Pembahasan
Struktur, Isi, Hal-Hal Penting yang Perlu Diperhatikan
Pedoman 11/2021 01
Path Analysis Lampiran 1
L1 - Penyalahguna Narkotika 02
Path Analysis Lampiran 2
L2 - Peredaran Gelap Narkotika 03
Pedoman 11/2021
Struktur dan Isi Pedoman
Pedoman Nomor 11 Tahun 2021
Tentang Penanganan Perkara Tindak Pidana Narkotika dan/atau Tindak
Pidana Prekursor Narkotika
Bab I - Pendahuluan; Bab II - Prapenuntutan dan Penuntutan; Bab III - Pembuktian; Bab IV - Tuntutan Pidana; Bab V - Upaya Hukum; Bab VI - Ketentuan Peralihan; Bab VII - Ketentuan Penutup
+ Lampiran 1
++ Lampiran 2
Komponen Pedoman 11/2021
Lampiran 1
Penyalahguna Narkotika, Korban Penyalahgunaan Narkotika, Pecandu
Narkotika
(Ps. 127 UU Narkotika)
Lampiran 2
Peredaran Gelap Narkotika (Ps. 111-126 UU Narkotika) Batang Tubuh Pedoman
Prapenuntutan, Penuntutan, Pembuktian,
Tuntutan, Upaya Hukum
Hal-Hal Penting
Bab III huruf A angka 3-5
A. Pembuktian Unsur Kesalahan (mens rea)
Bab IV angka 10-13
C. Penyalahguna vs. Pecandu vs. Korban
Bab IV angka 15-20; Lampiran 1; Lampiran 2 D. Penjara, Rehabilitasi, dan Pidana Bersyarat Lampiran 1; Lampiran 2 B. Penyalahguna vs. Pengedar
+ Pencucian Uang, Korporasi, Kejahatan Terorganisasi, Permufakatan Jahat, Acara Pemeriksaan Singkat, Tim Asesmen Terpadu, etc.
Tambahan +
Unsur Kesalahan
Kesengajaan Sebagai Maksud (Opzet Als Oogmerk)
Kesengajaan Sebagai Kepastian (Opzet Bij Zekerheidsbewustzijn)
Kesengajaan Sebagai Kemungkinan (Opzet Bij Mogelijkheidsbewustzijn)
Penyalahguna vs Pecandu vs Korban vs Pengedar
Peredaran Gelap Penyalahguna
Bab IV angka 11
Pecandu Bab IV angka 13
Korban Penyalahgunaan Bab IV angka 12
a. terlibat dalam jaringan peredaran gelap narkotika;
b. barang bukti narkotika melebihi
jumlah pemakaian 1 (satu) hari;
c. Ps, 111 - 126 UU Narkotika
a. positif narkotika;
b. pengguna terakhir (end user);
c. barang bukti
narkotika tidak melebihi jumlah pemakaian 1 (satu) hari;
d. kesengajaan (opzet) untuk menyalahgunakan narkotika bagi diri sendiri;
dan
e. tidak dalam keadaan ketergantungan pada narkotika
a. positif narkotika;
b. pengguna terakhir (end user);
c. barang bukti
narkotika tidak melebihi jumlah pemakaian 1 (satu) hari;
d. dalam keadaan ketergantungan pada narkotika
a. positif narkotika;
b. pengguna terakhir (end user);
c. barang bukti
narkotika tidak melebihi jumlah pemakaian 1 (satu) hari;
d. tidak sengaja
menggunakan narkotika karena dibujuk,
diperdaya, ditipu, dipaksa,
dan/ atau diancam
● Rehabilitasi Medis adalah suatu proses kegiatan pengobatan secara terpadu untuk membebaskan pecandu dari ketergantungan Narkotika.
● Rehabilitasi Sosial adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu, baik fisik, mental maupun sosial, agar bekas pecandu Narkotika dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan masyarakat.
Rehabilitasi
● Pasal 4 huruf d UU Narkotika: menjamin pengaturan upaya rehabilitasi medis dan sosial bagi penyalahguna dan pecandu narkotika.
● Pasal 54 UU Narkotika: pecandu narkotika dan korban
penyalahgunaan Narkotika wajib menjalani rehabilitasi
medis dan rehabilitasi sosial.
▪ Subjek tindak pidana: setiap penyalah guna (-), melawan hukum
▪ Actus reus: menggunakan narkotika bagi diri sendiri
▪ Mens rea: sengaja
▪ Ancaman pidana : pidana penjara 1 s/d 4 tahun
Asas legalitas
Penyalah guna direhabilitasi ?
Ps. 127 UU Narkotika
Konstruksi Yuridis Pasal 127
Perhatikan Pasal 54, pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika wajib rehabilitasi
Pecandu narkotika:
• menggunakan narkotika secara sah, alasan pembenar, menghapuskan sifat melawan hukumnya (actus reus), ketergantungan >> direhab
• menyalahgunakan narkotika, ketergantungan, alasan pemaaf, menghapuskan kesalahan (mens rea) >> direhab, tidak dipidana tapi sebagai tindakan
Korban penyalahgunaan narkotika:
• Tidak sengaja ‘dianggap’ tidak ada kesalahan
• Ditipu, dipaksa, diancam >> tiada pidana tanpa kesalahan
(asas culpabilitas), direhab
Konstruksi Yuridis Pasal 127
Perhatikan Pasal 55
• Wajib lapor bagi Pecandu untuk mendapatkan rehabilitasi
Perhatikan Pasal 103 >> putusan hakim bagi Pecandu narkotika untuk menjalani rehabilitasi, amarnya:
• memutus rehabilitasi, jika pecandu narkotika terbukti bersalah melakukan TP narkotika >> menyalahgunakan narkotika/penyalah guna, vonis/hukuman, diperhitungkan sebagai masa menjalani hukuman >> rehabilitasi sebagai tindakan
• menetapkan rehabilitasi, jika pecandu narkotika tidak terbukti
bersalah melakukan TP narkotika >> menggunakan
narkotika secara sah/pengguna
Rehabilitasi bagi penyalahguna? (lanjutan)
• ada kesenjangan antara das sollen dan das sein
• mengakomodasi praktik hukum penyalah guna direhab, dasarnya mana?
Lihat juga definisi rehabilitasi
• kebutuhan penyalah guna? rekomendasi TAT? aturan tidak jelas?
multitafsir? kesalahan pemaknaan? interpretasi sistematis, atau ada faktor lain?
• Lampiran I
• penyalah guna dipidana penjara 1 < x < 4 tahun, dapat disertai kewajiban menjalani rehabilitasi di lapas
• < 1 tahun, dapat dituntut pidana bersyarat (voorwaardelijke veroordeling) dengan syarat khusus berupa kewajiban menjalani rehabilitasi >> rentut Kajati dan/atau JA
• Syarat pidana bersyarat, belum pernah dipidana, tidak di bawah pengaruh narkotika ketika menjalankan pekerjaan yang berkaitan dengan keselamatan dan pendidikan
Konstruksi Yuridis Pasal 127
+90%
Dari Indeksasi 554 (dari 612) putusan Ps. 127 UU Narkotika: hakim menjatuhkan pidana penjara
Penyebab:
1. TAT (tim medis) menyatakan Terdakwa tidak memiliki ketergantungan pada Narkotika sehingga bukan merupakan pecandu
2. Penyidik sama sekali tidak melakukan TAT, sedangkan fakta hukum menyatakan:
a. Terdakwa positif narkotika b. Jumlah BB hanya sehari pakai
c. Terdakwa bukan jaringan pengedar narkotika (end user) Kesimpulan:
1. Penyalahguna Narkotika (Ps. 127 UU Narkotika) tidak selamanya adalah Pecandu (yang memerlukan rehabilitasi)
2. Penyalahguna Narkotika (Ps. 127 UU Narkotika) tidak sepenuhnya bergantung pada TAT
dari Putusan Ps. 127 UU Narkotika adalah penjara
01
02
03
04
01 tuntutan pidana penjara dapat disertai dengan kewajiban terdakwa menjalani rehabilitasi di LAPAS dengan mencantumkan lama rehabilitasi
02 dalam hal tuntutan pidana terhadap terdakwa berada dalam rentang pidana penjara sampai dengan 1 (satu) tahun, Penuntut Umum dapat menuntut dengan pidana bersyarat (voorwaardelijke veroordeling).
03
tuntutan pidana bersyarat (voorwaardelijke veroordeling) tidak diajukan dalam hal:
a) terdakwa pernah dipidana melakukan tindak pidana narkotika dan/atau prekursor narkotika; dan/atau
b) terdakwa berada di bawah pengaruh narkotika ketika menjalankan pekerjaan yang berkaitan dengan:
1) keselamatan, antara lain di bidang transportasi dan kesehatan; atau 2) pendidikan.
04 syarat khusus pidana bersyarat (voorwaardelijke veroordeling) berupa kewajiban terdakwa menjalani rehabilitasi dengan mencantumkan lama rehabilitasi dan tempat rehabilitasi.
Penjara dan Pidana Bersyarat
Lampiran 1
Penyalahguna Narkotika
Path Analysis Lampiran 1
Penyalahguna Narkotika
1
2 4 6
3 5
Menentukan Kualifikasi Penyalahguna Narkotika atau Peredaran Gelap
Narkotika 1. Kualifikasi Penyalahguna
Menjatuhkan Tuntutan Rehabilitasi bagi Pecandu Narkotika
atau Korban Penyalahgunaan
Narkotika 3. Tuntutan Rehabilitasi
Memilih Rentang Tuntutan Pidana Perkara Narkotika
5. Rentang Tuntutan
Menentukan Kualifikasi Penyalahguna Narkotika atau Pecandu Narkotika
atau Korban Penyalahgunaan
2. Kualifikasi Penyalahguna,
Pecandu, dan Korban
Penyalahgunaan Mempertimbangkan
Klasifikasi Objektif dan Klasifikasi Subjektif Perkara
Narkotika 4. Klasifikasi
Objektif dan
Subjektif Menjatuhkan
Tuntutan Pidana Perkara Narkotika
6. Tuntutan
Relasional Lampiran 1 & Lampiran 2
Ps. 127 UU Narkotika didakwa dengan dakwaan alternatif (Bab II huruf C angka 1)
L1 Tahapan 1
L1 Tahapan 2
L1 Tahapan 4-6
Penjara/VW/
Rehabilitasi
L1 Tahapan
3 Rehabilitasi
L2 Tahapan 1-5
Penjara &
Denda
Penyalahguna Narkotika
Peredaran Gelap Narkotika
Penyalahguna Narkotika
Pecandu atau Korban Penyalahgunaan
L1 - Tahapan 1
Kualifikasi Penyalahguna Narkotika
Lampiran 02
Lampiran 01
a. positif narkotika;
b. pengguna terakhir (end user) dan tidak terlibat jaringan
peredaran gelap narkotika;
c. barang bukti
narkotika tidak melebihi
jumlah pemakaian 1 (satu) hari;
Syarat Penyalahguna Narkotika [Ps. 127 UU Narkotika]
BARANG BUKTI NARKOTIKA Jumlah Jenis Narkotika
≤5 Gram Kelompok Ganja
≤5 Gram Daun Koka
≤5 Gram Meskalin
≤1,8 Gram Kelompok Heroin
≤1 Gram Kelompok Metamphetamine (shabu)
≤2,4 Gram Kelompok MDMA (Ekstasi)
≤3 Gram Kelompok Psilosybin
≤2 Gram Kelompok LSD (d-lysorgic acid diethylamide)
≤3 Gram Kelompok PCP (phencyclidine)
≤1 Gram Kelompok Fentanil
≤0,5 Gram Kelompok Metadon
≤1,8 Gram Kelompok Morfin
≤0,96 Gram Kelompok Petidin
≤72 Gram Kelompok Kodein
≤32 Miligram Kelompok Bufrenorfin
L1 - Tahapan 2 [next…]
syarat tidak terpenuhi
syarat terpenuhi
L1 - Tahapan 2
Kualifikasi Penyalahguna, Pecandu, Korban Penyalahgunaan Narkotika
Korban Penyalahgunaan
Narkotika L1 - Tahapan 3
Tahapan Selanjutnya
Rehabilitasi Sanksi/Tindakan
01
Pecandu Narkotika Rehabilitasi
Sanksi/Tindakan
02
Penyalahguna Narkotika
a. positif narkotika;
b. pengguna terakhir (end user);
c. barang bukti narkotika tidak melebihi jumlah pemakaian 1 (satu) hari;
d. kesengajaan (opzet) untuk menyalahgunakan narkotika bagi diri sendiri; dan
e. tidak dalam keadaan ketergantungan pada narkotika
Penjara, Pidana Bersyarat
(voorwaardelijke veroordeling), Rehabilitasi Sanksi/Tindakan
03
a. positif narkotika;
b. pengguna terakhir (end user);
c. barang bukti narkotika tidak melebihi jumlah pemakaian 1 (satu) hari;
d. dalam keadaan ketergantungan pada narkotika
a. positif narkotika;
b. pengguna terakhir (end user);
c. barang bukti narkotika tidak melebihi jumlah pemakaian 1 (satu) hari;
d. tidak sengaja menggunakan narkotika karena dibujuk, diperdaya, ditipu, dipaksa, dan/
atau diancam
L1 - Tahapan 3
Tahapan Selanjutnya
L1 - Tahapan 4
Tahapan Selanjutnya
L1 - Tahapan 3
Tuntutan Rehabilitasi bagi Pecandu atau Korban Penyalahgunaan Narkotika
Tuntutan Rehabilitasi
Lama Rehabilitasi Tempat Rehabilitasi
L1 - Tahapan 4
Mempertimbangkan Klasifikasi Objektif dan Subjektif Penyalahguna Narkotika
Klasifikasi Obyektif dan Klasifikasi Subyektif ( ✓ ) 1. Terdakwa sudah pernah dipidana;
2. Terdakwa tidak mengakui menyalahgunakan narkotika;
3. Terdakwa merupakan aparat penegak hukum/pejabat publik/figur publik atau tokoh masyarakat yang dipandang terhormat;
4. Terdakwa menyalahgunakan narkotika di tempat umum;
5. Terdakwa menyalahgunakan narkotika di dalam Rutan dan/atau Lapas;
6. Terdakwa menyalahgunakan narkotika di sekitar anak-anak.
JUMLAH [Q]
KATEGORI Rentang Kategori ( ✓ )
1 Jumlah [q] Klasifikasi Obyektif dan Klasifikasi Subyektif 3-6
2 Jumlah [q] Klasifikasi Obyektif dan Klasifikasi Subyektif 1-2
L1 - Tahapan 5
Memilih Rentang Tuntutan Pidana
PASAL 127 AYAT (1)
( ✓ ) KATEGORI KLASIFIKASI OBYEKTIF DAN KLASIFIKASI SUBYEKTIF
1 2
✓
GOLONGAN NARKOTIKA
1
Penjara:
1 Tahun - 4 Tahun
Penjara:
≤1 Tahun Pidana Bersyarat (Voorwaardelijke Veroordeling)
2 ✓
Penjara:1 Tahun - 2 Tahun
Penjara:
≤1 Tahun Pidana Bersyarat (Voorwaardelijke Veroordeling)
3
Penjara:
6 Bulan - 1 Tahun
Penjara:
≤6 Bulan Pidana Bersyarat
(Voorwaardelijke Veroordeling)
Pidana Bersyarat (Voorwaardelijke Veroordeling)
*dalam hal tuntutan pidana terhadap terdakwa berada dalam rentang pidana penjara sampai dengan 1 (satu) tahun, Penuntut Umum dapat
menuntut dengan pidana bersyarat (voorwaardelijke veroordeling).
L1 - Tahapan 6
Menjatuhkan Tuntutan Pidana
Tuntutan Pidana ( ✓ )
Pidana Penjara
Lama Rehabilitasi di Lapas
Pidana Penjara
Pidana Bersyarat (Voorwaardelijke Veroordeling)
Syarat Khusus Pidana Bersyarat (Voorwaardelijke Veroordeling)
Lama Rehabilitasi Tempat Rehabilitasi
Keadaan yang Meringankan
Keadaan yang Memberatkan
Lampiran 2
Peredaran Gelap Narkotika
2
Mempertimbangkan Klasifikasi Objektif Perkara Narkotika
Klasifikasi Objektif
4
Menjatuhkan Tuntutan Pidana Perkara
Narkotika
Tuntutan
Memilih Kategori Barang Bukti Narkotika
Kategori Barang Bukti
3
Memilih Rentang Tuntutan Pidana Perkara Narkotika
Rentang Tuntutan
5 1
Menyesuaikan Tuntutan Pidana Perkara Narkotika
Penyesuaian Tuntutan
Peredaran Gelap Narkotika
Path Analysis Lampiran 2
L2 - Tahapan 1
Menentukan Kategori Barang Bukti Narkotika
KATEGORI
BARANG BUKTI NARKOTIKA
KATEGORI
( ✓ ) Tanaman Bukan Tanaman ( ✓ )
Kategori 1 >60 kilogram >9 kilogram Kategori 1
Kategori 2 >20 kilogram - 60 kilogram >3 kilogram - 9 kilogram Kategori 2
Kategori 3 >5 kilogram - 20 kilogram >250 gram - 3 kilogram Kategori 3
Kategori 4 >1 kilogram - 5 kilogram >5 gram - 250 gram Kategori 4
Kategori 5 >250 gram - 1 kilogram >1,5 gram - 5 gram Kategori 5
Kategori 6 ≤250 gram ≤1,5 Gram Kategori 6
KEL. KLASIFIKASI OBYEKTIF
KATEGORI
( ✓ )
A B C D
1
A1. Terdakwa merupakan pengendali peredaran gelap narkotika internasional;
B1. Terdakwa merupakan pengendali peredaran gelap narkotika nasional;
C1. Terdakwa terlibat dalam peredaran gelap narkotika internasional;
D1. Terdakwa terlibat dalam peredaran gelap narkotika nasional.
2
A2. Terdakwa merupakan penganjur/pembujuk/penggerak (uitlokker) atau penyuruh (doenpleger) dalam tindak pidana narkotika;
B2. Terdakwa merupakan orang yang turut serta (medepleger atau medepleger) dalam tindak pidana narkotika;
C2. Terdakwa melakukan tindak pidana narkotika tanpa adanya penyertaan;
D2. Terdakwa merupakan orang yang melakukan pembantuan (medeplichtige) dalam tindak pidana narkotika.
3
A3. Narkotika disamarkan atau disembunyikan ke dalam bentuk makanan, minuman, obat, atau barang yang ditujukan kepada anak;
B3. Narkotika disamarkan atau disembunyikan ke dalam bentuk makanan, minuman, obat, atau barang;
C3. Narkotika disamarkan dalam tembakau atau bentuk tanaman lainnya;
D3. Narkotika tidak disamarkan atau disembunyikan.
4
A4. Peredaran gelap narkotika dilakukan dalam proses penegakan hukum tindak pidana narkotika;
B4. Peredaran gelap narkotika yang dilakukan dengan menyalahgunakan kewenangan atau jabatannya terkait narkotika;
C4. Peredaran gelap narkotika dilakukan dengan menyalahgunakan izin dalam industri farmasi atau lembaga riset;
D4. Peredaran gelap narkotika selain A-4, B-4, dan C-4.
L2 - Tahapan 2
Mempertimbangkan Klasifikasi Objektif Peredaran Gelap Narkotika
L2 - Tahapan 2
Mempertimbangkan Klasifikasi Objektif Peredaran Gelap Narkotika
KEL. KLASIFIKASI OBYEKTIF
KATEGORI
( ✓ )
A B C D
5
A5. Tindak pidana narkotika dilakukan dengan perbarengan tindak pidana (concursus): tindak pidana pencucian uang; tindak pidana perlindungan anak; tindak pidana korupsi; tindak pidana terorisme; atau tindak pidana perdagangan orang;
B5. Tindak pidana narkotika dilakukan dengan perbarengan tindak pidana (concursus) yang tidak termasuk dalam A-5 dan C-5;
C5. Tindak pidana narkotika dilakukan dengan perbarengan tindak pidana (concursus): tindak pidana psikotropika atau tindak pidana narkotika lainnya;
D5. Tindak pidana narkotika dilakukan tanpa perbarengan tindak pidana lainnya (concursus).
6
A6. Terdakwa telah menikmati hasil tindak pidana narkotika (baik seluruhnya atau sebagian) dan ada upaya untuk menyembunyikan atau menyamarkan hasil tindak pidana narkotika yang digunakan untuk melakukan tindak pidana narkotika;
B6. Terdakwa telah menikmati hasil tindak pidana narkotika (baik seluruhnya atau sebagian) dan ada upaya untuk menyembunyikan atau menyamarkan harta kekayaan hasil tindak pidana;
C6. Terdakwa telah menikmati hasil tindak pidana narkotika (baik seluruhnya atau sebagian);
D6. Terdakwa belum menikmati hasil tindak pidana narkotika.
7
A7. Terdakwa melakukan tindak pidana narkotika di dalam Rutan dan/atau Lapas serta bekerja sama dengan pegawai/petugas Rutan dan/atau Lapas;
B7. Terdakwa melakukan tindak pidana narkotika di luar Rutan dan/atau Lapas serta bekerja sama dengan pegawai/petugas Rutan dan/atau Lapas;
C7. Terdakwa melakukan tindak pidana narkotika di dalam Rutan dan/atau Lapas;
D7. Terdakwa melakukan tindak pidana narkotika di luar Rutan dan/atau Lapas.
JUMLAH [q] KLASIFIKASI OBYEKTIF