BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Pada era modern sekarang ini di dalam hubungan internasional muncul berbagai masalah baru yang lebih baik dan lebih mudah diselesaikan dengan cara membentuk suatu kerjasama antar negara. Kerjasama tersebut dapat berupa kerjasama diplomatik , kerjasama politik , kerjasama keamanan , kerjasama ekonomi , serta kerjasama dalam bidang sosial budaya. Didalam tujuan nasional terdapat kepentingan domestik yang berusaha diangkat keluar untuk diperjuangkan sehingga kepentingan tersebut dapat dicapai. Setiap negara yang berdaulat memiliki politik luar negerinya masing- masing yang tujuannya tidak lain adalah untuk melakukan hubungan antar negara guna mendapatkan kepentingan nasionalnya Dalam hubungan Indonesia kepada salah satu negara anggota ASEAN yaitu Malaysia, beberapa kontroversi terus menerpa hubungan Indonesia dengan Malaysia sebelum pemerintahan orde baru muncul. Seperti pada saat era presiden Soekarno, politik “Ganyang Malaysia” yang dikeluarkan sebagai senjata untuk memberontak sekaligus menentang pembentukan persemakmuran Inggris, federasi Malaysia.
mula dari pemerintahan Orde baru ini. Upaya menggalakkan pemulihan hubungan diplomatik Indonesia-Malaysia pada khususnya dan Indonesia-PBB pada umumnya dicerminkan melalui kembalinya Indonesia dalam keanggotaan PBB.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang dapat diambil adalah:
1. Apa kebijakan yang diterapkan Indonesia dalam menghadapai berbagai konfrontasi dengan Malaysia?
1.3. KERANGKA TEORI
1. Konsep Teori Lingkaran Kekuasaan
2. Konsep Teori Ideosenkretik
BAB II
PEMBAHASAN
Bermula dari perebutan wilayah di daerah sewarak yang terjadi pada tahun 1962 hingga 1966. Waktu yang cukup lama untuk sebuah perang dingin. Konfrontasi ini berawal dari keinginan Federasi Malaya lebih dikenali sebagai Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1961 untuk menggabungkan Brunei, Sabah dan Sarawak kedalam Federasi Malaysia yang tidak sesuai dengan perjanjian Manila Accord oleh karena itu Keinginan tersebut ditentang oleh Presiden Soekarno yang menganggap pembentukan Federasi Malaysia yang sekarang dikenal sebagai Malaysia sebagai “boneka Inggris”.1 merupakan kolonialisme dan imperialisme dalam bentuk baru serta dukungan terhadap berbagai gangguan keamanan dalam negeri dan pemberontakan di Indonesia Perang tersebut tidak hanya pada tataran elit tokoh negarawan saja, namun juga sampai pada masyarakat Indonesia dan Malaysia sendiri. 2
Pada tahun 1970 terjadi perebutan pulau Sipadan dan Ligitan, dimana Malaysia dan dapat diredam dengan Persetujuan Tapal batas Laut Indonesia dan Malaysia, Namun pada tahun 1979 pihak Malaysia kembali membuat peta baru mengenai tapal batas kontinental dan maritim dengan serta merta secara sepihak membuat perbatasan maritimnya sendiri dengan
1 Pembentukan Negara Malaysia dibentuk di atas sebuah perjanjian antara Inggris dan Malaysia
(http://www.kaskus.co.id) Diunduh 27 Desember 2013 Pukul 23.30 WIB.
2 Indonesia merupakan negara tetangga yang paling dekat dan memiliki banyak kemiripan
memasukan blok maritim Ambalat ke dalam wilayahnya yaitu dengan memajukan koordinat 4° 10′ arah utara melewati pulau Sebatik.3 Tentu peta ini pun sama nasibnya dengan terbitan Malaysia pada tahun 1969, yakni diprotes dan tidak diakui oleh pihak Indonesia. Sebagai puncaknya adalah keputusan Mahkamah Internasional di Den Haag, Belanda, dalam sidangnya pada tanggal 17 Desember 2002 yang memutuskan bahwa dalam kasus sengketa Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan, Indonesia dinyatakan kalah dari Malaysia, dan Malaysia berhak atas Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan dengan dasar efektivitas.4
Permasalahan lanjutan atas konfrontasi Malaysia terhadap Indonesia adalah dalam perebutan Batik sebagai warisan budaya. Dimana Indonesia mendaftarkan Batik sebagai aset budaya Indonesia yang sudah ada sejak dahulu kala. UNESCO kemudian men-sahkan Batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non benda milik Indonesia, dan pemerintah mengeluarkan kebijakan Hari Batik Nasional yang diselenggarakan setiap tanggal 2 Oktober setiap tahunnya.5 Konfrontasi dengan Malaysia semakin besar tatkala banyak TKI Indonesia yang terlantar dan banyak mengalami permasalahan baik administratif maupun tindak pidana di Malaysia, hal ini memperkeruh hubungan kedua negara.
3 Pulau Sebatik terletak di perbatasan dengan Malaysia. Posisinya cukup terpencil. Sebelah utara
pulau itu menjadi wilayah negara bagian Sabah, Malaysia. Sebelah selatan menjadi bagian dari wilayah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) ( http://www.jpnn.com/read/2013/Tinggal-di-Negeri-Jiran,-Jiwa-Tetap-Merah-Putih-#) Diunduh 27 Desember 2013 Pukul 23.35 WIB.
4 Pulau yang sempat menjadi sengketa kedaulatan antara Indonesia dengan Malaysia kini
berkembang pesat menjadi pusat objek wisata ( http://www.merdeka.com/peristiwa/sipadan-ligitan-kini-jadi-resort-andalan-malaysia.html) Diunduh 27 Desember 2013 Pukul 23.40 WIB.
5Pemilihan 2 Oktober berdasarkan keputusan UNESCO yaitu Badan PBB yang membidangi
Persoalan perbatasan negara juga patut menjadi perhatian, di Kalimantan tepatnya jantung hutan Borneo.6 Banyak patokan batas negara bergeser lebih ke arah Malaysia dan banyak pula patokan perbatasan yang hilang. Ini dikarenakan kurangnya perhatian pemerintah terhadap batasan negara yang terpencil dan jarang terjamah oleh aparat penjaga keamanan. TNI AD dan Polisi Patroli Hutan kini banyak mengerahkan pasukan nya guna menjaga keamanan perbatasan di Borneo, baik untuk menjaga kedaulatan negara ataupun Ilegal Logging yang banyak terjadi di wilayah ini.
6 Borneo adalah salah satu tempat di dunia dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kaskus.co.id
http://www.antaranews.com/print/33324/
http://www.jpnn.com/read/2013/Tinggal-di-Negeri-Jiran,-Jiwa-Tetap-Merah-Putih-#
http://www.merdeka.com/peristiwa/sipadan-ligitan-kini-jadi-resort-andalan-malaysia.html
http://nasional.inilah.com/read/detail/2034262/besok-hari-batik-nasional-jangan-lupa-pakai-batik