Riwayat Akademis:
• Dokter Umum – FKUI, 1986
• Dokter Spesialis Penyakit Dalam – FKUI, 1996
• Post Graduate Education in Geriatric Medicine – Dept. of Geriatric & Rehab Medicine Royal Adelaide Hosp., Australia, 1997
• Konsultan (Subspesialis) Geriatri – FKUI, 2000
• Master Clinical Epidemiology – Universitas Indonesia, 2003 • Doctor of Philosophy (PhD) – Universitas Indonesia, 2006 • Professor - Universitas Indonesia, 2013
Jabatan saat ini:
• Ketua – Kolegium Ilmu Penyakit Dalam Indonesia • Ketua – Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia
• Ketua – The Unit of Clinical Epidemiology and Evidence-Based
Medicine (CEEBM) RS Cipto Mangunkusumo
• WakilPemimpin Redaksi – Jurnal Acta Medica Indonesiana • Staff Senior Geriatri – Departemen Penyakit Dalam, FKUI
Terapi Paliatif
dan Konseling
Apa itu Terapi Paliatif?
O “Suatu terapi/pendekatan
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien (dan keluarga) yang sedang mengalami masalah penyakit terminal atau mengancam jiwa, melalui pencegahan dan pembebasan penderitaan dengan
identifikasi dini dan evaluasi yang baik, serta tatalaksana nyeri, fisik, psikososial, dan spiritual”.
WHO, 2016
Tujuan Terapi Paliatif
O
Menghilangkan nyeri dan gejala lain yang
mengganggu
O
Menyediakan dukungan untuk membantu
pasien hidup seaktif mungkin hingga
waktunya tiba.
O
Menyediakan dukungan untuk membantu
keluarga mengatasi masalahnya terkait
penyakit pasien dan rasa kehilangannya.
O
Memberikan dukungan psikologis dan
spiritual dalam tatalaksana pasien.
Emmanuel EJ. Palliative and End of Life Care. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 18th Edition. United States of America; 2012.
Tujuan Terapi Paliatif
O
Meningkatkan kualitas hidup dan
mempengaruhi perjalanan penyakit secara
positif.
O
Dapat dikombinasikan dengan terapi lain
untuk memperpanjang kehidupan
(kemoterapi, radioterapi, dll.).
Emmanuel EJ. Palliative and End of Life Care. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 18thEdition. United States of America; 2012.
KlasifikasiTerapi Paliatif
O
Terapi paliatif menurut Lynch et al (2013),
diklasifikasikan menjadi enam tingkat:
O Tingkat 1 tidak ada pelayanan paliatif O Tingkat 2 proses peningkatan kapasitas
pelayanan
O Tingkat 3a pelayanan paliatif terbatas O Tingkat 3b pelayanan paliatif umum O Tingkat 4a integrasi pelayanan primer O Tingkat 4b integrasi pelayanan lanjut
Rochmawati E, Wiechula R, Cameron K. Current status of palliative care services in Indonesia: a literature review. International Nursing Review. 2015.
Mengapa Terapi Paliatif Dibutuhkan?
O
Transisi epidemiologi mulai terjadi, dari
penyakit menular ke penyakit tidak menular.
O
Kejadian kematian didominasi oleh
penyakit tidak menular (kardiovaskular,
stroke, kanker, DM, dll.).
O
Jumlah pasien yang membutuhkan terapi
paliatif semakin meningkat.
Mengapa Terapi Paliatif Dibutuhkan?
O
Terapi paliatif telah terbukti dapat
meningkatkan kesejahteraan pasien dan
mengurangi gejala, sehingga meningkatkan
kualitas hidup mereka.
O
Sekitar 63% kematian yang terjadi akibat
kanker, mendapat manfaat dari terapi
paliatif
Rochmawati E, Wiechula R, Cameron K. Current status of palliative care services in Indonesia: a literature review. International Nursing Review. 2015.
Domain Terapi Paliatif
O
Terdapat empat domain yang penting dalam
terapi paliatif yang harus diperhatikan:
O
Gejala fisik
O
Gejala psikologis
O
Kebutuhan sosial (hubungan interpersonal,
pengasuhan, urusan ekonomi)
O
Kebutuhan spiritual
Emmanuel EJ. Palliative and End of Life Care. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 18th Edition. United States of America; 2012.
Emmanuel EJ. Palliative and End of Life Care. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 18th Edition. United States of America; 2012.
Gejala fisik dan psikologis yang umum pada pasien
dengan penyakit terminal.
Tatalaksana Gejala Fisik dan Psikis
O
Berdasarkan etiologinya.
O
Intervensi dapat berupa farmakologis
dan non-farmakologis (konseling,
terapi perilaku, terapi relaksasi, dll.).
Emmanuel EJ. Palliative and End of Life Care. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 18th Edition. United States of America; 2012.
Tatalaksana Kebutuhan Sosial dan Spiritual
O
Memastikan adanya perhatian dan kasih
sayang dari keluarga, saudara, teman dekat
kunjungan lebih sering, bantuan untuk
aktivitas tertentu, dll.
O
Membuat kelompok pendukung dari
komunitas religius untuk menenangkan
pasien berdasarkan agamanya.
Emmanuel EJ. Palliative and End of Life Care. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 18th Edition. United States of America; 2012.
Apa itu Konseling?
O
“Terapi dalam bentuk komunikasi yang
memungkinkan orang untuk berbicara
tentang masalah dan perasaannya dalam
lingkungan yang konfidensial dan
dependabel”. (National Health Service,
2014).
Tujuan Konseling
O
Membantu mengatasi berbagai kondisi
kejiwaan (depresi, cemas, penyakit jangka
panjang, dll.).
O
Mengatasi stress yang berhubungan dengan
pekerjaan.
O
Mengatasi kehilangan atau keretakan
hubungan antar seseorang.
O
Memberi pengertian akan masalah yang
dihadapi.
Peran Konseling dalam Terapi Paliatif
O Saat pasien menderita penyakit terminal atau
mengancam jiwa, ada banyak momen yang
berpotensi membuat konflik dan meningkatkan emosi pasien situasi berita buruk.
O Konseling yang baik meliputi komunikasi efektif dan
empatik yang esensial untuk hal ini.
O Tujuh langkah efektif untuk mengkomunikasikan
berita buruk: P-SPIKES.
Emmanuel EJ. Palliative and End of Life Care. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 18th Edition. United States of America; 2012.
Terapi Paliatif di Indonesia
O Didirikan tahun 1990 melalui pembentukan layanan
paliatif di institusi kesehatan yang ada.
O Terapi paliatif di Indonesia dilakukan di rumah sakit
dan diberikan untuk pasien di semua usia.
O Terapi paliatif juga memperluas layanannya dengan
kunjungan rumah dan layanan berbasis komunitas, bergabung dengan organisasi lain.
O Organisasi tersebut meliputi: Puskesmas,
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan
Indonesian Cancer Foundation
Rochmawati E, Wiechula R, Cameron K. Current status of palliative care services in Indonesia: a literature review. International Nursing Review. 2015.
Terapi Paliatif di Indonesia
O Dewasa ini, Menteri Kesehatan sedang giat
mempromosikan terapi paliatif sebagai tatalaksana tersier untuk pasien dengan kanker.
O Menteri Kesehatan juga sedang bekerja sama
dengan pemerintah regional, organisasi profesi,
organisasi non-pemerintah, dan kelompok lain untuk merealisasikan Indonesian Cancer Control Program (ICCP) dari tahun 2010 ke 2019. Terapi paliatif
termasuk dalam salah satu program ICCP.
Terapi Paliatif di Indonesia
O Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
No. 812/Menkes/SK/VII/2007 tentang Kebijakan Terapi Paliatif di Layanan Kesehatan di Indonesia, terdapat organisasi paliatif di berbagai layanan kesehatan:
O Tim terapi paliatif di pusat layanan kesehatan. O Unit terapi paliatif di RS tipe B, C, dan D
(non-pendidikan).
O Instalasi terapi paliatig di RS tipe B (pendidikan)
dan tipe A.
Implementation of Palliative Care Team in Cipto Mangunkusumo National General Hospital. Palliative Care Team; 2015
Terapi Paliatif di Indonesia
O RSCM sebagai rumah sakit tipe A telah membentuk
Instalasi Terapi Paliatif yang disebut Tim Terapi Paliatif dan Akhir Kehidupan (Palliative and End of Life Care Team).
Implementation of Palliative Care Team in Cipto Mangunkusumo National General Hospital. Palliative Care Team; 2015
Terapi Paliatif di Indonesia
O Aktivitas Tim Terapi Paliatif di RSCM:
O Layanan medis: konsultasi dan home care untuk
pasien.
O Edukasi/pengembangan: membuat pelatihan dan
workshop untuk dokter, perawat, care giver.
O Penelitian: tentang tatalaksana nyeri, kualitas hidup,
kebutuhan terapi paliatif pasien yang belum terpenuhi.
Implementation of Palliative Care Team in Cipto Mangunkusumo National General Hospital. Palliative Care Team; 2015
Terapi Paliatif di Indonesia
O
Mini survey di RSCM pada 95 pasien
geriatri yang dirawat, tahun 2015
menunjukkan:
O
Sebagian besar pasien yang
membutuhkan terapi paliatif adalah
pasien gagal ginjal kronik (31,6%).
O
Masalah paliatif terbanyak adalah sesak
napas (35%).
WHO SEARO. A Review of Long Term Care and Palliative Care for Older Persons. 2016.
Medical Record for Elderly Patient. Medical Record Unit of Cipto Mangunkusumo National General Hospital; 2015.
Medical Record for Elderly Patient. Medical Record Unit of Cipto Mangunkusumo National General Hospital; 2015.
Medical Record for Elderly Patient. Medical Record Unit of Cipto Mangunkusumo National General Hospital; 2015.
Terapi Paliatif di Indonesia
O Umumnya, implementasi terapi paliatif di Indonesia belum
ideal karena:
O Ketakutan dan ketidaktahuan dokter, pasien, dan
keluarga.
O Kurangnya konsolidasi dari tim yang dibentuk. O Keterbatasan dana yang dapat digunakan.
O Kurangnya care giver paliatif yang terdidik dan terlatih. O Ketidakrataan distribusi fasilitas layanan paliatif
(sebagian besar terpusat di kota-kota besar).
Implementation of Palliative Care Team in Cipto Mangunkusumo National General Hospital. Palliative Care Team; 2015
Rekomendasi Untuk Terapi
Paliatif di Indonesia
O Pelatihan, kursus, seminar tentang terapi paliatif untuk
tenaga medis dan paramedis yang memberikan layanan paliatif, harus diberikan.
O Modul pendidikan tentang terapi paliatif dan proses
penuaan perlu diberikan secara dini untuk mahasiswa kedokteran dan paramedis.
O Menambah layanan paliatif di pusat pelayanan kesehatan
daerah perifer, seperti RS tipe C atau D, juga penambahan tenaga paliatif bersertifikasi, yang bersedia ditempatkan di sana.
Rekomendasi Untuk Terapi
Paliatif di Indonesia
O Memberikan pendidikan dan motivasi untuk dokter umum
untuk memberikan pelayanan paliatif yang berbasis komunitas.
O Menyediakan layanan kesehatan yang fasilitasnya lengkap,
untuk tenaga medis dan paramedis, agar dapat
memberikan pelayanan paliatif dengan kualitas tinggi.
O Memberdayakan fasilitas perawatan jangka panjang (long
term care), terutama home care untuk layanan paliatif bagi
pasien usila.
Rekomendasi Untuk Terapi
Paliatif di Indonesia
O Membuat pusat pelayanan komunitas yang
komprehensif, dimana masyarakat dapat menerima informasi dan saran dari fasilitas tersebut.
O Menghubungkan pusat pelayanan komunitas, pusat
pelayanan sosial, tenaga paramedis, sekolah, dan organisasi komunitas lainnya, sehingga masyarakat bisa mendapatkan konsultasi sekali jalan (one stop
consultation) dan layanan bantuan untuk masalah
kesehatan dan gaya hidup.
Kesimpulan
O Terapi paliatif adalah pendekatan untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang berhubungan
dengan penyakit terminal/mengancam jiwa, melalui pencegahan dan pembebasan dari penderitaan.
O Konseling adalah jenis terapi yang memungkinkan
seseorang untuk membicarakan masalah dan perasaannya dalam lingkungan yang kondusif.
O Tujuan konseling adalah membantu pasien/keluarga
untuk meringankan kondisi kesehatan, termasuk penyakit jangka panjang.
Kesimpulan
O Beberapa masalah dalam terapi paliatif di Indonesia
meliputi: ketakutan dan ketidaktahuan dokter, pasien, dan keluarga tentang terapi ini; kurangnya konsolidasi tim
paliatif; terbatasnya dana; kurangnya pelaku rawat layanan paliatif yang terdidik dan terlatih; dan sentralisasi pusat layanan paliatif di kota besar.
O Rekomendasi untuk terapi paliatif di Indonesia meliputi:
memberikan materi edukasi untuk pemberi layanan paliatif (tenaga medis dan paramedis); menambah jumlah fasilitas paliatif di daerah perifer (desentralisasi); memberdayakan
home care untuk memberikan layanan paliatif, dan
Referensi
O WHO. WHO Definition of Palliative Care. 2016. O National Health Service. Counselling. 2014.
O WHO SEARO. A Review of Long Term Care and Palliative Care for
Older Persons. 2016.
O Indonesian Ministry of Health. Indonesian Health Profile. 2013. O Emmanuel EJ. Palliative and End of Life Care. Harrison’s Principles
of Internal Medicine. 18th Edition. United States of America; 2012.
O Medical Record for Elderly Patient. Medical Record Unit of Cipto
Mangunkusumo National General Hospital; 2015.
O Implementation of Palliative Care Team in Cipto Mangunkusumo
National General Hospital. Palliative Care Team; 2015.
O Rochmawati E, Wiechula R, Cameron K. Current status of palliative
care services in Indonesia: a literature review. International Nursing Review. 2015.