• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA RESMI STATISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA RESMI STATISTIK"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur, No.14/02/64/Th.XVIII, 16 Februari 2015

1

BERITA RESMI STATISTIK

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

No. 14/02/64/Th.XVIII, 16 Februari 2015

TIPOLOGI WILAYAH HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

 Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan hasil Podes 2014, pada bulan April 2014 di Provinsi Kalimantan Timur tercatat sebanyak 1.026 wilayah administrasi setingkat desa yang terdiri dari 836 desa dan 190 kelurahan. Selain itu juga tercatat sebanyak 103 Kecamatan dan 10 Kabupaten/Kota.

 Indeks Kesulitan Geografis (IKG) merupakan indeks komposit tertimbang dengan skala 0-100 yang dihitung untuk setiap wilayah pemerintahan setingkat desa. Pengukuran indeks ini didasarkan pada 3 (tiga) komponen yaitu ketersediaan pelayanan dasar, kondisi infrastruktur dan aksesibilitas/transportasi di desa tersebut. Semakin besar indeks suatu wilayah setingkat desa, menunjukkan semakin tinggi tingkat kesulitan geografis wilayah tersebut. IKG Provinsi Kalimantan Timur bervariasi antar wilayah dengan rentang antara 14,78 sampai 90,20.

 Berdasarkan Podes 2014 di Kalimantan Timur, teridentifikasi 1 desa yang wilayah daratnya berbatasan langsung dengan wilayah negara lain (desa terdepan), yaitu desa Long Apari Kabupaten Mahakam Hulu.

 Menurut Podes 2014 di Kalimantan Timur , terdapat 4 desa/kelurahan yang berada di 1 pulau dari sebanyak 92 pulau-pulau kecil terluar yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2005

1

. Juga terdapat 1 pulau kecil terluar, tetapi tidak berpenghuni. Pulau-pulau tersebut berada di Kabupaten Berau, yaitu Pulau Maratua (4 desa/kelurahan) dan Pulau Sambit (tidak berpenghuni).

 Jumlah wilayah administrasi menurut keberadaaan infrastruktur:

Terdapat 56 desa/kelurahan (5,46%) tidak ada SD/MI.

Terdapat 1 kabupaten di Kalimantan Timur (10,00%) tidak mempunyai rumah sakit/rumah sakit bersalin, dan seluruh kecamatan (100,00%) telah mempunyai Puskesmas/Pustu.

Sebanyak 408 desa/kelurahan (39,77%) tidak ada pasar

Sebanyak 379 desa/kelurahan (36,94%) tidak ada keluarga pengguna listrik PLN.

Sebanyak 564 desa/kelurahan (54,97%) tidak mempunyai penerangan di jalan utama.

 Sebanyak 987 desa/kelurahan menggunakan sarana transportasi darat, dimana 741 desa/kelurahan (75,08%) sudah tersedia jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor roda 4 atau lebih sepanjang tahun. Artinya masih terdapat 246 desa/kelurahan (24,92%) yang lalu-lintasnya masih bergantung pada kondisi jalan dan cuaca

1 Menurut PP No. 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau Kecil Terluar terdapat 92 pulau kecil terluar. Pulau kecil terluar adalah pulau dengan luas area kurang atau sama dengan 2000 km2 yang memiliki titik-titik dasar koordinat geografis yang menghubungkan garis pangkal laut kepulauan sesuai dengan hukum internasional dan nasional.

(2)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur, No.14/02/64/Th.XVIII, 16 Februari 2015

2 1. Wilayah Administrasi Pemerintahan

Pendataan Podes dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Podes 2014 dilaksanakan pada bulan April 2014 secara sensus terhadap seluruh wilayah administrasi pemerintahan terendah setingkat desa, yaitu desa, kelurahan, nagari, dan Unit Permukiman Transmigrasi (UPT). Wilayah setingkat desa yang didata harus memenuhi tiga syarat, yaitu: 1) mempunyai wilayah dengan batas yang jelas, 2) mempunyai penduduk yang menetap di wilayah tersebut, dan 3) mempunyai pemerintahan. Menurut Podes 2014, di Kalimantan Timur tercatat sebanyak 1.026 wilayah administrasi setingkat desa yang terdiri dari 836 desa dan 190 kelurahan. Selain itu juga tercatat sebanyak 103 Kecamatan dan 10 Kabupaten/Kota.

Gambar 1.1. Jumlah Kabupaten, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan Hasil Podes, 2008 – 2014 Catatan: Tahun 2008 dan 2011 masih termasuk desa/kelurahan di Kalimantan Utara

2. Indeks Kesulitan Geografis (IKG) Desa

Menurut Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber Dari APBN, salah satu komponen yang digunakan dalam pengalokasian dana desa adalah IKG desa. BPS telah menyusun IKG untuk seluruh wilayah pemerintahan setingkat desa (desa, nagari, UPT, tidak termasuk kelurahan). IKG merupakan indeks komposit yang mempunyai skala dari 0 (nol) sampai 100 (seratus) dan disusun berdasarkan tiga komponen, yaitu: 1) ketersediaan pelayanan dasar, 2) kondisi infrastruktur, dan 3) aksesibilitas/transportasi. Semakin tinggi indeks menunjukkan tingkat kesulitan geografis yang semakin tinggi.

Tabel 2.1. menyajikan IKG Kabupaten/Kota di Kalimantan Timur. IKG terendah sebesar 14,78 yang terdapat di Kabupaten Paser dan IKG tertinggi sebesar 90,20 yang terdapat di Kabupaten Berau. Nilai tengah IKG Provinsi Kalimantan Timur adalah sebesar 42,61.

14 14

10

2008 2011 2014

Kabupaten/Kota

135 143

103

2008 2011 2014

Kecamatan

1.417 1.465

1.026

2008 2011 2014

Desa/Kelurahan

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur, No.14/02/64/Th.XVIII, 16 Februari 2015

3 Tabel 2.1. IKG Desa Kalimantan Timur Menurut Kabupaten/Kota, 2014

Provinsi dan Kabupaten

Indeks Kesulitan Geografis Desa (Skala 0 - 100)

Minimum Nilai Tengah Maksimum

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 14.78 42.61 90.20

KAB. PASER 14.78 40.06 81.04

KAB. KUTAI BARAT 21.94 45.16 79.09

KAB. KUTAI KARTANEGARA 18.67 37.69 67.40

KAB. KUTAI TIMUR 15.86 43.90 79.12

KAB. BERAU 28.05 45.22 90.20

KAB. PENAJAM PASER UTARA 26.21 34.12 49.63

KAB. MAHAKAM HULU 33.89 56.70 83.48

3. Desa/Kelurahan Terdepan

Desa/kelurahan terdepan merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut desa atau kelurahan yang wilayah daratnya berbatasan langsung dengan negara lain. Menurut Podes 2014 teridentifikasi sebanyak 1 desa/kelurahan sebagai desa/kelurahan terdepan di Provinsi Kalimantan Timur. Wilayah tersebut adalah desa Long Apari yang berada di Kabupaten Mahakam Hulu yang berbatasan langsung dengan wilayah Negara tetangga Malaysia.

4. Desa/Kelurahan Terluar

Menurut Podes 2014 di Kalimantan Timur , terdapat 4 desa/kelurahan yang berada di 1 pulau dari sebanyak 92 pulau-pulau kecil terluar yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2005

2

. Juga terdapat 1 pulau kecil terluar, tetapi tidak berpenghuni. Pulau-pulau tersebut berada di Kabupaten Berau, yaitu Pulau Maratua (4 desa/kelurahan) dan Pulau Sambit (tidak berpenghuni).

5. Keberadaan Infrastruktur 5.1 Pendidikan

Hasil Podes 2014 menunjukkan bahwa hampir semua desa/kelurahan di Kalimantan Timur sudah ada sarana pendidikan setingkat SD/MI. Hanya 5,46 persen (56 desa/kelurahan) yang tidak ada SD/MI.

Sarana pendidikan menengah pertama dan menengah atas juga telah tersedia di sebagian besar wilayah kecamatan di Kalimantan Timur. Dari 103 kecamatan yang tercatat dalam Podes 2014, seluruh kecamatan di Kalimantan Timur telah memiliki SMP/MTs maupun SMU/SMK/MA. Secara lengkap, persentase wilayah menurut keberadaan sarana pendidikan disajikan dalam gambar berikut.

2 Menurut PP No. 78 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Pulau Kecil Terluar terdapat 92 pulau kecil terluar. Pulau kecil terluar adalah pulau dengan luas area kurang atau sama dengan 2000 km2 yang memiliki titik-titik dasar koordinat geografis yang menghubungkan garis pangkal laut kepulauan sesuai dengan hukum internasional dan nasional.

(4)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur, No.14/02/64/Th.XVIII, 16 Februari 2015

4

Persentase Desa Menurut Keberadaan SD/MI

Persentase Kecamatan Menurut Keberadaan SMP/MTs

Persentase Kecamatan Menurut Keberadaan SMA/SMK/MA

Gambar 5.1. Persentase Wilayah Menurut Keberadaan Sekolah, 2014

5.2 Kesehatan

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat dalam memperoleh pelayanan kesehatan sesuai UUD 1945. Untuk itu, ketersediaan sarana kesehatan dasar di setiap wilayah menjadi sangat penting. Berdasarkan Hasil Podes 2014 Kalimantan Timur menunjukkan bahwa sebanyak 9 kabupaten/kota di Kalimantan Timur (90,00%) telah mempunyai rumah sakit/rumah sakit bersalin, dan seluruh kecamatan yang berjumlah 103 kecamatan (100,00%) telah mempunyai Puskesmas/Pustu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Kabupaten/Kota

Kabupaten/Kota yang Memiliki Rumah Sakit/

Rumah Sakit Bersalin

Kecamatan yang Memiliki Puskesmas/Pustu

Paser 1 10

Kutai Barat 1 16

Kutai Kartanegara 1 18

Kutai Timur 1 18

Berau 1 13

Penajam Paser Utara 1 4

Mahakam Hulu - 5

Balikpapan 1 6

Samarinda 1 10

Bontang 1 3

KALIMANTAN TIMUR 9 103

Tabel 5.2 Jumlah Kab/Kota yang Memiliki Rumah Sakit/Rumah Sakit Bersalin dan Puskesmas/Pustu 5,46

94,54

100,00 100,00

Ada Tidak Ada

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur, No.14/02/64/Th.XVIII, 16 Februari 2015

5 5.3 Pasar

Tersedianya sarana perdagangan seperti pasar dapat menjadi salah satu indikator kemajuan perekonomian suatu wilayah. Hasil Podes 2014 di Kalimantan Timur mencatat ada sebanyak 255 desa/kelurahan (24,85%) sudah memiliki pasar dengan bangunan serta 363 desa/kelurahan (35,38%) memiliki pasar tanpa bangunan. Artinya masih terdapat 408 desa/kelurahan (39,77%) yang tidak ada pasar. Jumlah desa/kelurahan yang ada pasar dengan bangunan menurut Kabupaten/Kota disajikan pada tabel berikut:

Kabupaten/Kota

Ada Pasar

Pasar dengan Bangunan

Pasar tanpa Bangunan

Paser 65 37

Kutai Barat 26 53

Kutai Kartanegara 64 150

Kutai Timur 19 45

Berau 6 -

Penajam Paser Utara 21 8

Mahakam Hulu 3 1

Balikpapan 11 16

Samarinda 32 49

Bontang 8 4

KALIMANTAN TIMUR 255 363

Gambar 5.3. Jumlah Desa yang Ada Pasar dengan dan tanpa Bangunan Menurut Kab/Kota, 2014

5.4 Listrik

Ketersediaan penerangan listrik menjadi hal yang penting untuk menunjang kemajuan suatu wilayah. Dari Hasil Podes 2014 tercatat bahwa di 1.026 desa/kelurahan (100,00%) di Kalimantan Timur telah terdapat keluarga pengguna listrik, namun hanya sebanyak 647 desa/kelurahan (63,06%) yang disalurkan oleh PLN dan selebihnya listrik Non PLN. Selain itu, sebanyak 662 desa/kelurahan (64,52%) terdapat keluarga pengguna listrik yang disalurkan oleh Non PLN, yang berarti bahwa dengan berbagai alasan, sebagian desa yang sudah ada jaringan PLN namun masih tetap menggunakan listrik Non PLN.

Terkait keberadaan penerangan jalan utama di desa/kelurahan, sebanyak 462 desa/kelurahan (45,03%)

telah tersedia penerangan jalan. Terdiri dari 351 desa/kelurahan penerangan jalan utamanya berasal dari listrik

pemerintah, 105 desa/kelurahan listrik non pemerintah, 6 desa/kelurahan sumber penerangan jalan utamanya

berasal dari non listrik. Jumlah desa/kelurahan menurut keberadaan keluarga pengguna listrik dan penerangan di

jalan utama disajikan pada gambar berikut.

(6)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur, No.14/02/64/Th.XVIII, 16 Februari 2015

6

Persentase Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Keluarga Pengguna Listrik

Persentase Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Penerangan di Jalan Utama Desa

Gambar 5.4. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Keluarga Pengguna Listrik serta Keberadaan Penerangan di Jalan Utama

5.5 Jalan

Infrastruktur transportasi merupakan infrastruktur dasar yang sangat penting sebagai sarana pengangkutan yang berperan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi karena dengan ketersediaan jalan akan meminimalkan modal komplementer sehingga proses produksi dan distribusi akan lebih efisien.

Pembangunan prasarana jalan akan meningkatkan pertumbuhan wilayah-wilayah baru dengan meningkatnya volume lalu lintas. Sebaliknya, prasarana jalan yang buruk dan rusak akan menghambat alokasi sumber daya, pengembangan industri, pendistribusian faktor produksi, barang dan jasa, yang pada akhirnya akan memengaruhi pendapatan.

Hasil Podes 2014 Kalimantan Timur menunjukkan sebanyak 987 desa/kelurahan menggunakan sarana transportasi darat, dimana 741 desa/kelurahan (75,08%) sudah tersedia jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor roda 4 atau lebih sepanjang tahun. Artinya masih terdapat 246 desa/kelurahan (24,92%) yang lalu-lintasnya masih bergantung pada kondisi jalan dan cuaca. Secara lengkap, persentase desa/kelurahan menurut jenis lalu lintas dan keberadaan jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor roda 4 atau lebih dapat dilihat pada gambar berikut.

100,00

45.03 54.97

Tidak Ada Ada

(7)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur, No.14/02/64/Th.XVIII, 16 Februari 2015

7

Gambar 5.5. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Lalu-Lintas dari dan ke Desa/Kelurahan serta Keberadaan Jalan yang Dapat Dilalui Kendaraan Roda 4 Atau Lebih.

Darat, 58.87%

Air, 3.80%

Darat dan Air, 37.33%

75.08 16.01

4.46 4.46

Sepanjang tahun

Sepanjang tahun kecuali saat tertentu

Sepanjang tahun kecuali sepanjang musim hujan Tidak dapat dilalui sepanjang tahun

(8)

Berita Resmi Statistik Provinsi Kalimantan Timur, No.14/02/64/Th.XVIII, 16 Februari 2015

8

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Informasi lebih lanjut hubungi : Ir. Aden Gultom, M.M

(Kepala BPS Provinsi Kalimantan Timur) Ub. Ahmad Muhammad Saleh, SE

(Kepala Bidang Statistik Sosial) Telp: (0541) 732793, Fax: (0541) 201121

e-mail: [email protected]

Gambar

Gambar 1.1. Jumlah Kabupaten, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan Hasil Podes, 2008 – 2014  Catatan: Tahun 2008 dan 2011 masih termasuk desa/kelurahan di Kalimantan Utara
Tabel 5.2 Jumlah  Kab/Kota yang Memiliki Rumah Sakit/Rumah Sakit Bersalin dan Puskesmas/Pustu   5,46
Gambar 5.3. Jumlah Desa yang Ada Pasar dengan dan tanpa Bangunan Menurut Kab/Kota, 2014
Gambar  5.4.    Persentase  Desa/Kelurahan  Menurut  Keberadaan  Keluarga  Pengguna  Listrik    serta  Keberadaan  Penerangan di Jalan Utama
+2

Referensi

Dokumen terkait

Modul pelatihan ini tidak menguraikan materi pelatihan secara spesifik untuk kasus tertentu tetapi lebih mengarah pada refleksi pengalaman yang dilengkapi

Podes 2014 dilaksanakan pada bulan April 2014 secara sensus terhadap seluruh wilayah administrasi pemerintahan terendah setingkat desa, yaitu desa, kelurahan, nagari,

Setelah ukuran utama didapat, sesuai daya muat yang direncanakan dengan mengambil perbandingan- perbandingan dari kapal pembanding, maka tahapan selanjutnya adalah

Peneliti ini juga akan meninjau tempat hasil pemanfaatan DBH minyak bumi untuk pembangunan infrastruktur fisik sekolah-sekolah dalam jenjang pendidikan dasar yang

Pada tahapan ini, dilakukan review antara model basis data konseptual terhadap pengguna untuk memastikan model yang telah dirancang merepresentasikan

Setelah diaplikasikan ke dalam interior Sekar Ratu Beauty Salon and Spa, pembagian ruang menurut sanga mandala menghasilkan tata ruang yang mampu memberikan

Jadi bila didapatkan harga-harga koefisien integrasi pada domain ξ , maka integrasi akan dapat dilakukan dengan menggunakan koefisien integrasi tersebut tanpa harus

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada kelompok konsumsi rumah tangga yaitu bahan makanan 3,63 persen, makanan jadi 0,55 persen, perumahan 0,16 persen,