PEMBELAJARAN KIMIA KELAS XII SEMESTER 1
Menjelaskan sifat- sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit
Kompetensi Dasar :
Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih penurunan titik beku
larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan
Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat
koligatif
larutan elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan
SK / KD / Indikator
Standar Kompetensi :
Indikator :
Menjelaskan arti kemolalan dan fraksi mol serta penggunaannya.
Menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap
pelarut.
Menjelaskan hubungan penurunan tekanan uap dengan fraksi mol zat terlarut. Menjelaskan pengertian osmosis dan tekanan osmotik serta terapannya.
Menemukan hubungan jumlah partikel zat terlarut dengan sifat koligatif larutan
elektrolit encer
dan non elektrolit berdasarkan data.
Menyimpulkan perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dengan sifat koligatif
Sifat Koligatif Larutan Non Elektrolit
adalah sifat larutan yang tidak
tergantung pada macamnya zat
terlarut tetapi semata-mata hanya
ditentukan oleh banyaknya zat
menu
Banyaknya partikel dalam larutan ditentukan oleh
konsentrasi larutan dan sifat Larutan itu sendiri.
Jumlah partikel dalam larutan non elektrolit tidak sama
dengan jumlah partikel dalam larutan elektrolit, walaupun konsentrasi keduanya sama. (Hal ini dikarenakan larutan elektrolit terurai menjadi ion-ionnya, sedangkan larutan non elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion.)
Konsentrasi Larutan
Penurunan tekanan uap jenuh
Kenaikan titik didih
Penurunan titik beku
Tekanan osmotik
Konsentrasi Larutan
Menyatakan banyaknya zat terlarut dalam suatu larutan
Cara untuk menyatakan konsentrasi
larutan diantaranya :
1.
Konsentrasi Molar
2.
Konsentrasi Molal
Konsentrasi Molar / Molaritas
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan
(mol/liter)
Contoh :
Jika dalam 500 ml (0,5 liter) larutan terdapat 6 gram urea (Mr =60), maka molaritas larutan adalah :
6
0,5 L =
60 1
Konsentrasi Molal / Molalitas
Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram
(1 kg) pelarut
Contoh :
Jika dalam 250 gram (0,25 kg) air, terdapat 6 gram urea (Mr =60), maka molalitas larutan adalah :
6
0,25 kg = 60
molal
Fraksi Mol
Fraksi mol (X) zat terlarut atau zat pelarut menyatakan
perbandingan mol (n) zat terlarut atau n pelarut dengan n total larutan (terlarut + pelarut)
X
terlarut
= nterlarut
n terlarut + n
pelarut
X pelarut = n pelarut
n terlarut + n
Contoh : sebanyak 2 mol urea terdapat dalam 8 mol air,maka :
X terlarut
Soal Latihan
Jika 45 gr C6H12O6 dilarutkan dalam 500 gr air, maka molalitas larutan adalah … (Ar C = 12; H = 1; ) = 16).
a. 0,50 b. 0,75 c. 0,80 d. 0,90 e. 1,00
Fraksi mol Urea (Mr = 60), suatu larutan urea dalam air (Mrair = 18) adalah 0,05, maka molalitas larutan urea
tersebut adalah … .
a. 0,95 b. 1,71 c. 2,00 d. 2,92 e. 3,80
Fraksi mol urea dalam larutan urea 0,30 m (larutan dalam Fraksi mol urea dalam larutan urea 0,30 m (larutan dalam air) adalah … .
air) adalah … .
Penurunan tekanan uap jenuh
Pada setiap suhu, zat cair selalu mempunyai
tekanan tertentu. Tekanan ini adalah tekanan
uap jenuhnya pada suhu tertentu.
Penambahan suatu zat ke dalam zat cair
menyebabkan penurunan tekanan uapnya.
Hal ini disebabkan karena zat terlarut itu
mengurangi bagian atau fraksi dari pelarut,
sehingga kecepatan penguapan berkurang.
Menurut RAOULT: p = p° . XB
dimana:
p = tekanan uap jenuh larutan
p° = tekanan uap jenuh pelarut murni XB = fraksi mol pelarut
Karena XA + XB = 1, maka persamaan di atas dapat diperluas menjadi :
p = p° (1 - XA)
p = p°- p°. XA
p°- p = p°. XA
∆p = p°. XA ∆P = penurunan tekanan uap jenuh pelarutp° = tekanan uap pelarut murni
Contoh :
Hitunglah penurunan tekanan uap jenuh air, bila 45 gram
glukosa (Mr = 180) dilarutkan dalam 90 gram air !
Diketahui tekanan uap jenuh air murni pada 20oC adalah 18 mmHg.
mol glukosa = 45/180 = 0,25 mol mol air = 90/18 = 5 mol
fraksi mol glukosa = 0,25/(0,25 + 5) = 0,048 Penurunan tekanan uap jenuh air:
Kenaikan titik didih
Adanya penurunan tekanan uap jenuh mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi dari titik didih pelarut murni.
Untuk larutan non elektrolit kenaikan titik didih dinyatakan dengan:
∆Tb = m . Kb
dimana:
∆Tb = kenaikan titik didih (°C)
m = molalitas larutan
Kb = tetapan kenaikan titik didih molal
Karena :
m = (w/Mr) . (1000/p)
w = massa zat terlarut
Maka kenaikan titik didih larutan dapat dinyatakan sebagai:
∆Tb = (W/Mr) . (1000/p) . Kb
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik didih larutan dinyatakan sebagai:
Tb = (100 + ∆Tb) °C
Penurunan titik beku
Untuk penurunan titik beku persamaannya dinyatakan sebagai :
∆Tf = m . Kf = w/Mr . 1000/p . Kf
dimana:
∆Tf = penurunan titik beku m = molalitas larutan
Kf = tetapan penurunan titik beku molal w = massa zat terlarut
Mr = massa molekul relatif zat terlarut p = massa pelarut
Apabila pelarutnya air dan tekanan udara 1 atm, maka titik beku larutannya dinyatakan sebagai:
Tf = (0 - ∆Tf) °C
CONTOH
Tekanan osmotik
Tekanan osmotik adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut ke dalam larutan melalui membran semi permeabel (proses
osmosis).
CONTOH
Menurut VAN'T HOFF tekanan osmotik mengikuti hukum gas ideal:
Karena tekanan osmotik =
π
, maka :π
= n/V R T = C R Tdimana :
π = tekanan osmotik (atmosfir)
C = konsentrasi larutan (mol/liter= M)
Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih rendah dari
yang lain disebut larutan Hipotonis.
Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih tinggi dari
yang lain disebut larutan Hipertonis.
Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama
SIFAT Koligatif larutan elektrolit
Larutan elektrolit di dalam pelarutnya mempunyai
kemampuan untuk
mengion.
Hal ini mengakibatkan
larutan elektrolit mempunyai
jumlah partikel yang
lebih banyak
daripada larutan non elektrolit pada
Contoh:
Larutan 0.5 molal glukosa dibandingkan dengan iarutan 0,5 molal garam dapur.
Untuk larutan glukosa dalam air jumlah partikel (konsentrasinya) tetap, yaitu 0,5 molal.
Untuk larutan garam dapur : NaCl(aq) Na+ (aq) + Cl- (aq)
Yang menjadi ukuran langsung dari keadaan (kemampuannya) untuk mengion adalah derajat ionisasi.
Besarnya derajat ionisasi ini dinyatakan sebagai: jumlah mol zat yang terionisasi jumlah mol zat mula-mula
α
=Untuk larutan elektrolit kuat, harga derajat ionisasinya mendekati 1, sedangkan untuk elektrolit lemah,
Atas dasar kemampuan ini, maka larutan elektrolit mempunyai pengembangan di dalam perumusan sifat koligatifnya :
1. Untuk Kenaikan Titik Didih
∆Tb = m . Kb [1 + α(n-1)]
= w/Mr . 1000/p . Kb [1+ α(n-1)] n = jumlah ion dari larutan elektrolitnya.
2. Untuk Penurunan Titik Beku dinyatakan sebagai:
∆Tf = m . Kf [1 + α(n-1)]
= w/Mr . 1000/p . Kf [1+ α(n-1)]
3. Untuk Tekanan Osmotik dinyatakan sebagai:
Contoh:
Hitunglah kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dari
larutan 5,85 gram garam dapur (Mr = 58,5) dalam 250 gram air ! (bagi air, Kb= 0,52 dan Kf= 1,86)
Jawab:
Larutan garam dapur, NaCl(aq) - NaF+ (aq) + Cl- (aq)
Jumlah ion = n = 2
∆Tb = 5,85/58,5 x 1000/250 x 0,52 [1+1(2-1)] = 0,208 x 2 = 0,416 °C
Grafik hubungan antara m dan Tf
Persamaan linier dari grafik ini adalah :
Tf = k . m
Persamaan linier dari grafik ini adalah :
Tf = k . m
k adalah suatu tetapan yang dikenal dengan Tetapan Penurunan Titik Beku Molal
ditulis dengan Kf
k adalah suatu tetapan
yang dikenal dengan Tetapan Penurunan Titik Beku Molal
ditulis dengan Kf
Tf
Data hasil eksperimen :
No
No Zat terlarutZat terlarut KonsentrasiKonsentrasi TTf f ((ooC)C) ∆∆TT
f f ( (ooC)C)
1
1 Garam dapur Garam dapur NaCl NaCl
1 m
1 m -55 55
2
2 Garam dapur Garam dapur NaCl
tekanan 1 atm)
larutan NaCl 1,0 M menghasilkan ion Na+ (biru) dan
ion Cl- (hijau) yang terlarut dalam air
air murni
Tampilan mikroskopis dari gerakan molekul uap air pada permukaan air murni
Mengapa bisa begitu ya ?
Di negara bermusim dingin, NaCl ditaburkan di
jalan-jalan untuk mencairkan salju.
Bagi penjual es krim, NaCl di- gunakan
Tf
titik beku air
titik beku larutan
titik didih air
titik didih larutan
garis didih larutan garis beku
larutan
garis beku air
garis didih air
Tf = penurunan titik beku larutan
Tb = kenaikan titik didih larutan
Tf
titik beku air
titik beku larutan
titik didih air
titik didih larutan
garis didih larutan garis beku
larutan
garis beku air
garis didih air
Tf = penurunan titik beku larutan
Tb = kenaikan titik didih larutan