• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP. berkaitan dengan efektivitas PMW dalam meningkatkan minat dan kemampuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V PENUTUP. berkaitan dengan efektivitas PMW dalam meningkatkan minat dan kemampuan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Pada bagian ini peneliti akan memberikan simpulan dan saran yang berkaitan dengan efektivitas PMW dalam meningkatkan minat dan kemampuan berwirausaha mahasiswa di UNY. Simpulan merupakan kaitan logis dari konsep berpikir deduktif kearah generalisasi dan merupakan jawaban dari rumusan masalah pada Bab 1. Sedangkan saran merupakan implikasi dari simpulan yang dapat dioperasionalisasikan dan diaplikasikan dalam rangka meningkatkan efektivitas PMW dalam meningkatkan minat dan kemampuan berwirausaha mahasiswa.

A. Simpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan yang terdapat pada Bab IV, maka dapat diperoleh beberapa simpulan. Simpulan ini sebagai jawaban atas rumusan masalah yang terdapat pada Bab 1. Simpulan tersebut antara lain:

1. Pelaksanaan fasilitasi PMW.

a. Pendidikan dan pelatihan kewirausahaan

Dari 110 responden PMW periode tahun 2010, frekuensi

terbesar jawaban responden untuk instrumen materi jelas dan mudah

dipahami adalah setuju sebesar 57,27%; instrumen materi disampaikan

dengan sangat menarik dan menyenangkan adalah setuju sebesar

46,36%; dan untuk instrumen pengimplementasian materi pada usaha

adalah setuju sebesar 64,54%. Sedangkan untuk PMW periode tahun

(2)

2011 tahap 1 dari 62 responden, frekuensi terbesar jawaban responden untuk instrumen materi jelas dan mudah dipahami adalah setuju sebesar 74,19%; instrumen materi disampaikan dengan sangat menarik dan menyenangkan adalah setuju sebesar 72,58%; dan untuk instrumen pengimplementasian materi pada usaha adalah setuju sebesar 72,58%.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa fasilitas pendidikan dan pelatihan kewirausahaan termasuk dalam kategori baik.

b. Magang

Dari 110 responden PMW periode tahun 2010, frekuensi

terbesar jawaban responden untuk instrumen pengetahuan bertambah

setelah magang adalah setuju sebesar 63,64%; instrumen keterampilan

bertambah setelah magang adalah setuju sebesar 65,45%; dan untuk

instrumen mendapatkan gambaran tentang rencana yang akan

dijalankan setelah magang adalah setuju sebesar 74,54%. Sedangkan

untuk PMW periode tahun 2011 tahap 1 dari 62 responden, frekuensi

terbesar jawaban responden untuk instrumen pengetahuan bertambah

setelah magang adalah setuju sebesar 80,64%; instrumen keterampilan

bertambah setelah magang adalah setuju sebesar 72,58%; dan untuk

instrumen mendapatkan gambaran tentang rencana yang akan

dijalankan setelah magang adalah setuju sebesar 75,81%. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa fasilitas magang termasuk dalam kategori

baik.

(3)

c. Penyusunan rencana bisnis

Dari 110 responden PMW periode tahun 2010, frekuensi terbesar jawaban responden untuk instrumen menyusun rencana bisnis adalah setuju sebesar 56,36%; instrumen membuat analisis SWOT adalah setuju sebesar 58,18%; dan untuk instrumen memperhitungkan untung rugi dari setiap keputusan adalah setuju sebesar 47,27%.

Sedangkan untuk PMW periode tahun 2011 tahap 1 dari 62 responden, frekuensi terbesar jawaban responden untuk instrumen menyusun rencana bisnis adalah setuju sebesar 69,35%; instrumen membuat analisis SWOT adalah setuju sebesar 62,90%; dan untuk instrumen memperhitungkan untung rugi dari setiap keputusan adalah setuju sebesar 50%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fasilitas penyusunan rencana bisnis termasuk dalam kategori baik.

d. Dukungan Permodalan

Dari 110 responden PMW periode tahun 2010, frekuensi

terbesar jawaban responden untuk instrumen memanfaatkan bantuan

modal dengan efektif dan efisien adalah setuju sebesar 63,64%; dan

untuk instrumen mengelola modal dengan efektif dan efisien adalah

setuju sebesar 57,27%. Sedangkan untuk PMW periode tahun 2011

tahap 1 dari 62 responden, frekuensi terbesar jawaban responden untuk

instrumen memanfaatkan bantuan modal dengan efektif dan efisien

adalah setuju sebesar 45,16%; dan untuk instrumen mengelola modal

dengan efektif dan efisien adalah setuju sebesar 50%. Sehingga dapat

(4)

disimpulkan bahwa fasilitas dukungan permodalan termasuk dalam kategori baik.

e. Pendampingan usaha

Dari 110 responden PMW periode tahun 2010, frekuensi terbesar jawaban responden untuk instrumen berkonsultasi dengan dosen pembimbing atau UKM terkait mengenai hambatan usaha yang dialami adalah kurang setuju sebesar 48,18%; dan untuk instrumen mengevaluasi usaha dengan pendampingan dosen pembimbing ataupun UKM terkait adalah kurang setuju sebesar 53,64%. Sedangkan untuk PMW periode tahun 2011 tahap 1 dari 62 responden, frekuensi terbesar jawaban responden untuk instrumen berkonsultasi dengan dosen pembimbing atau UKM terkait mengenai hambatan usaha yang dialami adalah kurang setuju sebesar 43,55%; dan untuk instrumen mengevaluasi usaha dengan pendampingan dosen pembimbing ataupun UKM terkait adalah kurang setuju sebesar 40,32%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fasilitas dukungan permodalan termasuk dalam kategori cukup baik.

2. Pada PMW periode tahun 2010 terjadi peningkatan rata-rata minat

berwirausaha sebesar 5,84% yaitu dari 59,9 menjadi 63,4. Hal yang sama

juga terjadi pada PMW periode tahun 2011 tahap 1 dimana terjadi

peningkatan rata-rata minat berwirausaha sebesar 9,49% yaitu dari 58,69

menjadi 64,26. Peningkatan rata-rata minat berwirausaha <24%, sehingga

bisa dikatakan bahwa PMW di UNY kurang efektif dalam meningkatkan

(5)

minat berwirausaha mahasiswa. Selain itu ada beberapa mahasiswa yang mengalami penurunan minat berwirausaha setelah mengikuti fasilitas PMW, yang diantaranya disebabkan oleh:

a. Kegagalan dan kerugian,

b. Pekerjaan wirausaha cukup menyita waktu dan tenaga, c. Timbulnya keinginan untuk menjadi PNS,

d. Timbulnya anggapan bahwa wirausaha tidak bisa digunakan sebagai suatu pekerjaan yang menjanjikan, dan

e. Tidak segera mendapatkan hasil.

3. Pada PMW periode tahun 2010 terjadi peningkatan rata-rata kemampuan berwirausaha sebesar 22,51% yaitu dari 57,54 menjadi 70,49. Hal yang sama juga terjadi pada PMW periode tahun 2011 tahap 1 dimana terjadi peningkatan rata-rata kemampuan berwirausaha sebesar 21,17% yaitu dari 60,31 menjadi 73,08. Peningkatan rata-rata kemampuan berwirausaha

<24%, sehingga bisa dikatakan bahwa PMW di UNY kurang efektif dalam

meningkatkan kemampuan berwirausaha mahasiswa. Tapi peningkatan

kemampuan berwirausaha ini tidak cukup membuat peserta PMW untuk

tetap melanjutkan usahanya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada

PMW periode tahun 2010 dari 110 responden hanya 47 responden yang

masih melanjutkan usahanya dan pada PMW periode tahun 2011 tahap 1

dari 62 responden terdapat 45 responden yang masih melanjutkan

usahanya. Selain itu, ada beberapa mahasiswa yang mengalami penurunan

(6)

kemampuan berwirausaha setelah mengikuti fasilitas PMW, yang diantaranya disebabkan oleh:

a. Turunnya motivasi dan minat berwirausaha,

b. Tidak ada lagi kemauan dan niat untuk berwirausaha,

c. Tidak mengaplikasikan dan mengasah kemampuan yang telah dimiliki, d. Tidak lagi berkomitmen dan fokus untuk berwirausaha, dan

e. Hanya menjadi anggota pasif.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian PMW di UNY, peneliti menemukan beberapa indikasi kelemahan tentang PMW di UNY. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka meningkatkan efektivitas PMW dalam meningkatkan minat dan kemampuan berwirausaha mahasiswa:

1. Pelaksanaan Fasilitasi PMW

a. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan dalam kategori baik, sehingga perlu untuk dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Dalam hal materi diklat dan penyampaiannya sebaiknya dibuat lebih menarik lagi. Dengan tujuan agar peserta lebih tertarik lagi untuk mengikuti diklat dan lebih mudah dalam menerima materi diklat.

b. Pelaksanaan magang dalam kategori baik. Akan tetapi, sebaiknya

UKM yang digunakan untuk tempat magang bagi para peserta PMW

ditentukan oleh pihak panitia. Tujuannya untuk menghindari peserta

(7)

PMW yang hanya melakukan wawancara saja dan tidak melakukan magang sesuai dengan ketentuan panitia.

c. Penyusunan rencana bisnis dalam kategori baik. Penyusunan rencana bisnis sangat penting peranannya dalam menjalankan suatu usaha.

Oleh karena itu, sebaiknya semua peserta dari masing-masing kelompok usaha ikut serta dalam penyusunan rencana bisnis.

d. Pelaksanaan dukungan permodalan dalam kategori baik, hanya saja masih perlu adanya peningkatkan kemampuan peserta PMW ataupun berkonsultasi dengan dosen pembimbing atau UKM terkait mengenai pemanfaatan, pengelolaan, dan pengalokasian bantuan modal PMW.

e. Pendampingan usaha dalam kategori cukup baik. Sehingga perlu adanya evaluasi yang berkesinambungan antara panitia, dosen pembimbing, UKM terkait, dan penerima dana PMW.

2. Sebagian besar peserta PMW mengalami peningkatan minat berwirausaha setelah mengikuti fasilitasi PMW. Oleh karena itu, perlu adanya keberlanjutan dari PMW.

3. Salah satu tujuan PMW adalah untuk meningkatkan kemampuan

berwirausaha mahasiswa. PMW di UNY telah berhasil dalam

meningkatkan kemampuan berwirausaha. Oleh karena itu, PMW perlu

untuk dilanjutkan. Akan tetapi, masih banyak usaha yang tidak berjalan

sehingga masih perlu adanya pendampingan usaha, pengawasan, dan

monitoring yang berkelanjutan dari pihak UKM terkait, panitia, dan dosen

(8)

pembimbing. Selain itu peserta PMW sebaiknya juga lebih berniat dan

berkomitmen lagi dalam menjalankan usahanya.

(9)

Tiara Wacana.

Asia. Meningkatkan Kemampuan Berwirausaha. Diakses dari http://cybex.deptan.go.id/penyuluhan/meningkatkan-kemampuan-

berwirausaha, pada tanggal 9 Desember 2011 pukul 12.30 WIB.

Ating Tedjasutisna. 2004. Memahami Kewirausahaan SMK Tingkat 1.

Bandung: Armindo.

Badan Pusat Statistik. Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan tahun 2004-2010. Diakses dari http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek

=06&notab=4, pada tanggal 19 November 2011 pukul 16.35 WIB.

Buchari Alma. 2010. Kewirausahaan untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung:

Alfabeta.

Depdikbud. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dirjen Dikti.

Farida Yusuf Tayibnapis. 2008. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk Program Pendidikan dan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Geoffrey G. Meredith. 2002. Kewirausahaan Teori dan Praktik. Jakarta:

Victory Jaya Abadi.

Haris Mujiman. 2006. Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hendro. 2011. Dasar-Dasar Kewirausahaan Panduan Bagi Mahasiswa untuk Mengenal, Memahami, dan Memasuki Dunia Bisnis. Jakarta: Erlangga.

Imam Nugroho. 2007. Efektivitas Latihan Dasar Kepemimpinan Dalam

Meningkatkan Motivasi Berorganisasi Mahasiswa (Studi Deskriptif di

Lingkungan Organisasi Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia). Skripsi. Diakses dari

http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_skripsi=10837, pada 6

Februari 2012 pukul 19.05 WIB.

(10)

Imam Mudakir. 2005. Keefektifan Penerapan Model SEQIP Dalam Pembelajaran Konsep Dasar IPA di PGSD FKIP UNEJ. Jurnal Pendidikan Dasar. Jember: UNEJ. Diakses dari ww.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=kategori%20kefektifan&source=w eb&cd=2&ved=0CE8QFjAB&url=http%3A%2F%2Ffip.unesa.ac.id%2 Fbank%2Fjurnal%2FKeefektifan_Penerapan_Model_SEQIP_Dalam_P embelajaran_Konsep_Dasar_IPA_Di_PGSD_FKIP_UNEJ.pdf&ei=9ee yT8H-

LqXBiQeOk9XyCA&usg=AFQjCNGUMszrXxd0tnw4SzVDnc5u9g92 mQ, pada tanggal 16 Mei 2012 pukul 06.55 WIB.

Julia Brannen. 2005. Memadu Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Lina Rismawati. 2010. Evaluasi Pelaksanaan Program Penjurusan di SMA Negeri 9 Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: UNY.

Maman Suryaman. 2006. Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Skripsi.

Diakses dari http://www.scribd.com/Rizal_Berrezut_7753/d/53187228/19-H-

Pengukuran-Minat-Berwirausaha, pada tanggal 26 Januari 2012 pukul 13.15 WIB.

Muhammad Ali Gunawan. Evaluasi Program. Diakses dari http://www.slideshare.net/guns12380/evaluasi-program-2127848, pada tanggal 10 Desember pukul 23.09 WIB.

Muhammad Tohar. 2002. Membuka Usaha Kecil. Yogyakarta: Kanisius.

Mulyasa. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah: Komsep, Strategi, dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana. 2005. Penelitian Statistika. Bandung: Tarsito.

Okta Eka Sari. 2010. Efektifitas Penerapan Remidial dalam Pencapaian

Kriteris Ketuntasan Minimal Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XI

Program Keahlian Akuntansi SMK Negeri 1 Wonosari Tahun Ajaran

2009/2010. Skripsi. Yogyakarta: UNY.

(11)

Raymond A. Noe. 2002. Employee Training and Development. New York:

Mc Graw Hill.

Rhenald Kasali, dkk. 2010. Modul Kewirausahaan untuk Program Strata 1.

Jakarta: Hikmah.

Robert D. Hisrich, dkk. 2008. Entrepreneurship Kewirausahaan Jilid 7.

Jakarta: Salemba Empat.

Sirod Hantoro. 2005. Kiat Sukses Berwirausaha. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Sri Sujanti, dkk. 2009. KAMPUS Media Informasi Masyarakat Perguruan Tinggi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

________________. 2008. Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Suharyadi, dkk. 2008. Kewirausahaan: Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda. Jakarta: Salemba Empat.

Sukadi. 2002. Efektifitas Pengajaran Dalam Mencapai Kompetensi Siswa SMK. Tesis. Yogyakarta: UNY.

Suryana. 2009. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat.

Sutrisno Hadi. 2004. Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset.

(12)

Suwito. 2008. Keefektifan Penyelenggaraan Diklat Manajemen Pemerintahan Desa di Kantor Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Banyumas. Tesis.

Yogyakarta: UNY.

Wirawan. 2011. Evaluasi Teori, Model, Standar, Aplikasi, dan Profesi;

Contoh Aplikasi Evaluasi Program: Pengembangan Sumber Daya Manusia: Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Pedesaan: Kurikulum: Perpustakaan: dan Buku Teks. Jakarta:

Rajagrafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

a.. +uatu perusahaan akan memproduksi 9 macam barang.. yang jumlahnya tidak boleh lebih dari&amp;L unit. &#34;euntungan dari kedua produk tersebut masing- masing adalah

Model ini merupakan model global keseimbangan parsial komparatif statik yang memiliki sifat-sifat seperti: (1) Suatu sistem persamaan untuk semua negara, yang mengandung respon

Barulah pada tanggal 29 September, tampaknya ada sesuatu yang dapat dianggap lebih konkret, dengan munculnya Brigjen Mustafa Sjarif Soepardjo melaporkan kepada

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) Mengapa Adi Winoto menciptakan lagu-lagu

(2) Penetapan Surveyor sebagai pelaksana Verifikasi atau penelusuran teknis impor Mutiara yang diterbitkan berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor

Bioskop keliling ini sudah ada pada zaman Belanda dan pada awalnya tidak mendapat perhatian dari kalangan perfilman nasional karena dianggap sebagai pengamen

Perlakuan pakan berpengaruh nyata (P&lt;0,05) terhadap konsumsi bahan kering ransum. Jerami padi yang diamoniasi maupun dengan perlakuan cairan rumen mampu meningkatkan

Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji aspek teknis penangkapan rajungan menggunakan jaring Pejer ( Bottom set gill net ) dan jaring gondrong ( Trammel net )