HUKUM KELEMBAGAAN NEGARA - B
Adriana Grahani Firdausy, S.H., M.H.
EKSEKUTIF,
LEGISLATIF, DAN
YUDIKATIF
BADAN EKSEKUTIF
PENGERTIAN
• Badan pelaksana UU yang dibuat oleh badan legislatif bersama dengan Pemerintah
• Memiliki ruang lingkup tugas dan fungsi yang luas serta perangkat institusi pendukung dalam berbagai aspek dan keahlian yang dapat memberikan dukugan (support) bagi percepatan pelayanan masyarakat (publik service) dan pencapaian tujuan pembangunan nasional
• Dikepalai Raja atau Presiden, dalam pelaksanaan tugas
dan fungsi dibantu para Kabinet (Menteri)
EKSEKUTIF dan SISTEM PEMERINTAHAN
• Sistem Presidensial menteri-menteri merupakan pembantu presiden dan langsung dipimpin olehnya
• Sistem Parlementer para menteri dipimpin oleh seorang perdana menteri (Perdana menteri dan menteri- menteri dinamakan badan eksekutif yang bertanggungjawab)
• Monarkhi Konstitusional raja dinamakan bagian dari
badan eksekutif yang tidak dapat diganggu gugat (the
king can do no wrong)
TUGAS EKSEKUTIF
• Tugas badan eksekutif menurut tafsiran tradisional asas Trias Politica, hanya melaksanakan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh badan legislatif serta menyelenggarakan UU yang dibuat oleh badan legislatif
• Negara modern badan eksekutif sudah
mengganti badan legislatif sebagai pembuat
kebijaksanaan yang utama
WEWENANG EKSEKUTIF
1. ADMINISTRATIF 2. LEGISLATIF
3. KEAMANAN 4. YUDIKATIF 5. DIPLOMATIK
TUGAS Jelaskan pengertian dan tunjukkan
wewenang tersebut di atas dalam Konstitusi
Indonesia !
KLASIFIKASI BADAN EKSEKUTIF
1. Sistem Parlementer dengan Parliamentary Executive
• Badan eksekutif dan badan legislatif bergantung satu sama lain
• Kabinet sebagai bagian dari badan eksekutif yang
“bertanggungjawab” diharap mencerminkan kekuatan politik dalam badan legislatif yang mendukungnya
• Mati hidup kabinet bergantung pada dukungan dalam badan legislatif (asas tanggung jawab menteri)
• Dalam hal terjadi krisis kabinet karena kabinet tidak lagi memperoleh dukungan dari mayoritas badan legislatif, sukar membentuk kabinet baru dibentuk kabinet ekstra parlementer
KLASIFIKASI BADAN EKSEKUTIF
2. Sistem Presidensial dengan Fixed Executive atau Non Parliamentary Executive
• Hidup badan eksekutif tidak tergantung pada badan legislatif, dan badan eksekutif mempunyai masa jabatan tertentu
• Kedudukan badan eksekutif lebih kuat dalam menghadapi badan legislatif
• Menteri-menteri dalam kabinet presidensial dapat dipilih
menurut kebijakan presiden sendiri tanpa menghiraukan
tuntutan-tuntutan partai politik
BADAN EKSEKUTIF DI INDONESIA
• Masa pra Demokrasi Terpimpin
• Masa Demokrasi Terpimpin
• Masa Orde Baru
• Masa Reformasi
TUGAS Carilah sejarah badan eksekutif
di Indonesia dalam beberapa masa di
atas !
BADAN LEGISLATIF
PENGERTIAN
• Badan legislatif atau legislature mencerminkan salah satu fungsi badan itu yaitu legislate atau membuat UU
• Nama lain Assembly (berkumpul), Parliament (bicara), People Representative Body (representasi)
• Simbol dari rakyat yang berdaulat
KONSEP PERWAKILAN
1. Political Representation 2. Functional Representation
peran anggota parlemen sebagai
trustee dan perannya sebagai
pengemban “mandat” perwakilan
(representation)
Sistem Satu Majelis Dan Sistem Dua Majelis
• Negara Federal memakai sistem dua majelis karena satu diantaranya mewakili negara bagian (India, As, Inggris, Australia, Filipina, RIS)
• Negara Kesatuan yang memakai sistem dua majelis terdorong oleh pertimbangan untuk membatasi kekuasaan majelis lain
• Badan yang mewakili rakyat disebut Majelis Rendah
(Lower House atau House of Representative), sedangkan
majelis lain disebut Majelis Tinggi (Upper House atau
Senat)
Keanggotaan Majelis Tinggi
1. Turun temurun (Inggris)
2. Ditunjuk (Inggris, Kanada)
3. Dipilih ( India, AS, Filipina)
MAJELIS RENDAH
• Biasanya semua anggota dipilih dalam pemilihan umum dan masa jabatan sudah ditentukan
• AS 2 tahun, Filipina 2 tahun, Inggris dan India masa jabatan 5 tahun akan tetapi dapat dibubarkan atas anjuran PM untuk diadakan pemilihan baru (Westminster style)
• Wewenang Majelis Rendah biasanya lebih tinggi dari Majelis Tinggi, kecuali di AS. Tercermin dalam bidang legislatif maupun pengawasan
• Dalam negara dengan sistem parlementer (Inggris, India, Australia), Majelis Rendah dapat menjatuhkan kabinet. Dalam negara sistem presidensial (AS, Filipina), Majelis Rendah tidak mempunyai wewenang ini
FUNGSI BADAN LEGISLATIF
1. Menentukan kebijakan (policy) dan membuat UU hak inisiatif dan hak amandemen
2. Mengontrol badan eksekutif hak-hak
kontrol khusus
FUNGSI KONTROL
1. Hak Bertanya 2. Hak Interpelasi 3. Hak Angket
4. Mosi Tidak Percaya
TUGAS Carilah satu atau beberapa kasus di
Indonesia yang menunjukkan bahwa badan
legislatif memiliki atau menggunakan 4 hak
dalam fungsi kontrol tersebut di atas !
BADAN LEGISLATIF DI INDONESIA
1. Volksraad (1918 – 1942)
2. Komite Nasional Indonesia (1945 – 1949) 3. DPR dan Senat RIS (1949 – 1950)
4. DPR Sementara (1950 – 1956)
5. DPR Hasil Pemilu 1955 (1956 – 1959) 6. DPR Peralihan (1959 – 1960)
7. DPR Gotong Royong – Demokrasi Terpimpin (1960 – 1966)
8. DPR Gotong Royong – Demokrasi Pancasila
(1966 – 1971)
BADAN LEGISLATIF DI INDONESIA
9. DPR Hasil Pemilu 1971 (1971 – 1977) 10. DPR Hasil Pemilu 1977 (1977 – 1997) 11. DPR Hasil Pemilu 1999 (1999 – 2004) 12. DPR Hasil Pemilu 2004 (2004 – 2009)
TUGAS Carilah sejarah kedudukan dan
kewenangan badan legislatif (DPR) di
Indonesia dalam beberapa masa di atas !
Majelis Permusyawaratan Rakyat
1. MPR(S) Masa Demokrasi Terpimpin 1960 – 1965 2. MPR(S) Masa Demokrasi Pancasila 1966 – 1971 3. MPR-RI Hasil Pemilu 1971 – 1977
4. MPR Hasil Pemilu 1977 – 1997 5. MPR Hasil Pemilu 1999
6. MPR Hasil Amandemen UUD 1945
TUGAS Carilah sejarah kedudukan dan
kewenangan badan legislatif (MPR) di Indonesia
dalam beberapa masa di atas !
BADAN YUDIKATIF
PENGERTIAN
• Suatu badan yang memiliki sifat teknis
yuridis yang berfungsi mengadili
penyelewengan pelaksanaan konstitusi
dan peraturan perUUan oleh institusi
pemerintahan secara luas serta bersifat
independent (bebas dari intervensi
pemerintah) dalam pelaksanaan tugas
dan fungsinya
Badan Yudikatif dalam Negara Demokratis : Sistem Common Law dan Sistem Civil Law
Common Law
• Tidak ada kodifikasi hukum dalam Kitab UU
• negara Anglo Saxon (Inggris)
• Disamping UU yang dibuat parlemen (statute law) masih terdapat peraturan yang merupakan common law (kumpulan keputusan yang dalam sebelumnya telah dirumuskan oleh hakim)
• Hakim turut menciptakan hukum (case law) atau hukum buatan hakim (judge made law)
• C.F. Strong prinsip judge made law didasarkan pada precedent
• A.V. Dicey kekuasaan hakim pada hakikatnya bersifaf legislatif
• O.W. Holmes judges do and must legislate
Badan Yudikatif dalam Negara Demokratis : Sistem Common Law dan Sistem Civil Law
Civil Law
• Kodifikasi hukum telah lama tersusun rapi
• Penciptaan hukum secara sengaja oleh hakim pada umumnya tidak mungkin
• UU menjadi sumber hukum satu-satunya (positivisme atau legalisme)
• Apabila peraturan hukum dalam kodifikasi ternyata tidak mengatur perkara ke pengadilan, maka barulah hakim boleh memberikan putusannya sendiri. Putusan tidak mengikat hakim yang kemudian dalam perkara serupa (tidak ada precedent)
• Untuk memperkuat keputusannya, hakim menyebut putusan hakim terdahulu dalam perkara serupa (jurisprudensi), tetapi dasar hukum tetap pasal tertentu dari Kitab UU
BADAN YUDIKATIF DAN JUDICIAL REVIEW
• Dalam sistem common law dan civil law, badan yudikatif mempunyai hak menguji (toetsingsrecht) menguji apakah peraturan-peraturan hukum yang lebih rendah dari UU sesuai atau tidak dengan UU yang bersangkutan
• AS, India, Jerman Barat MA mempunyai
wewenang menguji apakah suatu UU sesuai dengan
UUD atau tidak dan untuk menolak melaksanakan
UU serta peraturan lain yang dianggap bertentangan
dengan UUD JUDICIAL REVIEW
BADAN YUDIKATIF DI INDONESIA
1. Masa Demokrasi Terpimpin
Terjadi penyelewengan asas independent judiciary dengan adanya UU Nomor 19 Tahun 1964 tentang Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman (Pasal 19)
Presiden dapat turut campur dalam soal pengadilan, pemberian status menteri kepada Ketua MA
2. Masa Demokrasi Pancasila
TAP MPRS No. XIX Tahun 1966 tentang peninjauan kembali produk-produk legislatif diluar produk MPRS yang tidak sesuai dengan UUD 1945
UU Nomor 14 Tahun 1970 Pasal 4 ayat (3) menentukan segala campur tangan dalam urusan peradilan di luar Kekuasaan Kehakiman dilarang