• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SKRIPSI"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

SKRIPSI

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Nama : Muhammad Tri Nurahman NIM : 2014820020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2018

(2)

i

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR Skripsi Juli 2018

Muhammad Tri Nurahman (2014820020)

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU

xvi + 118 hal., 4 Tabel,5 Gambar,13 Lampiran

ABSTRAK

Penelitian ini dilatar belakangi oleh kurangnya pemanfaatan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dikarenakan guru kurang memahami teknologi informasi sehingga guru tidak memanfaatkan teknologi informasi sepenuhnya. Tujuan penelittian yaitu untuk mengetahui bagaimana pemenfaatan teknologi dapat meningkatkan kompetensi profesional guru. Penelitian menggunakan desain penelitian kualitatif deskriftif. Lokasi penelitian MIN 4 Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Hasil penelitian menunjukan pemanfaatan teknologi dapat meningkatkan kompetensi profesional guru, karena peneliti mengadakan pelatihan bersama guru-guru. pelatihan ini bertujuan untuk mengaplikasikan bagaimana cara penggunaan teknologi informasi dengan tepat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat kepada pihak-pihak yang terkait, terutama di bidang kependidikan.

Kata Kunci: teknologi informasi, kompetensi, profesional

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

vii

PERSEMBAHAN

Lantunan doa dalam syukur yang tiada terkira, terimakasih ku ucapkan padamu yaa Allah. Ku persembahkan sebuah karya kecil ini untuk orang tua ku papah, mamah, kakak-kakakku dan adik-adikku tercinta yang tiada

pernah hentinya selama ini memberiku doa, nasihat, semangat, dorongan, serta kasih dan sayang yang tak tergantikan hingga aku selalu

(9)

viii MOTTO

Setiap kesulitan

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan dan hidayahnya kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta kepada ummatnya yang selalu melaksanakan ajarannya.

Skripsi ini penulis ajukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) pada fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dalam penulisan skripsi ini tentu masih banyak kekurangan dan kelemahannya, untuk itu penulis ingin menyampaikan permohonan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan yang baik ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada:

1. Dr. Iswan, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti studi di fakultas ini.

(11)

x

2. Azmi Al Bahij, S, Pd., M.Si., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta.

3. Dr. Sri Imawati, M. Pd., dosen pembimbing yang telah memberikan dorongan dan arahan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.

4. Orang tua tercinta, yang telah memberikan semangat baik moril maupun materil dalam melanjutkan studi di Universitas Muhammadiyah Jakarta.

5. Teman-teman seperjuangan yang saya sayangi ASD 2014, yang telah memberi dukungan dan do‟anya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

6. Teman-teman bimbingan ALIVIXONGKO, Ferdi F, Ricky, Mas Gugun, Mas Acan, Mas Pandu, Intan W, Raudia R, Laras, Rina T, Riska S, Zahra, Novi.

7. Sahabat-sahabat terbaik saya Boy’s ASD 2014 ALIVIXONGKO, Andiana Eka Saputra, Eliza Fachri Hakim dan Sepka Anugrah Tohaga. Serta sahabat yang selalu memberikan dukungan dan yang selalu membantu saya Mita Arifiah.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah memberikan bantuan dan dukungan serta semangat kepada penulis dalam rangka penyelesaian tugas akhir ini.

(12)

xi

Akhirnya dengan segala ketulusan hati yang bersih dan ikhlas, penulis berdoa semoga segala amal baik yang telah mereka berikan mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin.

Jakarta, 09 Februari 2018 Penulis

(13)

xii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

PERSETUJUAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ... iii

LEMBAR PENGESAHAN ... iv

FAKTA INTEGRITAS ... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

MOTTO ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Masalah ... 7

C. Rumusan Masalah ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori ... 9

B. Kerangka Berpikir ... 26

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 27

B. Metode Penelitian ... 28

C. Desain Penelitian ... 29

(14)

xiii

E. Teknik Pengumpulan Data ... 30

F. Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 40

B. Hasil Analisa Data ... 40

C. Interpretasi Hasil Penelitian ... 66

BAB. V PENUTUP A. Kesimpulan ... 68 B. Saran-Saran ... 69 DAFTAR PUSTAKA ... 71 LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 73 RIWAYAT HIDUP ... 118

(15)

xiv

Daftar Tabel

Table 3.1 Alokasi Waktu Penelitian ... 27

Table 3.2 Kisi-kisi Panduan Observasi ... 31

Table 3.3 Kisi-Kisi Pedoman Wawancara ... 34

(16)

xv

Daftar Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 26 Gambar 3.1 Trianggulasi Teknik Pengumpulan Data ... 39

Gambar 3.2 Trianggulasi Dengan Empat Teknik Pengumpulan

(17)

xvi

Daftar Lampiran

Lampiran 1 Berita Acara ... 97

Lampiran 2 Surat Pembimbing Skripsi ... 98

Lampiran 3 Kartu Menyaksikan Siding Skripsi ... 99

Lampiran 4 Kartu Bimbingan Skripsi ... 100

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian ... 102

Lampiran 6 Intrumen Penelitian Yang Telah Divalidasi ... 103

Lampiran 7 Hasil Wawancara Guru ... 108

Lampiran 8 Catatan Lapangan... 123

Lampiran 9 Surat Permohonan Pelatihan ... 125

Lampiran 10 Absensi Kehadiran Peserta Pelatihan ... 126

Lampiran 11 Surat Balasan Dari Sekolah ... 128

Lampiran 12 Dokumentasi Penelitian ... 129

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan orang-orang yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan. Oleh karena itu pendidikan diharapkan benar-benar diarahkan untuk menjadikan peserta didik mampu mencapai proses pendewasaan dan kemandirian. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki pengaruh yang sangat besar dalam berbagai bidang kehidupan manusia.

Teknologi Informasi merupakan topik penting yang berkembang dalam berbagai kebijakan publik, tak terkecuali dalam bidang pendidikan. Integrasi teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari mengubah hubungan kita dengan informasi dan pengetahuan. Peluang yang ditawarkan oleh penggunaan teknologi informasi dalam pendidikan begitu banyak jumlahnya, sehingga dapat mengarah pada pengalaman belajar yang lebih baik dan lebih menarik. Efek ini tidak hanya terbatas pada ruang kelas, tetapi juga transformasi model pendidikan, serta peluang baru dalam layanan pelatihan guru dan dukungan lain.

(19)

2

Teknologi informasi dalam bidang pendidikan sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, baik proses pembelajarannya maupun dalam penyusunan kurikulum, apalagi dalam membangun sarana dan prasarana pendidikan yang memadai sehingga tujuan pendidikan itu sendiri dapat mudah terlaksana. Kapasitas untuk membangun jaringan tanpa batas merupakan kemungkinan pembelajaran inovatif yang setara di seluruh wilayah dan negara. Kemampuan siswa untuk memanfaatkan teknlogi informasi sudah menjadi kebutuhan baru untuk sistem pendidikan yang efektif.

Banyak negara menghadapi tantangan yang signifikan dalam mengubah apa yang dijanjikan teknologi menjadi kenyataan untuk pembelajaran. Kebanyakan tantangan ini terkait dengan biaya atau masalah infrastruktur dan teknis, seperti kurangnya akses terhadap teknologi atau buruknya konektivitas. Tantangan lainnya adalah kurangnya konten yang relevan dalam bahasa yang dimengerti oleh pengguna dan terbatasnya akses untuk sumber daya pendidikan terbuka. Namun tantangan utama, termasuk pada sistem pendidikan yang paling canggih sekalipun, terletak pada kapasitas guru untuk menggunakan teknologi secara efektif di dalam kelas.

Dengan disadarinya kontribusi teknologi dalam membangun hubungan baru antara sekolah dan masyarakat, serta menjembatani kesenjangan antara pendidikan formal, non-formal dan informal, maka

(20)

3

para pembuat kebijakan dituntut untuk menyiapkan strategi untuk menghasilkan keterampilan dan kapasitas yang diperlukan dalam masyarakat berbasis pengetahuan (knowledgebased sociaty).

Adapun peranan penggunaan teknologi informasi dalam kontribusi pekerjaan yang dilakukan oleh para guru disekolah, khususnya para guru senior. Dalam penggunaan teknologi informasi ini pula juga sangat mempermudah tugas bagi para guru dalam menyimpan, menyajikan, dan mengolah data disekolah.

Menurut Muhson (2004: 91) Guru sebagai pihak yang terlibat langsung dalam proses pembelajaran di kelas, memiliki peran yang sangat vital dalam meningkatkan kualitas anak didiknya. Keberhasilan proses pendidikan dapat dikatakan sangat tergantung pada peran guru di sekolah. Oleh karena itu kita tidak dapat mengabaikan begitu saja peran dan arti penting guru dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Peran serta guru sebagai bagian dari masyarakat dalam mengaplikasikan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara tepat sangat diperlukan guna membantunya dalam kegiatan proses pembelajaran. Dengan memperhatikan karakteristik perkembangan siswa di sekolah dasar, yang menurut teori perkembangan kognitif Jean Piaget, bahwa siswa usia sekolah dasar berada pada periode operasional konkrit. Pada periode ini, siswa

(21)

4

masih sangat tergantung pada benda-benda nyata/ konkret pada saat proses pembelajarannya.

Guru kelas sebagai pihak yang bersentuhan langsung dengan siswa mempunyai peran penting dalam pengintegrasian teknologi. Guru kelas bias menjadi contoh langsung atau role model bagi pengunaan perangkat teknologi informasi di sekolah. Banyak sekolah yang sudah memulai untuk melengkapi ruang kelas dengan perangkat komputer. Dengan memaksimalkan sarana dan prasarana teknologi di kelas, siswa akan merasakan manfaatnya itu bertambahnya sumber belajar.

Peran teknologi informasi sebagai alat untuk memungkinkan terjadinya proses pendidikan dan pembelajaran yang efektif dan efesien. Dengan cakupan teknologi informasi dan komunikasi yang meliputi: piranti keras dan piranti lunak computer serta fasilitas telekomunikasi, perangkat proyektor /LCD, LAN (local area network) dan WAN (wide area network), serta mesin computer dan robot dapat dijadikan media untuk memanipulasi benda-benda konkret pada setiap materi pelajaran. Dengan pemanfaatan teknologi informasi sebagai inovasi yang dilakukan guru, dapat diyakini proses belajar mengajar akan lebih menarik dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Pemanfaatan teknologi informasi merupakan sarana penunjang atau pendorong bagi organisasi dalam mencapai tujuan. Pemanfaatan

(22)

5

teknologi informasi dapat dilakukan secara efektif jika anggota dapat menggunakan teknologi dengan baik. Pemanfaatan teknologi yang efektif dapat meningkatkan kinerja.

Dalam hal ini teknologi dimaknai sebagai bahan pembelajaran sekaligus sebagai alat bantu untuk menguasai sebuah kompetensi berbantuan komputer. Dalam hal ini komputer telah diprogram sedemikian rupa sehingga siswa dibimbing secara bertahap dengan menggunakan prinsip pembelajaran tuntas untuk menguasai kompetensi. dalam hal ini posisi teknologi tidak ubahnya sebagai guru yang berfungsi sebagai: fasilitator, motivator, transmiter, dan evaluator.

Disinilah peran dan fungsi teknologi informasi untuk menghilangkan berkembangnya sel dua, tiga dan empat berkembang di banyak institusi pendidikan yaitu dengan cara: (1) Meminimalisir kelemahan internal dengan mengadakan perkenalan teknologi informasi global dengan alat teknologi informasi itu sendiri (radio, televisi, computer). (2) Mengembangkan teknologi informasi menjangkau seluruh daerah dengan teknologi informasi itu sendiri (Wireless Network connection, LAN). (3) Pengembangan warga institusi pendidikan menjadi masyarakat berbasis teknologi informasi agar dapat terdampingan dengan teknologi informasi melalui alat-alat teknologi informasi.

(23)

6

Peran dan fungsi teknologi informasi dalam konteks yang lebih luas, yaitu dalam manajemen dunia pendidikan, berdasar studi tentang tujuan pemanfaatan TI di dunia pendidikan terkemuka di Amerika, Alavi dan Gallupe (2003: 87) menemukan beberapa tujuan pemanfaatan TI, yaitu: memperbaiki competitive positioning: meningkatkan brand image: meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran: meningkatkan kepuasan siswa: meningkatkan pendapatan: memperluas basis siswa: meningkatkan kualitas pelayanan: mengurangi biaya operasi: dan mengembangkan produk dan layanan baru. Karenanya, tidak mengherankan jika saat ini banyak institusi pendidikan di Indonesia yang berlomba-lomba berinvestasi dalam bidang TI untuk memenangkan persaingan yang semakin ketat. Maka dari itu untuk memenangkan pendidikan yang bermutu maka disolusikan untuk memposisikan institusi pendidikan pada sel satu yaitu lingkungan peluang yang menguntungkan dan kekuatan internal yang kuat.

Dalam sistem pendidikan di Indonesia telah banyak menggunakan sistem teknogi informatika namun masih ada saja sekolah dasar yang belum memaksimalkan penggunaan teknologi dan masih banyak guru yang belum memahami cara mengoprsikan teknologi tersebut. Dari latarbelakang diatas maka peneliti ingin mengetahui pemanfaatan teknoligi pada guru dengan judul

(24)

7

“Pemanfaatan Teknologi untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru”.

B. Fokus Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti memfokuskan masalah peneltian ini pada pemanfaatan teknologi komputer untuk meningkatkan kompetensi profesional guru di MIN 4 Pondok Pinang.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan profesional guru?

2. Bagaimana pemanfaatan teknologi dapat meningkatkan propesional guru?

D. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum

Penelitian ini di buat untuk mengkaji lebih dalam mengenai pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kompetensi profesional guru.

(25)

8

a. Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan profesional guru.

b. Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan teknologi dapat meningkatkan propesional guru.

E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan informasi pemanfaaan komputer dalam meningatkan kompetensi profesional guru.

b. Sebagai bahan pengembangan dan evaluasi kompetensi profesional guru dalam pemanfaatan kopmputer

2. Manfaat Praktis a. Bagi Guru

1) Memberikan pengetahuan dan pengalaman dalam mengoperasikan komputer.

2) Memberikan motivasi kepada guru untuk memanfaatkan komputer dalam proses pembelajaran.

b. Bagi Peneliti

1) Menambah pengetahuan mengenai pemanfaatan teknologi khususnya komputer.

2) Memberi motivasi kepada peneliti untuk membuat inovasi-inovasi baru dalam bidang teknologi untuk mengembangka kompetensi profesional guru.

(26)

9 BAB II

TUJUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Teknologi Informasi

a. Pengertian Teknologi Informasi

Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan cara penyampaian informasi yang selanjutnya dikenal dengan istilah (Teknologi Informasi). Pada awalnya Teknologi Informasi dikembangkan manusia pada masa pra sejarah dan berfungsi sebagai sistem untuk pengenalan bentuk-bentuk yang mereka kenal, mereka menggambarkan informasi yang mereka dapatkan pada dinding-dinding gua, tentang berburu dan binatang buruannya. Sampai saat ini teknologi informasi terus berkembang tetapi penyampaian dan bentuknya sudah lebih modern.

Menurut Warsita (2008: 135) teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna. Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Lantip dan Rianto (2011: 4) teknologi informasi diartikan sebagai ilmu pengetahuan dalam bidang

(27)

10

informasi yang berbasis komputer dan perkembanganya sangat pesat. Uno dan Lamatenggo (2011: 57) juga mengemukakan teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data. Pengolahan itu termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu. Menurut McKeown dalam Suyanto (2005: 10) teknologi informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah, dan menggunakan informasi dalam segala bentuknya.

Teori yang lain juga diungkapkan oleh Williams dalam Suyanto (2005: 10) teknologi informasi merupakan sebuah bentuk umum yang menggambarkan setiap teknologi yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan, dan atau menyampaikan informasi.

Teori pendukung yang lain menurut Behan dan Holme dalam Munir (2009: 31) teknologi informasi dan komunikasi adalah segala sesuatu yang mendukung untuk me-record, menyimpan, memproses, mendapat lagi, memancar/ mengantarkan dan menerima informasi.

(28)

11

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah suatu teknologi berupa (hardware,

software, useware) yang digunakan untuk memperoleh,

mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna untuk memperoleh informasi yang berkualitas.

b. Manfaat Teknologi Informasi

Menurut Warsita (2008: 150-151), secara umum ada tiga pemanfaatan teknologi informasi atau instruksional komputer dan internet untuk pendidikan dan pembelajaran, adalah:

Pertama, Learning about computers and the internet, yaitu

Komputer dapat dijadikan sebagai objek pembelajaran, misalnya ilmu komputer (computer science). Kedua, Learning

with computers and the internet, yaitu teknologi informasi

memfasilitasi pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku di sekolah. Misalnya Pustekkom, Depdiknas mengembangkan progam CD multimedia interaktif untuk mata pelajaran.

Pendapat tersebut juga diperkuat oleh Heinich dalam Warsita (2008: 137-144), teknologi informasi merupakan segala bentuk penggunaan atau pemanfaatan komputer dan

(29)

12

internet untuk pembelajaran. Bentuk penggunaan/ pemanfaatan teknologi informasi yakni:

1) Tutorial, merupakan progam yang dalam penyampaian materinya dilakukan secara tutorial, yakni suatu konsep yang disajikan dengan teks, gambar baik diam atau bergerak, dan grafik;

2) Praktik dan latihan (drill and practice), yaitu untuk melatih peserta didik sehingga memiliki kemahiran dalam suatu keterampilan atau memperkuat penguasaa suatu konsep. Progam ini biasanya menyediakan serangkaian soal atau pertanyaan;

3) Simulasi (simulation), yaitu format ini bertujuan untuk mensimulasikan tentang suatu kejadian yang sudah terjadi maupun yang belum dan biasanya berhubungan dengan suatu resiko, seperti pesawat akan jatuh atau menabrak, terjadinya malapetaka dan sebagainya;

4) Percobaan atau eksperimen, format ini mirip dengan format stimulasi, namun lebih ditujukan pada kegiatan-kegiatan eksperimen, seperti kegiatan praktikum di laboratorium IPA, Biologi atau Kimia;

5) Permainan (game), yaitu mengacu pada proses pembelajaran dan dengan progam multimedia berformat ini diharapkan terjadi aktivitas belajar sambil bermain.

(30)

13

Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa manfaat TI adalah sebagai berikut : pertama, TI sebagai sumber yakni TI dapat dimanfaatkan untuk sumber informasi dan untuk mencari informasi yang akan dibutuhkan.

Kedua, TI sebagai media, sebagai alat bantu yang

memfasilitasi penyampaian suatu informasi agar dapat diterima dan dimengerti dengan mudah. Ketiga, TI sebagai pengembang keterampilan pembelajaran, pengembangan keterampilan-keterampilan berbasis teknologi informasi dengan aplikasi-aplikasi dalam kurikulum.

c. Perangkat-Perangkat Teknologi Informasi

Dalam memanfaatkan TI diperlukan peralatan/ perangkat yang dapat digunakan untuk mendapatkan suatu informasi, berikut menurut Jamal M.A (2011: 164-166) perangkat-perangkat teknologi informasi:

1) Komputer

Komputer adalah perangkat berupa hardware dan software yang digunakan untuk membantu manusia dalam mengolah data menjadi informasi dan menyimpannya untuk ditampilkan di lain waktu. Informasi yang dihasilkan komputer dapat berupa tulisan, gambar, suara, video, dan animasi.

(31)

14 2) Laptop/Notebook

Laptop/notebook adalah perangkat canggih yang fungsinya sama dengan komputer, tetapi bentuknya praktis dapat dilipat dan dibawa kemana-mana.

3) Deskbook

Deskbook adalah perangkat sejenis komputer dengan bentuknya yang jauh lebih praktis, yaitu CPU menyatu dengan monitor sehingga mudah diletakkan di atas meja tanpa memakan banyak tempat.

4) Personal Digital Assistant (PDA) Komputer Genggam

PDA adalah perangkat sejenis komputer, tetapi bentuknya sangat mini sehingga dapat dimasukkan dalam saku. Walaupun begitu, fungsinya hampir sama dengan komputer pribadi yang dapat mengolah data.

5) Flashdisk, CD, DVD, Disket, Memorycard

Flashdisk adalah media penyimpanan data yang dapat menyimpan data dalam jumlah besar.

Aplikasi teknologi informasi di dunia pendidikan antara lain sebagai perangkat lunak pengajaran, memberikan fasilitas untuk siswa-siswi belajar mengambil keuntungan dari teknologi informasi, informasi dan pengetahuan tentang pendidikan. Menurut Davies (dalam Suyanto: 326), penggunaan perangkat lunak teknologi informasi dalam

(32)

15

proses pembelajaran akan meningkatkan efisiensi, meningkatkan motivasi, memberi fasilitas belajar aktif memfasilitasi belajar eksperimental, konsisten dengan belajar yang berpusat pada siswa dan memandu untuk belajar lebih baik.

Pelopor penyedia perangkat lunak proses belajar mengajar di Indonesia adalah Pustekkom Depdiknas. Progam teknologi informasi dari Pustekkom ini adalah media pembelajaran berbasis komputer. Media ini menggabungkan dan mensinergikan semua media yang terdiri dari teks, grafis, foto, video, animasi, musik, narasi, dan interaktivitas yang diprogam berdasarkan teori pembelajaran.

Teknologi Informasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, dan sebagai berikut. Interaksi antara guru dan siswa-siswi tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut.

Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa-siswi. Demikian pula siswa-siswi dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan computer dan internet. Hal yang

(33)

16

paling mutakhir adalah perkembangan apa yang disebut “cyber space” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi adalah fasilitas yang terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak dalam mendukung dan meningkatkan kualitas informasi untuk setiap lapisan masyarakat secara tepat dan berkualitas. Teknologi informasi berfungsi untuk membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan dan menyebarkan informasi. Teknologi dalam bidang pendidikan dapat mempermudah belajar siswa agar lebih efektif, karena dengan guru yang kreatif dapat menciptakan murid yang kreatif pula.

2. Kompetensi Profesional Guru a. Pengertian Kompetensi

Mulyasa (2002: 37), berpendapat kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.

Menurut Mulyasa (2009: 34), pada kurikulum tingkat satuan pendidikan kompetensi adalah agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak

(34)

17

usia dini yang meliputi pedagogik, kepribadian, profesional dan jiwa sosial.

Mulyasa (2002: 38), juga berpendapat finch & Crunkilton mengartikan kompetensi sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap, dan apresiasi yang dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan.

Achmad (2003: 104), mengemukakan bahwa Kompetensi adalah Sebuah konsep bersifat lanjutan dan cukup luas cakupannya, sedangkan Spencer memberikan sebuah definisi Kompetensi adalah ”an underlying characteristic fo an individual

that is casually related to criterion-referenced effective and/or superior performance in a job or situation.” Atau Karakteristik

dasar seorang individu yang mempengaruhi cara berpikir dan bertindak, membuat generalisasi terhadap segala situasi yang dihadapi, serta bertahan cukup lama dalam diri manusia.

Berdasarkan kutipan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah tingkat keterampilan, pengetahuan dan tingkah laku yang dimiliki oleh seseorang berdasarkan pendidikannya dalam melaksanakan tugas kefungsionalnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kompetensi adalah kewenangan dan kecakapan atau kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan sesuai dengan jabatan yang disandangnya. Dengan demikian,

(35)

18

tekanannya kepada kewewenangan dan kemampuan seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas pada suatu jabatan atau pekerjaan seseorang di dalam suatu pekerjan.

b. Profesional Guru

Dede (2004: 112-113), mengemukakan secara umum, guru memenuhi dua kategori kompetensi yaitu memiliki

capability dan loyality, yakni guru itu mempunyai kemampuan

dalam bidang ilmu yang diajarkannya, memiliki kemampuan tentang pembelajaran yang baik dan memiliki loyalitas keguruan, yakni terhadap tugas-tugas yang tidak semata di dalam kelas.

Kedua kategori, capability dan loyality tersebut, terkandung dalam macam-macam kompetensi guru. Kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesi.

1) Kompetensi kepribadian

Menurut Mulyasa (2007: 117), dalam kompetensi ini tercakup kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial yang merupakan modal dasar bagi guru dalam menjalankan tugas dan keguruannya secara professional. Kompetensi kepribadian guru menunjuk kepada struktur kepribadian dewasa yang mantap, susila, dinamik, (reflektif serta

(36)

19

berupaya untuk maju), dan bertanggung jawab. Kompetensi kepribadian sangat besar pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan perkembangan pribadi para siswa. Kompetensi ini juga sangat pentung dalam membentuk kepribadian anak, guru menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia, serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan negera dan bangsa pada umumnya.

Mulyasa (2007:173-174), berpendapat kompetensi sosial dimaksudkan bahwa guru mampu memfungsikan dirinya sebagai mahluk sosial dalam masyarakat dan lingkungannya sehingga mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa, sesama pendidik, tenaga pendidikan, orang tua dan wali siswa, serta masyarakat sekitar.

Untuk keberhasilan dalam mengemban peran sebagai guru, diperlukan adanya standar kompetensi. Berdasarkan UU RI Sisdiknas No. 14 tentang guru dan dosen pasal 10, menentukan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional dan kompetensi sosial.

2) Kompetensi Pedagogik

Mulyasa (2007: 75) mengemukakan yang dimaksud dengan kompetensi pedagogik adalah kemampuan

(37)

20

mengelola pembelajaran siswa. Kompetensi ini meliputi pemahaman terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai kompetensi yang dimilikinya. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran siswa yang sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai berikut:

(a) Pemahaman wawasan/landasan kependidikan. (b) Pemahaman terhadap siswa.

(c) Pengembangan kurikulum/silabus. (d) Perancangan pembelajaran.

(e) Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. (f) Pemanfaatan teknologi pembelajaran.

(g) Evaluasi hasil belajar (EHB)Pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

3) Kompetensi sosial

Menurut Mulyasa (2007: 173), kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa, sesama pendidik, tenaga kepandidikan, orang tua/ wali siswa dan masyarakat sekitar. Kompetensi sosial merupakan

(38)

21

kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-kurangnya memiliki kompetensi untuk:

(a) Berkomunikasi secara lisan, tulisan dan isyarat

(b) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional

(c) Bergaul secara efektif dengan siswa, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali siswa

(d) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar.

4) Kompetensi Profesi

Mulyasa (2007: 135-136), mengemukakan kompetensi profesi merupakan kemampuan penguasaan materi, pembelajaran secara luas dan mendalam sehingga guru yang bersangkutan memungkinkan membimbing siswanya memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan. Ruang lingkup kompetensi profesi dapat dikemukakan sebagai berikut:

(a) Mengerti dan dapat menerapkan landasan pendidikan baik filosofi, psikologis, sosiologis dan sebagainya.

(b) Mengerti dan dapat menerapkan teori belajar sesuai tarap perkembangan siswa.

(c) Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya.

(39)

22

(d) Mengerti dan dapat menerapakan metode pembelajaran yang yang bervariasi.

(e) Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar yang relevan.

(f) Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran.

(g) Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa. (h) Mampu menumbuhkan kepribadian siswa.

c. Guna Kompetensi Profesional Guru

Suatu kompetensi yang dimiliki seseorang dapat berguna untuk penguasaan terhadap suatu tugas, yang dibutuhkan dari sebuah jabatan dan harus bisa dipenuhi oleh setiap pemegang jabatan untuk dapat menjalankan pekerjaannya secara efektif sehingga mendapatkan hasil yang baik.

Dalam proses belajar mengajar kompetensi guru sangat menunjang keberhasilan siswa. Guru yang kompeten akan diharapkan lebih berhasil dalam mandidik siswa dibanding dengan guru yang tidak kompeten. Oleh karena itu pemerintah dalam undang-undang Republik Indonesia No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen Bab 1V pasal 9 guru harus mempunyai kualifikasi akademik yang diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau program diploma empat.

(40)

23

Menurut Achmad (2003: 107-108), berkenaan hal tersebut konsep kompetensi diterapkan dalam berbgai aspek Sumber Daya Manusia (SDM) yang banyak dikembangkan pada bidang pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) termasuk di dalamnya jabatan fungsional guru dengan sistem rekrutmen dan seleksi, serta sistem remunerasi dan sertifikasi guru sehingga kompetensi menjadi semakin popular karena sudah banyak digunakan baik oleh instansi pemerintah maupun perusahaan-perusahaan besar, dengan alasan sebagai berikut: 1) Memperjelas standar kerja dan harapan yang ingin dicapai

seperti Keterampilan, pengetahuan, dan karateristik yang dibutuhkan dalam sebuah jabatan atau pekerjaan.

2) Membantu organisasi/ lembaga/ instansi guna memilih calon karyawan atau guru yang terbaik untuk memfokuskan fungsi jabatan, sehingga mengurangi biaya rekruitmen yang tidak perlu.

3) Menjadikan suatu organisasi/lembaga/instansi ramping untuk mencari karyawan/guru yang bisa dikembangkan guna menutupi kesenjangan keterampilan dan atau kompetensi sehingga mampu untuk dimobilisasikan baik vertikal maupun horisontal.

4) Pengembangan sistem remunerasi dan sertifikasi yang dianggap lebih adil akan terarah dan transparan dengan

(41)

24

suatu set perilaku yang ditampilkan seseorang karyawan atau guru.

5) Memudahkan adaptasi terhadap perubahan dari suatu pekerjaan dan kebutuhan akan kemampuan atau kompetensi baru terus meningkat.

6) Menselaraskan perilaku kerja dengan nilai-nilai organisasi, lembaga/instansi, kompetensi merupakan cara yang paling mudah untuk mengkomunikasikan hal-hal yang harus menjadi fokus dalam unjuk kerja karyawan/guru.

Dari beberapa pendapat para ahli di atas terdapat banyak indikator yang menunjukkan kompetensi mempunyai ciri tertentu yaitu:

1) karakteristik,

2) berpengetahuan dan berpengalaman, 3) bermasyarakat,

4) berkemampuan (capability, ability), 5) kecakapan (skill),

6) cerdas (smarf),

7) berkewenangan (authority), 8) kinerja (performance),

9) berperilaku (attitude)/kepribadian yang profesional dan jiwa sosial,

(42)

25

10) kesadaran (awarenees)/ berperilaku kognitif, afektif dan psikomotorik,

11) kemahiran perhubungan yang utuh/andal, dan standard, 12) pedagogik, kepribadian, profesional dan jiwa sosial,

13) dapat membedakan dalam menjalankan pekerjaannya secara efektif,

14) mahir dan mampu melaksanakan peranan, 15) kebiasaan berfikir dan bertindak,

16) individualisasi dan efektivitas dalam pekerjaannya.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka peneliti berpendapat bahwa ”Kompetensi” adalah kemampuan melaksanakan peranan, dan berfikir serta bertindak individualisasi yang cerdas atas kesadaran berprilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik terhadap suatu tugas, yang berapresiasi untuk mencapai standar keberhasilan secara profesional dan berjiwa sosial.

(43)

26 B. Kerangka Berpikir

Gambar 2.2

(44)

27 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian

Adapun yang menjadi tempat penelitian akan di laksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Pondok Pinang, yang beralamat di Jalan Pupan No. 3A Kebayoran Baru Jakarta Selatan

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2017 hingga Februari 2018.

Tabel 3.1

Alokasi Waktu Penelitian

No Kegiatan Bulan kegiatan Novem ber Desem ber Janua ri Februa ri Ming gu Ming gu Ming gu Ming gu 1 2 1 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Bimbingan Bab I, II dan III 2. Intrumen penelitian 3. Bimbingan Bab III 4. Penelitian di lapangan 5. Pengelolaan data 6. Bimbingan Bab IV 7. Bimbingan Bab V 8. Acc sidang skripsi

(45)

28 B. Metode Penelitian

Menurut Sugiono (2014: 9) menjelaskan bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan) analisa data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada

generalisasi.

Menurut Bogdan dan Tylor dalam Sujarweni (2014: 19) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu keadaan konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif dan holistik.

Menurut Kirk dan Miller dalam Margono (2010: 36) mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan

(46)

29

berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristiwanya (maleong, 1990: 3).

Menurut Gunawan (2015: 80) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif bertujuan mengembangkan konsep sensitivitas pada masalah yang dihadapi, menerangkan realitas yang berkaitan dengan penelusuran teori dah bahwa (grounded theory) dan mengembangkan pemahaman akan satu atau lebih dari fenomena yang dihadapi.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah manusia dan sosial. Metode penelitian kualitatif merupakan sebuah cara yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu permasalahan. Penelitian kualitatif ialah penelitian riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis serta lebih menonjolkan proses dan makna. Tujuan dari metodologi inilah pemahaman secara lebih mendalam terhadap suatu permasalahan yang dikaji.

C. Desain Penelitian

Dalam menyelesaikan penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan deskriptif menurut Mukhtar (2013: 10), Metode penelitian kualitatif deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk menemukan pengetahuan terhadap subjek penelitian pada suatu

(47)

30

metode yang digunakan untuk menemukan pengetahuan terhadap subjek penelitian pada suatu saat tertetu. Kata deskirptif berasal dari bahasa latin “descriptivus” yang berarti uraian. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan uuntuk mengumpulkan informasi mengenai subjek penelitian pada suatu periode tertentu. Penelitian kualitatif deskriptif berusaha mendeskripsikan seluruh gejala atau keadaan yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam Mukhtar (2013: 89) adalah orang yang berada dalam situasi sosial yang ditetapkan sebagai pemberi informasi dalam sebuah penelitian atau dikenal dengan informan. Dinamakan supjek penelitian, karena di dalam penelitian kualitatif deskriptif penelitiannya dilakukan secara terpusat pada sudut orang ynag diteliti (emik), baik mereka telah ditetapkan atau mereka yang dimintai informasi secara bergulir dan bergilir sehingga data meluas.

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian ini adalah guru Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Pondok Pinang

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

(48)

31 1. Observasi

Menurut Sujarweni (2014: 75) menjelaskan bahwa observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian.

Hadi dalam Sugiono (2014: 145) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan spikhologis. Dua di antara yang penting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Menurut Sugiono (2014: 146) menjelaskan bahwa observasi terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya. Jadi observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan observasi terstruktur.

Tabel 3.2

Pedoman Observasi Untuk Peneliti No. Obyek observasi Indikator

1. Tindakan Rangkaian aktivitas yang dikerjakan pelaku

2. Perasaan Perbuatan atau tindakan-tindakan tertentu

3. Waktu Selama waktu penelitian berlangusng 4. Tempat MIN 4 Pondok Pinang

(49)

32 2. Wawancara

Menurut Sugiono (2014: 137) menjelaskan bahwa wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

Menurut Mukhtar (2013: 101) mendefinisikan bahwa teknik melalui wawancara adalah teknik memperoleh informasi secara langsung melalui permintaan keterangan-keterangan kepada pihak pertama yang dipandang dapat memberikan keterangan atau jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan. Mereka yang memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang dilakukan melalui wawancara ini disebut responden. Datanya berupa jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Untuk memperoleh informasi itu biasanya diajukan seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang tersusun dalam suatu daftar.

Menurut Sujaweni (2014: 31) menyatakan bahwa proses memperoleh penjelasan untuk mengumpulkan informasi dengan menggunakan cara tanya jawab bisa sambil tatap muka ataupun tanpa tatap muka yaitu melalui media telekomunikasi antara pewawancara dengan orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman pada hakikatnya wawancara

(50)

33

merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian. Atau, merupakan proses pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya. Jadi, dalam penelitian ini peneliti menggunakan wawancara secara terstruktur dengan informan guna mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

Menurut Sugiono (2014: 138) menjelaskan bahwa wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpulan data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpulan data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan pengumpulan data mencatatnya. Dengan wawancara terstruktur ini pula, pengumpulan data dapat menggunakan beberapa pewawancara sebagai pengumpulan data. Supaya setiap pewawancara mempunyai keterampilan yang sama, maka diperlukan training kepada calon pewawancara.

(51)

34

Tabel 3.3

Kisi-kisi Pedoman Wawancara

No. Dimensi Aspek Indikator

Nomer Soal 1. Teknologi Pengertian Teknologi Infirmasi 1. Pengetahuan Teknologi Informasi 2. Teknologi berupa (hardware, software, useware) 1, 2 3, 4 Manfaat Teknologi Informasi 1. Pemanfaatkan Teknologi Informasi 2. Pemanfaatan Teknologi Infromasi dan Internet untuk pendidikan dan pembelajaran. 5, 6 7, 8 2. Kompetensi Profesional Guru Pengerti-an Kompe-tensi 1. Guru memahami kompetensi, baik pengetahuan, keahlian, dan perilaku. 2. Elemen pembentuk kompetensi 9, 10 11, 12 Profesional Guru 1. Kompetensi kepribadian 2. Kompetensi pedagogic 3. Kompetensi social 4. Kompetensi profesi 13 14, 15

(52)

35 16, 17 18 Guna Kompetensi Profesional Guru 1. pekerjaannya secara efektif. 2. Memiliki pengetahuan dan keahlian 19, 20 21, 22 3. Dokumentasi

Mukhtar (2013: 101) menuliskan bahwa pengumpulan data melalui dokumentasi, diperlukan seperangkat alat atau instrument yang memandu untuk pengambilan data-data dokumen. Ini dilakukan, agar dapat menyeleksi dokumen mana yang dipandang dibutuhkan secara langsung dan mana yang tidak diperlukan. Data dokumen dapat berupa: poto, gambar, peta, grafik, struktur organisasi, catatan-catatan bersejarah dan sebagainya.

4. Catatan Lapangan

Menurut Idrus (2007: 85) berpendapat bahwa catatan lapangan yaitu catatan yang ditulis secara rinci, cermat, luas, dan mendalam dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti tentang aktor, aktivitas, dan tempat berlangsungnya kegiatan.

(53)

36

Menurut Bodgan dan Biklen (1982) yang dikutip Maleong (2012: 209) menjelaskan bahwa catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang di dengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif.

Catatan itu berguna hanya sebagain alat perantara yaitu antara apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dicium, dan diraba dengan catatan sebenarnya dalam bentuk catatan lapangan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan catatan lapangan Karena bertujuan untuk menulis seluruh data dalam penelitian secara lebih rinci. Hal-hal yang tak terduga dapat dicatat sehingga peneliti mampu mengingat yang lebih dalam lagi..

F. Teknik Analisis Data

Menurut Sujarweni (2014: 34), sebuah kegiatan untuk mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode atau tanda dan mengkategorikannya sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus atau masalah yang ingin di jawab. Melalui serangkaian aktivitas tersebut, data kualitatif yang biasanya berserakan dan bertumpuk-tumpuk bisa disederhanakan untuk akhirnya bisa dipahami dengan mudah. Setelah data berkumpul selanjutnya dianalisi. Analisi data merupakan bagian sangat penting dalam penelitian, analisi data

(54)

37

kualitatif sangat sulit karena tidak ada pedoman baku, tidak berproses secara linier, dan tidak ada aturan-aturan yang sistematis.

Sujarweni (2014: 34), berpendapat analisis data berlangsung secara bersama-sama dengan proses pengumpulan data dengan alur tahapan sebagai serikut:

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang terperinci. Laporan yang disusun berdasarkan data yang diperoleh direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting. Data hasil mengihtiarkan dan memilah-milah berdasarkan satuan konsep, tema, dan kategori,tertentu akan memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan juga mempermudah peneliti untuk mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya. 2. Penyajian data

Data yang diperoleh dikategorikan menurut pokok permasalahannya dan dibuat dalam bentuk matriks ehingga mempermudah peneliti untuk melihat pola-pola hubungan satu data dengan lain data.

3. Penyimpulan dan Verifikasi

Kegiatan penyimpulan merupakan langkah lebih lanjut dari kegiatan reduski dan penyajian data. Data yang sudah direduksi dan disajikan secara sistematis akan disimpulkan sementara.

(55)

38

Kesimpulan yang diperoleh pada tahap-tahap selanjutnya akan semakin tegas dan memiliki dasar yang kuat. Kesimpulan sementara perlu diverifikasi. Teknik yang dapat digunakan untuk memverifikasi adalah Trianggulasi sumber data dan metode, diskusi teman sejawat, dan pengecekan anggota.

4. Kesimpulan Akhir

Kesimpulan akhir diperoleh berdasarkan kesimpulan sementara yang telah diverifikasi. Kesimpulan final ini diharapkan dapat diperoleh setelah pengumpulan data selesai.

5. Triangulasi

Triangulasi dalam Sugiyono (2015: 241) adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.Bila peneliti menggunakan triangulasi dalam pengumpulan data, maka peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. Triangulasi teknik berarti, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama.

Triangulasi dalam Iskandar (2009: 154) adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap suatu data. Dalam penelitian kualitatif,

(56)

39

teknik triangulasi dimanfaatkan sebagai pengecekan keabsahan data yang peneliti temukan dari hasil wawancara peneliti dengan informan kunci dibandingkan dengan hasil wawancara dengan beberapa orang informan lainnya kemudian peneliti mengkonfirmasikan dengan studi dokumentasi yang berhubungan dengan penelitian serta hasil pengamatan peneliti dilapangan sehingga kemurnian dan keabsahan data terjamin.

Gambar 3. 1

Triangulasi “teknik” pengumpulan data

Menurut Meleong dalam Iskandar (2009: 156) triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Observasi partisipatif Wawancara mendalam Dokumentasi Sumber data sama

(57)

40 Gambar 3. 2

Triangulasi dengan empat teknik pengumpulan data Dokumentas i Observasi Wawancar a PENELITI

(58)

41 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Identitas Guru Yang Diwawancarai

Peneliian ini dilakukan di MIN 4 Pondok Pinang yang melibatkan beberapa guru yang berjumlah 10 orang. Berikut adalah identitas guru yang telah diwawancarai:

Table 4.1

Data Guru Yang Diwawancarai

No. Nama Jenis kelamin Jabatan Tanggal penelitian 1. FR Perempuan Guru 11 Januari 2018 2. RK Laki-laki Guru 11 Januari 2018 3. MH Laki-laki Guru 11 Januari 2018 4. NH Perempuan Guru 12 Januari 2018 5. DS Perempuan Guru 12 Januari 2018 6. AS Laki-laki Guru 15 Januari 2018 7. UK Perempuan Guru 15 Januari 2018 8. SN Laki-laki Guru 18 Januari 2018 9. MY Perempuan Guru 18 Januari 2018 10. SB Laki-laki Guru 23 Januari 2018 11. NSR Perempuan Guru 23 Januari 2018 12. SH Laki-laki Guru 23 Januari 2018

B. Hasil Analisa Data 1. Hasil Obervasi

a. Observasi Tindakan

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 19 Desember 2017 peneliti melihat bahwa guru-guru di MIN Pondok pinang masih jarang menggunakan teknologi seperti laptop dan LCD

(59)

42

untuk proses belajar mengajar. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan keterampilan guru dalam menguasai teknologi. Padahal, disekolah tersebut sudah disediakan sarana untuk menunjang proses belajar mengajar seperti LCD dan In Focus.

Guru menggunakan teknologi seperti laptop dan infocus untuk mempermudah penyampaian materi pada saat proses kegiatan belajar mengajar. Guru biasanya menggunakan power point atau video untuk menarik perhatian siswa dan untuk memotivasi siswa pada saat belajar. Namun terkadang hal ini jarang digunakan oleh guru, karena ribet dan kurangnya keahlian untuk menguasai teknologi tersebut.

Berangkat dari permasalahan tersebut maka pada tanggal 26 januari 2018 peneliti melakukan sebuah pelatihan dengan tema pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kompetensi professional guru. Dengan diadakan pelatihan peneliti berharap agar guru-guru dapat mempu menggunakan teknologi sesuai dengan kebutuhannya sehingga dapat mempermudah pekerjaannya dalam profesi guru.

b. Observasi Perasaan

hasil observasi pada tanggal 9 Januari 2018 menunjukkan bahwa guru-guru ingin belajar dan menguasai teknologi untuk mempermudah guru dalam proses belajar mengajar. Karena, dengan guru bisa dan mampu menguasai hal tersebut akan

(60)

43

mempermudah dan membantu guru dalam pekerjaannya. Keinginan tersebut dibantu oleh pihak sekolah, seperti menyediakan alat-alat seperti LCD.

Setiap guru selalu membantu satu sama lain, seperti sharing dan saling berdiskusi tukar pikiran tentang cara penggunaan teknologi informasi. Terkadang guru-guru juga mencari caranya melalui internet. Keinginan guru-guru dalam menguasai teknologi dangat besar, untuk itu peneliti bermaksud untuk mengadakan suatu pelatihan dengan tema pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kompetensi professional guru. Pelatihan tersebut diadakan pada tanggal 26 Desember 2017. c. Observasi Waktu

Observasi dilakukan selama satu minggu, ini berguna agar peneliti melihat jelas bahwa apa permasalahan yang terjadi di sekolah ini, salah satunya tentang penggunaan teknologi. Selama waktu observasi tersebut peneliti mengamati dan melihat secara langsung bagaimana kinerja guru dalam menggunakan teknologi.

d. Observasi Tempat

Observasi ini dilakukan di MIN Pondok Pinang 04 Jakarta Selatan. Observasi ini dilakukan kepada guru-guru yang menggunakan teknologi seperti handphone, laptop, computer, dan lain sebagainya. Kemudian terdapatnya LCD dan in focus

(61)

44

untuk mempermudah guru dalam penyampaian materi, namun hanya beberapa guru saja yang menggunakan alat tersebut.

2. Hasil wawancara

a) Apa yang bapak/ibu ketahui tentang pengetahuan teknologi informasi?

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada guru maka peneliti menyimpulkan bahwa semua guru sudah mengetahui apa itu teknologi informasi. Jadi teknologi informasi adalah sebuah trobosan baru untuk mempermudah manusia dalam mengerjakan pekerjaannya, baikpun sebagai guru yang mempermudah pembelajaran dengan adanya teknologi semua pembelajaran menjadi mudah, siswa menjadi tidak gaptek serta meningkatkan minat belajar dan semua penjabaran dipaut dengan cepat. Alat yang memudahkan manusia untuk melakukan suatu pekerjaannya.

Teknologi informasi merupakan teknologi yang dibangun dengan basis utama teknologi computer. Perkembangan yang terus berlanjur dari teknologi membawa aplikasi utama teknologi ini pada proses pengolahan data yang berujung pada informasi. Teknologi informasi menjadi sebuah teknologi yang lebih luas pengaruh dan implikasinya dibandingkan teknologi

(62)

45

computer, yang awalnya hanya berkembang dalam dunia komputasi, hitung menghitung.

Kemudian teknologi informasi ini dimanfaatkan manusia untuk mengolah data menjadi informasi. Informasi ini kemudian dimanfaatkan, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menjalankan pekerjaannya. Penerapan teknologi informasi di dalam kehidupan akan selalu berkembang mengikuti kebutuhan manusia yang semakin kompleks dan bervariasi.

b) Menurut bapak/ibu bagaimana teknologi informasi di era saat ini?

Berdasarkan hasil wawancara semua guru menjawab bahwa teknologi era saat ini sudah sangat canggih dan bagus. Bukan hanya itu, tetapi juga sangat penting karena dengan adanya teknologi manusia tidak akan ketinggalan informasi dan pastinya informasi mudah untuk diakses dan ditemukan. Teknologi informasi saat ini juga sangat mudah untuk dibawa kemana-mana, seperti handphone dan laptop.

Jika dilihat pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin berkembang. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat mempermudah kita untuk mendapatkan

(63)

46

informasi yang kita butuhkan dari mana saja. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa mempunyai dampak yang positif kerena dengan berkembangnya teknologi informasi saat ini memperlihatkan perubahan yang signifikan.

Seperti yang diketetahui bahwa di era serba modern seperti saat ini, peran teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari tentunya sangat berpengaruh. Hal ini tidak lepas dari aktivitas kita yang kerap kali ditunjang dengan teknologi informasi itu sendiri yang mampu menjawab tuntutan pekerjaan yang lebih cepat, mudah, murah dan hemat waktu. Bagaimana tidak, banyaknya manusia yang sekaligus berperan sebagai pengguna teknologi informasi dan komunikasi, membuktikan bahwa kehidupan yang mereka lakoni tak pernah lepas dari peran teknologi informasi itu sendiri.

c) Jelaskan macam-macam teknologi informasi?

Hasil wawancara peneliti menunjukkan bahwa semua guru sudah mengetahui berbagai macam teknologi informasi seperti telephon atau handphone, laptop, LCD, in focus, dan lain sebagainya. Guru juga bukan hanya mengetahui tetapi juga bisa dalam menggunakannya. Dari hasil pelatihan yang diadakan oleh peneliti maka terlihat bahwa guru-guru sudah

(64)

47

bisa menggunakan dan memahami bagaimana cara menggunakan teknologi informasi iru sendiri, seperti laptop yang sudah mempunyai aplikasi power point.

Namun, dengan belum meratanya penyebaran teknologi informasi akan berpengaruh terhadap proses perkembangan pendidikan. Hal ini dikarenakan peran teknologi informasi dalam dunia pendidikan sangatllah penting. Dengan adanya teknologi informasi segala macam ilmu pengetahuan dan informasi dapat diterima dan didapatkan dengan mudah dan cepat.

Banyaknya macam-macam teknologi seperti handphone, laptop, computer, LCD dan lain sebagainya, dengan hal tersebut guru bisa mengakses informasi dengan mudah dan cepat. Karena dengan menggunakan internet semua dapat diakses kapanpun dan dimanapun melalui jaringan.

d) Apa yang bapak/ibu ketahui dari hardware dan software? Berdasarkan hasil wawancara peneliti, maka peneliti menyimpulkan bahwa semua guru telah mengetahui sofrware dan hardware. Yaitu hardware merupakan perangkan keras dan software merupakan perangkat lunak. Hardware dan software ini terdapat dalam berbagai teknologi seperti laptop dan computer.

(65)

48

Computer memiliki 3 komponen penting yang berguna untuk menjalankan system computer, jadi kerja atau jalannya computer bergantung pada ke tiga kompnen utama tersebut. Ketiga komponen tersebut adalah software, hardware, dan brainware. Jadi, dapat diambil kesimpulan bahwa ketiga komponen tersebut merupakan elemen yang penting untuk membangun sebuah computer yang dimiliki fungsionalitas dan berguna bagi manusia.

e) Seberapa pentingkah teknologi informasi menurut bapak/ibu?

Berdasarkan hasil wawancara peneliti, maka peneliti menyimpulkan bahwa teknologi saat ini sangatlah penting guna dalam membantu dan mempermudah pekerjaan. Karena teknologi merupakan hasil dari perkembangan zaman yang modern dan menghasilkan suatu terobosan yang baru untuk mempermudah kehidupan manusia saat ini.

Teknologi merupakan kebutuhan mutlak bagi sebagian besar manusia, kita tidak bisa lepas dari peran teknologi, mungkin teknologi sekarang sudang jadi kebutuhan pokok bagi setiap orang karena teknologi menjawab semua masalah yang di alami manusia, dengan kata lain teknologi bertujuan untuk mempermudah semua pekerjaan manusia karena teknologi di

(66)

49

ciptakan dengan tujuan untuk kemudahan dalam kehidupan sehari-hari manusia, seperti handphone.

Kita semua tahu bahwa teknologi bisa berubah ataupun bertambah bahkan dalam hitungan hari, jika dulu computer generasi pertama harus menunggu lima puluh tahun lamanya untuk kehadiran computer jenis keduam sekarang tiap bulan bahkan setiap hari akan selalu dengan teknologi yang baru.

f) Sebutkan manfaat dari teknologi informasi?

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa banyaknya manfaat pada teknologi informasi seperti mempermudah pekerjaan, mudahnya mencari informasi, memermudah pekerjaan dan masih banyak lagi. Kemajuan teknologi informasi tersebut bisa kita rasakan dari terbentuknya kegiatan kita rasakan dari terbantunya kegiatan kita karena terbentuknya pengehematan waktu, tenaga, biaya dan lain sebagainya.

Pemanfaatan teknologi haruslah secara bijak dan di indonesia sendiri telah diatur oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku melalui UU ITE. Menfaat teknologi khususnya internet memang cukup besar bagi bidang kehidupan. Melalui internet juga bisa menjadi peluang bisnis untuk semua orang dan pastinya terciptanya lapangan

(67)

50

pekerjaan. Menfaat teknologi informasi yang bisa kita rasakan dalam beberapa bidang seperti pendidikan baik untuk peserta didik maupun untuk penyelenggaraan pendidikan, juga dalam bidang pemerintah, telecenter bagi masyarakat dan lain lain sebagainya.

g) Apa manfaat dari teknologi informasi untuk pembelajaran di sekolah?

Berdasarkan hasil wawancara diatas maka peneliti menyimpulkan bahwa manfaat teknologi dalam proses belajar mengajar yaitu sebagai media pembelajaran, sumber belajar, guru menjadi kreatif, alat evaluasi siswa, dan sebagai daya Tarik atau untuk memotivasi siswa untuk belajar.

Bagi peserta didik, mereka tidak akan ketinggalan informasi mengenai beberapa ilmu dan pengetahuan penting yang bersangkutan dengan pelajaran sekolah, misalnya tentang sejarah suatu negara, budaya dan lain sebagainya. Sumber pengetahuan yang dicari dapat diakses dengan mudah misalnya menganai soal-soal ujian nasional dalam rangka mempersiapkan diri sebelum menghadapi ujian.

(68)

51

h) Apa saja manfaat dari internet untuk pendidikan dan pembelajaran?

Berdasarkan hasil wawancara diatas, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa internet sangat dibutuhkan dan banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari pengaruh internet ini, salah satunya sebagai pembelajaran saat di sekolah. Manfaat internet dalam proses pembelajaran disekolah yaitu sebagai sumber belajar, alat untuk mencari informasi atau referensi buku, mencari bahan ajar dan untuk memmudah guru dan siswa dalam mengakses informasi.

Selain itu internet juga bermanfaat sebagai sarana mempermudah pencarian referensi, selain sebagai sara mencari informasi juga mempermudah pengguna untuk pencarian literatur. Hanya dengan mengaitkan kata kunci sesuai dengan keinginan anda, maka informasi yang terkait dengan kata kunci akan langsung tersedia. Kemudian sebagai sarana pembelajaran, internet dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran bagi siswa untuk mencari informasi lebih mengenai materi yang belum atau yang sedang dipelajari di sekolah.

Internet juga mempunyai manfaat lain untuk pendidikan dan pembelajaran yaitu mendorong kreatifitas dan kemandirian, informasi yang diperoleh melalui internet dapat memberikan

(69)

52

seseorang inspirasi untuk lebih mengembangkan kreatifitasnya dalam berkarya. Internet juga dapat mendorong dan memotivasi siswa dalam mengembangkan intelektual. Siswa akan leih mengerti dan paham akan penggunaan internet sehingga mereka tidak gaktek (gagap teknologi)

i) Apa pendapat bapak/ibu guru tentang kompetensi guru? Berdasarkan wawancara diatas maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa kompetensi guru adalah kemampuan atau keahlian yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan keahlian. Itu semua harus guru kuasai dan guru tekuni karena dengan menguasai itu guru akan lebih professional dalam mengajar terutama dalam profesi seorang guru.

Beberapa pendapat lain menyebutkan bahwa kompetensi guru terkait dengan kewenangan melaksanakan tugasnya, dalam hal ini dalam menggunakan bidang studi sebagai bahan pembelajaran yang berperan sebagai alat pendidikan, dan kompetensi pedagogis yang berkaitan dengan fungsi guru dalam memperhatikan perilaku peserta didik belajar.

Jadi, kompetensi guru adalah hasil dari penggabungan dari kemampuan-kemampuan yang banyak jenisnya, dapat berupa seperangkat penegtahuan, keterampilan, dan perilaku

(70)

53

yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam menjalankan tugas keprofesionalannya.

j) Bagaimana menurut bapak/ibu tentang kompetensi dalam bidang pengetahuan, keahlian dan periaku?

Berdasarkan hasil wawancara diatas, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa kompetensi setiap guru memang memiliki kemampuan seorang guru berbeda-beda dan bagaimana guru tersebut mengembangkan itu dalam dirinya dan lingkungan disekitarnya. Kompetensi merupakan elemen yang penting dalam profesi seseorang, kerena dengan orang tersebut memiliki kompetensi itu akan memepermudah dirinya dalam mengerjakan pekerjaan.

Kompetensi pengetahuan itu sendiri memiliki pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Seperti memahami peserta didik secara mendalam, merancang pembelajaran seperti membuat RPP dan silabus. Membuat dan melaksanakan evaluasi untuk peserta didik.

Kompetensi keahlian itu sendiri suatu kemampuan dalam diri seseorang yang mempunyai atau menguasai suatu bidang tertentu. Lalu kompetensi perilaku merupakan kemampuan

Gambar

Foto bersama guru-guru MIN 4 pondok pinang

Referensi

Dokumen terkait

Selanjutnya, Cresweel (Sugiyono, 2013) menyatakan bahwa “metode penelitian kombinasi ( mixed method ) akan berguna bila metode kuantitatif atau metode kualitatif

Berdasarkan Tabel 4.15 hasil uji parsial yang telah dilakukan sebelumnya, menyatakan bahwa Citra Merek secara parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan

Bagaimana pelaksanaan pembelajaran langsung dalam menanamkan disiplin santri di Pondok Pesantren Ma‟dinul „Ulum Campurdarat dan Madrasah Diniyah Tanwirul Qulub Pelem. 3.)

Rancangan hasil implikasi yang dilakukan dengan mengumpulkan data kurs tengah pada tahun 2008 dari bulan januari-november dan harga BBM pada tahun 2008 khususnya harga premium

Pemerintah telah menjalankan program kemitraan diantaranya adalah pelaksanaan kemitraan antara petani penangkar benih padi dan perusahaan mitra didasarkan pada

Berdasarkan hasil observasi esperimen dan analisis data tentang pengaruh ukuran tubuh dan jumlah boning terhadap hasil jadi strapless , maka penelitian ini dapat

kapasitas produksi 144 liter per hari memiliki spesifikasi berikut: terdiri dari 2 tabung volume masing-masing adalah 38,2 liter dengan material Stainless Steel dan 2 tabung