• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENGAMANAN DATABASE PADA PARALEL SERVER TERHADAP KERUSAKAN DAN GANGGUAN AKIBAT BENCANA ALAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "SISTEM PENGAMANAN DATABASE PADA PARALEL SERVER TERHADAP KERUSAKAN DAN GANGGUAN AKIBAT BENCANA ALAM"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

43

SISTEM PENGAMANAN DATABASE PADA PARALEL SERVER TERHADAP KERUSAKAN DAN

GANGGUAN AKIBAT BENCANA ALAM

Widhi Arianto Putra1), Marti Widya Sari2), Muhammad Fairuzabadi3)

1,2,3Program Studi Teknik Informatika, Universitas PGRI Yogyakarta

1)widhiap@gmail.com, 2)widya@upy.ac.id, 3)fairuz@upy.ac.id

Intisari

Database merupakan bagian yang vital dari sistem Online saat ini. Penelitian ini

bertujuan untuk membuat suatu sistem pendukung keputusan untuk menentukan minat bakat anak di bidang seni. Perusahaan besar dengan dana besar menggunakan sistem operasi komersial dan server database terdistribusi yang canggih, serta perangkat keras yang memadai. Perusahaan kecil tidak memiliki dana yang cukup untuk menggunakan server database komersial, perangkat keras khusus server, maupun sistem operasi khusus server.

Tahap pengembangan aplikasi meliputi (1) analisis, (2) perancangan sistem, (3) implementasi, dan (4) pengujian. Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara, browsing internet dan studi pustaka. Rancangan tersebut telah diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7 dan telah dilakukan pengujian sistem. Pengujian sistem dilakukan dengan black box test dan alpha test.

Penelitian yang dilakukan menghasilkan sebuah aplikasi Sistem Pengamanan Database Pada Paralel Server Terhadap Kerusakan Dan Gangguan Akibat Bencana Alam.

Sistem pengamanan database mampu mengamankan data karena proses pembackupan data sudah disetting sehingga dapat menyimpan database server kedalam directory yang telah ditetapkan sebelumnya dalam keadaan apapun dan membackup data secara periodik atau berkala.

Kata kunci: Databases, System Security, Data Backup.

(2)

44 Abstract

The database is a vital part of today's online system. This research aims to create a decision support system to determine interest in children talents in the arts.

Large companies with large funds using commercial operating systems and advanced distributed database servers, and hardware are adequate. Small companies do not have sufficient funds to use a commercial database server, specialized server hardware, and operating system specific server.

Application development phase include (1) analysis, (2) design of the system, (3) implementation, and (4) testing. Methods of data collection using interviews, internet browsing and literature. The draft has been implemented by using Borland Delphi 7 and has been testing the system. System testing is done by black box test and alpha test.

Research carried out resulted in an application Database Security System In Parallel Server Damage and Disruption Due to Natural Disasters. Database security system capable of securing the data because the data pembackupan process has been configured so as to save the database server into a predetermined directory under any circumstances and backing up data on a periodic basis or periodically.

Keywords: Databases, System Security, Data Backup.

(3)

45 PENDAHULUAN

Database merupakan bagian yang vital dari sistem Online saat ini. Hampir seluruh aplikasi komputer saat ini mnggunakan database. Website blog, berita, hingga aplikasi perkantoran intranet bekerja dengan menggunakan database. Ada berbagai macam database yang biasa digunakan untuk server, namun secara umum ada dua jenis database, yaitu database berbasis file dan database relasional.

Database berbasis file cocok untuk digunakan pada aplikasi kecil yang hanya dijalankan pada satu komputer, sedangkan database relasional menggunakan konsep client server dan cocok digunakan pada aplikasi yang lebih besar dan menggunakan jaringan. Dalam dunia usaha, dikenal beberapa tingkat perusahaan tergantung dari beberapa faktor, seperti kekayaan perusahaan, jumlah karyawan, dan cakupan wilayah operasional. Tergolong perusahaan besar (enterprise) adalah perusahaan dengan lebih dari 1000 karyawan, seperti Google, Microsoft, dan Toyota. Terdapat juga usaha kecil (UKM), dengan jumlah karyawan 10 orang ke bawah. Perusahaan kecil semacam ini biasanya memiliki pendapatan bersih yang sangat terbatas, seringkali kurang dari lima puluh juta rupiah sebulan.

Perusahaan besar dengan dana besar menggunakan sistem operasi komersial dan server database terdistribusi yang canggih, serta perangkat keras yang memadai. Perangkat keras yang biasa digunakan seperti rack server dengan harddisk dengan konfigurasi RAID-5 (stripping + mirroring). Dengan konfigurasi ini, data dituliskan tidak hanya pada satu harddisk, namun beberapa harddisk sekaligus sebagai cadangan apabila salah satu harddisk mengalami kerusakan.

Perusahaan dengan dana yang besar juga sanggup membeli sistem operasi khusus server, seperti Red Hat Linux maupun Windows Server. Kedua sistem operasi ini memiliki berbagai fasilitas untuk menjamin performa serta keselamatan data.

Perusahaan kecil biasanya menggunakan basis data yang bersifat gratis seperti MySQL dan menggunakan sistem operasi desktop biasa seperti windows 7 untuk dijadikan sebagai server. Selain dana yang minim, perusahaan kecil juga biasanya memiliki kebutuhan operasional sistem yang kecil juga. Cornelius Henry (2013) mengadakan penelitian dengan judul “Monitoring Resource Server Berbasis

(4)

46 Linux”. Apabila server menggunakan resource tinggi secara tidak wajar, seperti pada kasus serangan DDOS, server akan melaporkan kondisi tersebut pada admin melalui email. Sistem ini tidak melakukan backup data, namun memberikan pemberitahuan saat sistem kemungkinan akan mengalami gangguan. Yohakim Marwanta (2012) mengadakan penelitian dengan judul “Sistem Pengamanan Basis Data Degnan Teknik Kriptografi Stream Cipher”. Sistem ini mengamankan data yang ada dalam basis data dari pencurian data, dengan melakukan enkripsi. Sistem ini tidak melakukan backup sehingga data tetap akan rusak apabila terjadi kerusakan perangkat keras server.Sitohang (2013) mengadakan penelitian dengan judul “Perangkat Aplikasi Keamanan Data Text Menggunakan Electronic Codebook Dengan Algoritma DES”. Sistem keamanan data teks menggunakan algoritma kriptografi simetri DES ini dapat mengatasi masalah-masalah yang sering terjadi seperti, pencurian data, kerusakan dan penyalahgunaan data, dan user dapat menjaga kerahasiaan data/ file penting yang dimilikinya. Febriansyah (2012) mengadakan penelitian dengan judul “Analisis Dan Perancangan Keamanan Data Menggunakan Algoritma Kriptografi DES (Data Encryption Standard)”. Untuk menjaga kerahasiaan informasi agar tetap terjaga, salah satunya adalah metode algoritma simetris, karena algoritma ini menggunakan kunci yang sama pada saat melakukan proses enkripsi dan deskripsi sehingga data yang kita miliki akan sulit untuk dimengerti maknanya dan untuk proses enkripsi data yang sangat besar akan sangat cepat.

Disaster (bencana) didefinisikan sebagai kejadian yang waktu terjadinya tidak dapat diprediksi dan bersifat sangat merusak. Pengertian ini mengidentifikasikan sebuah kejadian yang tiba-tiba, tidak diharapkan, bersifat sangat merusak, dan kurang perencanaan. Bencana terjadi dengan frekuensi yang tidak menentu dan akibat yang ditimbulkannya meningkat bagi mereka yang tidak mempersiapkan diri terhadap kemungkinan-kemungkinan timbulnya bencana.

Berbagai bencana yang mungkin terjadi antara lain adalah:

a. Bencana alam disebabkan oleh kondisi geografis dan geologis dari lokasi

(5)

47 b. Kebakaran disebabkan oleh faktor lingkungan dan pengaturan sistem

elektrik yang dapat menyebabkan korsleting

c. Kerusakan pada jaringan listrik disebabkan oleh sistem elektrik

d. Serangan teroris disebabkan oleh lemahnya keamanan fisik dan non fisik data center

e. Sistem atau perangkat yang rusak terkait dengan kesalahan manajemen pengawasan perangkat

f. Kesalahan operasional akibat ulah manusia

g. Virus misalkan disebabkan oleh kesalahan pemilihan anti virus yang digunakan

Disaster Recovery menurut terjemahan aslinya mengandung arti pemulihan bencana. DR jika dikaitkan dengan dunia bisnis, akan membawa kita pada definisi Disaster Recovery Planning (DRP) dan Business Continuity Plan (BCP).Bisnis akan bergantung pada informasi yang tersebar dan aplikasi yang memproses informasi tersebut, sehingga aplikasi penopang utama yang spesifik menjadi sangat kritikal sehingga ketika terjadi gangguan hanya beberapa saat maka dapat melumpuhkan kelangsungan bisnis perusahaan. Oleh karenanya, beberapa perusahaan mempunyai suatu arahan yang menjamin ketersediaan kelangsungan bisnis ketika terjadi suatu bencana/gangguan yang tidak direncanakan atau sudah direncanakan.

Satu hal yang menjadi sangat krusial dalam Pemulihan Bencana adalah data dan informasi, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya sangat penting untuk menjaga kekonsistenan dari data dan informasi bagi perusahaan. Kebutuhan ini dapat diakomodasi dengan menggunakan teknologi replikasi data. Replikasi data adalah sebuah proses yang mengopi isi data ke suatu lokasi remote baik yang berlangsung secara kontinu ataupun pada interval tertentu. Replikasi data akan menyediakan hasil kopi data yang lengkap untuk tujuan Pemulihan Bencana.

Lokasi remote biasanya merupakan secondary data center. Teknologi replikasi data memiliki fungsi yang rumit karena secara cerdas mengkopi data ke lokasi yang remote, setelah data yang lengkap sudah direplikasi ke target yang dimaksud maka hanya data yang berubah yang akan direplikasi selanjutnya, sehingga akan

(6)

48 menghemat kebutuhan bandwith. Data kopian inisial yang ada di penyimpanan remote biasa disebut sebagai seeding (penanaman benih).

METODE PENELITIAN

Desain Model Sistem 1. Flowchart

Flowchart utama sesuai Gambar 1 menggambarkan proses aplikasi dari awal yaitu tampilan menu utama kemudian memilih menu yang tersedia yaitu menu pengaturan, history backup dan daftar server. Apabila tidak ingin memilih menu maka akan kembali ke menu utama sedangkan apa bila memilih menu yang menu yang tersedia maka proses telah selesai.

Gambar 1 Flowchart Utama

(7)

49 2. Desain Layout Sistem

a. Form Setting Backup

Form setting backup berfungsi sebagai penghubung dengan server yang akan di backup databasenya. Pada form ini terdapat tampilan database yang ada di server dengan keterangan data yang dipilih. Apabila ingin mengatur interval waktu backup database bisa menggisi textbox inteval waktu backup dalam satuan menit. Sedangkan untuk menyambungkan Aplikasi Pengamanan Database Pada Pararel Server harus mengisikan textbok username dan password kemudian memilih tombol simpan setting. Pada bagian bawah terdapat keterangan log. Tampilan desain layout sistem disajikan pada Gambar 2 berikut.

Aplikasi Pengamanan Database Pada Pararel Server

Setting Backup Setting Reseiver Koneksi FTP Mode Aplikasi Lihat Log

database1 database2 database3 database4

Daftar Database

Database yang dipilih Test

Interval waktu backup menit Username

Password

16:23:20 :Menghubungkan ke server...

Simpan Setting

Gambar 2. Rancangan Form Setting Backup

b. Form Setting Receiver

Form setting receiver berfungsi sebagai pengatur waktu pembaharuan waktu backup database pada server. Pada form ini terdapat isian cek interval yaitu textbox cek update tiap dalam satuan menit serta tombol simpan setting.

Tampilan setting receiver disajikan pada Gambar 3 berikut.

(8)

50

Aplikasi Pengamanan Database Pada Pararel Server

Setting Backup Setting Receiver Koneksi FTP Mode Aplikasi Lihat Log

16:23:20 :Menghubungkan ke server...

Simpan Setting Cek Interval

Cek Update tiap menit

Gambar 3. Rancangan Form Setting Receiver c. Form Koneksi FTP

Form koneksi FTP berfungsi sebagai penghubung aplikasi dengan server.

Pada form ini terdapat isian tiga textbox yaitu FTP username, FTP password dan FTP host serta satu tombol simpan setting. Tampilan desain koneksi FTP disajikan pada Gambar 4 berikut.

Aplikasi Pengamanan Database Pada Pararel Server

Setting Backup Setting Reseiver Koneksi FTP Mode Aplikasi Lihat Log

FTP Username

FTP Password

FTP Host xxx

16:23:20 :Menghubungkan ke server...

Simpan Setting

*****

xxx

Gambar 4. Rancangan Form Koneksi FTP

(9)

51 d. Form Mode Aplikasi

Form mode aplikasi berfungsi sebagai mode aplikasi yang digunakan pada server. Pada form ini server dapat memilih salah satu dari mode aplikasi berupa dua radio button yaitu backup (pengiriman data) atau receiver (penerimaan data) kemudian pilih tombol simpan setting. Tampilan mode aplikasi disajikan pada Gambar 5 berikut.

Aplikasi Pengamanan Database Pada Pararel Server

Setting Backup Setting Reseiver Koneksi FTP Mode Aplikasi Lihat Log

16:23:20 :Menghubungkan ke server...

Simpan Setting Mode Aplikasi

Backup (pengiriman data) Receiver (penerimaan data)

Gambar 5. Rancangan Form Mode Aplikasi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Implementasi Sistem

Implementasi ini akan menjelaskan detail tentang sistem pengamanan database dari bencana. Perangkat lunak yang dibangun disesuaikan dengan prosedur dan proses yang ada pada sistem yang sudah dirancang sehingga program aplikasi ini diharapkan dapat berguna untuk melakukan back up database.

Berikut merupakan tampilan aplikasi pengamanan database.

(10)

52 1. Tampilan Halaman Setting Backup

Halaman setting receiver merupakan halaman yang digunakan sebagai penghubung dengan server yang akan dibackup databasenya. Pada halaman ini terdapat tampilan database yang ada di server dengan keterangan data yang dipilih.

Apabila ingin mengatur interval waktu backup database bisa mengisi textbox interval waktu backup dalam satuan menit. Sedangkan untuk menyambungkan Aplikasi Pengamanan Database pada Pararel Server harus mengisikan textbok username dan password kemudian memilih tombol simpan setting. Pada bagian bawah terdapat keterangan log. Tampilan halaman setting disajikan pada Gambar 6 di bawah ini.

Gambar 6. Tampilan Halaman Setting Backup

(11)

53 Kode yang digunakan pada setting backup adalah dm1.ZQuerySetting.FieldByName('setting').AsString:= LabelNamaDB.caption;

digunakan untuk menampilkan nama database yang sudah dipilih untuk dibackup.

2. Tampilan Halaman Setting Receiver

Halaman setting receiver berfungsi sebagai pengatur waktu pembaharuan waktu backup database pada server. Pada halaman ini terdapat isian cek interval yaitu textbox cek update tiap dalam satuan menit serta tombol simpan setting.

Tampilan halaman setting receiver dapat dilihat pada Gambar 7 berikut.

Gambar 7. Tampilan Halaman Setting Receiver

(12)

54 3. Halaman Koneksi FTP

Halaman koneksi FTP digunakan sebagai penghubung aplikasi dengan server. Pada form ini terdapat isian tiga textbox yaitu FTP username, FTP password dan FTP host serta satu tombol simpan setting. Tampilan halaman koneksi FTP dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Tampilan Halaman Koneksi FTP

Kode if not Ftp.Connect then begin memo1.Lines.add('hubungan gagal');

digunakan untuk memberikan informasi jika koneksi FTP tidak berhasil atau hubungan gagal.

(13)

55 4. Halaman Mode Aplikasi

Halaman mode aplikasi berfungsi sebagai mode aplikasi yang digunakan pada server. Pada halaman ini server dapat memilih salah satu dari mode aplikasi berupa dua radio button yaitu backup (pengiriman data) atau receiver (penerimaan data) kemudian pilih tombol simpan setting. Halaman mode aplikasi seperti disajikan pada Gambar 9 berikut.

Gambar 9. Tampilan Halaman Mode Aplikasi

Kode if RadioButton1.Checked = true then digunakan untuk memilih mode aplikasi yang diinginkan, yaitu mode aplikasi backup (pengirim data) atau receiver (penerima data).

(14)

56 PEMBAHASAN

Kelebihan Sistem

a. Aplikasi sistem pengamanan database pada paralel server mampu mengamankan data karena proses pembackupan data sudah disetting sehingga dapat menyimpan database server kedalam directory yang telah ditetapkan sebelumnya dalam keadaan apapun.

b. Aplikasi sistem pengamanan database pada paralel server mampu membackup data secara periodik atau berkala. Pengguna dapat menentukan waktu periode pembackupan database dengan menggunakan fasilitas pengaturan waktu yang ada dalam sistem.

Kelemahan Sistem

Aplikasi yang dibuat sangat didukung oleh akses internet dan apabila terjadi permasalahan akses internet tersebut maka sistem backup databse akan terganggu dalam proses backup database dari server ke komputer lain. Karena pentingnya akses internet sebagai pendukung berjalannya sistem backup database dengan baik maka setiap komputer yang terhubung dalam sistem harus memastikan dapat mengakses internet dengan baik dan stabil.

Pengujian Alpha (Alpha Testing)

Pelaksanaan pengujian alpha dilakukan oleh 10 (sepuluh) orang responden.

Responden menjalankan program dan selanjutnya mengisi daftar pertanyaan (kuisioner) sebagai respon terhadap kinerja sistem yang dibangun.

Sebelum melakukan pengujian terhadap sistem pengamanan atau back up database, terlebih dahulu harus menyiapkan semua peralatan yang dibutuhkan.

Dalam pengujian ini menggunakan 1 komputer sebagai server utama, dan 2 komputer sebagai tempat backup database berada diruang yang terpisah dan hanya dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan. Ketiga komputer tersebut harus diinstal aplikasi pengamanan database terlebih dahulu agar bisa saling terhubung.

(15)

57 sebagai server utama dan cadangan, semua komputer tersebut harus hidup stand by 24 jam tanpa dimatikan. Jika salah komputer utama mati, maka data harusnya masih tersimpan di komputer server cadangan. Maka dari itu perlu dilakukan pengujian sistem pengamanan database ketika terjadi kerusakan server.

Komputer server

Komputer 1

Komputer 2

Backup Data Server

Backup Data Server

Ruang 1

Ruang 2 Ruang Kepala

SwichHub

Gambar 10. Skema Alur Backup Data

Ilustrasi dari skema alur backup database dapat dilihat pada Gambar 10 di atas. Pengujian aplikasi pengamanan database dilakukan dengan cara mematikan komputer utama yang dijadikan server utama. Setelah server utama mati, maka dilihat data yang tersimpan pada komputer server cadangan apakah masih sama dengan data yang ada pada komputer utama sebelum terjadi kerusakan pada server utama. Untuk melihat data yang tersimpan di komputer cadangan dilakukan melalui phpmyadmin. Data pada setiap tabel dicek semua. Dari pengujian yang dilakukan diperoleh hasil data yang tersimpan pada komputer cadangan masih sama dengan data yang tersimpan di server utama sebelum mengalami kerusakan. Komputer cadangan yang menjadi tempat backup database apabila akan diteruskan menjadi server maka harus menggunakan aplikasi baru agar sesuai dengan spesifikasi server pada server sebelumnya. Namun apabila komputer cadangan akan diteruskan menjadi tempat backup database maka hanya perlu menyesuaikan program sebelumnya.

(16)

58 Hasil Pengujian Alpha

Berdasarkan hasil kuisioner tentang kecepatan backup data diperoleh informasi sebagai berikut, 20% responden menjawab sangat cepat, 70% responden menjawab cepat dan 10% responden menjawab tidak cepat. Kemudian tentang keutuhan data diperoleh informasi sebagai berikut, 80% responden menjawab utuh dan 20% responden menjawab tidak utuh, serta tentang kemudahan menjalankan program diperoleh informasi sebagai berikut, 30% responden menjawab sangat mudah, 60% responden menjawab mudah dan 10% responden menjawab tidak mudah.

(17)

59 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil implementasi Sistem Pengamanan Database Pada Paralel Server Terhadap Kerusakan Dan Gangguan Akibat Bencana Alam, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Sistem Pengamanan Database Pada Paralel Server Terhadap Kerusakan Dan Gangguan Akibat Bencana Alam mampu mengamankan data karena proses pembackupan data sudah disetting sehingga dapat menyimpan database server kedalam directory yang telah ditetapkan sebelumnya dalam keadaan apapun.

2. Sistem Pengamanan Database Pada Paralel Server Terhadap Kerusakan Dan Gangguan Akibat Bencana Alam mampu membackup data secara periodik atau berkala. Pengguna dapat menentukan waktu periode pembackupan database dengan menggunakan fasilitas pengaturan waktu yang ada dalam sistem.

3. Berdasarkan hasil pengujian Alpha diperoleh hasil yaitu 70% responden menjawab kecepatan backup data dari sistem adalah cepat, 80% responden menjawab keutuhan backup data sistem adalah utuh dan 60% responden menjawab kemudahan menjalankan program adalah mudah.

SARAN

Saran yang dapat diberikan untuk pengembangan Sistem Pengamanan Database Pada Paralel Server Terhadap Kerusakan Dan Gangguan Akibat Bencana Alam yang dibuat adalah koneksi internet yang stabil dan lancar karena sistem ini sangat didukung oleh akses internet dan apabila terjadi permasalahan akses internet tersebut maka sistem backup databse akan terganggu dalam proses backup database dari server ke komputer lain. Karena pentingnya akses internet sebagai pendukung berjalannya sistem backup database dengan baik maka setiap komputer yang terhubung dalam sistem harus memastikan dapat mengakses internet dengan baik dan stabil.

(18)

60 DAFTAR PUSTAKA

Febriansyah. 2012. Analisis Dan Perancangan Keamanan Data Menggunakan Algoritma Kriptografi DES ( Data Encryption Standard ). Skripsi. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma. Palembang.

Henry, Cornelius. 2013. Monitoring Resource Server Berbasis Linux. Skripsi.

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Kwartono A. 2007. Analis usaha kecil dan menengah, penerbit CV. Adi offset,yogyakarta

Marwanta, Yohakim. 2012. Sistem Pengamanan Basis Data Degnan Teknik Kriptografi Stream Cipher. Skripsi. STMIK AKAKOM Yogyakarta.

Sitohang, Ernita. 2013. Perangkat Aplikasi Keamanan Data Text Menggunakan Electronic Codebook Dengan Algoritma DES. Skripsi. Teknik Informatika STMIK Budi Darma. Medan.

Referensi

Dokumen terkait

Pada tindakan siklus I juga masih ditemui kekurangan dalam pelaksanaan yak- ni: (1) pembelajaran belum sesuai dengan langkah strategi SQ4R; (2) guru belum

Wanita Petra Palembang pada setiap alur uang kas yang keluar dari bagian kasir besar USIPA, selalu harus mendapatkan persetujuan dari bagian koordinator keuangan dan bagian

Di UU pendidikan Tinggi, kooptasi wacana pembangunan dari dua lembaga ini terlihat dalam beberapa pasal: Pasal 48 (Kerjasama penelitian dengan industri dan dunia usaha), pasal 65

Program pembangunan daerah yang akan dilaksanakan untuk mencapai sasaran prioritas pembangunan dan target indikator makro Kabupaten Ciamis Tahun 2016 dengan mengacu pada RPJMD

pada pasien hamil lebih baik dibandingkan dengan populasi secara umum, kehamilan menyebabkan seorang wanita mempunyai resiko yang lebih tinggi untuk perkembangan menjadi

Dalam penelitian ini, dalam menguatkan hasil data yang diperoleh maka peneliti menggunakan tekhnik triangulasi sumber,artinya informasi atau yang didapat dari berbagai

Data yang digunakan untuk menyusun Perancangan Buku Media Pendukung Pembelajaran Teknik Dasar Futsal Remaja Surabaya ini berasal dari sumber data primer dan

Dari permasalahan yang diungkap tersebut maka perlu ada pemberdayaan kelompok petani ikan tawar ini dengan cara pelatihan dan pendampingan dalam pengolahan hasil