• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Electronic mail ( ) merupakan media komunikasi di internet seperti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Electronic mail ( ) merupakan media komunikasi di internet seperti"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Electronic mail (email) merupakan media komunikasi di internet seperti untuk berdiskusi (maillist), transfer informasi berupa file (mail attachment) bahkan dapat digunakan untuk media iklan suatu perusahaan atau produk tertentu.

Mengingat fasilitas email yang murah dan kemudahan untuk mengirimkan ke berapapun jumlah penerimanya maka beberapa pihak tertentu memanfaatkannya dengan mengirimkan email berisi promosi produk atau jasa, pornografi, virus, dan content-content yang tidak penting ke ribuan pengguna email. Email-email inilah yang biasanya disebut dengan spam mail. Dampak buruk yang paling utama dari adanya spam mail adalah terbuangnya waktu dengan percuma untuk menghapus spam mail dari inbox satu persatu. Meskipun berbagai perangkat lunak email filtering banyak tersedia, namun masalah spam mail juga semakin berkembang.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan spam. Pada mulanya proses penyaringan email spam dilakukan dengan pendekatan rule-based.

Email akan dikategorikan sebagai spam menurut aturan-aturan tertentu seperti kemunculan kata, alamat pengirim, dan struktur header. Pendekatan ini secara praktik kurang efektif dan memiliki tingkat false positive yang tinggi. Pendekatan berbasis content statistic (menggunakan metode Naive Bayes Classifier) untuk

(2)

menyaring pesan spam pertama kali diteliti oleh Pantel dan Lin (1998) dan berhasil mencapai tingkat akurasi 92% dengan tingkat false positive 1,16%.

Teknik serupa juga digunakan oleh Sahami et al (1998) meskipun kinerjanya tidak setinggi spam-filter yang dirancang oleh Pantel dan Lin (1998). Graham (2002) membahas teknik spam-filtering menggunakan metode Naive Bayes classifier (NB) dengan pendekatan yang cukup berbeda jika dibandingkan dengan metode Naive Bayes classifier pada umumnya. Metode ini diklaim berhasil mencapai tingkat akurasi sebesar 99,95% dengan false positive sebesar 0,05%. Kinerja yang cukup tinggi ini membuat metode content-based filtering semakin banyak digunakan dalam aplikasi spam-filter (Yerazunis 2004).

Oleh karena itu pada penelitian ini, penulis mencoba menjelaskan email filtering untuk mengotomatisasikan proses pemilahan spam mail dan legitimate mail (bukan spam mail). Salah satu metode email filtering yang paling populer yaitu naive bayesian filtering. Metode ini memanfaatkan teorema probabilitas yaitu teorema bayes dan fungsionalitas data mining yaitu klasifikasi naive bayesian. Kelebihan naive bayesian filtering diantaranya adalah tingkat akurasi yang tinggi dan error rate yang minimum. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk menjelaskan metode ini.

1.2 Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam skripsi ini adalah “ Bagaimana Analisis Metode Naive Bayesan Pada Aplikasi Spam Filtering Berbasis Java Desktop Untuk Mengklasifikasikan Email ?”

(3)

1.3 Batasan Masalah

Dan agar penelitian tidak terlalu luas, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian dan masalah yang akan dibahas hanya pada Analisis Metode Naive Bayesan Pada Aplikasi Spam Filtering Berbasis Java Desktop Untuk Mengklasifikasikan Email.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat sebuah aplikasi yang dapat mengklasifikasikan email yang spam dan bukan spam dengan tingkat akurasi yang tinggi menggunakan metode Naive Bayesan.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi penulis sendiri maupun Universitas Bina Darma Palembang. Manfaat tersebut antara lain:

1. Untuk Universitas Bina Darma Palembang

Hasil penelitian ini supaya dapat menambah bacaan ilmiah bagi para mahasiswa dan mahasiswi Universitas Bina Darma Palembang.

2. Penulis

Dapat berbagai pengetahuan dan pengalaman berdasarkan perbandingan teoritis dan praktis dilapangan terutama pada spam filtering java desktop serta membuka pemikiran yang baru sebagai pelengkap teori yang diterima dibangku kuliah.

(4)

1.5 Metode Penelitian

1.5.1 Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang penulis laksanakan dimulai pada bulan Maret 2012 sampai bulan Agustus 2012.

1.5.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode Deskriptif yang merupakan gambaran atau lukisan secara sistematis, berdasarkan fakta-fakta yang terjadi pada saat penelitian.

1.5.3 Metode Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data dan informasi, maka metode yang digunakan dalam proses pengumpulan data yang akan dilakukan adalah Studi Kepustakaan, yaitu studi data yang dilakukan melalui penelusuran literatur atau buku-buku referensi pendukung sebagai landasan berfikir atau teori dan dari data-data statistik yang di dapat sebagai input sistem.

1.5.4 Metode Pengembangan Sistem

Menurut Al Fatta (2007) Beberapa ahli membagi proses-proses pengembangan sistem ke dalam sejumlah urutan yang berbeda-beda. Tetapi semuanya akan mengacu pada proses-proses standar berikut:

1. Analisis 2. Desain 3. Implementasi

(5)

4. Pemeliharaan

Pada perkembangannya, proses-proses standar tadi dituangkan dalam satu metode yang terkenal dengan nama System Development Life Cycle (SDLC) yang merupakan metodelogi umum dalam pengembangan sistem yang menandai kemajuan usaha analisis dan desain .

1. Tahapan Analisis

Fase pertama dalam SDLC adalah tahapan analisis. Tahapan analisis adalah tahapan di mana sistem yang sedang berjalan dipelajari dan sistem pengganti siusulkan. Dalam tahapan ini dideskripsikan sistem yang sedang berjalan, masalah, dan kesempatan didefinisikan, dan rekomendasi umum untuk bagaimana meningkatkan atau mengganti sistem yang sedang berjalan. Tujuan utama dari fase analisis adalah untuk memahami dan mendokumentasikan kebutuhan bisnis (Businessneed) dan persyaratan proses dari sistem baru.

2. Tahapan Desain

Tahapan desain adalah tahapan mengubah kebutuhan yang masih berupa konsep menjadi Spesifikasi sistem yang rill Tahapan desain sistem dapat dibagi menjadi 2 tahap yaitu desam logis (Logical Design) dan tahapan desain fisik (Physical Design). Adapun perbedaan dari keduanya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Desain logis

Desain logis adalah bagian dari Fase desain dalam data dimana semua fitur- fitur Fungsional dari sistem dipilih dari tahapan analisis dideskripsikan terpisah dari Platform komputer yang nanti digunakan. Hasil dari tahapan ini adalah:

(6)

a. Deskripsi fungsional mengenai data dan proses yang ada dalam sistem baru.

b. Deskripsi yang detail dari spesifikasi sistem, meliputi:

Input (data apa saja yang menjadi input).

Output (informasi apa saja yang menjadi output).

Process (prosedur apa saja yang hams dieksekusi untuk mengubah input menjadi output).

Tahapan desain logis biasanya menghasilkan beberapa dokumen, di antaranya dokumen model data, dokumen model proses, rancangan tabel, hierarki antar modul, dari sistem yang akan dibuat dan dikendalikan dengan menggunakan metode static priority scheduling agar sistem tersebut berjalan lancar. Metode ini merupakan proses diberi prioritas dan proses yang berprioritas tertinggi mendapatkan jatah waktu lebih dulu. Berasumsi bahwa masing-masing proses memiliki prioritas tertentu, sehingga akan dilaksanakan berdasarkan prioritas yang dimilikinya

2. Desain fisik

Pada bagian ini, spesifikasi logis diubah ke dalam detail teknologi di mana pemrograman dan pengembangan sistem bisa diselesaikan. Pada tahapan inilah aktifitas coding dilakukan Adapun output dari sistem ini adalah:

a. Deskripsi teknis, mengenai pilihan teknologi perangkat lunak dan perangkat keras yang digunakan.

b. Deskripsi yang detail dari spesifikasi sistem meliputi:

Modul-modul program File-file

(7)

Sistem jaringan

Sistem perangkat lunak

Pada tahapan desain, ada beberapa aktivitas utama yang dilakukan, yaitu:

a. Merancang dan mengintegrasikan jaringan.

b. Merancang arsitektur aplikasi.

c. Mendesain antar muka pengguna.

d. Mendesain sistem antar muka.

e. Mendesain dan mengintegrasikan database.

f. Membuat prototype untuk detail dari desain.

g. Mendesain dan mengintegrasikan kendah sistem 3. Impelementasi

Pada tahapan kelima SDLC ini terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu:

a. Testing

Yaitu menguji hasil kode program yang telah dihasilkan dari tahapan desain fisik. Tujuan pengujian ada dua. Dari sisi pengembangan sistem, harus dijamin kode program yang dibuat bebas dari kesalahan sintaks maupun logika. Dari sisi peñgguna, program yang dihasilkan harus mampu menyelesaikan masalah yang ada pada klien dan sistem baru harus mudah dijalankan dan dipahami oleh pengguna akhir.

b. Instalasi

Setelah program lulus uji coba, maka perangkat lunak dan perangkat keras akan diinstal pada organisasi atau perusahaan klien dan secara resmi mulai

(8)

digunakan untuk menggantikan sistem lama. Output dari tahapan ini adalah:

source code yang error free, prosedur pelatihan, dan buku panduan.

4. Pemeliharaan

Langkah terakhir dari SDLC di mana pada tahapan ini sistem secara sistematis diperbaiki dan ditingkatkan. Hasil dari tahapan ini adalah versi baru dari perangkat lunak yang telah dibuat. Perbaikan yang dilakukan tingkatannya bisa sangat variatif, mulai dari memperbaiki program yang crash hingga berfungsi kembali sampai pada penambahan modul-modul program yang baru sebagai jawaban atas perubahan kebutuhan penngguna

1.6 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa bab yang akan dijelaskan bab perbab, yaitu sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai latar belakang yang mendorong untuk melakukan penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat, batasan masalah, metodologi penelitian, serta sistematika penulis skripsi ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini mengemukakan teori yang relevan dengan materi skripsi yang didapat dengan melakukan studi pustaka sebagai dasar dalam melakukan perancangan system yang dibuat.

(9)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Bab ini membahas mengenai perancangan perangkat lunak mulai dari kebutuhan, metode analisa kebutuhan yang terdiri dari UML, diagram, rancangan menu.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian bab IV (empat) ini berisi uraian mengenai tentang hasil, dan pembahasan serta cara menjalankan aplikasi program yang telah dibuat oleh penulis.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian ini merupakan bab terakhir yang akan menguraikan kesimpulan serta saran dari semua kegiatan pembuatan skripsi ini, yang akan berguna bagi penulis serta dalam rangka pemecahan masalah agar dapat bermanfaat pada masa yang akan datang.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian X 2 hitung lebih besar dari pada X 2 tabel, sehingga dapat dikatakan bahwa luas lahan yang dikelola mempunyai hubungan nyata dengan tingkat

Metode yang digunakan pada penelitian melalui pengumpulan data yang meliputi studi kepustakaan yaitu pengumpulan data dan informasi yang dilakukan mulai dari buku, jurnal

- Pengalaman kerja diutamakan dibidangnya - Familiar dengan bidang pemasaran property - Memiliki kemampuan negosiasi/presentasi - Networking luas, berpenampilan menarik,

Faktor – faktor yang berhubungan dengan kejadian abortus di rumah sakit bhayangkara Palembang tahun 2014.. Palembang: Akademi Kebidanan

METY SUPRIYATI Kepala Sub Bidang Sosial, Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kependudukan pada Bidang Pemerintahan dan Sosial Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan

Paling tidak terdapat tiga macam bentuk pengendalian konflik, yakni : 1) Konsiliasi, iaitu pengendalian konflik yang dilakukan dengan melalui lembaga-lembaga tertentu

Menurut Tjiptono (2001: 95) produk merupakan segala sesuatu yang di tawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai

Pada proses perancangan tampilan aplikasi, penulis mulai membuat rancangan low fidelity dengan berfokus pada beberapa halaman fitur utama yang dapat memberikan gambaran