• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR KELISTRIKAN MESIN DAN KONVERSI ENERGI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 2 MEDAN T.A 2016/2017.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR KELISTRIKAN MESIN DAN KONVERSI ENERGI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 2 MEDAN T.A 2016/2017."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR KELISTRIKAN MESIN DAN KONVERSI ENERGI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA SISWA KELAS X

TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 2 MEDAN

T.A 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

DAVID ROMULO NAIBAHO NIM : 5123121005

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

David Romulo Naibaho: “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Kelistrikan Mesin Dan Konversi Energi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Pada Siswa Kelas X Teknik Pemesinan SMK Negeri 2

Medan T.A 2016/2017”. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kelistrikan mesin dan konversi energi siswa kelas X TP SMK Negeri 2 Medan dengan menerapkan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Medan pada semester ganjil. Penelitian ini mempunyai empat tahapan, yaitu tahap (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi yang dari dua siklus. Hasil penelitiannya dimana nilai rata-rata aktivitas siswa pada siklus I adalah 3, nilai persen aktivitas yang dicapai 75% pada siklus II nilai rata-rata aktivitas siswa 3,7 nilai persen aktivitas yang dicapai 92,5%. Untuk hasil evalusi pada siklus I nilai tertinggi 80, nilai terendah 20. Sedangkan jumlah siswa yang tuntas 19 orang dan ketuntasan 61,29%. Pada siklus II nilai tertinggi 100, nilai terendah 70. Sedangkan jumlah siswa yang tuntas yaitu 26 orang dan ketuntasan 83,87%. Melalui penelitian ini terbukti bahwa model pembelajaran Student Facilitator And Explaining telah meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep siswa. Dengan demikian, pembelajaran pada mata pelajaran kelistrikan mesin dan konversi energi dengan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X TP SMK Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017.

(5)

ii ABSTRACT

David Romulo Naibaho: “Efforts to Improve Learning Outcomes Electrical Engineering and Energy Conversion Using Learning Model Student Facilitator And Explaining In Class X Mechanical Machining SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017.” Mini Thesis, Faculty of Engineering, State Universityof Medan, 2016.

This study aims to determine the learning outcome of electrical machines and energy conversion class X TP SMK Negeri 2 Medan by applying Learning Model Student Facilitator And Explaining. The research was conducted at SMK Negeri 2 Medan on odd semester. This study has four stages, namely stage (1) planning, (2) implementation, (3) observation, and (4) reflection of the two cycles. Research results where the value of the average activity of students in the first cycle is 3, the value per cent of activities that reached 75% in the second cycle the average value of student activity 3.7 percent activity value reached 92.5%. For the evaluation of the first cycle the highest score of 80, the lowest score of 20. While the number of students who completed 19 people and completeness 61.29%. In the second cycle the highest score of 100, the lowest score of 70. While the number of students who pass with 26 votes and completeness 83.87%. Through this study proved that the learning model Student Facilitator And Explaining have increased activity and student’s understanding of the concept. Thus, learning on the subjects of electrical machines and energy conversion learning model Student Facilitator And Explaining can improve the results of class X student of SMK Negeri 2 Medan TP Academic Year 2016/2017.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan kasih dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Upaya Peningkatan Hasil Belajar Kelistrikan Mesin Dan Konversi Energi

Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining

Pada Siswa Kelas X Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017”.

Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

gelar sarjana pendidikan bagi mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Mesin

Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, penulis banyak menemukan

kendala, namun berkat bantuan dan dukungan yang sangat berharga berupa

petunjuk, bimbingan, dan saran-saran dari berbagai pihak, semua dapat

diselesaikan dengan baik. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Univesitas Negeri

Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik

UNIMED.

3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan I Fakultas Teknik

UNIMED.

4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

(7)

iv

5. Bapak Drs. Selamat Riadi, M.T, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik

Mesin.

6. Bapak Janter P Simanjuntak, S.T, M.T, Ph,D, selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Mesin Fakultas Teknik UNIMED.

7. Bapak Drs. Robert Silaban, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing skripsi saya

yang telah meluangkan waktu dalam memberikan arahan dan masukan

kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

8. Bapak Dosen penguji, atas saran dan arahan yang diberikan sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh dosen dan staf pegawai administrasi Fakultas Teknik UNIMED yang

telah membantu penulis selama perkuliahan sampai selesai skripsi ini.

10. Bapak Sukardi, S.Pd, MM, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Medan.

Staff pengajar dan pegawai serta siswa X TP SMK Negeri 2 Medan yang

telah membantu penulis dalam memberikan data-data untuk menyelesaikan

penelitian sehingga skripsi ini dapat selesai.

11. Teristimewa kepada kedua orangtuaku tercinta, Ayahanda D. Naibaho dan

Ibunda R. Br. Sibarani yang telah memberikan kasih sayang tanpa henti bagi

penulis, menguatkan penulis dalam doa-doanya serta mengupayakan segala

dana dalam perjalanan studi penulis

12. Terkhusus buat kakak dan Adik ku (Kak Juni Naibaho, Kak Farida Naibaho

dan Adik ku Desmanto Naibaho) yang telah banyak memberikan motivasi

dan selalu memberikan doa dan seluruh keluarga besar ku terimakasih atas

(8)
(9)

vi DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ... 11

A. Hakikat Model Pembelajaran ... 11

B. Hakikat Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining ... 13

C. Hakikat Hasil Belajar ... 16

D. RPP Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining ... 21

E. Penelitian Yang Relevan ... 23

F. Kerangka Berpikir ... 26

(10)

vii

BAB III. METODE PENELITIAN ... 29

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

B. Objek dan Subjek Penelitian ... 29

C. Definisi Operasional ... 29

D. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 30

E. Teknik Pengumpulan Data ... 32

F. Teknik Analisis data ... 33

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Hasil Penelitian ... 36

1. Hasil Pre Test ... 36

2. Siklus I... 37

3. Siklus II ... 43

B. Pembahasan... 48

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 52

A. Kesimpulan ... 52

B. Saran ... 53

(11)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1 Data Nilai Siswa Semester Ganjil Kelas X TP 4 SMK Negeri 2

Medan ... 4

Tabel 2 Sintaks Model Pembelajaran Student Facilitator And Explainin ... 16

Tabel 3 RPP Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining ... 21

Tabel 4 Keterangan Test Awal ... 36

Tabel 5 Observasi Aktivitas Siswa ... 38

Tabel 6 Evaluasi Siklus I... 40

Tabel 7 Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 44

(12)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Strategi Penelitian Tindakan Kelas ... 32

Gambar 2 Diagram Pre Test ... 37

Gambar 3 Diagram Aktivitas Siswa Siklus I ... 39

Gambar 4 Diagram Evaluasi Siswa Siklus I ... 42

Gambar 5 Diagram Aktivitas Siswa Siklus II ... 45

Gambar 6 Diagram Evaluasi Siswa Siklus II ... 47

Gambar 7 Ringkasan Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II ... 50

Gambar 8 Ringkasan Evaluasi Hasil Belajar siswa Pre Test, Siklus I dan Siklus II ... 50

(13)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus Kelistrikan Mesin Dan Konversi Energi ... 55

Lampiran 2 RPP Kelistrikan Mesin Siklus I ... 62

Lampiran 3 RPP Kelistrikan Mesin Siklus II ... 66

Lampiran 4 Materi... 70

Lampiran 5 Soal Pre Test ... 81

Lampiran 6 Hasil Pre Test ... 83

Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus I ... 84

Lampiran 8 Hasil Evaluasi Siklus II ... 86

Lampiran 9 Soal Evaluasi Siklus II ... 87

Lampiran 10 Hasil Evaluasi Siklus II ... 89

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu sarana dalam meningkatkan mutu

maupun kualitas sumber daya manusia dan proses pembudayaan karakter nilai

kehidupan manusia. Mutu maupun kualitas masyarakat yang baik dapat menjadi

acuan akan baiknya tingkat kesejahteraan suatu negara tersebut. Kualitas

masyarakat dapat dilihat dari keterampilan ataupun kemampuan masyarakat

dalam mengolah sumber daya yang ada dan nantinya dapat mandiri dalam

memenuhi kebutuhan hidup.

Menurut Trianto (2011:1) pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan

kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Perubahan atau

perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan

dengan perubahan budaya kehidupan.

Adapun pendidikan tidak lepas dari proses pembelajaran baik itu secara

formal maupun informal. Proses pembelajaran adalah suatu bentuk nyata ataupun

rencana tindak dari pendidikan itu sendiri. Untuk pendidikan formal, proses

pembelajaran merupakan kegiatan atau interaksi antara seorang guru yang

bertindak sebagai pengajar dan siswa yaitu pembelajar.

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menajadi manusia yang beriman, dan bartaqwa kepada Tuhan Yang

(15)

2

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan menjadi

negara yang berdemokrasi serta bertanggung jawab.

Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional, maka sekolah

menengah kejuruan (SMK) yang merupakan lembaga pendidikan formal,

bertanggung jawab mempersiapkan lulusannyan menjadi tenaga kerja yang

terampil dan berkualitas. Sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan pasal 15

UUSPN (Undang Undang Satuan pendidikan Nasional), SMK adalah lembaga

yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang keahlian

yang dipelajari.

SMK Negeri 2 Medan beralamat di Jalan STM No 12 A Medan yang

memiliki 5 jurusan dan salah satu diantaranya adalah jurusan teknik mesin dengan

jumlah tenaga pengajar sebanyak 108 orang. Untuk mewujudkan cita-cita dan

harapan pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas SDM, maka SMK Negeri

2 memiliki Visi, Misi dan Tujuan sebagai berikut:

1. Visi SMK Negeri 2 Medan

Terwujudnya SMK Negeri 2 Medan sebagi pencipta sumber daya manusia

(SDM) yang berkepribadian dan beraklak mulia, profesional dan kompeten pada

bidang teknologi yang mampu bersaing di era globalisasi.

2. Misi SMK Negeri 2 Medan

Meningkatkan mutu tamatan yang memiliki kompetensi berstandar Nasional

atau Internasional melalui:

a. Meningkatkan kualitas tenaga pendidikan dan kependidikan yang memenuhi

(16)

3

b. Mengembangkan kurikulum dan bahan ajar yang relevan dengan tuntutan

dunia usaha/industri.

c. Menghasilkan kualitas lulusan yang berkepribadian dan berakhlak mulia,

terampil dalam bidangnya.

d. Meningkatkan fasilitas dan lingkungan belajar yang nyaman memenuhi

standar kualitas.

e. Meningkatkan kerjasama antara dunia usaha/industri dan lembaga yang

terkait dalam bentuk praktek kerja industri dan penyaluran tamatan.

f. Meningkatkan kerja sama harmonis dengan orang dan siswa masyarakat.

g. Pengembangan dan implementasi manajemen mutu mengacu pada ISO 9001 :

2008.

3. Tujuan SMK Negeri 2 Medan

Sebagai bagian dari sistem pendidikan menengah, SMK Negeri 2 Medan

bertujuan:

a. Memberi arah dan landasan kerja bagi semua warga sekolah.

b. Meningkatkan kualitas sarana belajar untuk memenuhi standart sekolah

nasional.

c. Memberi dorongan / motivasi pelaksanaan kerja yang lebih baik dalam

rangka peningkatan profesionalisme dan efektifitas serta efisiensi.

d. Mengembangkan sistem pendidikan untuk menghasilkan tamatan yang

kompeten dan peduli lingkungan hidup

e. Menunjang tercapainya tujuan pendidikan nasional dan peningkatan mutu

(17)

4

f. Menjadi tolak ukur keberhasilan pelaksanaan program-program yang telah

dilaksanakan sekolah.

Untuk mencapai Visi, Misi dan Tujuan diatas, SMK Negeri 2 Medan telah

menerapkan kurikulum 2013, yang dimana visi, misi dan tujuan sekolah sejalan

dengan karakter kurikulum 2013 yaitu untuk mempersiapkan peserta didik dalam

menghadapi tantangan-tantangan dimasa depan melalui pengetahuan,

keterampilan, sikap dan keahlian untuk beradaptasi serta dapat bertahan hidup

dalam lingkungan yang senantiasa berubah.

Guru merupakan tenaga pendidik yang berperan dalam mencapai visi,misi

dan tujuan sekolah. Salah satu tenaga pendidik yang ada pada sekolah SMK

Negeri 2 Medan guru mata pelajaran kelistrikan mesin dan konversi enrgi. Pada

dasarnya guru tersebut sudah berperan dalam mencapai tujuan sekolah tersebut.

Beliau sudah melaksanakan pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013.

Guru tersebut telah memakai perangkat pembelajaran yang sesuai dengan acuan

penggunaan kurikulum 2013. Pada pembelajaran tersebut, guru dan siswa telah

melaksanakan penduan-panduan belajar mengajar yang terdapat pada buku

panduan kurikulum 2013. Yang dimana panduan guru ialah memberikan salam,

melakukan persensi absensi siswa, mempersilahkan siswa berdoa, melakukan

pembelajaran. Sedangkan panduan siswa ialah siswa memberikan salam, siswa

berdoa, belajar, menjawab pertanyaan. Akan tetapi ketidaksesuaian antara proses

pembelajaran dengan hasil belajar yang diperoleh pada mata pelajaran kelistrikan

dan konversi energi adalah masalah yang dihadapi guru tersebut untuk mencapai

(18)

5

berdasarkan observasi yang dilakukan penulis terhadap hasil belajar mata

pelajaran kelistrikan mesin dan konversi energi. Dimana diperoleh hasil belajar

siswa kelas X SMK Negeri 2 Medan diperoleh keterangan bahwa hasil belajar

kelistrikan mesin dan konversi energi belum memenuhi target. Hal ini dapat

dilihat dari nilai pada ujian semester ganjil.

Tabel 1. Data Nilai Hasil Belajar Siswa Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi

No Tahun Ajaran Nilai Tertin ggi Nilai Terendah Presentase Nilai Yang Lulus Presentase Nilai Yang Tidak Lulus Rata-rata

1 2014/2015 89 65 53,82% 46,18% 77

2 2015/2016 91 60 51,4% 48,6% 75

Sumber : SMKN 2 Medan

Berdasarkan observasi terhadap guru mata pelajaran kelistrikan mesin dan

konversi energi, dimana guru mata pelajaran tersebut yang sudah bersertifikasi

menuturkan bahwa beliau belum puas terhadap hasil belajar yang ia dapatkan,

dimana hasil belajar yang ia peroleh adalah ketuntasan siswa pada tahun ajaran

2014/2015 sebesar 53,82% dengan rata-rata nilai peserta didik sebesar 77 dan

pada tahun ajaran 2015/2016 sebesar 51,4% dengan rata-rata nilai sebesar 75.

Guru tersebut juga menuturkan bahwa target yang ingin beliau capai ialah hasil

belajar siswa dengan ketuntasan 80% dan dengan rata-rata nilai peserta didik

sebesar 85. Beliau menetapkan ketuntasan dan rata-rata nilai sebesar 80% dan 85

karena dengan ketuntasan belajar sebesar tersebut dapat menggambarkan

bahwasanya pembelajaran tersebut telah tercapai dan dapat mewakili siswa

(19)

6

Belum memenuhinya hasil belajar siswa tersebut diduga dipengaruhi oleh

beberapa faktor seperti rendahnya kemampuan belajar siswa, kurangnya

keaktifakan siswa selama proses pembelajaran, fasilitas pembelajaran yang ada

pada sekolah, kurangnya minat belajar pada siswa dan juga faktor kurikulum,

namun faktor dari model pembelajaran menjadi faktor dominan juga sebagai

penentu tinggi rendahnya hasil belajar siswa. Rendahnya kemampuan belajar dan

keaktifan siswa dapat diatasi dengan penggunaan model pembelajaran yang

membuat siswa lebih aktif untuk belajar. Pada faktor fasilitas, penulis merasa

sudah memadai pada sekolah tersebut. Pada umumnya guru telah menggunakan

model- model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa seperti

pembagian kelompok diskusi dan memaparkan hasil diskusi. Namun praktiknya

terjadi ketidak sesuaian materi atau ketidak maksimalan proses pembelajaran

dengan model yang digunakan sehingga membuat siswa kurang aktif dalam

pembelajaran

Menurut Kurniasih (2014: 24), adapun beberapa kelebihan dan kekurangan

kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:

1. Kelebihan

a. Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam setiap

pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah

b. Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah

diintegrasikan ke dalam semua program studi.

c. Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan

(20)

7

d. Sifat pembelajaran sangat kontekstual.

e. Diharapkan kreatifitas guru akan semakin meningkat

f. Penilaian meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik sesuai proporsi

2. Kekurangan

a. Guru banyak salah kaprah, karena beranggapan dengan kurikulum 2013

guru tidak perlu menjelaskan materi kepada siswa di kelas, padahal banyak

mata pelajaran yang harus tetap ada penjelasan dari guru

b. Kurangnya ketrampilan guru merancang RPP

c. Terlalu banyak materi yang harus dikuasai siswa sehingga tidak setiap

materi bisa tersampaikan dengan baik, belum lagi persoalan guru yang

kurang berdedikasi terhadap mata pelajaran yang dia ampu.

d. Beban belajar siswa dan guru terlalu berat, sehingga waktu belajar di

sekolah terlalu lama.

Untuk menutupi kelemahan kurikulum 2013 diatas dan untuk

meningkatkan mutu pembelajaran, diperlukan suatu inovasi dan pembaharuan

tindakan yang dapat mengubah suasana pembelajaran yang melibatkan siswa

untuk lebih aktif, salah satunya adalah dengan penggunaan model pembelajaran

aktif. Penggunaan model pembelajaran aktif sangat perlu guna mempermudah

proses pembelajaran sehingga dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Adapun

alternatif model pembelajaran yang cocok untuk memperbaiki hasil belajar siswa

terkait beberapa permasalahan yang telah diutarakan diatas adalah melalui

penggunaan model pembelajaran aktif (active learning). Model pembelajaran aktif

(21)

8

sebagai pendengar pasif atas apa yang disampaikan guru. Ada beberapa model

pembelajaran aktif diantaranya model kartu arisan, model example non exampel,

model picture and picture dan banyak model pembelajaran aktif lainnya. Salah

satu model pembelajaran aktif adalah Student Facilitator And Explaining.

Model pembelajaran Student Facilitator And Explaining jenis model yang

pada dasarnya memiliki sistem untuk memberikan kesempatan kepada siswa

berfikir aktif, kreatif bahkan lebih kritis lagi dengan memecahkan suatu

permasalahan dalam materi pembelajaran, dan mempresentasikan ide/pendapat

pada rekan siswa lainya. Model ini juga menuntut siswa agar lebih berani

mengutarakan pendapat sendiri kepada teman sekelas. Model pembelajaran ini

juga dapat membentu siswa menghubungkan apa yang mereka pelajari di sekolah

dengan apa yang mereka lakukan atau akan lakukan pada kehidupan nyata. Proses

ini menuntut seluruh siswa untuk berperan aktif atau terlibat secara langsung

dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar Kelistrikan Mesin Dan Konversi Energi Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Pada Siswa Kelas X Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Medan T.A 2016/2017”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat

diidentifikaskan masalah penelitian ini adalah :

(22)

9

2. Belum tercapainya target hasil belajar kelistrikan mesin dan konversi energi

yang diinginkan dengan ketuntasan belajar siswa 80% dan rata-rata nilai 85.

3. Kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran kelistrikan mesin

dan konversi energi.

4. Kurangnya keberanian untuk megutarakan pendapat sendiri pada teman

sekelas.

5. Rendahnya keinginan siswa untuk belajar.

6. Latar belakang sekolah yang mengutamakan keahlian praktek pemesinan.

7. Belum maksimalnya penerapan pembelajaran kurikulum 2013 pada pelajaran

kelistrikan mesin dan konversi energi.

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan jelas maka peneliti akan membatasi

masalah yang akan diteliti. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Belum tercapainya target hasil belajar kelistrikan mesin dan konversi energi

yang diinginkan dengan ketuntasan belajar siswa 80% dan rata-rata nilai 85.

2. Kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran kelistrikan mesin

dan konversi energi yang menyebabkan belum tercapainya target

pembelajaran.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Student

(23)

10

peajaran kelistrikan mesin dan konversi energi di kelas X Teknik Pemesinan SMK

Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2016/2017?”

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar siswa pada mata pelajaran kelistrikan mesin dan konversi energi

dengan menggunakan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining di

kelas X Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Medan.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagi Guru

Sebagai bahan masukan bagi guru khususnya guru mata pelajaran konversi

energi dalam pemilihan model pembelajaran yang sesuai, agar dapat membantu

siswa dalam menciptakan aktivitas belajar yang baik, menarik dan

menyenangkan sehingga keberhasilan belajar dapat tercapai.

2. Bagi Peneliti

a. Mendapat pengalaman langsung dalam pelaksanaan pembelajaran dan

menambah pengetahuan dalam bidang pendidikan.

b. Sebagai masukan atas informasi penggunaan metode alternatif yang sesuai

dengan bidang mata pelajaran dan kondisi siswa.

3. Bagi Sekolah

a. Sebagai bahan masukan bagi para guru program diklat kelistrikan mesin dan

(24)

52 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan hasil penelitia diatas, maka didapatkan

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran Student Facilitator And

Explaining dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada kelistrikan

mesin. Dari hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan

aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II dengan peningkatan sebesar 17,5%.

Hal ini menunjukan bahwa belajar dengan model pembelajaran Student

Facilitator And Explaining dapat menuntun siswa lebih aktif dan kreatif

dalam mengemukakan ide serta menambah semangat belajar.

2. Pembelajaran menggunakan model pembelajaran Student Facilitator And

Explaining dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelistrikan mesin.

Dari tes evaluasi hasil belajar siswa terjadi peningkatan dimana 19 siswa

(61,29%) yang tuntas balajar pada siklus I menjadi 26 siswa (83,87%) pada

siklus II dimana terjadi peningkatan sebesar 22,46%, berarti bahwa telah

tercapai batas tuntas indikator yang ditetapkan secara klasikal yaitu 80%

siswa memperolah nilai ≥ 75.

3. Model pembelajaran Student Facilitator And Explaining telah meningkatkan

hasil belajar dan aktivitas siswa kelas X teknik pemesinan SMK Negeri 2

(25)

53

B. SARAN

Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diperolah,

maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada guru dihimbau agar dalam mengajar mata pelajaran kelistrikan mesin

dan konversi energi hendaknya menggunakan model pembelajaran Student

Facilitator And Explaining dalam proses belajar mengajar (PBM).

2. Kepada kepala sekolah hendaknya menghimbau dan memberi kesempatan

kepada guru untuk mengikuti lomba karya tentang keterampilan

menggunakan strategi dan model pembelajaran sehingga proses pembelajaran

akan berkembang.

3. Kepada siswa diharapkan lebih membangun pola interaksi lebih aktif dan

kerjasama yang baik kepada siswa-siswa yang lain dengan menerapkan model

pembelajaran Student Facilitator And Explaining.

4. Pada peneliti selanjutnya yang ingin melakukan jenis penelitian yang sama

sebaiknya dilaksanakan dengan memaksimalkan kegiatan pada

tahapan-tahapan model pembelajaran Student Facilitator And Explaining ini atau

mengkombinasikannya dengan model pembelajaran yang lain sehingga

(26)

54

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S . (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara

Aqib, Z. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Yrama Widya

Furqan. (2014). “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Dan Teams Games Tournament Pada Standar Kompetensi Memahami Proses-Proses Dasar Pengecoran Logam Pada Siswa Kelas XI Teknik Permesinan Di SMK AKP Galang”. Skripsi : Unimed

Hamzah, dkk. (2012). Belajar dengan penddekatan PAILKEM. Jakarta: Bumi Aksara

Kurniasih & Sani. (2014). Ragam Pengembangan Model Pembelajaran Untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Yogyakarta: Kata Pena

Kurniasih & Sani. (2015). Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan. Yogyakarta: Kata Pena

Mungkur. (2015). “ Peningkatan Aktivitas dan Pemahaman Konsep Teknik Pengelasan Dengan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Pada Siswa Kelas XI MP SMK Swasta YWKA Medan T.A 2014/2015.” Skripsi : Unimed

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sari. (2014). “Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Dengan Concept Mapping Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lumbanjulu T.P 2013/2014”. Skripsi : Unimed

Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

Sirait, Dahlia. (2012). “Penerapan Model Pembelajaran Student Facilitator And Explaining Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X AK Di SMK Swasta Teladan SU-1 T.P 2011/2012”. Skripsi : Unimed.

Gambar

Tabel 1  Data Nilai Siswa Semester Ganjil Kelas X TP 4 SMK Negeri 2
Gambar 1 Strategi Penelitian Tindakan Kelas ................................................

Referensi

Dokumen terkait

classroom situation in teaching and learning activity. The improvement of students‟ comprehension includes: 1) students can understand word meaning; 2) students can

Penelitian ini mengetengahkan dua masalah, yakni: (1) bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan Browcyl dalam meningkatkan jumlah konsumen di Kota

Dalam e- commerce dikenal adanya B2B dan B2C yang bisa digunakan para pelanggan untuk turun langsung apabila ingin melakukan transaksi pembelian pada e-commerce atau

Razia Gabun gan PELANGGA RAN LALU PENINDAKAN OLEH PIHAK KEPOLISIAN PERINGA TAN/ TEGURA PENILAN GAN PENULISAN PADA BLANKO PENANDATANGA NAN BLANKO TILANG OLEH TIDAK BERSEDIA

LAR memiliki pengaruh negatif terhadap CAR, karena jika LAR suatu bank meningkat berarti mengindikasikan terjadi peningkatan total kredit yang diberikan dengan persentase

Dan kajian ini merupakan studi ma’anil hadis karena secara langsung, kajian Miss Universe merupakan pemaknaan yang implisit dari sebuah hadis tentang wanita yang

Nomor P.14IPHPL/SEI/412016 tenlang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Verifikasi Legalitas Kayu

Cis-Oleil-Imidazolinium Tetrakloromanganat(II) telah digunakan sebagai material gel pemancar cahaya dengan cahaya yang dihasilkan berwarna hijau dengan tegangan yang