• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM"

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

25

Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi dari permasalahan, dan perancangan sistem pada Rancang Bangun Aplikasi Analisis Kebutuhan Pelatihan Berbasis Kompetensi (Studi Kasus: Laboratorium Parahita Diagnostic Center Surabaya). Identifikasi dan analisis permasalahan ditulis berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan.

3.1 Identifikasi Permasalahan

Parahita Diagnostic Center (PDC) adalah salah satu perusahaan bidang laboratorium yang menyediakan beberapa layanan, antara lain layanan laboratorium, elektromedis, dan rontgen. PDC memiliki 50 cabang di seluruh kota di Indonesia, salah satunya terletak di Jalan Dharmawangsa Kota Surabaya. PDC Cabang Dharmawangsa Surabaya terdapat 5 jenis jabatan yang seluruhnya berjumlah 128 pegawai.

PDC selalu berupaya meningkatkan kualitas pelayanan menjadi lebih cepat, nyaman, dan akurat melalui sumber daya manusia (SDM) yang kompeten.

Dalam menyediakan SDM yang kompeten, PDC mengadakan pelatihan setiap tahun melalui Bagian SDI & Umum. Pengadaan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan pegawai serta untuk menghasilkan SDM yang kompeten sesuai dengan bidang pekerjaan.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Staf SDI & Umum, pada proses pelaksanaan pelatihan, terdapat beberapa proses yang harus dilakukan

(2)

terlebih dahulu sebelum merealisasikan pelatihan kepada pegawai. Proses-proses tersebut adalah proses pembuatan soal uji kompetensi, proses penilaian uji kompetensi, proses penyusunan kebutuhan pelatihan, proses pengajuan draft rencana pelatihan, proses persetujuan rencana pelatihan dan proses pembuatan laporan rencana pelatihan. Kebutuhan pelatihan masing-masing pegawai disusun berdasarkan permintaan pelatihan dari setiap supervisor bagian. Supervisor masing-masing mengajukan permintaan pelatihan kepada Bagian SDI & Umum berdasarkan hasil uji kompetensi yang telah dilakukan pada tiap bagian. Namun, saat ini uji kompetensi hanya dilakukan kepada Staf Analis Bagian Laboratorium.

Hal ini karena Staf Analis Laboratorium bertugas menganalisis sampel pelanggan yang nantinya akan berdampak pada kepuasan pelanggan. Saat ini, Staf Analis Labatorium berjumlah 19 orang yang terbagi ke dalam lima klinik. Klinik-klinik tersebut adalah klinik rutin, klinik mikrobiologi, kimia klinik, klinik hematologi, dan klinik imunologi.

Setelah melakukan identifikasi permasalahan, perlu diketahui terlebih dahulu proses bisnis, peran (role) dan tanggung jawab (responsibility) masing- masing stakeholder, serta penerapan aturan (rule) dan kebijakan (policy) yang ada di PDC Surabaya saat ini untuk melakukan analisis permasalahan. Penjelasan dari proses bisnis masing-masing stakeholder dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Proses Bisnis Masing-Masing Stakeholder

Stakeholder Peran Phase Rule Policy

Supervisor Laboratorium

Pembuatan soal uji kompetensi

1

R.1) Mencatat soal-soal uji kompetensi sesuai dengan instruksi kerja alat

pemeriksaan pada masing- masing klinik. Soal tersebut

Soal uji kompetensi dapat berubah setiap tahun

(3)

Stakeholder Peran Phase Rule Policy terdiri atas 12-15 soal yang

terbagi dalam 2 bagian, yaitu:

a. Ujian tulis (60%) b. Ujian praktek (40%)

Penilaian uji

kompetensi 2

R.2) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penilaian, diantaranya adalah:

a. Pencocokkan hasil jawaban dengan kunci jawaban.

b. Perhitungan jumlah nilai uji kompetensi. Hasil penilaian harus mencapai persentase nilai 80%.

Persentase nilai ≥ 80%

Staf SDI &

Umum

Penyusunan kebutuhan pelatihan

3

R.3) Penyusunan kebutuhan pelatihan dicatat ke dalam Microsoft Excel berdasarkan pelatihan yang diajukan Supervisor Bagian.

-

Pengajuan draft rencana pelatihan

4

R.4) Mengajukan rencana pelatihan kepada Supervisor SDI & Umum.

-

Pembuatan laporan rencana pelatihan internal

6

R.5) Hasil penyusunan program pelatihan dilaporkan dalam bentuk hard copy kepada Supervisor SDI &

Umum. Laporan berisi tentang nama-nama materi pelatihan beserta jadwal masing-masing pelatihan.

-

Supervisor SDI &

Umum

Persetujuan rencana pelatihan

5 R.6) Supervisor SDI &

Umum memberikan persetujuan atau catatan perbaikan atas draft rencana pelatihan yang diajukan.

-

(4)

Berdasarkan peran (role), tanggung jawab (responsibility), aturan (rule), dan kebijakan (policy) pada Tabel 3.1, maka akan digambarkan proses bisnis secara keseluruhan dalam bentuk gambar yang dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Proses Pelaksanaan Pelatihan Saat Ini

Staff SDI & Umum

Supervisor SDI & Umum

Supervisor Lab Staff Analis Lab

Phase

Soal-soal uji kompetensi Soal-soal uji

kompetensi Soal-soal uji kompetensi Soal-soal uji kompetensi

Mulai

Membuat soal uji kompetensi

per klinik

Soal-soal uji kompetensi per

klinik

Mengerjakan soal uji kompetensi

Jawaban soal uji kompetensi

Menilai jawaban uji kompetensi Jawaban soal uji

kompetensi

Formulir pengajuan

pelatihan

Formulir pengajuan

pelatihan

Menyusun kebutuhan pelatihan

Daftar rencana pelatihan

Dinyatakan kompeten dan pengembangan

karir

Daftar rencana pelatihan

Persetujuan rencana pelatihan

Dokumen rencana pelatihan yang

disetujui

Realisasi pelatihan Membuat laporan rencana

program pelatihan

Laporan rencana program pelatihan internal tahunan

Laporan rencana program pelatihan internal tahunan

Selesai Mengajukan

pelatihan

Soal-soal uji kompetensi Soal-soal uji

kompetensi Soal-soal uji kompetensi Soal-soal uji kompetensi Soal-soal uji kompetensi per

klinik

Gambar 3.1 Proses Pelaksanaan Pelatihan Saat Ini

Berdasarkan proses pelaksanaan pelatihan saat ini yang ditunjukkan pada Gambar 3.1, maka akan dijelaskan lebih detil dari masing-masing proses yang bertujuan agar dapat diketahui proses-proses mana saja yang perlu dieliminasi, ditambahkan, atau diintegrasikan dengan sistem yang baru, sehingga sistem yang dirancang dapat sesuai dengan kebutuhan pengguna.

(5)

3.1.1 Alir Proses Pembuatan Soal Uji Kompetensi Saat Ini

Berikut ini adalah detil alir proses pembuatan soal uji kompetensi yang dilakukan oleh Supervisor Laboratorium saat ini. Detil alir proses pembuatan soal uji kompetensi dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Proses Pembuatan Soal Uji Kompetensi

Supervisor Laboratorium Staf Analis Klinik Rutin Staf Analis Klinik

Mikrobiologi Staf Analis Klinik

Imunologi Staf Analis Klinik

Hematologi Staf Analis Kimia Klinik

Phase

Mulai

Data Instrusksi Kerja Alat per klinik

Soal-soal uji kompetensi per

klinik 1. Mencatat soal-soal

uji kompetensi (Uji Tulis & Uji

Praktek)

Soal-soal uji kompetensi Urysis 2400 & Sysmex US

2000

Soal-soal uji kompetensi Sysmex CA-500

Soal-soal uji kompetensi Cobas

E601 &Architect i2000 SR

Soal-soal uji kompetensi Bact alert & Mikroskop

Soal-soal uji kompetensi Cobas

501, TMS 24i

Selesai

Gambar 3.2 Alir Proses Pembuatan Soal Uji Kompetensi Saat Ini

Adapun penjelasan dari alir proses pembuatan soal uji kompetensi saat ini dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Penjelasan Alir Proses Pembuatan Soal Uji Kompetensi Saat Ini Phase No.

Proses Nama Proses Input Proses Output

1 1 Mencatat soal- soal uji kompetensi (Uji Tulis &

Uji Praktek)

Data instrusksi kerja alat

Mencatat soal uji kompetensi untuk masing-masing klinik

berdasarkan instruksi kerja alat per klinik di laboratorium

Soal-soal uji kompetensi per klinik

(6)

3.1.2 Alir Proses Penilaian Uji Kompetensi

Berikut ini adalah detil alir proses penilaian uji kompetensi saat ini yang dilakukan oleh Supervisor Laboratorium. Detil alir proses ini digambarkan pada Gambar 3.3.

Proses Penilaian Uji Kompetensi Saat Ini

Supervisor Laboratorium

Phase

Mulai

Selesai 1. Mencocokkan

jawaban dengan kunci jawaban Kunci jawaban

2.

Memberikan nilai hasil

jawaban

3.

Menghitung jumlah nlai

Persentase nilai 80%?

6.

Melakukan pembinaan

7.

Mengajukan pelatihan

Tidak

Ya

Hasil jawaban kompetensi yang

sudah dinilai Jawaban uji

kompetensi masing- masing pegawai

4. Cek jumlah persentase

nilai

5. Pernyataan kompeten dan dapat

melakukan pengembangan karir

Data penilaian yang dinyatakan

kompeten

Formulir pengajuan pelatihan A

A

Gambar 3.3 Alir Proses Penilaian Uji Kompetensi Saat Ini

Adapun penjelasan dari alir proses penilaian uji kompetensi saat ini dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Penjelasan Alir Proses Penilaian Uji Kompetensi Saat Ini Phase No.

Proses Nama Proses Input Proses Output

2 1 Mencocokkan

jawaban dengan kunci

Hasil jawaban dan kunci

Supervisor Laboratorium mencocokkan

Hasil jawaban yang sudah

(7)

Phase No.

Proses Nama Proses Input Proses Output

jawaban jawaban hasil jawaban Staf Analis

Laboratorium dengan kunci jawaban

dinilai

2 Memberikan nilai hasil jawaban

Hasil jawaban dan kunci jawaban

Supervisor Laboratorium memberikan nilai pada tiap jawaban

Hasil jawaban kompetensi yang sudah dinilai 3 Menghitung

jumlah nlai

Hasil jawaban dan kunci jawaban

Supervisor Laboratorium menghitung jumlah nilai keseluruhan untuk diketahui persentase nilai hasil jawaban

Hasil jawaban kompetensi yang sudah dinilai

4 Cek jumlah persentase nilai

Hasil jawaban kompetensi yang sudah dinilai

Supervisor Laboratorium mengecek jumlah persentase nilai dari hasil jawaban yang sudah dinilai

-

Decision - Proses ini

menjelaskan hasil persentase nilai apakah ≥ 80%.

Jika persentase nilai ≥ 80%, maka dinyatakan

kompeten dan dilakukan pengembangan karir. Jika

persentase nilai ≤ 80%, maka dilakukan pembinaan

-

5 Pernyataan kompeten dan pengembangan karir

Hasil jawaban yang sudah dinilai

Staf Analis Laboratorium dinyatakan kompeten oleh Supervisor

Laboratorium dan dapat mengikuti

-

(8)

Phase No.

Proses Nama Proses Input Proses Output

pengembangan karir melalui pelatihan, promosi karir, dan lain lain 6 Melakukan

pembinaan

Hasil jawaban yang sudah dinilai

Supervisor Laboratorium akan memberikan pembinaan kepada Staf Analis

Laboratorium yang memiliki persentase nilai ≤ 80%

-

7 Mengajukan pelatihan

- Supervisor Laboratorium melakukan pengajuan pelatihan bagi Staf Analis Laboratorium

-

3.1.3 Alir Proses Penyusunan Kebutuhan Pelatihan Saat Ini

Berikut ini adalah detil alir proses penyusunan kebutuhan pelatihan. Saat ini, proses yang dilakukan Staf SDI & Umum dalam menyelenggarakan pelatihan adalah menyusun kebutuhan pelatihan. Kebutuhan pelatihan disusun berdasarkan pengajuan pelatihan sesuai keinginan Supervisor Laboratorium dan/atau berdasarkan materi pelatihan tahun sebelumnya. Detil alir proses tersebut digambarkan pada Gambar 3.4.

(9)

Proses Penyusunan Kebutuhan Pelatihan Saat Ini

Supervisor Laboratorium Staff SDI & Umum

Phase

Formulir pengajuan

pelatihan

2. Menyusun draft kebutuhan

pelatihan Jumlah materi

pelatihan kurang?

Materi pelatihan tahun sebelumnya

Ya

Tidak

Draft rencana pelatihan Mulai

Selesai 1. Mencatat

pelatihan yang diajukan Hasil penilaian

uji kompetensi

Hasil penilaian uji kompetensi Formulir

pengajuan pelatihan

Gambar 3.4 Alir Proses Penyusunan Kebutuhan Pelatihan Saat Ini

Adapun penjelasan dari alir proses penyusunan kebutuhan pelatihan saat ini dapat dilihat pada Tabel 3.4.

(10)

Tabel 3.4 Penjelasan Alir Proses Penyusunan Kebutuhan Pelatihan Saat Ini Phase No.

Proses

Nama

Proses Input Proses Output

3 1 Mencatat

pelatihan yang diajukan

Formulir pengajuan pelatihan

Staf SDI & Umum mencatat pelatihan yang diajukan ke Ms.Excel

Dokumen rencana pelatihan

Decision - Proses ini

menjelaskan apakah jumlah pelatihan yang diajukan kurang dari kebutuhan pelatihan internal.

Jika jumlah materi pelatihan kurang, maka Staf SDI &

Umum akan mengambil materi pelatihan dari tahun sebelumnya Jika jumlah pelatihan telah cukup, maka akan langsung diakukan penyusunan kebutuhan pelatihan

-

2 Menyusun draft kebutuhan pelatihan

Pelatihan yang diajukan dan materi pelatihan sebelumnya

Staf SDI & Umum menyusun draft kebutuhan pelatihan berdasarkan pelatihan yang diajukan dan materi pelatihan sebelumnya

Draft rencana pelatihan yang terdiri atas terdiri atas nomor urutan, nama materi pelatihan, tanggal pelatihan, nama- nama bagian beserta nama pegawai, trainer pelatihan, dan perkiraan biaya per materi pelatihan 3.1.4 Alir Proses Pengajuan Rencana Pelatihan Saat Ini

Berikut ini adalah detil alir proses pengajuan rencana pelatihan saat ini yang dilakukan oleh Staf Sumber Daya Insani (SDI) & Umum. Dokumen yang

(11)

diajukan adalah dokumen rencana pelatihan yang berisi nama pegawai dan materi pelatihan yang akan dilakukan. Dokumen rencana pelatihan diajukan kepada Supervisor SDI & Umum untuk meminta persetujuan atau perbaikan rencana pelatihan yang diajukan. Saat ini, proses pengajuan Detil alir proses tersebut digambarkan pada Gambar 3.5.

Proses Pengajuan draft Rencana Pelatihan Saat Ini

Staf SDI & Umum

Supervisor SDI & Umum

Phase

Draft rencana pelatihan

Draft rencana pelatihan Mulai

Selesai Mengajukan

draft rencana pelatihan

Gambar 3.5 Alir Proses Pengajuan Draft Rencana Pelatihan Saat Ini

Adapun penjelasan dari alir proses pengajuan draft rencana pelatihan saat ini dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Penjelasan Alir Proses Pengajuan Draft Rencana Pelatihan Saat Ini Phase No.

Proses

Nama

Proses Input Proses Output

4 1 Mengajukan

draft rencana pelatihan

Draft rencana pelatihan

Staf SDI &

Umum mengajukan rencana pelatihan dengan

memberikan dokumen rencana

Draft rencana

pelatihan yang terdiri atas nomor urutan, nama materi pelatihan, tanggal pelatihan, nama-nama bagian beserta nama pegawai,

(12)

Phase No.

Proses

Nama

Proses Input Proses Output

pelatihan kepada Supervisor SDI &

Umum.

trainer pelatihan, dan perkiraan biaya per materi pelatihan 3.1.5 Alir Proses Persetujuan Rencana Pelatihan Saat Ini

Berikut ini adalah detil alir proses persetujuan rencana pelatihan saat ini yang dilakukan oleh Supervisor Sumber Daya Insani (SDI) & Umum. Detil alir proses tersebut digambarkan pada Gambar 3.6.

Proses Persetujuan Rencana Pelatihan Saat Ini

Supervisor SDI & Umum Staf

SDI & Umum

Phase

Draft rencana pelatihan

1. Memeriksa draft rencana

pelatihan Mulai

Setuju?

2. Menandatangani draft rencana

pelatihan

3. Memberikan catatan perbaikan

Draft rencana pelatihan yang

disetujui

Draft rencana pelatihan (perbaikan) Tidak

Ya

Selesai 5. Memperbaiki

draft rencana pelatihan Draft rencana

pelatihan (perbaikan)

Draft rencana pelatihan yang sudah diperbaiki 4. Menyerahkan

draft rencana pelatihan perbaikan kepada Staf SDI & Umum

Gambar 3.6 Alir Proses Persetujuan Rencana Pelatihan Saat Ini

(13)

Adapun penjelasan dari alir proses persetujuan rencana pelatihan saat ini dapat dilihat pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6 Penjelasan Alir Proses Persetujuan Rencana Pelatihan Saat Ini Phase No.

Proses Nama Proses Input Proses Output

6 1 Memeriksa

draft rencana pelatihan

Draft rencana pelatihan

Supervisor SDI &

Umum melakukan persetujuan terhadap draft rencana

pelatihan.

-

Decision - Proses ini

menjelaskan apakah Supervisor SDI &

Umum menyetujui draft rencana pelatihan. Jika ya, maka Supervisor SDI

& Umum akan menandatangani draft tersebut. Jika tidak, maka Supervisor SDI

& Umum

memberikan catatan perbaikan.

-

2 Menandatanga- ni draft rencana pelatihan

Draft rencana pelatihan

Supervisor SDI &

Umum

menandatangani draft rencana pelatihan yang diajukan.

Draft rencana pelatihan yang disetujui 3 Memberikan

catatan perbaikan

Draft rencana pelatihan

Supervisor SDI &

Umum memberikan catatan perbaikan

Draft rencana pelatihan (perbaikan) 4 Menyerahkan

draft rencana pelatihan yang diperbaiki kepada Staf SDI

& Umum

Draft rencana pelatihan (perbaikan)

Supervisor SDI &

Umum menyerahkan draft rencana

pelatihan perbaikan kepada Staf SDI &

Umum

Draft rencana pelatihan (perbaikan)

(14)

Phase No.

Proses Nama Proses Input Proses Output

5 Memperbaiki rencana pelatihan

Draft rencana pelatihan (perbaikan)

Staf SDI & Umum melakukan perbaikan atas catatan yang diberikan oleh Supervisor SDI &

Umum dan meminta persetujuan kembali kepada Supervisor SDI & Umum

Dokumen rencana pelatihan yang sudah diperbaiki

3.1.6 Alir Proses Pembuatan Laporan Rencana Pelatihan Saat Ini

Berikut ini adalah detil alir proses pembuatan laporan rencana pelatihan internal saat ini yang dilakukan oleh Staf Sumber Daya Insani (SDI) & Umum.

Laporan ini dibuat satu kali dalam setahun pada akhir bulan Desember. Detil alir proses tersebut digambarkan pada Gambar 3.7.

Proses Pembuatan Laporan Rencana Program Pelatihan Internal Saat Ini

Staff SDI & Umum

Supervisor SDI & Umum

Phase

Mulai

Selesai Draft rencana

pelatihan yang disetujui

1. Membuat laporan rencana program pelatihan tahunan

Laporan rencana program pelatihan

internal tahunan

Laporan rencana program pelatihan

internal tahunan

Gambar 3.7 Alir Proses Pembuatan Laporan Rencana Pelatihan Internal Saat Ini

(15)

Adapun penjelasan dari alir pembuatan laporan rencana pelatihan internal saat ini dapat dilihat pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7 Penjelasan Alir Pembuatan Laporan Rencana Pelatihan Saat Ini Phase No.

Proses Nama Proses Input Proses Output

5 1 Membuat

laporan program pelatihan (tanggal dan rincian pelatihan)

Data program pelatihan internal

Staf SDI & Umum membuat laporan program pelatihan.

Laporan berisi nama peserta, materi pelatihan, dan tanggal pelatihan.

Laporan rencana pelatihan

internal tahunan

3.2 Analisis Permasalahan

Setelah diketahui detil dari masing-masing proses, selanjutnya dilakukan analisis permasalahan sesuai dengan detil alir proses pada tahap identifikasi permasalahan. Hasil analisis dari masing-masing proses diperlukan untuk merancang perangkat lunak agar memiliki fungsi-fungsi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna nantinya. Hasil dari analisis permasalahan adalah sebagai berikut.

3.2.1 Analisis Pada Alir Proses Pembuatan Soal Uji Kompetensi Saat Ini Supervisor Laboratorium melakukan proses pembuatan soal sesuai dengan instruksi kerja alat pada masing-masing klinik. Pembuatan soal uji kompetensi saat ini telah dicatat ke dalam Ms.Excel, sehingga cukup memudahkan Supervisor Laboratorium dalam menyusun soal uji kompetensi. Oleh karena itu, pada proses pembuatan soal uji kompetensi tidak diperlukan rancangan perangkat lunak yang terotomasi.

(16)

3.2.2 Analisis Pada Alir Proses Penilaian Uji Kompetensi Saat Ini

Penilaian uji kompetensi dilakukan oleh Supervisor Laboratorium dengan cara mencatat nilai dan menghitung total nilai dari masing-masing jenis soal.

Soal-soal uji kompetensi saat ini terdiri atas soal ujian tulis dan soal ujian praktek.

Saat ini, ketentuan seseorang dikatakan kompeten apabila total nilai uji kompetensinya telah mencapai ≥ 80%. Jika total nilai uji kompetensi pegawai <

80%, maka akan diberi pelatihan. Cara perhitungan yang dilakukan Supervisor Laboratorium saat ini juga masih menggunakan alat hitung manual, yaitu kalkulator. Namun, dari hasil uji kompetensi tersebut belum dapat diketahui bagaimana ukuran seseorang dapat dikatakan kompeten atau tidak, karena pada soal uji kompetensi yang diberikan tidak disebutkan syarat minimal jawaban yang harus dijawab oleh pegawai agar dapat dikatakan kompeten. Hal ini menyebabkan pelatihan yang diberikan belum tentu efektif bagi pegawai. Selain itu, proses perhitungan yang masih menggunakan kalkulator akan memakan waktu lebih lama.

Oleh karena itu, diperlukan sebuah rancangan perangkat lunak yang dapat membantu Supervisor Laboratorium dalam melakukan proses rekapitulasi nilai uji kompetensi berdasarkan standar nilai yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

Proses rekapitulasi nilai uji pada perangkat lunak yang dibangun digunakan untuk mencatat nilai masing-masing jenis dan level kompetensi, serta untuk menghitung nilai rata-rata gap kompetensi secara otomatis sehingga didapatkan hasil penentuan kebutuhan pelatihan pada setiap pegawai. Soal-soal yang dicatat dalam proses rekapitulasi nilai uji kompetensi ini akan diberikan syarat minimal jawaban

(17)

yang harus dijawab oleh pegawai, sehingga dapat diketahui nilai kompeten pada tiap soal uji kompetensi.

3.2.3 Analisis Pada Alir Proses Penyusunan Kebutuhan Pelatihan Saat Ini Proses penyusunan kebutuhan pelatihan dilakukan oleh Staf Sumber Daya Insani (SDI) & Umum dengan cara mencatat formulir pengajuan pelatihan dari masing-masing supervisor ke dalam Ms. Excel. Kemudian, dibuatkan laporan daftar rencana pelatihan internal untuk periode satu tahun. Namun, apabila jumlah pelatihan yang diajukan terlalu sedikit untuk pelatihan internal, Staf SDI & Umum memasukkan daftar pelatihan tahun sebelumnya pada susunan pelatihan yang baru. Hal ini menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian antara pelatihan yang disusun dengan kebutuhan pelatihan sebenarnya dari Staf Analis Laboratorium.

Oleh karena itu, diperlukan rancangan perangkat lunak yang dapat menampilkan hasil prioritas pelatihan berdasarkan hasil analisis kebutuhan pelatihan yang telah dilakukan. Dari hasil analisis kebutuhan pelatihan tersebut, akan ditampilkan nama-nama materi pelatihan yang dibutuhkan oleh pegawai, tetapi terdapat satu materi pelatihan yang menjadi prioritas utama. Seluruh materi pelatihan yang dibutuhkan pegawai baik yang prioritas maupun tidak akan disimpan dan ditampilkan pada proses pembuatan draft rencana pelatihan.

Sehingga, setiap pegawai dapat mengikuti lebih dari satu materi pelatihan.

3.2.4 Analisis Pada Alir Proses Pengajuan Draft Rencana Pelatihan Saat Ini Pengajuan draft rencana pelatihan dilakukan oleh Staf Sumber Daya Insani (SDI) & Umum dengan memberikan langsung kepada Supervisor SDI &

Umum. Draft rencana pelatihan dibuat melalui Ms.Excel berdasarkan hasil

(18)

penyusunan kebutuhan pelatihan yang telah dilakukan sebelumnya oleh Staf SDI

& Umum. Proses pengajuan draft yang masih dilakukan manual membuat Staf SDI & Umum harus mencetak terlebih dahulu draft rencana pelatihan tersebut, kemudian menyerahkan langsung kepada Supervisor SDI & Umum. Apabila draft rencana pelatihan tidak segera diajukan, maka proses tindak lanjut dari Supervisor SDI & Umum juga akan mengalami keterlambatan waktu.

Oleh karena itu, diperlukan sebuah rancangan perangkat lunak yang dapat membuat dan mengajukan draft rencana pelatihan secara otomasi. Proses pembuatan dan pengajuan draft rencana pelatihan yang dibuat secara otomatis akan membantu Staf SDI & Umum dalam menyusun draft rencana pelatihan berdasarkan hasil analisis kebutuhan pelatihan yang dilakukan sebelumnya. Selain itu, proses pengajuan draft rencana pelatihan juga dapat dilakukan dengan cepat sehingga proses tindak lanjut juga dapat segera dilakukan.

3.2.5 Analisis Pada Alir Proses Persetujuan Rencana Pelatihan Saat Ini Supervisor Sumber Daya Insani (SDI) & Umum melakukan persetujuan rencana pelatihan berdasarkan draft rencana pelatihan yang telah diajukan oleh Staf SDI & Umum. Supervisor SDI & Umum memiliki banyak pekerjaan yang membuat Supervisor tidak selalu berada di ruang kerja dalam jangka waktu tertentu, sehingga tidak dapat menyetujui atau memberi perbaikan pada draft rencana pelatihan. Hal ini membuat proses persetujuan atau pemberian perbaikan rencana pelatihan membutuhkan waktu yang lama. Dampaknya, Staf SDI &

Umum terlambat dalam melaksanakan pelatihan pegawai.

Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah rancangan perangkat lunak yang dapat melakukan proses persetujuan atau perbaikan rencana pelatihan secara otomasi

(19)

agar mempercepat Supervisor SDI & Umum dalam melakukan persetujuan atau perbaikan rencana pelatihan yang diajukan oleh Staf SDI & Umum.

3.2.6 Analisis Pada Alir Proses Pembuatan Laporan Rencana Pelatihan Internal

Proses pembuatan laporan rencana pelatihan saat ini dilakukan oleh Staf Sumber Daya Insani (SDI) & Umum dengan mengumpulkan seluruh daftar pelatihan internal yang telah disusun per bulan. Staf SDI & Umum harus menyalin daftar pelatihan per bulan yang sudah disetujui ke dalam dokumen laporan rencana pelatihan tahunan. Hal ini membuat Staf SDI & Umum membutuhkan waktu lebih dalam menyusun laporan.

Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah rancangan perangkat lunak yang dapat mengumpulkan seluruh daftar pelatihan yang sudah disetujui secara otomasi.

Perangkat lunak tersebut juga akan diberi fitur untuk mengunduh laporan dengan format (.pdf) sehingga memudahkan Staf SDI & Umum dalam membuat laporan rencana pelatihan tahunan secara langsung tanpa harus menyalin daftar pelatihan per bulan. Selain itu, di dalam laporan rencana pelatihan internal yang dibuat dicantumkan dua grafik. Grafik pertama menjelaskan jumlah pelatihan masing- masing sub bagian per bulan dan grafik yang kedua menjelaskan jumlah persentase kebutuhan pelatihan masing-masing sub bagian.

3.3 Solusi Permasalahan

Berdasarkan hasil analisis permasalahan yang telah dilakukan, maka solusi yang diberikan adalah dengan membangun sebuah aplikasi untuk mendukung Bagian Sumber Daya Insani (SDI) & Umum dalam menentukan kebutuhan pelatihan yang tepat bagi Staf Analis Laboratorium agar dapat melakukan

(20)

pekerjaan dengan baik. Adapun desain arsitektur sistem yang menghubungkan aplikasi dengan kebutuhan perangkat keras (hardware) dapat dilihat pada Gambar 3.8.

Supervisor Laboratorium

Staf SDI & Umum

Supervisor SDI & Umum Aplikasi Analisis Kebutuhan

Pelatihan Berbasis Kompetensi Melakukan rekapitulasi

nilai uji kompetensi

Melakukan analisis kebutuhan pelatihan, membuat draft rencana

pelatihan, dan membuat laporan rencana pelatihan

Laporan rencana pelatihan

Menyetujui/

memberikan perbaikan rencana pelatihan

Gambar 3.8 Desain Arsitektur Sistem

3.3.1 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software Requirement)

Kebutuhan perangkat lunak (Software Requirement) merupakan langkah awal dalam membangun sebuah perangkat lunak. Hal ini dilakukan agar perangkat lunak yang dibangun sesuai dengan fungsi-fungsi yang dibutuhkan oleh pengguna. Dalam menyusun kebutuhan perangkat lunak (Software Requirement), terdapat beberapa tahapan yang harus dikerjakan, yaitu:

A Elisitasi Kebutuhan (Requirement Elicitation)

Tahap elisitasi kebutuhan (Requirement Elicitation) adalah tahap pertama yang harus dilakukan dalam menyusun kebutuhan perangkat lunak. Salah satu prinsip dasar dari tahap ini adalah melakukan komunikasi secara efektif dengan pemangku kepentingan (stakeholder).

(21)

Dari komunikasi tersebut, hasilnya akan dilanjutkan ke dalam proses Software Development Life Cycle (SDLC). Selain itu, elemen penting dari tahap

elisitasi ini adalah menentukan ruang lingkup dari proyek yang dikerjakan.

Berikut ini adalah data-data yang akan digunakan untuk keperluan pengembangan perangkat lunak. Data-data tersebut diperoleh dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan di Parahita Diagnostic Center Surabaya.

1. Data Pengguna

Data pengguna digunakan untuk memberikan hak akses kepada pengguna terhadap perangkat lunak yang dibangun. Contoh data pengguna dapat dilihat pada Tabel 3.8.

Tabel 3.8 Data Pengguna

No Pengguna Peran

1 Supervisor Laboratorium Supervisor Laboratorium bertanggung jawab dalam membuat soal uji

kompetensi dan melakukan penilaian hasil uji kompetensi.

2 Staf Sumber Daya Insani (SDI) & Umum

Staf SDI & Umum bertanggung jawab dalam melakukan penyusunan

kebutuhan pelatihan, pengajuan pelatihan, dan membuat laporan program pelatihan internal.

3 Supervisor Sumber Daya Insani (SDI) & Umum

Supervisor SDI & Umum bertanggung jawab dalam melakukan persetujuan atau perbaikan rencana pelatihan yang diajukan oleh Staf SDI & Umum.

2. Data Jenis Kompetensi

Data jenis kompetensi adalah data yang digunakan untuk proses analisis kebutuhan pelatihan. Data jenis kompetensi dapat dilihat pada Tabel 3.9.

(22)

Tabel 3.9 Data Jenis Kompetensi No Jenis Kompetensi

1 Knowledge

2 Skill

3 Attitude

3. Data Elemen dan Materi Uji Kompetensi

Data uji kompetensi adalah soal-soal uji kompetensi yang digunakan untuk proses rekapitulasi nilai uji kompetensi. Contoh data uji kompetensi untuk Klinik Rutin dapat dilihat pada Tabel 3.10

.

Tabel 3.10 Contoh Data Elemen dan Materi Uji Kompetensi Kompetensi : Staff Analis Klinik Rutin

Alat : Urysis 2400 dan Sysmex UX 2000

No Elemen Kompetensi Materi Uji

1 Mengidentifikasi jenis-jenis pemeriksaan

a. Jelaskan beberapa pemeriksaan baru yang ada di Parahita (Min.3) b. Sebutkan jenis narkoba yang

dapat diperiksa (min.3) 2 Melaksanakan proses

pemeriksaan

a. Jelaskan prosedur pemeriksaan pada lab pemeriksaan

b. Bagaimana melakukan tahap verifikasi

c. Bagaimana melakukan tahap delta check

d. Bagaimana prinsip pemeriksaan pada Urysis 2400

e. Jelaskan mengenai presisi dan akurasi

3 Mengevaluasi hasil pemeriksaan

a. Jelaskan 4 macam kristal dan silinder dalam sedimen urin dan berikan gambarnya

b. Bagaimana cara mengevaluasi hasil control urine

c. Tindakan apa yang dilakukan apabila ditemukan hasil lekosit (esterase) positif 2 pada

pengerjaan urine lengkap

(23)

4. Data Standar Penilaian

Data standar penilaian adalah standar nilai yang digunakan untuk proses rekapitulasi nilai uji kompetensi. Contoh data tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11 Contoh Data Standar Penilaian Standar

Nilai Parameter

1 Tidak mampu menyelesaikan sama sekali

2 Mampu menyelesaikan beberapa langkah dengan benar 3 Mampu menyelesaikan sebagian besar kebutuhan kompetensi

(memahami sebagian besar)

4 Mampu menyelesaikan seluruh kebutuhan kompetensi (memahami secara keseluruhan)

5 Mampu menyelesaikan secara keseluruhan dengan baik dan runtut (memahami dan dapat memberikan penjelasan disertai contoh)

5. Data rule

Data rule adalah kebijakan perusahaan saat ini yang menetapkan nilai minimum untuk memerlukan adanya pelatihan atau tidak. Data rule dapat dilihat pada Tabel 3.12.

Tabel 3.12 Data Rule

No Jenis Kompetensi Rule Toleransi Gap

1 Knowledge 40%

2 Skill 30%

3 Attitude 30%

Berdasarkan hasil analisis permasalahan dan hasil seleksi data dari proses wawancara dan observasi, maka didapatkan beberapa fungsi-fungsi yang akan digunakan dalam rancang bangun aplikasi analisis kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi ini. Fungsi-fungsi tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.13.

(24)

Tabel 3.13 Fungsi-Fungsi Pada Aplikasi

No Fungsi

1 Pencatatan master kompetensi 2 Rekapitulasi nilai uji

3 Analisis kebutuhan pelatihan 4 Pengajuan draft rencana pelatihan 5 Persetujuan rencana pelatihan

6 Pembuatan laporan rencana pelatihan internal

B Analisis Kebutuhan (Requirement Analysis)

Berdasarkan data-data yang diperoleh dari proses elisitasi kebutuhan, selanjutnya dilakukan analisis terhadap kebutuhan masing-masing stakeholder.

Perlu diketahui terlebih dahulu peran (role) dan aturan (rule) masing-masing stakeholder yang dapat dilihat pada Tabel 3.14.

Tabel 3.14 Proses Bisnis Masing-Masing Stakeholder Pada Sistem Baru

Stakeholder Peran Phase Rule Policy

Supervisor Laboratorium

Pencatatan master kompetensi

1 R.1) Jenis kompetensi yang digunakan adalah:

a. Knowledge b. Skill

c. Attitude

Sementara itu, level kompetensi yang digunakan adalah basic, intermediate, advanced.

Elemen dan materi uji kompetensi dapat berubah per tahun

Rekapitulasi Nilai Uji

2 R.2) Standar penilaian yang digunakan adalah 1-5. Parameter standar penilaian dapat dilihat pada Tabel 3.12.

Periode penilaian dilakukan satu kali dalam setahun, yaitu pada bulan Januari Staf Sumber

Daya Insani

Analisis kebutuhan

3 R.3) Melakukan analisis toleransi gap

Rule toleransi gap:

(25)

Stakeholder Peran Phase Rule Policy (SDI) &

Umum

pelatihan berdasarkan jenis dan level kompetensi menggunakan rumus yang telah ditetapkan.

a. Knowledge (40%)

b. Skill (30%) c. Attitude (30%) Pengajuan

rencana pelatihan

4

- -

Pembuatan laporan rencana pelatihan internal

6

- -

Supervisor Sumber Daya Insani (SDI)

& Umum

Persetujuan rencana

pelatihan 5 - -

Untuk melakukan proses analisis kebutuhan pelatihan berdasarkan aturan dan kebijakan sistem baru pada Tabel 3.14, maka langkah-langkah yang harus dilakukan pada setiap prosesnya adalah sebagai berikut:

1. Melakukan rekapitulasi nilai uji berdasarkan hasil uji kompetensi yang dilakukan oleh Supervisor Laboratorium. Nilai yang dicatat terdiri atas nilai kompetensi knowledge, nilai kompetensi skill, dan nilai kompetensi attitude.

2. Menghitung nilai gap kompetensi per materi uji dengan rumus sebagai berikut:

Gap kompetensi = Standar nilai – Nilai yang diberikan (3.1) 3. Menghitung nilai rata-rata gap kompetensi per elemen kompetensi. Rumus

perhitungan rata-ratanya adalah sebagai berikut:

(3.2)

(26)

Keterangan:

a. = rata-rata gap kompetensi

b. = jumlah gap kompetensi semua materi uji per elemen kompetensi c. = jumlah soal materi uji per elemen kompetensi

4. Setelah mengetahui nilai rata-rata gap kompetensi per elemen kompetensi, selanjutnya Staf Sumber Daya Insani (SDI) & Umum melakukan proses analisis kebutuhan pelatihan dengan cara menghitung toleransi gap untuk masing-masing elemen kompetensi berdasarkan jenis dan level kompetensinya. Batas rule toleransi gap ditentukan oleh Parahita Diagnostic Center dengan persentase knowledge 40%, skill 30%, dan attitude 30%.

Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk menganalisis kebutuhan pelatihan.

(3.3) Keterangan:

a. = rata-rata gap kompetensi

b. = jumlah standar nilai yang ditentukan

5. Hasil kebutuhan pelatihan dari analisis tersebut, akan dibuatkan draft rencana pelatihan yang meliputi jadwal pelatihan, nama trainer pelatihan, dan biaya pelatihan.

6. Draft rencana pelatihan yang telah dibuat, kemudian diajukan kepada Supervisor SDI & Umum untuk ditindaklanjuti. Proses tindak lanjut terdiri atas persetujuan dan perbaikan. Jika perbaikan, maka Supervisor SDI &

Umum harus mengisi catatan perbaikan pada draft rencana pelatihan tersebut.

(27)

7. Selanjutnya, Staf SDI & Umum membuat laporan rencana pelatihan berdasarkan draft rencana pelatihan yang telah disetujui oleh Supervisor SDI

& Umum.

Berdasarkan langkah-langkah yang telah dijelaskan untuk melakukan proses analisis kebutuhan pelatihan, maka dibuatlah analisis kebutuhan pengguna untuk mendetilkan kebutuhan input, proses, dan output dari setiap fungsi pada masing-masing pengguna. Hasil analisis kebutuhan pengguna yang sudah dibuat memiliki enam fungsi, yaitu fungsi pencatatan master kompetensi, fungsi rekapitulasi nilai uji, fungsi analisis kebutuhan pelatihan, fungsi pengajuan draft rencana pelatihan, fungsi persetujuan rencana pelatihan, dan fungsi pembuatan laporan rencana pelatihan internal. Hasil analisis kebutuhan pengguna dapat dilihat pada Tabel 3.15

(28)

Tabel 3.15 Hasil Analisis Kebutuhan Pengguna

Stakeholder Peranan Phase Rule Fungsi Input Nama Proses Output

Supervisor Laboratorium

Bertanggung jawab dalam melakukan pembuatan soal dan penilaian uji kompetensi

1 (R.1) Pencatatan master kompetensi

1. Data jenis kompetensi

Mencatat jenis kompetensi

Master data jenis kompetensi 2. Data level

kompetensi

Mencatat level kompetensi

Master data level kompetensi 3. Data standar

nilai

Mencatat standar nilai

Master data standar penilaian 4. Data elemen

dan materi uji kompetensi

Mencatat elemen dan materi uji

kompetensi

Master data elemen kompetensi

2 (R.2) Rekapitulasi Nilai Uji

1. Data pegawai 2. Data bagian 3. Data sub

bagian 4. Data jenis

kompetensi 5. Data level

kompetensi 6. Data standar

Mencatat nilai uji knowledge

Nilai rata-rata gap kompetensi

knowledge

Mencatat nilai uji skill

Nilai rata-rata gap kompetensi

skill

(29)

Stakeholder Peranan Phase Rule Fungsi Input Nama Proses Output nilai

7. Data elemen dan materi uji kompetensi 8. Data uji

knowledge 9. Data uji skill 10. Data uji

atttitude

Mencatat nilai uji attitude

Nilai rata-rata gap kompetensi

attitude

Staf Sumber Daya Insani

(SDI) &

Umum

Bertanggung jawab dalam membuat rencana pelatihan internal tahunan, melakukan analisis kebutuhan pelatihan, mengajukan rencana pelatihan kepada Supervisor Laboratorium, dan membuat laporan program pelatihan internal

3 (R.3) Analisis kebutuhan pelatihan

1. Data rule 2. Data jenis

kompetensi

Mencatat rule toleransi gap

setiap jenis kompetensi

Master data rule 3. Data pegawai

4. Data bagian 5. Data sub

bagian

6. Nilai rata-rata knowledge, skill, dan attitude

Menganalisis gap dan menentukan

prioritas pelatihan

a. Gap knowledge b. Gap skill c. Gap attitude d. Level prioritas

pelatihan (basic, intermediate, advanced)

4 -

Pengajuan draft rencana pelatihan

1. Data pegawai 2. Data bagian 3. Data sub

Membuat draft rencana pelatihan

Draft rencana pelatihan

(30)

Stakeholder Peranan Phase Rule Fungsi Input Nama Proses Output bagian

4. Gap knowledge 5. Gap skill 6. Gap attitude 7. Level prioritas

pelatihan 8. Tanggal

pelatihan 9. Trainer 10. Perkiraan

biaya

Mengajukan draft rencana pelatihan kepada

Supervisor SDI

& Umum

6 -

Pembuatan laporan rencana pelatihan

internal

Rencana pelatihan yang

disetujui

Menampilkan seluruh data

rencana pelatihan

Laporan rencana pelatihan internal Mencetak

laporan Supervisor

Sumber Daya Insani (SDI)

& Umum

Bertanggung jawab dalam melakukan persetujuan dan perbaikan rencana pelatihan yang diajukan oleh Staf SDI & Umum

5 - Persetujuan

rencana pelatihan

Draft rencana pelatihan

Memeriksa draft rencana

pelatihan Rencana pelatihan yang

disetujui Menyetujui draft

rencana pelatihan

(31)

Untuk mendukung proses analisis kebutuhan pelatihan berdasarkan kebutuhan masing-masing pengguna dan diagram arsitektur pada Gambar 3.8, maka aplikasi dibangun berbasis web agar dapat diintegrasikan dengan aplikasi sumber daya manusia (SDM) yang telah ada di Parahita Diagnostic Center. Dalam membangun aplikasi, spesifikasi perangkat keras (hardware) yang digunakan saat ini dapat dilihat pada Tabel 3.16.

Tabel 3.16 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Keras Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Keras

Client

1. Laptop Processor Intel Core i7 2.30 GHz 2. RAM 4GB

3. Harddisk 750GB 4. Wireless/optical mouse

B.1 Analisis Kebutuhan Supervisor Laboratorium

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya, terdapat perbaikan untuk beberapa proses, yaitu:

1. Rekapitulasi nilai uji dilakukan berurutan sesuai jenis dan level kompetensi, sehingga memudahkan Supervsior Laboratorium dalam melakukan rekapitulasi nilai uji kompetensi.

2. Perhitungan nilai dari hasil rekapitulasi nilai uji dapat dilakukan otomatis melalui aplikasi, sehingga proses rekapitulasi menjadi lebih cepat.

B.2 Analisis Kebutuhan Staf Sumber Daya Insani (SDI) & Umum

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya, terdapat perbaikan untuk beberapa proses, yaitu:

(32)

1. Staf SDI & Umum dapat menentukan kebutuhan pelatihan yang tepat bagi Staf Analis Laboratorium, karena terdapat proses analisis gap yang menunjukkan prioritas kebutuhan pelatihan.

2. Informasi jenis dan level kompetensi untuk prioritas pelatihan pegawai dapat ditentukan melalui aplikasi.

3. Proses pengajuan rencana pelatihan kepada Supervisor SDI & Umum dapat dilakukan melalui aplikasi, sehingga dapat mempercepat proses persetujuan atau perbaikan rencana pelatihan.

4. Laporan program pelatihan tahunan internal dapat dilakukan melalui aplikasi dan dapat dicari dengan cepat apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.

B.3 Analisis Kebutuhan Supervisor Sumber Daya Insani (SDI) & Umum Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya, terdapat perbaikan untuk beberapa proses, yaitu:

1. Supervisor SDI & Umum dapat melakukan persetujuan atau perbaikan melalui aplikasi, sehingga proses persetujuan dan perbaikan menjadi lebih cepat.

2. Informasi status kompetensi pegawai saat ini dapat dilihat oleh Supervisor SDI & Umum melalui aplikasi tanpa harus meminta laporan secara konvensional kepada Staf SDI & Umum. Sehingga hal ini dapat berguna bagi Supervisor SDI & Umum dalam mengambil keputusan

C Spesifikasi Kebutuhan (Requirement Specification)

Spesifikasi kebutuhan (requirement specification) adalah tahapan yang mengacu pada pembuatan dokumen yang dapat ditinjau secara sistematis, dapat dievaluasi, dan disetujui. Dokumen pada spesifikasi kebutuhan ini membahas

(33)

fungsi-fungsi kebutuhan yang dikelompokkan menjadi kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional.

C.1 Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan fungsional merupakan fungsi-fungsi yang akan dibuat pada aplikasi sesuai dengan hasil analisis kebutuhan masing-masing stakeholder.

Adapun kebutuhan fungsional tersebut adalah sebagai berikut.

C.1.1 Supervisor Laboratorium

Kebutuhan fungsional Supervisor Laboratorium terdiri atas fungsi pencatatan master kompetensi dan fungsi rekapitulasi nilai uji. Adapun penjelasan kebutuhan fungsional per fungsi tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.17 dan Tabel 3.18.

Tabel 3.17 Fungsi Pencatatan Master Kompetensi Nama Fungsi Pencatatan Master Kompetensi

Stakeholder Supervisor Laboratorium

Deskripsi Proses ini dilakukan untuk mencatat data-data kompetensi sesuai dengan ketetapan Parahita Diagnostic Center (PDC) Kondisi Awal 1. Data pengguna tersedia

2. Data jenis kompetensi tersedia 3. Data standar penilaian tersedia 4. Data level kompetensi tersedia

5. Data elemen dan materi uji kompetensi tersedia

Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem

Otentikasi login pengguna Supervisor

Laboratorium

memasukkan username dan password, lalu mengklik tombol

“Login”.

a. Mengecek username dan password Supervisor Laboratorium

b. Jika username dan

password benar, maka akan sistem akan menampilkan informasi dan memberikan session kepada Supervisor Laboratorium

c. Jika username dan

(34)

password salah, maka sistem akan memunculkan notifikasi berupa

“Otentikasi gagal”

Aksi Pengguna Respon Sistem Mencatat jenis kompetensi 1. Supervisor

Laboratorium memilih sub menu master “Jenis Kompetensi”

a. Sistem menampilkan tampilan awal pada menu master “Jenis Kompetensi”.

b. Jika data telah tersedia, maka sistem akan

menampilkan data tersebut c. Jika data tidak tersedia,

maka sistem akan menampilkan informasi

“Belum ada data yang ditampilkan”

2. Supervisor Laboratorium mengklik tombol

“Tambah data baru”

Sistem menampilkan form tambah data jenis kompetensi dan field jenis kompetensi.

3. Supervisor Laboratorium mengisi jenis kompetensi berdasarkan data jenis kompetensi yang meliputi knowledge, skill, attitude secara satu per satu pada form jenis kompetensi.

Setiap satu jenis kompetensi yang diisi, Supervisor Laboratorium mengklik tombol

“Simpan”

a. Sistem akan mengecek apakah seluruh field sudah terisi, jika sudah, maka sistem akan menyimpan data jenis kompetensi b. Jika terdapat field yang

kosong, maka sistem akan memberikan notifikasi

“Gagal menambah data baru”

Aksi Pengguna Respon Sistem Mencatat Level Kompetensi 1. Supervisor

Laboratorium memilih sub menu master “Level Kompetensi”

a. Sistem menampilkan tampilan awal pada menu master “Level

Kompetensi”.

b. Jika data telah tersedia, maka sistem akan menampilkan data level

(35)

kompetensi yang tersedia c. Jika data tidak tersedia,

maka sistem akan menampilkan informasi

“Belum ada data yang ditampilkan”

2. Supervisor Laboratorium mengklik tombol

“Tambah data baru”

Sistem menampilkan form tambah data level kompetensi dan field-field-nya

3. Supervisor Laboratorium mengisi level kompetensi berdasarkan jenis kompetensi dan data level kompetensi yang ditetapkan, yaitu level basic, intermediate, dan advanced secara satu persatu, lalu

mengklik tombol

“Simpan”.

a. Sistem Sistem akan melakukan verifikasi apakah semua field telah terisi atau belum. Jika field telah terisi semua, maka sistem akan menyimpan master data level

kompetensi

b. Jika terdapat field yang belum diisi dan Supervisor Laboratorium mengklik tombol “Simpan”, maka sistem akan menampilkan notifikasi “Gagal

menambah data baru”

Aksi Pengguna Respon Sistem Mencatat standar penilaian 1. Supervisor

Laboratorium memilih sub menu master “Standar Penilaian”

a. Sistem menampilkan tampilan awal pada menu master “Standar Penilaian”.

b. Jika data telah tersedia, maka sistem akan

menampilkan data standar penilaian yang tersedia c. Jika data tidak tersedia,

maka sistem akan menampilkan informasi

“Belum ada data yang ditampilkan”

2. Supervisor Laboratorium mengklik tombol

“Tambah data baru”

Sistem menampilkan form tambah data standar penilaian dan field-field-nya yang terdiri atas jenis kompetensi, standar nilai, dan parameter

3. Supervisor Laboratorium mengisi standar

a. Sistem Sistem akan melakukan verifikasi apakah semua field telah

(36)

penilaian

berdasarkan jenis kompetensi yang dipilih dan data standar penilaian, yaitu 1 sampai 5, lalu mengisi

parameter penilaian pada setiap angka standar penilaiannya, dan kemudian

mengklik tombol

“Simpan Data”.

terisi atau belum. Jika field telah terisi semua, maka sistem akan menyimpan data master standar penilaian

b. Jika terdapat field yang belum diisi dan Supervisor Laboratorium mengklik tombol “Simpan”, maka sistem akan menampilkan notifikasi “Gagal

menambah data baru”

Aksi Pengguna Respon Sistem Mencatat elemen dan materi uji kompetensi 1. Supervisor

Laboratorium memilih sub menu master “Elemen Kompetensi”

a. Sistem menampilkan tampilan awal pada menu master “Elemen

Kompetensi”.

b. Jika data telah tersedia, maka sistem akan

menampilkan data elemen kompetensi

c. Jika data tidak tersedia, maka sistem akan menampilkan informasi

“Belum ada data yang ditampilkan”

2. Supervisor Laboratorium mengklik tombol

“Tambah data baru”

Sistem menampilkan form tambah data elemen kompetensi dan field-field elemen

kompetensi (bagian, sub bagian, elemen kompetensi, jenis kompetensi, dan level kompetensi)

3. Supervisor Laboratorium mengisi elemen kompetensi berdasarkan data elemen kompetensi dan materi uji bagian laboratorium dengan memilih bagian, sub bagian, jenis kompetensi dan level

a. Sistem menampilkan data bagian yang tersedia pada combobox “Bagian”

b. Sistem menampilkan data sub bagian yang tersedia pada combobox “Sub Bagian”

c. Sistem menampilkan jenis kompetensi yang tersedia pada combobox “Jenis Kompetensi”

d. Sistem menampilkan level

(37)

kompetensi terlebih dahulu. Setelah mengisi, lalu Supervisor Laboratorium mengklik tombol

“Simpan”

kompetensi yang tersedia pada combobox “Level Kompetensi”

e. Sistem akan mengecek apakah seluruh field sudah terisi, jika sudah, maka sistem akan menyimpan data elemen kompetensi yang baru diisi

f. Jika terdapat field yang kosong, maka sistem akan memberikan notifikasi

“Gagal menambah data baru”

4. Supervisor Laboratorium mengklik icon list pada kolom materi uji di masing- masing elemen kompetensi.

Kemudian, Supervisor Laboratorium mengisi soal materi uji sesuai jumlah yang diinginkan dan mengisi standar nilai pada setiap materi uji lalu mengklik tombol

“Simpan”

a. Sistem menampilkan data elemen kompetensi yang tersedia

b. Sistem menampilkan form Tambah Data Materi Uji dan field materi uji c. Jika data materi uji yang

diisi lebih dari satu, maka sistem akan menampilkan satu field baru

d. Sistem menampilkan standar nilai pada combobox Standar Nilai e. Sistem akan mengecek

apakah seluruh field sudah terisi. Jika sudah, maka sistem akan menyimpan data materi uji. Jika

terdapat field yang kosong, maka sistem akan

menampilkan notifikasi

“Gagal menambah data baru”

Alur Alternatif Aksi Pengguna Respon Sistem

- -

Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem 1. Supervisor

Laboratorium memasukkan username dan password yang salah

a. Sistem akan menampilkan notifikasi “Otentikasi gagal”

b. Sistem menampilkan halaman login awal

(38)

2. Supervisor Laboratorium memasukkan huruf ke dalam field yang seharusnya diisi angka

Sistem akan menampilkan notifikasi “Isian harus berupa angka”

Kondisi Akhir Fungsi ini akan menghasilkan beberapa master data yang akan digunakan dalam proses analisis kebutuhan pelatihan, yaitu:

1. Master data jenis kompetensi 2. Master data level kompetensi 3. Master data standar penilaian 4. Master data elemen kompetensi Kebutuhan Non

Fungsional

1. Functionality Fungsi pencatatan master kompetensi hanya dapat diakses oleh Supervisor Laboratorium 2. Reliability Seluruh master kompetensi dapat

tersimpan apabila semua field telah terisi

3. Usability a. Pemilihan warna yang tepat dan tidak mencolok

b. Bahasa yang digunakan dalam fungsi pencatatan master kompetensi adalah bahasa Indonesia

c. Menu-menu yang terdapat dalam fungsi pencatatan master kompetensi dibuat tree view untuk

mempermudah pengguna dalam membaca menu 4. Efficiency Waktu respon simpan pada

aplikasi kurang dari 30 detik

Berikut ini adalah penjelasan untuk fungsi rekapitulasi nilai uji yang dilakukan oleh Supervisor Laboratorium. Fungsi rekapitulasi nilai uji dapat dilihat pada Tabel 3.18.

Tabel 3.18 Fungsi Rekapitulasi Nilai Uji Nama Fungsi Rekapitulasi nilai uji

Stakeholder Supervisor Laboratorium

(39)

Deskripsi Proses ini merupakan proses merekap nilai dari jawaban uji kompetensi Staf Analis Laboratorium yang hasilnya akan digunakan dalam proses analisis kebutuhan pelatihan Kondisi Awal 1. Data pengguna tersedia

2. Data pegawai tersedia 3. Data bagian tersedia 4. Data sub bagian tersedia 5. Data jenis kompetensi tersedia 6. Data level kompetensi tersedia 7. Data standar penilaian tersedia 8. Data elemen kompetensi tersedia 9. Data uji knowledge tersedia 10. Data uji skill tersedia 11. Data uji attitude tersedia

Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem

Otentikasi login pengguna Supervisor

Laboratorium

memasukkan username dan password

a. Mengecek username dan password Supervisor Laboratorium

b. Jika username dan

password benar, maka akan sistem akan menampilkan informasi dan memberikan session kepada Supervisor Laboratorium

c. Jika username dan password salah, maka sistem akan memunculkan notifikasi berupa

“Otentikasi gagal”

Aksi Pengguna Respon Sistem Mencatat nilai uji knowledge 1. Supervisor

Laboratorium memilih sub menu

“Rekapitulasi nilai uji”, lalu memilih bagian dan sub bagian dan

kemudian memilih periode.

a. Sistem menampilkan data bagian dan sub bagian yang tersedia pada combobox b. Sistem menampilkan

pilihan periode penilaian yang sudah ditentukan c. Sistem menampilkan nama

pegawai yang akan dinilai sesuai bagian dan sub bagiannya

(40)

2. Supervisor Laboratorium mengklik icon penilaian pada nama pegawai yang dipilih

Sistem menampilkan tiga tab penilaian (knowledge, skill, attitude) yang berisi elemen kompetensi sesuai dengan bagian dan sub bagian yang dipilih sebelumnya

3. Supervisor Laboratorium memilih tab knowledge, lalu mengisi nilai, dan kemudian mengklik tombol “Simpan”

a. Sistem menampilkan tab penilaian knowledge b. Sistem menghitung gap

kompetensi dari standar nilai dengan nilai yang diisi pada setiap materi uji (Gap kompetensi = standar nilai - nilai yang diberikan)

c. Sistem menjumlah nilai gap kompetensi, lalu menghitung nilai rata-rata gap kompetensi pada masing-masing jenis dan level kompetensi

(Rata-rata gap

kompetensi = jumlah gap seluruh materi uji/jumlah soal materi uji)

d. Sistem menampilkan nilai rata-rata gap kompetensi dari setiap level kompetensi untuk jenis kompetensi knowledge

e. Sistem menyimpan seluruh nilai dari kompetensi knowledge

Aksi Pengguna Respon Sistem Mencatat nilai uji skill

1. Supervisor Laboratorium memilih tab skill, lalu mengisi nilai, dan kemudian mengklik tombol

“Simpan”

a. Sistem menampilkan tab penilaian skill

b. Sistem menghitung nilai gap kompetensi dari standar nilai dengan nilai yang diisi

(Gap kompetensi = standar nilai - nilai yang diberikan)

c. Sistem menjumlah nilai gap kompetensi, lalu menghitung nilai rata-rata

(41)

pada setiap jenis dan level kompetensi

(Rata-rata gap

kompetensi = jumlah gap seluruh materi uji/jumlah soal materi uji)

d. Sistem menampilkan nilai rata-rata gap kompetensi dari setiap level

kompetensi untuk jenis kompetensi skill

e. Sistem menyimpan seluruh nilai dari kompetensi skill Aksi Pengguna Respon Sistem

Mencatat nilai uji attitude 1. Supervisor

Laboratorium memilih tab attitude, lalu mengisi nilai, dan kemudian mengklik tombol “Simpan”

a. Sistem menampilkan tab penilaian attitude b. Sistem menghitung nilai

gap kompetensi dari standar nilai dengan nilai yang diisi

(Gap kompetensi = standar nilai - nilai yang diberikan)

c. Sistem menjumlah nilai gap kompetensi, lalu menghitung nilai rata-rata gap kompetensi pada setiap jenis dan level kompetensi (Rata-rata gap

kompetensi = jumlah gap seluruh materi uji/jumlah soal materi uji)

d. Sistem menampilkan nilai rata-rata gap kompetensi dari setiap level

kompetensi untuk jenis kompetensi attitude

e. Sistem menyimpan seluruh nilai dari kompetensi attitude

Alur Alternatif Aksi Pengguna Respon Sistem

- -

Alur Eksepsi Aksi Pengguna Respon Sistem

(42)

1. Supervisor Laboratorium memasukkan username dan password yang salah

a. Sistem akan menampilkan notifikasi “Otentikasi gagal”

b. Sistem menampilkan halaman login awal Kondisi Akhir 1. Nilai rata-rata gap kompetensi knowledge

2. Nilai rata-rata gap kompetensi skill 3. Nilai rata-rata gap kompetensi attitude Kebutuhan Non

Fungsional

1. Functionality Fungsi rekapitulasi nilai uji hanya dapat diakses oleh masing- masing Supervisor Parahita Diagnostic Center. Namun, saat ini hanya dapat diakses oleh Supervisor Laboratorium 2. Reliability Perhitungan dapat berjalan

dengan baik dan memberikan hasil yang akurat

3. Usability a. Pemilihan warna yang tepat dan tidak mencolok

b. Bahasa yang digunakan dalam fungsi rekapitulasi nilai uji adalah bahasa Indonesia

c. Proses rekapitulasi nilai uji dilakukan secara bertahap agar mempermudah pengguna mengoperasikan fungsi tersebut

4. Efficiency Waktu proses perhitungan pada aplikasi tidak lebih dari 1 menit C.1.2 Staf Sumber Daya Insani (SDI) & Umum

Kebutuhan fungsional Staf SDI & Umum terdiri atas fungsi analisis kebutuhan pelatihan, fungsi pengajuan rencana pelatihan, dan fungsi pembuatan laporan rencana pelatihan internal. Adapun penjelasan kebutuhan fungsional per fungsi tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.19, Tabel 3.20 dan Tabel 3.21.

Tabel 3.19 Fungsi Analisis Kebutuhan Pelatihan Nama Fungsi Analisis Kebutuhan Pelatihan

Stakeholder Staf Sumber Daya Insani (SDI) & Umum

(43)

Deskripsi Proses ini dilakukan oleh Staf SDI & Umum untuk

menganalisa kebutuhan pelatihan berdasarkan kompetensi knowledge, skill, dan attitude

Kondisi Awal 1. Data pengguna tersedia 2. Data pegawai

3. Data bagian tersedia 4. Data sub bagian tersedia 5. Data rule tersedia

6. Data jenis kompetensi tersedia 7. Nilai rata-rata knowledge tersedia 8. Nilai rata-rata skill tersedia 9. Nilai rata-rata attitude tersedia

Alur Normal Aksi Pengguna Respon Sistem Otentikasi login pengguna

Staf SDI & Umum memasukkan username dan password

a. Mengecek username dan password Staf SDI &

Umum

b. Jika username dan

password benar, maka akan sistem akan menampilkan informasi dan memberikan session kepada Staf SDI &

Umum

c. Jika username dan password salah, maka sistem akan memunculkan notifikasi berupa

“Otentikasi gagal”

Aksi Pengguna Respon Sistem Mencatat rule toleransi gap setiap jenis kompetensi 1. Staf SDI & Umum

memilih sub menu

“Rule”

a. Sistem menampilkan data jenis kompetensi beserta persentase rule toleransi gap setiap jenis kompetensi b. Jika data telah tersedia,

maka sistem akan menampilkan data rule toleransi gap yang tersedia c. Jika data tidak tersedia,

maka sistem akan menampilkan informasi

“Belum ada data yang dapat ditampilkan”

2. Staf SDI & Umum mengklik tombol

“Tambah data baru”

Sistem menampilkan form tambah data rule, jika kedepannya terdapat jenis kompetensi baru.

Gambar

Gambar 3.7 Alir Proses Pembuatan Laporan Rencana Pelatihan Internal Saat Ini
Tabel 3.7 Penjelasan Alir Pembuatan Laporan Rencana Pelatihan Saat Ini  Phase  No.
Tabel 3.10 Contoh Data Elemen dan Materi Uji Kompetensi  Kompetensi : Staff Analis Klinik Rutin
Tabel 3.17 Fungsi Pencatatan Master Kompetensi  Nama Fungsi  Pencatatan Master Kompetensi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Managing Director Local Business Manager Sales Admin Voucher Team Billing Business Manager Supervisor CS SmartBilling CS SmartBilling Supervisor CS G-Warnet

Pelaksanaan program pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya insani, pastinya tidak terlepas dari kendala atau permasalahan yang dihadapi UPT

0 Aplikasi Pemesanan Katering 1 Mengelola Data Master 5 Mengelola Data Pembayaran 2 Transaksi Pemesanan 6 Membuat Laporan 4 Transaksi Pembayaran 3 Persetujuan Pemesanan Oleh

dikonsumsi oleh armada kapal selain jarak tempuh. Data Daya: data ini berisikan tentang daya armada kapal yang dikeluarkan dalam satuan knot. Dimana setiap armada dan

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan untuk mengetahui bagaimana Pengaruh Pelatihan, Pengembangan Sumber Daya Insani dan Kompensasi Syariah Terhadap Kinerja

Data Flow Diagram Level 2 Proses 7 Penyajian History Pemesanan dan Pembayaran Diagram alir data pada level 2 proses 7 pelanggan melihat pesanan sebelumnya dan melakukan

6.1. Penyediaan Sumber Daya  6.1. Penyediaan Sumber Daya  ­ umum  ­ kompetensi, kesadaran, dan pelatihan  6.2. Sumber Daya Manusia 

Hasil yang diharapkan Hasil yang diperoleh selesai kontrak kaveling muncul persetujuan selesai kontrak kaveling persetujuan selesai kontrak kaveling Pengujian persetujuan