• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pembangunan Ekonomi dan Determinan Lainnya Terhadap Dampak Bencana Alam: Kasus Indonesia Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Pembangunan Ekonomi dan Determinan Lainnya Terhadap Dampak Bencana Alam: Kasus Indonesia Tahun"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Pembangunan Ekonomi dan Determinan Lainnya Terhadap Dampak Bencana Alam: Kasus Indonesia Tahun 2013-2019

IPB UNIVERSITY

SEMINAR HASIL SEKOLAH PASCA SARJANA

Dihqon Nadaamist (H151190266

)

Pembimbing :

1. Prof. Dr. Ir. D S Priyarsono, MS

2. Dr. Alla Asmara, S.Pt, M.Si

(2)

• Indonesia merupakan negara rawan bencana

• Bencana alam seringkali melanda Indonesia.

• Benson dan Clay (1997) menyatakan bahwa bencana alam dapat menyebabkan kerusakan dan gangguan yang besar, menimbulkan korban jiwa serta mengganggu perekonomian suatu negara.

PENDAHULUAN

(3)

PENDAHULUAN

1641

1948

1684

2287

2851

2571

3814

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500

2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Sumber : Data bencana Indonesia BNPB, 2020 (diolah)

Gambar 1 Jumlah kejadian bencana alam di Indonesia tahun 2013-2019

5112

4034

148

5429

351

1563

147 4 2 97

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Sumber : Data bencana Indonesia BNPB, 2020 (diolah)

Gambar 2 Jumlah kejadian bencana alam menurut jenis bencana di Indonesia tahun 20013-2019

Jumlah bencana alam di Indonesia dari tahun 2013-2019 cenderung meningkat dan bencana alam yang paling sering terjadi adalah angin puting beliung, banjir dan tanah longsor

(4)

PENDAHULUAN

92623

56665

25943

50114 51835

322864

75747

0 50000 100000 150000 200000 250000 300000 350000

2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Sumber : Data bencana Indonesia BNPB, 2020 (diolah)

Gambar 3 Total unit kerusakan akibat bencana alam di Indonesia 2013-2019

Tingkat kerusakan akibat bencana alam merupakan salah satu proksi dari dampak bencana alam. Total kerusakan dari tahun 2013-2019 fluktuasi dan dampak paling besar terjadi pada tahun 2018.

(5)

• Dampak langsung bencana terhadap masyarakat adalah hilangnya nyawa manusia dan hancurnya modal fisik. Penghancuran langsung faktor input diikuti oleh gangguan dalam produksi dan output (Raschky 2008).

• Menurut Noy (2008) menemukan bahwa negara-negara dengan tingkat pendapatan perkapita yang lebih tinggi, keterbukaan terhadap perdagangan yang lebih luas, serta tingginya pembelanjaan pemerintah akan mampu menahan guncangan awal dari bencana.

• Sedangkan, menurut Songwathana (2018) PDB per kapita dan populasi perkotaan memiliki hubungan positif dengan jumlah kerusakan akibat bencana alam (dampak bencana alam).

PENDAHULUAN

(6)

• Saat ini penelitian mengenai pengaruh pembangunan ekonomi dan determinan lainnya terhadap dampak bencana alam di dunia mudah kita temui, sedangkan di Indonesia belum banyak dilakukan.

• Murujuk pada studi-studi empiris yang ada, ditemukan adanya variasi hubungan antara pembangunan ekonomi dengan dampak bencana alam.

• Penelitian sebelumnya juga belum menambahkan beberapa faktor penting yaitu faktor pembangunan manusia, ketimpangan pendapatan dan tingkat demokrasi suatu daerah. Penelitian ini membahas beberapa variabel yang tidak dibahas dipenelitian sebelumnya, maka penelitian ini ada.

PENDAHULUAN

(7)

1. Bagaimana kondisi bencana alam, tingkat kerusakan akibat bencana alam, pembangunan ekonomi, sumberdaya manusia, ketimpangan pendapatan dan demokrasi di Indonesia?

2. Bagaimana pengaruh pembangunan ekonomi dan determinan lainnya terhadap dampak bencana alam di Indonesia?

Perumusan Masalah

(8)

1. Memberikan gambaran umum tentang bencana alam, tingkat kerusakan akibat bencana alam, pembangunan ekonomi, sumberdaya manusia, ketimpangan pendapatan dan demokrasi di Indonesia

2. Menganalisis pengaruh pembangunan ekonomi dan determinan lainnya terhadap dampak bencana alam di Indonesia

Tujuan Penelitian

(9)

TINJAUAN PUSTAKA

Bukti-Bukti Empiris

• Tselios dan Tompkins (2018) Negara-negara dengan tingkat ketimpangan pendapatan yang lebih besar memiliki lebih banyak orang yang terkena dampak daripada di negara-negara yang lebih setara

• Songwathana (2018) PDB per kapita dan populasi perkotaan memiliki hubungan positif dengan jumlah kerusakan akibat bencana alam.

• Felbermayr dan Groschl (2014) pertumbuhan ekonomi, keterbukaan internasional, dan institusi demokrasi mengurangi dampak buruk dari bencana alam.

• Raschky (2008) pembangunan ekonomi merupakan faktor penting dalam menentukan kerentanan masyarakat terhadap bencana alam dilihat berdasarkan PDB Perkapita.

• Toya dan Skidmore ( 2007) Pembangunan ekonomi dan kerugian ekonomi yang disebabkan

bencana berbanding terbalik.

(10)

TINJAUAN PUSTAKA

Gambar 5 Kerangka pemikiran

Keterangan : : Hubungan sebab-akibat

(11)

TINJAUAN PUSTAKA

• Jumlah kejadian bencana alam meningkatkan dampak bencana alam provinsi di Indonesia

• Pembangunan ekonomi (pendapatan perkapita) mengurangi dampak bencana alam provinsi di Indonesia.

• Pembangunan demokrasi (Indeks demokrasi indonesia) mengurangi dampak bencana alam provinsi di Indonesia

• Ketimpangan Pendapatan (Indeks Gini) meningkatkan dampak bencana alam provinsi di Indonesia

• Pembangunan Manusia (Indeks Pembangunan Manusia) mengurangi dampak bencana alam provinsi di Indonesia

• Jumlah populasi penduduk meningkatkan dampak bencana alam provinsi di Indonesia

• Luas wilayah menurunkan dampak bencana alam provinsi di Indonesia

Hipotesis Penelitian

(12)

Problem

METODOLOGI PENELITIAN

• Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk time series dan cross section. Data time series pada penelitian ini menggunakan data tahunan dari tahun 2013 sampai dengan 2019. Sementara itu data cross section yang digunakan adalah data 33 provinsi di Indonesia.

• Data sekunder yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari berbagai sumber dari

Badan Pusat Statistik (BPS), Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI) BNPB. Selain itu

penelitian ini juga menggunakan data deskriptif tentang bencana alam Indonesia lewat

kumpulan artikel, jurnal dan laporan lain.

(13)

Problem

METODOLOGI PENELITIAN

Analisis menggunakan dua pendekatan

• Metode analisis deskriptif : bencana alam, tingkat kerusakan akibat bencana alam, pembangunan ekonomi, sumberdaya manusia, ketimpangan pendapatan dan demokrasi di Indonesia

• Metode kuantitatif menggunakan metode panel dinamis melalui pendekatan First-

Differences Generalized Method of Moments (FD-GMM)

(14)

Problem

METODOLOGI PENELITIAN

LNTKit= α1 + α2 LNTKit-1 + α3 IDIit + α4 LNPERKAPITAit+ α5 LNPOPit+ α6 LNLUASit+ α7 LNKEJADIANit + µit

LNKERUGIANit = α1 + α2 LNKERUGIANit-1 + α3 LNPOPit + α4 LNPERKAPITAit + α5 GINIit + α6 IPMit + α7 LNTKit + α8 LNLUASit + µit

Keterangan :

1 : Intersep

2 −∝8 : Koefisien masing-masing variabel

𝜇𝑖𝑡 : Error Term

𝐿𝑁𝑇𝐾𝑖𝑡 : Tingkat Kerusakan (unit) provinsi i pada tahun t (logaritma natural)

𝐿𝑁𝑇𝐾𝑖𝑡−1 : Tingkat Kerusakan (unit) tahun sebelumnya (time lag) (logaritma natural) 𝐿𝑁𝐾𝐸𝑅𝑈𝐺𝐼𝐴𝑁𝑖𝑡 : Kerugian Ekonomi (Unit/Rp) provinsi i pada tahun t (logaritma natural)

𝐿𝑁𝐾𝐸𝑅𝑈𝐺𝐼𝐴𝑁𝑖𝑡−1 : Kerugian Ekonomi (Unit/Rp) tahun sebelumnya (time lag) (logaritma natural) 𝐼𝐷𝐼𝑖𝑡 : Persentase Indeks Demokrasi menurut Provinsi (persen) provinsi i pada tahun t 𝐼𝑃𝑀𝑖𝑡 : Persentase Indeks Pembangunan menurut Provinsi (persen) provinsi i pada tahun t 𝐺𝐼𝑁𝐼𝑖𝑡 : Persentase Indeks Gini menurut Provinsi (persen) provinsi i pada tahun t

𝐿𝑁𝐿𝑈𝐴𝑆𝑖𝑡 : Luas Wilayah (km2) provinsi i pada tahun t (logaritma natural)

𝐿𝑁𝐾𝐸𝐽𝐴𝐷𝐼𝐴𝑁𝑖𝑡 : Jumlah Kejadian Bencana Alam (unit) provinsi i pada tahun t (logaritma natural) 𝐿𝑁𝑃𝑂𝑃𝑖𝑡 : Populasi Penduduk (jiwa) provinsi i pada tahun t (logaritma natural)

(15)

HASIL DAN

PEMBAHASAN

924 706

622 180

165 154 103

95 76

0 100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 JAWA TENGAH

JAWA BARAT JAWA TIMUR ACEH SULAWESI SELATAN KALIMANTAN SELATAN SUMATERA BARAT SUMATERA SELATAN KALIMANTAN TENGAH

Kejadian Bencana

Sumber : BNPB 2020 (diolah)

Gambar 6 Provinsi-Provinsi dengan Jumlah Bencana Alam Paling Banyak (Provinsi Paling Rawan Bencana Alam) Tahun 2019

(16)

HASIL DAN

PEMBAHASAN

Tahun Rumah

Fasilitas Kesehatan

Fasilitas Peribadatan

Fasilitas Pendidikan

2013 89718 321 684 1900

2014 55481 63 355 766

2015 25522 32 158 231

2016 47797 232 601 1484

2017 49677 117 715 1326

2018 370153 287 1503 2984

2019 73723 213 688 1123

Tabel 2 Jumlah kerusakan akibat bencana alam tahun 2013-2019

Tahun

Meninggal Dunia dan Hilang

Menderita dan Mengungsi

2013 512 3892000

2014 604 6281400

2015 276 1277000

2016 578 3162491

2017 378 3674369

2018 6240 10417179

2019 589 6103421

Tabel 3 Jumlah korban jiwa akibat bencana alam tahun 2013-2019

Sumber : DIBI BNPB, 2020

Dampak materi (kerusakan bangunan maupun fasilitas publik) maupun non materi (korban meninggal dan menderita) akibat bencana alam dari tahun 2013-2019 mengalami fluktuasi

(17)

HASIL DAN

PEMBAHASAN

0 200000 400000 600000 800000 1000000 1200000 1400000 1600000 1800000 2000000

Gambar 7 Pendapatan Perkapita provinsi-provinsi di Indonesia tahun 2019

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00 100,00

Gambar 8 Indeks demokrasi provinsi-provinsi di Indonesia tahun 2019

0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 80,00 90,00

0,32 0,320,310,330,320,330,340,33 0,27

0,34 0,390,4

0,36 0,42

0,370,370,370,38

0,360,330,340,330,33 0,37

0,33 0,390,40,41

0,37 0,320,31

0,390,39

0,00 0,05 0,10 0,15 0,20 0,25 0,30 0,35 0,40 0,45

Gambar 10 Indeks gini provinsi-provinsi di Indonesia tahun 2019 Gambar 9 Indeks pembangunan manusia provinsi-provinsi di Indonesia tahun 2019

(18)

HASIL DAN

PEMBAHASAN

Kuadran PDRB perkapita dengan dampak bencana alam (tingkat

kerusakan)

Indeks gini provinsi dengan dampak bencana alam

(tingkat kerusakan)

Indeks demokrasi dengan dampak bencana alam (tingkat

kerusakan)

Indeks pembangunan manusia dengan dampak

bencana alam (tingkat kerusakan) I Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa

Timur

Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara

Jawa Tengah, Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat

Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara.

II Sumatera Utara, Riau, DKI Jakarta, Banten dan Kalimantan Timur

DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Banten, Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Barat, Papua Barat, dan Papua

Aceh, Riau, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kep. Bangka Belitung, Kep. Riau, DKI Jakarta,DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat,

Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Sulawesi Barat

Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Kep. Bangka Belitung, Kep. Riau, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Banten, Bali, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Utara

III Aceh, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu,

Lampung, Kep. Bangka Belitung, Kep. Riau, DI Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,

Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Barat, Papua Barat, Papua

Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kep. Bangka Belitung, Kep. Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tengah

Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Lampung, Banten, Papua Barat, dan Papua

Sumatera Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Timur,

Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Barat, Papua Barat dan Papua

IV Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Maluku Utara

Maluku dan Maluku Utara Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Maluku Utara

Nusa Tenggara Barat, Maluku dan Maluku Utara

Tabel 4 Pengelompokan provinsi berdasarkan nilai dampak bencana alam (tingkat kerusakan akibat bencana alam dan variabel lainnya 2019

(19)

HASIL DAN

PEMBAHASAN

Parameter Estimated Coefficient Standard Error p-Value

Ln_TKi,t-1 -0.10536878 0.0324516 0.001***

IDI -0.0367606 0.0117801 0.002***

Ln_Perkapita -3.285018 1.234412 0.008***

Ln_Pop 14.48239 1.003952 0.000***

Ln_Luas 8.150042 0.0782337 0.177

Ln_Kejadian 0.4565601 0.0782337 0.000***

AB Test

Arellano-Bond m1 Arellano-Bond m2

Sargan Test

Z -2.3383 0.26402 chi2(33)= 27.49735 Prob>chi2= 0.7375

Prob > z 0.0194 0.7918

Parameter Estimated Coefficient Standard Error p-Value

Fd-GMM -0.10536878 0.0324516 0.001***

PLS 0.01835875 0.0663205 0.782

Fixed Effects -0.16208275 0.074216 0.030**

Tabel 5 Hasil uji estimasi Model 1 GMM Variabel Dependen TKi,t

• Melalui uji konsistensi (uji Arrelano-Bond), uji validitas (uji sargan) dan uji ketidakbiasan menunjukkan model layak digunakan.

• Variabel tingkat kerusakan periode sebelumnya, pendapatan perkapita, indeks demokrasi provinsi, jumlah kejadian bencana alam dan jumlah penduduk signifikan terhadap dampak bencana alam (tingkat kerusakan akibat bencana alam).

(20)

HASIL DAN

PEMBAHASAN

Tabel 6 Hasil uji estimasi Model 2 GMM Variabel Dependen KERUGIANi,t

Parameter Estimated Coefficient Standard Error p-Value

Ln_Kerugiani,t-1 -0.00050094 0.0005421 0.355

Ln_Pop -0.10336547 0.0025365 0.000***

Ln_Perkapita -0.01453 501 0.0028963 0.000***

Gini 0.04077932 0.0120268 0.001***

IPM -0.00485062 0.0001671 0.000***

Ln_TK 0.08734076 0.0001961 0.000***

Ln_Luas 0.01113006 0.0035529 0.002***

AB Test

Arellano-Bond m1 Arellano-Bond m2

Sargan Test

Z -1.5266 0.91775 chi2(33)= 27.25491 Prob>chi2= 0.7484

Prob > z 0.1269 0.3588

Parameter Estimated Coefficient Standard Error p-Value

Fd-GMM -0.00050094 0.0005421 0.355

PLS -0.00745098 0.0082269 0.366

Fixed Effects 0.00186172 0.0059997 0.757

• Melalui uji konsistensi (uji Arrelano-Bond), uji validitas (uji sargan) dan uji ketidakbiasan menunjukkan model layak digunakan.

• Variabel pendapatan perkapita, indeks gini provinsi, indeks pembangunan manusia, tingkat kerusakan akibat bencana alam, jumlah penduduk dan luas wilayah signifikan terhadap dampak bencana alam (kerugian ekonomi)

(21)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Dampak bencana alam dan jumlah kejadian bencana alam dari tahun 2013-2019 mengalami fluktuasi tapi trennya cenderung meningkat

2. Tingkat kerawanan dan dampak bencana alam terbesar ada di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat

3. Daerah dengan pendapatan per kapita tinggi, demokratis, ketimpangan pendapatan

rendah dan pembangunan manusianya baik akan lebih siap menghadapi bencana alam,

dapat mengurangi dampak bencana alam dan pasca bencanapun akan cenderung lebih

baik

(22)

SIMPULAN DAN SARAN

1. Pemerintah pusat dan daerah diharapkan dapat menggiatkan maupun melakukan pendampingan usaha di semua sektor perekonomian

2. Pemerintah pusat diharapkan membuat mitigasi bencana masuk ke dalam kurikulum sekolah (pembangunan manusia meningkat)

3. Pemerintah diharapkan dapat memperkuat KPK maupun lembaga lain seperti

POLRI dan Kejaksaaan serta media untuk mengontrol dan mengawasi pengeluaran daerah

4. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan dapat menganalisis faktor lain yang dapat memengaruhi dampak bencana alam, sehingga dapat memperkaya hasil penelitian dan diperoleh hasil yang lebih baik dan akurat.

Saran

(23)

TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan dari penelitian adalah pada level teks, editorial Media Indonesia menampilkan wacana bahwa bencana alam yang melanda negeri ini akibat kelalaian pemerintah yang

berkelanjutan dengan perhatian terhadap alam ( ), pembangunan yang memperhatikan ketimpangan pendapatan menurut etnis ( # ). Akhir akhir ini mulai antri beberapa paradigma

z Dalam penanganan sementara dikarenakan kondisi kerusakan akibat bencana, mengingat adanya perbaikan permanen dan menurut urgensinya maka penanganan sementara harus

Sistem Pengamanan Database Pada Paralel Server Terhadap Kerusakan Dan Gangguan Akibat Bencana Alam mampu mengamankan data karena proses pembackupan data

alam atau akibat yang ditimbulkan oleh suatu bencana terhadap kehidupan manusia.. Dengan demikian, maka dapat digarisbawahi bahwa sesungguhnya

Dan pendapatan masyarakat setelah terjadinya bencana alam yang paling banyak adalah pada golongan sedang dan Bencana yang terjadi di Air Terjun Dua Warna memiliki dampak terhadap

Badan Kesbanglinmas PB, yang terkena dampak pada saat melakukan tugas dalam penanganan bencana alam diwilayah Kabupaten sleman. Ko6an bencana alam yang mengalami kerusakan

Untuk menganalisis pengaruh indeks pembangunan manusia , tingkat pertumbuha ekonomi, tenaga kerja dan jumlah penduduk terhadap ketimpangan pendapatan di Provinsi Jawa