• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

29

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Badan Amil Zakat Nasional Kota Banjarmasin Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Banjarmasin adalah sebuah lembaga resmi pengelola zakat, infaq, dan sedekah yang beralamat Komp. Masjid Agung Miftahul Ihsan, Jl. P. Antasari, Kelayan Luar, Kec. Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 72721. BAZNAS Kota Banjarmasin dibentuk oleh Pemerintah Kota Banjarmasin sesuai Perda No.31 tahun 2004 tentang Pengelolaan Zakat yang mengacu kepada UU.RI No.39 tahun 1999, tentang Pengelolaan Zakat.

Pengelolaan zakat oleh pemerintah di Kota Banjarmasin yang dapat kami catat dimulai dari adanya Perda Kota Banjarmasin No.31 tahun 2004 Tentang Pengelolaan Zakat. Dan Keputusan Walikota Banjarmasin No.167 tahun 2004 tentang Pembentuk Badan Pengurus Amil Kota Banjarmasin, yang diperbaharui dengan SK Walikota Banjarmasin No.118 tanggal 21 Juli 2008.

Petunjuknya dituangkan dalam SK Walikota Banjarmasin No.050 tahun 2007 Tentang Petunjuk Pelaksanaan/Petunjuk tertulis Bagi Pengumpulan Zakat Kota Banjarmasin. Kemudian kepengurusan berikutnya diangkat dengan SK Walikota Banjarmasin No.141 tahun 2011 tentang Penetapan Pengurus Badan Amil Zakat Kota Banjarmasin priode 2011-2014. Kepengurusan ini sempat diperpanjang dalam masa transisi menjelang disesuaikan dengan UU No.23 tahun 2011 sampai dibentuknya pengurus/pimpinan Baznas Kota Banjarmasin sekarang.

BAZNAS Kota Banjarmasin, dibentuk dengan SK Dirjen Bimas

Islam Kementerian Agama No.DJ.II/568 tahun 2014 Tentang

Pembentukan Baznas Kabupaten/Kota Se Indonesia . Sedangkan

kepengurusan atau Pimpinan Baznas Kota Banjarmasin priode 2016-

(2)

2020 di angkat oleh Walikota Banjarmasin dengan SK Walikta Banjarmasiin No.159 tahun 2016 tgl 1 Maret 2016 tetang Pimpinan Baznas Kota Banjarmasin Priode 2016-2020

2. Visi dan Misi BAZNAS Kota Banjarmasin

a.

Visi

1)

Menjadi pengelola zakat terbaik dan terpercaya di Kota Banjarmasin;

2)

Menjadikan Mustahik menjadi Muzakki.

b.

Misi

1)

Mengkoordinasikan dengan LAZ di Kota Banjarmasin untuk mendukung BAZNAS dan BAZNAS PROV KALSEL, dalam mencapai target-target nasional;

2)

Mengoptimalkan secara terukur pengumpulan Perzakatan Naional di Kota Banjarmasin;

3)

Mengoptimalkan pendistribusian dan pendayagunaan zakat untuk pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pemoderasian kesenjangan sosial;

4)

Menerapkan sistem manajemen keuangan yang transparan dan akuntabel berbasis teknologi informasi dan komunikasi terkini;

5)

Menerapkan sistem pelayanan prima kepada seluruh pemangku kepentingan zakat nasional di Kota Banjarmasin;

6)

Menggerakkan dakwah Islam untuk kebangkitan zakat nasional melalui sinergi ummat di Kota Banjarmasin;

7)

Mengarus-utamakan zakat sebagai instrumen pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur;

8)

Mengembangkan kompetensi amil zakat yang unggul dan

menjadi rujukan lembaga amil zakat di Kota Banjarmasin.

(3)

3. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASIBADAN AMIL ZAKAT NASIONAL KOTA BANJARMASIN

a. Ketua : Drs. KH. Murjani Sani, M.Ag

b. Wakil Ketua Bidang Pengumpulan : Dr.H. Muhammad Alfani,M.SI (Alm) c. Wakil Ketua Bidang Pendistribusian : Dr. H. Saifullah,Lc,MA( Alm)

d. Wakil Ketua Bidang Keuangan Dan : Jaderi, S.Ag Pelaporan

e. Wakil Ketua Bidang Kesekretariatan : Drs.H.Gt.Suria Darmani,MM SDM Dan Umum

f. Auditor Internal : Muhlidi,S.Ag,MA g. Ketua Pelaksana : Drs.H.Nortajidi,MM h. Kepala Bagian Pengumpulan : Drs.H.M.Nusri,M.Si

• Staf Bagian Pengumpulan : Noor Azmi, M.pd

• Staf Bagian Pengumpulan : Hasbimatara,SE.I

• Staf Amil Program Bagian : Ahmad Muammar,S.Pd.I Pengumpulan

• Staf Amil Program Bagian : Muhammad Ibnul Amin,SH.

Pengumpulan

i. Kepala Bagian Pendistribusian : Pauziah,S.Sos.I

• Staf Bagian Pendistribusian : Syarifah Lailatul Rahmah

• Staf Amil Program Bagian : Yoga Renaldi A.Md Pendistribusian

• Staf Amil Program Bagian : Mustaqim Pendistribusian

j. Kepala Bagian Perencanaan Dan : Hj.Nadia Aziza,ST Keuangan

• Staf Bagian Keuangan : Erviana Jianti,S.ST

• Staf Bagian Keuangan : Hj. Asmaul Husna,SE k. Kepala Bagian Administrasi

Dan Umum : Musdalifah,SE

• Staf Bagian Administrasi

Dan Umum : H. Fahrurazi,SE,MM

(4)

4. Kegiatan –kegiatan di BAZNAS Kota Banjarmasin a. Pengumpulan Dana Zakat, Infak/Sedekah

Jalannya pengumpulan dana ZIS harus diawasi khusus oleh satu bagian, yaitu bagian pengumpulan. Semua transaksi yang terjadi diawasi langsung oleh Direktur Eksikutif. BAZNAS Kota Banjarmasin bertugas mengumpulkan zakat dari muzakki, selain zakat juga mengumpulkan infak/sedekah dan Dana sosial keagamaan lainya dengan akad muqayyadah dan muthlaqah baik secara langsung melalui konter BAZNAS maupun melalui Bank.

Akad muqayyadah merupakan akad terikat, yaitu muzakki dapat menentukan orang yang akan menerima infak/sedekah, sesuai dengan keinginan, atau dengan kata lain infak/sedekah diserahkan kepada orang tertentu. Adapun akad muthalaqah merupakan akad tidak terikat, yaitu muzzaki tidak memiliki subyek khusus atas infak/sedekah yang diserahkan, melainkan mengikuti aturan BAZNAS Kota Banjarmasin untuk disalurkan kepada 8 (delapan) golongan asnaf.

Macam-macam bentuk kegiatan pengumpulan dana zakat, infak/sedekah adalah sebagai berikut :

1) Pengumpulan zakat, infak dan sedekah masyarakat di Kota Banjarmasin.

2) Gerakan infak “kupon mohon dua ribu”.

3) Pengumpulan danainfak haji dan umrah di Travel kota Banjarmasin.

4) Pengumpulan melalui celengan atau kotak infak BAZNAS atau One Day One Infak.

5) Sedekah jumat.

6) Layanan gerai zakat dan layanan jemput ZIS.

7) Layanan zakat, infak dan sedekah via rekening.

(5)

8) Layanan zakat, infak dan sedekah via QR code pembayaran nasional berupa ShopeePay, Ovo, Dana, GoPay Link Aja, Paytren dan lain-lain.

Adapun layanan yang disediakan oleh BAZNAS Kota Banjarmasin dalam pengumpulan dana zakat, infak dan sedekah adalah sebagai berikut :

1) Unit Pengumpulan Zakat (UPZ)

BAZNAS Kota Banjarmasin menghimbau beberapa instansi untuk membentuk UPZ, hal ini dilakukan untuk mengumpulkan dana zakat, infak, dan sedekah dari para pegawai instansi melalui pemotongan gaji secara langsung.

Ini bertujuan agar memudahkan BAZNAS untuk melakukan pengumpulan dana.

2) Sosialisasi

Hal ini dilakukan agar berbagai kalangan baik masyarakat umum maupun instansi-instansi dapat mengenal dan mengetahui bahwa BAZNAS adalah sebuah lembaga pengelola zakat, infak/sedekah dan dana keagamaan sosial lainnya. Bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh BAZNAS Kota Banjarmasin adalah sebagai berikut :

a) Memberikan informasi atau seruan untuk berzakat kepada masyarakat melalui buku yang diterbitkan dengan slogan Gerakan kupon infak sedekah “Mohon Dua Ribu”, yang dibagikan ke instansi-instansi tingkat yaitu seperti kantor Gubernur, Dinas perdagangan Kota Banjarmasin, dan lain sebagainya.

b) Melalui media seperti, menerbitkan spanduk atau

baliho yang disebarkan pemasangannya di Kota

Banjarmsin, dan dimuat juga surat kabar Banjarmasin

Post.

(6)

3) Pembukaan kantor zakat

Pengumpulan zakat bisa dilakukan secara tunai, yaitu dengan muzakki datang secara langsung ke kantor zakat.

Konter zakat BAZNAS Kota Banjarmasin yang bertempat di kantor Sekretariat Jl Pangeran Antasari Komp.Masjid Agung Miftahul Ihsan yang buka setiap hari kerja dari senin-jumat. Tetapi khusus untuk bulan Ramadhan BAZNAS Kota Banjarmasin juga membuka konter di pasar Wadai Ramadhan. Pembukaan konter ini bertujuan agar dapat memudahkan para muzakki menyalurkan zakatnya.

4) Penerimaan Melalui Bank

Selain para muzakki dapat memberikan dana zakatnya secara langsung ke kantor sekretariat BAZNAS Kota Banjarmasin, dana zakat, infak/sedekah juga dapat diterima melalui bank. Layanan melalui perbankan ini dilakukan agar memudahkan. Para muzakki menyalurkan zakat apabila tidak mempunyai waktu untuk menyerahkan langsung ke BAZNAS Kota Banjarmasin. Pengumpulan zakat dilakukan melalui rekening bank sebagai berikut : a) Rekening Zakat :

Bank Kalsel Syariah: 931-03-31-03713-7 Bank Syariah Mandiri: 7098355396 BRI Syariah: 1031078788

BNI Syariah: 01072165782 b) Rekening Infak :

Bank Kalsel Syariah: 931-03-31-03916-3 Bank Syariah Mandiri : 7110173657 BRI Syariah: 103618397

5) Layanan jemput zakat

BAZNAS Kota Banjarmasin tidak hanya berfungsi

sebagai penerima ZIS tunai dari UPZ, Masyarakat umum

(7)

maupun melalui bank, tetapi juga memberikan layanan jemput zakat kepada muzakki dengan mendatanginya secara langsungdengan menghubungi telepon 0511- 3254100, maka pihak BAZNAS akan Segera mendatangi pihak muzakki tersebut.

6) Membuat website

Melalui situs

http://www.baznas.banjarmasinkota.go.id

sehingga semua orang dapat mengakses dann memeriksa langsung apakah dana yang disalurkan mereka (muzakki) pada BAZNAS Kota Banjarmasin tersalurkan dengan benar dengan melihat laporan keuangan yang tersedia di wibesite tersebut.

b. Pendistribusian dan Pendayagunaan Dana Zakat, Infak/Sedekah

BAZNAS kota Banjarmasin bertugas mendistribusikan dana yang berhasil dikumpulkan kepada mustahik sesuai dengan akad penyerahan Muqayyadah. Akad Muqayyadah adalah akad terikat, yang dalam hal pendistribusian akad ini adalah di mana saat melakukan pendistribusian khusus dana zakat sasaran penyaluran 8 (delapan) golongan ashnaf, tidak kurang dan tidak lebih yang diterangkan dalam AL-Qur’an surat At-Taubah ayat 60 bahwa yang berhak menerima zakat yaitu:

1) Fakir, yaitu orang yang tidak berharta dan tidak mempunyai pekerjaan atau usaha tetap guna mencukupi kebutuhan hidupnya sedangkan orang yang menanggung atau menjamin tidak ada.

2) Miskin, yaitu orang-orang yang tidak dapat mencukupi

kebutuhan hidupnya, meskipun ia mempunyai pekerjaan

atau usaha tetap, tetapi hasil usaha itu belum dapat

mencukupi kebutuhan dan orang yang menanggung atau

menjamin juga tidak ada.

(8)

3) Muallaf, yaitu orang yang masih lemah imannya, karena baru memeluk agama Islam tetapi masih lemah kemauannya.

4) Riqab (Hamba Sahaya), yaitu orang yang mempunyai perjanjian akan dimerdekakan oleh majikan dengan jalan menebus dengan uang.

5) Amil (Pengurus zakat), yaitu orang atau panitia atau organisasi yang mengurus zakat, baik mengumpulkan, menyalurkan atau mendayagunakan.

6) Gharim (orang yang berhutang), yaitu orang yang mempunyai hutang karena suatu kepentingan yang bukan maksiat dan tidak mampu melunasinya.

7) Fisabilillah, yaitu usaha-usaha yang tujuannya untuk meninggikan syiar agama Islam seperti membela dan mempertahankan agama, mendirikan tempat ibadah, pendidikan, dan lembaga-lembaga keagamaan lainnya.

8) Ibnu Sabil, yaitu orang yang kehabisan bekal dalam bepergian dalam maksud baik.

Selain 8 (delapan) ashnaf tersebut, penerima dana zakat juga mereka yang berada dalam kondisi tertentu atau khusus menuntut pemberdayaan seperti dalam kondisi sebagai berikut:

1) Anak jalanan 2) Gelandangan 3) Pengemis

4) Anak-anak putus sekolah 5) Korban bencana alam

6) Remaja dan pemuda pengangguran 7) Korban kekerasan

BAZNAS kota Banjarmasin bertugas mendayagunakan

dana yang berhasil dikumpulkan kepada mustahik dengan akad

(9)

penyerahan Muqayyadah dan Muthlaqah. Akad Muqayyadah dalam pendayagunaan adalah di mana pihak BAZNAS menginginkan mustahik untuk melakukan usaha yang ditentukan BAZNAS di awal perjanjian, sedangkan untuk akad Muthalaqah pihak BAZNAS membebaskan mustahik untuk mengelola dana yang telah diberikan untuk usaha produktif, namun tidak terlepas dari hal yang memberikan manfaat kepada mustahik itu sendiri ke depannya.

Macam-macam bentuk kegiatan pendistribusian dan pendayagunaan zakat, infak/sedekah adalah sebagai berikut : 1) Banjarmasin Peduli

Banjarmasin peduli adalah program kepedulian untuk mustahik dan orang-orang yang memerlukan bantuan berupa uang tunai, pakaian ataupun paket makanan, seperti:

a) Disribusi ZIS untuk Dhuafa b) Bantuan untuk Yayasan c) Bantuan untuk Ibnu Sabil

d) Bantuan untuk Korban Kebakaran e) Sembako untuk Dhuafa

2) Banjarmasin Cerdas

Banjarmasin cerdas adalah program bantuan biaya pendidikan dan beasiswa prestasi bagi pelajar dan mahasiswa dari kalangan kurang mampu. Banjarmasin cerdas meliputi :

a) Bantuan Biaya Sekolah b) Bantuan Biaya Kuliah 3) Banjarmasin Takwa

Banjarmasin takwa adalah program untuk kaum

mesjid, mushalla, muallaf dan pembinaan keagamaan bagi

masyarakat. Pendistribusian banjarmasin takwa berupa :

(10)

a) Bantuan untuk Kaum Masjid atau Mushalla b) Bantuan untuk Muallaf

c) Berbagi Makanan Siap Saji 4) Banjarmasin Sehat

Banjarmasin sehat adalah program bantuan di bidang kesehatan berupa pelayanan untuk mustahik atau masyarakat yang kurang mampu, bantuan yang di distribusikan berupa :

a) Bantuan Berobat untuk Dhuafa

b) Bantuan Pendampingan dan Pelayanan Ibu Hamil Pra Sejahtera

5) Banjarmasin Sejahtera

Banjarmasin sejahtera merupakan program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang kurang mampu berupa modal bergulir (dari dana infak) untuk pembangunan usaha, pelatihan ataupun berupa bedah rumah dhuafa, adapun program yang dijalankan adalah sebagai berikut :

a) Bedah Rumah Dhuafa

b) Bantuan Usaha Mikro Kecil (UMK) c) Zakat Community Development B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Analisis Pengukuran Efisiensi BAZNAS Kota Banjarmasin Periode 2018-2020

Penelitian ini menggunakan metode Data Envelopment Analysis

(DEA), dengan pendekatan intermediasi, dengan asumsi CRS, dan

berorientasi output. Model asumsi CRS dimana setiap badan amil zakat

berusaha memiliki kinerja dengan skala optimal dan konstan dari tahun

ke tahun berikutnya, dan juga badan amil zakat berusaha

memaksimalkan penyaluran dana ZIS sebesar penghimpunan dana ZIS

yang masuk (orientasi output). Berikut adalah hasil pengolahan data

(11)

untuk mengukur tingkat efisiensi melalui software Banxia Frontier Analyst 4 dalam Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Pengukuran Efisiensi BAZNAS Kota Banjarmasin Tahun Efisiensi Keterangan

2018 87,8% Inefisien

2019 100% Efisien

2020 100% Efisien

Sumber: Data Hasil Output Software Banxia (diolah)

Dari hasil pengukuran efisiensi di atas dapat disimpulkan bahwasannya BAZNAS Kota Banjarmasin dalam mengelola dana ZIS memiliki efisensi sebesar 87,8% (Inefisien) pada tahun 2018, dan memiliki efisiensi sebesar 100% (efisien) pada tahun 2019 dan 2020.

a. Efisiensi BAZNAS Kota Banjarmasin Periode 2018

BAZNAS Kota Banjarmasin pada tahun 2018 mencapai nilai efisiensi sebesar 87,8% persen dengan model asumsi CRS dan beorientasi output. Hal ini menunjukkan bahwa BAZNAS Kota Banjarmasin dapat meningkatkan lagi pengelolaan dana ZIS sebesar 12,2% agar mencapai tingkat efisiensi yang maksimal.

Untuk mengetahui lebih rinci penjelasan terkait tingkat efisiensi badan amil zakat perlu adanya pengetahuan tentang variabel-variabel mana yang menyebabkan terjadinya inefisiensi.

Diperlukan adanya analisis terkait variabel-variabel yang ada

melalui angka aktual dan angka taget dari perhitungan

menggunakan software Banxia Analyst. Angka aktual yaitu nilai

realisasi yang dimiliki atau diperoleh oleh BAZNAS Kota

Banjarmasin. Sedangan angka target yakni nilai yang seharusnya

dicapai yang disarankan oleh aplikasi Banxia Analyst agar

mencapai tingkat efisiensi 100%, adapun to gain adalah

persentase selisih antara angka aktual dan target. Berikut adalah

(12)

angka aktual dan target dari pengukuran efisiensi BAZNAS Kota Banjarmasin peiode 2018, dalam Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Angka Aktual dan Target Efisiensi BAZNAS Kota Banjarmasin periode 2018

Variabel Aktual Target To Gain

Biaya

Operasional Rp 837.401.365 Rp 605.094.278 27,74%

Dana ZIS

Terkumpul Rp 2.623.041.246 Rp 2.623.041.246 0,00%

Dana ZIS

Tersalurkan Rp 2.337.985.041 Rp 2.662.098.375 13,86%

Sumber: Data Hasil Output Software Banxia, (diolah) Berdasarkan Tabel 4.2, BAZNAS Kota Banjarmasin mengalami inefisiensi pada dua variable, yaitu biaya operasional dan dana ZIS tersalurkan. Dalam pengukuran ini, biaya operasional yang dipakai badan amil zakat dalam menjalankan operasional selama satu tahun sebesar Rp. 837.401.365,-. Tetapi, proyeksi yang seharusnya dicapai oleh badan amil zakat menurut perhitungan DEA dengan Banxia Analyst dalam bentuk angka target yakni sebesar Rp. 605.094.278,-. Jika BAZNAS Kota Banjarmasin dapat menekan biaya operasional hingga 27,74%

sesuai angka target, maka akan dapat mencapai skor efisiensi sempurna. Pada dana ZIS tersalurkan, BAZNAS Kota Banjarmasin berhasil menyalurkan dana ZIS tahun 2018 sebesar Rp. 2.337.985.041,- namun angka yang diproyeksikan Banxia Analyst yang seharusnya dicapai sebesar Rp. 2.662.098.375,-.

Jika BAZNAS Kota Banjarmasin dapat meningkatkan lagi pengelolaan penyaluran dana ZIS sebesar 13,86%, maka akan dapat mencapai efisiensi sempurna.

b. Efisiensi BAZNAS Kota Banjarmasin Periode 2019

BAZNAS Kota Banjarmasin pada tahun 2019 telah

mencapai nilai efisiensi sebesar 100 persen atau senilai dengan 1

(13)

dengan model asumsi CRS dan berorientasi output. Hal ini menunjukkan bahwa BAZNAS Kota Banjarmasin telah mampu menggunakan input yang ada untuk menghasilkan output yang maksimal. Pencapaian efisiensi ini dapat dilihat pada angka aktual dan target yang akan ditunjukkan pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Angka Aktual dan Taget Efisiensi BAZNAS Kota Banjarmasin Periode 2019

Variabel Aktual Target To Gain

Beban

Operasional Rp 677.202.849 Rp 677.202.849 0,00%

Dana Zis

Terkumpul Rp 2.935.626.842 Rp 2.935.626.842 0,00%

Dana Zis

Tersalurkan Rp 2.979.338.376 Rp 2.979.338.376 0,00%

Sumber: Data Hasil Output Software Banxia, (diolah) Tabel 4.3 menunjukkan hasil analisis efisiensi BAZNAS Kota Banjarmasin pada tahun 2019 yang menunjukkan tingkat nilai efisiensinya telah mencapai 100 persen. Artinya nilai 100 persen menunjukkan bahwa BAZNAS Kota Banjarmasin mampu mencapai angka aktual dan angka target yang disarankan oleh perhitungan DEA. Hal ini dapat dilihat dari nilai to Gain sebesar 0 persen artinya tidak ada angka aktual yang tidak mencapai angka target.

c. Efisiensi BAZNAS Kota Banjarmasin Periode 2020

Tidak berbeda dengan efisiensi BAZNAS Kota

Banjarmasin pada tahun 2019, pada tahun 2020 BAZNAS Kota

Banjarmasin nilai efisiensinya telah mencapai sebesar 100 persen

atau senilai dengan 1 dengan menggunakan model asumsi CRS

dan berorientasi output. Oleh karenanya dapat dikatakan bahwa

BAZNAS Kota Banjarmasin telah mampu menggunakan input

yang ada untuk menghasilkan output yang maksimal. Untuk lebih

(14)

jelas melihat pencapaian efisiensi ini dapat dilihat pada angka aktual dan target yang akan ditunjukkan pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Angka Aktual dan Taget Efisiensi BAZNAS Kota Banjarmasin Periode 2020

Variabel Aktual Target To Gain

Beban

Operasional Rp 406.740.128 Rp 406.740.128 0,00%

Dana Zis

Terkumpul Rp 8.144.723.060 Rp 8.144.723.060 0,00%

Dana Zis

Tersalurkan Rp 8.004.884.584 Rp 8.004.884.584 0,00%

Sumber: Data Hasil Output Software Banxia, (diolah)

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada laporan

keuangan tahun 2020 BAZNAS Kota Banjarmasin

menambahkan daftar dana sosial keagamaan lainnya yang

diterima melalui UPZ masjid yang menyebabkan peningkatan

pada penerimaan dana ZIS. Tabel 4.4 menunjukkan hasil analisis

efisiensi BAZNAS Kota Banjarmasin pada tahun 2020 yang

menunjukkan tingkat nilai efisiensinya telah mencapai 100

persen. Artinya nilai 100 persen menunjukkan bahwa BAZNAS

Kota Banjarmasin mampu mencapai angka aktual dan angka

target yang disarankan oleh perhitungan DEA. Hal ini dapat

dilihat dari nilai to gain sebesar 0 persen artinya tidak ada angka

aktual yang tidak mencapai angka target.

(15)

2. Analisis Pengukuran Efektivitas BAZNAS Kota Banjarmasin Periode 2018-2020

Pengukuran efektivitas metode Disbursement Collection Ratio (DCR) dari panduan ZCP menggunakan asumsi Allocation to Collection Ratio (ACR) untuk menghitung dan menjelaskan hubungan antara jumlah dana ZIS yang dialokasikan dengan jumlah dana ZIS yang dikumpulkan. Yang harus dipahami dalam perhitungan rasio ini, semakin besar kapasitas penyaluran dan penghimpunan dana ZIS maka semakin besar persentase perbandingan rasionya. Semakin besar persentase perbandingan rasio antara penyaluran dan penghimpunan dana ZIS yang dilakukan oleh badan amil zakat maka semakin besar tingkat efektivitas badan amil tersebut dalam mengelola penyaluran dan penghimpunan dana ZIS. Semakin besar tingkat efektivitas sebuah badan amil zakat maka semakin besar pula manfaat yang diterima oleh masyarakat (mustahik) rasakan.

Berikut adalah hasil pengukuran efektivitas BAZNAS Kota Banjarmasin dalam mengelola dana ZIS dalam Tabel 4.5

Tabel 4.5 Pengukuran Efektivitas BAZNAS Kota Banjarmasin

Tahun Variabel Jumlah Efektivitas Kategori

2018

Dana ZIS

Tersalurkan Rp 1.500.583.676

84% Effective Target Penyaluran

Dana ZIS Rp 1.785.639.881

2019

Dana ZIS

Tersalurkan Rp 2.302.135.527

100% Highly Effective Target Penyaluran

Dana ZIS Rp 2.258.423.993

2020

Dana ZIS

Tersalurkan Rp 7.598.144.456

98,2% Highly Effective Target Penyaluran

Dana ZIS Rp 7.737.982.932

Sumber: Peneliti, diolah

(16)

Dari hasil perhitungan efektivitas di atas tingkat efektivitas yang diperoleh oleh BAZNAS Kota Banjarmasin dalam mengelola dana ZIS pada tahun 2018 adalah Effective (Efektif) yaitu sebesar 84%, dan pada tahun 2019 dan 2020 diperoleh kategori Highly Effective (sangat efektif) yaitu sebesar 100% pada tahun 2019 dan sebesar 98,2% pada tahun 2020.

a. Efektivitas BAZNAS Kota Banjarmasin Periode 2018

Tingkat efektivitas yang diperoleh BAZNAS Kota Banjarmasin pada tahun 2018 memperoleh predikat Effective berdasarkan kriteria tingkat penilaian efektivitas dalam panduan Zakat Core Principles (ZCP) dengan perolehan nilai sebesar 84%. Dari total target penyaluran dana ZIS sebesar Rp 1.785.639.881,- BAZNAS Kota Banjarmasin telah menyalurakan dana ZIS sebesar Rp 1.500.583.676,-. Hal ini berarti BAZNAS Kota Banjarmasin pada tahun 2018 sudah memiliki kinerja yang efektif bahkan hampir mencapai predikat Highly Effective yaitu

>90%. Dengan kata lain BAZNAS Kota Banjarmasin masih perlu adanya perbaikan ke depannya untuk dapat meningkatkan predikatnya.

b. Efektivitas BAZNAS Kota Banjarmasin Periode 2019

Berbeda dengan tahun sebelumnya pada tahun 2019 tingkat efektivitas BAZNAS Kota Banjarmasin mengalami peningkatan yang signifikan dalam menghimpun dan menyalurkan dana ZIS.

Dari hasil perhitungan tingkat efektivitas, BAZNAS Kota

Banjarmasin mencapai tingkat efektivitas sebesar 100% dengan

total penyaluran sebesar Rp 2.302.135.527,- yang mana melebihi

total target penyaluran yaitu sebesar Rp 2.258.423.993,-. Dengan

kata lain BAZNAS Kota Banjarmasin pada tahun 2019

memperoleh predikat Highly Effective.

(17)

c. Efektivitas BAZNAS Kota Banjarmasin Periode 2020

Jika dibandingkan dengan tingkat efektivitas pada tahun 2019, tingkat efektivitas pada tahun 2020 mengalami penurunan yaitu sebesar 1,8%. Namun hal ini tidak mengubah fakta bahwasannya pada tahun 2020 BAZNAS Kota Banjarmasin memperoleh predikat yang sama dengan tahun 2019 yaitu Highly Effective. BAZNAS Kota Banjarmasin mencapai tingkat efektivitas dengan persentase sebesar 98,2%, dimana total penyaluran dana ZIS sebesar Rp 7.598.144.456,- dari total target penyaluran dana ZIS sebesar Rp 7.737.982.932 ,-.

3. Analisis Efisiensi dan Efektivitas BAZNAS Periode 2018-2020 Dari hasil pengukuran efisiensi dan efektivitas BAZNAS Kota Banjarmasin periode 2018-2020, dapat ditarik kesimpulan bahwasannya tingkat efisiensi maupun efektivitas BAZNAS Kota Banjarmasin mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan langkah yang harus diambil oleh BAZNAS Kota Banjarmasin dalam pengelolaan dana ZIS adalah mempertahanan dan meningkatkan kinerjanya yang sudah efektif dan efisien, juga mengevaluasi kekurangan yang dimiliki agar mencapai kinerja pengelolaan dana ZIS yang maksimal

Meskipun pada tahun 2018 efisiensi maupun efektivitas BAZNAS Kota Banjarmasin memperoleh persentase 87,8% dan 84%.

Namun dari hasil wawancara peneliti dengan Ibu Hj. Nadia Aziza, ST selaku Staff BAZNAS Kota Banjarmasin, hal tersebut sudah sesuai dengan target kinerja dari BAZNAS Kota Banjarmasin sendiri yaitu di atas 80%. Berikut ini dikemukakan hasil wawancara mengenai pengukuran tingkat efisiensi dan efektivitas pengelolaan dana ZIS yang peneliti lakukan pada BAZNAS Kota Banjarmasin:

a. Pada tahun 2018, BAZNAS Kota Banjarmasin masih dalam

keadaan kekurangan SDM. Hal ini menyebabkan terbatasnya

(18)

pengumupulan maupun penyaluran dana ZIS, serta kendala atau hambatan yang dihadapi maupun pengeluaran baznas yang meningkat menyebabkan biaya operasional tahunan juga meningkat. Sementara itu, program kerja dari BAZNAS Kota Banjarmasin sendiri belum terdapat banyak program kerja dibandingkan pada tahun 2019 dan 2020. BAZNAS Kota Banjarmasin pada tahun 2019 sudah mengalami peningkatan dalam SDM dan juga program kerja dan juga terjadinya peningkatan dalam pengumpulan maupun penyaluran dana ZIS.

Meskipun terjadi musibah pandemi pada tahun 2020 yang menyebabkan penurunan baik dari segi internal maupun eksternal, namun kinerja dari BAZNAS Kota Banjarmasin sendiri masih dapat dikatakan efektif dan efisien.

b. Pengelolaan dana ZIS pada BAZNAS Kota Banjarmasin dari tahun ke tahun sudah bagus. Terjadi peningkatan pengumpulan dan penyaluran dan ZIS setiap tahunnya, kinerja penyaluran dana ZIS mencapai target di atas 80%, dan juga semakin banyak masyarakat yang berzakat ke BAZNAS membuktikan semakin dipercayanya BAZNAS Kota Banjarmasin.

c. Dalam pengelolaan dana ZIS pada BAZNAS Kota Banjarmasin

di setiap tahun terdapat beberapa kendala yang dialami. Seperti

dalam pengumpulan dana ZIS dimana masih belum dikenalnya

BAZNAS Kota Banjarmasin secara luas dan masih banyak

masyarakat yang menyalurkan dana ZIS secara langsung ke

mustahik atau menyalurkannya dengan tidak melalui lembaga

zakat.

Referensi

Dokumen terkait

Data yang akan digunakan dalam penelitian meliputi data periode 2018-2020, dimana dalam mengidentifikasi zona lahan gambut terbakar digunakan data periode Januari 2018-Desember

Dari tahun 2018-2020 tingkat efektivitasnya setiap tahunnya mengalami fluktuasi namun tetap tetap efektif, dimana pada tahun 2018 tingkat efektivitas sebesar 95.12% dengan

Dengan mengetahui perbandingan hasil dari realisasi belanja rutin dan realisasi pendapatan dana Baznas Kota Payakumbuh, maka tingkat efisiensi kinerja pengelolaan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian konsentrasi awal methanol dan sodium hidroksida dalam menghasilkan crude gliserol pada proses

Deskripsi hasil penelitian terlihat pada tabel dibawah ini yang memberikan gambaran mengenai masalah yang dihadapi oleh siswa korban perundungan, pihak-pihak yang

strain Pangalengan pada 72 jam setelah perlakuan (Toxicity of various insecticides to P.. terhadap insektisida yang disebabkan oleh faktor perilaku atau adanya perilaku

Skripsi ini mengacu pada teori Kridalaksana yang menyatakan bahwa leksem adalah input atau bahan baku dari proses morfologis, dalam hal ini adalah proses reduplikasi.

Lembaga penyiaran televisi adalah sebuah lembaga yang melakukan kegiatan untuk pengolahan jasa pemancar program-program televise melalui sarana transmisi dengan