• Tidak ada hasil yang ditemukan

Layanan Subdit Sarana dan Prasana Pendidikan Masyarakat Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Layanan Subdit Sarana dan Prasana Pendidikan Masyarakat Tahun 2013"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

Layanan Subdit Sarana dan Prasana

Pendidikan Masyarakat Tahun 2013

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAI USIA DINI, NONFORMAL, DAN INFORMAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

(2)

STRUKTUR ORGANISASI DITJEN PAUDNI

DIREKTORAT P2TK-PAUDNI DITREKTORAT BINSUSLAT

DITJEN

PAUDNI

DIREKTORAT

BINDIKMAS

DIREKTORAT

BINPAUD

SEKRETARIAT DITJEN

(3)

STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT BINDIKMAS

SUBDIT SARANA DAN PRASARANA SUBDIT PEMBELAJARAN DAN PESERTA DIDIK

DIREKTORAT

BINDIKMAS

SUBDIT KELEMBAGAAN DAN KEMITRAAN SUBDIT PROGRAM DAN EVALUASI

(4)

Terwujudnya masyarakat beraksara,

berbudaya

baca

,

berkeadilan gender dan berakhlak mulia

Visi

Misi

Membebaskan tuna aksara.

Meningkatkan keberaksaraan dan akhlak mulia.

• Meningkatkan budaya baca

.

Meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender.

Meningkatkan kerjasama kemitraan masyarakat.

(5)

Kebijakan

Mendorong terselenggaranya

gerakan membaca

masyarakat

dan layanan pembelajaran untuk

mewujudkan budaya baca melalui pengembangan

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang berguna

bagi aksarawan baru maupun anggota masyarakat

lainnya untuk meningkatkan pengetahuan,

(6)

Faktor yang Mungkin Mempengaruhi Minat Baca

Kemampuan membaca

– Kemampuan membaca, memahami, & menginterpretasikan

bacaan (terutama kemampuan bahasa Indonesia)

– Ketersediaan sarana penunjang untuk membaca (kacamata,

penerang, dll)

Ketertarikan untuk membaca

– Mutu & variasi bacaan termasuk ketersediaan bahan bacaan

berbahasa lokal

Ketersediaan & keterjangkauan sumber bacaan

– Ketersediaan sumber bacaan termasuk terjemahan

• Kuantitas dan frekuensi terbitan

• Ketersediaan penulis / penterjemah  rendahnya budaya menulis menghambat lahirnya penulis

(7)

Salah satu program yang dikembangkan oleh Direktorat

Pembinaan Pendidikan Masyarakat adalah Pengembangan Budaya

Baca. Tujuannya adalah mewujudkan

masyarakat belajar

yang salah satunya adalah masyarakatnya

gemar membaca

.

Sayangnya kegiatan membaca ini belum menjadi kebiasaan, belum

menjadi tradisi, belum menjadi kebutuhan, belum membudaya,

dan karenanya masyarakat kita belum dapat disebut masyarakat

baca

(reading society)

. Padahal dengan aktivitas membaca, baik

melalui jalur pendidikan formal maupun pendidikan non-formal,

kita ikut mencerdaskan bangsa sesuai dengan tujuan pendidikan

nasional

(8)

Rendahnya minat baca disebabkan

:

• Tingginya angka tuna aksara;

• Terbatasnya bahan bacaan;

• Kemiskinan dan kesulitan hidup;

• Mahalnya bahan bacaan;

• Terbatasnya akses layanan bidang bahan bacaan;

dan

(9)

Memperkuat Minat Baca

• Mengondisikan selalu ada buku di sekitar kita, di

mana saja.

• Pancangkan target dalam membaca.

• Kurangi menonton televisi.

• Bergabung dengan komunitas atau kelompok

membaca.

• Biasakan untuk menikmati sumber-sumber bahan

bacaan

• Ciptakan kebiasaan membaca yang sesuai.

• Lebih utamakan aktivitas membaca dibanding yang

lain.

(10)

Taman Bacaan Masyarakat

• Pendidikan masyarakat berupaya mencegah kekambuhan

ketunaaksaraan penduduk dewasa dan meningkatkan budaya

baca dengan

membacakan masyarakat dan

memasyarakatkan membaca’

melalui sinergi program

pendidikan keaksaraan dengan

perluasaan akses

terhadap bahan bacaan.

• Layanan ketersedian bahan bacaan ini diwujudkan dengan

perluasan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) pada tingkat

kecamatan dan diperluas di ruang publik seperti pasar, mall,

terminal, rumah ibadah, rumah sakit, panti sosial, dan ruang

publik lainnya.

• Hingga saat ini terdaftar 6.600 TBM, temasuk TBM ruang

publik dan

Mobile

.

(11)
(12)
(13)

Capaian IKU

(renstra)

Dikmas Tahun 2012 & Target 2013

No

Indikator Kinerja Utama

Realisasi

(2011)

Target

Capaian

2012

2013

2012

2013

4.5

PERSENTASE PENDUDUK BUTA

AKSARA USIA DEWASA

4,43%

4,23%

4,03%

4,21%

?

4.6

PERSENTASE KAB/ KOTA YANG

TELAH MENERAPKAN

PENGARUSUTAMAAN

48,70%

54,00%

61,00% 54,00%

?

4.7

PERSENTASE KAB/KOTA YANG

TELAH MENYELENGGARAKAN

PENDIDIKAN KEORANGTUAAN

(PARENTING EDUCATION)

20,42%

30,00%

40,00% 30,00%

?

4.8

PERSENTASE PKBM BERNOMOR

INDUK LEMBAGA

56,00%

60,00%

70,00% 60,00%

?

4.9

PERSENTASE KAB/KOTA YANG

TELAH MEMILIKI MINIMAL 10

TBM

(14)

Beberapa Catatan

• Lembaga tdk melampirkan syarat administrasi secara lengkap

• Mencantumkan alamat yang kurang jelas sehingga menyulitkan

untuk melakukan komunikasi

• Banyak proposal yang isinya sama dengan proposal lembaga lainnya

(copy paste)

• Sebagian besar laporan lembaga berupa kutipan proposal dan

kumpulan kuitansi (tidak melaporkan proses dari persiapan,

pelaksanaan kegiatan, akhir kegiatan, dan output kegiatan), dan

kebanyakan tidak menyampaikan foto-foto kegiatan;

• Masih ada lembaga yang secara sengaja memberikan uang dan/

atau bingkisan kepada staf pusat;

• Lembaga terus-menerus menelepon (terkesan meneror) petugas

pusat, seolah-olah pasti akan mendapatkan bantuan.

(15)
(16)

Pusat

Dekonsentrasi

Komposisi Alokasi Anggaran Pusat dan Dekonsentrasi Tahun 2013

Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat

7.181.411

(2,54%)

275.946.958

(97,46%)

(17)

283.128.369,-Anggaran Dit. Bindikmas Tahun 2013

(dalam ribuan)

Belanja Sosial

Belanja Barang

Belanja Modal

Belanja Pegawai

Total Anggaran Pusat: Rp. 275.946.958,00

Rp. 206.164.400,00

(72,81%)

Rp. 4.310.816,00

(1,52%)

Rp. 1.871.735,00 (0,66%)

Rp. 69.782.558,00

(24,64%)

(18)

No Jenis Bantuan Program Volume Unit Cost Jumlah (Rp)

1. Keaksaraan Dasar 133.320 org 360.000 47.995.200.000

2. Keaksaraan Dasar Layanan Khusus 55.000 org 400.000 22.000.000.000

3. Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) 141.020 org 460.000 64.869.200.000

4. Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) Layanan Khusus 3.000 org 500.000 1.500.000.000

5. Peningkatan Budaya Tulis melalui Koran Ibu, Koran

Anak, Cerita Rakyat 70 lbg 30.000.000 2.100.000 .000 6. Rintisan Aksara Kewirausahaan 30 lbg 70.000.000 2.100.000 .000

7. Penguatan Aksara Kewirausahaan 20 lbg 50.000.000 1.000.000 .000

8. Pendidikan Kecakapan Hidup Perempuan 7.000 org 1.000.000 7.000.000.000

9

.

Pendidikan Kecakapan Keorangtuaan 70 lbg 35.000.000 2.450.000.000

10. Pendidikan Pencegahan PTPPO 20 lbg 40.000.000 800.000.000

(19)

No Jenis Bantuan Program Volume Unit Cost Jumlah (Rp)

11. Tanggap Darurat Bencana, NAPZA/HIV/AIDS 20 lbg 40.000.000 800.000.000 12. Pendidikan Karakter melalui Pendidikan Nonformal 60 lbg 25.000.000 1.500.000.000

13. Peningkatan Kapasitas POKJA PUG Bidang Pendidikan

Tingkat Provinsi 23 lbg 200.000.000 4.600.000.000 14. Peningkatan Kapasitas POKJA PUG Bidang Pendidikan

Tingkat Kabupaten/Kota 37 lbg 100.000.000 3.700.000.000 15. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan PSG/PSW 5 lbg 200.000.000 1.000.000.000 16. Pendidikan Keluarga Berwawasan Gender (PKBG) 90 lbg 30.000.000 2.700.000.000

17. Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Rintisan 420 lbg 30.000.000 12.600.000.000

18. Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Penguatan 50 lbg 30.000.000 1.500.000.000

19. Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Ruang

Publik/TBM@Mall 15 lbg 150.000.000 2.250.000.000

20. Sarana Peningkatan Mutu Taman Bacaan Masyarakat

(TBM) Berbasis Elektronik 50 lbg 30.000.000 1.500.000.000 21. Sarana Belajar Multikeaksaraan Berbasis Teknologi 30 lbg 90.000.000 2.700.000.000

22. Pengembangan Sarana PKBM 50 lbg 40.000.000 2.000.000.000

(20)

No Jenis Bantuan Program Volume Unit Cost Jumlah (Rp)

23. Rintisan Perluasan Akses PKBM 80 lbg 50.000.000 4.000.000.000 24. Rintisan Rumah Pintar dan Balai Belajar Bersama 30 lbg 200.000.000 6.000.000.000 25. Pengembangan PKBM Tematik 25 lbg 100.000.000 2.500.000.000 26. Peningkatan Mutu Kelembagaan PKBM 60 lbg 50.000.000 3.000.000.000 27. Peningkatan Mutu Kelembagaan FK PKBM 20 lbg 50.000.000 1.000.000.000 28. Pengembangan Kewirausahaan Sinergi PKBM dengan

SKB 5 lbg 200.000.000 1.000.000.000

(21)

No. Provinsi Kab/Kota Jml TBM Th. 2012 Tahun 2013 Alokasi per kab/kota Dist. per prov

1 Aceh 1 Kab. Aceh Selatan 7 3 13

2 Kota Langsa 6 4

3 Kab. Aceh Barat Daya 4 6

2 Sumatera Utara 4 Kab. Dairi 6 4 15

5 Kota Tebing Tinggi 5 5

6 Kab. Asahan 4 6

3 Sumatera Barat 7 Kota Padang Panjang 5 5 14

8 Kota Pariaman 1 9

4 Riau 9 Kab. Kuantan Singingi 7 3 10

10 Kab. Siak 3 7

5 Jambi 11 Kab. Bungo 6 4 12

12 Kab. Muaro Jambi 6 4

13 Kab. Tanjab Timur 6 4

6 Sumatera Selatan 14 Kab. Oku 4 6 13

15 Kab. Empat Lawang 3 7

Rencana Alokasi Bantuan Sosial Taman Bacaan

Masyarakat Rintisan Tahun 2013

(22)

Lanjutan...

7 Bangka B elitung 16 Kab. Bangka Barat 6 4 12

17 Kab. Bangka Tengah 6 4

18 Kab. Belitung 6 4

8 Bengkulu 19 Kab. Bengkulu Utara 5 5 12

20 Kab. Bengkulu Tengah 3 7

9 Lampung 21 Kab. Lampung Barat 5 5 12

22 Kab. Lampung Selatan 3 7

10 Bali 23 Kab. Bangli 6 4 14

24 Kab. Gianyar 3 7 25 Kota Denpasar 7 3

11 NTT 26 Kab. Timor Tengah Utr 4 6 12

27 Kab. Kupang 4 6

12 Kalimantan Barat 28 Kab. Ketapang 6 4 15 29 Kota Sambas 3 7

30 Kab Melawai 6 4

13 Kalmantan Tengah 31 Kab. Kotawaringin Timur 3 7 12

32 Kab. Gunung Mas 5 5

14 Kalimantan Selatan 33 Kab Hulu Sungai Utara 3 7 14

34 Kab Kotabaru 3 7

15 Kalimantan Timur 35 Kab. Nunukan 5 5 12

(23)

Lanjutan....

16 Sulawesi Utara 37 Kab. Minahasa Tenggara 4 6 13 38 Kab. Sangihe 3 7

17 Gorontalo 39 Kab. Boalemo 4 6 6

18 Sulawesi Tengah 40 Kab. Tojo Unauna 7 2 12 41 Kab. Donggala 6 4

42 Kab. Banggai Kepulauan 4 6

19 Sulawesi Selatan 43 Kab. Bulukumba 7 3 14

44 Kab. Soppeng 6 4

45 Kab. Bone 3 7

20 Sulawesi Tenggara 46 Kab. Konawe Utara 6 4 10

47 Kab. Konawe Selatan 4 6

21 Maluku 48 Kab. Pulau Burru 6 4 11

49 Kab. Kepaluan Aru 3 7

22 Maluku Utara 50 Kab. Halmahera Selatan 5 5 10

51 Kota Ternate 5 5

23 Papua 52 Kota Jayapura 7 3 14

53 Kab. Keerom 6 4

54 Kab. Jayapura 3 7

24 Papua Barat 55 Kota Manokwari 2 8 15

56 Kota Sorong 0 7

25 Kepulauan Riau 57 Kota Batam 4 6 12

58 Kab. Karimun 4 6

(24)

KEGIATAN

KEAKSARAAN DASAR (KD)

PENGERTIAN

1. Keaksaraan Dasar

Upaya peningkatan kemampuan keaksaraan penduduk dewasa berkeaksaraan rendah atau tuna aksara usia 15 tahun ke atas agar memiliki kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung untuk mengomunikasikan teks lisan dan tulis menggunakan aksara dan angka dalam Bahasa Indonesia.

2. Dana Keaksaraan Dasar

Bantuan biaya operasional penyelenggaraan keaksaraan bagi penduduk usia 15 tahun ke atas, dengan prioritas usia 15-59 tahun.

SASARAN

Penerima Bantuan

PKBM/Satuan PNF sejenis/lembaga kemasyarakatan.

Penerima Manfaat Layanan

Penduduk tuna aksara usia 15 tahun ke atas dengan prioritas usia 15-59 tahun. PERSYARATAN 1. Memiliki legalitas lembaga atau izin operasional.

2. Memiliki surat keterangan domisili. 3. Memiliki rekening atas nama lembaga. 4. Memiliki NPWP atas nama lembaga. 5. Memiliki alamat yang jelas

6. Untuk PKBM diutamakan yang memiliki nomor induk lembaga (NILEM) Atau Sudah Terakreditasi.

DANA

untuk memberikan jasa pembelajaran atau membelajarkan 133.320 orang peserta didik @ Rp 360.000

(25)

KEGIATAN

KEAKSARAAN DASAR LAYANAN KHUSUS

PENGERTIAN

Bantuan biaya operasional penyelenggaraan keaksaraan untuk meningkatkan kemam-puan mendengar, berbicara membaca, menulis, dan berhitung, serta mengkomuni-kasikan teks lisan dan tulis dengan menggunakan aksara dan angka dalam bahasa Indonesia.

SASARAN

Peserta didik usia 15 tahun ke atas berkeaksaraan rendah, dengan prioritas usia 15-59 tahun

PERSYARATAN PKBM/satuan pendidikan nonformal sejenis lainnya/Lembaga kemasyarakatan yang memiliki :

1. Legalitas, berupa akte notaris;

2. Rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau provinsi; 3. Nomor rekening bank atas nama lembaga yang masih aktif;

4. NPWP atas nama lembaga;

5. Struktur organisasi dan Sekretariat dengan alamat yang jelas;

6. Untuk PKBM diutamakan yang memiliki Nomor Induk Lembaga (NILEM)

(26)

KEGIATAN

KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM)

PENGERTIAN

1. Keaksaraan Usaha Mandiri

Merupakan kemampuan atau keterampilan dasar usaha yang dilatihkan melalui pembelajaran produktif dan keterampilan bermatapencaharian yang dapat meningkatkan keaksaraan dan penghasilan peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok sebagai salah satu upaya penguatan keaksaraan sekaligus pengentasan kemiskinan.

2. Dana Keaksaraan Usaha Mandiri

Bantuan biaya operasional penyelenggaraan peningkatan kemampuan keberaksaraan dan usaha produktif bagi peserta didik yang telah mengikuti dan/ mencapai kompetensi keaksaraan dasar (memiliki SUKMA).

SASARAN

Penerima Bantuan

PKBM/Satuan PNF sejenis/lembaga kemasyarakatan.

Penerima Manfaat Layanan

Penduduk usia 15-59 tahun yang sudah mengikuti program keaksaraan dasar dan/atau penduduk berusia 15 tahun ke atas, dengan prioritas usia 15-59 tahun yang berkeaksaraan rendah.

PERSYARATAN 1. Memiliki legalitas lembaga atau izin operasional. 2. Memiliki surat keterangan domisili.

3. Memiliki rekening atas nama lembaga. 4. Memiliki NPWP atas nama lembaga. 5. Memiliki alamat yang jelas

6. Untuk PKBM diutamakan yang memiliki nomor induk lembaga (NILEM)

(27)

KEGIATAN

KEAKSARAAN USAHA MANDIRI LAYANAN KHUSUS

PENGERTIAN

bantuan biaya operasional penyelenggaraan keaksaraan untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan dasar usaha yang dilatihkan melalui pembelajaran produktif dan keterampilan bermata pencaharian yang dapat meningkatkan keaksaraan dan penghasilan peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok sebagai salah satu upaya penguatan keaksaraan sekaligus pengentasan kemiskinan.

SASARAN

peserta didik berusia produktif (15 – 59 tahun) yang telah mengikuti dan/atau mencapai kompetensi keaksaraan dasar (memiliki SUKMA)

PERSYARATAN PKBM/satuan pendidikan nonformal sejenis lainnya/ Lembaga kemasyarakatan yang memiliki :

1. Legalitas, berupa akte notaris;

2. Rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau provinsi; 3. Nomor rekening bank atas nama lembaga yang masih aktif;

4. NPWP atas nama lembaga;

5. Struktur organisasi dan Sekretariat dengan alamat yang jelas;

6. Untuk PKBM diutamakan yang memiliki Nomor Induk Lembaga (NILEM)

(28)

KEGIATAN PENINGKATAN BUDAYA TULIS MELALUI KA, KI, CR

PENGERTIAN

1. Peningkatan Budaya Tulis melalui Koran Anak

Merupakan tindakan pembelajaran dan perlindungan yang berpihak (affirmative action) terhadap peningkatan kemampuan dan budaya tulis anak marjinal yang rentan terhadap perdagangan orang dan Eksploitasi Seks Anak (ESA) yang dilatihkan dalam jurnalisme warga kepada peserta didik anak yang memerlukan perlindungan sekaligus sebagai penguatan keberaksaraan melalui berbagai media informasi, komunikasi, dan teknologi.

2. Peningkatan Budaya Tulis melalui Koran Ibu

Merupakan tindakan pembelajaran yang berpihak (affirmative action) terhadap peningkatan kemampuan dan budaya tulis perempuan yang dilatihkan dalam jurnalisme warga kepada peserta didik perempuan sekaligus sebagai penguatan keberaksaraan melalui berbagai media informasi, komunikasi, dan teknologi.

3. Aksara Berbasis Cerita Rakyat

Merupakan kemampuan mendongeng/berbicara, membaca, dan menulis cerita rakyat sehari-hari tentang legenda, kejadian dan fenomena alam (misalnya bencana, gerhana, dan lain-lain), kisah hidup, dan sejarah lokal yang inspiratif dan berkarakter untuk meningkatkan keberaksaraan dan keberdayaan masyarakat serta pelestarian sejarah lokal yang ditunjukkan dalam teks lisan, tulis, atau media komunikasi lainnya.

SASARAN

Penerima Bantuan

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)/Satuan PNF sejenis/organisasi keagamaan/lembaga kemasyarakatan dan/unit pelaksana teknis daerah yang menyelenggarakan program PAUDNI.

Penerima Manfaat Layanan

KA; Anak usia maksimal 18 tahun, diprioritaskan yang memiliki kerawanan diperdagangkan, menjadi korban eksploitasi seks anak, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dan rawan terhadap bahaya Napza dan HIV/AIDS.

KI; Perempuan 18 tahun keatas dengan kompetensi keaksaraan dasar, serta kelompok perempuan yang membutuhkan pelayanan khusus antara lain kelompok rawan kekerasan, rentan NAPZA, dan traffiking.

CR; Penduduk usia 15 tahun ke atas berkeaksaraan rendah dengan prioritas usia 15-59 tahun. Jumlah peserta didik untuk setiap lembaga penyelenggara sekurang-kurangnya 20 orang.

PERSYARATAN 1. Memiliki akta notaris pendirian lembaga atau surat izin operasional dari lembaga berwenang atau legalitas kelembagaan lainnya.

2. Memperoleh rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 3. Memiliki nomor rekening bank atas nama lembaga.

4. Memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) atas nama lembaga. 5. Memiliki alamat sekretariat dan struktur organisasi yang jelas.

6. Untuk PKBM diutamakan yang memiliki Nomor Induk Lembaga (NILEM).

(29)

KEGIATAN

RINTISAN AKSARA KEWIRAUSAHAAN

PENGERTIAN

1. Rintisan Aksara Kewirausahaan

Merupakan kemampuan kewirausahaan masyarakat yang dibelajarkan melalui rintisan/pengembangan inkubator bisnis dan sentra usaha mandiri untuk meningkatkan keberaksaraan dan penghasilan peserta didik dan masyarakat sekitar.

2. Dana Bantuan Rintisan Aksara Kewirausahaan

Merupakan bantuan biaya operasional pembelajaran kewirausahaan, pelatihan keterampilan produktif, dan pengembangan inkubator usaha.

SASARAN

Penerima Bantuan

Lembaga PKBM dan satuan PNF sejenis yang memliki potensi usaha dengan melibatkan sekurang-kurangnya 20 orang peserta didik.

Penerima Manfaat Layanan

Penduduk dewasa usia 15-59 tahun yang telah mengikuti dan atau mencapai kompetensi keaksaraan dasar atau ragam keaksaraan lainnya untuk setiap lembaga sebanyak 20 orang peserta:

1. Sekurang-kurangnya 25% peserta didik adalah warga masyarakat berkeaksaraan rendah dan/atau warga masyarakat lainnya yang telah melakukan wirausaha, misalnya pedagang keliling, pemilik warung, dsb.

2. Sebanyak-banyaknya 75% peserta didik adalah warga masyarakat berkeaksaraan rendah dan/atau warga masyarakat lainnya yang berminat menjadi wirausaha

PERSYARATAN 1. Memiliki legalitas lembaga, seperti akta notaris atau izin operasional atau bukti legalitas lainnya. 2. Memperoleh rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota.

3. Memiliki nomor rekening bank atas nama lembaga yang masih aktif. 4. Memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) atas nama lembaga. 5. Memiliki alamat sekretariat yang jelas.

6. Untuk PKBM diutamakan yang memiliki nomor induk lembaga (NILEM).

(30)

KEGIATAN

PENGUATAN AKSARA KEWIRAUSAHAAN

PENGERTIAN

Bantuan biaya operasional penguatan pembelajaran kewirausahaan, pelatihan keterampilan produktif, dan pengembangan inkubator usaha untuk meningkatkan keberaksaraan dan penghasilan peserta didik dan masyarakat sekitar.

SASARAN

Penduduk usia 15 tahun ke atas berkeaksaraan rendah melalui lembaga PKBM dan satuan PNF sejenis yang telah mengembangkan inkubator usaha melalui dana rintisan aksara kewirausahaan.

PERSYARATAN PKBM/satuan pendidikan nonformal sejenis lainnya/ Lembaga kemasyarakatan yang memiliki :

1. Legalitas, berupa akte notaris;

2. Rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau provinsi; 3. Nomor rekening bank atas nama lembaga yang masih aktif;

4. NPWP atas nama lembaga;

5. Struktur organisasi dan Sekretariat dengan alamat yang jelas;

6. Untuk PKBM diutamakan yang memiliki Nomor Induk Lembaga (NILEM)

(31)

KEGIATAN

PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP

PENGERTIAN

1. Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) Berorientasi Pemberdayaan Perempuan

Merupakan tindakan pembelajaran yang berpihak (affirmative action) terhadap peningkatan kemampuan kecakapan hidup meliputi kecakapan personal, sosial, intelektual, dan vokasional berkaitan dengan pendidikan karakter dalam keluarga, kesehatan ibu dan anak, keterampilan mengolah dan mendayagunakan sumber daya lokal yang memberikan nilai tambah pada kemandirian dan kehidupan keluarga.

2. Dana Pembelajaran PKH Berorientasi Pemberdayaan Perempuan

Merupakan bantuan biaya operasional penyelenggaraan Pelatihan Kecakapan Hidup, Pendidikan Karakter serta pendidikan pencegahan resiko kematian ibu hamil dan anak dan kesehatan bagi perempuan agar mereka mampu meningkatkan kualitas hidupnya.

SASARAN

Penerima Bantuan

PKBM/Satuan PNF Sejenis/lembaga kemasyarakatan.

Penerima Manfaat Layanan

Perempuan yang berusia produktif yakni 18-45 tahun dan tidak memiliki pekerjaan tetap, berasal dari keluarga miskin, serta merupakan masyarakat rentan sosial & diskriminasi perkotaan.

PERSYARATAN 1. Memiliki akta notaris pendirian lembaga atau surat izin operasional dari lembaga berwenang atau legalitas kelembagaan lainnya.

2. Memperoleh rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 3. Memiliki nomor rekening bank atas nama lembaga.

4. Memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) atas nama lembaga. 5. Memiliki alamat sekretariat dan struktur organisasi yang jelas.

6. Untuk PKBM diutamakan yang memiliki Nomor Induk Lembaga (NILEM).

(32)

KEGIATAN

PENDIDIKAN KECAKAPAN KEORANGTUAAN

PENGERTIAN

Pendidikan kecakapan keorang-tuaan adalah peningkatan kapasitas pemangku kepentingan pendidikan masyarakat berkaitan dengan kecakapan keorangtuaan untuk pendidikan karakter dalam keluarga, mencegah risiko kematian ibu melahirkan dan bayi, mencegah penelantaran dan kekerasan terhadap anak, dan memberikan perlindungan terhadap anak marjinal, terlantar, dan bermasalah dengan hukum termasuk pendidikan untuk pengelolaan ekonomi keluarga.

SASARAN

Penerima manfaat layanan pendidikan kecakapan keorangtuaan adalah pemangku kepentingan pendidikan masyarakat yang tergabung dalam Pokja PUG Pendidikan, Perguruan Tinggi dan/atau lembaga lain yang kompeten. Jumlah peserta workshop pendidikan kecakapan keorangtuaan minimal sejumlah 20 orang

PERSYARATAN 1. Memiliki akta notaris pendirian lembaga atau surat izin operasional dari lembaga berwenang atau legalitas kelembagaan lainnya.

2. Memperoleh rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

3. Memiliki nomor rekening bank atas nama lembaga yang dibuktikan dengan surat keterangan Bank 4. Memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP) atas nama lembaga

5. Memiliki alamat sekretariat dan struktur organisasi yang jelas

(33)

KEGIATAN

PENDIDIKAN PENCEGAHAN PTPPO

PENGERTIAN

Pencegahan Tindak Pidana Perdagangan Orang (PTPPO) merupakan kegiatan sosialisasi, advokasi dan implementasi pemberantasan tindak pidana perdangangan orang di daerah yang teridentifikasi rawan, pengirim dan daerah transit perdagangan orang.

SASARAN

Daerah yang teridentifikasi rawan terhadap terjadinya TPPO dan ESA (sub gugus tugas kab/kota, organisasi perempuan, lembaga yang kompeten)

Penerima Manfaat Layanan adalah masyarakat yang rawan perdagangan orang dan eksploitasi seksualitas anak.

PERSYARATAN 1. Memiliki SK Penetapan Sub Gugus Tugas PTPPO dari pejabat yang berwenang. 2. Memiliki nomor rekening bank atas nama lembaga yang dinyatakan dengan surat

keterangan bank atas nama Sub Gugus Tugas, tidak atas nama pribadi.

3. Memiliki rekening bank dan NPWP atas nama Sub Gugus Tugas bidang pencegahan. 4. Memiliki data sasaran rawan perdagangan orang dan eksploitasi seksual anak dibuktikan

dengan data publikasi yang sah (kliping berita, data statistik dan lainnya). 5. Memiliki pengalaman melaksanakan kegiatan sejenis

(34)

KEGIATAN

TANGGAP DARURAT BENCANA NAPZA/HIV/AIDS

PENGERTIAN

Tanggap Darurat Bencana merupakan aktifitas kemanusiaan yang memberikan layanan pendidikan bagi

masyarakat sekitar lokasi bencana, pengungsian dan sekitarnya, agar korban bencana memperoleh penguatan, pemulihan dan pemberdayaan ekonomi melalui pendidikan

Napza adalah obat obatan (narkotika psikotropika dan zat adiktif) yang disalahgunakan pemakaiannya oleh

seseorang dan berdampak buruk terhadap hidup dan kehidupannya maupun lingkungannya

HIV adalah Human Immunodeficiency Virus, yaitu virus yang menghancurkan sistem kekebalan tubuh manusia termasuk golongan retrovirus yang terutama ditemukan di dalam cairan tubuh , seperti darah, cairan mani, cairan vagina dan air susu ibu.

Aids adalah Acquired Immune Deficiency Syndrome, yaitu sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh.

Dana bantuan sosial pencegahan NAPZA, HIV/AIDS merupakan bantuan biaya operasional untuk program

Pencegahan penggunaan NAPZA, pencegahan penularan HIV/AIDS yang dikelola oleh Lembaga swadaya masyarakat, organisasi sosial dan keagamaan untuk peningkatan keperdulian masyarakat untuk berpartisipasi sebagai upaya Pencegahan HIV/AIDS dan Napza .

SASARAN

Daerah yang teridentifikasi rawan terhadap penyebaran, penggunaan Napza dan penularan HIV/AIDS (lembaga /organisasi masyarakat, agama, lainnya yang kompeten)

Penerima Manfaat Layanan adalah masyarakat yang rawan perdagangan orang dan eksploitasi seksualitas anak, penggunaan NAPZA, Penularan HIV/AIDS

Penerima Bantuan Sosial adalah lembaga perduli HIV/AIDS dan lembaga pegiat perduli HIV/AIDS yang melakukan penyuluhan, pendampingan dan perawatan korban Napza,HIV/AIDS

PERSYARATAN 1. Memiliki nomor rekening bank atas nama lembaga yang dinyatakan dengan surat keterangan bank tidak atas nama pribadi.

2. Memiliki NPWP atas nama lembaga.

3. Memiliki alamat yang jelas dan struktur organisasi yang jelas dan memenuhi keterwakilan lembaga pemerintah, organisasi masyarakat dan lembaga swasta.

4. Mencantumkan rencana kegiatan pencegahan penggunaan NAPZA Penularan HIV/AIDS dan

pengguna NAPZA (missal untuk kegiatan workshop dengan peserta 2 orang dengan waktu 16 jam). 5. Memiliki pengalaman kegiatan sejenis.

(35)

KEGIATAN

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PENDIDIKAN NONFORMAL

PENGERTIAN

Pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik, sehingga memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat, bangsa, dan warga negara yang religius, jujur, disiplin, nasionalis, produktif, kreatif, dan sebagainya melalui berbagai aktivitas pendidikan olah hati, olah pikir, olah rasa, olah raga, dan olah karsa.

Satuan pendidikan nonformal adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur nonformal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan, yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan pelengkap pendidikan formal, seperti: Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, Lembaga Kursus, Lembaga Pelatihan, Kelompok Belajar, Majelis Taklim, dan Satuan pendidikan yang sejenis.

SASARAN

Penerima Bantuan:

Penerima bantuan pendidikan karakter melalui satuan pendidikan nonformal ini adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang memenuhi syarat yang ditentukan.

Penerima Manfaat:

Penerima manfaat melalui penyelenggaraan kegiatan bantuan pendidikan karakter melalui satuan pendidikan nonformal ini adalah:

pendidik dan tenaga kependidikan PKBM peserta didik PKBM

orangtua peserta didik PKBM masyarakat sekitar PKBM pemangku kepentingan.

PERSYARATAN 1. memiliki akte notaris pendirian lembaga atau ijin pendirian lembaga dari instansi berwenang, dengan alamat yang jelas;

2. telah beroperasi minimal selama 2 (dua) tahun; 3. memiliki rekening bank atas nama lembaga;

4. memiliki struktur organisasi kepengurusan dan uraian tugas pengurus; 5. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga;

6. memiliki sarana dan prasarana pembelajaran untuk melaksanakan kegiatan;

7. aktif menyelenggarakan kegiatan pendidikan nonformal, minimal sedang menyelenggarakan program pendidikan anak usia dini;

8. memperoleh rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat;

9. dapat menyediakan tenaga pendidik/tutor/fasilitator/nara sumber teknis, sesuai dengan substansi kegiatan.

(36)

KEGIATAN

PENINGKATAN KAPASITAS POKJA PUG BIDANG PENDIDIKAN TINGKAT

PROVINSI

PENGERTIAN

Merupakan upaya memperkuat kelembagaan dan meningkatkan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan di tingkat provinsi untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender pada semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan dengan pendekatan terintegrasi dalam proses penyusunan kebijakan, perencaanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan penilaian pendidikan.

Bantuan Peningkatan Kapasitas POKJA PUG Bidang Pendidikan Tingkat Provinsi merupakan bantuan biaya operasional penguatan kelembagaan dan peningkatan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan di tingkat provinsi.

SASARAN

Penerima Manfaat

Pemangku kepentingan yang terkait dengan pendidikan (pendidik dan tenaga kependidikan) di tingkat provinsi.

Penerima Bantuan

Pokja PUG Bidang Pendidikan Tingkat Provinsi dengan kriteria mampu menyediakan narasumber ahli dalam layanan pendidikan responsif hasil belajar anak laki-laki dan pendidikan responsif perempuan dewasa

(37)

KEGIATAN

PENINGKATAN KAPASITAS POKJA PUG BIDANG PENDIDIKAN TINGKAT

KAB./KOTA

PENGERTIAN

Merupakan upaya memperkuat kelembagaan dan meningkatkan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan di tingkat kabupaten/kota untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan gender pada semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan dengan pendekatan terintegrasi dalam proses penyusunan kebijakan, perencaanaan, pelaksanaan,

pemantauan, dan penilaian pendidikan.

Bantuan Peningkatan Kapasitas POKJA PUG Bidang Pendidikan Tingkat Kabupaten/Kota merupakan bantuan biaya operasional penguatan kelembagaan dan peningkatan koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan di tingkat kabupaten/kota.

SASARAN

Penerima Manfaat

Pemangku kepentingan yang terkait dengan pendidikan (pendidik dan tenaga kependidikan) di tingkat kabupaten/kota.

Penerima Bantuan

Pokja PUG Bidang Pendidikan kabupaten/kota dengan kriteria mampu menyediakan narasumber ahli dalam layanan pendidikan responsif gender.

(38)

KEGIATAN

PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAAN PSW/PSG

PENGERTIAN

Merupakan upaya memperkuat kelembagaan untuk meningkatkan kapasitas dan

kapabilitas PSW/PSG sebagai pusat layanan pengarusutamaan gender bidang pendidikan dalam mendukung program pendidikan masyarakat yang berkaitan dengan pendidikan pemberdayaan perempuan dan pencegahan tindak pidana perdagangan orang.

Bantuan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan PSW/PSG merupakan bantuan biaya operasional penyelenggaraan peningkatan kapasitas dan kapabilitas PSW/PSG.

SASARAN

Penerima Manfaat

Pemangku kepentingan yang terkait dengan pendidikan pemberdayaan perempuan dan pencegahan tindak pidana perdagangan orang.

Penerima Bantuan

Lembaga PSW/PSG pada 10 Perguruan Tinggi (berada di 10 provinsi) yang memiliki

kapabilitas, legalitas, dan integritas dalam layanan pendidikan pemberdayaan perempuan dan pencegahan tindak pidana perdagangan orang.

(39)

KEGIATAN

PENDIDIKAN KELUARGA BERWAWASAN GENDER (PKBG)

PENGERTIAN

Merupakan kemampuan memberdayakan keluarga melalui upaya penyadaran dalam memahami hak, kewajiban, peran laki-laki dan perempuan yang diintegrasikan melalui pendidikan kecakapan hidup, sehingga terwujud keadilan dan kesetaraan gender dalam keluarga.

Bantuan Pendidikan Keluarga Berwawasan Gender merupakan bantuan biaya operasional

penyelenggaraan pendidikan keluarga berwawasan gender terintegrasi dengan pendidikan kecakapan hidup.

SASARAN

Penerima Manfaat

Keluarga kurang beruntung/miskin, rawan ketidakadilan gender, memiliki anak usia sekolah, baik di perkotaan maupun di perdesaan.

Penerima Bantuan

Lembaga/satuan pendidikan nonformal, Pusat Studi Gender/Wanita, Yayasan, LSM, Orsos, Ormas, dan lembaga lainnya yang memiliki kapabilitas, legalitas, dan integritas dalam menyelenggarakan pendidikan keluarga berwawasan gender terintegrasi dengan pendidikan kecakapan hidup.

(40)

Kegiatan

TBM Rintisan

PENGERTIAN Merupakan upaya meningkatkan akses bahan-bahan bacaan bagi masyarakat melalui pembentukan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang mampu melayani kegiatan membaca dan menulis bagi masyarakat.

Dana TBM Rintisan merupakan bantuan biaya operasional untuk merintis-mendirikan, dan menyelenggarakan TBM baru.

SASARAN Penerima manfaat layanan

Peserta didik berkeaksaraan rendah, peserta didik PAUD, penduduk

berlatarbelakang dan/atau peserta didik pendidikan dasar, dan masyarakat umum.

Penerima dana

PKBM, satuan PNF sejenis, UPT PNF, organisasi keakgamaan/kemasyarakatan yang memiliki legalitas, kapasitas, dan intergritas.

(41)

Kegiatan

TBM Penguatan

PENGERTIAN Merupakan upaya untuk memperkuat dan meningkatkan mutu Taman Bacaan Masyarakat agar dapat memaksimalkan layanan kegiatan membaca dan

menulis

Dana TBM Penguatan merupakan bantuan operasional penyelenggaraan dan penguatan kelembagaan TBM

SASARAN

Penerima manfaat layanan

Penduduk/orang dewasa, yaitu orang yang mempunyai latar belakang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

Penerima dana

TBM, PKBM, satuan PNF sejenis, UPT PNF, organisasi

keagamaan/kemasyarakatan yang memiliki legalitas, kapasitas, dan integritas. DANA 50 lembaga @Rp 30.000.000,-

(42)

Kegiatan

TBM Ruang Publik/@Mall

PENGERTIAN Merupakan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) yang diselenggarakan di ruang publik antara lain pusat perbelanjaan (mall), lingkungan rumah sakit, rumah ibadah, yang dapat digunakan masyarakat untuk meningkatkan budaya baca dan menulis.

Bantuan TBM Ruang Publik/@Mall adalah bantuan biaya operasional untuk menyelenggarakan TBM Ruang Publik atau TBM@Mall.

SASARAN

Penerima manfaat layanan

Pengunjung ruang publik dan/atau pusat perbelanjaan (mall).

Penerima bantuan sosial

PKBM, satuan PNF sejenis, UPT PNF, organisasi keagamaan/ kemasyarakatan yang memiliki legalitas, kapasitas, dan integritas.

(43)

Kegiatan

Sarana Peningkatan Mutu TBM Berbasis Elektronik

PENGERTIAN

Merupakan penyediaan fasilitasi peningkatan perlengkapan dan/atau peralatan elektronik yang diperlukan untuk mendukung penyelenggaraan TBM berbasis elektronik sebagai upaya meningkatkan mutu layanan TBM.

Bantuan Sarana Peningkatan Mutu TBM Berbasis Elektronik merupakan

penyediaan fasilitas yang mendukung penyelenggaraan TBM berbasis elektronik.

SASARAN

Penerima manfaat layanan

Peserta didik pendidikan keaksaraan, tenaga kependidikan nonformal, masyarakat umum.

Penerima bantuan

TBM, PKBM, satuan PNF sejenis yang menyelenggarakan TBM.

(44)

Kegiatan

Sarana Belajar Multikeaksaraan Berbasis Teknologi

PENGERTIAN

Merupakan upaya memfasilitasi layanan pembelajaran multikeaksaraan yang meliputi keaksaraan fungsional, keaksaraan kritis, keaksaraan media dan

teknologi, keaksaraan perdamaian dan multikultural, dan keaksaraan bencana dengan memanfaatkan peralatan teknologi.

Sarana belajar multikeaksaraan berbasis teknologi merupakan fasilitasi

penyediaan peralatan teknologi yang mendukung penyelenggaraan pembelajaran multikeaksaraan dengan memanfaatkan teknologi.

SASARAN

Penerima manfaat layanan

Peserta didik pendidikan keaksaraan, pendidikan/tenaga kependidikan keaksaraan.

Penerima bantuan sarana PKBM, satuan PNF sejenis

(45)

Kegiatan

Sarana PKBM

PENGERTIAN

merupakan upaya memfasilitasi peningkatan penyelenggaraan pembelajaran pendidikan nonformal yang ditujukan bagi pemuda dan orang dewasa dengan memanfaatkan dan memperluas akses penggunaan sarana Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

SASARAN

Penerima Bantuan.

Lembaga yang dapat mengajukan bantuan sarana PKBM yaitu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang sudah memiliki NILEM. Lembaga penerima bantuan sarana PKBM diprioritaskan yang berada di provinsi dan/atau

kabupaten/kota memiliki tingkat tuna aksara lebih tinggi, dengan pertimbangan akan memberikan kontribusi berarti pada penurunan angka tuna aksara di

Indonesia, namun tetap memperhatikan pemerataan sebaran secara nasional di seluruh wilayah koridor ekonomi. Perlu ditegaskan bahwa sarana PKBM yang diterima melalui lembaga yang ditetapkan adalah milik masyarakat, bukan milik atau untuk dimiliki lembaga penerima. Lembaga penerima sebatas mengelola dan memanfaatkan untuk memberikan layanan kepada masyarakat, khususnya

peserta didik pendidikan masyarakat. Penerima Manfaat.

Penerima manfaat layanan adalah warga belajar pendidikan masyarakat, tutor, pengelola PKBM, tenaga kependidikan nonformal, dan masyarakat umum.

(46)

KEGIATAN

RINTISAN PERLUASAN AKSES PKBM

PENGERTIAN

Perluasan Akses PKBM merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan lembaga dalam memberdayakan masyarakat dan mening-katkan pengetahuan, keterampilan, serta mengembangkan minat, bakat, dan karakter masyarakat di kecamatan yang belum memiliki PKBM.

SASARAN

Penerima bantuan perluasan akses PKBM adalah PKBM yang dirintis berdasarkan hasil musyawarah masyarakat desa, disetiap kecamatan atau desa yang belum memiliki PKBM, dan mendapatkan rekomendasi dari kepala desa, penilik dan dinas pendidikan

kabupaten/kota

PERSYARATAN 1. Lembaga yang dapat mengikuti Rintisan PKBM adalah lembaga yang benar-benar baru dibentuk atas kesepakatan dengan tokoh masyarakat, pemerintah kecamatan, dan kelurahan/Desa, atau lembaga yang sudah berusia 1 tahun;

2. Surat keterangan domisili lembaga dari pemerintah desa/kelurahan; 3. Memperoleh Rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 4. Memiliki rekening bank atas nama lembaga.

5. Memiliki rencana kegiatan pembelajaran.

6. Memiliki surat keterangan domisili sekretariat yang jelas dan didukung oleh sarana kesekretariatan

(47)

KEGIATAN

RINTISAN RUMAH PINTAR (RUMPIN)

PENGERTIAN

1. Rintisan Rumah Pintar (RUMPIN)

Merupakan upaya memfasilitasi komunitas belajar masyarakat untuk menjadi rumah pintar sebagai satuan pendidikan nonformal sejenis terutama di kawasan adat tertinggal, terpencil, perbatasan, terdepan, dan terluar, dimaksudkan sebagai layanan menjangkau masyarakat yang belum terlayani..

2. Dana Rintisan Rumah Pintar (RUMPIN)

Merupakan bantuan biaya penataan kelembagaan dan biaya operasional penyelenggaraan rintisan rumah pintar sebagai satuan PNF Sejenis.

SASARAN

Penerima Bantuan

Lembaga penerima bantuan rintisan rumah pintar adalah yayasan, lembaga sosial-kemasyarakatan, dan lembaga kemasyarakatan lain yang memenuhi persyaratan.

Penerima Manfaat Layanan

penduduk segala umur, mulai dari anak usia dini dan ibunya, anak usia sekolah, remaja/pemuda, dan anggota masyarakat secara keseluruhan khususnya yang berdomisili di kawasan adat, tertinggal, terpencil, perbatasan, terdepan, dan terluar atau masyarakat yang belum terlayani.

PERSYARATAN 1. Memiliki legalitas lembaga, berupa akte notaris atau surat izin pendirian lainnya; 2. Memperoleh rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota;

3. Memiliki nomor rekening bank atas nama lembaga yang masih aktif; 4. Memiliki NPWP atas nama lembaga;

5. Memiliki struktur organisasi dan sekretariat dengan alamat yang jelas; 6. Memiliki bangunan minimal berukuran 126 m2

(48)

KEGIATAN

RINTISAN BALAI BELAJAR BERSAMA (RB3)

PENGERTIAN

1. Rintisan Balai Belajar Bersama (RB3)

Merupakan upaya memfasilitasi komunitas belajar masyarakat dengan cara menemukan kembali (reinventing) prinsip-prinsip ruang publik sebagai tempat memecahkan masalah melalui belajar bersama dengan melibatkan pimpinan informal, formal, dan kerukuntetanggaan. Pembelajaran dilaksanakan dalam kebersamaan masyarakat yang memaksimalkan jaringan antarlembaga sebagai sumberdaya belajar.

2. Dana Rintisan Balai Belajar Bersama

Merupakan bantuan biaya penataan kelembagaan, biaya operasional penyelenggaraan 2 kegiatan wajib dan minimal 2 kegiatan pilihan, peningkatan sarana/prasarana pengembangan budaya baca, teknologi informasi dan komunikasi, kewirausahaan dan sekretariat perkantoran lembaga Rintisan Balai Belajar Bersama (RB3).

SASARAN

Penerima Bantuan

Penerima bantuan rintisan RB3 adalah PKBM yang memenuhi persyaratan

Penerima Manfaat Layanan

Masyarakat segala umur dan tingkatan untuk memperoleh keaksaraan, pendidikan karakter, kecakapan hidup, kewirausahaan, seni budaya, dan teknologi informasi.

PERSYARATAN 1. Memiliki legalitas lembaga berupa akte notaris atau izin operasional;

2. Memperoleh rekomendasi dari dinas pendidikan kabupaten/kota atau provinsi; 3. Memiliki nomor rekening bank atas nama lembaga yang masih aktif;

4. Memiliki NPWP atas nama lembaga;

5. Memiliki struktur organisasi dengan alamat yang jelas; 6. Memiliki Nomor Induk Lembaga (NILEM) PKBM;

7. Memiliki tenaga tutor/fasilitator/relawan pembelajaran masyarakat;

8. Memiliki tempat kegiatan milik lembaga yang mudah diakses oleh warga masyarakat, minimal ruangan 6x8 meter2 untuk balai/ruang terbuka dan ruangan untuk komputer dan TBM.

(49)

KEGIATAN

PKBM TEMATIK

PENGERTIAN

PKBM Tematik merupakan kemampuan membelajar-kan dan memberdayakan masyarakat berbasis unggulan lokal, yang tidak dibatasi pada satu jenis keterampilan, kewirausahaan dan program ragam keak-saraan lainnya.

SASARAN

Penerima manfaat layanan adalah masyarakat yang memperoleh layanan pendidikan, pembelajaran, serta pelatihan di PKBM

Penerima bantuan PKBM Tematik adalah PKBM berbasis potensi lokal yang memiliki kekhususan program, produk unggulan, dan memiliki legalitas, kapasitas, dan integritas dalam memberikan layanan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

PERSYARATAN 1. Lembaga PKBM yang dapat mengikuti kegiatan ini harus sudah berusia setidaknya 3 (tiga) tahun dan memiliki program kekhususan dan produk unggulan

2. Telah menyelenggarakan pembelajaran keterampilan dasar, kewirausahaan, seni budaya lokal dan ragam keaksaraan lainnya yang berklasifikasi dasar.

3. Memiliki akte notaris pendirian lembaga atau ijin pendirian lembaga dari instansi berwenang, dengan alamat yang jelas;

4. Memiliki Ijin operasional penyelenggaraan PKBM yang masih berlaku dari Dinas Pendidikan;

5. Memperoleh Surat Rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota 6. Memiliki rekening bank atas nama lembaga.

7. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga. 8. Memiliki struktur lembaga/organisasi dan uraian tugasnya yang jelas.

9. Memiliki surat keterangan domisili sekretariat yang jelas dan didukung oleh sarana kesekretariatan.

(50)

KEGIATAN

PENINGKATAN MUTU KELEMBAGAAN PKBM

PENGERTIAN

Peningkatan Mutu PKBM merupakan kemampuan memberdayakan lembaga untuk meningkatkan kapasitas di bidang manajemen, tata kelola, dan sumber daya manusia, serta pembimbingan dan bantuan teknis lainnya, untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan PKBM .

SASARAN

Penerima Manfaat Layanan adalah Masyarakat yang membutuhkan layanan pendidikan, pembelajaran, dan pelatihan di PKBM.

Penerima Bantuan Sosial adalah PKBM dan Perguruan Tinggi yang memiliki legalitas, kapasitas, dan integritas dalam memberikan layanan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat.

PERSYARATAN 1. Lembaga PKBM yang dapat mengikuti program ini harus sudah berusia setidaknya 2 (dua) tahun dan aktif melakukan kegiatan.

2. Lembaga perguruan tinggi sekurang-kurangya terakreditasi

3. Memperoleh Surat Rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. 4. Memiliki rekening bank atas nama lembaga PKBM atau perguruan tinggi.

5. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga PKBM dan perguruan tinggi.

6. Memiliki struktur lembaga dan uraian tugasnya yang jelas.

7. Memiliki surat keterangan domisili sekretariat yang jelas dan didukung oleh sarana kesekretariatan.

(51)

KEGIATAN

PENINGKATAN MUTU KELEMBAGAAN FK PKBM

PENGERTIAN

Peningkatan FK-PKBM merupakan kemampuan memberdayakan mana-jemen, tata kelola, efesiensi, profesionalisme, sumber daya, dan karakter Forum Komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masya-rakat (FK-PKBM) pada tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/ kota .

SASARAN

Penerima Manfaat Layanan adalah Masyarakat yang membutuhkan layanan pendidikan, pembelajaran, dan pelatihan di PKBM.

Penerima Bantuan adalah FK-PKBM pusat, provinsi, dan kabupaten/kota

PERSYARATAN 1. Lembaga FK-PKBM yang dapat mengikuti program ini harus sudah berusia setidaknya 2 (dua) tahun dan aktif melakukan kegiatan.

2. Lembaga perguruan tinggi sekurang-kurangya terakreditasi

3. Memperoleh Surat Rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

4. Melampirkan Surat keputusan kepengurusan PKBM yang berlaku (khusus bagi FK-PKBM).

5. Memiliki rekening bank atas nama lembaga FK-PKBM.

6. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama lembaga FK-PKBM. 7. Memiliki struktur lembaga dan uraian tugasnya yang jelas.

8. Memiliki surat keterangan domisili sekretariat yang jelas dan didukung oleh sarana kesekretariatan.

(52)

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi “Dé Java Toucé”merupakan aplikasi berbasis website yang dibangun untuk solusi dalam media promosi pariwisata di Indonesia dengan beberapa fungsionalitas diantaranya

Slavin (2009) mendefinisikan pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif dengan

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Denpasar mendapatkan beberapa tantangan / Masalah yang harus

TK SD SMP dan SMA Ruang kelas Area bermain di dalam dan di luar ruangan Perpustakaan Laboratorium Komputer Auditorium Mini theatre Unit Kesehatan Sekolah(UKS) Kebun

Simulasi dilakukan pada sistem pengecekan STNK di posko jalur keluar ITS untuk mendapatkan rekomendasi alokasi jumlah petugas sesuai dengan beban kerja optimal,

(3) terdapat perbedaan yang signifikan pada Hasil belajar IPS antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran metode Mind Mapping dengan kelompok siswa

5.5 Jika Anda adalah pelanggan saat ini untuk layanan dukungan teknis Oracle untuk Sistem Operasi (misalnya, Oracle Premier Support for Systems, Oracle Premier

Dengan asumsi area pemakaman adalah seluas 75 % dari Luas TPU ( 25 % berupa kantor, parkir, jalan utama dan pedestrian serta fasilitas lainnya ). Maka akan terjadi optimasi daya