PANCA BUDI MEDAN
Oleh: Aplia Lolita Sari
NIM 408121031
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidkan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga penelitian ini
dapat selesai tepat pada waktunya.
Skripsi berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Number Head Together) Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Materi Pengukuran di SMA
Panca Budi Medan”. .Adapun skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.
Manter Sihotang, selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal hingga akhir
penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Sehat
Simatupang, M.Si, Ibu Dr. Mariati P. Simanjuntak, Drs. Jonny. H. Panggabean, M.Si
sebagai dosen penguji I, II, III yang telah memberikan masukan dan saran-saran
mulai dari rencana penelitian sampai penyusunaan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Ibu Dr.Derlina, M.Si, selaku dosen Pembimbing Akademik
yang telah membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan, Bapak Prof.
Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed. Ucapan terima kasih
kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika yang telah
memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Ir. Tumiran, M.Pd
selaku kepala sekolah SMA Panca Budi Medan, Bapak Sugangsar selaku Wakil
Kepala Sekolah I SMA Panca Budi Medan, Bapak Parsino sebagai guru bidang studi
fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan
para guru serta staf administrasi yang telah memberikan kesempatan dan bantuan
kepada penulis selama melakukan penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan terimakasih kepada kedua orangtua penulis
Ayahanda Mariono dan Ibunda tercinta Sehat Buang Manalu yang terus memberikan
dorongan serta sumbangsih yang besar dari segi material, spiritual dan nasehat yang
menjadi motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di UNIMED, dan
kakak-kakak dan adik-adik tersayang (Roni Marli, Amd.kom, Adi Hendro, SE.,
yang senantiasa memberikan motivasi dan doa yang tulus kepada penulis dalam
menyelesaikan studi di UNIMED hingga selesainya skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini,
untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan.
Medan, Agustus 2012
Penulis,
Aplia Lolita Sari
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA
MATERI BESARAN DAN SATUAN DI SMA PANCA BUDI MEDAN
Aplia Lolita Sari NIM 408121031
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) terhadap hasil belajar fisika pada materi Pengukuran di SMA Panca Budi Medan.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian Two-Group Pretes-Postes. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Panca Budi Medan T.P. 2012/2013 yang terdiri dari 9 kelas berjumlah 238 siswa. Sampel penelitian diambil dengan teknik random sampling, terdiri dari dua kelas yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan kelas X-2 sebagai kelas kontrol yang diberi perlakuan model pembelajaran konvensional. Jumlah keseluruhan sampel adalah 74 siswa dengan kelas X-1 berjumlah 36 siswa dan X-2 berjumlah 38 siswa. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan instrumen tes pilihan berganda sebanyak 15 soal terdiri dari lima option jawaban (a,b,c,d dan e) yang sudah divalidkan.
Dari analisa data untuk kelas eksperimen yang yang diberi perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe NHT diperoleh rata-rata pretes 45 dengan nilai standar deviasi 14,16 dan rata-rata postes 73 dengan nilai standar deviasi 11,98. Untuk kelas kontrol diberi perlakuan model pembelajaran konvesional diperoleh rata-rata pretes 45 dengan nilai standar deviasi 12,82 dan nilai rata-rata postes 67 dengan nilai standar deviasi 12,20. Dari uji normalitas data pretes untuk kelas eksperimen diperoleh nilai Lhitung = 0,1272 < Ltabel = 0,1477 dan untuk kelas kontrol diperoleh nilai Lhitung = 0,1028 < Ltabel = 0,1437 maka kelas eksperimen dan kontrol berdistribusi normal. Uji homogenitas data pretes untuk kedua sampel diperoleh pengujian Fhitung = 1,27 < Ftabel = 1,64 maka hipotesis nol diterima bahwa kedua kelas sampel adalah homogen. Untuk hasil analisis data dari uji beda diperoleh thitung = 0,05 < ttabel = 1,99 bahwa kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Setelah diberi perlakuan yang berbeda kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol, diperoleh rata-rata aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen pada pertemuan I sebesar 50% , pada pertemuan II sebesar 56% dan pada pertemuan III sebesar 61% Dari hasil postes diperoleh nilai rata – rata untuk kelas eksperimen 62%. Dari hasil pengujian dengan uji t pada taraf signifikansi
vi
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 4
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1. Pengertian Belajar 7
2.1.2. Hasil Belajar 9
2.1.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar 10 2.1.4. Aktivitas-aktivitas Belajar 13
2.2. Model Pembelajaran 14
2.2.1. Model Pembelajaran Kooperatif 15 2.2.2. Ciri-ciri Khusus Pembelajaran Kooperatif 16 2.2.3. Langkah-Langkah pembelajaran Kooperatif 18 2.2.4.Penggunaan Tipe Number Head Together (NHT) dalam
Pembelajaran 19
2.2.5 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Number
Head Together (NHT) 20
2.2.6. Model Pembelajaran Konvensional 23
2.3. Materi Pokok 27
2.3.4.1 Alat Ukur Panjang dan Ketelitiannya 30
2.3.4.2. Alat Ukur Massa 31
2.3.4.3. Alat Ukur Waktu 32
2.3.5. Aspek-aspek pengukuran 33
2.3.6. Angka Penting 34
BAB III METODE PENELITIAN 38 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian 38 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 38
3.2.1. Populasi Penelitian 38
3.2.2. Sampel Penelitian 38
3.3. Variable Penelitian 38
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 39
3.4.1. Jenis Penelitian 39
3.4.2. Desain Penelitian 39
3.5. Prosedur Penelitian 39
3.6. Instrumen Penelitian 42
3.6.1. Validitas Tes 42
3.6.2. Lembar Observasi 46
3.7. Tehnik Pengolahan Data 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 50
4.1.Hasil Penelitian 50
4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian 50 4.1.2. Uji Persyaratan Analisis Data 53 4.1.3. Pengujian Hipotesis 57 4.1.4. Aktivitas Belajar Siswa 54
4.2. Pembahasan 56
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 59
5.1. Kesimpulan 59
5.2. Saran 60
ix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Tujuh Besaran Pokok dalam SI 28 Tabel 2.2. Dua Besaran tambahan dalam SI 28 Tabel 2.3. Tujuh besaran pokok berdimensi 27 Tabel 2.4. Beberapa besaran turunan, dimensi, dan satuannya 29 Tabel 3.1. Tabel Desain Penelitian Two Group Pretest-Postes 39 Tabel 3.2. Tabel Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siswa 42 Tabel 3.3. Observasi Aktivitas Belajar Siswa 46 Tabel 4.1. Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 49 Tabel 4.2. Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 51 Tabel 4.3. Rekapitulasi Hasil Tes Siswa Kedua Kelas pada
Pretes dan Postes 52
Tabel 4.4. Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas Data
Pretes dan Postes 53
Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji Homogenitas Data
Pretes dan Postes 53
Tabel 4.6. Ringkasan Perhitungan Pengujian Hipotesis untuk Data
Pretes 53
Tabel 4.7. Ringkasan Perhitungan Pengujian Hipotesis untuk Data
Postes 54
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Mistar 30
Gambar 2.2. Jangka Sorong 31
Gambar 2.3. Mikrometer Sekrup 31 Gambar 2.4. Neraca Lengan Dua 32
Gambar 2.5. Neraca Elektronik 32
Gambar 2.6. Stopwatch 33
Gambar 2.7. Arloji 33
Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 41 Gambar 4.1. Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen 51
dan Kelas Kontrol
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya
manusia (SDM). Kualitas sumber daya manusia sangat bergantung pada kualitas
pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa
karena pendidikan sebagai akar pembangunan bangsa. Berhasilnya pembangunan
di bidang pendidikan akan sangat berpengaruh terhadap pembangunan di bidang
yang lainnya. Oleh karena itu, pembangunan dalam bidang pendidikan sekarang
ini semakin giat dilaksanakan. Berbagai carapun ditempuh untuk memperoleh
pendidikan baik pendidikan secara formal maupun pendidikan secara nonformal .
Berkembangnya pendidikan sudah pasti berpengaruh terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal ini dapat terlihat
dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
sekarang ini. Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang
ini tidak dapat terlepas dari kemajuan ilmu fisika yang banyak menghasilkan
temuan baru dalam bidang sains dan teknologi. Oleh karena itu, fisika
ditempatkan sebagai salah satu mata pelajaran yang penting karena salah satu
syarat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi berhubungan dengan ilmu
pengetahuan alam (IPA) yang di dalamnya termasuk fisika.
Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah)
dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini tampak dari
rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan.
Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih
konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu
bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Dalam arti yang lebih
substansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan
dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang
Fisika adalah ilmu yang mempelajari tentang alam semesta, fenomena
alam dan mekanisme yang terjadi di dalamnya. Lebih sederhananya dapat
dikatakan bahwa fisika erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Apa yang
dialami, apa yang dilakukan, kenapa hal itu terjadi, dan mengapa demikian.
Banyak peserta didik keliru dalam memahami ilmu fisika dimana peserta didik
sering beranggapan bahwa fisika hanya penuh dengan rumus-rumus, dalil-dalil
yang membuat pusing Suparno (2005:41) mengatakan bahwa
Siswa yang tidak tertarik atau benci pada fisika, biasanya kurang berminat untuk belajar fisika dan kurang memperhatikan penjelasan guru mengenai pengertian fisika yang baru. Mereka bahkan tidak mau mendengarkan gurunya menjelaskan fisika. Mereka juga tidak mau mempelajari sendiri bahan-bahan fisika dari buku dengan sungguh-sungguh.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti di SMA
Swata Panca Budi Medan dan wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran
fisika diperoleh data hasil belajar fisika siswa yang dicapai pada umumnya masih
rendah, nilai rata-rata fisika untuk semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012
mencapai 60 untuk kelas X. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) di sekolah
tersebut adalah 63. Hasil angket yang disebarkan kepada 67 siswa diperoleh data
sekitar 66% siswa tidak menyukai fisika karena fisika sulit dipahami dan kurang
menarik
Berdasarkan uraian di atas, maka menurut peneliti perlu diterapkan suatu
model pembelajaran yang melibatkan peran siswa secara aktif dalam kegiatan
belajar mengajar, guna meningkatkan hasil belajar fisika. Salah satunya adalah
model pembelajaran kooperatif. Melalui model pembelajaran ini siswa dapat
mengemukakan pemikirannya, saling bertukar pendapat, saling bekerja sama jika
ada teman dalam kelompoknya yang mengalami kesulitan, serta berusaha
mengkaji dan menguasai materi pelajaran fisika sehingga meningkatkan hasil
belajar fisika siswa. Model pembelajaran kooperatif yang dipilih dalam penelitian
ini adalah tipe NHT. Teknik belajar mengajar ini dikembangkan oleh Spencer
Kagan (1992) untuk melibatkan siswa dalam menelaah materi yang tercakup
dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran
3
pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk memenuhi pola interaksi siswa dan
sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional (Trianto, 2009:82). Tehnik ini
memberi kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan
mempertimbangkan jawaban yang tepat dan meningkatkan semangat kerja sama
mereka (Lie, 2008:59). Sehingga akan memudahkan siswa untuk memahami
materi yang dipelajari dan memudahkan berinteraksi serta berkomunikasi dengan
antar sesama. Model pembelajaran Kooperatif tipe NHT telah diteliti sebelumnya
oleh Sari (2008) menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar dari
kategori kurang baik menjadi baik setelah diberikan perlakuan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT. Sari (2009) menunjukkan bahwa adanya
peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini memperlihatkan bahwa
model Pembelajaran Kooperatif tipe NHT cukup efektif dalam meningkatkan
hasil belajar siswa dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Kelemahan
dalam penelitian ini adalah dalam penggunaan alokasi waktu kurang efesien.
Mengatasi kelemahan pada penelitian sebelumnya peneliti akan lebih
mengoptimalkan alokasi waktu untuk setiap tahap pembelajaran, sehingga alokasi
waktu untuk setiap tahap pembelajaran efisien, serta materi yang diberikan dan
lokasi penelitian yang berbeda. Cara untuk mengoptimalkan waktu adalah segera
membagikan siswa menjadi beberapa kelompok beserta nomornya dalam
kelompok yaitu satu hari setelah diberikannya pretes dalam bentuk pengumuman
di selembar kertas yang akan ditempelkan dikelas. Di dalam kertas tersebut
terdapat beberapa instruksi untuk siswa yang bertujuan untuk memudahkan siswa
untuk pembelajaran yang akan dilakukan oleh peneliti.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti memilih judul ”Pengaruh
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT)
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran dan Satuan di
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka dapat di
identifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Fisika merupakan pelajaran yang terkesan sulit, kurang menarik dan
kurang menyenangkan untuk dipahami dikalangan siswa.
2. Kurangnya kemampuan siswa dalam penguasaan materi fisika dengan
benar khususnya dalam menyelesaikan soal sehingga mengakibatkan
rendahnya hasil belajar fisika siswa.
1.3. Batasan Masalah
Disebabkan berbagai keterbatasan yang dimiliki peneliti baik dari segi
waktu, wawasan, kemampuan, dan dana yang dimiliki, kiranya peneliti perlu
membatasi masalah penelitian ini agar dapat mencapai sasaran yang tepat dan
sesuai dengan yang diharapkan, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe NHT dan model pembelajaran konvensional.
2. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester I SMA Swasta Panca
Budi Medan T.P 2012/2013
3. Materi pokok yang dibahas dalam penelitian ini adalah Besaran dan Satuan
dibatasi hanya pada sub materi Pengukuran.
1.4. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi pokok Besaran dan Satuan
di kelas X semester I SMA Swasta Panca Budi Medan T.P 2012/2013 ?
2. Bagaimana hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional pada pokok materi Besaran dan Satuan di
5
3. Bagaimana aktivitas belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok
Besaran dan Satuan di kelas X semester I SMA Swasta Panca Budi
Medan T.P 2012/2013 ?
4. Apakah ada pengaruh model model kooperatif tipe NHT terhadap hasil
belajar siswa pada materi pokok Besaran dan Satuan di kelas X semester I
SMA Swasta Panca Budi Medan T.P 2012/2013 ?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan-tujuan penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi materi pokok Besaran dan
Satuan di kelas X semester I SMA Swasta Panca Budi Medan T.P 2012/2013
2. Untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional pada materi pokok Besaran dan Satuan di kelas
X semester I SMA Swasta Panca Budi Medan T.P 2012/2013
3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa yang menggunakan model
kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Besaran
dan Satuan di kelas X semester I SMA Swasta Panca Budi Medan T.P
2012/2013
4. Untuk mengetahui pengaruh model model kooperatif tipe NHT terhadap
hasil belajar siswa pada materi pokok Besaran dan Satuan di kelas X semester
I SMA Swasta Panca Budi Medan T.P 2012/2013
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:
1. Bagi guru, sebagai informasi hasil belajar siswa menggunakan model
pembelajaran Kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar siswa pada
materi pokok Besaran dikelas X Semester I SMA Swasta Panca Budi
2. Bagi peneliti, dapat lebih memperdalam pengetahuan mengenai model
pembelajaran Kooperatif tipe NHT untuk dapat diterapkan dimasa yang
akan datang.
3. Bagi siswa, dapat meningkatkan hasil belajar, keaktifan dan kerja sama
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa pada materi pokok Pengukuran pada sub materi
Besaran dan Satuan yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT memiliki rata-rata 73.
2. Hasil belajar siswa pada materi pokok Pengukuran pada sub materi
Besaran dan Satuan yang diberi perlakuan dengan model pembelajaran
konvensional memiliki rata-rata 67.
3. Rata-rata aktivitas belajar siswa pada pertemuan I sebesar 50,19% (Cukup
Aktif, dan pada pertemuan II sebesar 61.39% (Cukup Aktif) sedangkan
pada pertemuan III sebesar % (Aktif).
4. Ada pengaruh model model kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar
siswa pada materi Pengukuran pada sub materi Besaran dan Satuan di
kelas X semester I SMA Swasta Panca Budi Medan T.P 2012/2013
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran,yaitu :
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sebaiknya lebih
banyak lagi memberikan motivasi kepada siswa pada saat proses
pembelajaran, agar mereka tidak enggan dan malu untuk
mempresentasekan hasil diskusi ketika nomor anggotanya dipanggil oleh
guru
2. Lebih meningkatkan kemampuan dalam membimbing kelompok melalui
kerja sama dengan guru bidang studi sehingga tercapai pembelajaran yang
saja lulus taraf SMP masih belum siap untuk bertanggung jawab dengan
nomor anggotanya.
3. Diharapkan lebih memperhatikan penggunaan waktu di dalam
pembelajaran untuk setiap fase dalam NHT karena pada kooperatif tipe
NHT memerlukan waktu yang banyak khususnya ketika siswa
61
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R.I., (2008), Learning To Teach , Penerbit Pustaka Pelajar, Jogjakarta.
Arikunto, S., (2007), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta.
Asmani, J., (2009), Jurus-Jurus Belajar Efektif Untuk SMP dan SMA, Penerbit Diva Press, Jogjakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Buku Pedoman penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standart Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed, Medan.
Isjoni., (2009), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Penerbit Pustaka Pelajar, Jogjakarta.
Kanginan, M., (2006), Fisika Untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta
Lie, A., (2008), Cooperative Learning, Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Nugroho, S., (2010), Perbandingan Pembelajaran Konvensional dan hypnotheaching, http://tiannugros.blogspot.com/2010/07/perbandingan-pembelajaran-konvensional.html. Diakses pada 8 Juli 2012.
Rooijakkers, A., (2003), Mengajar Dengan Sukses . Penerbit Gramedia, Jakarta.
Sagala, S., (2007), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Sari, E., (2008), Pengaruh Aktivitas pada Model Pembelajaran NHT pada Materi Pokok Zat dan Wujudnya SMP Negeri I Bandar T.P 2008/2009, Skripsi FMIPA, Unimed, Medan.
Sari, M., (2009), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Terhadap Intraksi Belajar Mengajar Pada Materi Pokok Zat Dan Perubahannya Smp Swasta Sei Rahma T.A. 2008/2009, Skripsi FMIPA, Unimed, Medan.
Rineka Cipta, Jakarta.
Sibagariang, I.S., (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatifn Tipe NHT Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada Materi Listrik Dinamis di SMA Negeri 1 Sei Laban., Skipsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Sudjana., (2005), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana., (2002), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2008), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.
Suparno, P., (2005), Miskonsepsi & Perubahan Konsep Pendidikan Fisika, Penerbit Grasindo, Jakarta.
Supiyanto., (2007), Fisika Untuk SMA Kelas X, Penerbit Phibeta, Jakarta.
Suprijono, A., (2009), Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Penerbit Pustaka Pelajar., Yogyakarta.
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Kencana, Jakarta.
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Penerbit Kencana, Jakarta.
Yulaelawati, E., 2010. Kurikulum dan Pembelajaran Filosofi Teori dan Aplikasi. Penerbit Pakar Jaya, Jakarta.