BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Selanjutnya dari jurnal (Sintia et al., 2021) yang menjelaskan di dalam penelitiannya tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatanwaktu pelaporan keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode 2016-2019.
Pada penelitian ini terdapat variabel dependen ketepatanwaktu pelaporan keuangan dan variabel independent nya ada 4 yaitu leverage, solvabilitas, profitabilitas, dan ukuran perusahaan. Dengan menggunakan alat uji analisis yaitu uji regresi linier berganda.
Hasil dari riset penelitian ini adalah leverage memiliki pengaruh yang signifikan terhadapa ketepatanwaktu pelaporan keuangan, solvabilitas memiliki pengaruh yang signifkan terhadap ketepatanwaktu pelaporan keuangan, profitabilitas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatanwaktu pelaporan keuangan dan ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ketepatanwaktu pelaporan keuangan.
Selanjutnya ada penelitian terdahulu dari (Supartini Ni Made, Endiana I Dewa Made, 2021) dengan judul pengaruh likuiditas, ukuran perusahaan, umur perusahaan, dan kepemilikan public terhadap ketepatanwaktu publikasi laporan keuangan. Pada penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2017-2019.
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh perusahaan manufaktur dan pemelihan sampel menggunakan metode purposive sampling sehingga jumlah sampel adalah 31 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2017-2019. Teknik analisis data yang digunakan dengan menggunakan analisis regresi logistic karena merupakan jenis regresi yang menghubungkan antara satu atau beberapa variabel bebas dengan variabel dependen yang berupa kategori.
Hasil analisis data dan pembahasannya bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap ketepatanwaktu pelaporan keuangan, ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatanwaktu pelaporan keuangan, umur perusahaan berpengaruh negative terhadap ketepatanwaktu pelaporan keuangan, kepemilikan public berpengaruh positif terhadap ketepatanwaktu pelaporan keuangan.
Penelitian terdahulu selanjutnya adalah tentang pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan, dan leverage terhadap ketepatanwaktu pelaporan keuangan dari (Fortuna &
Khristiana, 2021). Data penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari situs www.idx.co.id yaitu data keuangan perusahaan mnufaktur sector industry barang konsumsi yang memuat data profitabilitas, ukuran perusahaan, likuiditas leverage dan ketepatanwaktu pelaporan keuangan. Metode analisis data menggunakan teknik analisis multivariant. Populasi penelitian melibatkan 30 perusahaan tahun 2016-2019 dan menggunakan purposive sampling sehingga diperoleh sampel akhir 84 data observasi.
Berdasarkan hasil analisis regresi logistic menyimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadapa ketepatanwaktu pelaporan keuangan, ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap ketepatanwaktu pelaporan keuangan namun tidak signifikan, likuiditas berpengaruh positif namun tidak signifikan, leverage berpengaruh positif tetapi tidak juga signifikan.
Review penelitian terdahulu dari (Zulaikah, 2020) yang menjelaskan tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatanwaktu pelaporan keuangan publikasi perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2014-2018. Di dalam penelitian ini menggunakan variabel dependen ketepatanwaktu pelaporan keuangan dan variabel independent nya adalah likuiditas, leverage, profitabilitas dan ukuran perususahaan.
Sumber data yang digunakan adalah data sekunder dengan jumlah sampel sebanyak 85 data dari perusahaan sector pertanian yang terdaftar di BEI. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi logistic dengan menggunakan program SPSS.
Hasil dari penelitian ini bahwa likuiditas secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap ketepatanwaktu pelaporan keuangan. Leverage secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap ketepatanwaktu pelaporan keuangan. Profitabilitas secara parsial juga berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ketepatanwaktu pelaporan keuangan. Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap ketepatanwaktu pelaporan keuangan.
Dari penilitian (Tifanny et al., 2020) melakukan penelitian dengan judul determinan ketepatanwaktu pelaporan keuangan perusahaan pertambang Indonesia tahun (2014 – 2017). Mereka menggunakan teknik analisis data dengan pengujian regresi logistic karena mereka menyakini bahwa tidak terjadi multikolinearitas.
Penelitian ini yang mempunyai hasil yaitu secara parsial, profitabilitas dan pergantian
untuk variabel debt to equity ratio dan ukuran perusahaan tidak mempengaruhi ketepatanwaktu pelaporan keuangan perusahaan.
Review penelitian terdahulu dari (Sanjaya & Wirawati, 2016) menjelaskan bahwa di dalam penelitiannya tentang faktor yang mempengaruhi ketepatanwaktu perusahaan dengan menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi logistic untuk memperoleh gambaran yang meyeluruh mengenai pengaruh debt to equity ratio, profitabilitas, struktur kepemilikan, pergantian auditor dan ukuran perusahaan terhadap ketepatanwaktu laporan keuangan.
Mereka menjelaskan bahwa debt to equity ratio dan pergantian auditor berpengaruh negative terhadap ketepatanwaktu pelaporan keuangan, sedangkan untuk profitabilitas, struktur kepemilikan, dan ukuran suatu perusahaan berpengaruh positif terhadap ketepatanwaktu pelaporan keuangan perusahaan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu terdapat pada objek yang diteliti yaitu perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2017-2019 dan terdapat pada variabel independent yaitu menggunakan leverage , likuiditas dan profitabilitas.
B. Tinjauan Pustaka
1. Teori Keagenan (Agency Theory)
Menurut Anthony & Govindarajan, (2011) menyatakan bahwa konsep agency theory ini menjelaskan tentang pelaku ekonomi yang saling bertentangan yaitu pada
pemegang saham (principal) dan manajer (agen). teori ini muncul apabila pemegang saham mempekerjakan pihak lain atau disebut manajemen. Fungsi dari teori ini adalah untuk menganalisis dan menemukan solusi terhadap masalah dalam hubungan principal dan agen.
Ketepatanwaktu Pelaporan keuangan adalah rentang waktu melaporkan laporan keuangan yang sudah di audit oleh pihak bursa efek. Pihak agen dan principal antara manajer dan pemegang saham seharusnya dapat disatukan dengan hasil pelaporan keuangan. Karena laporan keuangan adalah informasi yang sangat penting. Dengan tidak adanya masalah antara pihak pemegang saham dan manajer akan mempercepat
pelaporan keuangan dan tidak akan terjadi keterlambatan dalam melaporkan keuangan perusahaan ke Bursa Efek Indonesia. Agency theory mengimplikasikan terdapat asimetris informasi antara manajer dan pemilik saham. Dengan adanya informasi yang dapat disampaikan secara tepat waktu akan membuat para pengguna laporan keuangan dapat menggunakan sebagai acuan untuk membuat keputusan ekonomi salah satunya investasi di pasar modal. Maka untuk meminimalisir adanya agency problem maka yang diperlukan adalah peraturan – peraturan yang
mewajibkan perusahaan yang telah go public untuk menyampaikan laporan secara tepat waktu.
2. Teori Kepatuhan (compliance theory)
Teori ini didasari dari masing-masing individu untuk mematuhi peraturan yang sudah berlaku. Pada teori kepatuhan ini menurut Tyler, (1990) yang menyatakan bahwa organisasi mematuhi peraturan karena organisasi menilai bahwa pertauran tersebut memiliki perilaku untuk mengatur perilaku organisasi. Kepatuhan dapat dinilai dari seberapa taat melakukan aktivitas berdasarkan peraturan kebijakan dan ketentuan berdasarkan undang-undang, jika melanggar peraturan yang telah disepakati pasti ada sanksi untuk yang melanggar. Kepatuhan juga dapat digunakan untuk melihat apakah suatu pihak sudah melakukan aktivitasnya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan, jika pihak tersebut sudah melakukan prosedur dengan baik dan benar bisa dipastikan tidak akan melanggar dan mendapat sanksi.
Setiap perusahaan publik wajib mentaati dan memenuhi ketentuan yang telah di tentukan dalam Undang-Undang dan khususnya dalam penyampaian laporan keuangan secara tepat waktu secara berkala yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Peraturan yang berlaku bagi perusahaan yang terdaftar di bursa efek salah satunya adalah tentang peraturan otoritas jasa keuangan nomor 29/PJOK.04/2016 tentang laporan tahunan emiten atau perusahaan public yang terdapat pada Bab III Pasal 7 ayat (1) yaitu tentang emiten atau perusahaan public wajib menyampaikan laporan tahunan kepada otoritas jasa keuangan paling lambat pada akhir bulan keempat setelah tahun buku berakhir.
3. Pelaporan Keuangan (Financial Reporting)
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari sebuah proses akuntansi yang bisa digunakan untuk alat berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut (Munawir, 2010). Menurut (IAI, 2009) pada PSAK no.1 bahwa yang disebut laporan keuangan adalah menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan perusahaan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan perusahaan lain. Umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca, perhitungan laba-rugi dan laporan perubahan modal. Yang terdapat di neraca adalah jumlah aktiva, hutang dan modal suatu perusahaan. Yang terdapat di laba-rugi adalah hasil yang telah di capai perusahaan atau pendapatan dan biaya-biaya yang terjadi selama periode tertentu. Sedangkan di dalam laporan perubahan modal menggambarkan alasan-alasan yang menyebabkan perubahan modal di perusahaan saat periode tertentu. Beberapa pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan adalah para pemilik perusahaan, kreditur, bankers, para investor dan pemerintahan dimana perusahaan itu berada.
Menurut (IAI, 2009) yang terdapat pada Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan keuangan Paragraf 12 halaman 3 yaitu tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang bersangkutan antara posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Maka melalui sebuah laporan keuangan bisa menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, struktur modal perusahaan, distribusi daripada aktivanya, keefektivan penggunaan aktiva, pendapatan yang sudah dihasilkan, beban yang seharusnya dibayar, dan nilai buku setiap lembar saham pada perusahaan tersebut (Munawir, 2010)
Setelah membuat laporan keuangan perusahaan tahapan selanjutnya adalah pelaporan keuangan atau disebut Financial Reporting. Financial reporting adalah cara perusahaan untuk menyampaikan informasi perusahaan yang sudah dibuat.
4. Leverage
Leverage adalah salah satu rasio keuangan yang digunakan untuk memperoleh
informasi yang bermanfaat. Leverage menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya (Sartono, 2010). Besarnya utang yang terdapat di neraca yaitu menunjukkan berapa besar modal pinjaman yang digunakan perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasi perusahaan. Menurut Abdullah, (2013) ada 2 pihak yang berkepentingan langsung terhadap kondisi ini. Yang pertama adalah pihak kreditur, pihak kreditur jangka panjang harus mengetahui kondisi rasio ini sebagai dasar untuk pengambilan keputusan untuk pemberian kredit jangka panjang.
Yang kedua adalah sebelum laba perusahaan diberikan kepada pemegang saham, perusahaan harus melihat apakah pembayaran bunga kepada kreditur sudah aman.
Artinya pemegang saham adalah pihak yang kedua berkepentingan pada rasio ini.
Rasio ini pasti akan berhubungan dengan harga saham. Leverage merupakan dana dengan beban tetap dengan harapan atas penggunaan dana tersebut akan memperbesar pendapatan per lembar saham, yang artinya dapat berhubungan dengan harga saham (Harjito & Martono, 2007).
Rasio ini berbeda dengan rasio lain. Jika angka rasio semakin besar maka artinya menunjukkan kegiatan perusahaan yang semakin buruk, karena semakin besar artinya beban utang yang dimiliki perusahaan semakin besar tidak sebanding dengan modal atau pendapatan ataupun aset perusahaan tersebut (Abdullah, 2013).
Menurut Sudana, (2015) leverage timbul karena perusahaan di dalam operasinya menggunakan aktiva dan sumber dana yang menimbulkan beban bagi perusahaan tersebut. Ada 2 jenis yaitu operating leverage dan financial leverage.
Operating leverage adalah penggunaan aktiva yang menimbulkan beban tetap,
sedangkan financial leverage yaitu penggunaan dana dengan beban tetap. Salah satu jenis rasio leverage yang dipakai adalah :
DAR ( Debt to Asset Ratio ) = Total Utang / Total Aset
5. Likuiditas
Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban Jangka pendeknya (IAI, 2009). Rasio ini dgunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang harus segera di penuhi atau sebelum
jatuh temponya. Suatu perusahaan dikatakan memiliki posisi keuangan yang kuat apabila mampu :
- Memenuhi kewajibanya secara tepat waktu
- Dapat memelihara modal kerja yang cukup untuk operasi yang normal - Membayar bunga dan deviden yang dibutuhakan
- Memelihara tingkat kredit yang menguntungkan bagi perusahaan
Menurut Munawir, (2010) yang disebut hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya dilakukan jangka waktu yang singkat yaitu satu tahun sejak tanggal neraca, dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan.
Pada penilitan ini diukur menggunakan rasio lancar (current ratio). Current rasio ini diguanakan untuk mengukur bagaimana kemampuan perusahaan untuk membayar utang lancar dengan aktiva lancar yang dimilikinya.
Menurut Munawir, (2010) current ratio menunjukkan tingkat keamanan atau disebut margin of safety kreditur jangka pendek. Tetapi suatu perusahaan jika memiliki current
ratio yang tinggi belum tentu menjamin akan dapat dibayar utang perusahaan yang sudah jatuh tempo.
Semakin besar hasil rasio ini artinya semakin likuid perusahaan. Current ratio 200%
kadang memuaskan bagi suatu perusahaan, tetapi jumlah modal kerja dan besarnya rasio tergantung pada beberapa faktor.
Sebelum membuat kesimpulan akhir tentang rasio ini harus mempertimbangkan faktor- faktor sebagai berikut :
- Distribusi daripada aktiva lancar
- Data trend daripada aktiva lancar dan hutang lancar - Nilai sesungguhnya dari aktiva lancar
- Ada kemungkinan perubahan nilai aktiva lancar , jika nilai persediaan semakin turun maka aktiva lancar yang besar maka tidak menjamin likuiditas peusahaan
Current Ratio = Aktiva Lancar (Current Asset) / Hutang Lancar (Current Liablilities)
6. Profitabilitas
Rasio profitabilitas adalah hasil akhir dari proses operasional yang ada di dalam suatu perusahaan (Brigham & Houston, 2010). Profitabilitas menjadi patokan apakah suatu perusahaan berhasil atau tidak dalam menghasilkan laba rugi pada periode laporan keuangan.
Rasio yang digunakan adalah return on asset (ROA). ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan menghasilkan laba dari asset yang digunakan perusahaan pada periode tersebut. Semakin tinggi nilai rasio maka kondisi perusahaan semakin baik berdasarkan rasio profitabilitas. ROA menunjukkan bahwa dari total aset yang digunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Apabila ROA negative maka menunjukkan bahwa dari total asset yang digunakan perusahaan mendapatkan kerugian. Maka cenderung jikan perusahaan menghasilkan keuntungan maka akan tepat waktu dalam melakukan pelaporan keuangan.
ROA = laba bersih setelah pajak / total asset
7. Ketepatanwaktu
Ketepatanwaktu pelaporan keuangan adalah rentang waktu mengumumkan laporan keuangan tahunan yang sudah di audit sejak tutup buku perusahaan yaitu tanggal 31 Desember sampai dengan waktu untuk penyerahan ke Bursa Efek.
Yang tercantum pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 29/PJOK.04/2016 tentang laporan tahunan emiten atau perusahaan public yang terdapat pada Bab III Penyampaian Laporan Tahunan Pasal 7 ayat (1) yaitu emiten atau perusahaan public wajib menyampaikan laporan tahunan kepada otoritas jasa keuangan paling lambat pada akhir bulan keempat setelah tahun buku berakhir. Dan yang dikatakan tepat waktu adalah menyampaikan pelaporan keuangan di tanggal antara 31 Desember sampai dengan 31 April.
Ada salah satu karakteristik laporan keuangan adalan relevan, maksudnya adalah dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan membantu mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini, ataupun di masa yang akan datang, dan menegaskan hasil evaluasi pengguna di masa lalu. Informasi dalam laporan keuangan dikatakan relevan jika memiliki ketepatanwaktu. Informasi pada laporan keuangan akan mempunyai manfaat jika disampaikan
dengan tepat waktu. Karena semakin cepat maka akan berguna bagi pengguna laporan keuangan untuk mengambil suatu keputusan yang baik.
C. Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh leverage terhadap ketepatanwaktu pelaporan keuangan
Melihat hasil penelitian terdahulu dari (Zulaikah, 2020) yaitu leverage mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ketepatanwaktu pelaporan keuangan. Leverage adalah salah satu rasio yang digunakan untuk menunjukkan proporsi atas penggunaan utang untuk membiayai investasinya. Leverage timbul karena perusahaan di dalam operasinya menggunakan aktiva dan sumber dana yang menimbulkan beban bagi perusahaan tersebut.
Ketepatanwaktu pelaporan keuangan perusahaan adalah salah satu pilihan investor untuk mengetahui bagaimana perusahaan tersebut. Jadi semakin tinggi hasil leverage berarti semakin tinggi resiko keuangan perusahaan.
H1 : Leverage berpengaruh terhadap ketepatanwaktu pelaporan keuangan
2. Pengaruh Likuiditas terhadap ketepatanwaktu pelaporan keuangan
Menurut penelitian dari (Zulaikah, 2020) menunjukkan bahwa likuiditas mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap ketepatanwaktu pelaporan keuangan. Yang artinya semakin besar likuiditas yang dimiliki peusahaan maka akan semakin kuat tingkat ketepatanwaktu pelaporan keuangan perusahaannya. Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban Jangka pendeknya (IAI, 2009). Yang digunakan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang harus dipenuhi atau sebelum jatuh tempo. Rasio yang digunakan ialah current rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar utang lancar dengan aktiva lancar yang dimilikinya.
Jika hasil rasio nya baik maka perusahaan tersebut mampu melunasi utang jangka pendeknya . dengan begitu maka perusahaan akan melakukan pelaporan keuangan secara baik dan tepat waktu.
H2 : Likuiditas berpengaruh terhadap ketapatan waktu pelaporan keuangan
3. Pengaruh profitabilitas terhadap ketapatan waktu pelaporan keuangan
Penelitian terdahulu dari (Tifanny et al., 2020) mendapatkan kesimpulan yaitu variabel profitabilitas berpengaruh terhadap ketepatanwaktu pelaporan keuangan.
Suatu perusahaan yang mempunyai profitabilitas tinggi akan menyampaikan laporan keuangan tepat waktu, karena mereka akan dengan bangga memberikan laporan keuangan nya karena mendapat profitabilitas yang tinggi . perusahaan dengan profitabilitas tinggi akan langsung mengaudit laporan keuangan nya dan langsung di sampaikan ke public karena mereka mendapatkan hasil yang baik.
H3 : profitabilitas berpengaruh terhadap ketapatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.
D. Kerangka Pemikiran
dalam penelitian ini terdapat variabel dependen dan independent meliputi :
Leverage ( X 1)
Likuiditas ( X 2 )
Profitabilitas ( X 3 )
Ketepatanwaktu Pelaporan Keuangan
(Y)