• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. pemecahan dan pencegahan timbulnya masalah lingkungan. Lingkungan merupakan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. pemecahan dan pencegahan timbulnya masalah lingkungan. Lingkungan merupakan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini merupakan pembahasan awal dalam penulisan skripsi yang berjudul “Implementasi Kebijakan Pembangunan Lingkungan berbasis karakter Peduli Lingkungan di Kelurahan Tlogomas Kota Malang”. Pada bab ini terdapat beberapa sub bab yang menjadi pebahasan dalam skripsi ini yang tersusun secara sistematis, yaitu: (1) Latar belakang Masalah, (2) rumusan Masalah, (3) Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, dan (5) Penegasan Istilah.

1.1.Latar Belakang Masalah

Kepedulian lingkungan merupakan salah satu faktor penting untuk meminimalisasi kerusakan lingkungan hidup. Kepedulian lingkungan dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan partisipasi dan kepedulian masyarakat dalam mencari pemecahan dan pencegahan timbulnya masalah lingkungan. Lingkungan merupakan bagian terpenting dan mendasar dari kehidupan manusia. Sejak dilahirkan manusia sudah berada dalam lingkungan yang baru dan asing baginya, maka lingkungan hidup yang ada di Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara. Menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat warga negara Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspek kehidupan.

Berawal dari lingkungan sifat dan perilaku manusia terbentuk dengan sendirinya secara bertahap. Lingkungan yang baik akan membentuk pribadi yang baik, sementara lingkungan yang buruk akan membentuk sifat dan perilaku yang buruk pula.

Dengan kata lain lingkungan akan mengubah dan membentuk perilaku manusia yang ada di dalamnya. Manusia akan berinteraksi dan berusaha untuk bertahan dalam lingkungan.

(2)

2

Lingkungan yang bersih dan sehat merupakan kebutuhan manusia secara individu dan masyarakat. Bersih dan sehat adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Sering di jumpai masalah pencemaran lingkungan sekitar terutama tempat dimana manusia tinggal, sampah yang tidak terkelola dengan baik maupun hal ini tentunya sangat berpengaruh dengan kondisi kesehatan masyarakat, bahkan berpengaruh pada pola perilaku manusia yang ada dalam lingkungan masyarakat tersebut. Masalah lingkungan semakin lama semakin besar dan serius, dampak-dampak yang terjadi terhadap lingkungan tidak hanya terkait pada satu atau dua segi saja, tetapi kait mengait sesuai dengan sifat lingkungan yang memiliki multi mata rantai relasi yang saling mempengaruhi secara subsistem dan saling mempengaruhi.

Masalah lingkungan hidup merupakan masalah alami, yakni peristiwa- peristiwa yang terjadi sebagai bagian dari proses natural. Proses natural ini terjadi tanpa menimbulkan akibat yang berarti bagi tata lingkungan itu sendiri dan dapat pulih kemudian secara alami homeostasi. Akan tetapi, sekarang masalah lingkungan tidak lagi dapat dikatakan sebagai masalah yang semata-mata bersifat alami, karena manusia memberikan faktor penyebab yang sangat signifikan secara variabel bagi peristiwa- peristiwa lingkungan. Masalah-masalah lingkungan yang lahir dan berkembang karena faktor manusia jauh lebih besar dan rumit complicated dibandingkan dengan faktor alam.

Manusia dengan berbagai dimensinya, terutama dengan faktor mobilitas pertumbuhannya, akal pikiran dengan segala perkembangan aspek-aspek kebudayaannya, dan begitu juga dengan faktor proses masa atau zaman yang mengubah karakter dan pandangan manusia, merupakan faktor yang lebih tepat dikaitkan kepada masalah-masalah lingkungan hidup. Oleh karena itu, persoalan-persoalan lingkungan, bahkan jenis-jenis penyakit yang berkembang terakhir ini, diyakini merupakan gejala- gejala negatif yang secara dominan bersumber dari faktor manusia itu sendiri. Jadi,

(3)

3

cukup beralasan jika dikatakan, di mana ada masalah lingkungan maka di situ ada manusia.

Dalam realita masih banyak masyarakat yang masih kurang kesadarannya dalam menjaga lingkungan. Ketidak pedulian masyarakat akan lingkungan salah satunya terlihat dari kebiasaan membuang sampah tidak pada tempatnya inilah yang menjadi permasalahan. Adanya perkembangan Kota Malang menyebabkan kebutuhan akan hunian yang semakin meningkat dan alih fungsi lahan semakin tinggi. Permasalahan kompleks terus meningkat seiring dengan perkembangan kota tersebut. Menurunnya kualitas lingkungan permukiman menjadi isu yang terjadi di Kota Malang, disebabkan karena tingginya kepadatan penduduk.

Kota cenderung berkembang untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, namun menurun secara ekologi. Disamping adanya berbagai permasalahan tersebut, Kelurahan Tlogomas berusaha mengedepankan aspek ekologi dan meningkatkan kualitas lingkungan pada wilayahnya. Kelurahan Tlogomas sebagai kawasan permukiman perkotaan menerapkan upaya pencanangan program green village atau kampung hijau menuju permukiman berkelanjutan. Adanya inisiasi program ini dari pemerintah, dimana berusaha mengedepankan fungsi lingkungan yang lebih optimal.

1.2.Rumusan Masalah

Berangkat dari latar belakang permasalahan tersebut maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1.2.1. Bagaiamana isi program jangka panjang dan pendek pembangunan lingkungan berbasis karakter Melalui Program Kampung Hijau di kelurahan Tlogomas Kota Malang?

(4)

4

1.2.2. Bagaimana Implementasi Program pembangunan lingkungan berbasis Karakter Peduli Lingkungan Melalui Program Kampung Hijau di kelurahan Tlogomas Kota Malang?

1.2.3. Apakah faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program pembangunan lingkungan berbasis Karakter Peduli Lingkungan Melalui Program Kampung Hijau di kelurahan Tlogomas Kota Malang ?

1.2.4. Bagaimana solusi mengatasi hambatan yang muncul dalam pelaksanaan program pembangunan lingkungan berbasis Karakter Peduli Lingkungan Melalui Program Kampung Hijau di kelurahan Tlogomas Kota Malang ?

1.3.Pembatasan Masalah

Untuk menghindari kesalahan persepsi ataupun pembahasan yang melebar dalam penelitian ini, maka diperlukan adanya pembatasan masalah, batasan masalah pada penelitian ini adalah, penelitian dilakukan pada pelaksanaan program Kampung Hijau di Kelurahan Tlogomas Kota Malang.

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1.4.1 Untuk mengetahui dan mendiskripsikan isi program jangka pendek dan jangka panjang program Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Program Kampung Hijau di Kelurahan Tlogomas Kota Malang.

1.4.2. Untuk mengetahui Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Program Kampung Hijau di Kelurahan Tlogomas Kota Malang

(5)

5

1.4.3. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam pendidikan karakter peduli lingkungan melalui program kampung hijau di Kelurahan Tlogomas kota Malan

1.4.4. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan solusi yang diambil dalam mengatasi masalah yang muncul dalam pelaksanaan Program Kampung Hijau di Kelurahan Tlogomas Kota Malang.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai wahana bagi peneliti dalam mengembangkan wawasan, serta ketrampilan berpikir kritis, sistematis dan produktif dalam melatih kemampuan memahami dan menganalisa fenomena yang terjadi dalam implementasi program yang dilakukan oleh pemerintah.

1.5.2. Bagi Masyarakat

Dapat memberikan informasi tentang bagaimana pengelolaan dan perwujudan dari kampung hijau yang ada di Kelurahan Tlogomas Kota Malang.

1.5.3. Bagi Pemerintah Kota Malang

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi salah satu referensi bagi pemerintah Kota Malang dalam pengembangan kampung-kampung yang ada di Kota Malang supaya terwujut kota yang sehat dan ramah lingkungan.

1.5.4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, menjadi referensi penelitian berikutnya, baik pengetahuan secara teoritis maupun secara praktis tentang pengembangan karakter Masyarakat melalui program Kampung Hijau di kelurahan Tlogomas Kota Malang.

(6)

6 1.6. Penegasan Istilah

Penegasan istilah ini bertujuan agar tidak terjadi perbedaan interpretasi pemahaman atau salah persepsi mengenai istilah-istilah yang terdapat dalam skripsi. Untuk itu perlu diberikan penegasan istilah sebagai berikut :

1.6.1. Implementasi Kebijakan

Dalam webster’s Dictionari (Tachan, 2008: 29) selanjutnya kata implementasi berasal dari dari “to implementasi” dimaksudkan sebagai: “(1) to carry into effect;

accomplish. (2) to provide with the means for carrying out into effect or fulfilling; to give pratical to (3) to provide or equip with implements”. Hal ini mengandung pengertian sebagai berikut.

Pertama, to implement di maksudkan”membawa ke suatu hasil (akibat);

melengkapi dan menyelesaikan”. Kedua, to implement di maksudkan “menyediakan sarana (alat) untuk melaksanakan sesuatu”. Ketiga, to implement dimaksudkan menyediakan atau melengkapi dengan alat”. Sehubungan dengan kata implementasi diatas, Presssman dan Wildavsky (dalam Tachan, 2008:29) mengemukakan bahwa, implementation as to carry out, accomplish fulfill produce, complete”. Maksudnya:

membawa, menyelesaikan, mengisi, menghasilkan, melengkapi. Jadi secara etimologis implementasi itu dapat dimaksudkan sebagai suatu aktivitas yang bertalian dengan penyelesaian suatu pekerjaan dengan penggunaan sarana (alat) untuk hasil.

(7)

7

Sedangkan pengertian Implementasi Kebijakan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah Kelurahan Tlogomas yang dilakukan oleh semua warga kelurahan di wilayah kelurahan Tlogomas kota Malang.

1.6.2. Program Pembangunan Lingkungan

Program pembangunan dilakukan untuk memperbaiki kualitas kelurahan secara keseluruhan dan mendorong terciptanya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, Dalam hal pembangunan lingkungan mencakup berbagai aspek pembangunan lingkungan, baik ekonomi, dan sosial budaya.

1.6.3. Karakter Peduli Lingkungan

Karakter peduli lingkungan yang dimaksud dalam penelitian ini menurut pendapat penulis adalah sikap yang secara sadar peduli dalam menjaga lingkungan, hal tersebut diwujudkan dengan cara membuang sampah pada tempatnya, gotong royong dalam kerja bakti membersihkan lingkungan maupun aktifitas sosial yang ada kaitanya dalam aktifitas menjaga lingkungan.

1.6.4. Program Kampung Hijau

Kampung hijau adalah kampung yang sehat secara ekologis. Kampung hijau harus dipahami sebagai kampung yang memanfaatkan secara efektif dan efisien sumber daya air dan energi, mengurangi limbah, menerapkan sistem transportasi terpadu, menjamin kesehatan lingkungan, dan menyinergikan lingkungan alami dan buatan. (Ernawi. I.S, dkk: 2012)

1.6.5. Kelurahan Tlogomas

Tlogomas merupakan salah satu kelurahan yang terletak di kawasan Kecamatan Lowokwaru Kota Malang. Berada di kawasan area kampus, Kelurahan Tlogomas banyak di huni oleh mahasiswa dari jawa maupun diluar Jawa. Kawasan Kelurahan Tlogomas memiliki 9 RW yang itu semua dilalui sungai metro dan

(8)

8

sungai brantas. Kedudukan Kelurahan Tlogomas terletak di sebelah barat Kota Malang, tepatnya berbatasan dengan kabupaten Malang. Jarak pusat pemerintahan Kelurahan Tlogomas dengan Kecamatan Lowokwaru sejauh 4 km, sedangkan dengan pusat Kota Malang sejauh 10 km, dan jarak dengan pusat propinsi Jawa Timur sejauh 100 km. Warga di Kelurahan Tlogomas dan sekitarnya sangat peduli terhadap aspek kebersihan dan kehijauan wilayahnya.

Referensi

Dokumen terkait

Empat, Identifikasi Unit dimana Unit Bedah Sentral adalah tempat dimana tindakan operasi terhadap pasien dilakukan dalam hitungan menit hingga jam dan setelah itu

Untuk dapat memenuhi kriteria penting diatas maka kita pun harus memiliki beberapa strategi yang baik seperti : a.kita harus dapat memenuhi proyek, sesuai dengan jadwal yang

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 yang menyempurnakan Peraturan Pemerintah Nomor 10 tahun 1961 tersebut tetap dipertahankan tujuan dan sistem yang digunakan, yang

Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui Mengetahui gambaran kesehatan masyarakat di setiap kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur berdasarkan derajat kesehatan

Hal tersebut disebabkan oleh proses pemanggangan yang dilakukan pada suhu yang tinggi (>175°C) menyebabkan terjadinya penguapan air bebas dalam bahan baku penyusun

... kerja sama dan komunikasi dalam kelompoknya dengan harapan kelompok mereka dapat memenangkan turnamen tersebut, kelompok yang mendapat skor tertinggi dalam

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektifitas metode pembelajaran psikomotor di laboratorium dengan supervisi dari pembimbing dan mandiri terhadap kemampuan mahasiswa

Pada tahun yang sama penulis diterima untuk melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Muhammadiyah Malang dengan Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan.. Selama kuliah penulis