• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAYANAN ANAK PADA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PEMERINTAH KOTA MEDAN KERTAS KARYA. Oleh DEBORA N SILABAN NIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAYANAN ANAK PADA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PEMERINTAH KOTA MEDAN KERTAS KARYA. Oleh DEBORA N SILABAN NIM"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

LAYANAN ANAK PADA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN PEMERINTAH KOTA MEDAN

KERTAS KARYA

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) dalam bidang perpustakaan

Oleh

DEBORA N SILABAN NIM. 142201039

PROGRAM STUDY D-III PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2017

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Kertas Karya : Layanan Anak Pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan

Oleh : Debora N Silaban

NIM : 142201039

Dosen Pembimbing : Dra. Eva Rabita, M.Hum

NIP : 195603311986032001

Tanda Tangan :

___________________

Tanggal :

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : Layanan Anak Pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan

Oleh : Debora N Silaban

NIM : 142201039

PROGRAM STUDI D-III PERPUSTAKAAN Ketua Program Studi : Hotlan Siahaan, S.Sos., M.I.Kom

NIP : 197803312005012003

Tanda Tangan :

________________

Tanggal :

FAKULTAS ILMU BUDAYA

Dekan : Dr. Budi Agustono, M.S

NIP : 196008051987031001

Tanda Tangan :

________________

Tanggal :

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji, hormat dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kesehatan, kesabaran, dan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan kertas karya ini.

Kertas karya ini berjudul “LAYANAN ANAK PADA DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA MEDAN” diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi D-III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari banyak kekurangan dan tantangan yang terdapat dalam penyusunan kertas karya ini. Hal-hal tersebut berasal dari dalam dan luar diri penulis. Kejenuhan dan kelelahan senantiasa muncul dalam diri penulis. Namun, energi baru selalu hadir melalui orang-orang disekitar penulis.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dan mempersembahkan kertas karya ini kepada orang tua yang sangat saya sayangi, Ayahanda Drs. Ferdinan Silaban dan Ibunda Dra. Lomide Pasaribu. Terimakasih untuk segala cinta kasih dan perhatian yang telah diberikan kepada penulis.

Kesabaran, kebijaksanaan, dan kerendahan hati telah diajarkan kepada penulis sejak kecil. Sehingga, saat ini merupakan buah karya dan karsa yang telah dilakukan untuk penulis. Terlebih-lebih dalam penyusunan kertas karya ini, suka dan duka terlampaui atas doa-doa yang telah dipanjatkan setiap hari. Motivasi dan dorongan selalu hadir saat penulis melakukan kelalaian dalam penyelesaian kertas karya ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada adik-adik yang terkasih Christo Gusnandar Silaban, Ester Mayasari Silaban, Darmo Ebenezer Silaban, Darno Jeremia Silaban.

Secara khusus penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S selaku dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Hotlan Siahaan, S.Sos., M.I.Kom., selaku ketua Program Studi D-III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

(5)

3. Bapak Drs. Dirmansyah, M.A selaku sekretaris Program Studi D-III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Eva Rabita, M.Hum., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

5. Seluruh staf pengajar Departemen Studi Ilmu Perpustakaan yang membekali ilmu pengetahuan kepada penulis dibidang perpustakaan.

6. Staf pegawai pada Departemen Studi Ilmu Perpustakaan yang telah membantu dalam mengurus surat-surat yang berhubungan dengan kertas karya ini.

7. Staf pegawai/pustakawan pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan observasi dan membantu dalam memberikan informasi dan data yang dibutuhkan dalam penulisan kertas karya ini.

8. Wadah pelayanan UKM KMK USU yang telah membina penulis untuk melayani di dunia kampus.

9. Kelompok kecil TABITA : kak Maria Hutagalung dan kak Maria Christine Siahaan. Tetap semangat dan tetap saling melengkapi dalam kelompok kecil kita dan terimakasih untuk setiap doa dan semangat dari kalian.

10. Teman seperjuangan seluruh IMIP 2014

Akhir kata, penulis berharap kertas karya ini dapat memberikan pengetahuan yang bermanfaat untuk kejayaan perpustakaan, khususnya bagi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan.

Medan, Juli 2017 Penulis

Debora N Silaban NIM : 142201039

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penulisan ... 2

1.3 Ruang Lingkup ... 3

1.4 Metode Pengumpulan Data ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Perpustakaan Umum ... 4

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum ... 4

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum ... 5

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Umum ... 6

2.1.4 Peran Perpustakaan Umum ... 8

2.2 Koleksi Perpustakaan ... 10

2.2.1 Jenis-Jenis Koleksi Perpustakaan Umum ... 10

2.3 Pelayanan Perpustakaan ... 11

2.3.1 Pengertian Pelayanan Perpustakaan ... 11

2.4 Layanan Anak ... 12

2.4.1 Pengertian Layanan anak ... 12

2.4.2 Tujuan Layan Anak ... 12

2.4.3 Unsur-Unsur Layanan Anak ... 13

2.4.3.1 Koleksi ... 13

2.4.3.2 Fasilitas ... 15

2.4.3.3 Jasa yang diberikan ... 15

2.4.3.4 Pustakawan ... 17

(7)

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ... 18

3.1 Sejarah Singkat Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan ... 18

3.2 Tugas Pokok ... 19

3.3 Visi Misi ... 19

3.4 Struktur Organisasi ... 20

3.5 Jam Layanan ... 22

3.6 Layanan Anak ... 22

3.6.1 Koleksi Pada Layanan Anak ... 23

3.6.2 Kegiatan Pada Layanan Anak ... 24

3.6.3 Sistem Pelayanan ... 25

3.6.4 Jenis-Jenis Layanan Anak ... 25

3.7 Masalah Yang Dihadapi Pustakawan Dalam Menjalankan Layanan Anak Pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan ... 26

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 27

4.1 Kesimpulan ... 28

4.2 Saran ... 28

DAFTAR PUSTAKA ... 29 LAMPIRAN

(8)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Sebagai layanan umum yang terbuka bagi semua kalangan, perpustakaan umum memiliki peran kunci dalam mengumpulkan, mengorganisasikan, dan memanfaatkan informasi dan pengetahuan. Perpustakaan umum secara luas adalah tempat atau lokasi yang menghimpun koleksi buku, bahan tercetak serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum. Perpustakaan umum dapat diartikan juga sebagai lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai macam informasi ilmu pengetahuan, budaya dan teknologi untuk meningkatkan dan memperoleh pengetahuan bagi masyarakat luas. Perpustakaan umum berbeda dengan perpustakaan sekolah, perguruan tinggi, atau yang lainnya meskipun konsep serta pengelolaannya relatif sama.

Berdasarkan UU No. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial-ekonomi.

Perpustakaan umum memiliki beberapa jenis layanan, antara lain dapat disebutkan sebagai berikut : Layanan sirkulasi, Layanan referensi, Layanan pendidikan pemakai, Layanan penterjemah, Layanan fotokopi (jasa reproduksi), Layanan anak, Layanan remaja, Layanan perpustakaan keliling, Layanan Audio- Visual, Layanan Terbitan Berseri, Layanan digital.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan merupakan salah satu perpustakaan umum yang memiliki layanan anak.

Layanan anak adalah pelayanan perpustakaan yang ditujukan untuk anak sampai usia 12-13 tahun, di dalamnya termasuk pengembangan koleksi anak muda, mendongeng, membantu pengajaran dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah, program summer reading, dan lain-lain. Biasanya disediakan oleh pustakawan anak di ruang anak yang ada di perpustakaan umum. Layanan anak diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan sesuai dengan tugas dan fungsi perpustakaan umum yaitu memberikan

(9)

pelayanan kepada masyarakat melalui pendayagunaan koleksi bahan pustaka untuk keperluan pendidikan, penelitian, ilmu pengetahuan, dan rekreasi, maka salah satu layanan yang diselenggarakan oleh perpustakaan umum adalah layanan anak atau juga dikenal dengan seksi anak-anak.

Berbagai kegiatan disiapkan untuk kebutuhan anak-anak dari pemilihan bahan pustaka sampai kepada pelayanannya disesuaikan untuk anak menurut usia dan selera anak-anak. Jumlah koleksi untuk layanan anak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan sampai pada tahun 2016 adalah sebanyak 1.197 judul dengan 3.591 eksemplar. Koleksi yang terdapat pada layanan anak di yaitu buku dongeng, cerita rakyat, buku berhitung, buku bergambar, ensiklopedia, atlas, dan lain-lain. Selain itu, pada layanan anak juga disediakan fasilitas seperti meja dan kursi, alat untuk pemutaran film, dan koleksi mainan yang disediakan oleh pustakawan anak di ruang anak yang ada di perpustakaan.

Layanan anak pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan diadakan mulai tahun 2010. Namun hingga saat ini layanan anak pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan belum maksimal.

Jumlah pengunjung anak setiap harinya yaitu sebanyak 10-30 orang.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik memilih judul “Layanan Anak Pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan”.

Adapun yang menjadi pembahasan dalam penulisan kertas karya ini adalah untuk mengetahui kegiatan layanan anak dalam memenuhi kebutuhan informasi serta mengetahui apa saja kendala yang dihadapi dalam melakukan kegiatan layanan anak pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan.

1.2 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan kertas karya ini adalah :

1. Untuk mengetahui kegiatan layanan anak pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan.

(10)

1.3 Ruang Lingkup

Sesuai dengan judul yang diambil oleh penulis, maka ruang lingkup dalam penulisan kertas karya ini mencakup beberapa aspek pelayanan yaitu layanan anak pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut :

1. Study Kepustakaan (Library Research)

Yaitu suatu metode yang dilakukan oleh penulis untuk mengumpulkan bahan- bahan dan buku-buku yang berhubungan dengan kegiatan layanan anak.

2. Study Lapangan (Field Research)

Penulis melakukan pengamatan langsung yaitu dengan mengumpulkan data ke Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan yang berkaitan dengan layanan anak.

3. Wawancara (interview)

Penulis melakukan wawancara langsung dengan cara mengajukan pertanyaan kepada pengelola perpustakaan atau pustakawan yang bertanggungjawab dalam layanan anak pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan.

(11)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perpustakaan Umum

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Umum

Pengertian perpustakaan umum secara luas adalah tempat atau lokasi yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum. Perpustakaan umum dapat di artikan juga sebagai lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai macam informasi ilmu pengetahuan, budaya dan teknologi untuk meningkatkan dan memperoleh pengetahuan bagi masyarakat luas.

Menurut Reitz yang dikutip oleh Hasugian (2009 : 77) perpustakaan umum adalah “ A library or library system that provides unrestricted access to library resources and services free of charge to all the resident of a given community, district, or geograpich region, supported wholly or in part by public funds”. Dalam pengertian sederhana definisi di atas menyatakan bahwa Perpustakaan Umum adalah sebuah perpustakaan atau sistem perpustakaan yang menyediakan akses yang tidak terbatas kepada sumber daya perpustakaan dan layanan gratis kepada warga masyarakat di daerah atau wilayah tertentu, yang didukung penuh atau sebagian dari dana masyarakat.

Menurut Hermawan dan Zen (2006 : 30) : “Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar belakang, status sosial, agama, suku, pendidikan dan sebagainya.”

Menurut Sutarno NS (2006: 43) Perpustakaan Umum merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Menurut Siregar (2011 : 38) Perpustakaan umum didefenisikan sebagai suatu organisasi yang didirikan, didukung dan didanai oleh masyarakat baik

(12)

melalui pemerintah lokal, regional maupun nasional atau melalui berbagai bentuk organisasi masyarakat.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, perpustakaan umum merupakan sumber ilmu pengetahuan yang memiliki peran sebagai penyebar informasi bagi seluruh lapisan masyarakat. Perpustakaan umum menyediakan dan melayani segala informasi yang dibutuhkan oleh pengguna di suatu daerah tertentu tanpa membedakan penggunanya. Perpustakaan umum didanai oleh umum serta jasa yang diberikan pada dasarnya sebagai media mencerdaskan kehidupan bangsa.

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Umum

Tujuan perpustakaan umum adalah sebagai sumber belajar dan bagian integral dari pusat informasi lainnya yang bersama - sama bertujuan mendukung proses kegiatan belajar-mengajar demi tercapainya suatu masyarakat yang terinformasi.

Secara teknis, tujuan perpustakaan umum adalah melayani semua lapisan masyarakat untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan.

Menurut Hermawan dan Zen (2006 : 31), tujuan perpustakaan umum adalah :

1. Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesejahteraan.

2. Menyediakan informasi yang murah, mudah, cepat dan tepat yang berguna bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

3. Membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan komunitas melalui penyedian bahan pustaka dan informasi.

4. Bertindak selaku agen kultural, sehingga menjadi pusat utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitarnya.

5. Memfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang hayat.

(13)

Menurut Siregar (2011 : 39), menyatakan bahwa: Tujuan utama perpustakaan umum adalah memberikan sumberdaya dan pelayanan dalam berbagai bentuk media kepada penduduk yang membutuhkan, baik untuk kebutuhan pendidikan, informasi, dan pengembangan individu/pribadi, termasuk rekreasi dan mengisi waktu luang.

Dilihat dari uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, Perpustakaan Umum memberikan kesempatan bagi masyarakat umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan lebih baik. Perpustakaan umum menyediakan sumber informasi yang cepat, murah dan tepat mengenai topik-topik yang sedang hangat dalam masyarakat maupun topik yang berguna bagi mereka. Selain itu perpustakaan umum membantu warga mengembangkan kemampuan yang dimiliki sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Umum

Menurut Hasugian (2000:82) fungsi perpustakaan secara umum yakni : 1. Penyimpanan

2. Pendidikan 3. Penelitian 4. Informasi 5. Kultural 6. Fungsi rekreasi

Sedangkan dalam Buku Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000 : 6), fungsi perpustakaan umum yakni :

1. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan.

2. Penyediaan bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan melalui pembelian, langganan, tukar menukar, dan lain - lain.

3. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka.

4. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi.

(14)

5. Pendayagunaan koleksi.

6. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang langsung ke perpustakaan maupun yang menggunakan telepon, faximili, dan lain - lain.

7. Pemasyarakatan perpustakaan.

8. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan.

9. Pelaksanaan koordinasi dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi mitra kerja lainnya.

10. Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan koleksi bersama dan sarana atau prasarana, dan

11. Pengolahan dan ketatausahaan perpustakaan.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum memiliki fungsi yang kompleks, selain sebagai sarana belajar, penelitian dan pengembangan minat baca, perpustakaan umum juga berfungsi sebagai tempat pelestarian bahan pustaka lokal atau dengan istilah lain sebagai pusat deposit lokal dalam membantu masyarakat umum untuk belajar dalam mengembangkan diri.

2.1.4 Peran Perpustakaan Umum

Menurut Sutarno (2006: 68), peranan sebuah perpustakaan adalah bagian tugas pokok yang harus dijalankan di dalam perpustakaan. Peranan tersebut berhubungan dengan keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan, peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan antara lain:

a. Secara umum perpustakaan merupakan sumber informasi, pendidikan, penelitian, perservasi dan pelestarian khasanah budaya bangsa serta tempat rekreasi yang sehat, murah dan bermanfaat.

b. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang berfungsi menghubungkan antara sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan pemakainya.

c. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara sesama pemakai, dan antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayani.

(15)

d. Perpustakaan dapat pula berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, dan budaya baca, kegemaran membaca, dan yang membutuhkan sumber bacaan, dapat berkurang secara perlahan - lahan dan hilang semangatnya.

e. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuannya dan pengalamannya.

f. Perpustakaan merupakan agen perubahan, agen pembangunan, dan agen kebudayaan umat manusia. Sebab berbagai penemuan sejarah, pemikiran, dan ilmu pengetahuan yang telah ditemukan pada masa lalu, yang direkam dalam bentuk tulisan atau bentuk tertentu yang disimpan di perpustakaan.

g. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan. Mereka dapat belajar secara mandiri, melakukan penelitian, menggali, memanfaatkan dan mengembangkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan.

h. Petugas perpustakaan dapat berperan sebagai pembimbing dan memberikan konsultasi kepada pemakai, dan pembinaan serta menanamkan pemahaman tentang pentingnya perpustakaan bagi orang banyak.

i. Perpustakaan berperan dalam menghimpun dan melestarikan koleksi bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik semua hasil karya umat manusia yang tidak ternilai harganya.

j. Perpustakaan dapat berperan sebagai ukuran atau kemajuan masyarakat dilihat dari intensitas kunjungan dan pemakaian perpustakaan. Sebab masyarakat yang sudah maju dapat ditandai dengan adanya perpustakaan yang maju pula, sebaliknya masyarakat yang sedang berkembang biasanya belum memiliki perpustakaan yang memadai representatif.

k. Secara tidak langsung, perpustakaan yang berfungsi dan telah dimanfaatkan dengan sebaik - baiknya, dapat ikut berperan dalam

(16)

mengurangi dan mencegah kenakalan remaja seperti tawuran, penyalahgunaan obat - obat terlarang, dan indispliner.

Sedangkan Sutarno (2003: 55), menjelaskan bahwa beberapa peranan yang dapat dijalankan oleh perpustakaan umum antara lain:

1. Perpustakaan merupakan media atau jembatan yang menghubungkan sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang terkandung di dalam koleksi perpustakaan dengan para pemakainya.

2. Perpustakaan mempunyai peranan sebagai sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara semua pemakai, dan antara penyelenggara perpustakaan dengan masyarakat yang dilayaninya.

3. Perpustakaan dapat berperan sebagai lembaga untuk mengembangkan minat baca, melalui penyediaan berbagai bahan bacaan yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat.

4. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai fasilitator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuannya dan pengalamannya

5. Perpustakaan dapat berperan aktif sebagai agen perubahan, agen pengembangan dan agen pembangunan kebudayaan manusia.

6. Perpustakaan berperan sebagai lembaga pendidikan nonformal bagi anggota masyarakat dan pengunjung perpustakaan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum dapat berperan aktif sebagai fasilator, mediator, dan motivator bagi mereka yang ingin mencari, memanfaatkan, dan mengembangkan ilmu pengetahuannya dan pengalamannya.

2.2 Koleksi Perpustakaan

Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama dalam mendirikan suatu perpustakaan. Dengan adanya paradigma baru dapat disimpulkan bahwa, salah satu kriteria dalam penilaian layanan perpustakaan melalui kualitas koleksinya. Koleksi perpustakan sangat besar peranannya dalam menunjang pelayanan informasi yang diberikan kepada pengguna perpustakaan.

(17)

Pada dasarnya setiap perpustakaan mempunyai koleksi, namun masing-masing perpustakaan tersebut menyediakan koleksi yang dapat menunjang program atau kegiatan sesuai dengan fungsi dan jenis perpustakaan yang bersangkutan. Besar kecilnya koleksi perpustakaan tergantung pada jumlah anggota, bidang spesialisasi, serta dana yang tersedia, disamping itu besar kecil dan ragam koleksi juga tergantung pada jenis perpustakaan.

Menurut Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (2000 : 19), dinyatakan bahwa :

“Koleksi perpustakaan umum mencakup bahan pustaka tercetak seperti buku, majalah dan surat kabar, bahan pustaka terekam dan elektronik seperti kaset, video, piringan (disk) dan lain-lain”.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang ada sesuai dengan kebutuhan pengguna, terdiri dari bahan pustaka, audio visual dan terbitan berseri yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat umum.

2.2.1 Jenis – Jenis Koleksi Perpustakaan Umum

Jenis koleksi yang terdapat di perpustakaan umum harus sesuai dengan kebutuhan pengguna masyarakat. Karena koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama (pilar) sebuah perpustakaan. Koleksi perpustakaan umum harus mencakup semua disiplin ilmu dan dimaksudkan untuk dipakai oleh semua lapisan masyarakat, sehingga penekanannya terletak pada variasi jenis koleksi.

Menurut Sutarno (2006 : 71) pengelompokkan bahan pustaka diperpustakaan terdiri atas :

1. Kelompok bahan pustaka umum.

2. Kelompok bahan pustaka rujukan (referensi).

3. Kelompok bahan pustaka berkala (majalah dan surat kabar) 4. Kelompok bahan pustaka pandang dengar.

5. Kelompok bahan pustaka pandang dengar (audio visual).

6. Kelompok bahan pustaka terekam dan elektronik seperti film, kaset, video, dan lain-lain.

(18)

7. Kelompok bahan pustaka yang disesuaikan dengan kelompok pembaca, misalnya untuk anaka-anak, remaja, dewasa, dan lainlain.

8. Kelompok bahan pustaka tertentu, misalnya untuk penelitian dan sebagainya.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa setiap perpustakaan harus memperhatikan koleksi guna mendukung, memperlancar, dan meningkatkan kualitas koleksi perpustakaan agar dapat memberikan informasi yang dapat disesuaikan dan dimanfaatkan dengan kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ketersediaan koleksi merupakan penyediaan berbagai jenis bahan pustaka yang akan dilayankan kepada penggunanya untuk dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan pengguna perpustakaan.

2.3 Pelayanan Perpustakaan

2.3.1 Pengertian Pelayanan Perpustakaan

Pelayanan perpustakaan merupakan aspek penting dalam kegiatan perpustakaan karena pelayanan menjadi salah satu kunci keberhasilan penyelenggaraan perpustakaan. Pelayanan perpustakaan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pengguna dengan cepat dan tepat.

Menurut Darmono (2001:134), “Layanan perpustakaan adalah menawarkan semua bentuk koleksi yang dimiliki perpustakaan kepada pemakai yang datang ke perpustakaan dan meminta informasi yang dibutuhkannya”.

Sedangkan menurut Sutarno (2006 : 90), “Pelayanan perpustakaan merupakan kegiatan yang memberikan layanan yang baik sebagaimana dikehendaki oleh pemakai dalam pemberian informasi”. Melalui pelayanan perpustakaan pengguna memanfaatkan informasi yang dimiliki perpustakaan, baik didalam maupun diluar perpustakaan.

Kedua pendapat di atas mengemukakan bahwa pelayanan perpustakaan merupakan kegiatan yang memberikan layanan dengan menawarkan semua bentuk koleksi sesuai dengan kebutuhan pengguna.

(19)

2.4 Layanan Anak

2.4.1 Pengertian Layanan Anak

Menurut Joan M. Reitz (2004:32) pada bukunya yang berjudul “Dictionary for Library and Information Science”, layanan anak adalah pelayanan perpustakaan yang ditujukan untuk anak sampai berumur 12-13 tahun, yang di dalamnya sudah termasuk pengembangan koleksi untuk remaja, lapsit services, mendongeng, membantu pengajaran dalam mengerjakan tugas, program summer reading, dan biasanya disediakan oleh pustakawan anak di ruang anak yang ada di perpustakaan umum.

Menurut Sulistyo Basuki, perpustakaan anak adalah perpustakaan yang ditujukan untuk anak. Koleksi dan pelayanan khusus yang ditujukan untuk anak dan umumnya para anggota perpustakaan anak tersebut berusia 4-15 tahun.

(Basuki,1991).

Menurut Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota: (Perpusnas, 2006: 41) Layanan anak-anak adalah salah satu kegiatan layanan Perpustakaan Umum yang menyediakan jasa untuk anak-anak. Anak-anak yang menjadi sasaran adalah anak-anak pra-sekolah sampai usia 12-13 tahun. Perpustakaan dalam memberikan layanan bagi mereka, terutama diarahkan untuk mengembangkan imajinasi, meningkatkan minat dan kebiasaan membaca serta memberikan sarana rekreasi yang mendidik

2.4.2 Tujuan Layanan Anak

Menurut Yusuf (2003: 175) mengungkapkan tujuan utama dari layanan anak yaitu:

1. Menyediakan koleksi berbagai bentuk bahan pustaka,serta penyajian menarik perhatian anak dan mudah digunakan.

2. Memberikan bimbingan kepada anak-anak dalam memilih buku dan bahan pustaka lainya yang sesuai dengan usianya.

3. Membina, mengembangkan, dan memelihara kesenangan membaca (sebagai hobi) dan mendidik anak belajar mandiri.

(20)

4. Mempergunaan sumber yang ada di perpustakaan untuk menunjang belajar seumur hidup.

5. Membantu anak untuk mengembangkan kecakapannya dan menambah pengetahuan sosialnya.

6. Berfungsi sebagai suatu kegiataan sosial dalam masyarakat untuk menyejahterakan anak-anak.

Menurut Bowler (2000:24) seperti yang dikutip oleh Sri Sumekar tujuan utama layanan anak di perpustakaan adalah sebagai berikut :

1. Menyediakan koleksi berbagai macam bahan pustakayang disajikan secara menarik dan mudah digunakan oleh anak-anak

2. Memberi bimbingan kepada anak-anak dalam memilih buku dan bahan pustaka lainnya

3. Membina, mengembangkan, dan memelihara kesenangan membacasebagai suatu hobi dan mendidik untuk belajar mandiri

4. Memberi dukungan dalam masyarakat sebagai kekuatan social bersama - sama dengan lembaga lain yang berhubungan dengan kesejahteraan anak 5. Menunjang pendidikan seumur hidup dengan menggunakan semua

sumber yang ada di perpustakaan

6. Membantu anak dalam mengembangkan kecakapannya dan menambah pengetahuannya

7. Membantu anak dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sekolah.

2.4.3 Unsur – Unsur Layanan Anak 2.4.3.1 Koleksi

Yang dimaksud dengan koleksi untuk anak ialah beragam materi yang tersedia untuk anak, baik materi berbentuk buku maupun non-buku (kaset, CD, VCD, DVD, film, games komputer dan lain-lain).

Menurut Kamus Perpustakaan dan Informasi karya Sutarno NS., buku anak adalah buku yang ditulis dan diilustrasikan secara spesifik untuk anak sampai dengan umur 12-13 tahun. Beberapa macam buku untuk anak antara lain bacaan

(21)

fiksi dan non-fiksi, board book, sajak anak, buku alphabet, buku berhitung, buku bergambar, easy books, bacaan untuk pemula, buku cerita bergambar dan buku cerita.

Berdasarkan isi kandungannya, materi untuk anak dibedakan menjadi dua, yaitu fiksi dan non-fiksi:

a. Fiksi untuk anak adalah semua bentuk prosa naratif yang mengandung unsur rekaan yang ditujukan (dalam beberapa materi bahkan diciptakan oleh anak) untuk anak dengan mengikuti kriteria-kriteria tertentu. Namun dapat juga karya tersebut, yang mungkin pada awalnya ditujukan untuk orang dewasa, tetapi karena dapat memenuhi kriteria-kriteria karya fiksi untuk anak maka karya tersebut juga dapat dibaca oleh anak.

b. Materi non-fiksi adalah segala materi yang tidak berupa rekaan, yang mengandung pengetahuan mengenai suatu aspek kehidupan nyata/ilmiah/religi dan disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa dan penulisan serta penjelasan yang dapat dipahami anak tanpa mengurangi nilai-nilai kandungan ilmiah/kenyataan/religi materi tersebut.

Buku bacaan untuk anak disesuaikan berdasarkan tingkatan usia yaitu:

a. Anak umur 0-2 tahun, buku untuk anak usia ini terbuat dari bahan yang tidak mudah robek, aman, jumlah halaman tidak lebih dari 10 halaman, buku dengan ilustrasi berwarna berani dan berbentuk jelas, serta cerita atau rangkaian kata yang memancing interaksi. Untuk melatih indra penglihatan dan pendengaran, serta memperkenalkan buku sebagai media interaksi antara orangtua dan anak.

b. Anak umur 2-3 tahun, buku dengan ilustrasi cerdas dan jenaka serta rangkaian kata yang dapat diucapkan bersama untuk mulai mengajak mereka berpikir kreatif. Jenis cerita yang disukai adalah cerita yang memperkenalkan tentang benda dan binatang di sekitar rumah, misalnya seperti sepatu, kucing dan sebagainya. Sebaiknya lembaran buku terbuat dari bahan yang tidak mudah lecek atau rusak.

(22)

c. Anak umur 3-5 tahun, pilih buku yang mengandung pilihan kata yang cerdas dan kreatif serta ilustrasi yang menggugah imajinasi. Buku-buku yang memperkenalkan huruf-huruf akan menarik perhatian, misalnya seperti huruf huruf yang bisa membentuk nama orang, nama binatang dan nama buah yang ada dalam cerita. Menyediakan buku dengan tema permainan (misalnya puzzle), dan menyediakan literatur yang menekankan pada bacaan yang sifatnya menghibur dan membuat pesan moral.

d. Anak umur 5-7 tahun, pilih buku dengan tema yang unik serta tokoh yang menarik. Pada usia ini, mereka mulai mengembangkan daya fantasinya, sudah dapat menerima adanya benda atau binatang yang dapat berbicara.

Menyediakan bacaan-bacaan cerita ringan, yang memuat cerita konflik dan solusinya, misalnya seperti kisah anak yang mampu mengatasi kesulitan hidupnya dalam keluarga.

e. Anak umur 8-10 tahun, biasanya anak-anak amat menyukai cerita-cerita rakyat yang lebih panjang dan rumit, cerita petualangan ke negeri dongeng yang jauh dan aneh, juga cerita humor. Selain itu, menyediakan bacaan yang melukiskan anak mampu mengatasi ketegangan seperti cerita anak korban bencana alam dan juga dengan tema kemandirian.

f. Anak usia 10-13 tahun, pada usia ini anak-anak sudah mandiri membaca buku, mulai menyadari emosi dan gagasannya sendiri, haus mengenal wawasan baru dan perlu memperkaya kosa kata dan gaya berbahasanya. Di usia ini dapat memperkenalkannya pada buku tanpa gambar atau bergambar sedikit, agar anak tersebut dapat menggunakan imajinasinya untuk melihat dunia yang diceritakan oleh buku tersebut.

2.4.3.2 Fasilitas

Fasilitas yang mendukung dalam pemberian pelayanan perpustakaan anak antara lain adalah meja baca dan belajar, rak-rak buku berisi koleksi buku-buku anak, papan tulis, komputer yang sudah dilengkapi dengan games yang mendidik untuk anak, ruang bermain dengan berbagai macam mainan yang mendidik dan perlengkapan belajar.

(23)

2.4.3.3 Jasa yang diberikan 1. Peminjaman

Jasa peminjaman hampir ada di setiap perpustakaan. Salah satu tujuan datang ke suatu perpustakaan adalah untuk membaca buku dan apabila perlu, buku tersebut dapat dipinjam untuk dibaca di rumah atau di tempat lain. Peminjaman dapat dilakukan apabila peminjam telah menjadi anggota perpustakaan tersebut.

2. Bimbingan membaca

Menurut buku Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum, bimbingan membaca bermanfaat bagi anak-anak yang memerlukan bacaan tertentu, tetapi belum atau tidak tahu cara mendapatkannya. Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam kegiatan bimbingan membaca adalah:

a) Pustakawan harus meluangkan waktu untuk memberi perhatian pada anak anak.

b) Anak-anak dilatih untuk berani meminta bantuan mencarikan bahan bacaan atau informasi yang dibutuhkan kepada petugas perpustakaan.

c) Pustakawan harus memperlihatkan kepada anak-anak buku yang cocok dan bermanfaat bagi mereka.

d) Pustakawan yang bertugas memberikan layanan ini dituntut untuk mengetahui minat anak, buku yang disukai maupun yang tidak disukai, kemampuan membaca pada usia tertentu, dan buku yang baik dan cocok untuk anak-anak.

3. Menjawab pertanyaan (referens)

Penyediaan jasa referens merupakan salah satu layanan penting yang ada dalam suatu perpustakaan. Layanan referens menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh penguna perpustakaan.

4. Pinjam antar perpustakaan

Pinjam antar perpustakaan adalah transaksi peminjaman materi perpustakaan yang melibatkan dua perpustakaan. Pola pinjam antar perpustakaan perlu dimanfaatkan mengingat harga buku yang semakin mahal, anggaran belanja

(24)

perpustakaan yang amat terbatas, geografi Indonesia yang luas serta menghindari duplikasi yang tidak perlu.

5. Layanan belajar

Salah satu fungsi perpustakaan adalah belajar. Pengguna dapat memanfaatkan fasilitas yang ada dalam suatu perpustakaan untuk mendukung belajar atau tugas mereka.

6. Bercerita

Pustakawan atau staf perpustakaan dapat bercerita atau mendongeng sebagai hiburan untuk anak. Kegiatan mendongeng adalah suatu kegiatan yang memberi pengenalan utama kepada buku dan terutama ditujukan bagi anak- anak kecil yang baru saja belajar membaca dan juga untuk mendorong mereka untuk lebih banyak belajar membaca buku dengan cerita-cerita yang lebih beragam.

7. Mainan

Mainan sangat membantu anak dalam proses belajar dengan cara yang menyenangkan. Jenis mainan yang dapat disediakan di bagian layanan anak, misalnya seperti catur, lego, puzzle dan lain-lain.

2.4.3.4 Pustakawan

Menurut Reitz (2004:32) Pustakawan anak adalah seorang pustakawan yang mengkhususkan diri dalam layanan dan koleksi untuk anak sampai dengan usia 12-13 tahun. Kebanyakan adalah pustakawan yang memiliki pengetahuan luas tentang literature anak dan dilatih dalam seni bercerita.

Pustakawan anak yang baik sebaiknya sudah memahami dengan baik buku-buku mengenai anak dan bagaimana membimbing anak dengan baik saat melakukan kegiatan membaca atau bermain saat di perpustakaan.

Menurut Murti Bunanta (2004:77) Berhubungan dengan bacaan anak dan remaja mengatakan bahwa : Seorang pengelola perpustakaan adalah orang yang juga gemar membaca dan mempunyai antusiasme pada bacaan anak dan remaja, sehingga dapat membimbing dan menjadi tempat bertanya bagi para anggotanya.

(25)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Singkat Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan

Perpustakaan Kota Medan, berdiri tahun 1972 sesuai dengan Surat Keputusan Walikotamadya Kepala Daerah Kotamadya Medan No. 839/1972 tanggal 27 Desember 1972 tentang mendirikan Pusat Perpustakaan Umum Komadya Medan . Kemudian pada tanggal 28 Januari 2017 Perpustakaan Kota Medan berganti nama menjadi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan dengan tujuan dan fungsi sebagai berikut :

a. Tujuan

1. Menghimpun bahan-bahan dokumentasi daerah, terutama bahan-bahan yang dianggap perlu diketahui masyarakat luas, berupa karya-karya tertulis sehingga dapat dimanfaatkan bagi pembangunan daerah Kotamdya Medan dalam segala bidang, seperti hasil-hasil seminar, simposium, musda, keputusan-keputusan/ peraturan pemerintah daerah, pidato-pidato dalam upacara resmi, dan lain sebagainya.

2. Memberikan pelayanan berupa penyediaan bahan-bahan pendidikan dan bahan lainnya sehingga bermanfaat bagi pembinaan mental spritual dan pembinaan kewarganegaraan atas landasan dasar negara Pancasila.

3. Memberikan pelayanan kepada masyarakat umum, masyarakat pelajar, mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan akan sumber-sumber ilmiah dan untuk mengetahui kesulitan sumber pelajaran sesuai dengan kurikulum Sekolah Dasar samapi Perguruan Tinggi, dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran di daerah Kotamadya Medan.

4. Menyediakan tempat, dimana semua lapisan masyarakat dapat mengikuti perkembangan negara dan dunia dalam segala bidang, dari koran-koran, majalah-majalah dan brosur-brosur, dan menyediakan bacaan hiburan yang bernilai paedagogis, sehingga bermanfaat bagi perkembangan jiwa anak- anak dan generasi yang akan datang.

(26)

5. Membimbing, mengawasi serta mengkoordinir perpustakaan-perpustakaan umum yang diadakan diberbagai pelosok dalam wilayah Kotamadya Medan.

b. Fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perpustakaan

b. Pemberian dukungan atas penyelanggaraan pemerintahan daerah di bidang perpustakaan

c. Pembinaan dan Pelaksanaan tugas di bidang perpustakaan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3.2 Tugas Pokok

Tugas Pokok Kantor Perpustakaan Kota Medan adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan daerah di bidang Perpustakaan.

3.3 Visi Misi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan VISI

Adapun visi dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan yaitu :

“Mewujudkan Perpustakaan yang handal dalam rangka membentuk masyarakat Kota Medan yang memiliki budaya baca dan cinta buku”.

MISI

Adapun misi dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan yaitu :

a. Meningkatkan kuliatas dan kuantitas Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Khusus dan Perpustakaan Masyarakat

b. Mewujudkan masyarakat yang gemar membaca dan mencintai buku c. Meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap keberadaan Perpustakaan

(27)

3.4 Struktur Organisasi

Berikut ini merupakan struktur organisasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan dipimpin oleh Seorang Pejabat Eselon IV (Empat) dan terbagi beberapa jabatan struktural yaitu Sekretaris, Sekretaris Menaungi 3 Sub Bagian Yaitu Bagian Umum, Bagian Keuangan dan Bagian Penyusunan Program. Empat (4) Kepala Bidang (Kabid) dan 12 (dua belas) Kepala Seksi. Struktur Organisasi dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan secara rinci seperti pada gambar dibawah ini.

(28)

Gambar 1 : Bagan Organisasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan

Sumber : http://disperpustakaanarsip.pemkomedan.go.id/profil.html

(29)

3.5 Jam Layanan

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan dibuka untuk umum pada setiap hari kerja dengan jam layanan seperti berikut :

Senin s.d. Jumat:

08.00 - 19.00 WIB Sabtu & Minggu 09.00 - 17.00 WIB 3.6 Layanan Anak

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan secara umum memiliki kesamaan dengan perpustakaan lainnya yang memberikan pelayanan bagi masyarakat, salah satunya bagi anak-anak. Layanan anak Pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan diadakan sejak tahun 2010.

Namun hingga saat ini layanan anak pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan tidak memiliki program kerjasama dengan sekolah lain.

Layanan anak ini terdapat di bagian sudut sebelah kanan pada lantai dasar perpustakaan dan menggunakan sistem layanan terbuka. Pengunjung dapat mengambil secara langsung koleksi yang dibutuhkan. Adapun manfaat dari layanan anak ini adalah sebagai sarana dalam menumbuhkan minat baca anak yang harus dipupuk sejak usia dini, serta sebagai pusat informasi.

Jumlah pengunjung setiap hari pada layanan anak yaitu lebih kurang 10-30 orang. Apabila ada kunjungan dari sekolah atau TK maka pengunjung akan bertambah dari hari biasa. Pustakawan yang bertanggungjawab pada layanan anak hanya 1 orang. Maka dari itu pustakawan sering mengalami kendala ketika menghadapi anak-anak pada saat ada kunjungan dari sekolah. Ukuran ruangan anak adalah 4x7 meter. Ukuran ini termasuk dalam kategori masih sempit, sehingga dengan ukuran layanan anak yang masih sempit maka pustakawan akan sulit untuk mencari informasi yang dibutuhkan anak.

(30)

3.6.1 Koleksi Pada Layanan Anak

Koleksi di ruang baca anak pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Medan sudah memadai. Koleksi anak-anak terdiri dari buku dongeng, cerita rakyat, buku berhitung, majalah anak, cerpen, buku permainan, atlas, komik, buku bergambar, ensiklopedia. Selain itu secara umum anak-anak lebih menyukai buku-buku yang memiliki gambar, berwarna, dan mempunyai ukuran huruf yang besar, dan lain-lain. Jumlah koleksi untuk layanan anak sampai pada tahun 2016 adalah sebanyak 1.197 judul dengan 3.591 eksemplar. Selain itu, pada layanan anak juga disediakan fasilitas seperti meja dan kursi, alat untuk pemutaran film, dan koleksi mainan yang disediakan oleh pustakawan anak di ruang anak yang ada di perpustakaan.

Gambar 2 : Koleksi pada layanan anak

(31)

Tabel-1

Daftar Koleksi Layanan Anak Pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan

No Koleksi Jumlah Eksemplar

1 Buku dongeng 219 570

2 Cerita rakyat 158 485

3 Buku berhitung 117 467

4 Buku bergambar 190 538

5 Ensiklopedia 75 245

6 Atlas 25 25

7 Majalah anak 56 145

8 Buku permainan 145 453

9 Komik 87 185

10 Cerpen 125 478

Jumlah 1.197 3.591

3.6.2 Kegiatan Pada Layanan Anak

1. Layanan membaca, Pada layanan anak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan pustakawan memberikan layanan membaca kepada pengguna anak dengan cara memberikan buku bacaan yang mengembangkan imajinasi, meningkatkan minat baca, membuat gemar belajar.

2. Bimbingan membaca, Pustakawan memberikan bimbingan kepada pengguna anak misalnya anak yang belum mengenal huruf maka pustakawan memberikan buku yang hanya bergambar tanpa menggunakan teks.

3. Acara mendongeng, acara dongeng akan dipimpin oleh pustakawan yang bertugas di ruangan tersebut. Tempat yang digunakan untuk mendongeng tersebut adalah ruang khusus layanan anak.

(32)

Gambar 3 : Contoh buku dongeng

3.6.3 Sistem Pelayanan

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan dalam memberikan layanan kepada penggunanya menetapkan sistem dan kegiatan pelayanan. Sistem yang diterapkan pada layanan anak adalah sistem layanan terbuka dimana pengguna dapat secara langsung memilih, menemukan dan mengambil bahan pustaka yang dikehendaki dengan memilih sendiri atau menggunakan bantuan pustakawan agar anak dapat menemukan informasi yang diinginkannya.

3.6.4 Jenis-Jenis Layanan Anak 1. Keanggotaan

Yang menjadi anggota dalam Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan adalah seluruh masyarakat tanpa membedakan status sosial, ras agama, maupun usia. Anak yang ingin mendaftar menjadi anggota di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan harus mengisi formulirnya seperti pengguna umum. Anak-anak dapat di isikan oleh orang tua atau keluarga yang bertanggungjawab. Jumlah anak yang sudah menjadi anggota adalah sebanyak 251 orang.

Syarat pendaftaran anggota di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan adalah :

a. Isi formulir permohonan menjadi anggota

b. Lampirkan pas photo ukuran 2x3 sebanyak 1 (satu) lembar c. Lampirkan fotokopi identitas

(33)

d. Jumlah buku yang dipinjam maksimal 3 buku

e. Lama peminjaman 14 hari lamanya dan bilamana diperlukan dapat diperpanjang selama 14 hari

f. Setelah semua berkas lengkap, berkas dimasukkan ke dalam map dan diserahkan kepada petugas administrasi layanan

g. Lalu kartu anggota yang telah selesai diberikan kepada anggota perpustakaan dan siap digunakan

2. Layanan sirkulasi (peminjaman dan pengembalian)

Setelah mendaftar menjadi anggota di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan, pengguna diperbolehkan meminjam buku dan harus mengembalikannya tepat waktu. Buku yang dipinjam dibatasi 3 eksemplar saja dan lama peminjaman 2 minggu.

3. Perpanjangan

Jika bahan perpustakaan yang dipinjam telah habis masa peminjamannya, maka anak berkewajiban untuk mengembalikan bahan perpustakaan tersebut. Jika peminjam masih ingin tetap menggunakan bahan pustaka yang dipinjam maka anak harus melakukan perpanjangan dengan melapor kepada pustakawan. Perpanjangan masa peminjaman hanya boleh satu kali saja dalam waktu 14 hari lagi dengan terlebih dahulu memberitahu petugas pelayanan umum sebelum masa pinjam berakhir.

3.7 Masalah Yang Dihadapi Pustakawan Dalam Menjalankan Layanan Anak Pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan

1. Kendala yang sering dihadapi pustakawan ketika menghadapi anak-anak adalah pada saat ada kunjungan dari sekolah karena pustakawan pada layanan anak hanya berjumlah 1 orang.

2. Ruangan untuk layanan anak terlalu sempit, yaitu hanya 4x7 meter. Yang mencakup koleksi dan kegiatan lainnya. Sehingga dengan ruangan yang masih sempit ruang gerak menjadi terbatas.

3. Minimnya fasilitas dalam layanan anak, seperti permainan edukatif sebagai daya tarik anak untuk mau berkunjung ke perpustakaan.

(34)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan memberikan layanan kepada semua pengguna tanpa membedakan latar belakang, status sosial, suku, agama, pendidikan dan juga usia dari yang dewasa dan remaja maupun anak-anak.

2. Pelayanan yang diberikan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan kepada anak yaitu layanan membaca, bimbingan membaca, layanan mendongeng, keanggotaan, layanan sirkulasi (peminjaman dan pengembalian), perpanjangan.

3. Sistem yang diterapkan pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota Medan kepada layanan anak adalah sistem layanan terbuka dimana pengguna dapat secara langsung memilih, menemukan dan mengambil bahan pustaka yang dikehendaki dengan memilih sendiri atau menggunakan bantuan pustakawan agar anak dapat menemukan informasi yang diinginkannya.

4.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dari observasi yang telah dilakukan, maka penulis mencoba untuk mengemukakan saran atau masukan, diantaranya adalah :

1. Pustakawan pada bagian layanan anak sebaiknya ditambah supaya kegiatan pelayanan anak dapat dipenuhi.

2. Pihak perpustakaan sebaiknya memperluas ruangan layanan anak supaya anak lebih nyaman berada di perpustakaan dan pustakawan dapat melayani pengguna anak dengan mudah.

3. Sebaiknya pihak perpustakaan menambah koleksi permainan edukatif pada layanan anak dan koleksi lainnya, sebagai daya tarik anak untuk mau berkunjung ke perpustakaan.

(35)

4. Koleksi bahan pustaka pada layanan anak termasuk dalam kategori sedikit maka perlu tambahan koleksi yang lebih banyak agar pengguna mendapatkan informasi yang lebih banyak dan tidak bosan saat mencari informasi karena kurangnya koleksi.

5. Sebaiknya pihak perpustakaan memfasilitasi pengadaan media teknologi, seperti TV, komputer dan lainnya untuk memenuhi kegiatan pelayanan anak.

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia.

Bunanta, Murti. 2004. Buku, Mendongeng, dan Minat baca. Jakarta : Pustaka Tangga.

Darmono. 2006. Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Grasindo.

Hasugian, Jonner. 2009. Dasar – dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Medan : USU Press.

Hermawan, Rachman. 2006. Etika Kepustakawanan : Suatu Pendekatan Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia. Jakarta : Sagung Seto

http://disperpustakaanarsip.pemkomedan.go.id/profil.html

Indonesia. 2000. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Jakarta : Perpustakaan Nasional RI.

Reitz, Joan M. 2004. Dictionary for library and information science. London : Connecti.

Siregar, A.Ridwan. 2011. Perencanaan Lokasi Perpustakaan Umum Spasial di Wilayah Perkotaan. Medan : USU Press.

Sutarno, NS. 2003. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta : Sagung Seto.

__________. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Ed. Revisi. Jakarta : IKAPI Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang

Perpustakaan

Yusuf, Taslimah. 2003. Manajemen Perpustakaan Umum. Jakarta: Universitas Terbuka.

(37)

Lampiran 1

(38)

Lampiran 2

(39)

Lampiran 3

Gambar 5 : Layanan Anak

(40)

Lampiran 4

Gambar 6 : Ruang Baca Layanan Anak

(41)

Lampiran 5

Gambar 7

Gambar 8

Gambar

Gambar 1 : Bagan Organisasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pemerintah Kota  Medan
Gambar 2 : Koleksi pada layanan anak
Gambar 3 : Contoh buku dongeng
Gambar 5 : Layanan Anak
+2

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, saya rnemohon kcsediaan bapak Dekan FITK untuk dapat menerbitkan SK pembimbing skripsi atas narna saya berdasarkan usulan/persetujuan dari

Pembagian shar ing dalam kemitr aan/ KSO ini tidak akan diubah baik selama masa penaw ar an maupun sepanjang masa kontr ak, kecuali dengan per setujuan tertulis ter lebih

Adapun yang peneliti lakukan pada tahap prapenulisan ini adalah (1) mengkondisikan kelas, (2) meminta siswa berdoa, (3) mengambil absensi siswa, (4) menghangatkan

Berat pankreas mencit diabetes yang diberi ekstrak etanol sirih merah dengan kontrol positif metformin... Test distribution

O’Grady dan Dobrovolsky (1989:91) menyatakan bahwa definisi kata yang paling umum diterima oleh para linguis adalah bahwa kata merupakan suatu bentuk bebas yang

bahwa terdapat risiko cedera LKA pada atlet dengan IMT tinggi, namun tidak signifikan secara statistik..

Penelitian dalam skripsi ini memilih Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sore Tulungagung sebagai tempat penelitian karena sekolah ini merupakan salah satu sekolah kejuruan

Sehubungan dengan evaluasi Dokumen Penawaran Saudara untuk Paket Rehabilitasi Daerah Irigasi Waduk Palangan pada Dinas Pekerjaan Umum Pengairan Kabupaten Lamongan Tahun Anggaran