• Tidak ada hasil yang ditemukan

TIPOLOGI WILAYAH BALI HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TIPOLOGI WILAYAH BALI HASIL PENDATAAN POTENSI DESA (PODES) 2014"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

No. 17/02/51/Th. I, 16 Februari 2015

T

IPOLOGI

W

ILAYAH

B

ALI

H

ASIL

P

ENDATAAN

P

OTENSI

D

ESA

(P

ODES

)

2014

Pendataan Potensi Desa (Podes) dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Berdasarkan hasil Podes

2014 pada bulan April 2014 tercatat bahwa Provinsi Bali terdiri dari 716 wilayah administrasi

setingkat desa yang terdiri dari 636 desa dan 80 kelurahan. Podes juga mencatat sebanyak 57

kecamatan dan 9 kabupaten/kota.

Jumlah wilayah administrasi menurut keberadaaan infrastruktur di Provinsi Bali:

Terdapat 7 desa/kelurahan (0,98%) tidak ada SD (termasuk MI).

Semua kecamatan di Bali (57 kecamatan) sudah memiliki SMP/MTs (tidak ada kecamatan di

Bali yang tidak ada SMP/MTs).

Terdapat 1 kecamatan (1,75%) di Bali yang tidak ada SMU (termasuk MA) maupun SMK.

Puskesmas/Pustu sudah tersedia di semua kecamatan di Bali (57 kecamatan), namun belum

tersedia di semua desa/kelurahan.

Masih ada 597 desa/kelurahan (83,38%) yang belum tersedia Puskesmas dan 229 desa/

kelurahan (31,98%) yang belum tersedia Pustu.

Pasar dengan bangunan sudah tersedia di semua kecamatan di Bali (57 kecamatan), namun

baru tersedia di 346 desa/kelurahan (48,32%).

Semua desa sudah terlayani listrik PLN (tidak ada desa/kelurahan di Bali (0%) yang tidak

ada keluarga tidak pengguna listrik PLN).

Sebanyak 16 desa/kelurahan (2,23%) belum mempunyai penerangan di jalan utama.

Berdasarkan Podes 2014 teridentifikasi tidak ada desa/kelurahan di Provinsi Bali yang berbatasan

langsung darat dengan wilayah negara lain (desa/kelurahan terdepan).

Menurut Podes 2014 tidak ada desa/kelurahan di Bali yang berada di pulau kecil terluar yang

tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2005

1

.

Indeks Kesulitan Geografis (IKG) merupakan indeks komposit tertimbang dengan skala 0-100 yang

dihitung untuk setiap wilayah pemerintahan setingkat desa. Semakin besar indeks menunjukkan

tingkat kesulitan geografis yang semakin tinggi. IKG di Provinsi Bali bervariasi antar wilayah

dengan rentang antara 8,79 sampai 58,60.

(2)

1.

Wilayah Administrasi Pemerintahan

Pendataan Podes dilaksanakan 3 kali dalam 10 tahun. Podes 2014 dilaksanakan pada bulan April 2014 secara sensus terhadap seluruh wilayah administrasi pemerintahan terendah setingkat desa, yaitu desa, kelurahan, nagari, dan Unit Permukiman Transmigrasi (UPT). Wilayah setingkat desa yang didata harus memenuhi tiga syarat, yaitu: 1) mempunyai wilayah dengan batas yang jelas, 2) mempunyai penduduk yang menetap di wilayah tersebut, dan 3) mempunyai pemerintahan. Menurut Podes 2014, di Bali tercatat sebanyak 716 wilayah administrasi setingkat desa yang terdiri dari 636 desa dan 80 kelurahan yang tersebar di 57 kecamatan dan 9 kabupaten/kota (lihat Lampiran 1). Grafik di bawah ini adalah perkembangan wilayah administrasi di Provinsi Bali yang terekam dalam setiap kegiatan Podes.

Gambar 1.1

Jumlah Desa/Kelurahan, Kecamatan, dan Kabupaten, Hasil Podes, 2008 2014

2.

Infrastruktur

2.1. Pendidikan

Hasil Podes 2014 menunjukkan bahwa 99,02 persen desa/kelurahan di Bali sudah mempunyai SD (termasuk Madrasah Ibtidaiyah). Hanya 0,98 persen (7 desa/kelurahan) yang tidak mempunyai sarana SD (lihat Lampiran 2). Pada desa/kelurahan yang tidak mempunyai SD/MI, sebanyak 2 desa/kelurahan (28,57%) diantaranya memiliki jarak tempuh ke SD terdekat melebihi 2 km (lihat Lampiran 3).

Sarana pendidikan SMP/MTs telah ada di semua kecamatan di Bali. Walaupun di setiap kecamatan di Bali telah tersedia SMP/MTs, tetapi tidak semua desa/kelurahan dapat menempuhnya dengan jarak yang dekat. Dalam Podes 2014 tercatat ada jarak tempuh ke SMP/MTs terdekat dari desa di kecamatan tersebut melebihi dari 6 km (29 desa/kelurahan).

Sarana pendidikan SMU/MA/SMK juga telah tersedia di hampir semua kecamatan di Bali (98,25%). Hanya ada 1 kecamatan yang belum memiliki SMU/MA/SMK. Secara lengkap, persentase wilayah menurut keberadaan sarana pendidikan disajikan dalam gambar berikut.

(3)

Gambar 2.1

Persentase Wilayah Menurut Keberadaan Sekolah, 2014

Persentase Desa Menurut

Keberadaan SD/MI Persentase Kecamatan Menurut Keberadaan SMP/MTs Persentase Kecamatan Menurut Keberadaan SMU/MA/SMK

2.2. Kesehatan

Tersedianya pelayanan kesehatan dasar merupakan hak masyarakat yang menjadi pelayanan

pemerintah. Podes 2014 menunjukkan bahwa semua kecamatan (57 kecamatan) di Bali sudah mempunyai

Puskesmas. Sementara, Puskesmas baru tersedia di 119 desa/kelurahan dan Pustu di 487 desa/kelurahan

dari total 716 desa/kelurahan (lihat Gambar 2.2).

Gambar 2.2

Jumlah Desa/Kelurahan yang Tersedia Puskesmas/Pustu Menurut Kecamatan di Provinsi Bali, 2014

2.3. Pasar dengan Bangunan

Tersedianya pasar di suatu wilayah menjadi salah satu indikator kemajuan perekonomian. Hasil Podes 2014 mencatat sebanyak 346 desa/kelurahan (48,32%) di 57 kecamatan yang sudah ada pasar dengan bangunan (permanen atau semi permanen). Pada peta berikut terlihat persentase desa yang ada pasar dengan bangunan di setiap kecamatan di Bali (lihat Gambar 2.3).

(4)

Gambar 2.3

Persentase Desa yang Memiliki Pasar dengan Bangunan Menurut Kecamatan di Provinsi Bali, 2014

2.4. Listrik

Ketersediaan penerangan listrik penting untuk menunjang kemajuan suatu wilayah. Tercatat semua desa/kelurahan di Bali (100,00%) telah ada keluarga pengguna listrik PLN. Selain listrik dari PLN, ada juga keluarga yang menggunakan listrik non PLN di beberapa desa/kelurahan di Bali (lihat Lampiran 5).

Selain untuk keperluan keluarga, listrik juga digunakan untuk penerangan jalan. Tercatat masih ada 16 desa/kelurahan (2,23%) di Bali yang belum ada penerangan di jalan utama desa/kelurahan. Keenambelas desa/kelurahan tersebut tersebar di 2 kabupaten di Bali, yaitu di Kabupaten Bangli dan Buleleng.

Gb. 2.4. Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Keluarga Pengguna Listrik

Gb. 2.5. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Penerangan di Jalan Utama Desa

(5)

2.5. Jalan

Infrastruktur transportasi merupakan infrastruktur dasar yang sangat penting sebagai sarana pengangkutan yang berperan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi. Ketersediaan jalan akan meningkatkan efisiensi proses produksi dan distribusi. Hasil Podes 2014 menunjukkan sebanyak 715 desa/kelurahan yang menggunakan sarana transportasi darat, dimana 709 desa/kelurahan (99,02%) diantaranya sudah tersedia jalan yang dapat dilalui kendaraan bermotor roda 4 atau lebih sepanjang tahun. Masih ada 7 desa/kelurahan (0,98%) yang lalu-lintasnya masih bergantung pada kondisi jalan dan musim (lihat Lampiran 7).

Gb.2.6. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Sarana Transportasi dari dan ke Desa/ Kelurahan di Provinsi Bali, 2014

Gb. 2.7. Persentase Desa/Kelurahan Menurut Keberadaan Jalan yang Dapat Dilalui Kendaraan Bermotor Roda 4/Lebih di Provinsi Bali, 2014

3.

Indeks Kesulitan Geografis (IKG) Desa

Menurut Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa yang Bersumber Dari APBN, salah satu komponen yang digunakan dalam pengalokasian dana desa adalah IKG desa. BPS telah menyusun IKG untuk seluruh wilayah pemerintahan setingkat desa (desa, nagari, dan UPT). IKG merupakan indeks komposit yang mempunyai skala dari 0 (nol) sampai 100 (seratus) dan disusun oleh tiga komponen, yaitu: 1) ketersediaan pelayanan dasar, 2) kondisi infrastruktur, dan 3) aksesibilitas/transportasi. Semakin tinggi indeks menunjukkan tingkat kesulitan geografis yang semakin tinggi.

Tabel 3.1. menyajikan IKG setiap provinsi. IKG terendah sebesar 8,79 yang terdapat di Desa Dauh Puri Klod (Kota Denpasar) dan IKG tertinggi sebesar 58,60 di Desa Mengani (Kabupaten Bangli). Nilai tengah IKG di Bali adalah sebesar 30,20. Pada Tabel 3.1. terlihat nilai IKG tertinggi dan terendah di masing-masing kabupaten/kota di Bali.

Darat dan Darat & Air

(6)

Tabel 3.1.

IKG Desa Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali, 2014

Provinsi dan Kabupaten

Indeks Kesulitan Geografis Desa (Skala 0 - 100)

Minimum Nilai Tengah Maksimum

KAB. JEMBRANA 17,91 30,78 44,32 KAB. TABANAN 11,68 32,73 46,99 KAB. BADUNG 16,56 26,16 40,66 KAB. GIANYAR 10,60 28,74 43,04 KAB. KLUNGKUNG 22,42 29,91 41,05 KAB. BANGLI 21,61 38,01 58,60

KAB. KARANG ASEM 16,40 27,02 45,50

KAB. BULELENG 14,61 28,68 46,67 KOTA DENPASAR 8,79 23,48 35,48 PROVINSI BALI 8,79 30,20 58,60 INDONESIA 6,83 (Desa Sudagaran, Jawa Tengah)

40,91 Dorera, Papua) 97,98 (Desa

Berikut adalah desa-desa dengan nilai IKG tertinggi dan terendah di Provinsi Bali:

Gb. 3.1. Desa Menurut Nilai IKG Tertinggi di Provinsi Bali, 2014

Gb. 3.2. Desa Menurut Nilai IKG Terendah di Provinsi Bali, 2014

(7)

Lampiran 1. Jumlah Kecamatan, dan Desa/Kelurahan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali, 2014

Kabupaten/Kota Kecamatan

Desa

Desa Kelurahan UPT/SPT Lainnya Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Jembrana 5 41 10 0 0 51 Tabanan 10 133 0 0 0 133 Badung 6 46 16 0 0 62 Gianyar 7 64 6 0 0 70 Klungkung 4 53 6 0 0 59 Bangli 4 68 4 0 0 72 Karangasem 8 75 3 0 0 78 Buleleng 9 129 19 0 0 148 Denpasar 4 27 16 0 0 43 BALI 57 636 80 0 0 716

Lampiran 2. Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada SD/MI dan Kecamatan yang Ada SMP/MTs dan SMU/SMK/MA Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali, 2014

Kabupaten/Kota Desa/Kelurahan yang ada SD/MI Kecamatan yang Ada SMP/MTs Kecamatan yang Ada SMU/SMK/MA

(1) (2) (3) (4) Jembrana 51 5 5 Tabanan 133 10 9 Badung 62 6 6 Gianyar 70 7 7 Klungkung 56 4 4 Bangli 70 4 4 Karangasem 78 8 8 Buleleng 147 9 9 Denpasar 42 4 4 Bali 709 57 56

(8)

Lampiran 3. Jumlah Wilayah yang Tidak Ada Sarana Pendidikan Menurut Jarak ke Sarana Pendidikan Terdekat di Provinsi Bali, 2014

Kabupaten/Kota

Jumlah Desa/ Kelurahan Tidak Ada SD/MI

Jumlah Desa/Kelurahan yang Jarak ke SD/MI > 2 km Jumlah Kecamatan yang Tidak Ada

SMP/MTs Jumlah Des di Kecamatan yang Jarak ke SMP/MTs > 6 km Jumlah Kecamatan yang Tidak Ada

SMU/SMK/MA Jumlah Desa di Kecamatan yang Jarak ke SMU/SMK/ MA> 6 km (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Tidak Ada SMP/MTs Jembrana 0 0 0 2 0 16 Tabanan 0 0 0 6 1 81 Badung 0 0 0 0 0 13 Gianyar 0 0 0 1 0 10 Klungkung 3 0 0 1 0 18 Bangli 2 2 0 11 0 39 Karangasem 0 0 0 1 0 31 Buleleng 1 0 0 6 0 62 Denpasar 1 0 0 1 0 2 BALI 7 2 0 29 1 272

Lampiran 4. Jumlah dan Persentase Kecamatan yang Ada Puskesmas/ Pustu Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali, 2014

Kabupaten/Kota

Kecamatan yang Memiliki Puskesmas/Pustu Jumlah Persentase (1) (2) (3) Jembrana 5 100,00 Tabanan 10 100,00 Badung 6 100,00 Gianyar 7 100,00 Klungkung 4 100,00 Bangli 4 100,00 Karangasem 8 100,00 Buleleng 9 100,00 Denpasar 4 100,00 BALI 57 100,00

(9)

Lampiran 5. Jumlah Desa/Kelurahan yang Ada Keluarga Pengguna Listrik dan Penerangan di Jalan Utama Desa Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali, 2014 Kabupaten/Kota Keberadaan Keluarga Pengguna Listrik Ada Penerangan Di Jalan Utama Desa Listrik PLN Listrik Non-PLN (1) (2) (3) (4) Jembrana 51 0 51 Tabanan 133 0 133 Badung 62 0 62 Gianyar 70 0 70 Klungkung 59 0 59 Bangli 72 1 58 Karangasem 78 10 78 Buleleng 148 9 146 Denpasar 43 0 43 BALI 716 20 700

Lampiran 6. Jumlah dan Persentase Kecamatan yang Ada Pasar dengan Bangunan Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Bali, 2014

Kabupaten/Kota

Kecamatan yang Ada Pasar Dengan Bangunan

Jumlah Persentase (1) (2) (3) Jembrana 5 100,00 Tabanan 10 100,00 Badung 6 100,00 Gianyar 7 100,00 Klungkung 4 100,00 Bangli 4 100,00 Karangasem 8 100,00 Buleleng 9 100,00 Denpasar 4 100,00 BALI 57 100,00

(10)

Lampiran 7. Jumlah Desa/Kelurahan yang Lalu-Lintas dari dan ke Desa/Kelurahan Melalui Darat Menurut Kondisi Jalan yang Dapat Dilalui Kendaraan Roda 4 Atau Lebih Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali , 2014

Kabupaten/Kota

Kondisi Jalan yang Dapat Dilalui Kendaraan Roda 4 Ataau Lebih

Sepanjang Tahun Sepanjang Tahun Kecuali Saat Tertentu Sepanjang Tahun Kecuali Sepanjang Musim Hujan Tidak Dapat Dilalui Sepanjang Tahun Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) Jembrana 51 0 0 0 51 Tabanan 133 0 0 0 133 Badung 62 0 0 0 62 Gianyar 70 0 0 0 70 Klungkung 59 0 0 0 59 Bangli 65 3 4 0 72 Karangasem 78 0 0 0 78 Buleleng 148 0 0 0 148 Denpasar 43 0 0 0 43 BALI 709 3 4 0 716

(11)

Informasi lebih lanjut hubungi: Indra Susilo, DPSc, MM Kepala Bidang Statistik Sosial

BPS Provinsi Bali

Telepon: 0361-238159, Fax: 0361-238162 E-mail: [email protected]

Gambar

Tabel  3.1.  menyajikan  IKG  setiap  provinsi.  IKG  terendah  sebesar  8,79  yang  terdapat  di  Desa  Dauh Puri Klod (Kota Denpasar) dan IKG tertinggi sebesar 58,60 di Desa Mengani (Kabupaten Bangli)

Referensi

Dokumen terkait

Pagu Raskin Kecamatan dan desa/kelurahan/ pemerintahan setingkat tahun 2014 merupakan besaran jumlah Rumah Tangga Sasaran yang menerima Raskin pada tahun 2014 di setiap kecamatan

 Kabupaten/kota dengan persentase desa/kelurahan tertinggi dan terendah yang belum memiliki penerangan pada jalan utama desa/ kelurahan adalah Kabupaten Rokan Hulu

Seharusnya pemerintah desa mengadakan musyawarah setiap 6 bulan paling lama seperti yang tertera di dalam Peraturan Pemerintahan Nomor 11 Tahun 2014 Pasal 19 ayat 3 yaitu

1 POTENSI WILAYAH KECAMATAN DI KABUPATEN BANTUL PADA BULAN APRIL 2014.. DESA PKB DU SUN PPKBD RT SUB PPKBD KKB DPS BPS RS KKB

Potensi Desa / Kelurahan Tahun 2014 Kabupaten Purbalingga 32 Untuk pembangunan/perbaikan infrastruktur transportasi, pelaksana program penduduk miskin 23 desa/kelurahan, pelaksana