Pertemuan Koordinasi Tingkat Nasional Pelaksanaan Program BLT 2008
Departemen Sosial Cikampek, 4 Juni 2008
Perkembangan Perekonomian, Subsidi BBM, dan
Evaluasi Program BLT
DISTRIBUSI PENGGUNAAN SUBSIDI BBM DISTRIBUSI PENGGUNAAN SUBSIDI BBM MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
Sumber: Diolah dari Data SUSENAS BPS 2007 Sumber: Diolah dari Data SUSENAS BPS 2007
Kelompok Kelompok Pendapatan
Pendapatan Distribusi Distribusi Subsidi BBM
Subsidi BBM Dalam Trilliun Dalam Trilliun Rupiah
Rupiah
(APBN-P 2008) (APBN-P 2008) 20% Teratas
20% Teratas 48,44% 48,44% 61,43 61,43 20% Kedua Teratas
20% Kedua Teratas 22,48% 22,48% 22,48 22,48 20% Menengah
20% Menengah 15,16% 15,16% 15,16 15,16 20% Kedua Terbawah
20% Kedua Terbawah 8,77% 8,77% 8,77 8,77 20% Terbawah
20% Terbawah 5,15% 5,15% 5,15 5,15 Jumlah
Jumlah 100% 100% 126,8 126,8
Subsidi Energi Rp 265 trilyun (70% dinikmati 40% terkaya = +/-
Rp 185 trilyun )
Program-program pengurangan beban
masyarakat
berpendapatan rendah, pemberdayaan masyarakat dan UMK
Rp 60 trilyun
Perkembangan kenaikan harga minyak menyebabkan besaran subsidi mulai mengusik
prinsip berkeadilan ….
Prospek Harga Minyak
4
Tabel 1
Perbandingan Harga BBM di Negara Tetangga per Maret 2008 (Rp/Liter) *)
Negara Premium Solar Kerosin Malaysia 5.487 4.371 - Singapura 13.857 10.137 - Thailand 8.091 7.161 8.091 Filipina 10.788 10.137 10.416 Vietnam 8.091 7.998 7.998 RR China 6.975 6.882 3.534 Timor Leste 8.091 7.998 8.091 India 10.509 7.347 2.139 Kamboja 11.439 8.742 - Indonesia 4.557 4.371 2.046
Catatan: *) dengan nilai kurs Rp 9300 per 1 USD
Sumber: Financial Times dan berbagai sumber lainnya
Erosi kepercayaan dan ekspektasi inflasi akan memperburuk keadaan ekonomi
Indikator 2007
2008 2009
APBN-P 08
TanpaPenyesuaian
Draft RKP Tanpa
Penyesuaian
Pertumbuhan Ekonomi (%) 6.3 6.4 5.8 6.6 5.5
Inflasi (%) 6.6 6.5 13.2 6.0 14.6
Nilai Tukar Rp/USD 9140 9100 9600 9200 10000
Suku Bunga SBI (%) 8.0 7.5 12.0 7.5 15.5
Konsumsi BBM (juta kl) 38.6 35.5 39.0 35.5 40.0
Subsidi Energi (Rp tr) 116.9 187.1 265.6 152.8 292.5
Defisit APBN (% PDB) 1.3 2.1 2.6 1.8 2.9
Defist tak terbiayai(Rp tr) 0 0 35.6 0 69.5
Catatan: UU Keuangan Negara (UU No 17/2003) menentukan batas maksimum
defisit APBN dan APBD konsolidasi 3% dari PDB. Tahun 2008, APBD defisit
0.3% dari PDB.
Potret APBN Sebelum dan Sesudah Penyesuaian Harga
BBM
Yield Bond/SUN
Yield Curve
6%
7%
8%
9%
10%
11%
12%
13%
14%
1 y
2 y
3 y
4 y
5 y
6 y
7 y
10 y
15 y
20 y
30 y
4 Juni '07 7 Agustus '07 28 Dec '07 31 Jan '08 28 April '08
Masalah confidence juga mempengaruhi nilai rupiah
Rupiah menunjukkan anomali
dibandingkan mata uang lainnya Rupiah masih bertahan karena BI
melakukan intervensi yang cukup besar
Kepercayaan belum pulih walaupun sejumlah langkah telah/akan dilakukan
1. Penghematan belanja K/L sudah dilakukan Rp 30.2 triliun
2. Penerimaan negara non-migas sudah dioptimalkan Rp 20 triliun
3. Belanja risiko fiskal sudah digunakan Rp8,3 triliun 4. Target penerbitan SBN Rp157 triliun. Sampai dengan
April 2008 hanya berhasil diterbitkan Rp 51 triliun dengan suku bunga 2,5 – 3,5 persen di atas asumsi APBN
5. Tambahan pinjaman program (ADB, Bank Dunia, dan bilateral) telah diupayakan secara maksimal Rp25
triliun
6. Langkah-langkah optimalisasi penerimaan migas
• Peningkatan lifting minyak 916 927 ribu KL
Kepercayaan belum pulih walaupun sejumlah langkah telah/akan dilakukan
7. Langkah-langkah penghematan BBM dan listrik sudah dilakukan
• Konversi minyak tanah ke LPG: 1 juta Kl- 2 juta Kl, target 2008 dan 2009 seluruh Jawa harus sudah selesai; Seluruh potensi swasta dan BUMN
• Penghematan konsumsi listrik dan biaya PLN Rp 5 triliun (sistem insentif jalan, LHE, gasifikasi
pembangkit, MFO nisasi, dan menurunkan losses)
• Penghematan konsumsi BBM dan efisiensi Pertamina Rp 7 triliun (penurunan alpha)
• Pembatasan konsumsi BBM melalui pelaksanaan smart card dan kartu kendali
• Penghematan energi di kantor pemerintah, mall, hotel, shopping center, dan jam tayang TV.
• Pembentukan tim nasional penghematan energi
listrik dengan target yang jelas
Tanpa stabilisasi, keadaan sosial rumah tangga dapat memburuk
Tanpa Proteksi yang memadai
kemiskinan dapat meningkat Upah Riil menurun akibat inflasi
2006 (Des) 2007 (Des) 2008 (Mar) 2008 (Des)
Buruh Industri (Rp/bulan)
Nominal 957371 1153869 1269256 1295711
Riil 957371 1082633 1151645 1071072
Buruh Tani (Rp/hari)
Nominal 14118 15448 16373 17365
Riil 14118 14494 14856 14354
Buruh Bangunan (Rp/hari)
Nominal 34689 37252 37622 38754
Riil 34689 34952 34136 32035
Catatan:
1) Upah Nominal diproyeksi mengikutikan kenaikan bulan terakhir 2) Inflasi tahun 2008 : 13,5%
13
Program Kompensasi
Filosofi: program ini ditujukan untuk mengurangi dampak negatif kenaikan harga BBM pada kalangan yang paling miskin. Program ini sebagian bersifat temporer, dan
diarahkan sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan
ketergantungan dan tidak mendorong menguatnya culture of poverty
Pengurangan subsidi BBM juga akan memastikan ekspansi program kemiskinan yang bersifat jangka panjang seperti PNPM, Program Keluarga Harapan, Program Kesehatan,
Program Bea Siswa dan BOS, Program Padat Karya, Program Kredit Usaha Rakyat dan Program lain berkaitan dengan
Kesejahteraan Masyarakat dapat berjalan sesuai dengan rencana semula.
Program Kompensasi Jangka Pendek:
1. Program Bantuan Langsung Tunai 2. Program Raskin
3. Program Operasi Pasar Beras dan Subsidi Harga Beras
TNI/Polri
Strategi Penanggulangan Kemiskinan
Kluster I Bantuan dan Perlindungan Sosial
Kelompok Sasaran
Kluster II Pemberdayaan
Masyarakat
Kluster III
Pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK)
Sasaran 19,1 juta RTS/
Rumah Tangga Sasaran (Raskin, PKH, BOS,
JAMKESMAS, dll), termasuk pemberian layanan khusus bagi 3,9 juta RT Sangat Miskin.
Program-program yang tergabung dlm PNPM.
Fokus: 5.720 kecamatan Bentuk : Bantuan
Langsung Masyarakat (BLM) Rp. 3 Milyar/kec./
tahun.
Sasaran: Pelaku usaha mikro dan kecil. Penyaluran
KUR: diarahkan untuk kredit Rp. 5 juta ke bawah. Plus:
penyaluran program pendanaan K/L.
“dikasih ikan”
“diajari mancing”
“dibantu untuk
punya pancing dan
perahu sendiri”
Subsidi BBM
Pasal 7 ayat (1a):
Tambahan alokasi belanja subsidi BBM paling banyak Rp8.254,0 milyar dari realokasi dana cadangan umum risiko fiskal
Pasal 14 ayat (2):
Dalam hal terjadi perubahan harga minyak yang sangat signifikan dibandingkan asumsi harga minyak yang ditetapkan, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah kebijakan yang diperlukan di bidang subsidi BBM dan/atau langkah-langkah lainnya untuk mengamankan pelaksanaan APBN 2008
Penjelasan atas pasal 14 ayat (2):
Yang dimaksud dengan “perubahan yang signifikan” adalah
apabila perkiraan harga rata-rata minyak mentah INdonesia (ICP) dalam satu tahun di atas US$100 per barel yang berdampak pada pelamapuan beban subsidi
Yang dimaksud dengan “langkah-langkah kebijakan dan/atau
langkah-langkah lainnya” meliputi langkah-langkah kebijakan dalam rangka pengendalian volume BBM bersubsidi, kebijakan harga BBM bersubsidi, dan/atau kebijakan fiskal lainnya yang terkait
Keputusan dalam UU APBN-P 2008
INPRES No 3 Tahun 2008
Tentang Pelaksanaan Program Bantuan Langsung Tunai Untuk Rumah Tangga Sasaran
Tugas BAPPENAS:
Melakukan evaluasi pelaksanaan program bantuan langsung tunai
terhadap pendapatan rumah tangga
sasaran
EVALUASI EVALUASI
Pendapatan Rumah Tangga Sasaran Pendapatan Rumah Tangga Sasaran
Menggunakan SUSENAS - BPS Menggunakan SUSENAS - BPS
Pelaksanaan: Pelaksanaan:
1. Proses pembagian kartu dan verifikasi 1. Proses pembagian kartu dan verifikasi
awal rumah tangga sasaran oleh PT awal rumah tangga sasaran oleh PT
POS, BPS dan Aparat Desa. POS, BPS dan Aparat Desa.
2. Proses verifikasi menyeluruh dan 2. Proses verifikasi menyeluruh dan
penetapan direktori baru rumah tangga penetapan direktori baru rumah tangga sasaran oleh BPS. sasaran oleh BPS.
3. Proses penyaluran dana.
3. Proses penyaluran dana.
4. Proses sosialisasi.
4. Proses sosialisasi.
5. Proses penanganan pengaduan.
5. Proses penanganan pengaduan.
Evaluasi Pelaksanaan Program Bantuan Tunai Langsung
2005-2006
19
20
Cakupan BLT :
Yang pertama di Indonesia, yang terbesar di dunia
21
Mayoritas menerima dana utuh
22
Alasan pemotongan dana
Siapa yang mengenakan pungutan?
23
Sosialisasi dan komunikasi yang lebih baik dapat mengurangi korupsi
24
25
Sumber Informasi
Sumber informasi mengenai BLT
Insiden dalam pelaksanaan BLT
26
Sumber : Susenas Panel 2006 (Jumlah total desa 566)
:
Panjangnya antrian terutama bagi manula berpotensi menyebabkan kecelakaan
27
Durasi Antrian
Jauhnya jarak ke kantor post terdekat berpotensi menyebabkan kcelakaan
Jarak menuju PT Pos terdekat
28
Mengapa terjadi kekerasan
29
Penyebab Protes
30 2%2% 1% 4%
0%
91%
0%
Jadwal pengambilan SLT/BLT tidak jelas
Tempat pengambilan SLT/BLT dibatasi di kantor pos tertentu Adanya pemotongan SLT/BLT
Antrian pengambilan SLT/BLT tidak teratur Proses pengambilan SLT/BLT berbelit-belit Pendataan tidak benar
Lainnya
Keluhan
Rumah tangga yang mempunyai keluhan …tetapi, sebagian besar keluhan tidak dilaporkan
31
Apa saja yang dikeluhkan
32
Tindak lanjut terhadap keluhan cukup tinggi …tetapi, kepuasan terhadap tindak lanjut rendah
33
Keluhan (Lanjutan)
BLT digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar
34
BLT tidak mengurangi jam kerja
35