4." Penegasan
Istilah"
Skripsi ini berjudul "Study Terhadap Pemikiran Hasan
Langgulung T'entangTujuan Pendidikan Islant". Agar tidak terjadi
kesalahan interpretasi dalam pemahaman, maka perlu penulis tegaskan istilah demi istilah sehingga akan ada persamaan persepsi terhadapjudul di
atas.Di
antaranya sebagai berikut:1. Pemikiran:
Berasaldari kata "pikir"
yang mendapatimbuhan "pe-en"
yang berarti proses cara perbuatan untuk
berpikir
ataupemikir.l
2. Hasan Langgulung: Adalah seorang ilmuwan putra Indonesia
yangmenekuni dunia pendidikan dan
psikologi. Beliau lahir
pada tanggal 16oktober 1934 di Rappang, sebuah bandar
kecil di
Sulawesi Selatan.3. Tujuan: Adalah sesuatu yang hendak dicapai atau dunia cita,
yaitu
suasana yang ideal yang ingin diwujudkan. Dan inilah yang
menjadi fokus dalarn penelitian ini.24.
PendidikanIslam: Menurut Toumy
as-Syaibani adalah usaha mengubahtingkah-laku individu dalam kehidupan pribadinya atau
kehidupanmasyarakatnya dan kehidupan alam sekitarnya melalui
proseskependidikan yang dilandasi dengan nilai-nilai Islam.3
Sementaramenurut
pendapat HasanLanggulung pendidikan Islam
adalah SuaturDep.
F dan K, Kqntus besqr Bahasq Indonesict, (Iakarta: BalaiFustaka, 1990), Cet
III
hlm. 683
]nepag, I'-itsqfat Pendidikan Islam (Jakarta: P3S. PTA/ IAIN, 1981), hlm 157
'Omar Muhammad al-Toumy as-Syaibani, FalsaJah Pendidikan Islam, (Iakarta: Bulan Bintang, 1979), Cet I. hlm 39
1
2
proses spritual, akhlak,
intlektual,
dan sosial yang berusaha membirnbing manusiadan
rnemberinyanilai-nilai, prinsip-prinsip, dan taladan
idealdalam
kehidupan yang bertujuanmempersiapkan
kehidupandunia
danakhirat.a
Dengandemikian
yang dimaksud denganjudul di
atas adalah adanya keseimbangan dalam pencapaiantujuan
pendidikanlslam,
yakni keseimbangan antara kebutuhan rohani danjasmani,
atau keseimbangan antaratujuan
dunia dan akhirat.B.
Latar
BelakangMasalah
Masalah tujuan pendidikan adalah
masalahsentral dalam
pendidikan,tanpa
perumusanyang jelas dari tujuan
pendidikan, perbuatanmendidik
bisa sesat, atau kabur tanpa arah. Karenaitu
perumusan secara tegas tujuan pendidikanmenjadi inti dari
seluruh perenllnganteoritis
pedogogis dan perenungan falsafi, sebabdidalam tujuan setiap bentuk pendidikan,
secarairnplisit dan
esksplisitterkandung pandangan hidup atau lehensanchauung serta filsafat
hidup pendidiknya dan lembaga yang mendidik yaitu Negara.5Oleh karena itu, berbicara tentang tujuan pendidikan adalah mengajak
kita
berbicara tentangtujuan hidup, yaitu tujuan hidup
manusia. Sebab pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakanoleh
manusiauntuk
memelihara kelanjutan hidupnya(Survival), baik
sebagaiindividu
maupun sebagai masyarakat, Sehingga Imam Barnadib menegaskan bahwa pendidikan adalah merupakan akumulasi dano HasanLanggulung, Mqnu,cia I)an Pendidikan Suqfu Analisa Psikobgi.r dan Pendi¿Jikan, (Jakarta. Fustaka al-Husna, 1989), Cet I. hlm 62
sKartini Karlono, T'injaun Holistik MenS¡enai \'ujuan Pendidikan Nasir¡nal, (Jakarta:
PradnyaFaramita, 1997), Cet:I. hlm 17
sestematisasi dari fenomena hubungan antar manusia dalam saling berkomunikasi,
mempengaruhi
perbuatandalam upaya untuk
mencapaicita-cita atau
tujuan pendlolKan.6Kalau kita perhatikan pengertian yang luas dari pendidikan
Redja Mudyahardja dalam bukunya "Filsafat lltnu Pendidikan" menyatakan bahwa
pendidikan adalah segala situasi dalam hidup
yang mempengaruhi pertumbuhan
seseorang. Oleh karena itu, pendidikan dapat pula didefenisikan
sebagai
keseluruhan pengalaman belajar setiap orang
sepanjang hidupnya,z
Dalam
pengertian yang maha luas pendidikan
berlangsung tidak dalam batas
usia
tertentu, tetapi berlangsung sepanjang hidup (líèlong),
Sejak lahir
(batrkan sejak
dalam kandungan) hingga mati. Dengan demikian, tidak ada batas
waktu berlangsungnya pendidikan.Selunjutnya dalam
pengertianyang sempit, Mudyahardjo
menjelaskanpendidikan adalah sekolah atau persekolahan (schooling). Sekolah
adalah lembagapendidikan formal,
sebagai salah satuhasil
rekayasadari
peradaban manusia, disamping keluarga, duniakerja,
negara,dan lembagakeagamaatt.* Oleh karenaitu,
pendidikan dalamarti
sempit adalah pengaruh yang diupayakan dan direkayasa sekolah terhadap anak dan remaja yang diusahakan kepadanya agar mereká mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka.Berbeda dengan Mudyahardjo, Imam Barnadib mengkategorikan
arti ulma,r, Barnadib, Beberpa Aspek suhstansial llmu Pendidikan, (Yogyakarta: Andi Offset, 1996), hlm. ItRed;a Mudyahardjo, l.-ilsafttt ilmt Pendidikan, (Bandung: Rosdakarya, 2001), cel
I
hlm 45-51/. thrf
4
pendidikan kedalam dua aspek (khusus dan umum)." Dalarn arti
khusus dirumuskan antaralain
sebagai bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja oleh orang dewasa kepada oranglain
yang belum dewasa untuk mencapai tujuan pendidikan. Dalamarti
umum adalah sebagai uasaha yang dijalankan oleh orang atau sekelompok oranglain
supayaia
atau mereka mencapaitingkat
tarap hidup yang tinggi.Dua perumusan yang bersifat
teoritik ini bila
difungsikan sebagi prinsip- prinsip penuntun, dapat membuka kemungkìnan bagi pendidikanitu
sendiri untuk mengalami perluasan dan dalamarti
khusus:arti
dewasa dan belum dewasa, dapat dikenakan padaprinsip-prinsip
yangtelah memiliki
kemantapan perkembangan padataraf tertentr¡
sehingga mempunyai tanggungjawab
secaraetis
terhadap mereka yang berada pada taraf yang lebih rendah.Oleh karena itu makna
kedewasaandalam pendidikan itu tidak
dapatdiukur
denganumur, maka perkembangan
sampai padataraf tertentu
secarafleksibel
dapatdiberi makna
sesuai denganlingkungan atau
keadaan tertentu.Dalam hubungan ini timbul pengertian pendidikan seumur hidup (lfè
long education).toBagaimanapun luas sernpitnya pengertian pendidikan, problem pendidikan merupakan masalah
yang
berhubungan langsung denganhidup dan
kehidupan manusia, karena pendidikan adalah usahadari
manusia dewasa yangtelah
sadar akan kemanusiannya dalam membimbing, melatih, mengajar dan menamkannilai- nilai
serta dasar-dasar pandangan hidup kepada generasi berikutnya agar menjadi nlmam Barnadip, Ileherapa A,spek Substansialllntu
Pencli¿likan, (Yokyakarta: Andi Offset. 1996).Cet I hlm 13'uM. Arifin, l.'isøJqt Pendidiksn Istøn, (Jakarta; Bina Aksara, l9B7), Cet L hlm 58
manusia
yang
sadar dan bertanggungjawab
akan tugas-tugas hidupnya sebagai manusia sesuai dengansifat
hakekatdan ciri-ciri
kemanusiannya,yang hal ini memiliki
hubungan erat dengan tujuan pendidikan .Bagaimana
pendapatIslam tentang tujuan pendidikan Islam.?
sebab adalah sia-siakita
meng-islamkan mata pelajaran kalau tujuan pendidikan Islamitu sendiri bukan Islam. Barangkali pendidikan Islam di
Indonesia danjuga
di negara-negaraIslam lainnya,
semenjakawal abad 20 ini menjadi bukti
dari pernyataankita
atasitu. Kita mendirikan
sekolah-sekolah dasar, sekolah-sekolah menengah,malah
universitas-universitasyang diberi
namaIslam, tetapi
sebab tujuannyatidak
tegas, sehingga lulusan yang dikeluarkannyatidak
sesuai dengan yang diharapkan.Kaitannya dengan tujuan pendidikan Islam dan pengembangan pendidikan
Islam di
Indonesia, maka tujuanitu
sendiri merupakan dunia cita,yakni
suasana ideal yangingin
diwujudkan. Dalam tujuan pendidikan, suasana idealitu
nampakpada tujuan akhir (Llltimate Aims of Education) Tujuan akhir
biasanyadirumuskan secara padat dan
singkat
seperti terbentuknya kepribadian muslim, kematangan, integritas, dan kesempurnaan pribadi. I ISebagai
dunia cita yang
sudahditetapkan, ia
adalahidea
statis. Tetapi sementaraitu realitas dari tujuan itu adalah dinamis dan
berkembangnilai-
nilainya.Lebih-lebih
pendidikan yangdi
dalamnya serat dengannilai-nilai
sosial,nilai-nilai ilmiah, nilai-nilai moral dan nilai-nilai agama. Di sini,
orangberkeyakinan bahwa pendidikan menyimpan kekuatan yang luar biasa
untuk16
llMuhammad
hloor Syam, Pengantar l¡i.çqfar Pendidikan (Malang; FIII-IKIP 1973),hlm
6
menciptakan keseluruhan aspek tersebut.
Lebih jauh dapat
dikatakan, bahwatujuan
pendidikanberarti
apa yangingin
dicapai dengan pendidìkanitu.
Dengan katalain,
manusia bagaimana yangingin dibentuk
denganpendidikan itu. Dalam hal ini al-Ghozali
dengan tegas menyatakanada dua tujuan
pendidikan. Pertama,Insan kamil yang
bertujuan mendekatkandiri
kepadaAllah
Swt. Kedua, lnsan kamil yang bertujuan mencapai kebahagian dunia dan akhirat.12Kalau
diterjemahkan ke dalam bahasa pendidikan mutakhir, maka tujuan diatas. disebuttujuan akhir
atau al-ahdaÍ"al-ulya, yang dapat dijabarkan kepadatujuan-tujuan kecil, yakni tujuan umum dan tujuan khusus. Maka
dengandemikian, untuk membentuk insan kantil
ada prasyarat-prasyaratyang
harusdipenuhi,
diantaranyamempelajari
berbagaiilmu,
sepertimempelajari
bahasa, syariah, danlain-lain.
Dengan demikian Insankanil itu tidaklah
tercipta dengan sekejap mata. Ia mengalami proses yang panjang (learning I'roses).Di sinilah letak
peran utama pendidikan, karena pendidikan merupakanproses komprehensif, pendidikan melatih kemampuan emosional, intelektual, dan
spiritual
secara serentak. Para sarjanamuslim dalam
konprensidunia
pertamatentang pendidikan Islam yang
diadakandi Makkah pada tahun T977 telah
menetapkantujuan
dan sasaran pendidikan Islam adalah sebagai berikut.Pendidikan
seharusnya bertujuan mencapai pertumbuhan yang seimbang dalam kepribadian manusia secaratotal melalui latihan
semangat,intlek, rasional diri,
perasaan,dan
kepekaanrasa tubuh, karena
pendidikan seharusnya memberikanjalan bagi
perturnbuhan manusiadalam
segala aspeknya secaraspiritual,
intelektual,imajinatif, fisikal, ilmiah, lingustik,
tzEatiyah Hasan Sulaiman, Sislint Petulidikan L'ersi .4\-Ghozati,Terj. Fathur Rahman dan Syamsudin (Bandung. a|-Ma'arif, 198ó), Cet 1. hlm 24
baìk
secaraindividu
maupun secarakolektif disamping motivasi
semua aspek tersebut kearah kebaikan dan kesempurnaan."Dari hasil
ketetapanhasil konprensi
tersebut,jelas bahwa
pendidikan merupakan suatu proses yang mencakuptiga
dimensiyaitu, individu,
masyarakat atau komunitas nasionaldari individu
tersebut, dan seluruh kandungan realitas,baik
material maupunspiritual.
Ketiganya memainkan peranan yang menentukan dalam membentuk sifat dan nasib manusia dalam masyarakat.laMengingat pendidikan
merupakanproses hidup dan kehidupan
umat manusia maka, tujuannya pun mengalami perubahan dan perkembangan sejalan dengan perubahan dan perkembangan zaman. Dalam halini
tujuan khusus sebagai pedoman operatif praktis dituntut siap memberi hasil guna.Baik
bagi keperluasan menciptakan dan mengembangkanilmu-ilmu
baru, lapangan-lapangan kerja baru, maupunmembina sikap kritis,
danpola tingkah-laku baru
serta kecenderungan baru.Tujuan pendidikan
sebagaimanadijelaskan oleh Omar Muhammad
al-toumy
al-Syaibani pada dasarnya adalah merupakan perubahanyang
dinginkan dan diusahakanoleh
proses pendidikan,baik
pada tatarantingkah-laku individu
dalam kehidupan pribadinya, maupun dalam kehidupan bermasyarakat, serta alam sekitarnya.lt Dengan demikian tujuan merupakan probleminti di
dalam aktivitas educatif, danluga merupakan saripati dari seluruh renungan pedogogis.t3Ali
Ashra4 Horisott Bqru Pendidikott Lçlam, (Jakarta. Pustaka firdaus, 1989), Cet t. hlm 25. IaSyed
Sajjad Husain, Syed Ali Ashraf; Menyonsong Ken¿ntuhan Pendidikan l.slam, Terj
Rahmah Astuti, (Crisis Moslem Education), (Bandung: Gama Risalah Prees, 1994), hlm IV.
t50mal Muhammad Al-Toumy Al-Syaibani, Falsafah Penidikan IsÍarir, terj, Hasan Langgulung , (Jakarta: Bulan Bintang,1979), Cet I. hlm 399.
()(\
Dalam
prosespendidikan, tujuan memiliki fungsi yang
sangat penting.Tujuan pendidikan membuka arah dalam menyeleksi
isi,
pengalaman belajar, dan rnengarahkan menyediakankreteria
tentang apa yang seharusnya diajarkan, dan bagaimana mengajarkannya. Dengan demikian proses pendidikan menjadi terarah sesuai denganyang
diharapkan.Lalu
bagaimana pendapat Hasan Langgulung tentang tujuan pendidikan Islam.Menurut Hasan Langgulung tujuan pendidikan adalah untuk menjalan tiga fungsi yang semuanya bersilat
normatif,
yaitu. Fungsi pertama, menetukan haluan bagi proses pendidikan. Fungsi kedua, penentuan haluan yang akandituju.
Fungsiketiga, untuk menjadi kreteria dalam menilai
proses pendidikan danhasil
yang telah dicapai.Selanjutnya,
Hasan Langgulung juga
menjelaskanbahwa
pembahasantujuan
pendidikanIslam
mengharuskankita
berbincang tentangwatak
(nature) manusia. Sebab pada manusiaitulah dicita-citakan
suatu yang akan ditanamkan oleh pendidikan. Dengan kata lain, menurutnya manusia macam apa yangingin
di bentuk dengan pendidikan itu.16Dalam al-Qar'an manusia menempati kedudukan khusus dalam alam jagat
ini. Ia
adalahkholifah di
atasbumi ini. Dalam al-eur'an disebutkan, "ingatlalt
ketikaAllah ber/irman
kepadamalaikat, aku
akan mencip[akan khottfahdi
atasbunti"
(Q.S.2:30)Sebagai
kholifah Allah di
atasbumi
maka manusiadibekali
oleh potensi-potensi yang
memperbolehkannyamemikul
tanggung-jawab yang besaritu.
al-tuHasan
Langgulung, Perølihqn PararÌigma Dalam PentJidikan Islarn elsn Sains Sosial, (Iakarta: Gama Media pratama,2002), Cet I. hlm 101
Qur'an
menegaskania memiliki ciri-ciri yang istimewa yaitu, fitrah,
kekuatan badan dari roh, kebebasan, kemauan dan akal.Berangkat
dari
konsep dasar manusia tersebut,tujuan
pendidikan Islamdirumuskan, yakni membina individu-individu yang akan bertindak
sebagaikholifah. Kalau di
bandingkan tujuantertinggi ini
dengantujuan
mazhab-mazhabpendidikan modern, seperti pada mazhab humanistik yang
mengatakan"perwujudan diri (self
ctctualization) sebagaitujuan
pendidikan, maka menurut pandanganIslarn
pengembanganfitrah adalah
salah-satu aspekutama
tujuanpendidikan Islam.
Satu-satunyajalan untuk
mengembangkanfitrah
manusiaadalah
denganjalan ibadah. Ini relevan
denganayat Allah yang
bermakna"tidaklah aku
ntenciptakanjin dan
manusiakecuali agar
mereka menyembah(Ibatlat)
kepadaku(Q.S. 5 1 :56). 17Lebih jauh tentang tujuan pendidikan Islam, Hasan
Langgulung menerjemahkan (mengoperasionalkan) tujuantertinggi
pendidikan Islam menjaditujuan umum
dantujuan
khusus. Dengankata lain, tujuan
pendidikan menurut Langgulung dibagi kedalam, yaitu: tujuantertinggi
atautujuan
akhir (aim), tujuan umum (goals), dan tujuan khusus (ob¡ektives).Bertitik tolak dari
dasarpemikiran di
atas,skiripsi ini
mencoba menguakpemikiran
Hasan Langgulung tentangtujuan
pendidikanIslam
dan relevansinya terhadap pengembangan pendidikanIslam di
Indonesia dewasaini
denganjudul
"Study
T'erhadappemikiran Hasan I-anggulung Tentang Tujuan
PendidikanIslam".
Kemudian bagaimanaimplikasinya
terhadap pengembangan pendidikanttHasan
Langgulung, Manusia datt Pendittikon Suqtu Analisa Psikologis Dan Pendidikan, (Jakarta: Pustaka al-Husna, 1989), Cet I. hlm57-59
l0
Islam
di
Indonesia.C. Rumusan
Masalah.
Dari latar
belakang masalahdi
atas, permasalahanyang akan
diangkat dalam penelitianini
adalah.1. Bagaimana prinsip dasar dan aspek falsafah pendidikan Islam
dalam prespektif Hasan Langgulung.2. Bagaimana
azas-azaspokok tujuan pendidikan Islam dalam
prespektifHasan Langgulung.
3.
Bagaimanaimplikasi
konseptujuan pendidikan Islam dalam
prespektifHasan Langgulung terhadap
pengembanganpendidikan Islarn
di Indonesia.D.
Tujuan
danKegunaan Fenelitian
Adapun tujuan dan
kegunaanpenelitian ini adalah
antaralain
sebagaiberikut
1. Untuk
mengetahui prinsip-prinsip dasar dan aspek pendidikan Islam dalam prespektif Hasan Langgulung.2. Untuk mengetahui aspek-aspek pokok tujuan pendidikan Islam
dalam
prespektif Hasan Langgulung.
3" Untuk
mengetahuiirnplikasi tujuan pendidikan Islam dalam prespektif
Hasan LanggulungE. Alasan Femilihan
.Iudul.Adapun alasan yang
menjadi
dayatarik penulis untuk
mengangkat temaini
adalah1.
Pemikiran pendidikan Hasanlanggulung
yang bersifatfropetik, tidak
sajaproblematik,
akantetapi
sangat menarikuntuk dikaji.
Bahkan nama dan tulisannya telah tercantum dalam berbagaiforum ilmiah
dan universitas- universitasdi
dalam maupunluar
negeri.Di
Indonesiasçndiri
disamping bukunya banyak berbahasa Indonesia, tulisannya pernah pula dimuat padabuku-buku yang
membahaspendidikan
abadKe-21, buku yang
sangat menumentaldan layak untuk dikaji dalam
pengembangan pendidikan Islam.2" Apabila dikaitkan
dengan kontekspendidikan Islam
kontemporer yangmasih dalam "pencørian" jati dirinya
terutamadalam
tujuannya, maka' konsep pemikiran Hasan Langgulung dapat menjadi sebuah wacana
keilmuan yang perlu
dikritisi
dan bahkandikaji kembali
dalam aplikasinya pada realitas pendidikan Islamdi
Indonesia pada umumnya.F. Telaah
Fustaka..Beberapa
kajian
dan penelitian yang telahdilakukan
terhadap pemikiran Hasan Langgulung diantaranya adalah :1.
FenelitianMahfud
Junaedi mahasiswa program pasea sarjanaIAIN
SunanKalijaga dalam
thesisnyayang berjudul "Pemikiran Pendidikan
Islam12
Kontempo r er" (T'el
aah'l'
erhad ap P entiki r a n H as an LangS¡ulung) 18 . Dalarn thesisini kajian
HasanLanggulung tidak
saja sebagaipemikiran
umum, tapijuga
sebagai proses. Selanjutnya tulisanini
menggali pemikiran Hasan Langgulung padatitik kajian filsafat
pendidikan Hasan Langgulung, baikdalam hal cara berpikir epistimologrs. ontologis, serta implikasi
pemikirannya pada pendidikan masa depan.2. selanjutnya penelitian thesis Eni Pun¡'ati mahasiswi program pasca
sarjana
IAIN
sunanAmpel
yangbedudul
"lslamisasiKurikulum
Dalam Rangkastrategi
Pengembangan PendidikanIslam"
(TelaahKritis
AtasPemikiran Hctsan Langgulung).te Dalam penelitian tersebut
penulismenjelaskan bahwa assimilasi adalah kata yang digunakan
olehLanngulung untuk istilah Islamisasi. Dalam pandangan
langgulungIslamisasi kurikulum merupakan prioritas tindakan bagi
strategi pengembangan pendidikanIslam
(SPPI), sedang SPpI merupakan bagianintegral dari
strategi pengembangan pendidikanIslarn.
Strategi tersebutadalah merupakan respon pemikiran Langulung terhadap
penetrasi peradaban modern yang krisisnilai
dan benvatak sekularistik-materalistik, yang mendominasi dunia Islam pada aspek segala kehidupan.3. Kemudian skripsi Abdul Hamid yang bequdul "Konsep Manusia
danImplikasinya
Terhadap PendidikanIslam" ßtud¡ Atas Pemikiran
Hasant*Mahfud
Junaedi, Pendidikan Lslam Konîemporer, \-elqah kriti.y Atas Pemikiran Ha.yan I.anngtlu¡p1, (Yagyakarta: Thesis trAIN Sunan Kalijaga, 1997)
''Eni Furwati, Islamisasi Kurikulum Dalam tlangka Strategi Pengembøngan Penciidikan Islqm, Telaqå Kritis Atas Pemikiran Hasan Lanngulung, (Surabaya: Thesis IAIN Sunan Ampel)
I'anggulung).20 Dalam tulisan ini menggali prihal kejadian
manusia menurut konsep Langgulung, dan bagaimana implikasinya konsep tersebut terhadap pelaksanaan pendidikan Islam.Setelah penulis menelaah penelitian tersebut, serta melacak
sumber-sumber yang memuat pemikiran
Hasan Langgulungtampak masih ada butir pemikirannya yang secara spesifik belum dibahas, yakni tentang
tujuanpendidikan Islam dan implikasinya
terhadap pengembanganpendidikan
Islam.Dari
sinilah penulistertarik
lebihjauh
lagi terhadap pemikiran Hasan Langgulung.G.
Kerangka Teoritik.
secara
lJmum,
adadua
pandanganteoritis
mengenai perumusan tujuanpendidikan, yang masing-masing dengan tingkat keragamannya
sendiri.Pandangan teoritis yang pertama, berorientasi kemasyarakatan atau, yaitu pandangan yang menganggab pendidikan sebagai sarana utama
dalammenciptakan raþat yang baik, baik dalam sistim
pemerintahan demokratis,oligarkis, maupun monarkis.
Pandanganteoritis ini dianut oleh
aliran-aliranperenial
ataualiran transisi
kebudayaan yang sering dihubungkan dengan Plato, Sarjanabarat
abad pertengahan, dan beberapa Sarjanamodern
sepertiWillam T.Han-is dan Paulo Friere.
Pandanganteoritis
yangKedua lebih
berorientasi kepadaindividu, yang lebih
memfokuskandiri
pada kebutuhan, daya tampung,dan
minat pelajar.Pandangan
teoritis yang kedua terdiri dari dua aliran. Aliran
pertamct'oAbdul Hamid, Konsep Manusia Dan Intplikasinya I.erlrudap Pendidikan Islam, Sndy
A Ía s P e m i ki ran H asan I-anggu lu ng, (Y ogy akarta: Skripsi IAI\I Sunan Kalìjaga, I 999).
l4
berpendapat bahwa tujuan utarna pendidikan adalah mempersiapkan peserta didik
agar bisa meraih
kebahagianyang optimal melalui
pencapaian kesuksesankehidupan bermasyarakat dan ekonomi. Aliran kerJua lebih
menekankan peningkatan intelektual, kekayaar¡ dan keseimbangan j irva peserta didik. 2 iPëndidikan
Islam
selalu medadikan keberhasilanindividu
dan kebahagianhidup di
dunia dan akhirat sebagai cita-cita dan tujuan yang terpenting. Sehingga Hassan Langgulung,ketika ia
rnenjelaskan tentangtujuan
pendidikan mengajakkita berbicara tentang tujuan hidup (yang tercermrn dalam ibadah),
sebab pendidikan bertujuanuntuk
memeliharakehidupan
manusia.Tujuan hidup
inimenurutnya tercermin dalam ayat 162 surat al-An'am yang
artinya,"Sesunggultnya
sholatku dan ibadatku, ha¡iku,
seltn"uhhidupku, dan
ntatiku, semuanya untukAtlah
tuhan seluruh alam".22 Kemudian Hasan Langgulung.¡uga mengatakanbahwa tujuan akhir dari pendidikan adalah
sebagai pembentukanpribadi khalifah bagi anak didik yang memiliki fitrat¡ roh,
disamprng badan,kemauan yang bebas, dan akal, dengan kata lain tugas pendidikan
adalah mengembangkanke empat aspek ini pada manusia agar ra dapat
menempati kedudukan sebagai k*rolifahLebih lanjut, Hasan Langgulung juga menjelaskan bahwa
tujuanpendidikan Islarn harus mampu
mengakornodasikantiga fungsi utama
agatna,yaitu fungsi spritual yang
berkaitan dengan aqidahdan imar¡ fungsi
psikologisyang
berkaitan dengantingkah laku individual tennasuk nilai-nilai akhlak
yang2lWan
i'lohd Nor Wan Daud, I,'ilsafat Dan Praktik Pendìdikan l.slam Syed Mohammad Naquib Al-AÍfas, (Bandung: Mizan, 2002), Cet
I.
hlm.ló3-165z'Hasan
Langgulung, Manusia rtan pendidikan Suatu analisa Psikotogt dqn Pendidikon, (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1968), Cet I. hlm.33
mengangkat derajat manusia
ke
derajatyang lebih
sempurna, danfungsi
sosialyang berkaitan dengan
aturan-aturanyang
menghubungkanmanusia
dengan manusia yanglainnya
atau masyarakat, dimana masing-masing mempunyai hak-hak dan
tanggungjawabnya untuk
menyusun masyarakatyang harmonis
dan seimbang.23uraian ini pada intinya
mene,easkanbahwa rumusan
tujuanpendidikan Islam tidaklah
bebasdibuat
sekehendak menyusunnya, melainkanberpijak
padanilai-nilai
yangdigali dari
ajaranIslam itu sendiri.
Dengan carademikian, maka tujuan tersebut dapat memberi nilai terhadap
kegiatan pendidikan.Masih
pembahasan mengenai rumusan tujuan pendidikan Islam, menarikapa yang dituliskan oleh Ahmad Tafsir, beliau
mencoba menjelaskan tujuanpendidikan Islam dengan merujuk kepada berbagai pendapat para
pakar pendidikan Islam.Dari
berbagai pendapat tersebut ia membagi tujuan pendidikanIslam
kepada yangbersifat
umum dan yang bersifat khusus. Menurutnya, untuk merumuskan tujuan pendidikanIslam
secara umum harus diket¿huilebih
dahuluciri
manusia sempurnamenurut Islam, yaitu
dengan mengetahuilebih
dahuluhakikat manusia menurut Islam. Dengan kata lain, konsep manusia
yang sempurna menurut Islam sangat membantu dalam rnerumuskan tujuan pendidikan Islam.2aMenurut konsep Islam,
manusia adalahmakhluk yang memiliki
unsurjasmani dan rohani, fisik dan jiwa yang memungkinkan ia dapat diberikan
ttHasan
Langgulung, Beberapa Pe¡nikiran Tentang Pendidikan Istan, (Bandung: FT al-
Ma'arif l9B0), Cet.I hlm. 178 2aAhmad
Tafsir, IImu Pendidikan Dalam Persfektif Islam, (Eandung; Rosda Kary4 1989), Cet
II
hlm 34l6
pendidikan.
Selanjutnya, manusia ditugaskanuntuk rnenjadi kholifah di
mukabumi
sebagai pengamalan ibadah kepada tuhan, dalamarti
yang seluas-luasnya.Konsep
ini
pada akhirnya akan membantu merurnuskan tujuan pendidikan lslam,karena tujuan pendidikan Islam pada hakikatnya adalah
gambaranideal
dari manusia yan ingin purna melaui pendidikan.Selanjutnya, Mohammad Athiyah al-Abrosyi juga menjelaskan,
pendidikan budi pekerti adalah jiwa pendidikan Islam, dan Islam
telahmenyimpulkan bahwa pendidikan budi pekerti dan akhlak adalah
jiwa
pendidikanIslam. Mencapai suatu akhlak yang
sempuma adalahtuluan
sebenarnya daripendidikan
Islam.25 Padadefenisi ini
nampak bahwa gambaran manusia yangideal yang harus dicapai melalui kegiatan pendidikan adalah manusia
yangsempurna akhlaknya. Hal ini nampak sejalan dengan misi kerasulan
nabi Muhammad S.A.W. yaitu, untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.Selanjutnya, Ali Ashraf
mengatakanbahwa pendidikan
seharusnyabertujuan menimbulkan
pertembuhanyang seimbang dari kepribadian
total manusiamelalui latihan spritual, intelek,
rasionaldiri,
perasaandan
kepekaantubuh manusia. Karena itu pendidikan
seharusnya menyediakanjalan
bagi perturnbuhan manusia dalarn segala aspek spritual, intelektual,imaginatif, fisikal, ihniah, linguistik" baik
secaraindividual
maupun secarakolektif,
dan memotifasisemua aspek untuk mencapai kebaikan dan
kesempurnaan.Tujuan
terakhirpendidikan muslim
adalah perwujudan penyerehanmutlak
kepadaAllah
pada25Mohammad
Athiyah al-Abrosy, I)asqr-tlqs:ttr Pokc¡k ]'endiclikctn lslant, Terj. Bustami A.
Ghani dan Djohar Bahry, (Jakarta: Bulan-Bintang,1974) Cet II. hlm. 15
tingkat individual,
rnasvarakat. dan kernanusian pada umumnya.26H.
PendekatanDan
MetodePenelitian
"Sebagai suatu analisis-filosofis terhadap gagasan pemikiran seorang tokoh
dalam kurun wakfu tertentu,
secarametodologis penelitian ini
menggunakan metodologi penelitian filosofis,2T dan sebagai analisis yang digunakan pendekatansejarah (Historical Approach), sebab salah satu penelitian. sejarah
adalahpenelitian biografis, yaitu penelitian
terhadap kehidupan seorangtokoh
dalam hubungannyadengan
masyarakat,sifat-sifat, watak, pengaruh pemikiran
dan idenya, serta pembentukan watak tokoh tersebut selama hayatnya.Sedangkan
jenis
penelitian yang digunakan dalam pencarian data adalahpenelitian kepustakaan (l,ibrary
Research), denganmembaca leteratur
karya HasanLanggulung sendiri
sebagai dataprimer. Adapun
leteratur-leteratur yangmer¡adi
dataprimer
adalah sebagai berikut: Asas-Asas PendidtkanIslum
(1992), BeberapaPemikiran
TentangPendidikan Islam
(1980),Pendidikan Islam
danPeradaban Islam (1985), Pendidikan Islam Menghadapi
AbctdKe-21(
f98B),Manusia dan Pendid¡kan, Suatu Analisa Psikologi dctn Pendidikan
(1995),I'eralihan Pnradigmct dalant Pendidikctn Islam dan Satns Sosial,
(2002),I'-alasafah Pendidikan Islam (Terjemahan, 1979), dan karya yang lain
yangnremiliki
tema yang sama sebagai data sekunder, adapun leteratur yang menjadi data sekunder adalah sebagai berikut: Abuddin Nata,Filsafat
Pendidikan IslarnI
26AIi
Ashroq Hori,son Bqru Pen¿Jidikctn Islam, (Iakarta: Pustaka Firdaus, 1993), Cet III. hlm 2
"
Anton Bakker dan Achmad Chamis, MeÍodologi Penelitiøn Irilsctfat (Yogyakarla:Kanisius, 1990), hlm 63-65
l8
(1997), Ahmad D. Marimba, Pengantur Filsafat Pantliclikan Islcnt,
(1962),Ahmad Tafsir,
Ilmu
PendidikanDalam I'erspektd'lslam
(1991), Zakiah Darajat,Ilmu Pendidikan Islam, (2000), Abdunahman Saleh, 7.eori-'feori
Pendidikian dalamal-Qur'an
dan karya-karya yang lain.Adapun untuk menganalisis data yang digunakan adalah:
1.
Metode Deskriptif.Metode deskriptif
merupakan langkah-langkahyang dilakukan
dalam rangka refrentasi obyektif tentang realitas yang terdapatdi
dalam masalahyang diselidiki.2s atau
dengankata lain
dapatjuga diartikan
sebagai metode yang digunakan untuk mendeskripsikan sebagai hal yang berkaitan denganpokok
permasalahan,melacak, dan mensistimatisir
sedemikian rupa. Selanjutnya dengan keyakinan tertentu diambillah kesimpulan umumdari
bahan-bahantentang obyek
permasalahan. Hubungannya denganpenelitian ini, metode deskriptif terutama digunakan
untukmendeskripsikan pemikiran-pemikiran Hasan Langgulung yang berkaitan dengan
tujuan pendidikan Islam dari berbagai macam
karya-karyanya sehingga menjadi suatu bangunan pemikiran.2.
Metode Komparatif.Secara spesifik metode komperatif ini digunakan
untuk memperbandingkan berbagai pemikiran terhadap persoalan yang berkaitandengan tujuan pendidikan Islam, dan implikasinya
terhadap pengembangan pondidikan Islam di Indonesia.'8 Hadari Nawawi, Metodotogi Penelitian Bidang Sosiat, (Yogyakarta; Gajah Mada University Press, 1985), Cet L hlm 63.
3.
MetodeAnalitik.
Metode
analitik ini
digunakan untuk menelaah berbagai pemikiran tentangtujuan pendidikan Islam dan implikasinya terhadap
pengembanganpendidikan Islam di Indonesia, baik yang dikemukakan oleh
Hasan Langgulung maupun pakar pendidikan yang lainnya. Cara yang digunakan adalahanalisis isi
(contentanalisis), yaitu
menganalisisisi dari
berbagaitulisan yang terkait dengan tujuan pendidikan Islam terutama
yang dikernukakan oleh Hasan Langgulung.Itr. Sistennatika Fembahasan.
Agar
pembahasanskripsi ini
berjalan secara runtut dan kronologis, maka penulisannya akan disistematisir sebagai berikut.Bab Pertama dijelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, alasan pemilihan
judul, tujuan
dan kegunaan penelitian, KerangkaTeoritik,
pendekatan dan metode penelitian, dan sistematika pembahasan.Bab kedua Akan
dibahaspemikiran
Hasan Langgulung tentang tujuan pendidikan yangmeliputi, biografi
Hasan Langgulung, Prinsip-prinsip Pendidikan Islam, aspek-aspek dan azas pokok pondidikan Hasan Langgulung.Bab ketiga akan
dikemukakan
kerangkateoritik
tentang dasar, makna, danfungsi tujuan
pendidikanIslam,
rumusan daneiri
tujuan pendidikanIslam,
danklasifikasi
tujuan pendidikan trslam.Bab
keempat akan dibahasanalisis implikasi
konseptujuan
pendidikanIslam dalam prespektif
Hasan Langgulung terhadap pengembangan pendidikan20
Islam
di
Indonesia.Bab kelima berisi Penutup, kesimpulan, dan saran.
Pada
bab ini
disajikan kesimpulandan hasil
penelitian terhadap pemikiran Hasan Langgulwrg tentang tujuan pendidikan Islarn.A. Kesimpulan.
Berdasarkan
dari hasil
penelitian penulis terhadap pemikiran Hasan Langgulmg tentang hrjuan pendidikan Islam, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:i.
Hasan Langgulung melihat pendidikan dari tiga segi, segi pertama, dan sudutindividu, kedua. dari segi
masyarakat,dan ketiga dari segl individu
danmasyarakat sekaligus, atau sebagai interaksi antara urdividu
denganmasyarakat. Dari ketiga
pendekatantersebut, dapat dipaharni
bahwa pendekatan pertama mengangap pendidikan sebagai pengembangan potensi-potensi.
Pendekatankedua lebilr
cenderung melihatnya sebgai pewarisanbudaya (heritage of cultur), dan ketiga
menganggapnya sebagai interaksi antara potensi dan budaya.2.
Menurut Hasan Langgulung dalam merumuskan tujuan pendidikan Islam ada duadasar
yang harus diterapkær dalarn perumusan tujuan pendidikan Islam,yaitu; dnsar ideal pertdidikan
Islam
dan dasar operasional pendidikan Islam.Dasar
idcal
pendidikan tcrscbut adalah al-Qur'an, as-Sunnah, dan al-Ijtihad.9'1
98
Kemudian dasar operasionalnya adalah dasæ
historis;
dasar yang rnemberi persiapan kepadapendidik
denganhasil
pengalarnanmasa laltL
undang-¡ndang dan
peraatlran-peraturannya, batas-batasdan
kekutang-kekff an gnya' Dasar sosial; dasar yarrg memben kerangka budaya yang pendidikarurya itubertolak dan bergerak, seperti memindah budaya' memilih
danmengembangkanya. Dasar ekonomr; dasar yang memberi perspektif tentang potensi-potensi manusia dan keuangan, materi dan persiapan yang mengattu surnber-sunbernya
dan
berlangungjawab
terhadap anggafan pembelanjaan' Dasarpolitik
dan adrmrustratif; dasar yang rnemberiideology dasx
(aqidah) yang digunakan sebagai ternpat bertolak unhrk mencapai tujuan yang dicita- citakan dan rencana yang telali dibuat. Dasar psikologis; dasar yang memberi informasi tentang subyekdidik,
para dewanguru,
cafa-caraterbaik
dalampraktik,
pencapaian dan penilaian dan pengukuran secara birnbingan' Dasarfilosofis;
dasaryang
memberi kemampuanmemilih yang terbaik,
memberi arah suatu sistim, mengontrolnya dan metnberi arah kepada semua dasar-dasaroperasional lainYa.
3. Ada tiga
implikasi mendasar pendidikan Islam terhadap pendidikan nasional'pertama implikasi
yang berkaitan denganvisi
atau orientasi pendidikan di masa depan. Berdasa¡kan konsep .fìtrah, pendidikan menurut pandangan Islafii adalah pendidikanyang
diarahkanpada upaya
optimalisasipotensi
dasar manusia seoara keselunrhan. Pendidikantidak
semata-mata diarahkan pada upaya penumbuhan dan pengembangan manusia seoara fisiologis yang lebihmenekankan pada upaya pengayaan secara material, seperti dihrnjtrkkan pada penekanan yang berlebihan pada aspek
keterampilan. Implikasi
kedua" dari pandangan kemanusiandi atas, adalah pada hrjuan (Jltimate goal)
pendidikan. Dengan
visi dan
orientasidi
atas, hrjuan pendidikandi
masa depan diarahkan pada pencapaian perhunbuhan kepribadian manusia secara seirnbang. Pencapain kepribadian yang seimbang demikian sangat diteka¡kandalarn pendidikan Islarn. Dengan
kepribadran semacamitLr,
diharapkan prasyarat tercapainya suaf:trprototipe. Implikasi ketiga, ialah pada
muatanmateri dan metodologi pendidikan. Karena manusia diakui
mempunyar banyak potensi dasaryang
terangkum dalam potensi f,rtrah,maka
muatan materi pendidikan harus yang dapat rnelingkupi keselururhan potensi tersebut.Materi ini
merupakan aspek instnrmental pendidikanyang
sangat strategis, karena secara langsung akan memberikan sibghah dan wtjha terhadap peserta didik.4. Hasan Langulwrg
merumuskantujuan pendidikan Islam dengan
istilahmembenhk "insan beriman
dartbermal saleh". "Insan beriman"
bersifatmetafisik
(transedental)dan
"bermal saleh" bersifat (profan), yang
biladianalisis
maka pertama muatan tujuan pendidikan Islam yang dikedepankanoleh
Hasan Langgulung tersebut adalah pendidikanyang integratfl
Kedua secarafuturologi
muatan amal mengindikasikan respon terhadap kemajuaniptek
dan tuntutan kuatitâs sumber daya manusia(SDM)
masa depan, yang pcnuh komposisi, sehingga membutuhkan daya kreatifitas yang tlnggt. Ketiga100
secara historis tujuan pendidikan Islam tidak menghasilkan autptrt pendidikan
yang laker,
pendidikanIslam hanya
menghasilkanpara teoritisi,
bukanpraktisi atau teknokrasi. Keempat
secara .fenomenologiskodisi
berbalik tersebutlebih
disebabkan keengganan dan kealpaanya memasukkan konsep ø technical- lcnow haw, sebaliknya sistem pendidikan modemdi
dasarkan padakeqa (abour),
sehingga sekolahnya disebutlearning by doing
atau disebut sekoiah kerja.B. Saran-saran"
Setelah penulis menguraikan pokok-pokok pernikiran tentang konsep tujuan pendidikan Hasan Langguhurg, selanjuûrya penulis rnengajukan beberapa saran:
1.
Dibutuhkan kerja keras ekstra serius untuk re-orientasi dart revitallsasl hrjuan pendidikan Isiam yang hannonis antara kebutuhan agama dan sains, sehingga .lapat menciptakan insan yang saleh sekaligus menjadi masyarakat yang saleh.2.
Dalam rnerunuskan tujuan pendidrkan islarn hendaknya memandang manusiasecara keseluruhan, yaitu aspek akal, jasmani, dan rohaninya. Sehingga dalam aplikasinya
tidak telladi diktomi
antara pengembangan aspekjasmani
dan rohani.C" Fenuhnp
Al-hamdulillah,
segalapuji
bagtAllah
seru sekalian alam, atas rahmat, taufiqdan
hidayahnya,pcnulis
dapat menyelesaikan t',rgasakhir ini.
Apapunyang
telahpenulis lalarkan hanyalah rrpaya menggapai ndho-Nya.
Lewat kritrk
dan saran dari pembaca, semoga menarnbah kedekatan penulis kepada-Nya. semogaAllah
memberijalan
kepada hamba-harnbanya dalam mengagapai keridhoannya,dan
mengampuni pada saat khilaf dan salah. Amin ya robbal alantian.I}AF'TAR. PUSTAKA
Alrnrad
D. Marimba,
PengdntarFilsafat
PendidiknnIslam,
Bandung,Al-Ma'arif,
1962Anton Bakker dan Achmad
Charris, Metodologi PenelitianFilsafat,
Yogyakarta, Kanisius, 1990Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam
I,
Jãkarta, Logos, 1997Ahmad Tafsir, Ilmu
PendidikanDalant
PrespeWifIslam,
Bandung, Rosda Karya, 1989Ali
Aslrraf, Horison Baru Pendidiknn Islam, Jakarta, Pustaka firdaus, 1989Abdul
Hamid" Konsep Manusia dan ImplikasinyaTerhadap Pendidikan Islam, Studi Atas Pemikiran Hasan Langgulung, Yogyakarta,Skripsi IAIN
Sunanan Kalijaga, 1999
Azyumardi Ana, Esai Esai
IntelektualMuslim Dan
PendidikanIslam,
Jakarta, Logos, 1989*-*-,Pendidikan Islam Tradisi Dan Modernisasi Menuju
Meleniunt Baru, Jakarta, Logos, 1997Eni Purwati, Islamisasi Kurikulum dslam Rangka Atrategts
Pengembangon PendidikanIslam,
Telaah Kritis Atas Pemikiran Hasan Lønggulung,Surabaya, Thesis
IAIN
Sunan Ampel, 2000Fatiah Hasan Sulaiman, Konsep Pendidikan Versi Al-Ghozali, (Terj)
Hasa¡Langgulung, Jakarta, P3n4 1990
Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologi
dan Pendidikan, Jakarta, Pustaka Al-Husna, 1989Peralihøn Paradigama Dalam Pendidikan Islam
Dan
Sain Sosiøl, Jakarta, Gama Media hatama, 2002Asas-Asas Pendidikan Islam, Jakarta, Pustaka Al-Husna, 1992 Pendidikan Islam Menghadapi Abad Ke-21, Jakarta,
hrstaka Al-
Husna, 1992
Beberapa
Pemikiran
Tentang PendidikanIslam,
Bandung,Al- Ma'anf,1962
Harun Nastrtion, Teologi Islam Aliran-Aliran Sejarah, Analisa
Perbandingan, Jakarta,Ul
Prees, 1986Muhqmmad
Abduh don
Teologi RasionalMu'tazìlah,
Jakart¿,UI
Prees, 1987Hadari Nawawi, Hakikat Mqnusia Menurut Islam, Surabaya, Al-Ikhlas, 1993
----, Metodologi Bidang
Sosial, Yogyakarta,Gajah Mada
Universityhees,
1985lmam Bamadip,
Beherapa Aspek SubtansialIImu
Pendidiksn, Yogyakarta, Andiûffset,
1996Jalaluddin Rzrhrnad, Islam Alle rnat iJ,
Bndung,
Mizan, I 995Kartini Kartono,
T'injuuanHolistik
Mengenai Tujuan PendÌdiknn Nasional, Jakarta, Pradnya Paramita, 1997M.
Arifin,
Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, Bina Aksara,1982Malrfud Junaidi,
I>endidikanIslam
Kontemprtrer,I'elaah Kritß
Pemikiran Ilasøn LanSSplung, Yogyakarta, thesis,IAIN
Surran Kalijaga, 1997lr{uhammad Noor Syam, Pengontar F-ilsøfat Pendidikan, N4alang,
FP-IKIP,
1973Mulramnrad
NaquibAl-Attas,
Konsep Penclidikan Dalam Islarn, Bandung, Mizan1 998
Muhammad Nasir Budiman, Pendidikan Islam Dalam PerspeUif
Al-Qur'an,
Jakarta, Madani Prees,200lMuhammad Zain, Pendidikßn Islam Trryaun Filosofis, Tanpa Penerbit, 1987
Zakaiah Darajat, Ilmu I'endidikan Islam, Jakarta, Bumi Aksara,2000
Redja Mudiaharjo, [;ilsafat llmu Pendidikon, Bandung, Rosdakarya, 2001
Wan Daud
Nor,
Þ-ilsafat Dcm Praktik Pendidikan Syed Muhammad Naquib Al-Attas, Bandung, Nizan,2002Syed Sajjad Husein