KEMUN G K I NAN ASAL M U LA S U F I K S
[ - i n ]
DAN S I MU L F I KS[ N - ( ) - i n ]
DALAM D I A L E K J A KARTA B E RASAL DAR I B AHASA B A L IWayan Bawa
1 . PENDAHULUAN
Bahasa Me1ayu dia1ek Jakarta , 1ebih dikena1 dengan s ebutan dia1ek Jakarta ( se1anj utnya disingkat menjadi OJ) , makin lama makin menarik . Bukan saja me
narik bagi para pene1iti , khususnya pene1iti bahasa tetapi j uga menarik untuk dipergunakan . Para mahasiswa Universitas Udayan a , misa1nya , menurut pengamatan penu1is , terutama da1am komunikasi tak resmi antarsesama mahasiswa sering mem
pergunakan kat a-kat a yang berasa1 dari OJ ; mereka mempergunakan kata-kata : cowok , cewek ,
begok ,
danngapa i n
untuk kata-kata : Zaki- Zaki , wanita , bodoh dan mengapa.Oa1am kaitannya dengan gej a1a di atas , barangka1i apa yang dikutip oleh Muhaj ir ( 19 7 7 : 14 ) dari pendapat Ben. Anderson ( 1966 : 10 7 ) bahwa bahasa Me1ayu dia1ek Jakarta ada1ah ngokonya bahasa Indonesia ( B I ) , dikaitkan dengan pendapat Muhaj ir yang mengatakan bahwa OJ akan menj adi bahasa lisan tidak resmi B I , bukan1ah merupakan pendapat yang ter1a1u gegabah ( Muhaj ir 1976 ; Firman Muntanaco 19 76 ) .
Oia1ek Jakarta menarik bagi para pene 1iti bahasa , terbukti dari banyaknya para sarjana -bahasa menaruh perhatian terhadap OJ itu . Para pene1iti itu bukan hanya bangsa Indonesi a , tetapi j uga banyak pene1iti asing . Para pene1iti asing secara historis antara lain ada1ah J . � . Homan ( 186 7 ) merupakan pene1iti pertama ; Kwee Kek Beng ( 19 2 3 ) ; dan banyak 1agi pene1iti asing 1ainnya termasuk c . o . Gri j ns , seorang dosen d i Universitas L€iden yang sedang mempersiapkan sebuah desertasi mengenai OJ .
Pene1iti Indonesia juga tidak ka1ah banyaknya . Mereka mene1iti OJ dari berbagai aspek dan bermacam-macam pendekatan . Misa1nya , Dr . Muhaj ir ( 19 7 7 ) mene1iti OJ dari segi morfo1oginya dan Yayah B . Lumintaintang ( 1976) te1ah mene1iti fungsi dan pemakaian OJ yang ditinj au dari sudut pandangan sosio
linguistik .
Pene1iti-pene1iti di atas , pada urnumnya mene1iti OJ tanpa mengaitkan bahasa-bahasa 1ainnya karen a tuj uan penelitiannya bukan demikian . Penel iti OJ dengan mengaitkan bahasa-bahasa Nusantara 1ainny a , yaitu me1a1ui pendekatan i1mu bahasa komparati f sampai saat sekarang be1urn memadai . Hanya pernah
Arnran Ha1im, Loi s Carrington and S . A . Wurm , eds Papers from the Thi rd Interna tional Conference on A ustronesian Linguis tics , vo1 . 4 : Thema tic variation , 339-354 . Paci fic Linguistics , C-77 , 1983 .
© Wayan Bawa 3 3 9
Bawa, W. "Kemungkinan asal mula sufiks [-in] dan simulfiks [N-( )-in] dalam dialek Jakarta berasal dari bahasa Bali". In Halim, A., Carrington, L. and Wurm, S.A. editors, Papers from the Third International Conference on Austronesian Linguistics, Vol. 4: Thematic variation.
C-77:339-354. Pacific Linguistics, The Australian National University, 1983. DOI:10.15144/PL-C77.339
©1983 Pacific Linguistics and/or the author(s). Online edition licensed 2015 CC BY-SA 4.0, with permission of PL. A sealang.net/CRCL initiative.
340 WAYAN BAWA
dikatakan oleh van der Tuuk ( 1877-1884) bahwa OJ rnerupakan sejenis 'bahasa Bali rendah ' . Sarjana tersebut hanya rnelihat dari segi kosa kata saj a . Akhir-akhir ini , pendapat tersebut telah ditentang oleh A. Teeuw ( 196 1 : 45) dan Hans Kahler
( 1966) . Kedua sarjana itu pada dasarnya berpendapat bahwa pendapat van der Tuuk s angat sepihak karena ditinj au dari segi kosa kata , OJ bukan hanya rnengan
dung kosa kata bahasa Bali ( selanj utnya disingkat rnenj adi BB) , tetapi j uga rnerupakan sebuah dialek Melayu dengan unsur-unsur bahasa Bali , Jawa , Sunda , Cina , Arab , Portugis , Belanda , dan Inggris ( lebih j auh lihat Muhaj ir 1977 : 6 ) .
Oal�l hubungannya dengan pendekatan kornparati f linguistik , penulis sangat tertarik tlntuk rneneliti kaitan OJ dengan bahasa-bahasa Nusantara lainnya , terutarna hubungan 00 dengan BB .
Oilihat dari segi kosa kata , baik van der Tuuk rnaupun Hans Kiihler tidak rnenyangkaJ. bahwa BB rnemberikan sumbangan dalarn kosa kata 00 . Oalarn kaitannya dengan StmIDangan tersebut , apakah BB rnenyumbangkan kepada 00 hanya terbatas pada bidang kosa kata saj a ; dengan kata lain , apakah tidak rnungkin 00 j uga rnenerirna �;umbangan dari BB dalarn bentuk unsur-unsur bahasa lainnya seperti unsur rnorfologi .
Banyc� sarjana berpendapat bahwa perninj aman kosa kata memiliki frekuensi yang lebih tinggi dari unsur-unsur bahasa lainnya , tetapi di lain pihak tidak pula dapat disangkal bahwa unsur-unsur bahasa lainnya j uga dapat dipinj am dalam proses kontaknya dua bahasa seperti yang dij elaskan secara panj ang lebar oleh Uriel Weinreich ( 19 79 , Cet . 9 ) .
Oengan dasar pikiran tersebut di atas , penulis rnenduga bahwa sufiks
[ - i n ]
dan sirnulfiks[ N- ( ) - i n ]
yang terdapat dalarn 00 j uga merupakan unsur-unsur yang dipinjarn dad BB .Oengan rnerninjam cara kerj a komparatif linguistik , yaitu rnemperbandingkan kedua afiks tersebut di atas , terutarna mengenai bentuk , arti , dan fungsi yang terdapat dalam 00 dan BB , penulis rnengharapkan dugaan tersebut di atas ter j awab .
Pembt�tian dari sudut ilrnu bahasa , rnisalnya , tentang asal-usul penutur 00 , di sarnpin9 perlunya diselusuri bahasa-bahasa Nusantara yang rnana saj a , terutarna yang memiliki kemungkinan kontak dengan 00 , merniliki sufiks
[ - i n ]
dan simulfiks[ N- ( ) - i n J .
Mengingat rnasalah-rnasalah terurai di atas , dalarn bahasan berikutnya perlu diungkapkcm secara berurutan hal-hal sebagai berikut .
1 . Latar belakang penutur 00 ;
2 . Bahasa-bahasa Nusantara ( yang rnerniliki kemungkinan kontak dengan OJ) yang rnerniliki sufiks
[ - i n ]
dan simulfiks[ N- ( ) - i n ] ;
dan3 . Perbandingan rnengenai bentuk , arti , dan fungsi kedua afiks tersebut antara yang t:erdapat dalarn 00 dan yang ada dalarn BB .
2 . LATAR BELAKANG PENUTUR DIALEK JAKARTA 2 . 1 Wi 1 ayah dan Pen utur
MenUl:ut Muhaj ir ( 19 7 7 ) , daerah 00 rnerupakan pulau bahasa di pulau Jawa.
Sebutan yang dernikian rnasuk akal karena wilayah 00 seperti sebuah pulau dengan dibatasi oleh bahasa lainnya dan laut . Sebelah barat dan selatan dibatasi oleh bahasa Silllda , di sebelah timur oleh sebuah dialek bahasa Jawa ( ? ) , dan di
SUFIKS [-in] DAN SIMULFIKS [N- ( ) - in] DALAM DJ DAR I BB 341
sebelah utara oleh laut Jawa. Pulau bahasa tersebut lebih luas dari wilayah Oaerah Khusus Ibu Kota Jakarta Raya ( luas Oaerah Khusus Ibu Kota Jakarta Raya 577 krn2 , rnenurut Jakarta dalarn Angka yang dikutip oleh Muhaj ir , 1977 : xi i ) .
Oari sumber yang sarna diperoleh j uga keterangan bahwa ketika Jan Pieterzoon Coen tahun 1619 rnenguasai Jakarta , Jakarta dibersihkan . Jakarta hanya dibiarkan dihuni oleh orang Cina serta berbagai suku bangsa lainnya, yang diperlukan oleh Belanda untuk peningkatan usaha perdagangan . Pada saat ini lah didatangkan budak-budak yang berasal terutama dari pulau Bali dan Sulawes i Selatan .
Menurut perhitungan Castles ( 1967 : 157) yang dikutip pula oleh Muhaj ir ( 19 77 : 4 ) , suku bangsa Bali pada tahun 1671 berj urnlah 981 orang ( lihat Tabel I ) . Pada tahun 1815 penduduk Jakarta yang termasuk suku bangsa Bali berj urnlah 7 . 720 orang . Jumlah suku Bali sebanyak itu j auh lebih banyak dari suku Melayu yang berjumlah 3 . 155 orang ( lihat T.abel I ) .
2 . 2 Bahasa
Menurut penelitian Hans K�ler ( 1966 ; dan l ihat j uga Muhaj ir 1977 : 6- 7 ) , bahasa penduduk Jakarta adalah sej enis bahasa Melayu . Jika dilihat dari kosa katanya , bahasa tersebut terdiri dari unsur-unsur kosa kata yang berasal dari bahasa Bali , Cina , Sunda , Jawa , Arab , Portugis , Belanda , dan Inggris . Sayangnya kedua peneliti tersebut di atas belum sarnpai rnenjelaskan tentang j umlah persen
tase kosa kata rnasing-rnasing bahasa yang disebutkannya di atas .
Menurut perhitungan penulis , dari sekitar 1 . 000 buah kata kepala yang dilarnpirkan dalarn disertasi Muhaj ir ( 19 7 7 ) , sekitar 250 buah kata kepala yang sarna atau yang rnungkin berasal dari kosa kata bahasa Bal i . Kalau j umlah kata
kata tersebut depersentasekan , rnaka kata-kata yang sarna atau yang rnungkin berasal dari kosa kata BB , yang dipergunakan oleh OJ , ber j urnlah sekitar 2 5 % . Seandainya persentase tersebut rnencakup pada seluruh kosa kata yang diperguna
kan dalarn OJ , rnaka unsur-unsur kosa kata yang berasal dari bahasa-bahasa selain BB akan rnenunj ukkan angka rnenj adi 75% . Tentunya j umlah persentase tersebut akan j auh lebih rendah , seandainya dibagi sarna rata oleh tuj uh bahasa lainnya yang rnembentuk kosa kata OJ seperti yang dikatakan oleh Hans Kahler di atas .
Kiranya perhitungan persentase untuk rnasing-rnasing bahasa yang rnemberikan sumbangan dalarn bidang kosa kata kepada OJ tidaklah sernudah di atas . Akan tetapi , yang jelas , dari data lain , yaitu karnus Oialek Jakarta susunan Abdul Chaer ( 1976) , penuli s j uga rnenernukan kosa kat a yang persentasenya cukup tinggi yang berasal atau sarna dengan unsur-unsur kosa kata BB .
3 . BAHASA-BAHASA NUSANTARA ( YANG MEMI L I KI KEMUNGKI NAN KONTAK DENGAN DIALE K JAKARTA) YANG MEMI L I KI SUF I KS [ - i n J DAN S I MU L F I KS [N- ( ) - i n J .
Sej auh penelitian penuli s , sarnpai saat ini , penulis hanya rnenernukan tiga buah bahasa Nusantara yang rnernpunyai sufiks
[ - i n J
dan sirnul fiks[ N- ( ) - i n J .
Ketiga bahasa tersebut adalah : ( 1) bahasa Bali , ( 2 ) bahasa Sasak , dan ( 3) dialek Jakarta. 1Jika diperhatikan dari latar belakang penutur OJ , terutarna suku bangsa yang berbaur rnenj adi satu , kernudian rnembentuk penutur OJ ( lihat Tabel I ) , ter
nyata bahasa Sasak rnemiliki kernungkinan yang sangat kecil at au sarna sekali tidak rnelakukan kontak dengan OJ . Oernikian pul a , j ika dil ihat dari wilayah penutur kedua bahasa tersebut (bahasa Sasak di pulau Lombok dan OJ di daerah Jakarta
Raya dan sekitarnya) , kedua bahasa tersebut sulit rnelakukan kontak .
3 4 2 WA YAN BAWA
Mengingat kemungkinan tersebut di atas , pada uraian berikutnya , penu1is hanya akan membi carakan tentang sufiks
[ - i n ]
dan simu1fiks[ N- ( ) - i n ]
yang terdapat daLim BB dan OJ. Se1anj utnya , akan dibicarakan secara berurutan mengenai bentuk , a.["ti , dan fungsi kedua afiks tersebut di atas , baik yang terdapat da1am BB maupun yang ada da1am DJ .
2
Tabel 1
Penduduk kota Betawi dan daerah p i n gg i ran
Penduduk 1967 1815 189 3
Eropa dan campuran
I
2 . 750 2 . 028 9 . 017Cina , termasuk peranakan 2 . 747 1 1 . 854 26 . 569
' Mardijkers ' 5 . 362 - -
Arab - 318 2 . 842
' Moors ' - 119 -
Jawa, termasuk Sunda 6 . 3 39 1 3 . 3 3 1 -
Sulawesi Se1atan - 4 . 139 2 -
Bali 981 7 . 720 72 . 241 3
Sumbawa - 232 -
Ambon dan Banda - 82 -
Me1ayu 611 3 . 155 -
Budak 1 3 . 2784 14 . 249 -
3 2 . 068 4 7 . 217 110 . 669
Termasuk 5 . 000 penduduk Jawa dan Sunda di 1uar tembok benteng .
Termasuk sejum1ah keci1 orang Timor . Jum1ah penduduk campuran .
Tidak termasuk 1 . 260 ' Warga Be1anda ' dan keturunannya , dan 359 penduduk as1 i .
3 . 1 Bahasa Bal i 3 . 1 . 1 Bentuk
Da1am bahasa Bali baku memi1iki dua macam variasi . dan kedua berbentuk
[ - n i n ] .
pertama .( se1anjutnya disingkat men j adi BBB) , sufiks
[ - i n ]
Kedua variasi tersebut , pertama berbentuk[ - i n ]
Bentuk yang kedua merupakan a1omorf bentuk yangMenurut pene1itian penu1is (Bawa 1980) , bentuk sufiks yang kedua tersebut di atas , pada beberapa tempat di Bali , terutama di Bali Se1atan , memi1iki bentuk yang lain variasinya , yaitu
[ - ? i n ] .
Bentuk a1omorf sufiks[ - i n ]
akan terjadi j ika sufiks itu di1ekatkan pada morfem dasar yang diakhiri oleh fonem voka1 ,SUFIKS [-in] DAN SIMULFIKS [N- ( ) -in] DALAM DJ DARI BB 343
sedangkan pelekatan sufiks itu pada morfem dasar yang diakhiri oleh fonem konsonan akan tetap berbentuk seperti sufiks as linya .
Contoh-contoh pelekatan morfem sufiks
[ - i n ]
pada morfem dasar yang diakhiri oleh fonem vokal :( 1)
i s i [ i s i ] + [ - i n ] i s i n i n [ i s i n i n ]
diisi( 2 )
gede [ gade ] + [ - i n ] - geden i n [ gaden i n ]
diperbesar ( 3 )aba [ aba ] + [ - i n ] - aban i n [ aban i n ]
bawakan( 4)
guyu [ guyu ] + [ - i n ] - guyun i n [ g uyun i n ]
dipero lok ( 5 )nyonyo [ nono ] + [ - i n ]
-nyonyon i n [ nonon i n ]
disusuiBentuk-bentuk tersebut di atas , di beberapa tempat di Bali akan menj adi ( 1)
[ i s j ? i n ] ,
( 2 )[ gade? i n ] ,
( 3 )[ aba? i n ] ,
( 4 )[ guyu? i n ] ,
dan ( 5)[ nono? i n ] ,
dengan catatan bunyi glotal stopnya memiliki intensitas yang bervariasi .Contoh-contoh pelekatan sufiks
[ - i n ]
pada morfem dasar yang diakhiri oleh fonem konsonan :( 6 )
tepuk [ tapuk ] + [ - i n ] tepuk� [ tapuk i n ]
dijwrrpai ( 7)ba rak [ ba ra k ] + [ - i n ] ba rak i n [ ba ra k i n ]
dimerahi ( 8)ubad [ ubad ] + [ - i n ]
-ubad i n [ ub ad i n ]
diobati( 9 )
bedeg [ b adeg ] + [ - i n ]
-bedeg� [ b adeg i n ]
diisi gedegKhusus untuk morfem dasar yang diakhiri dengan fonem vokal
/a/ ,
j ika mendapat sufiks
[ - i n ]
akan terj adi peluluhan atau sandi , misalnya : ( 10 )i ca [ i ca ] + [ - i n ] - i cen [ i cen ]
diberi( 11 )
s uka [ s u ka ] + [ - i n ] - s uken [ s uken ]
kesenangan3 . 1 . 2 Arti
Sufiks
[ - i n ]
dalam BB memiliki lima macam arti . Kelima arti sufiks tersebut adalah s ebagai berikut.
a . menyatakan perbuatan berulang-ulang seperti yang di katakan oleh morfem dasar , misalnya :
( 12 )
j ag u r [ j agu r ]
pukulij ag u r� [ j ag u r i n ]
pukuli ( 1 3)s i g i t [ s i g i t J
cubits i g i t� [ s i g i t i n ]
dicubiti b . melakukan perbuatan seperti disebutkan oleh morfem dasar misalnya :( 14 )
tanem [ tanam ]
tanamtanem i n [ tanam i n ]
ditanami ( 15 )j emak [ j amak ]
ambi lj emak i n [ j ama k i n ]
diambi li c . mernberi yang dikatakan oleh morfem dasar , misalnya :( 16 )
ku l i t [ ku l i t ]
kulit- ku l i t i n [ ku l i t i n ]
dikuliti ( 17 )g u l a [ g u l a ]
gula- g u l a� [ g u l a i n ]
diberi gulad . menirnbulkan atau menyebabkan seperti yang disebutkan oleh morfem dasar misalnya :
344 WA:(AN BAWA
( 18)
j ej eh [ j aj ah ]
takut ( 19 )gen i t [ gan i t ]
gatalj ej eh� [ j aj ah i n ]
menyebabkan takutgen i t� [ gan i t i n ]
menyebabkan gatal e . melakl.lkan upacara atau perbuatan seperti yang disebut oleh morfem dasar ,misalnya :
( 20 )
o ton [ oton ]
hari ke lahiran -o ton i n [ oton i n ]
melakukan upaaara oton( 2 1 )
te l u bu l an [ ta l u b u l an ]
(umur) tiga bulan -te l u b u l an i n [ ta l u b u I a n i n ]
me lakukan upaaara tiga bu lanf . dibua": lebih , misalnya :
( 2 2 )
gede [ gade ]
besar -geden� [ gaden i n ]
dibuat lebih besar3 . 1 . 3 Fungsi
Ditin j au dari segi fungsi , sufiks
[ - i n ]
BB memiliki fungsi sebagai berikut : l . memverbalkan j enis kata nominal dan aj ektival ; lihat contoh nomor ( 1) dannomor
( 3)
di atas ;2 . memverbalkan j enis kata partikel , khususnya yang masuk j enis kata tanya , misalnya :
( 2 3 )
kuda [ kude ]
berapa -kudan i n [ kudan i n ]
dibagi berapa( 2 4 )
ki j a [ k i j a ]
ke mana -k i j an i n [ k i j an i n ]
dipindahkan ke mana Simulfiks[ N- ( ) - i n ]
dalam BB memi liki bentuk-bentuk sebagai berikut : a .[ m- ( I - i n ] ;
misalnya :( 2 5 )
puyeng [ puyaO ]
pusing�uyeng� [ muyao i n ]
memusingkan( 26 )
be l og [ ba l og ]
bodoh -�e l og� [ ma l og i n ]
berbuat seperti orang bodohb .
[ n- ( ) - i n ] ,
misalnya :( 2 7 )
tampah [ tampah ]
sembe lih -nampah i n [ nampah i n ]
me lakukan pekerjaan sembe lih berkali-kali . ( 2 8 )degag [ dagag ]
sombong�egag� [ nagag i n ]
menyombongi c .[ 0- ( ) - i n ] ,
misalny a :( 29 )
kenye l [ kana l ]
letih�enye l� [ oana l i n ]
meletihkan ( 30 )ge l u t [ ga l u t ]
ge lut -�e l ut� [ Oa l u t i n ]
mengge lut( 3 1)
opek [ opak ]
suasana sesakngopek� [ oopak i n ]
menyesakkan nafas d .[ n- ( ) - i n ] ,
contoh-contohnya :( 32 )
so l eh [ so l eh ]
aneh -!:!y'o l eh� [ no l eh i n ]
berbuat aneh-aneh ( 33 )ca l ep [ ca l ep ]
suka minta-minta -!:!y'a 1
e p� [ na 1 ep i n ]
berbuatsuka minta-minta ( 34 )
j egeg [ j ageg ]
cantik -!:!y'egeg i n [ nageg i n ]
mengunggulikecantIkan yang lain
SUFIKS {-in] DAN SIMULFIKS {N- ( ) -in] DALAM DJ DARI BB 345
Adapun arti yang ditimbulkan oleh pemakaian s imulfiks
[ N- ( ) - i n ]
adalah sebagai berikut :a . menyebabkan atau membuat j adi ; lihat contoh nomor ( 2 5 ) ;
b . berbuat seperti yang dikatakan morfem dasar ; lihat contoh nomor ( 26 ) ; c . melakukan pekerj aan berkali-kali ; lihat contoh nomor ( 2 7 ) dan ( 28) ; d . menyatakan lebih (superlati f) ; lihat contoh nomor ( 34) .
Fungsi simulfiks
[ N- ( ) - i n ]
dalam BB adalah memverbalkan aj ektival yang masuk ke dalam golongan kata sifat . Lihat contoh nomor ( 25) - ( 34) .3 . 2 Bahasa Sasak
Bahasa Sasak , yaitu bahasa ibu suku bangsa Sasak yang mendiami pulau Lombok ; j uga memiliki sufiks
[ - i n ]
dan simulfiks[ N- ( ) - i n ]
( lihat catatan kaki 1 ) . Akan tetapi , dalam kesempatan ini tidak akan penulis bicarakan mengingat bahwa kemungkinan kedua afiks itu yang ada dalam OJ , berasal dari bahasa Sasak sangat j auh .
Peminj aman unsur-unsur bahasa yang satu oleh bahasa lainnya hanya mungkin disebabkan oleh pergaulan yang intim antarpenutur kedua bahasa . oalam kaitan
nya dengan ini , seperti yang dikatakan oleh Castles mengenai struktur penutur DJ ( lihat Tabel I) , tidak didapatkan penutur DJ termasuk suku bangs a Sasak .
3 . 3 Di a1 e k J akarta
Sufiks
[ - i n ]
dan simulfiks[ N- ( ) - i n �
dalam OJ memiliki bentuk , arti , dan fungsi yang bukan semacam. Kenyataan ini dapat dilihat dari hasil penelitian Abdul Chaer ( 19 76 ) dan Muhaj i r ( 19 7 7 ) .Oalam pembicaraan berikutnya akan dibicarakan secara berurutan mengenai bentuk , arti , dan fungsi kedua afiks tersebut yang terdapat dalam DJ .
3 . 3 . 1 Bentuk
Sufiks
[ - i n ]
dalam OJ memiliki dua macam variasi bentuk . Pertama , tetap berbentuk seperti bentuk sufiks aslinya , yaitu[ - i n ] .
Bentuk yang kedua , sufikstersebut mengalami alomorf .
Sufiks
[ - i n ]
tetap berbentuk seperti bentuk aslinya , j ika sufiks tersebut dilekatkan pada morfem dasar yang diakhiri oleh fonem konsonan . Misalnya :( 3 5 )
amb i l [ amb i l ]
+[ - i n ]
( 36)s a k i t [ sa k i t ]
+[ - i n ]
amb i l i n [ amb i l i n ]
ambiLkans a k i t - s a k i t i n [ s a k i t - s ak i t i n ]
menyakitkan
Bentuk yang kedua memiliki beberapa varias i bentuk , bergantung dari macam fonem vokal yang di lekati oleh sufiks tersebut . Bentuk-bentuknya dapat disebut
kan seperti di bawah ini :
a . j ika fonem lEI yang mengakhiri morfem dasar yang dilekati oleh sufiks maka fonem itu akan berubah menj adi arki fonem IA/ . Misalnya :
346 WAYAN BAWA
( 37 )
l upe [ l up E ]
+[ - i n ]
( 38)l ame [ l amE ]
+[ - i n ]
l upa i n [ l upA i n ]
terlupakanl ama i n [ l amA i n ]
lamakanb . j ika fonem I
i
i yang mengakhiri morfem dasar yang dilekati oleh sufiks[ - i n ] ,
maka antara kedua fonem Ii
i tersebut akan terdapat glotal stop . Misalnya :( 39 )
b e l i [ ba l i ]
+[ - i n ] - be l i ' i n [ b a l j ? i n ]
be likan ( 40 )i
5i [ i
5i ]
+[ - i n ] i s i ' i n [ i s i ? i n ]
isikanc . terj adi alomorf mana suka , j ika morfem dasar yang dilekati sufiks tersebut diakhiri oleh fonem lei dan la/ . Misalnya :
( 41 )
s ampe [ sampe ]
+[ - i n ] s ampe ( ' ) i n [ s ampe ( ? ) i n ]
sampaikan ( 42 )bawa [ bawa ]
+[ - i n ] - bawa ' i n [ b awa ( ? ) i n ]
bC1lJJakan3 . 3 . 2 Art;
Arti ,5ufiks
[ - i n ]
dalam DJ antara lain dapat disebutkan sebagai berikut : a . menyeb abkan atau membuat j adi , misalnya :( 4 3)
Babe l ag i bet u l i n a r l oj i .
Bapak sedang memperbaiki arlodji ; ( 4 4 )Emak l ag i bene r i n baj u aye.
Ibu sedang memperbaiki baju saya.b . menyat,:ikan imperati f , misalnya :
( 45 )
Tu l ung amb i l i n gue t u koran .
Tolong ambilkan saya koran itu ; ( 46 )Doa i n dong s upaye gue se l amet .
Doakan supaya saya se lamat.c . menyatakan dibuat lebih , misalnya :
( 4 7)
Jangan gede- gede i n utang , n t a r l u ce l a ke .
Jangan memperbesa1' hutang, nanti kamu eetaka.d . menyatakan intensitas , misalnya :
( 48)
Tu l ung l i a t- l i a t i n t u anak-anak ye o
Tolong lihat- lihat anak-anakmu ; ( 49 )Ka l o ngomong arne d i e , s a k i t - s ak i t i n a t i aj e .
Kalau berbieara dengandia, menyakitkan hati saja.
3 . 3 . 3 Fun!l S ;
Fungsi. sufiks
[ - i n ]
dalam OJ dapat dikatakan sebagai berikut :a . memverbalkan j enis kata yang berasal dari kata s i fat , misalnya , contoh nomor ( 43) , ( 44) , dan nomor ( 47) di atas ;
b . tetap nembentuk verbal dari j enis kata yang berasal dari j enis kata ker j a , misalnya , contoh nomor ( 45) dan ( 48) d i atas .
Adapilll tentang bentuk , arti , dan fungsi simulfiks
[ N- ( ) - i n J
dalam OJ , seperti dil:umuskan oleh Muhaj i r , secara ringkas dapat diuraikan seperti di bawah ini .Bentuk: s imulfiks
[ N- ( ) - i n J
dalam OJ , dari sumber tersebut di at as , dapat diketahui empat macam variasi :SUFIKS [-in] DAN SIMULFIKS [N- ( ) -in] DALAM DJ DARI BB 3 4 7
a.
[ m- ( ) - i n ] ;
bentuk ini akan muncul j ika digabungkan dengan morfem dasar yang diawali oleh fonem/p/
dan /hI ; misalnya :( 50)
pangg i l [ pa Qg i l ] - �angg i l� [ maQg i l i n ]
memanggi l ( 5 1)b e l i [ b a l i ] - mbe l i i n [ mba l i i n ]
membe likanb .
[ n- ( ) - i n ] ;
bentuk ini akan muncul j ika digabungkan dengan morfem dasar yang diawali oleh fonem/t/
dan/d/ ;
misalnya :( 5 2 )
takut [ takut ] - nakut i n [ naku t i n ]
membuat jadi takut ( 53 )d i r i [ d i r i ] - nd i r i i n [ nd i r i i n ]
mendirikan( 54 )
tembak [ temb a k ] nembak-nembak i n [ nembak- nembak i n ]
menembaki c .[ n- ( ) - i n ] ;
bentuk ini akan muncul j ika digabungkan dengan morfem dasaryang diawali oleh fonem
/5/
dan/j / ;
misalnya : ( 5 5 )( 56)
seberang [ sabaraQ ] j e l ek [ j a l ek ]
nyeberang� [ naba ra Q i n ]
menyeberangkan�e l ek-nye l ek� [ na l E k nal E k i n ]
menje lekje lekan.
d.
[ Q- ( ) - i n ] ;
bentuk ini akan muncul j ika digabungkan dengan morfem dasar yang diawali oleh fonem/g/ , / 1 / , /k/ , /d/ , /j / , fbi ,
dan fonem vokal antara lain fonem/a/
dan/E/ ,
misalnya :( 57 )
gebug [ gabug ] - �egeb ug� [ Qageb ug i n ]
memukuli ( 5 8)l a r i [ 1 a r i ]
-�e l a r i � [ Qa 1 a r i i n ]
memb(]J.J)a lari ( 59 )ke l ua r [ ka l ua r ] - �e l ua r� [ Q a l ua r i n ]
menge luarkan ( 60 )dud uk [ duduk ] �edud uk� [ Qaduduk i n ]
menduduki ( 6 1 )j e l ek [ j a l E k ] �ej e l ek� [ Qaj a l E k i n ]
menje lekkan( 6 2 )
bande l [ banda 1 ] - �eba nde l� [ Qaband a l i n ]
menjelang dewasa ( 6 3 )a l i n g [ a 1 i Q ] - �a l i ng� [ Qa 1 i Q i n ]
menghalangi( 64)
endah [ Endah ] - ngenda� [ QEnda i n ]
mengindahkanMenurut Abdul Chaer , arti simulfiks
[ N- ( ) - i n ]
sejaj ar dengan s imulfiks[ m- ( ) - kan ]
dan[ m- ( ) - i ]
dalam bahasa Indonesia. Macam-macam arti s imul fiks tersebut adalah sebagai berikut :a . membuat j adi , misalnya :
( 6 5 )
Tu o rang nakut i n g ue .
Orang itu membuat saya menjadi takut.b . melakukan kerj a untuk orang lain , misalnya : (66)
D i e mbawa i n gue i ka n ayam .
c . membawa , misalnya :
( 6 7 )
Tu kuc i ng nge l a r i i n i ka n .
Dia memb(]J.J)akan saya ikan ayam.
Kucing itu memb(]J.J)a lari ikan.
d . melakukan ker j a yang disebut oleh fonem dasar , misalnya :
( 6 8 )
D i e l ag i nd i r i i n rume d i Bekas i .
Dia sedang mendirikan rumah di Bekas i .348 WAYAN BAWA
Jika mor fem dasarnya diulang , artinya akan men j adi antara lain s ebagai berikut :
a . membuat at au menyebabkan j adi lebih , misalnya :
( 6 9 )
K i te nggeb o l e nje l ek-nje l ek i n o rang .
Kita tidak bo leh menje lekjelekkan o'l'ang.
b . menyatakan dilakukan berkali-kali , misalnya :
( 70 )
D i e l ag i mbacok-mbacok i n t u kay u .
Dia sedang menetak-netak kayu.Adapun fungsi s imulfiks
[ N- ( ) - i n ]
adalah untuk memverbalkan baik j enis kata nominal maupun aj ektival .Dalam kaitannya dengan fungsi s imulfiks tersebut di atas , dapat ditun j uk
kan contoh-contoh seperti di bawah ini : a . dari j enis kata nominal ;
( 71 )
s a t u [ sa t u ] - �a t u� [ na t u i n ]
mendamaikan b . dari j .enis kata aj ektival ;( 72 )
j e l ek [ j a l E k ]
( 7 3 )
b a n t u [ ba n t u ]
�
el ek- ny
el ek� [ na l Ek-na l Ek i n ]
menjelekje lekkan
mban t u i n [ mban t u i n ]
membantu.4 . PE RBAN D I NGAN TENTANG BENTUK , ART ! , DAN FUNGS I SUF I KS [ - i n ] DAN S I MULF I KS [N- ( ) - i n ] DALAM D I ALEK JAKARTA DENGAN YANG TERDAPAT DALAM BAHASA BAL I
Dalam pembicaraan berikutnya secara berturut-turut penulis akan memper
bandingkan kedua macam afiks tersebut di atas yang terdapat dalam DJ dengan yang ada pa.da bahasa Bali .
4 . 1 Sufi ks [- i n ] dal am d i a l ek J a ka rta dan bahasa Bal i 4 . 1 . 1 Bentuk
Dari pemerian tentang sufiks
[ - i n ]
yang terdapat dalam DJ dan BB pada bagian 3 . di atas , dapat dibuat dengan perbandingan tentang sufiks tersebut yang terdapat dalam DJ dengan yang ada dalam BB , seperti terlihat pada Tabel 2 , bE�rikut .Dengan memperhatikan cara ker j a Mary R. Haas ( 1978 : 34-35) , bentuk sufiks tersebut a�;linya adalah sufiks
[ - i n ] .
Variasi di Bali lebih banyak daripada yang diketE�mukan dalam DJ .Sufiks
- i n
( OJ)--
- i n
(BB)--
4 . 1 . 2 Art;
Sufiks
- i n
( OJ )--
- i n
(BB)--
SUFIKS {-in] DAN SIMULFIKS {N- ( ) -in] DALAM DJ DARI BB 349
Tabe1 2
Bentuk Fonem akhi r morfem dasar
Contoh ( Varias i ) ( yang dilekati sufiks itu)
- i n
Semua fonem konsonan danamb i l i n
( 3 5 )-- -
fonem vokal , kecuali fonem vokal lEI dan I i i
-A i n
Fonem vokal-- lEI
l upA i n
( 37 )- ? i n
Fonem vokal I i ibe I i ' i n
( 39 )-- --
- i n
Semua fonem konsonanI tepuk� ( 6)
--
- n i n
Semua fonem vokal , kecualii s i n i n
( 1 )-- --
fonem
lal
- ? i n
Semua fonem vokal , kecualiI i s i ' i n
( 1 )-- --
fonem
lal
( untuk di alek tertentu)-en
Fonemlal
( terj adi sandi )i cen
( 10 )-- -
Tabe1 3
Artinya Contoh
1 ) menyebabkan j adi ;
bet u l i n
( 4 3 ) 2 ) menyatakan impe riatif ;amb i
lin ( 45 ) 3 ) dibuat lebih ; dangede- gede�
( 47 ) 4) menyatakan intensitasI i a t- I i a t i n
- ( 4 8 )1 ) menyebabkan ' j adi ;
j ej eh�
( 18 ) 2 ) menyatakan imperati f ;tanem i n
( 14 ) 3 ) dibuat lebih ;geden i n
( 2 2 ) 4) menyatakan intensitas ;j a g u r�
( 12 )dan
5 ) melakukan perbuatan
o ton i n
- ( 20 ) at au upacara sepertiyang disebutkan kata dasar
3 50 WA Y,AN BAWA
Ternya.ta dalarn bidang arti pun sufiks [ - i n ] pada kedua bahasa ters ebut memi l iki p'�rsamaan . Hanya arti yang kelima dalam bahasa Bali masih tetap ber
tahan sampa.i saat ini karena mengandung makna yang khusus dan tetap dipergunakan sampai saat ini .
4 . 1 . 3 Funogs i
Baik dalam OJ maupun dalarn BB , sufiks [ - i n ] berfungsi untuk memverbalkan j enis kata yang masuk kelompok nominal dan aj ektival . Contoh-contohnya dapat di l ihat kembali pada bagian 3 . di atas .
Oari :3egi bentuk , arti , dan fungsi ternyata sufiks [ - i n ] yang terdapat dalam OJ holmpi r sarna dengan bentuk , arti , dan fungsi sufiks itu yang terdapat dalarn BB . Perbedaan yang muncul merupakan variasi dari yang ada , misalnya , perbedaan yang ada pada bentuk serta arti - merupakan suatu hal yang waj ar dalam perkl:mbangan bahas a .
Oari segi pers amaan-pers amaan tersebut , timbul dua macam masalah yang perlu mendolpat j awaban , yaitu apakan OJ berinduk pada bahasa Bali atau meminj am beberapa W1sur bahasa Bali te rmasuk unsur sufiks [ - i n ] '
Kemun9kinan yang pertama merupakan hal yang tidak mungkin karena OJ merupa
kan salah :,atu dialek bahasa Melayu , sedangkan bahasa Bali merupakan ke lompok bahasa Bali-Sasak-Sumbawa . Kemungkinan yang kedualah yang mungkin sehingga bahasa Bali dalam hubungan tersebut meminj amkan beberapa unsur bahasa , termasuk sufiks [ - i n ] kepada OJ .
4 . 2 S i mu l fi ks [N- ( ) - i n ] dal am di a l ek J a karta dan bahasa Bal i
Oari ])emerian tentang s imul fiks [ N- ( ) - i n ] yang terdapat dalam OJ dan BB pada bagian 3 . di atas , dapat dibuat bagan perbandingan an tara simul fiks [ N- ( ) - i n ] yang terdapat dalam OJ dan yang ada dalam BB seperti terlihat pada bagan berikut ini .
4 . 2 . 1 Bentuk
Simu1fiks
OJ
[ N- ( ) - i n J
I
I I
BB [ N- ( ) - i n J,
SUFIKS {-in 1 DAN SIMULFIKS {N-( ) -in] DALAM DJ DARI BB 3 5 1
Tabe1 4
Variasi bentuk fonem awa1
Contoh morfem dasar
[ m- ( ) - i n J p dan b mangg i 1 i n ( 50 ) iTibe 1 i i n- ( 51 )
- -
[ n- ( ) - i n J t dan d nakut i n ( 52 )
nd i r i Til ( 5 3 )
- -
[ n- ( ) - i n J 5 dan j �eberang� ( 5 5 )
�e 1 ek� ( 56 )
[f) - ( ) - i n J b , 1 , d , j , �ebande 1� ( 6 2 ) k , g , a ,
E ,
nge1 a r i i n ( 5 8)0 �edud uk i n ( 6 0 )
ngej e 1 ek i n ( 6 1 )
�e 1 ua r i n ( 59 )
ngegeb ug� ( 57 )
ngapa i n ( 74 )
�enda i n ( 6 2 )
�o l eh� ( 7 5 )
[ m- ( ) - i n J p dan b mus i ng i n i n ( 2 5 )
me rek i n - ( 26 )
- -
[ n - ( ) - i n J t dan d n i uk i n ( 2 7 )
na 1 eiiiTn - ( 2 8)
[ n- ( ) - i n J 5 dan j �ebuh.i!!. ( 76 )
menyebabkan biru '!:!'y'e 1 ek.i!!. ( 7 7 )
menjelekkan [ - ( ) - i n J
I
k , g , dan �enye 1� ( 78)fonem voka1 mele lahkan
( 79 )
I
nge 1 em i n
menyebabkan sakit
�esok.i!!. ( 80 )
I
menyesakkan
oari contoh-contoh i tu ternyata bentuk simu1 fiks [ N- ( ) - i n J da1am OJ sarna dengan bentuk simu1fiks [ N- ( ) - i n J yang ada da1am BB . Perbedaannya ter 1etak pada 1u1uh dan tidaknya simu1 fiks tersebut . Oa1am OJ pe1u1uhan bentuk simu1 fiks terj adi j ika digabungkan dengan konsonan taj am (konsonan tak bersuara) , yaitu berj um1ah tiga buah . Konsonan tersebut ada1ah /p/ , /t/ , dan /k/ . Lihat1ah contoh nomor ( 50 ) , ( 5 2 ) , dan ( 59 ) , sedangkan penggabungan dengan konsonan 1ain
nya , fonem awal morfem dasar tetap seperti semu1a .
3 5 2 WA YAN BAWA
Oal�n bahasa Bali , simulfiks [ N- ( ) - i n ] j ika digabungkan dengan morfem dasar yan9 diawali dengan konsonan , akan selalu mengalami peluluhan ( perhatikan contoh- contoh pada bagan tersebut di atas ) .
Mengingat data tersebut di atas , simulfiks [ N- ( ) - i n ] pada OJ be lum ter
padu sepenuhnya karena peluluhan hanya terj adi dengan morfem dasar yang diawali oleh konsonan taj am .
4 . 2 . 2 Art;
Arti simulfiks [ N- ( ) - i n ] dalam OJ dan B B seperti di j e laskan pada bagian 3 . di atas , dapat digambarkan seperti pada bagan di bawah ini .
Tabel
5Sufiks Artinya Contoh
OJ
[ N- ( ) - i n ] 1 ) membuat j adi ; nakut i n ( 6 5 )
2 ) me lakukan pekerj aan fiibawaTn - - ( 6 6 )
untuk orang lain ;
3) membawa ; dan r)e l a r i i n ( 6 7 ) 4 ) melakukan pekerj aan nd i r i in - - ( 6 8 )
yang disebut morfem dasar
( morfem dasar 5 ) membuat j adi atau !}1.e 1 ek -!}1.e 1 eki!!. ( 6 9 ) diulang) menyebabkan lebih ; dan
6 ) menyatakan berkali- -mbacok-mbacok i n - - ( 70 ) kali dilakukan
BB
[ N- ( ) - i n ] 1) memberi yang dik aitkan �u l i ti!!. ( 2 9 ) oleh morfem dasar ;
2 ) memasang yang dikatakan �us i ngi!!. ( 2 5 ) morfem dasar ;
3) menyebabkan seperti yang �en i ti!!. ( 30 ) dikatakan morfem dasar ;
dan
4 ) membuat j adi lebih -na l em i n - ( 2 8)
Artinya yang muncul pada bentuk-bentuk yang tidak luluh seperti pada nomor ( 6 6 ) , ( 6 7 ) , dan ( 68) merupakan arti yang tidak ada dal am bahasa Bali . Hal ini mungkin dikarenakan bahwa bentuk i tu memang merupakan bentukan baru yang belum luluh sepenuhnya sehingga membentuk arti yang tidak sarna dengan bentukan yang ada dalam BB .
4 . 2 . 3 Fungs i
SUFIKS [-in] DAN SIMULFIKS [N- ( ) -in] DALAM DJ DAR I BB 3 5 3
Fungsi simulfiks
[ N- ( ) - i n J ,
baik yang terdapat dalam O J maupun yang ada dalam BB , berfungsi untuk memverbalkan j enis kata nominal dan aj ektival . Contohcontohnya seperti yang tampak pada nomor ( 29 ) dan ( 30) untuk BB serta contoh nomor ( 7 1 ) , ( 72 ) , dan ( 7 3) untuk OJ .
5 . KES I MPULAN
Berdasarkan pembahasan pada pembicaraan sebelumnya , dapatlah dibuat kes impulan sebagai berikut :
1 . Pembuktian dari segi pemerian bentuk , arti , dan fungsi sufiks
[ - i n J
dan simu l fiks[ N- ( ) - i n J
yang terdapat dalam OJ , ternyata rnemiliki persamaanpersamaan dengan kedua afiks tersebut yang ada dalam BB ;
2 . Pada tahun 1815 ( l ihat Tabel 1 ) , penutur OJ terdiri dari 7 . 7 20 orang yang berasal dari suku bangs a Bal i . Jumlah tersebut merupakan j umlah terbesar di antara suku bangs a pembentuk penutur OJ . 01eh karena i tu , diperkirakan bahasa orang Bali yang mereka pergunakan dari daerah asalnya (Bali) akan memil iki pengaruh yang cukup besar ;
3 . Pengaruh BB terhadap OJ dalam bidang kosa kata sangat tinggi , yaitu seki tar 25% ( ?) ;
4 . pengaruh bahasa lain yang j uga memil iki sufiks
[ - i n J
dan s imulfiks[ N- ( ) - i n J ,
yaitu bahasa Sasak terhadap OJ belum dapat dibuktikan ; 5 . Satu-satunya bahasa yang mempengaruhi OJ dalam bidang sufiks[ - i n J
dansimulfiks
[ N- ( ) - i n J
tidak lain adalah BB .CATATAN
1 . Pen j e lasan ten tang kedua afiks tersebut dapat dibaca lebih lan j ut masing
masing pada tulisan yang berj udul ' Morfologi Bahasa Bali ' ( Fakultas Sastra Universitas Udayan a , 19 76/19 7 7 : 9 5-99 ) ; pad a ' Morfologi dan Sintaksis Bahasa Sasak ' ( Tim Peneliti Fakultas Sastra Universitas Udayana , 19 78/19 79 : 5 7-59 ) ; pada ' Morfologi Oialek Jakarta : Afiksasi dan Reduplikas i ' ( Muhaj i r 1977 : 162-179 ) ; serta pada Kamus dialek Jakarta (Abdul Chaer 1976) .
DAFTAR PUSTAKA
BAWA , I Wayan
1980 Bahasa Bal i di daerah Propinsi Bal i : sebuah pemerian geografi dialek . Oenpasar : Proyek Penelitian I LOEP melalui Pusat Pembinaan dan Pengem
bangan Bahas a , Oepartemen Pendidikan dan Kebudayaan RI . (belum terbit).
CASTLES , Lance
1967 The ethni c pro file of Jakarta . Indonesia 1/3 : 1 53-204 .
3 5 4 WI SAN BAWA
CHAER, Abdul
1976 Kamus dialek Jakarta . Ende , Flores : Nusa Indah . GRIJNS , C . D .
1982 Patterns of cohesion in Jakarta Malay : towards a more ob j ective method of describing areal variation . In Amran Halim , Lois Carrington and S . A . Wurm eds Papers from the Thi rd International Conference on A ustronesi an Linguis tics , vol . 3 . PL , C-76 .
HAAS , Mary R . 1978 HOMAN , J . D .
The prehistory of l anguage . The Hague-Paris : Mouton .
1967 Bij dragen tot de kennis van het Bataviaasch Maleisch , disunting oleh van der Tuuk . Zaltbommel : Joh . Noman & Zoon .
KAHLER, Hans
1966 Worterverzei chnis des Omong Djakarta . Berlin : Dietrich Reimer . KWEE Kek Beng
1923 Het Zoogenaamde Bataviasch Maleisch . Koloniale Studien 1 : 428-439 . LAPORAN PENELITIAN OLEH FAKULTAS SASTRA UNIVERS ITAS UDAYANA
1977 Morphologi bahasa Bali . Denpasar : Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah , Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa , Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , Jakarta (belum terbit) .
LUMINTAINTANG, Yayah B . 1976
MUHAJIR 1976
1 9 7 7
TEEUW , A . 1961
Fungsi dan pemakaian dialek Jakarta di SMA Jakarta . Jakarta : Proyek Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah , Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa ( belum terbit) .
Dialek Jakarta dewasa ini . Dalam Husein W i j aya Kusuma , penyun . Seni -Budaya Betawi : pralokakarya , penggalian dan pengembangannya , 1 56-163 . Bandung.
Morfologi dialek Jakarta : afiksasi dan reduplikas i . Disertasi untuk Universitas Indonesia, Jakarta ( belum terbit) .
A cri tical survey of studies on Mal ay and bahasa Indonesi a . KITLV Bibliographical Series 5 . The Hague : Martinus Nijhoff .
TIM PENELITIAN FAKULTAS SASTRA UNIVERS ITAS UDAYANA
1979 Morfologi dan " Sintaksis Bahasa Sasak i Denpasar : Proyek Pene litian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah , Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , Jakarta ( belum terbit) .
TUUK , H . N . van der 1897-
1912
Kawi -Balineesch-Nederlandsch Woordenboek . 4 j i l id . Batavia : Landscrukkerij .
WEINREICH , Uriel
1979 Language in contact . Cetakan 9 . The Hague-Paris-New York : Mouton .
Bawa, W. "Kemungkinan asal mula sufiks [-in] dan simulfiks [N-( )-in] dalam dialek Jakarta berasal dari bahasa Bali". In Halim, A., Carrington, L. and Wurm, S.A. editors, Papers from the Third International Conference on Austronesian Linguistics, Vol. 4: Thematic variation.
C-77:339-354. Pacific Linguistics, The Australian National University, 1983. DOI:10.15144/PL-C77.339
©1983 Pacific Linguistics and/or the author(s). Online edition licensed 2015 CC BY-SA 4.0, with permission of PL. A sealang.net/CRCL initiative.