PT. Grasindo. Jakarta.
Putri M. E. D. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aktiva dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal
Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September.
Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Padang.
Sugiyono, 2015. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.