• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah – Cahaya Sebagai sumber Kehidupan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Makalah – Cahaya Sebagai sumber Kehidupan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

[

CAHAYA SUM BER KEHIDUPAN

]

GURU PEM BIM BING : BAPAK HENDRA

KELOM POK 6

1. AYU ADIELIA RAHM A SARI 2. DIANA ADI PRATIW I 3. NANDA PUTRI PRASETIO 4. OLIVIA ANANTA ASRI 5. RIFA RAHM AH 6. SHOFIA ANDARI

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan adalah suatu proses yang dialami setiap makhluk hidup. Pertumbuhan dan perkembangan ditandai dengan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup seperti pertambahan tinggi dan berfungsinya alat reproduksi.

Pertumbuhan merupakan pertambahan jumlah, bentuk, ukuran, serta fungsi sel akibat adanya pembelahan sel mitosis. Pertumbuhan bersifat kuantitatif yaitu dapat diukur dan irreversible yaitu tidak dapat kembali keukuran semula. Yang biasa ditandai oleh pertambahan tinggi dan berat badan pada manusia dan hewan. Sedangkan untuk tumbuhan sendiri, terjadi pertambahan tinggi dan besar batang.

Sedangkan perkembangan merupakan proses diferensiasi (perubahan bentuk sel) sel-sel tubuh untuk membentuk struktur dan fungsi tertentu, merupakan proses menuju kedewasaan (kematangan pada sel). Perkembangan ini bersifat kualitatif yaitu tidak dapat diukur dengan suatu alat dan reversible yaitu dapat kembali ke keadaan semula. Perkembangan biasanya ditandai dengan berfungsinya alat-alat reproduksi pada manusia dan hewan sedangkan pada tumbuhan, keluarnya bunga dan buah.

Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Yang terdiri dari gen dan hormon sedangkan untuk faktor eksternal dipengaruhi oleh nutrisi, cahaya, suhu, kelembaban, oksigen, tanah dan pH.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada makhluk hidup, maka kami melakukan pengamatan terhadap tumbuhan yang mengalami proses perkecambahan selama enam hari. dimana dalam kurun waktu tersebut terdapat perubahan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor yang telah disebutkan sebelumnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana mekanisme perkecambahan pada biji ?

2. Bagaimana pengaruh intensitas cahaya terhadap laju pertumbuhan dan perkembangan pada

tanaman perkecambahan ?

3. Apa yang menyebabkan perbedaan pertumbuhan pada tanaman kacang hijau, kedelai dan

jagung?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap kecambah, perbedaan pertumbuhan pada tempat

gelap dan terang, serta penyebab terjadinya perbedaan pertumbuhan pada tanaman kacang hijau,

(3)

1.4 Hipotesis dan Prediksi

Dari rumusan masalah yang telah dijabarkan sebelumnya, kami berpendapat bahwa cahaya

sangat berpengaruh pada pertumbuhan, tumbuhan akan lebih sehat/ segar, berbeda dengan tumbuhan

yang berada pada tempat gelap, yang akan bertolak belakang dengan tumbuhan pada tempat terang.

Karena tumbuhan yang akan kami teliti berjumlah tiga jenis, pastinya aka nada perbedaan yang

muncul pada pertumbuhannya.

1.5 Variabel Pengamatan

Variabel bebas : cahaya matahari

Variabel terikat : perkecambahan biji kacang hijau, kacang kedelai dan jagung

Variabel kontrol : biji kacang hijau, kacang kedelai dan biji jagung, gelas aqua, tanah

(4)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Perkecambahan a) Pengertian

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan. Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembanmgan embrio. Proses perkecambahan dipengaruhi oleh cahaya, suhu, dan oksigen. Berdasarkan letak kotiledon pada saat berkecambah dikenal dua macam tipe perkecambahan, yaitu :

1. Perkecambahan Epigeal

Merupakan pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebabkan pluma dan kotiledon terdorong kepermukaan tanah.

2. Perkecambahan Hipogeal

Merupakan pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, tetapi kotiledon tetap berada di dalam tanah.

Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Pertumbuhan pada tumbuhan bersifat kuantitatif (dapat diukur). Pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Pertumbuhan Primer

Pertumbuhan primer merupakan proses aktivitas sel-sel meristem yang menyebabkan batang dan akar tumbuh memanjang. Pertumbuhan primer terjadi pada embrio, ujung batang, dan ujung akar.

Berdasarkan aktivitasnya, daerah pertumbuhan pada ujung batang dan ujung akar belakang meristem apikal dibedakan menjadi tiga, yaitu :

 Daerah pembelahan sel, sel-sel di daerah ini aktif membelah, dan sifatnya tetap meristematik, daerah ini biasanya terdapat di ujung akar.

 Daerah pemanjangan sel, merupakan daerah yang sel-selnya mengalami perubahan volume sehingga akan cepat memanjang. Daerah ini terletak di belakang daerah pembelahan.

 Daerah diferensiasi, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi khusus.

2. Pertumbuhan Sekunder

(5)

b) Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan dan Pertumbuhan pada Tumbuhan

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua fakor yaitu, dalam (internal) dan luar (eksternal).

3. Faktor Eksternal

a. Air

Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi tumbuhan. Air diperlukan tumbuhan sebagai media berlangsungnya reaksi kimia di dalam sel, komponen dasar pembentukan zat makanan, dan membantu mengedarkan zat makanan ke seluruh bagian tubuh. Tumbuhan yang kekurangan air akan menjadi layu dan warna hijau berubah menjadi kuning, kering, dan pada akhirnya mati.

b. Oksigen (O2).

Oksigen dibutuhkan tumbuhan untuk menghasilkan energi. Dalam hal ini oksigen digunakan untuk memecah zat-zat makanan yang mereka buat sehingga menghasilkan senyawa sederhana dan sejumlah energi. Jika suplai oksigen berkurang, maka proses tumbuh dan berkembangnya tumbuhan menjadi terganggu.

c. Suhu

Pada dasarnya, suhu yang dibutuhkan tumbuhan selama pertumbuhan dan perkembangannya berbeda-beda, bergantung pada jenis tumbuhan dan tempat hidupnya.

d. Cahaya.

Cahaya dibutuhkan agar dapat melakukan fotosintesis. Tumbuhan yang dipelihara dalam ruangan gelap atau memperoleh cahaya redup akan menghasilkan batang yang tumbuh panjang, tetapi dalam kondisi lemah, daun berukuran kecil, dan tumbuhan tampak berwarna pucat.

e. Zat hara dalam tanah.

Tumbuhan membutuhkan berbagai unsur hara yang tersimpan di dalam tanah. Semua unsure hara tersebut digunakan sebagai komponen penyusun zat organik di dalam sel.

f. Kelembapan

(6)

2. Faktor Internal

a. Gen.

Gen berfungsi untuk mengatur seluruh aktivitas yang terjadi di dalam sel, termasuk pertumbuhan. Meskipun dua tumbuhan mendapat pengaruh lingkungan yang sama, tetapi jika kedua tumbuhan tersebut memiliki gen yang berbeda maka kemampuan tumbuhnya pun berbeda.

b. Hormon.

Aktivitas tumbuh dan berkembang juga diatur oleh senyawa kimia berupa hormon tumbuhan (fitohormon). Ada enam macam hormon tumbuhan, yaitu: auksin, sitokinin,

(7)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Metode yang kami lakukan dengan cara observasi dan litarur. Dimana kami

mengamati secara langsung pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman perkecambahan

dan mencari informasi melalui buku dan internet.

Alat dan Bahan

:

1.

Enam buah botol

2.

Pisau

3.

Alat pemecah es

4.

Biji jagung, biji kedelai, biji kacang hijau

5.

Tanah yang sudah mengandung pupuk

6.

Air secukupnya

7.

Alat tulis ( pena, penggaris dan buku laporan)

Rancangan Penelitian

1.

Pertama, kami memotong botol plastik dengan menggunakan pisau dan

membuat lubang dibawahnya menggunakan alat pemecah es.

2.

Lalu, kami mengambil tanah yang mengandung pupuk dan dimasukan ke

dalam botolPada botol.

3.

Kami memilih beberapa bibit biji kacang hijau, jagung dan kacang kedelai

yang telah direndam kurang lebih selama 10 botol jam.

4.

Kemudian kami menempatkan bibit tersebut pada enam botol yang diberikan

nama At, Bt dan Ct untuk ditempatkan pada intensitas cahaya yang tinggi dan

Ag, B,g dan Cg pada tempat yang memiliki intensitas cahaya rendah. Secara

berurutan botol – botol tersebut terdapat kacang hijau, jagung dan kacang

kedelai.

5.

Tanaman tersebut disirami air dua kali sehari pada pagi dan sore secara rutin

sampai hari ke enam.

(8)

7.

Buatlah kesimpulan tentang pertumbuhan kecambah pada tempat yang berbeda

(9)

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Mekanisme perkecambahan pada biji

Perkembangan biji merupakan serangkaian proses penting yang dimulai sejak dorman (periode diam) sampai bibit yang sedang tumbuh

Perkecambahan meliputi peristiwa – peristiwa fisiologis dan morfologis sebagai berikut.

1) Imbibisi dan absorpsi

2)

Hidrasi jaringan

3)

Absorpsi oksigen

4)

Pengaktifan enzim dan pencernaan

5)

Transport molekul yang terhidrolisis ke sumbu embrio

6)

Peningkatan respirasi dan asimilasi

7)

Munculnya embrio

Perkecambahan dimulai dari penyerapan air oleh biji sehingga beratnya bertambah

dimana proses ini dinamakan imbibisi. Pertambahan berat biji yang siap berkecambah pada

kacang kira – kira 1,5 kali berat biji semula. Masuknya air pada biji mengaktifkan enzim dan

memungkinkan adanya makanan cadangan (tepung) dihidrolisis menjadi larutan yang sesuai

untuk dibawa ke titik tumbuh kecambah. Kecepatan perkecambahan dapat juga ditentukan

oleh kecepatan menyiapkan makanan. Namun, disamping faktor nutrisi yang diberikan,

terdapat faktor lain yang dapat mengendalikan perkecambahan, yaitu faktor suhu dan

persediaan oksigen.

Sebagian tumbuhan dapat berkecambah pada keadaan terang sebagian lainnya

memerlukan sedikit cahaya. Akan tetapi, pada umumnya tumbuhan berkecambah akan cepat

tumbuh pada keadaan gelap. Faktor suhu bergantung pada keadaan geografis. Suhu di daerah

tropis berlainan dengan suhu di daerah dingin. Suhu yang terlalu tinggi akan merusak enzim

sehingga proses enzimatis tidak berlangsung lancer.

Pada pertumbuhan embrio, awal terbentuknya akar (radikula) lebih cepat daripada

pertumbuhan pucuk lembaga (plumula) dan umumnya radikula muncul dari kulit biji yang

pecah. Perkecambahan terjadi akibat pertumbuhan plumula (calon batang) dan radikula (calon

(10)

Proses perkecambahan sangat dipengaruhi oleh dua faktor penting, yaitu faktor

internal dan faktor eksternal.

faktor internal yang dimaksud adalah adanya pernaan fitohormon pada tanaman. Adapun

faktor eksternal, meliputi air, temperature, gas (ketersediaan oksigen), cahaya, dan senyawa

eksogen, seperti KNO3, tiourea – CS(NH2)2, H20, etilen, dan GA.

4.2 Pengaruh intensitas cahaya terhadap laju pertumbuhan dan perkembangan

Pertumbuhan pada sisi tumbuhan yang disinari oleh matahari akan terjadi secara lambat

karena adanya hormon auksin dihambat oleh matahari, tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh

cahaya matahari pertumbuhannya menjadi sangat cepat karena kerja auksin yang tidak

dihambat. Sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah

sinar matahari atau yang disebut fototropisme. Untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang gelap

pertumbuhan tanamannya sangat cepat selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan warnanya

cenderung pucat kekuningan. Hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh

matahari. Sedangkan untuk tanaman yang diletakkan di tempat yang terang tingkat pertumbuhannya

sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan di tempat gelap, tetapi tekstur

batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan, hal ini karena kerja hormon auksin

dihambat oleh sinar matahari.

Perbandingan laju perkecambahan pada tabel 1 dan 2 menyatakan proses pertumbuhan yang

dialami oleh kecambah yang diletakkan di tempat terang berlangsung lambat. Hal ini dipengaruhi

beberapa factor yaitu faktor dari dalam dan faktor dari luar. Perkecambahan banyak dipengaruhi oleh

faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi.

Kecambah yang tumbuh di tempat gelap mengalami etiolasi. Dalam keadaan tidak ada

cahaya, auksin merangsang perpanjangan sel-sel sehingga kecambah di tempat gelap tumbuh lebih

panjang namun dengan kondisi pucat kekuningan karena kekurangan klorofil , kurus, dan daunnya

tidak berkembang, sedangkan pada kecambah yang tumbuh di tempat terang mengalami hal

sebaliknya. Dalam keadaan banyak cahaya, auksin mengalami kerusakan sehingga pertumbuhan

kecambah terhambat. Laju tumbuh memanjang pada kecambah tersebut dengan segera berkurang

sehingga batang lebih pendek, namun tumbuh lebih kokoh, daun berkembang sempurna, dan

(11)

4.3 Perbedaan pertumbuhan pada tanaman kacang hijau, kedelai dan jagung

Hari Kondisi Kecambah GELAP TERANG Kacang Hijau Kacang

Kedelai Jagung

Kacang Hijau

Kacang

Kedelai Jagung

1 Kulit terkelupas, mulai muncul radikula (calon akar) pada biji. Lapisan kulit terkelupas. Belum terjadi perubahan pada biji. Kulit terkelupas, mulai muncul radikula (calon akar) pada biji. Lapisan kulit terkelupas. Belum terjadi perubahan pada biji. 2 Calon daun muncul. Mulai muncul radikula(calo n akar) pada biji. Kotiledon (daun lembaga) mulai muncul Calon daun muncul. Mulai muncul radikula(cal on akar) pada biji. Kotiledon (daun lembaga) mulai muncul 3 Testa (lapisan kulit luar) mulai terkelupas. Calon daun muncul. Plumula (calon daun) mulai tumbuh Testa (lapisan kulit luar) mulai terkelupas. Calon daun muncul. Plumula (calon daun) mulai tumbuh 4 Kotiledon/ daun pertama muncul. Daun berwarna pucat Testa

(lapisan kulit luar) mulai terkelupas.

Calon daun terus tumbuh Kotiledon/ daun pertama muncul. Daun berwarna hijau segar. Testa (lapisan kulit luar) mulai terkelupas.

Calon daun terus tumbuh 5 Pertumbuhan tinggi cepat, batang dan daun tumbuhan berwarna pucat.

Daun masih berbentuk kuncup, pertumbuhan terbilang cukup lambat

Calon daun terus tumbuh ke atas. Pertumbuhan tinggi normal, tidak terlalu cepat, batang dan daun berwarna Pertumbuha n terbilang cukup cepat, daun sudah terbuka (tidak kuncup).

Calon daun tumbuh lebih cepat.

Hari

Panjang Kecambah

GELAP TERANG

Kacang Hijau

Kacang

Kedelai Jagung

Kacang Hijau

Kacang

Kedelai Jagung

1 2cm 0 0 0 1 cm 0

2 4 cm 2 mm 8 mm 8 mm 2,5 cm 8 mm

3 9 cm 5 mm 1,8 cm 2 cm 3,5 cm 1,8 cm

4 14 cm 1 cm 2,5 cm 3,5 cm 5 cm 2,2 cm

5 19 cm 1,5 cm 3 cm 6,5 cm 7 cm 3 cm

(12)

hijau segar.

Kesimpulan :

Pertumbuhan dan perkembangan pada biji kacang hijau, jagung dan kacang kedelai yang tumbuh pada tempat yang gelap lebih tinggi dari biji jagung yang tumbuh pada tempat yang terang hal ini disebabkan pengaruh hormon auksin. Hormon auksin yang berfungsi merangsang pemanjangan batang, pertumbuhan akar, diferensiasi dan percabangan dominasi apical serta membantu

fototropisme dan geotropisme, bila terkena intensitas cahaya yang kuat akan terganggu dan mengakibatkan tumbuhan memiliki batang yang pendek dibandingkan yang tidak terkena cahaya. Namun kualitasnya seperti di tempat terang lebih baik daripada ditempat gelap yang mengalami etiolasi. Suatu kondisi dimana tanaman yang kekurangan cahaya akan menyebabkan tanaman memiliki warna yang pucat dan batang yang lemah.

(13)

LAMPIRAN

Bibit – bibit yang baru di pindahkan

ke w adah

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Bila nanti pada pemeriksaan endoskopi ditemukan adanya varises esofagus yang pecah, maka ini akan mendukung diagnosis sirosis hepatis dekompensata, karena pecahnya

Kustodian Sentral Efek Indonesia announces ISIN codes for the following securities :..

Capaian kinerja pada triwulan 1 tahun 2019, BPBAP Takalar telah mampu merealisasikan 5 Indikator dengan rata-rata capaian sangat baik dari target triwulan yang

oleh karena peneliti menggunakan prinsip 5T dalam pemberian intervensi kepada responden yaitu yang pertama adalah tepat obat, buah pisang mengandung banyak senyawa yang

Menurut pendapat Dwiyanto dkk (2002:54), mengatakan bahwa perbaikan kinerja birokrasi dalam memberikan pelayanan publik menjadi isu yang semakin penting untuk

Standar akuntansi yang digunakan sebagai prinsip syariah merupakan kunci sukses bagi bank atau lembaga keuangan syariah untuk menjalankan sistemnya dalam rangka

 Proses pemesinan untuk membentuk benda kerja silindris atau konis dengan benda kerja/pahat berputar, meliputi proses bubut dan variasi proses yang dilakukan

(4) Tim Teknis sebagaimana dimaksud pad ayat (3), memiliki kewenangan untuk memberikan saran pertimbangan dalam rangka memberikan rekomendasi mengenai diterima atau ditolaknya