• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kontrol Optimum. MKO dengan Kendala pada Peubah Kontrol. Toni Bakhtiar. Departemen Matematika IPB. Februari 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kontrol Optimum. MKO dengan Kendala pada Peubah Kontrol. Toni Bakhtiar. Departemen Matematika IPB. Februari 2017"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

MKO dengan Kendala pada Peubah Kontrol

Toni Bakhtiar

Departemen Matematika IPB

(2)

MKO berkendala

Kendala persamaan pada peubah kontrol Kendala pertaksamaan pada peubah kontrol Kontrol optimum linear

(3)

Kendala pada masalah kontrol optimum sudah dibahas pada bagian sebelumnya, yaitu berupa kendala di titik akhir x(T) =xT atau

x(T) b atau x(T)bebas.

Syarat terpenuhinya kendala tersebut dinyatakan dalam bentuk syarat transversalitas.

Di bagian berikut akan dibahas kendala pada MKO yang harus dipenuhi di sepanjang waktu, [0, T].

Karena MKO melibatkan peubah state dan peubah kontrol, maka MKO berkendala dibedakan atas:

1 MKO dengan kendala pada peubah kontrol: 1 kendala persamaan

2 kendala pertaksamaan 3 kendala isoperimetrik

4 kendala pertaksamaan integral

2 MKO dengan kendala pada peubah state.

(4)

Bentuk umum MKO dengan kendala persamaan pada peubah kontrol dan peubah state (mixed constraint) diberikan oleh:

max J = R0Tf(x, u1, u2, t)dt

s.t. ˙x = g(x, u1, u2, t)

h(x, u1, u2, t) = c.

Masalah di atas merupakan bentuk sederhana dari MKO dengan m peubah kontrol dan q kendala persamaan. Disyaratkan, q<m. Dalam kasus di atas, m =2 dan q=1.

Fungsi hamilton:

H =f(x, u1, u2, t) +p(t)g(x, u1, u2, t).

Prinsip maksimum memproses maksimisasi H untuk setiap t 2 [0, T]. Namun kali ini, proses tersebut diberi kendala h(x, u1, u2, t) =c,

(5)

Kendala Persamaan

Fungsi lagrange:

L = H+λ(t)(c h(x, u1, u2, t))

= f +pg+λ(c h) Syarat perlu optimalitas:

1 Lu

i =fui +pgui λhui =0, 8t 2 [0, T] (i =1, 2)

2 L

λ=c h=0,h(x, u1, u2, t) =c (kendala pada peubah kontrol)

3 ˙x=Lp , ˙x =Hp , ˙x=g(x, u1, u2, t) (kendala persamaan

diferensial)

4 ˙p= Lx , ˙p= Hx+λhx.

(6)

Example

Partai berkuasa yang mengontrol pemerintahan selalu berusaha mempertahankan kekuasaannya melalui penerapan kebijakan yang mendapat dukungan mayoritas dari masyarakat. Dalam model ini,

perhatian difokuskan hanya pada kebijakan ekonomi yang melibatkan dua indikator: tingkat pengangguran U dan tingkat in‡asi p. Reaksi

masyarakat terhadap kebijakan yang dipilih diasumsikan berbentuk

f =f(U, p), fU <0, fp <0,

dengan f dapat dipandang sebagai ukuran yang menggambarkan besarnya dukungan. Hubungan antara U dan p dinyatakan sebagai berikut:

p = φ(U) +aπ, φ0 <0, 0<a 1, ˙π = b(p π), b>0,

(7)

Kendala Persamaan

Example

dengan π menyatakan nilai harapan (expectation) dari tingkat in‡asi. Karena ˙π =b(p π) menggambarkan dinamika (equation of motion) dari π, maka π merupakan peubah state.

Karena U memengaruhi p dan kemudian memengaruhi π, maka U merupakan peubah kontrol.

Masalah kontrol optimum:

max J = R0Tf(U, p)ert dt, r <0, s.t. ˙π = b(p π)

p = φ(U) +

π(0) = π0, π(T) free, π0, T given,

(8)

Asumsikan: f(U, p) = U2 hp, h >0, φ(U) = j kU, j, k >0. MKO: max J = R0T( U2 h(j kU+))e qt dt, q = r , s.t. ˙π = b(j kU+ (a 1)π) π(0) = π0, π(T)free, π0, T given.

Fungsi hamilton dan CVH:

H = ( U2 h(j kU+))e qt+λb(j kU+ (a 1)π)

(9)

Kendala Persamaan (Metode Substitusi)

Prinsip maksimum Pontryagin:

HU =0, 2U +hk mbk =0,U(t) = 12k(h m(t)b) ˙ m mq = Hπ ,m˙ mq =ha mb(a 1) ,m˙ +mQ =ha, dengan Q :=b(a 1) q, sehingga m(t) = ha Q +Ce Qt. STV: m(T) =0, haQ +Ce QT =0,C = haQeQT, sehingga m (t) = ha Q(1 e Q(T t) ) ,λ (t) = ha Qe qt(1 eQ(T t) ). U (t) = kh 2 habk 2Q (1 e Q(T t) ).

(10)

Diperoleh: dU dt = kb 2 dm dt = kbha 2 e Q(T t)<0 U (0) = kh 2 hab 2Q(1 e QT ) U (T) = kh 2 >0. dU

dt <0 menyatakan bahwa U merupakan fungsi turun terhadap t,

sehingga kebijakan ekonomi yang optimal ialah menetapkan tingkat pengangguran cukup tinggi segera setelah menang pemilu di awal periode (t =0) dan kemudian membiarkannya turun dalam periode

[0, T].

(11)

Kendala Persamaan (Metode Lagrange) MKO: max J = R0Tf(U, p)ert dt s.t. ˙π = b(p π) p = φ(U) + π(0) = π0, π(T)free, π0, T given, Fungsi lagrange: L = f(U, p)ert+λb(p π) +θ(φ(U) + p) = ( U2 hp)ert+λb(p π) +θ(j kU+ p). Peubah kontrol: U dan p.

(12)

Syarat perlu optimalitas: 1 LU =0, 2Uert θk=0 2 Lp =0, hert+λb θ=0,θ= hert+λb 3 L θ =0,j kU+ p=0,p=j kU+ 4 ˙π=L λ, ˙π=b(p π) 5 ˙λ= L π, ˙λ=λb θa. Syarat transversalitas.

Dari syarat (1) dan (2):

2Uert+hkert λbk=0, 2U+hk mbk =0. Dari syarat (3) dan (4):

(13)

Kendala Persamaan (Metode Lagrange)

Dari syarat (2) dan (5):

˙λ=λb+haert λba , ˙λe rt =λbe rt+ha λbae rt

, ˙λeqt =λbeqt+ha λbaeqt

, ˙λeqt +λqeqt =ha+eqtλ(b+q ab)

, m˙ =ha+m(b(1 a) +q) , m˙ =ha m(b(a 1) q) , m˙ +mQ =ha

Semua syarat yang diperoleh dengan menggunakan Metode Lagrange ekuivalen dengan syarat yang diperoleh dengan menggunakan Metode Substitusi, sehingga solusinya sama.

(14)

Pada MKO dengan kendala pertaksamaan, banyaknya peubah kontrol tidak harus melebihi banyaknya kendala pertaksamaan seperti pada kasus sebelumnya.

Kendala pertaksamaan memberikan lebih banyak keleluasaan daripada kendala persamaan.

Bentuk umum dengan r peubah kontrol dan q kendala pertaksamaan:

max J = R0Tf(x, u, t)dt s.t. ˙x = g(x, u, t)

h(x, u, t) 0,

dengan x 2Rn, u2 Rr, h2 Rq dan 1 q r n.

Kendala pertaksamaan dapat diubah menjadi kendala persamaan: h(x, u, t) ξ2 =0,

(15)

Kendala Pertaksamaan Theorem (Berkovitz, 1961) Untuk MKO: opt J = R0Tf(x, u, t) dt s.t. ˙x = g(x, u, t) h(x, u, t) 0, de…nisikan H = f +pg ¯ H = f +pg+λh=H+λh.

(16)

Theorem (Berkovitz, 1961)

Syarat perlu optimalitas bagi u sehingga mengoptimumkan ialah:

1 p 6=0 2 H¯u =0,Hu+λhu =0 3 ˙p= H¯x , ˙p= (Hx+λhx) 4 ˙x =Hp , ˙x =g 5 λ 0, h 0, λh=0 (maksimisasi), λ 0, h 0, λh=0 (minimisasi)

(17)

Kendala Pertaksamaan

Jika kendala peubah kontrol berbentuk m u M (seperti misalnya

juj 1), maka untuk masalah maksimisasi berlaku: Hu 8 < : 0 jika u =M =0 jika m<u <M 0 jika u =m. . Ingat kembali umin umax u H umin umax u H

(18)

Kendala peubah kontrol berbentuk m u M dapat ditulis menjadi

(m u) dan (u M), (u m 0) dan (M u 0), sehingga dapat dide…nisikan

h1 : =M u,

h2 : =u m.

Untuk kasus juj 1 dapat dide…nisikan h1 : =1 u,

(19)

Kendala Pertaksamaan

Example

Selesaikan MKO berikut:

min J = 12[10x2(10) x1(10)] + R10 0 1 2u 2 dt s.t. ˙x1 = x2 ˙x2 = u x1(0) = 0 x2(0) = 20 x1(10) free, x2(10)free.

Peubah kontrol u takberbatas,

(20)

Kasus 1 Peubah kontrol u tak berbatas De…nisikan fungsi hamilton

H = 12u2+p1x2 p2u.

Prinsip maksimum Pontryagin memberikan:

1 Hu =0,u p2=0,u =p2. 2 ˙p1= Hx 1 , ˙p1 =0,p1 =A. 3 ˙p2= Hx 2 , ˙p2 = p1 ,p2 = At+B. 4 Syarat transversalitas p(10) =S x(10) memberikan 1 p1(10) =Sx 1(10),A= 1 2 2 p2(10) =Sx 2(10),5+B =5,B=0.

(21)

Kendala Pertaksamaan

Diperoleh

p1(t) = 12, p2(t) = 12t, u (t) = 12t.

Selanjutnya dari kendala persamaan diferensial dan syarat batas diperoleh:

x2(t) = 14t2+20, x1(t) = 121t3+20t.

(22)

Kasus 2 Peubah kontrol u memenuhi 1 u 3. De…nisikan: h1 = 3 u, h2 = u 1, ¯ H = H+λh = 12u2+p1x2 p2u+λ1(3 u) +λ2(u 1).

Syarat kedua Teorema Berkovitz memberikan ¯

Hu =0 , u p2 λ1+λ2 =0

, u =p2+λ1 λ2.

Proses pengoptimuman dibagi menjadi dua kasus:

1 Interior optimization: 1<u <3

(23)

Kendala Pertaksamaan

Interior optimization Karena 1<u <3 maka

h1 = 3 u >0

h2 = u 1>0,

sehingga syarat kelima λ 0, h 0, λh=0 (minimisasi) memberikan λ1 =λ2 =0.

Akibatnya,

u =p2 ,1<p2<3.

Boundary optimization: u =umax,u =3 :

h1 = 3 u=0)λ1 0

(24)

Diperoleh

u =p2+λ1 λ2 , u =p2+λ1

, u p2 (karena λ1 0)

, 3 p2.

Boundary optimization: u =umin ,u=1 :

h1 = 3 u =2>0)λ1 =0 h2 = u 1=0)λ2 0. Diperoleh u =p2+λ1 λ2 , u =p2 λ2 , u p2 (karena λ2 0) , 1 p2.

(25)

Kendala Pertaksamaan Dengan demikian, u = 8 < : 1 ; p2 1 p2 ; 1<p2 <3 3 ; p2 3 ,

atau dengan menggunakan hasil Kasus 1, yaitu p2(t) = 12t, diperoleh

u (t) = 8 < : 1 ; 12t 1 1 2t ; 1< 1 2t<3 3 ; 12t 3 = 8 < : 1 ; 0 t 2 1 2t ; 2<t <6 3 ; 6 t 10 .

(26)

Kontrol optimum: 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3

t

u*

(27)

Kendala Pertaksamaan Pengganda lagrange: (1<u <3) ) λ1 =λ2 =0, (u =3) ) λ1 =u p2 =3 p2, λ2 =0, (u =1) ) λ1 =0, λ2 =p2 u =p2 1, atau λ1(t) = 8 < : 0 ; 0 t 2 0 ; 2<t <6 3 12t ; 6 t 10 , λ2(t) = 8 < : 1 2t 1 ; 0 t 2 0 ; 2<t <6 0 ; 6 t 10 .

(28)

Karena ˙x2 = u dan x2(0) =20 maka ˙x2 = 8 < : 1 ; 0 t 2 1 2t ; 2<t <6 3 ; 6 t 10 )x2= 8 < : t+20 ; 0 t 2 1 4t 2+B ; 2<t <6 3t+C ; 6 t 10 .

Karena ˙x1 =x2 dan x1(0) =0 maka

˙x1 = 8 < : t+20 ; 0 t 2 1 4t2+B ; 2<t <6 3t+C ; 6 t 10 x1 = 8 < : 1 2t2+20t ; 0 t 2 1 12t 3+Bt+D ; 2<t <6 3 2t 2+Ct+E ; 6 t 10 .

(29)

Kendala Pertaksamaan

Parameter B, C , D, E dipilih sedemikian sehingga x1 dan x2 kontinu

(B =19, C =28, D = 23, E = 523). Jadi, x1(t) = 8 < : 1 2t 2+20t ; 0 t 2 1 12t3+19t+ 2 3 ; 2<t<6 3 2t 2+28t 52 3 ; 6 t 10 , x2(t) = 8 < : t+20 ; 0 t 2 1 4t2+19 ; 2<t <6 3t+28 ; 6 t 10 .

(30)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 -20 0 20 40 60 80 100 120

t

x

(31)

Solusi Numerik (Metode Runge-Kutta Orde-4)

Sistem persamaan diferensial:

˙x1 = x2, x1(0) =0

˙x2 = u, x2(0) =20

˙p1 = 0, p1(10) = 12

˙p2 = p1, p2(10) =5

u = p2, 1 u 3.

Baris terakhir dapat ditulis menjadi:

(32)
(33)
(34)

Problem

Selesaikan MKO berikut:

min J = R02(12u2 x) dt s.t. ˙x = u

x(0) = 1, x(2) free. Peubah kontrol u tak berbatas,

(35)

Kendala Pertaksamaan

Problem

Selesaikan MKO berikut:

min J = R02(12u2 x) dt s.t. ˙x = u+x

x(0) = 1, x(2) free. Peubah kontrol u tak berbatas,

(36)

Di beberapa kasus, fungsi hamilton memiliki bentuk linear terhadap peubah kontrol u, sehingga dapat dituliskan sebagai:

H=ψ(x, p, t) +σ(x, p, t)u.

Secara umum ekstremum dari MKO tidak ditemukan karena

Hu =0,σ(x, p, t) =0, sehingga u tidak dapat ditentukan.

Namun jika peubah kontrol u berbatas, misalnya m u M, maka H mencapai maksimum/minimum jika dan hanya jika

u = M ; σ>0

m ; σ<0 , u =

m ; σ>0 M ; σ<0 . u di atas disebut bang-bang control dan fungsi σ(x, p, t) disebut sebagai fungsi switching.

(37)

Misalkan: 1 u 3 -1 1 2 3 2 4 6

u

H

H =1+2u -1 1 2 3 -4 -2 2

u

H

H =1 2u

(38)

Example

Diberikan masalah kontrol optimum berikut:

min J = R0T dt s.t. ˙x = x+u

x(0) = 5, x(T) =11, T bebas, u 2 [ 1, 1]

Tentukan kontrol optimum u , trajektori optimum x , dan waktu T .

Solution

Diperoleh fungsi hamilton (linear terhadap u) berikut:

(39)

Solution

Karena H linear terhadap u dan u memenuhi 1 u 1 maka kontrol optimum untuk masalah minimisasi diberikan oleh bang-bang control berikut:

u (t) = 1 ; p(t) >0

1 ; p(t) <0 . Prinsip maksimum Pontryagin memberikan:

˙p= Hx , ˙p = p ,p(t) =Ae t.

Karena T bebas maka syarat transversalitas memberikan

Hjt=T =0 , 1+p(T)x(T) +p(T)u =0

, 1+11Ae T +u Ae T =0

(40)

Solution

Karena u =1 atau u = 1 maka 11+u >0, sehingga

A= 1

(11+u )e T =

eT 11+u <0.

Karena A<0 maka p(t) =Ae t <0, akibatnya u (t) =1.Selanjutnya dari kendala persamaan diferensial diperoleh

˙x =x+u , ˙x =x+1,x(t) =Bet 1. Dari syarat awal dan syarat batas:

x(0) =5 , B 1=5,B =6)x (t) =6et 1, x(T) =11 , 6eT 1=11,eT =2,T =ln 2.

(41)

Solution (Alternatif)

Solusi bang-bang di atas dapat juga ditunjukkan sebagai berikut. MKO dapat dipandang sebagai MKO dengan kendala pertaksamaan berikut:

min J = R0T dt s.t. ˙x = x+u

h1(u) 0

h2(u) 0

x(0) = 5, x(T) =11, T bebas,

dengan h1(u):=1 u dan h2(u) =1+u. De…nisikan fungsi lagrange

¯

(42)

Solution (Alternatif)

Diperoleh

¯

Hu =0,p λ1+λ2 =0,

sehingga kontrol optimum u tidak dapat ditentukan dari kondisi ini. Hal ini berarti interior optimization tidak memberikan solusi. Boundary optimization dengan u = 1 memberikan

h1(u) = 2>0

h2(u) = 0,

sehingga syarat (λ1 0, h1 0, λ1h1 =0) dan

(λ2 0, h2 0, λ2h2=0)memberikan λ1 =0 dan λ2 0. Akibatnya

(43)

Solution (Alternatif)

Jika u =1 maka

h1(u) = 0

h2(u) = 2>0,

sehingga syarat (λ1 0, h1 0, λ1h1 =0) dan

(λ2 0, h2 0, λ2h2=0)memberikan λ1 0 dan λ2 =0. Akibatnya

p λ1+λ2 =0,p λ1 =0)p = λ1 0.

Diperoleh kontrol optimum yang sama:

u (t) = 1 ; p(t) >0

(44)

Example

Selesaikan MKO berikut:

max J = R01(2x x2)dt s.t. ˙x = u

x(0) = 0, x(1) =0,

juj 1.

Solution

Diperoleh fungsi hamilton yang linear terhadap u:

H=2x x2+pu, dengan p merupakan fungsi switching.

(45)

Solution

Kontrol optimum diberikan oleh:

u (t) = 1 ; p(t) >0

1 ; p(t) <0 . Selanjutnya diperoleh syarat optimalitas berikut:

˙p= Hx , ˙p = 2+2x =2(x 1). Perhatikan bahwa: ˙x =u 1, dx dt 1,dx dt ,x t. Karena t 2 [0, 1]maka x 1,x 1 0,2(x 1) 0, ˙p 0.

(46)

Solution

Fakta ˙p 0 mengatakan bahwa p merupakan fungsi turun terhadap t. Akan ditinjau tiga kasus p(t)seperti diilustrasikan gambar berikut:

p(t) >0 p(t) <0 p(t)berubah tanda Kasus 1: Andaikan p(t) >0 untuk semua t 2 [0, 1]. Akibatnya,

u (t) =1) ˙x =1,x (t) =t+A.

Syarat awal x(0) =0 memberikan x (t) =t sehingga x(1) =1. Kontradiksi dengan syarat batas x(1) =0. Haruslah p(t) 0.

(47)

Solution

Kasus 2: Andaikan p(t) <0 untuk semua t 2 [0, 1]. Akibatnya, u (t) = 1) ˙x = 1,x (t) = t+B.

Syarat awal x(0) =0 memberikan x (t) = t dan x(1) = 1. Kontradiksi dengan syarat batas x(1) =0. Haruslah p(t) 0. Kasus 3: Dari dua pengandaian di atas, haruslah p(t)berubah tanda pada t 2 [0, 1], yaitu p(t) >0 pada t2 [0, t ) dan p(t) <0 pada t 2 (t , 1].

(48)

Solution

Pada [0, t )diketahui p(t) >0, sehingga

u (t) =1) ˙x =1,x (t) =t+A. Syarat awal x(0) =0 memberikan x (t) =t.

Pada (t , 1]diketahui p(t) <0, sehingga

u (t) = 1) ˙x = 1,x (t) = t+B. Syarat batas x(1) =0 memberikan x (t) = t+1. Agar x(t)kontinu di t =t haruslah

(49)

Solution Jadi, u (t) = 1 ; 0 t < 1 2 1 ; 12 <t 1 , x (t) = t ; 0 t 1 2 1 t ; 12 <t 1 .

(50)

0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0

t

u,x

(51)

Solution Fungsi adjoin: ˙p= 2+2x = 2t 2 ; 0 t 1 2 2t ; 12 <t 1 . Jadi, p (t) = t 2 2t+A ; 0 t 1 2 t2+B ; 1 2 <t 1 .

Parameter A dan B ditentukan dari

t 2 2t +A= 0 = t 2+B 1 4 1+A= 0 = 1 4+B A= 34 dan B = 14.

(52)

0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6

t

p

(53)

Problem

Diberikan masalah kontrol optimum berikut:

max J = R0104x dt s.t. ˙x = x+u

x(0) = 5, x(10)bebas, u 2 [0, 2]

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan kegiatan penugasan dosen ke sekolah di SD, SMP, dan SMA telah dilakukan selama kurang lebih 3 bulan oleh FKIP Universitas Muhammadiyah Surabaya, memberikan

Jagung ... Perhitungan Teoritis Kebutuhan Air untuk Tebu .. Rekapitulasi Kebutuhan Air Bulanan Rata-rata .... Perhitungan Debit Kebutuhan Air Irigasi ... Rekapitulasi Presiptasi,

nilai frude number untuk model dengan panjang kolam olak yang sama adanya penambahan kedalaman kolam olak mengakibatkan LS semakin pendek; 2.Untuk suatu nilai

Begitu pula dalam melakukan penilaian kinerja, pengelola UKM dapat menggunakan informasi tidak tertulis berupa perkiraan jumlah penjualan (69,05%) dan informasi tertulis

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kelayakan usaha perkebunan karet rakyat di Desa Muko kecamatan Kaway XVI Kabupaten

Dalam Program Pengalaman Lapangan di SMK Negeri 7 Semarang, praktikan dibimbing oleh bapak Subekti,SPd.M.Kom. Kompetensi yang dimiliki cukup tinggi, beberapa

Dari hasil kegiatan selama penelitian ternyata penerapan model pembelajaran koopratif tipe Think Pair Share (TPS) sangat tepat di terapkan di kelas IV SDN 009

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung ikan lele dan tepung kedelai terhadap nilai fisik dan kimia biskuit, serta