TINJAUAN KEKUATAN PEMBUKTIAN KETERANGAN SAKSI YANG
TIDAK DISUMPAH KARENA KETERBELAKANGAN MENTAL
DALAM PEMERIKSAAN PERKARA KEKERASAN SEKSUAL
(STUDI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI LUBUK BASUNG
NOMOR : 104/Pid.B/2013/PN.LB.BS)
Disusun dan Diajukan untuk
Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana S1
Dalam Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret
Oleh :
SINDURA DEBRI WALANTI
NIM. E 0010332
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
ABSTRAK
Sindura Debri Walanti. E 0010332. 2015. TINJAUAN KEKUATAN
PEMBUKTIAN KETERANGAN SAKSI YANG TIDAK DISUMPAH
KARENA KETERBELAKANGAN MENTAL DALAM PEMERIKSAAN
PERKARA KEKERASAN SEKSUAL (STUDI PUTUSAN PENGADILAN
NEGERI LUBUK BASUNG NOMOR : 104/Pid.B/2013/PN.LB.BS). Fakultas
Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian keterangan saksi yang tidak disumpah karena mengalami keterbelakangan mental tidak bertentangan dengan KUHAP dan bagaimanakah sikap Majelis Hakim dalam mempertimbangkan keterangan saksi yang tidak disumpah karena mengalami keterbelakangan mental untuk memutus perkara kekerasan seksual di Pengadilan Negeri Lubuk Basung.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian hukum normatif dengan sifat preskriptif. Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah studi kasus (case study). Sumber data yang digunakan dalam penulisan hukum ini adalah data sekunder, yaitu menggunakan bahan-bahan kepustakaan yang dapat berupa putusan, peraturan perundang-undangan, dokumen, buku-buku, dan literatur yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Teknis analisis data yang digunakan yaitu metode silogisme dengan pola berpikir deduktif.
commit to user
Kata Kunci : Pembuktian, Keterangan Saksi tanpa Sumpah, Keterbelakangan Mental, Kekerasan Seksual, KUHAP.
ABSTRACT
Sindura Debri Walanti. E 0010332. 2015. REVIEW THE POWER OF
WITNESS PROOF THAT IS NOT SWORN IN FOR MENTAL
RETARDATION IN THE EXAMINATION OF SEXUAL VIOLENCE CASES
(STUDY DECISION LUBUK BASUNG DISTRICT COURT NUMBER:
105/PID.B/2013/PN.LB.BS). Faculty of Law, Sebelas Maret University
Surakarta.
This study aims to determine whether the provision of witness testimony which was not sworn in as mentally retarded are not contrary to the KUHAP and how the attitude of the judges in considering the testimony of witnesses who are not sworn as mentally retarded to decide cases of sexual violence in the District Court Lubuk Basung.
This research includes the study of normative law with prescriptive nature. The approach used by the researchers is a case study. Source of data used in the writing of this law is secondary data, which use materials that can be ruling literature, legislation, documents, books, and literature related to the problem under study. Technical analysis is a method of data used by the pattern of thinking deductive syllogism.
Based on this study we concluded above that the first legal issues grades the strength of evidence in cases of sexual assault on the testimony of witnesses who are not sworn as mental retardation in accordance with the provisions of the KUHAP, which provided for in Article 171 paragraph b, which witness testimony given an exception to the that is insane or mentally ill. And in accordance with Article 161 paragraph ( 2 ) KUHAP, which witness testimony is given without oath can strengthen the confidence of judges. Second, regarding the testimony of witnesses who are not sworn as mentally retarded in cases of sexual violence have been considered by the judges. The attitude of the judges in deciding the case in which the witness was not sworn in as mentally retarded has considered the testimony of the witnesses in accordance with Article 185 paragraph ( 7 ) KUHAP, which the witness testimony without oath in accordance with our other valid evidence, can be used as an additional valid evidence.
M O T T O
Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus,
yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati,
dan berbantah-bantahan, supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini.
(Filipi 2:14-15a)
Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil
commit to user PERSEMBAHAN
Penulis persembahkan karya sederhana ini sebagai rasa syukur dan cinta kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus, yang selama ini telah melindungi, menyertai,
membimbing serta memberi kasih karunia dan damai sejahtera di dalam
kehidupan penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
skripsi.
2. Ayahanda Drs. Sjam Rahadi Heru Munandar,M.Pd., Ibunda Eddy Pudji
Wismaningsih,S.H., dan kakak Adhyaksa Prasidya Deva, beserta Keluarga
Besar penulis terkasih yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan
baik moril maupun materiil.
3. Geng Hore, teman dan sahabat sejak awal kuliah : Satya Dipa Asriga,
Raymond Anindito, Zefanya Leopenoe, Athoy Yoga, Prigel Wahyu,
Monica Kristianti, yang selalu ada dalam suka maupun duka dan telah
memberikan hiburan, dorongan, doa, inspirasi, motivasi, semangat bagi
penulis dalam menyelesaikan skripsi.
4. Bagas Pradikta Haryanto, yang selama ini mendukung penulis dalam
segala hal, terlebih semangat dan dorongan dalam mengerjakan dan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan kasih dan anugerah-Nya sehingga akhirnya penulis dapat
menyelesaikan penulisan hukum (skripsi) dengan judul: “TINJAUAN
KEKUATAN PEMBUKTIAN KETERANGAN SAKSI YANG TIDAK
DISUMPAH KARENA KETERBELAKANGAN MENTAL DALAM
PEMERIKSAAN PERKARA KEKERASAN SEKSUAL (STUDI PUTUSAN
PENGADILAN NEGERI LUBUK BASUNG NOMOR :
104/Pid.B/2013/PN.LB.BS).” Penulisan hukum ini disusun dengan tujuan untuk
memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana (S1) pada Fakultas Hukum
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dengan selesainya penulisan hukum ini, maka dengan segala kerendahan
hati penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
pihak-pihak yang telah memberikan bantuannya dalam penulisan hukum ini :
1. Ibu Prof. Dr. Hartiwiningsih, S.H., M.Hum. selaku Dekan, beserta
Bapak/Ibu Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II, Pembantu Dekan III
Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah
memberikan ijin dalam penyusunan penulisan hukum ini.
2. Bapak Edy Herdyanto, SH. MH., selaku Ketua Bagian Hukum Acara.
3. Bapak Bambang Santoso, S.H., M.Hum., selaku Pembimbing yang telah
memberikan segala ilmu dan dengan penuh kesabaran membimbing serta
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan penulisan hukum (Skripsi) ini.
4. Bapak Jadmiko Anom Husodo, S.H., M.H., selaku Pembimbing Akademik
yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan arahan selama penulis
belajar di kampus Fakultas Hukum UNS.
5. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta
commit to user
6. Ayahanda Drs. Sjam Rahadi Heru Munandar, M.Pd., Ibunda Eddy Pudji
Wismaningsih, S.H., dan kakak Adhyaksa Prasidya Deva, beserta keluarga
besar penulis terkasih yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan
baik moril maupun materiil.
7. Bagas Pradikta Haryanto, yang selama ini mendukung penulis dalam
segala hal, terlebih semangat dan dorongan dalam mengerjakan dan
menyelesaikan skripsi ini, hingga waktu pendadaran.
8. Geng Hore, teman dan sahabat sejak awal kuliah : Satya Dipa Asriga,
Raymond Anindito, Zefanya Leopenoe, Athoy Yoga, Prigel Wahyu,
Monica Kristianti, yang telah memberikan hiburan, dorongan, doa,
inspirasi, motivasi, semangat bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi.
9. Teman-teman Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) Fakultas Hukum
UNS.
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga segala kebaikan bapak,
ibu dan teman-teman semua mendapat balasan kebaikan dari Tuhan Yang
Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan hukum ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis dengan besar hati akan menerima segala
masukan yang dapat memperkaya pengetahuan penulis di kemudian hari.
Demikian, semoga penulisan hukum ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu hukum pada khususnya.
Surakarta, 03 Februari 2015
Penulis
commit to user
3. Tinjauan Tentang Keterangan Saksi sebagai Alat Bukti . . . 25
a. Syarat Keterangan Saksi yang Sah . . . 25
b. Kekuatan Pembuktian Keterangan Saksi . . . 29
4. Tinjauan Tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual dalam Lingkup Rumah Tangga . . . 34 1. Keterangan saksi yang tidak disumpah karena keterbelakangan mental menjadi pertimbangan hakim dalam memutus perkara kekerasan seksual . . . 57