• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aktivitas fisik merupakan pergerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aktivitas fisik merupakan pergerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BABBABBABBAB IIII PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Aktivitas fisik merupakan pergerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi (WHO, 2011). Menurut Departemen Kesehatan RI (2007), aktivitas fisik sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.

Departemen Kesehatan RI (2007) menyarankan masyarakat untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur minimal 30 menit dalam sehari. Aktivitas fisik dapat berupa olahraga sepertipush up, lari ringan, tenis, yoga, fitness, senam, bermain bola, bermain tenis, dan angkat beban. Selain olahraga, aktivitas fisik dapat berupa kegiatan sehari-hari seperti berjalan, berkebun, bermain dan menari (WHO, 2012).

Berdasarkan penelitian oleh Setiawan (2010), belum banyak pelajar yang melakukan aktivitas fisik secara cukup. Sebanyak 78% siswa SMA Negeri 11 Yogyakarta memiliki aktivitas fisik dengan kategori kurang aktif dan sebanyak 11%

siswa memiliki kategori aktivitas fisiksedentary atau duduk dan berbaring. Hanya 6

% di antara siswa yang melakukan aktivitas fisik dengan kategori aktif dan 4%

dengan kategori sangat aktif. Berdasarkan survey yang dilakukan di Mexico, alasan pelajar tidak melakukan aktivitas fisik adalah lelah (31%), sibuk (19%), dan mempunyai banyak pekerjaan rumah (13%) (Guerrero etal., 2012).

(2)

Aktivitas fisik yang teratur memberikan manfaat yang baik bagi tubuh. Pada saat melakukan aktivitas fisik, otot skelet akan menghasilkan zat myokines yang memiliki efek positif untuk metabolisme dan fungsi jantung (Joyner dan Nose, 2009).

Aktivitas fisik merupakan proteksi utama untuk melawan masalah kesehatan seperti obesitas, hipertensi dan hiperlipidemia bagi remaja (Kenyon et al, 2012). Menurut Center for Disease Control and Prevention (CDC, 2011), aerobik atau perpaduan antara aerobik dengan latihan otot yang dilakukan selama 30 sampai 60 menit, 3 sampai 5 kali dalam satu minggu dapat mengurangi depresi dan membantu untuk tidur nyenyak. Aktivitas fisik yang teratur juga membantu dalam berpikir, belajar dan mengambil keputusan.

Bagi pelajar, aktivitas fisik memberikan pengaruh yang baik. Penelitian oleh Coe et al (2006) menyatakan bahwa peningkatan aktivitas fisik dapat meningkatkan rangsangan dan menurunkan kebosanan sehingga dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran. Peningkatan tingkat aktivitas fisik juga dapat meningkatkan harga diri yang dapat meningkatkan perilaku yang baik di kelas. Aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur akan meningkatkan kesegaran jasmani. Menurut Grissom (2005), kesegaran jasmani berhubungan positif dengan prestasi belajar. Siswa dengan kesegaran jasmani yang baik cenderung mendapatkan prestasi belajar yang baik.

Prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran dan ditunjukkan dengan nilai hasil tes belajar (Nurmasyita, 2007). Melalui hasil belajar dapat diketahui apakan proses belajar sudah

(3)

berlangsung secara efektif (Hawadi, 2001). Prestasi belajar perlu diketahui oleh siswa, orangtua, dan guru yang terlibat untuk mengetahui kemampuan siswa (Latifah, 2005).

Bagi remaja, prestasi belajar merupakan hal yang penting. Remaja mulai melihat kesuksesan dan kegagalan sebagai gambaran keberhasilan di masa depan (Santrock, 2003). Remaja merasa bangga dengan prestasi yang diraih. Keinginan untuk mendapatkan prestasi yang lebih baik akan memotivasi remaja untuk lebih berusaha (Gunarsa, 2004).

Kondisi yang telah diuraikan dalam latar belakang tersebut membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan aktivitas fisik dengan prestasi belajar pada siswa SMAN 4 Yogyakarta. Penentuan SMAN 4 Yogyakarta sebagai tempat dilakukan penelitian yaitu dengan pertimbangan bahwa SMAN 4 Yogyakarta merupakan salah satu SMA yang berlokasi di Yogyakarta sehingga berada dalam jangkauan peneliti. SMAN 4 Yogyakarta memiliki ragam fasilitas aktivitas fisik berupa ekstrakurikuler yang paling banyak dibandingkan SMA lain di Yogyakarta. SMAN 4 Yogyakarta memiliki kelas khusus olahraga untuk kelas X dan XI. Sekolah ini merupakan satu-satunya sekolah dengan kelas khusus olahraga di Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah yang ditegakkan peneliti adalah : “Adakah hubungan antara aktivitas fisik dengan prestasi belajar pada siswa SMAN 4 Yogyakarta?”

(4)

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan prestasi belajar pada siswa SMAN 4 Yogyakarta.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah :

a. Mengetahui tingkat aktivitas fisik siswa SMAN 4 Yogyakarta b. Mengetahui prestasi belajar siswa SMAN 4 Yogyakarta

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi mengenai hubungan aktivitas fisik dengan prestasi belajar pada siswa.

2. Manfaat Praktik a. Bagi Remaja

Dapat memahami informasi mengenai aktivitas fisik dan prestasi belajar sehingga siswa termotivasi untuk meningkatkan baik aktivitas fisik maupun prestasi belajar.

b. Bagi Institusi Pendidikan SMA

Dapat menambah pengetahuan mengenai aktivitas fisik pada siswa dan dijadikan evaluasi dalam pembelajaran yang mendukung peningkatan aktivitas fisik dan prestasi belajar siswa.

(5)

c. Bagi Perawat

Dapat dijadikan bahan untuk melakukan edukasi kesehatan pada remaja sehingga remaja termotivasi untuk melakukan aktivitas fisik secara teratur dan meningkatkan prestasi belajar.

d. Bagi Peneliti

Mampu menambah informasi mengenai hubungan aktivitas fisik dengan prestasi belajar dan dapat dijadikan tambahan informasi bagi penelitian selanjutnya.

E. Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian yang berhubungan dengan topik penelitian skripsi ini antara lain:

1. Robert (2006), dengan penelitiannya yang berjudul “Status Gizi, Aktivitas Fisik dan Prestasi Siswa SMU Gakin dan Non Gakin di Kota Bitung”. Penelitian ini merupakan penelitianobservasional dengan menggunakan metode cross sectional.

Sampel penelitian ini adalah siswa SMU keluarga miskin (gakin) dan non gakin dengan rentang usia 16 sampai dengan 18 tahun. Hasil penelitian ini adalah terdapat perbedaan yang signifikan mengenai status gizi, aktivitas fisik yang ringan dan prestasi akademik antara siswa SMU gakin dan non gakin. Perbedaan dengan penelitian yang akan penulis lakukan ialah jumlah variabel yang akan diteliti dan tujuan penelitian. Pada penelitian yang dilakukan Robert, terdapat tiga variabel dependen dan dua variabel independen dengan tujuan mengetahui perbedaan status gizi, aktivitas fisik, dan prestasi akademik pada siswa SMU

(6)

gakin dan non gakin. Pada penelitian yang penulis lakukan terdiri dari satu variabel dependen yaitu konsentrasi belajar dan satu variabel independen yaitu aktivitas fisik dengan tujuan mengetahui hubungan kedua variabel. Persamaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian Robert terletak pada dua variabel independennya yaitu aktivitas fisik dan prestasi belajar.

2. Pertiwi (2011), dengan penelitiannya yang berjudul “Hubungan antara Status Gizi dan Kesegaran Jasmani dengan Prestasi Belajar Siswa SMAN 1 Yogyakarta”.

Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional dan dilakukan pada 90 pelajar. Hasil penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara status gizi dan kesegaran jasmani dengan prestasi belajar. Perbedaan penelitian terletak pada tempat, waktu penelitian, dan variabel bebas yaitu status gizi dan kesegaran jasmani. Persamaan penelitian terletak pada variabel terikat yaitu prestasi belajar.

3. Coe et al (2006), dengan penelitiannya yang berjudul “Effect of Physical Education and Activity Levels on Academic Achievement in Children”. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental yaitu dengan diberikan edukasi mengenai aktivitas fisik selama satu semester kepada kelompok intervensi. Populasi penelitian ini ialah siswa SD di Michigan. Hasil penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara prestasi belajar dengan keterlibatan edukasi aktivitas fisik. Aktivitas fisik berat sesuai dengan rekomendasi berhubungan dengan peningkatan prestasi belajar. Perbedaan antara penelitian ini dengan

(7)

penelitian yang akan dilakukan terletak pada metode penelitian, populasi dan tempat penelitian. Penelitian dilakukan dengan metode non eksperimental pada populasi siswa SMAN 4 Yogyakarta. Persamaan penelitian ini terletak pada variabel dependen yaitu prestasi belajar.

4. Grisson (2005) dengan penelitiannya yang berjudul “Physical Fitness and Academic Achievement”. Penelitian ini dilakukan dengan metode non-eksperimental pada 884.715 siswa kelas 5, 7, dan 9 di California. Hasil penelitian ini ialah terdapat hubungan antara kesegaran jasmani dengan prestasi belajar siswa. Perbedaan penelitian terletak pada jumlah sampel, tempat penelitian, dan variabel independen. Persamaan penelitian terletak pada metode penelitian dan variabel dependen.

Referensi

Dokumen terkait

Apabila saudara membutuhkan keterangan dan penjelasan lebih lanjut, dapat menghubungi kami sesuai alamat tersebut di atas sampai dengan batas akhir pemasukan dokumen

atau anggota direksi pada BUMD lainnya, BUMN, atau Badan Usaha Swasta apabila dinyatakan lulus dan diangkat menjadi Direksi PDSS Kota Pariaman;.. 8) Bersedia tidak menduduki

Sehingga dapat dilihat hasil penilaian rata – rata yang dicapai nilai dari kegiatan kondisi awal 64,77 dan pada silkus pertama nilai rata – rata yang dicapai 65,45

1 M.. Hal ini me nunjukkan adanya peningkatan keaktifan belajar siswa yang signifikan dibandingkan dengan siklus I. Pertukaran keanggotaan kelompok belajar

62 Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai dengan standar isi, terdapat kegiatan pembelajaran, indikator, jenis penelitian, alokasi waktu, sumber belajar atau media ajar yang

[r]

Selama periode penelitianyaitu tahun 2009- 2011, sampel perusahaan yang didapatkan yaitu sebanyak 20 perusahaan yang menjadi objek penelitian terdapat 13 saham yang

Pemberdayaan yang tinggi cenderung meningkatkan kepuasan kerja pegawai Biro Umum dan Protokol Setda Provinsi Bali sehingga dapat membuat pegawai merasa memiliki kewajiban