• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembahasan. Pedoman 11/ Struktur, Isi, Hal-Hal Penting yang Perlu Diperhatikan. L1 - Penyalahguna Narkotika 02 Path Analysis Lampiran 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pembahasan. Pedoman 11/ Struktur, Isi, Hal-Hal Penting yang Perlu Diperhatikan. L1 - Penyalahguna Narkotika 02 Path Analysis Lampiran 1"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Pembahasan

Struktur, Isi, Hal-Hal Penting yang Perlu Diperhatikan

Pedoman 11/2021 01

Path Analysis Lampiran 1

L1 - Penyalahguna Narkotika 02

Path Analysis Lampiran 2

L2 - Peredaran Gelap Narkotika 03

(3)

Pedoman 11/2021

Struktur dan Isi Pedoman

(4)

Pedoman Nomor 11 Tahun 2021

Tentang Penanganan Perkara Tindak Pidana Narkotika dan/atau Tindak

Pidana Prekursor Narkotika

Bab I - Pendahuluan; Bab II - Prapenuntutan dan Penuntutan; Bab III - Pembuktian; Bab IV - Tuntutan Pidana; Bab V - Upaya Hukum; Bab VI - Ketentuan Peralihan; Bab VII - Ketentuan Penutup

+ Lampiran 1

++ Lampiran 2

(5)

Komponen Pedoman 11/2021

Lampiran 1

Penyalahguna Narkotika, Korban Penyalahgunaan Narkotika, Pecandu

Narkotika

(Ps. 127 UU Narkotika)

Lampiran 2

Peredaran Gelap Narkotika (Ps. 111-126 UU Narkotika) Batang Tubuh Pedoman

Prapenuntutan, Penuntutan, Pembuktian,

Tuntutan, Upaya Hukum

(6)

Hal-Hal Penting

Bab III huruf A angka 3-5

A. Pembuktian Unsur Kesalahan (mens rea)

Bab IV angka 10-13

C. Penyalahguna vs. Pecandu vs. Korban

Bab IV angka 15-20; Lampiran 1; Lampiran 2 D. Penjara, Rehabilitasi, dan Pidana Bersyarat Lampiran 1; Lampiran 2 B. Penyalahguna vs. Pengedar

+ Pencucian Uang, Korporasi, Kejahatan Terorganisasi, Permufakatan Jahat, Acara Pemeriksaan Singkat, Tim Asesmen Terpadu, etc.

Tambahan +

(7)

Unsur Kesalahan

Kesengajaan Sebagai Maksud (Opzet Als Oogmerk)

Kesengajaan Sebagai Kepastian (Opzet Bij Zekerheidsbewustzijn)

Kesengajaan Sebagai Kemungkinan (Opzet Bij Mogelijkheidsbewustzijn)

(8)

Penyalahguna vs Pecandu vs Korban vs Pengedar

Peredaran Gelap Penyalahguna

Bab IV angka 11

Pecandu Bab IV angka 13

Korban Penyalahgunaan Bab IV angka 12

a. terlibat dalam jaringan peredaran gelap narkotika;

b. barang bukti narkotika melebihi

jumlah pemakaian 1 (satu) hari;

c. Ps, 111 - 126 UU Narkotika

a. positif narkotika;

b. pengguna terakhir (end user);

c. barang bukti

narkotika tidak melebihi jumlah pemakaian 1 (satu) hari;

d. kesengajaan (opzet) untuk menyalahgunakan narkotika bagi diri sendiri;

dan

e. tidak dalam keadaan ketergantungan pada narkotika

a. positif narkotika;

b. pengguna terakhir (end user);

c. barang bukti

narkotika tidak melebihi jumlah pemakaian 1 (satu) hari;

d. dalam keadaan ketergantungan pada narkotika

a. positif narkotika;

b. pengguna terakhir (end user);

c. barang bukti

narkotika tidak melebihi jumlah pemakaian 1 (satu) hari;

d. tidak sengaja

menggunakan narkotika karena dibujuk,

diperdaya, ditipu, dipaksa,

dan/ atau diancam

(9)

● Rehabilitasi Medis adalah suatu proses kegiatan pengobatan secara terpadu untuk membebaskan pecandu dari ketergantungan Narkotika.

● Rehabilitasi Sosial adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu, baik fisik, mental maupun sosial, agar bekas pecandu Narkotika dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan masyarakat.

Rehabilitasi

● Pasal 4 huruf d UU Narkotika: menjamin pengaturan upaya rehabilitasi medis dan sosial bagi penyalahguna dan pecandu narkotika.

Pasal 54 UU Narkotika: pecandu narkotika dan korban

penyalahgunaan Narkotika wajib menjalani rehabilitasi

medis dan rehabilitasi sosial.

(10)

▪ Subjek tindak pidana: setiap penyalah guna (-), melawan hukum

▪ Actus reus: menggunakan narkotika bagi diri sendiri

▪ Mens rea: sengaja

▪ Ancaman pidana : pidana penjara 1 s/d 4 tahun

Asas legalitas

Penyalah guna direhabilitasi ?

Ps. 127 UU Narkotika

(11)

Konstruksi Yuridis Pasal 127

Perhatikan Pasal 54, pecandu dan korban penyalahgunaan narkotika wajib rehabilitasi

Pecandu narkotika:

• menggunakan narkotika secara sah, alasan pembenar, menghapuskan sifat melawan hukumnya (actus reus), ketergantungan >> direhab

• menyalahgunakan narkotika, ketergantungan, alasan pemaaf, menghapuskan kesalahan (mens rea) >> direhab, tidak dipidana tapi sebagai tindakan

Korban penyalahgunaan narkotika:

• Tidak sengaja ‘dianggap’ tidak ada kesalahan

• Ditipu, dipaksa, diancam >> tiada pidana tanpa kesalahan

(asas culpabilitas), direhab

(12)

Konstruksi Yuridis Pasal 127

Perhatikan Pasal 55

• Wajib lapor bagi Pecandu untuk mendapatkan rehabilitasi

Perhatikan Pasal 103 >> putusan hakim bagi Pecandu narkotika untuk menjalani rehabilitasi, amarnya:

• memutus rehabilitasi, jika pecandu narkotika terbukti bersalah melakukan TP narkotika >> menyalahgunakan narkotika/penyalah guna, vonis/hukuman, diperhitungkan sebagai masa menjalani hukuman >> rehabilitasi sebagai tindakan

• menetapkan rehabilitasi, jika pecandu narkotika tidak terbukti

bersalah melakukan TP narkotika >> menggunakan

narkotika secara sah/pengguna

(13)

Rehabilitasi bagi penyalahguna? (lanjutan)

• ada kesenjangan antara das sollen dan das sein

• mengakomodasi praktik hukum penyalah guna direhab, dasarnya mana?

Lihat juga definisi rehabilitasi

• kebutuhan penyalah guna? rekomendasi TAT? aturan tidak jelas?

multitafsir? kesalahan pemaknaan? interpretasi sistematis, atau ada faktor lain?

• Lampiran I

• penyalah guna dipidana penjara 1 < x < 4 tahun, dapat disertai kewajiban menjalani rehabilitasi di lapas

• < 1 tahun, dapat dituntut pidana bersyarat (voorwaardelijke veroordeling) dengan syarat khusus berupa kewajiban menjalani rehabilitasi >> rentut Kajati dan/atau JA

• Syarat pidana bersyarat, belum pernah dipidana, tidak di bawah pengaruh narkotika ketika menjalankan pekerjaan yang berkaitan dengan keselamatan dan pendidikan

Konstruksi Yuridis Pasal 127

(14)

+90%

Dari Indeksasi 554 (dari 612) putusan Ps. 127 UU Narkotika: hakim menjatuhkan pidana penjara

Penyebab:

1. TAT (tim medis) menyatakan Terdakwa tidak memiliki ketergantungan pada Narkotika sehingga bukan merupakan pecandu

2. Penyidik sama sekali tidak melakukan TAT, sedangkan fakta hukum menyatakan:

a. Terdakwa positif narkotika b. Jumlah BB hanya sehari pakai

c. Terdakwa bukan jaringan pengedar narkotika (end user) Kesimpulan:

1. Penyalahguna Narkotika (Ps. 127 UU Narkotika) tidak selamanya adalah Pecandu (yang memerlukan rehabilitasi)

2. Penyalahguna Narkotika (Ps. 127 UU Narkotika) tidak sepenuhnya bergantung pada TAT

dari Putusan Ps. 127 UU Narkotika adalah penjara

(15)

01

02

03

04

01 tuntutan pidana penjara dapat disertai dengan kewajiban terdakwa menjalani rehabilitasi di LAPAS dengan mencantumkan lama rehabilitasi

02 dalam hal tuntutan pidana terhadap terdakwa berada dalam rentang pidana penjara sampai dengan 1 (satu) tahun, Penuntut Umum dapat menuntut dengan pidana bersyarat (voorwaardelijke veroordeling).

03

tuntutan pidana bersyarat (voorwaardelijke veroordeling) tidak diajukan dalam hal:

a) terdakwa pernah dipidana melakukan tindak pidana narkotika dan/atau prekursor narkotika; dan/atau

b) terdakwa berada di bawah pengaruh narkotika ketika menjalankan pekerjaan yang berkaitan dengan:

1) keselamatan, antara lain di bidang transportasi dan kesehatan; atau 2) pendidikan.

04 syarat khusus pidana bersyarat (voorwaardelijke veroordeling) berupa kewajiban terdakwa menjalani rehabilitasi dengan mencantumkan lama rehabilitasi dan tempat rehabilitasi.

Penjara dan Pidana Bersyarat

(16)

Lampiran 1

Penyalahguna Narkotika

(17)

Path Analysis Lampiran 1

Penyalahguna Narkotika

1

2 4 6

3 5

Menentukan Kualifikasi Penyalahguna Narkotika atau Peredaran Gelap

Narkotika 1. Kualifikasi Penyalahguna

Menjatuhkan Tuntutan Rehabilitasi bagi Pecandu Narkotika

atau Korban Penyalahgunaan

Narkotika 3. Tuntutan Rehabilitasi

Memilih Rentang Tuntutan Pidana Perkara Narkotika

5. Rentang Tuntutan

Menentukan Kualifikasi Penyalahguna Narkotika atau Pecandu Narkotika

atau Korban Penyalahgunaan

2. Kualifikasi Penyalahguna,

Pecandu, dan Korban

Penyalahgunaan Mempertimbangkan

Klasifikasi Objektif dan Klasifikasi Subjektif Perkara

Narkotika 4. Klasifikasi

Objektif dan

Subjektif Menjatuhkan

Tuntutan Pidana Perkara Narkotika

6. Tuntutan

(18)

Relasional Lampiran 1 & Lampiran 2

Ps. 127 UU Narkotika didakwa dengan dakwaan alternatif (Bab II huruf C angka 1)

L1 Tahapan 1

L1 Tahapan 2

L1 Tahapan 4-6

Penjara/VW/

Rehabilitasi

L1 Tahapan

3 Rehabilitasi

L2 Tahapan 1-5

Penjara &

Denda

Penyalahguna Narkotika

Peredaran Gelap Narkotika

Penyalahguna Narkotika

Pecandu atau Korban Penyalahgunaan

(19)

L1 - Tahapan 1

Kualifikasi Penyalahguna Narkotika

Lampiran 02

Lampiran 01

a. positif narkotika;

b. pengguna terakhir (end user) dan tidak terlibat jaringan

peredaran gelap narkotika;

c. barang bukti

narkotika tidak melebihi

jumlah pemakaian 1 (satu) hari;

Syarat Penyalahguna Narkotika [Ps. 127 UU Narkotika]

BARANG BUKTI NARKOTIKA Jumlah Jenis Narkotika

≤5 Gram Kelompok Ganja

≤5 Gram Daun Koka

≤5 Gram Meskalin

≤1,8 Gram Kelompok Heroin

≤1 Gram Kelompok Metamphetamine (shabu)

≤2,4 Gram Kelompok MDMA (Ekstasi)

≤3 Gram Kelompok Psilosybin

≤2 Gram Kelompok LSD (d-lysorgic acid diethylamide)

≤3 Gram Kelompok PCP (phencyclidine)

≤1 Gram Kelompok Fentanil

≤0,5 Gram Kelompok Metadon

≤1,8 Gram Kelompok Morfin

≤0,96 Gram Kelompok Petidin

≤72 Gram Kelompok Kodein

≤32 Miligram Kelompok Bufrenorfin

L1 - Tahapan 2 [next…]

syarat tidak terpenuhi

syarat terpenuhi

(20)

L1 - Tahapan 2

Kualifikasi Penyalahguna, Pecandu, Korban Penyalahgunaan Narkotika

Korban Penyalahgunaan

Narkotika L1 - Tahapan 3

Tahapan Selanjutnya

Rehabilitasi Sanksi/Tindakan

01

Pecandu Narkotika Rehabilitasi

Sanksi/Tindakan

02

Penyalahguna Narkotika

a. positif narkotika;

b. pengguna terakhir (end user);

c. barang bukti narkotika tidak melebihi jumlah pemakaian 1 (satu) hari;

d. kesengajaan (opzet) untuk menyalahgunakan narkotika bagi diri sendiri; dan

e. tidak dalam keadaan ketergantungan pada narkotika

Penjara, Pidana Bersyarat

(voorwaardelijke veroordeling), Rehabilitasi Sanksi/Tindakan

03

a. positif narkotika;

b. pengguna terakhir (end user);

c. barang bukti narkotika tidak melebihi jumlah pemakaian 1 (satu) hari;

d. dalam keadaan ketergantungan pada narkotika

a. positif narkotika;

b. pengguna terakhir (end user);

c. barang bukti narkotika tidak melebihi jumlah pemakaian 1 (satu) hari;

d. tidak sengaja menggunakan narkotika karena dibujuk, diperdaya, ditipu, dipaksa, dan/

atau diancam

L1 - Tahapan 3

Tahapan Selanjutnya

L1 - Tahapan 4

Tahapan Selanjutnya

(21)

L1 - Tahapan 3

Tuntutan Rehabilitasi bagi Pecandu atau Korban Penyalahgunaan Narkotika

Tuntutan Rehabilitasi

Lama Rehabilitasi Tempat Rehabilitasi

(22)

L1 - Tahapan 4

Mempertimbangkan Klasifikasi Objektif dan Subjektif Penyalahguna Narkotika

Klasifikasi Obyektif dan Klasifikasi Subyektif ( ✓ ) 1. Terdakwa sudah pernah dipidana;

2. Terdakwa tidak mengakui menyalahgunakan narkotika;

3. Terdakwa merupakan aparat penegak hukum/pejabat publik/figur publik atau tokoh masyarakat yang dipandang terhormat;

4. Terdakwa menyalahgunakan narkotika di tempat umum;

5. Terdakwa menyalahgunakan narkotika di dalam Rutan dan/atau Lapas;

6. Terdakwa menyalahgunakan narkotika di sekitar anak-anak.

JUMLAH [Q]

KATEGORI Rentang Kategori ( ✓ )

1 Jumlah [q] Klasifikasi Obyektif dan Klasifikasi Subyektif 3-6

2 Jumlah [q] Klasifikasi Obyektif dan Klasifikasi Subyektif 1-2

(23)

L1 - Tahapan 5

Memilih Rentang Tuntutan Pidana

PASAL 127 AYAT (1)

( ✓ ) KATEGORI KLASIFIKASI OBYEKTIF DAN KLASIFIKASI SUBYEKTIF

1 2

GOLONGAN NARKOTIKA

1

Penjara:

1 Tahun - 4 Tahun

Penjara:

≤1 Tahun Pidana Bersyarat (Voorwaardelijke Veroordeling)

2

Penjara:

1 Tahun - 2 Tahun

Penjara:

≤1 Tahun Pidana Bersyarat (Voorwaardelijke Veroordeling)

3

Penjara:

6 Bulan - 1 Tahun

Penjara:

≤6 Bulan Pidana Bersyarat

(Voorwaardelijke Veroordeling)

Pidana Bersyarat (Voorwaardelijke Veroordeling)

*dalam hal tuntutan pidana terhadap terdakwa berada dalam rentang pidana penjara sampai dengan 1 (satu) tahun, Penuntut Umum dapat

menuntut dengan pidana bersyarat (voorwaardelijke veroordeling).

(24)

L1 - Tahapan 6

Menjatuhkan Tuntutan Pidana

Tuntutan Pidana ( ✓ )

Pidana Penjara

Lama Rehabilitasi di Lapas

Pidana Penjara

Pidana Bersyarat (Voorwaardelijke Veroordeling)

Syarat Khusus Pidana Bersyarat (Voorwaardelijke Veroordeling)

Lama Rehabilitasi Tempat Rehabilitasi

Keadaan yang Meringankan

Keadaan yang Memberatkan

(25)

Lampiran 2

Peredaran Gelap Narkotika

(26)

2

Mempertimbangkan Klasifikasi Objektif Perkara Narkotika

Klasifikasi Objektif

4

Menjatuhkan Tuntutan Pidana Perkara

Narkotika

Tuntutan

Memilih Kategori Barang Bukti Narkotika

Kategori Barang Bukti

3

Memilih Rentang Tuntutan Pidana Perkara Narkotika

Rentang Tuntutan

5 1

Menyesuaikan Tuntutan Pidana Perkara Narkotika

Penyesuaian Tuntutan

Peredaran Gelap Narkotika

Path Analysis Lampiran 2

(27)

L2 - Tahapan 1

Menentukan Kategori Barang Bukti Narkotika

KATEGORI

BARANG BUKTI NARKOTIKA

KATEGORI

( ✓ ) Tanaman Bukan Tanaman ( ✓ )

Kategori 1 >60 kilogram >9 kilogram Kategori 1

Kategori 2 >20 kilogram - 60 kilogram >3 kilogram - 9 kilogram Kategori 2

Kategori 3 >5 kilogram - 20 kilogram >250 gram - 3 kilogram Kategori 3

Kategori 4 >1 kilogram - 5 kilogram >5 gram - 250 gram Kategori 4

Kategori 5 >250 gram - 1 kilogram >1,5 gram - 5 gram Kategori 5

Kategori 6 ≤250 gram ≤1,5 Gram Kategori 6

(28)

KEL. KLASIFIKASI OBYEKTIF

KATEGORI

( ✓ )

A B C D

1

A1. Terdakwa merupakan pengendali peredaran gelap narkotika internasional;

B1. Terdakwa merupakan pengendali peredaran gelap narkotika nasional;

C1. Terdakwa terlibat dalam peredaran gelap narkotika internasional;

D1. Terdakwa terlibat dalam peredaran gelap narkotika nasional.

2

A2. Terdakwa merupakan penganjur/pembujuk/penggerak (uitlokker) atau penyuruh (doenpleger) dalam tindak pidana narkotika;

B2. Terdakwa merupakan orang yang turut serta (medepleger atau medepleger) dalam tindak pidana narkotika;

C2. Terdakwa melakukan tindak pidana narkotika tanpa adanya penyertaan;

D2. Terdakwa merupakan orang yang melakukan pembantuan (medeplichtige) dalam tindak pidana narkotika.

3

A3. Narkotika disamarkan atau disembunyikan ke dalam bentuk makanan, minuman, obat, atau barang yang ditujukan kepada anak;

B3. Narkotika disamarkan atau disembunyikan ke dalam bentuk makanan, minuman, obat, atau barang;

C3. Narkotika disamarkan dalam tembakau atau bentuk tanaman lainnya;

D3. Narkotika tidak disamarkan atau disembunyikan.

4

A4. Peredaran gelap narkotika dilakukan dalam proses penegakan hukum tindak pidana narkotika;

B4. Peredaran gelap narkotika yang dilakukan dengan menyalahgunakan kewenangan atau jabatannya terkait narkotika;

C4. Peredaran gelap narkotika dilakukan dengan menyalahgunakan izin dalam industri farmasi atau lembaga riset;

D4. Peredaran gelap narkotika selain A-4, B-4, dan C-4.

L2 - Tahapan 2

Mempertimbangkan Klasifikasi Objektif Peredaran Gelap Narkotika

(29)

L2 - Tahapan 2

Mempertimbangkan Klasifikasi Objektif Peredaran Gelap Narkotika

KEL. KLASIFIKASI OBYEKTIF

KATEGORI

( ✓ )

A B C D

5

A5. Tindak pidana narkotika dilakukan dengan perbarengan tindak pidana (concursus): tindak pidana pencucian uang; tindak pidana perlindungan anak; tindak pidana korupsi; tindak pidana terorisme; atau tindak pidana perdagangan orang;

B5. Tindak pidana narkotika dilakukan dengan perbarengan tindak pidana (concursus) yang tidak termasuk dalam A-5 dan C-5;

C5. Tindak pidana narkotika dilakukan dengan perbarengan tindak pidana (concursus): tindak pidana psikotropika atau tindak pidana narkotika lainnya;

D5. Tindak pidana narkotika dilakukan tanpa perbarengan tindak pidana lainnya (concursus).

6

A6. Terdakwa telah menikmati hasil tindak pidana narkotika (baik seluruhnya atau sebagian) dan ada upaya untuk menyembunyikan atau menyamarkan hasil tindak pidana narkotika yang digunakan untuk melakukan tindak pidana narkotika;

B6. Terdakwa telah menikmati hasil tindak pidana narkotika (baik seluruhnya atau sebagian) dan ada upaya untuk menyembunyikan atau menyamarkan harta kekayaan hasil tindak pidana;

C6. Terdakwa telah menikmati hasil tindak pidana narkotika (baik seluruhnya atau sebagian);

D6. Terdakwa belum menikmati hasil tindak pidana narkotika.

7

A7. Terdakwa melakukan tindak pidana narkotika di dalam Rutan dan/atau Lapas serta bekerja sama dengan pegawai/petugas Rutan dan/atau Lapas;

B7. Terdakwa melakukan tindak pidana narkotika di luar Rutan dan/atau Lapas serta bekerja sama dengan pegawai/petugas Rutan dan/atau Lapas;

C7. Terdakwa melakukan tindak pidana narkotika di dalam Rutan dan/atau Lapas;

D7. Terdakwa melakukan tindak pidana narkotika di luar Rutan dan/atau Lapas.

JUMLAH [q] KLASIFIKASI OBYEKTIF

(30)

KATEGORI FORMULA PENGHITUNGAN

HASIL PEMBOBOTAN Jumlah [q] Klasifikasi Obyektif Bobot

A qA dikali 4

B qB dikali 3

C qC dikali 2

D qD dikali 1

TOTAL PEMBOBOTAN

KATEGORI Rentang Bobot Klasifikasi Obyektif ( ✓ )

1 Total Pembobotan > 21

2 Total Pembobotan 17 – 21

3 Total Pembobotan 12 – 16

4 Total Pembobotan < 12

L2 - Tahapan 2

Mempertimbangkan Klasifikasi Objektif Peredaran Gelap Narkotika

(31)

Rentang Tuntutan Pidana

Terdapat 5 (lima) Tabel Tuntutan Pidana yang dibagi berdasarkan ancaman pidana (strafmaat) dalam UU Narkotika

Rentang Tuntutan

L2 Tahapan 2

Kategori Klasifikasi Objektif L2 Tahapan 1

Kategori Barang Bukti Narkotika

Tahapan 1 + Tahapan 2 = Tahapan 3

(32)

PASAL 111; 112; 115

( ✓ ) KATEGORI KLASIFIKASI OBYEKTIF

1 2 3 4

KATEGORI BARANG

BUKTI NARKOTIKA

1

Penjara:

15 Tahun 6 Bulan - 20 Tahun

Penjara:

12 Tahun - 15 Tahun 6 Bulan

Penjara:

10 Tahun - 12 Tahun

Penjara:

8 Tahun 6 Bulan - 10 Tahun

2

Penjara:

12 Tahun - 15 Tahun 6 Bulan

Penjara:

10 Tahun - 12 Tahun

Penjara:

8 Tahun 6 Bulan - 10 Tahun

Penjara:

7 Tahun - 8 Tahun 6 Bulan

3 ✓ Penjara:

10 Tahun - 12 Tahun

Penjara:

8 Tahun 6 Bulan - 10 Tahun

Penjara:

7 Tahun - 8 Tahun 6 Bulan

Penjara:

6 Tahun - 7 Tahun

4

Penjara:

8 Tahun 6 Bulan - 10 Tahun

Penjara:

7 Tahun - 8 Tahun 6 Bulan

Penjara:

6 Tahun - 7 Tahun

Penjara:

5 Tahun - 6 Tahun

5

Penjara:

7 Tahun - 8 Tahun 6 Bulan

Penjara:

6 Tahun - 7 Tahun

Penjara:

5 Tahun - 6 Tahun

Penjara:

4 Tahun 6 Bulan - 5 Tahun

6

Penjara:

6 Tahun - 7 Tahun

Penjara:

5 Tahun - 6 Tahun

Penjara:

4 Tahun 6 Bulan - 5 Tahun

Penjara:

4 Tahun - 4 Tahun 6 Bulan

L2 - Tahapan 3

Memilih Rentang Tuntutan Pidana

*belum termasuk pidana mati, pidana penjara

seumur hidup, dan pidana denda

(33)

TABEL TUNTUTAN PIDANA 1 Penjara Seumur Hidup

Penjara 4-20 Tahun

Ps. 123 Ps. 124 Ps. 125 Ps. 126 Ps. 119 Ps. 120 Ps. 121 Ps. 122 Ps. 115 Ps. 116 Ps. 117 Ps. 118 Ps. 111 Ps. 112 Ps. 113 Ps. 114

5 Tabel Tuntutan Pidana

TABEL TUNTUTAN PIDANA 2 Mati

Penjara Seumur Hidup Penjara 4-20 Tahun

TABEL TUNTUTAN PIDANA 3 Mati

Penjara Seumur Hidup Penjara 5-20 Tahun

TABEL TUNTUTAN PIDANA 4 Penjara 3-15 Tahun

TABEL TUNTUTAN PIDANA 4

Penjara 2-10 Tahun

(34)

Tuntutan Pidana ( ✓ ) Pidana Mati

Pidana Penjara dan Pidana Denda

Pidana Penjara Pidana Denda

Keadaan yang Meringankan Keadaan yang Memberatkan

L2 - Tahapan 4

Menjatuhkan Tuntutan Pidana

Pidana Penjara Seumur Hidup

(35)

L2 - Tahapan 5

Menyesuaikan Tuntutan Pidana

dakwa dapat dituntut pidana yang paling ringan di antara terdakwa lainnya

Justice Collaborator

Tuntutan pidana dapat diperberat 1/3 (dari tuntutan pidana yang paling berat) Concursus [Ps. 65 KUHP]

Tuntutan pidana diperberat 1/3 Pengulangan [Ps. 144 UU Narkotika]

Tuntutan pidana diperberat 1/3 Kejahatan Terorganisasi [Ps. 132 (2) UU Narkotika]

Tuntutan Pidana diperingan 1/2 Anak [Ps. 81 (2) UU SPPA]

Tuntutan Pidana dapat diperingan 1/3

Pembantuan [Ps. 56 & 57 KUHP]

(36)

Gambar

TABEL TUNTUTAN PIDANA 1 Penjara Seumur Hidup

Referensi

Dokumen terkait

Dimana karakteristik inilah yang membuat Rumah Batik Jawa Timur berbeda dengan tempat batik lainnya di wilayah Surabaya yang hanya menjual tetapi tidak menyediakan wadah

Hubungan Pola Asuh Orang Tua dengan Status Gizi pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Jaten 1 Kabupaten Karanganyar..

Wahuta (nama jabatan) dari Lbur Putih ada 2 orang yaitu Si Guna dan Si Dgi, mereka meneri- ma emas 8 masa dan pakaian ahsit 2 pasang; isterinya menerima emas 4 misa dan kain

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nurlaila Harahap, Hendra Harmain, Saparuddin Siregar dan Nova Maharani pada tahun 2017 yang meneliti jurnal tentang

Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Lama Kerja Sebagai.. Variabel Moderating (Studi pada

Hasil pengukuran parameter fisika kimia perairan anak sungai Ngaso di Kabupaten Rokan Hulu pada masing-masing stasiun pengamatan. Dari Tabel 1 dapat dilihat secara

Disarankan kepada perusahaan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi keselamatan kerja dan membuat variasi yang baru dalam mengkomunikasikan keselamatan kerja,

BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Hasil Perancangan Perancangan Wisata dukasi Etnobotani Karst Pantai Utara Lamongan dengan pendekatan Green Architecture menggunakan integrasi islam