• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SPASIAL YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KECAMATAN UJUNG PADANG KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2005-2010.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS SPASIAL YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KECAMATAN UJUNG PADANG KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2005-2010."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SPASIAL YANG MEMPENGARUHI

PERKEMBANGAN KECAMATAN UJUNG

PADANG KABUPATEN SIMALUNGUN

TAHUN 2005-2010

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

NURHIDAYAH SITORUS NIM. 308331055

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)
(3)
(4)

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Nurhidayah Sitorus

Nim : 308331055

Jurusan : Pendidikan Geografi

Fakultas : Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Medan

Dengan ini menyatakan bahwa, skripsi yang saya pertahankan ini adalah

benar-benar merupakan hasil tulisan dan hasil karya sendiri, bukan merupakan

pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil

tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi yang saya

pertahankan ini merupakan hasil jiplakan/plagiasi, maka saya bersedia menerima

sanksi atau hukuman atas perbuatan tersebut.

Medan, Agustus 2012 Saya Yang Membuat Pernyataan

(5)

viii

ABSTRAK

Nurhidayah Sitorus, NIM 308331055. Analisis Spasial Yang Mempengaruhi Perkembangan Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun Tahun 2005-2010. Skripsi: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan 2012.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Faktor fisik geografi yang mempengaruhi perkembangan Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun (2) Faktor nonfisisk yang mempengaruhi perkembangan Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun.

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Ujung Padang pada tanggal 20 Juni 2012 sampai 20 Juli 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh desa yang ada di Kecamatan Ujung Padang yang terdiri dari 16 desa dan 1 kelurahan. Popoulasi ini sekaligus menjadi sampel (total sampling). Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi dan studi dokumenter. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif.

(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis

Spasial Yang Mempengaruhi Perkembangan Kecamatan Ujung Padang Kabupaten

Simalungun Tahun 2005-2010”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini

masih jauh dari kesempurnaan baik isi maupun bahasanya. Hal ini disebabkan oleh

keterbatasan kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu,

untuk kesempurnaan tulisan ini, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang

bersifat membangun demi kebaikan skripsi ini.

Dalam menyelesaikan kripsi ini penulis banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, Rektor Universitas Negeri Medan

2. Drs. Restu, M.S Dekan Fakultas Ilmu Sosial

3. Drs. Walbiden Lumbantoruan, M.Si Ketua Jurusan Geografi yang telah

membantu memperlancar administrasi dalam skripsi ini.

4. Ibu Dra.Asnidar, M.Si sebagai sekretaris jurusan yang telah membantu dan

memudahkan mahasiswa dalam menyelesaikan skripsi.

5. Bapak Darwin P. Lubis, S.Si, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang

telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan penelitian

hingga skripsi ini dapat terselesaikan sesuai dengan rencana.

6. Drs. Muhammad Arif, M.Pd sebagai dosen pembimbing akademik yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan penelitian

hingga skripsi ini dapat terselesaikan sesuai dengan rencana.

7. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah memberikan

bekal ilmu yang tak ternilai hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Kepala BAPPEDA Kabupaten Simalungun beserta stafnya yang telah

memberi kemudahan selama peneliti melukakan penelitian.

9. Camat Ujung Padang beserta stafnya dan Pangulu Nagori beserta jajaran nya

(7)

iv

10.Teristimewa buat Ayahanda dan Ibundaku tercinta Saem Sitorus dan

Risnawati, sejujurnya doa serta harapan ayah dan bundalah yang selalu

menjadi pelecut semangat ananda dalam menulis skripsi ini. Maafkan ananda,

jika sebagai seorang anak belum bisa memberikan yang terbaik buat

Ayahanda dan Ibunda tercinta.

11. Kakak, abang, dan adik-adik ku tersayang Santi Hidayani Sitorus S.PdI, Saibun Sitorus S.PdI, Muhammad Riva’i Sitorus, dan Surya Muttaqin Sitorus yang selalu memberikan semangat kepada penulis serta membantu penulis

pada saat melakukan penelitian.

12.Teman-teman satu kos rumah taqwa 203 D, Ipeh, Ika, Rahmah, Putri, Kak

Dita, Kak Nelan, Jeni yang selama satu atap selalu membantu dan

memberikan semangat kepada penulis dalam menulis skripsi.

13.Teman-teman di Jurusan Pendidikan Geografi, stambuk 2008 khususnya

Vanolo, Nasrullah, Andi, Paduan, Zulaika, Nila, Iba, Suamadi , Noya, Ayu,

Mauli, Zannah , Adon, Hari, yang telah menjadi sahabat setia selama kuliah.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pembaca khususnya jurusan pendidikan geografi.

Medan, Agustus 2012

Penulis

Nurhidayah Sitorus

(8)

vi

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 38

D. Teknik Pengumpulan Data ... 40

(9)

vii

BAB IV DESKRIPSI DAERAH ... 43

A. Kondisi Fisik... 43

B. Kondisi Nonfisik ... 45

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

A. Hasil Penelitian ... 54

B. Pembahasan ... 85

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 95

A. Kesimpulan ... 95

B. Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 97

(10)

viii

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Tahun 2010 ... 49

2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2010 ... 50

3 Komposisi Penduduk Menurut Umur Tahun 2010 ... 51

4 Letak Astronomis Masing-masing Nagori ... 55

5 Jarak Kecamatan Ujung Padang Ketiap Daerah ... 58

6 Jarak Tiap Desa Ke Ibukota Kecamatan ... 59

7 Data Curah Hujan Kecamatan Ujung Padang Tahun 2011 ... 61

8 Klasifikasi Iklim ... 64

9 Luas Wilayah Kecamatan Ujung Padang ... 66

10 Luas dan Jenis Pemanfaatan Lahan ... 67

11 Luas lahan Terhadap Ketinggian Tempat ... 70

12 Jenis Sumberdaya Alam ... 72

13 Jumlah Ternak Menurut Jenisnya ... 72

14 Komposisi Penduduk Menurut Umur ... 74

16 Pertumbuhan Penduduk Tahun 2005-2010 ... 75

17 Jumlah Kelahiran Bayi Tahun 2010 ... 78

18 Jumlah Kematian Penduduk Tahun 2010 ... 79

19 Panjang Jalan Berdasarkan Jenis Permukaan Jalan ... 81

20 Panjang Jalan Berdasarkan Kondisi Jalan ... 81

21 Sarana Pendidikan Tahun 2010 ... 83

(11)

ix

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1 Skema Kerangka Berpikir ... 37

2 Peta Kecamatan Ujung padang ... 53

(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1 Hasil Analisis Spasial Kecamatan Ujung Padang ... 99

2 Data Curah Hujan ... 103

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional

dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi daerah dan pengaturan sumberdaya

nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi dan kinerja

daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penyelenggaraan

pemerintah daerah sebagai subsistem pemerintah negara untuk meningkatkan

daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan masyarakat

sebagai daerah otonom, mempunyai kewenangan dan tanggung jawab

menyelenggarakan kepentingan masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip

desentralisasi, keterbukaan, dan pertanggungjawaban kepada masyarakat (UU

No.32, 2004).

Prinsip desentralisasi dan otonomi daerah serta pemekaran daerah di

Indonesia sebagai kepulauan daerah tropis, memiliki karakteristik tersendiri

ditinjau dari besarnya jumlah penduduk yang tersebar tidak merata,

keanekaragaman sosial budaya, sumberdaya alam, flora dan fauna serta

keragaman fisik yang dimiliki masing-masing wilayah. Desentralisasi dan

otonomi daerah ditetapkan dalam Undang-Undang No.22 tahun 1999 dan telah

diperbaharui oleh UU No.32 tahun 2004, yang merupakan payung hukum bagi

daerah otonom. Desentralisasi dalam wujudnya sebagai otonomi daerah,

memberikan sebagian kewenangan pengelolaan urusan publik untuk dilimpahkan

(14)

2

pemekaran wilayah dalam usaha mempercepat pembangunan dan perkembangan

wilayah.

Perbedaan perkembangan wilayah akan membentuk suatu struktur wilayah

yang hierarki, dimana wilayah yang telah maju cenderung akan lebih cepat

berkembang menjadi pusat aktifitas baik perekonomian maupun pemerintahan.

Wilayah yang sumberdaya alamnya kurang mendukung akan relatif kurang

berkembang dan cenderung menjadi wilayah hinterland. Keadaan ini dapat

menjadi faktor pendorong bagi sumberdaya manusia untuk bekerja ke wilayah

yang lebih berkembang dalam rangka meningkatkan taraf hidupnya sehingga akan

lebih sulit bagi wilayah ini untuk berkembang karena telah mengalami

kekurangan sumberdaya manusia (Marta 2011).

Berdasarkan UU No.24 tahun 2004 tentang penataan ruang, ruang adalah

bagian atau unsur lingkungan hidup yang merupakan wadah yang meliputi ruang

daratan, ruang lautan, dan ruang udara sebagai kesatuan wilayah, tempat manusia

dan makhluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara

kelangsungan hidupnya. Ruang adalah permukaan bumi yang merupakan lapisan

biosfera tempat hidup tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia (Jayadinata,1999).

Dalam geografi regional, ruang berartii wilayah yang memiliki batas

georafi yaitu batas menurut keadaan fisik, sosial atau pemerintahan, yang terjadi

disebagian permukaan bumi dan lapisan tanah dibawahnya serta lapisan udara

(15)

3

Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan suatu wilayah,

diantaranya faktor-faktor geografis yang mencakup potensi daerah (sumberdaya

alam), luas daerah, jumlah penduduk, dan kondisi fasilits-fasilitas masyarakat

umum, serta hal-hal lain yang menjadi pertimbangan untuk terselenggaranya

otonomi daerah, dalam hal ini pemekaran wilayah. Berbicara mengenai aspek

kewilayahan, relief permukaan bumi sebagai salah satu faktor yang berpengaruh

terhadap pengembangan dan pemekaran wilayah juga sangat memegang peranan

penting, karena bentuk topografi seperti perbukitan, lautan, dan

rintangan-rintangan alam lainnya dapat menghalangi laju perkembangan daerah (Bintarto

dalam Anonim 2008). Selain itu, luas lahan, iklim, letak (astronomis, geografis),

bentuk kawasan, flora dan fauna, dan keadaan tanah tentunya sangat mendukung

perkembangan suatu daerah (Anonim 2008).

Selain aspek fisik, aspek non fisik (sosial) suatu wilayah juga turut

mempengaruhi perkembangan wilayah tersebut. Aspek sosial yang dimaksud

diantaranya, jumlah penduduk dan laju pertumbuhan, pendidikan, transpotasi, dan

struktur mata pencaharian. Faktor yang paling banyak mempengaruhi

perkembangan daerah dapat terlihat jelas dari pertumbuhan penduduk

alami/urbanisasi. Semua ini membutuhkan lahan baru untuk pembangunan dan

pengembangan daerah dengan mengambil wilayah sekitarnya.

Dalam rangka pemerataan pembangunan daerah dan pengembangan

wilayah diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan

pengadaan sarana kebutuhan masyarakat. Pada dasarnya, pemekaran wilayah

(16)

4

perlu diperhatikan karena dengan adanya pemekaran wilayah diharapkan dapat

lebih memaksimalkan pemerataan pembangunan daerah dan pengembangan

wilayah. Tetapi, adanya otonomi daerah ternyata belum mampu dimanfaatkan

oleh semua daerah untuk mengembangkan wilayahnya.

Hasil survey lembaga penelitian juga menunjukkan lebih dari 80% daerah

pemekaran belum dapat memperlihatkan peningkatan pembangunan daerah

setempat sehingga disimpulkan bahwa pelaksanaan pemekaran daerah belum

mencapai otonomi darah (Dwiyanto A dalam Harmantyo). Disamping belum

dapat meningatkan kesejahteraan penduduk daerah setempat, di sisi lain

pemekaran daerah justru menimbulkan konflik keruangan seperti yang terjadi di

Kecamatan Ujung Padang kabupaten Simalungun.

Kecamatan Ujung Padang merupakan salah satu bagian dari Kabupaten

Simalungun yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Asahan, yang mana

sebelum pemekaran merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Bosar Maligas.

Adanya potensi yang dimiliki Kecamatan Ujung padang dan memenuhi

persyaratan untuk memekarkan diri maka sesuai dengan Peraturan Pemerintah No

50 Tahun 1991 Kecamatan Ujung Padang pun dibentuk.

Dengan dibentuknya Kecamatan Ujung Padang, maka Wilayah Kecamatan

Bosar Maligas tersebut pun dikurangi menjadi Wilayah Kecamatan Ujung Padang

(perpus.yipd.or.id diakses Jum’at 10 februari 2012 pukul 20.59 WIB). Kecamatan

Ujung Padang pada awal nya terdiri atas 14 Desa pada tahun 2005 dengan jumlah

penduduk sebanyak 43.597 jiwa. Dalam perkembangan nya, yaitu pada tahun

(17)

5

40.522 jiwa (BPS 2010). Hal ini disebakan karena penduduk banyak melakukan

urbanisasi untuk mendapatkan pekerjaan. Kondisi tanah yang subur membuat

Kecamatan Ujung Padang menjadi tempat berdirinya salah satu perusahaan

BUMN yaitu PTPN IV Kebun Tinjowan yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu

Kebun Tinjowan, Aek Nauli, dan Padang Matinggi. Kecamatan Ujung Padang di

dominasi oleh perkebunan kelapa sawit di setiap daerahnya, baik sawit milik

perusahaan maupun milik perseorangan.

Faktor jarak yang jauh antara Kecamatan Ujung Padang dengan Ibu Kota

Kabupaten (113 Km, BPS 2010) sementara dekatnya Kecamatan Ujung Padang

dengan Kota Kisaran (40 Km) membuat aktivitas penduduk lebih terkonsentrasi di

Kota Kisaran daripada Ibu Kota Kabupaten Simalungun. Selain itu sarana dan

prasarana (kondisi jalan, prasarana kesehatan, dan prasarana pendidikan) yang

minim disinyalir menjadi faktor penghambat perkembangan Kecamatan Ujung

Padang. Kondisi tanah yang subur sehingga kaya akan sumberdaya alam

seharusnya dapat membuat Kecamatan Ujung Padang dapat berkembang lebih

baik, akan tetapi kenyataan nya jauh dari yang diharapkan.

Hal ini berbanding terbalik dengan Kecamatan Bosar Maligas yang

berbatasan langsung dengan Kecamatan Ujung Padang. Topografi yang datar

sampai bergelombang dapat membuat Kecamatan ini berkembang lebih baik. Hal

ini dapat terlihat dari kondisi jalan yang sudah diaspal hampir ditiap desanya,

sumberdaya alam yang berlimpah walaupun Kecamatan ini juga menjadi tempat

(18)

6

Beranjak dari fenomena tersebut, bahwa karakteristik potensi wilayah

Kecamatan Ujung Padang yang bersifat alami maupun buatan, merupakan salah

satu unsur yang menarik untuk dikaji dalam kaitannya dengan pengembangan

wilayah. Strategi pengembangan wilayah yang mempertimbangkan keterkaitan

antara kondisi sosial ekonomi, potensi sumberdaya alam, ketersediaan sarana dan

prasarana, serta kondisi fisik wilayah diharapkan mampu mengatasi masalah yang

ada di Kecamatan Ujung Padang. Dengan demikian diharapkan akan tercipta

pemerataan (equity), pertumbuhan (eficiancy), dan keberlanjutan (sustainability)

dalam pembangunan wlayah.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan apa yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah,

ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan wilayah Kecamatan Ujung

yaitu faktor fisik dan non fisik. Faktor fisik meliputi jarak, letak, iklim, luas

wilayah, tanah, topografi dan sumberdaya alam. Faktor non fisik (sosial) meliputi,

penduduk, sarana dan prasarana (kondisi jalan,sarana pendidikan dan kesehatan).

C.Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya ruang

yang akan diteliti hanya pada ruang daratan saja karena Kecamatan Ujung Padang

sebagian besar berupa daratan. Faktor fisik yang akan diteliti meliputi , letak,

jarak, iklim, luas wilayah, topografi dan sumberdaya alam. Sedangkan faktor non

fisiknya meliputi penduduk, sarana dan prasarana (kondisi jalan,sarana pendidikan

(19)

7

D.Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana faktor fisik geografis (letak, jarak, iklim, luas wilayah, topografi

dan sumberdaya alam) Kecamatan Ujung Padang mempengaruhi

perkembangan Kecamatan Ujung Padang tahun 2005-2010?

2. Bagaimana faktor nonfisik geografis penduduk, sarana dan prasarana (kondisi

jalan,sarana pendidikan dan kesehatan) Kecamatan Ujung Padang

mempengaruhi perkembangan Kecamatan Ujung Padang tahun 2005-2010?

E.Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, yang menjadi

tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Faktor fisik geografis (letak, jarak, iklim, luas wilayah, topografi dan

sumberdaya alam) Kecamatan Ujung Padang yang mempengaruhi

perkembangan Kecamatan Ujung Padang tahun 2005-2010.

2. Faktor non fisik geografis penduduk, sarana dan prasarana (kondisi

jalan,sarana pendidikan dan kesehatan Kecamatan Ujung Padang yang

mempengaruhi perkembangan Kecamatan Ujung Padang tahun 2005-2010

F. Manfaat Penelitian

1. Menambah wawasan pengetahuan dan cakrawala penulis tentang

perkembangan Kecamatan Ujung Padang

2. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin membahas tentang

pengembangan suatu daerah, pada waktu dan tempat yang berbeda.

3. Sebagai bahan masukan bagi pihak pemerintah dalam perencanaan

(20)

95 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan terhadap data-data hasil penelitian ini, maka ada

beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu sebagai berikut:

1. Dilihat dari faktor fisik geografi yang mempengaruhi perkembangan

Kecamatan Ujung Padang adalah letak, jarak, iklim, luas wilayah, topografi,

dan sumberdaya alam. Seluruh faktor fisik ini merupakan faktor pendukung

untuk perkembangan Kecamatan Ujung Padang.

2. Dilihat dari faktor nonfisik gegrafi yang dimiliki Kecamatan Ujung Padang,

ada beberapa faktor yang mendukung perkembangan kecamatan ini, yaitu

sarana pendidikan dan kesehatan. Sedangkan, faktor nonfisik yang tidak

mendukung perkembangan Kecamatan Ujung Padang adalah penduduk dan

kondisi jalan.

B.Saran

Sesuai dengan hal-hal yang telah dikemukakan dalam penelitian ini,

penulis mengemukakan saran dengan harapan bermanfaat bagi perkembangan

Kecamatan Ujung Padang, yaitu:

1. Agar meningkatkan produktifitas karena Kecamatan Ujung Padang memiliki

banyak potensi yang dapat membuat kecamatan ini berkembang lebih baik lagi.

2. Seiring dengan pembangunan sektor pertanian, pemerintah atau pihak swasta

hendaknya juga bergiat membangun perekonomian masyarakat pada sektor

(21)

96

untuk mencari pekerjaan di daerah lain. Selain itu juga dengan melimpahnya

sumberdaya alam, perbaikan sarana dan prasarana juga harus ditingkatkan

khususnya prasarana jalan, agar mempermudah penduduk dalam menjalankan

(22)

97

DAFTAR PUSTAKA

Akbariansyah. 2000. Analisis Dinamika Spasial Penggunaan Lahan Kaitannya

Dengan Perkembangan Wilayah ( Studi Kasus Propinsi DKI Jakarta).

Skripsi. Bogor: Fakultas Pertanian Bogor Insttitut Pertanian Bogor

Anonimus.2008.

http://skripsidisini.blogspot.com/2008/12/faktor-faktor-pendukung-pemekaran.html (diakses Jum’at, 10 februari 2012 Pukul 20.30 WIB)

Arnoff S. 1993. Geographic Information System : A management Perspektive. Ottawa Canada : WDL Publications

Barus B. Us Wiradisastra. 2000. Sistem Informasi Geografi Sarana Manajemen

Wilayah. Bogor : Lab Indraja dan Kartografi

Bintarto.1989. Interaksi Desa Kota, Jakarta : Ghalia

[BPS] Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. 2010. Provinsi Sumatera

Utara Dalam Angka 2009/2010. Medan : Kerjasama Bappeda

Provinsi Sumatera Utara dengan BPS Provinsi Sumatera Utara.

(http://skripsidisini.blogspot.com/2008/12/faktor-faktor-pendukung pemekaran.html (diakses Jum’at 10 februari 2012/20.30)

Harmantyo, Djoko.2007. Pemekaran Daerah Dan Konflik Keruangan, Kebijakan Otonomi Daerah dan Implementasinya di Indonesia. Jurnal Ilmu

Pengetahuan Alam, (Online), No 1 (diakses Jum’at, 27 Januari

2012/11.27 WIB)

Huzain, Alkodra.2008. Perkembangan Wilayah Kecamatan di Kabupaten Lahat

Sebelum dan Setelah Pemekaran. Tesis (Tidak Diterbitkan).

Semarang: Program Pascasarjana Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan Kota Universitas Diponegoro

Jayadinata T Johara.1999. Tata guna Tanah Dalam Perencanaan Pedesaan

Perkotaan & Wilayah. Bandung : Institut Teknologi Bandung

Koestoer, R,H.1997. Perspektif Lingkungan Desa Kota Teori dan Kasus. Jakarta : UI Press

Marta, Ronal. 2011. Analisis Spasial Disparitas Pembangunan Antar Wilayah di

Provinsi Sumatera Barat. Tesis (Tidak Diterbitkan). Bogor: Sekolah

Pascasarjana Institut Pertanian Bogor

(23)

98

Mujiburrahman. 2008. Dampak Pemekaran Aceh Timur (Kabupaten Induk) terhadap

Pengembangan Wilayah. Tesis. Medan: Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara

Muzawwir, ahmad.2008. Analisis Kebijakan Pemekaran Wilayah Kabupaten Batu Bara dalam Perpektif Peraturan Pemerintah No. 129 Tahun 2000. Tesis. Sekolah Pascasarjana USU. Medan

Nugroho I Dahuri R.2004. Pembangunan Wilayah Dalam Perspektif Ekonomi,

Sosial, dan Lingkungan. Jakarta : LP3S Indonesia

perpus.yipd.or.id diakses Jum’at 10 februari 2012 pukul 20.59 WIB

Prahasta E. 2007. Sistem Informasi Geografi. Totorial Arcview. Bandung : Informatika

repository.upi.edu/operator/upload/s_geo_023460_chapter2.pdf)

Rustiadi E,Saefullah S,Panuju DR.2004. Perencanaan dan Pengembangan

Wilayah. Edisi Juli 2007. Bogor : Fakultas Pertanian IPB

Sadyohutomo, Mulyono. 2008. Manajemen Kota dan Wilayah. Jakarta: Bumi Aksara

Sugiharto.2008. Pembangunan dan pengembangan Wilayah.Medan : USU press

Surya, Fuji Elyana. 2010. Analisis Perkembangan Kota Majalengka Sebagai

Ibukota Kabupaten. Skripsi (tidak diterbitkan). Bandung: Fakultas

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Tanjung, Farida.2006. Perkembangan Desa Lau Dendang Kecamatan Percut Sei

Tuan Kabupaten Deli Serdang tahun 1996-2005. Skripsi: Medan

Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Unversitas Negeri Medan

Tarigan, R. 2005. Perencanaan Pembangunan Wilayah : Edisi Revisi. Jakarta : Bumi Aksara.

Tobing L Sondang Maria. 2007. Studi Tentang Perkembangan Kecamatan Bilah

Hulu Kabupaten Labuhan Batu di Tinjau Dari Aspek Geografi Tahun 2000-2005. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas

Ilmu Sosial Unversitas Negeri Medan

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang paling umum dalam menganalisis nasabah yang mengajukan pembiayaan adalah metode analisis 5C ( Character, Capacity, Capital, Condition, Collateral ).

Rahyono (2003) menyatakan intonasi sebuah bahasa memiliki keteraturan yang telah dihayati bersama oleh para penuturnya.Penutur sebuah bahasa tidak memiliki kebebasan yang

Penyebab kesalahan pengucapan bunyi konsonan ini dikarenakan latar belakang pendidikan sampel yang mengenal bahasa Arab saat duduk di Madrasah Aliyah, penyebab selanjutnya

Quantification results of the flow cytometric (FCM) of the effects of mucoxin application on the proliferation of T47D cells of each exposure hour group are presented in Table 1..

Propilen karbonat dengan rumus bangun , digunakan sebagai bahan baku pembuatan polikarbonat dan polyester, serta sebagai solvent yang baik untuk bahan alami dan sintesis.

Hasil analisis sidik ragam pada Tabel 6 menunjukkan bahwa panjang shank ayam Sentul, ayam Kampung dan ayam Kedu pada umur 5-12 minggu tidak berbeda nyata, tetapi antara

Asam sulfat bereaksi dengan asam nitrat untuk membentuk ion nitrit atau nitronium (NO2 + ) yang sangat penting dalam suatu reaksi nitrasi. Dalam reaksi nitrasi, sifat asam sulfat

In papaya seeds and seedlings business, this optimization technology services comprises of: (1) dissemination products from innovation (2) commercialization of seeds and seedlings