• Tidak ada hasil yang ditemukan

FORUM INOVASI TEKNOLOGI AKUAKULTUR 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "FORUM INOVASI TEKNOLOGI AKUAKULTUR 2015"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

ISBN 978-979-789-049-0

FORUM INOVASI TEKNOLOGI AKUAKULTUR 2015

Penanggung Jawab:

Dr. Tri Heru Prihadi

Penyunting:

Prof. Dr. Ketut Sugama

Dr. Anang Hari Kristanto

Dr. I Nyoman Radiarta

Dr. Angela Mariana Lusiastuti

Dra. Kusdiarti, M.Si.

Ir. Bambang Priono, S.U.

Dra. Irsyaphiani Insan, M.Si.

Dr. Raden Roro Sri Pudji Sinarni Dewi

Lila Gardenia, M.Si.

Penyunting Pelaksana:

Purnomo Indra Basuki

Suprapti

Diana Yulianti

Suyatno

Erni Puspa

Desain cover dan Fotografer:

Fristya Heri Kartika

Dwi Prasetyo

Penerbit :

Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya

dibiaya melalui DIPA Tahun Anggaran 2015

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

Jl. Ragunan 20, Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12540

E-mail: publikasi.p4b@gmail.com

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur (FITA) ini dapat diterbitkan. Penyelenggaraan FITA pada tanggal 8-9 Juni 2015 bertempat di IPB International Convention Center, Bogor-Jawa Barat dimaksudkan sebagai upaya dalam meningkatkan peran inovasi di bidang budidaya perikanan terhadap produksi ikan nasional. Selain itu, melalui penyelenggaraan FITA juga diharapkan dapat menjadi media komunikasi bagi pelaku perikanan budidaya melalui pengenalan hasil-hasil penelitian, pengembangan, dan perekayasaan teknologi, serta pameran di bidang perikanan budidaya.

Prosiding FITA 2015 berisi kumpulan makalah-makalah dari berbagai pihak yang telah didiskusikan dan dipresentasikan baik secara oral maupun poster yang dibagi dalam beberapa sesi yaitu sesi genetika dan reproduksi; nutrisi dan teknologi pakan; kesehatan ikan; dan teknologi akuakultur berkelanjutan. Dalam kegiatan forum ini telah dipresentasikan sebanyak 166 judul naskah. Setelah melalui proses telaah dan koreksi oleh Tim Penyunting serta diperbaiki oleh penulis sesuai kaidah penulisan ilmiah maka diterbitkan 147 judul untuk dipublikasikan.

Ucapan terima kasih penyunting sampaikan kepada semua pihak yang telah ikut berkontribusi sehingga Prosiding ini dapat diterbitkan dan semoga prosiding ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penyunting menyadari bahwa dalam pembuatannya tentu tidak luput dari kekurangan, untuk itu segala saran dan kritik penyunting harapkan demi perbaikan Prosiding pada terbitan selanjutnya.

Jakarta, Oktober 2015

Penyunting

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015

iii

(3)

ISBN 978-979-789-049-0

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iii DAFTAR ISI ... v - xiii FORUM INOVASI TEKNOLOGI AKUAKULTUR ... xv - xvi Regenerasi rumput laut hasil introduksi gen karaginan pada rumput laut

Kappaphycus alvarezii menggunakan media kultur yang berbeda dengan kondisi optimal

Oleh: Emma Suryati, Andi Tenriulo, A. Rajamuddin, dan Utut Widyastuti ... 1-7 Sistematika dan biologi reproduksi Mystus bimaculatus

Oleh: Melta Rini Fahmi, Rendy Ginanjar, Ruby Vidia Kusumah, dan Asep Permana ... 9-16 Fekunditas dan produksi larva ikan hias gurami cokelat (Sphaerichthys osphromenoides

Canestrini, 1860) hasil domestikasi

Oleh: Bastiar Nur dan Agus Priyadi ... 17-24 Evaluasi perkembangan larva udang galah (Macrobrachium rosenbergii) asal Berau

pada proses domestikasi

Oleh: Fajar Anggraeni dan Hary Krettiawan ... 25-30 Pertumbuhan benih F-3 ikan mas rajadanu (Cyprinus carpio) tahan KHV hasil pemijahan

semi buatan di bak beton

Oleh: Yogi Himawan, Khairul Syahputra, dan Didik Ariyanto ... 31-35 Pendederan ikan mas (Cyprinus carpio) strain rajadanu di kolam tanah Desa Karanghegar,

Jawa Barat

Oleh: Yogi Himawan dan Khairul Syahputra ... 37-42 Isolasi, identifikasi, dan karakterisasi molekuler bakteri Aeromonas hydrophila yang

menginfeksi ikan lele (Clarias gariepinus)

Oleh: Huria Marnis dan Bambang Iswanto ... 43-50 Evaluasi marka pertumbuhan mikrosatellit Cca08 pada ikan mas rajadanu tahan infeksi

KHV dan tumbuh cepat

Oleh: Khairul Syahputra, Didik Ariyanto, Yogi Himawan, dan Flandrianto Sih Palimirmo ... 51-58 Evaluasi performa pertumbuhan ikan nila merah hasil pemijahan induk F1 terseleksi

dan non seleksi di perairan payau

Oleh: Adam Robisalmi, Priadi Setyawan, dan Bambang Gunadi ... 59-68 Performa pertumbuhan benih nila biru (Oreochromis aureus) populasi F3 pada fase

pendederan

Oleh: Bambang Gunadi, Lamanto, dan Priadi Setyawan ... 69-73 Evaluasi potensi seleksi individu secara simultan berdasarkan karakter pertumbuhan

dan kematangan kelamin udang galah betina (Macrobrachium rosenbergii de man, 1879)

Oleh: Hary Krettiawan dan Fajar Anggraeni ... 75-83 Performa pertumbuhan dan respons seleksi ikan patin siam Pangasianodon hypophthalmus F2

Oleh: Wahyu Pamungkas, Jadmiko Darmawan, Ika Nurlaela, Raden Roro Sri Pudji Sinarni Dewi,

dan Evi Tahapari ... 85-93

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015

v

(4)

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015

vi

Keragaan uji lapang pembesaran benih ikan lele (Clarias gariepinus) tumbuh cepat generasi ketiga

Oleh: Bambang Iswanto, Rommy Suprapto, Huria Marnis, dan Imron ... 95-102 Evaluasi pertumbuhan dan toleransi salinitas lima strain ikan nila pada tambak

bersalinitas 25-30 g/L

Oleh: Priadi Setyawan, Adam Robisalmi, dan Raden Roro Sri Pudji Sinarni Dewi ... 103-109 Performa pertumbuhan dan daya tahan ikan nila Oreochromis niloticus keturunan pertama

hasil seleksi berbasis marka MHC I terhadap penyakit Streptococcosis

Oleh: Alimuddin, Lilis Nurjanah, Sri Nuryati, dan Dian Hardiantho ... 111-123 Pematangan gonad dan pemijahan induk bandeng hasil seleksi (G1) secara terkontrol

Oleh: Gigih Setia Wibawa,Tony Setiadharma, dan Irwan Setyadi ... 125-132 Induksi hormon 17± methyl testosteron terhadap profil spermatogenesis induk jantan

udang windu, Penaeus monodon

Oleh: Haryanti, Fahrudin, dan Sari Budi Moria Sembiring ... 133-139 Keragaan calon induk bandeng hasil seleksi di tambak

Oleh: Irwan Setyadi, Gigih Setia Wibawa, dan Tony Setiadharma ... 141-146 Karakteristik karkas jantan dan betina serta komposisi proksimat ikan nila BEST F-5

(Oreochromis niloticus)

Oleh: Irin Iriana Kusmini, Kusdiarti, dan Fera Permata Putri ... 147-151 Keragaan pertumbuhan populasi ikan nila biru F2 jantan dan betina yang dipelihara

di tambak bersalinitas 20-30 ppt

Oleh: Bambang Gunadi, Adam Robisalmi, dan Lamanto ... 153-158 Keragaan benih empat populasi ikan gurami (Oshpronemus gouramy) dan persilangannya

Oleh: Rita Febrianti dan Suharyanto ... 159-166 Pertumbuhan generasi F2 ikan patin siam hasil transfer gen pengkode pertumbuhan

Oleh: Jadmiko Darmawan, Raden Roro Sri Pudji Sinarni Dewi, Wahyu Pamungkas,

Evi Tahapari, dan Ika Nurlaela ... 167-174 Respons pertumbuhan dan histologis yuwana abalon (Haliotis squamata) terhadap

perendaman dengan hormon pertumbuhan rekombinan

Oleh: Gusti Ngurah Permana, Ibnu Rusdi, Fitriyah Husnul Khotimah, Bambang Susanto,

Muhsin, Wiwien Mukti Andriyani, dan Alimuddin ... 175-182 Nilai heterosis dan keragaan pertumbuhan empat populasi ikan nila (Oreochromis niloticus)

hasil persilangan secara resiprok

Oleh: Rasidi, Estu Nugroho, Deni Radona, Lies Emawatie, dan Idil Ardi ... 183-190 Karakterisasi fenotipe calon induk abalon (Haliotis squamata) hasil persilangan intraspesies

Oleh: Fitriyah Husnul Khotimah, Gusti Ngurah Permana, Ibnu Rusdi, Bambang Susanto,

dan Rudhy Gustiano ... 191-199 Evaluasi reproduksi induk kerapu sunu, Plectropomus leopardus generasi kedua (F-2)

Oleh: Sari Budi Moria Sembiring, Ahmad Muzaki dan Ida Komang Wardana ... 201-209 Pematangan gonad ikan semah (Tor douronensis) asal alam melalui terapi hormon estradiol

secara oral

Oleh: Jojo Subagja, Otong Zenal Arifin, dan Vitas Atmadi Prakoso ... 211-218 Performa larva udang windu, Penaeus monodon transgenik dan tanpa transgenik PMAV

pasca uji vitalitas dan morfologi

(5)

Analisis filogeni lima spesies ikan wild betta (Betta sp.) dengan menggunakan sekuens

Cytochrome oxidase I

Oleh: Eni Kusrini, Abinawanto, Erma Primanita Hayuningtyas, dan Lydia Visita ... 227-234 Penggunaan hormon pertumbuhan rekombinan dalam memacu pertumbuhan benih ikan

wild betta (Betta imbellis)

Oleh: Erma Primanita Hayuningtyas, Eni Kusrini, dan Riani Rahmawati ... 235-241 Performa pertumbuhan dan daya tahan ikan mas bermarka MHC-2 terhadap infeksi

koi herpes virus di kolam air deras, Subang

Oleh: Erma Primanita Hayuningtyas dan Didik Ariyanto ... 243-249 Analisis rasio RNA/DNA ikan patin siam Pangasianodon hypophthalmus F-2 tumbuh cepat

hasil seleksi

Oleh: Wahyu Pamungkas, Ika Nurlaela, dan Jadmiko Darmawan ... 251-258 Analisis komparatif jumlah induk efektif (NE) menggunakan data demografis dan data

genetik mikrosatelit

Oleh: Imron, Bambang Iswanto, dan Huria Marnis ... 259-265 Variasi warna benih populasi ikan klown asli (Amphiprion percula) turunan pertama

Oleh: Ketut Maha Setiawati, Wayan Subamia, dan Gunawan ... 267-272 Kinerja reproduksi dan nilai heterosis pada persilangan dua strain ikan nila

(Oreochromis niloticus)

Oleh: Rasidi, Deni Radona, dan Joni Haryadi ... 273-278 Pengaruh perbedaan intensitas cahaya terhadap keragaan pertumbuhan ikan cupang

(Betta sp.)

Oleh: Riani Rahmawati, Sawung Cindelaras, dan Eni Kusrini ... 279-286 Embriogenesis dan perkembangan larva ikan gurami (Osphronemus gouramy)

Oleh: Sularto, Rita Febrianti, dan Suharyanto ... 287-294 Fekunditas, profil asam lemak, dan kandungan karotenoid dalam gonad ikan beronang,

Siganus guttatus yang diberi dua jenis pakan maturasi

Oleh: Asda Laining, Usman, dan Ike Trismawanti ... 295-302 Pemberian rekombinan hormon pertumbuhan ikan kerapu kertang rEIGH secara oral

melalui pakan alami pada benih ikan botia (Chromobotia macracanthus bleeker, 1852)

Oleh: Asep Permana, Agus Priyadi, Rendy Ginanjar, Wartono Hadie, dan Alimuddin .... 303-309 Pengaruh penambahan suplementasi glisin yang berbeda dalam pakan terhadap tingkat

kanibalisme dan sintasan pascalarva udang galah (Macrobrachium rosenbergii)

Oleh: Suharyanto dan Hary Krettiawan ... 311-318 Substitusi tepung kedelai dengan tepung eceng gondok hasil fermentasi dalam formulasi

pakan terhadap pertumbuhan dan sintasan benih gurame (Osphronemus gouramy Lac.)

Oleh: M. Sulhi ... 319-325 Pemberian tepung rumput laut, Gracillaria dalam pakan ikan beronang, Siganus guttatus

Oleh: Neltje Nobertine Palinggi, Samuel Lante, dan Kamaruddin ... 327-331 Performa reproduksi dan profil asam lemak gonad dan larva kepiting bakau, Scylla olivacea

yang diberi beberapa kombinasi pakan

Oleh: Usman, Kamaruddin, Neltje Nobertine Palinggi, dan Asda Laining ... 333-343 Optimasi pemberian kombinasi maggot dengan pakan buatan (pellet) terhadap

pertumbuhan dan sintasan ikan nila (Oreochromis niloticus)

Oleh: Murni dan Early Septiningsih ... 345-355

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015

vii

(6)

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015

viii

Evaluasi manajemen pemberian pakan terhadap keragaan (sintasan, laju pertumbuhan) larva ikan synodontis, Synodontis eupterus

Oleh: Asep Permana, Rendy Ginanjar, Agus Priyadi, dan Leliana Junitasari ... 357-364 Evaluasi performa benih ikan gurami (Osphronemus gouramy, L) yang didederkan dengan

frekuensi pemberian pakan yang berbeda secara indoor

Oleh: Suharyanto dan Rita Febrianti ... 365-371 Respons pertumbuhan beberapa strain ikan nila BEST dan Red NIFI yang diberi pakan

berbasis bahan nabati

Oleh: Reza Samsudin, Anang Hari Kristanto, dan Lusi Herawati Suryaningrum ... 373-377 Perkembangan struktur komunitas perifiton pada waktu inkubasi yang berbeda di

Waduk Cirata

Oleh: Kusdiarti, Anang Hari Kristanto, dan D. Hendiyana ... 379-383 Produktivitas budidaya ikan nila dengan pakan berbasis bahan baku lokal pada tipe

kolam yang berbeda

Oleh: Irsyaphiani Insan, Reza Samsudin, Endhay Kusnendar Kontara, dan Erfina Savitri ... 385-389 Perkembangan gonad calon induk ikan bandeng dengan pemberian pakan prematurasi

Oleh: Muhammad Marzuqi, I Nyoman Adiasmara Giri, dan Wawan Andriyanto ... 391-399 Digestive enzyme activity of protease, -amylase, and lipase of rabbitfish

(Siganus guttatus) larvae

By: Kamaruddin, Usman, and Samuel Lante ... 401-408 Aplikasi feeding regime pada pemeliharaan udang vaname (Litopenaeus vannamei)

pola super intersif

Oleh: Makmur, Hidayat Suryanto Suwoyo, dan Rachman Syah ... 409-420 Prototipe imunostik pendeteksi cepat antibodi terhadap koi herpes virus

Oleh: Tatik Mufidah, Didik T. Subekti, dan Lila Gardenia ... 421-426 Aktivitas anti V. parahaemolyticus mangrove, Rhizophora mucronata dari daerah berbeda

Oleh: Endang Susianingsih, Nurhidayah, dan Bunga Rante Tampangallo ... 427-433 Aplikasi probiotik RICA dan komersial pada budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei)

pola intensif

Oleh: Suwardi Tahe, Hidayat Suryanto Suwoyo, dan Mat Fahrur ... 435-445 Aktivitas anti Vibrio harveyi ekstrak air mangrove Sonneratia lanceolata dan toksistasnya

terhadap pasca larva udang windu, Penaeus monodon

Oleh: Muliani, Rosmiati, dan Endang Susianingsih ... 447-453 Potensi ekstrak mangrove (Sonneratia alba, S. caseolaris, S. lanceolata, dan Brugiera

gymnorrhiza) sebagai antibakteri terhadap Vibrio parahaemolyticus

Oleh: Rosmiati, Muliani, dan Nurbaya ... 455-459 Efektivitas lama perendaman bakterin Vibrio harveyi terhadap sintasan dan pertumbuhan

udang windu (Penaeus monodon fabr)

Oleh: Arifuddin Tompo, Endang Susianingsih, dan M. Risal ... 461-466 Aplikasi probiotik RICA pada pemeliharaan larva udang windu, Penaeus monodon di hatcheri

Oleh: Bunga Rante Tampangallo dan Muharijadi Atmomarsono ... 467-474 Deteksi virus koi herpes menggunakan metode loop-mediated isothermal amplification

(lamp) dan quantitative-polymerase chain reaction (q-PCR)

(7)

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015

ix

Karakterisasi secara morfologi dan biomolekuler bakteri penyebab vibriosis pada udang penaeid

Oleh: Ince Ayu Khairana Kadriah, Koko Kurniawan, Muharijadi Atmomarsono ... 483-488 Kajian masa kritis penyakit WSSV di saluran pertambakan Kecamatan Pulokerto, Pasuruan

dan Kecamatan Pasir Putih, Situbondo

Oleh: Koko Kurniawan, Arifuddin Tompo, dan Ince Ayu Khairana Kadriah ... 489-497 Produksi antibodi poliklonal sebagai bahan pendeteksi ekspresi protein dari viral nervous

necrosis (VNN) pada ikan kerapu

Oleh: Wiwien Mukti Andriyani, Sri Murtini, dan Alimuddin ... 499-506 Teknik loop-mediated isothermal amplification (lamp) untuk mendeteksi viral nervous necrosis

pada ikan kerapu

Oleh: Shofihar Sinansari, Liliek Sulistyowati, dan Murwantoko ... 507-514 Evaluasi pasca rilis vaksin bakteri in-aktif Aeromonas hydrophila (hydrovac) dan treptococcus

agalactiae (streptovac) untuk pencegahan penyakit motile Aeromonas septicemia

(mas) dan Streptococcosis pada budidaya ikan air tawar

Oleh: Taukhid, Tuti Sumiati, Septyan Andriyanto, dan Lila Gardenia ... 515-524 Identifikasi bakteri Flavobacterium columnare secara molekuler dengan polymerase

chain reaction

Oleh: Yani Aryati, Taukhid, dan Desy Sugiani ... 525-530 Aplikasi probiotik multispesies melalui air untuk pencegahan penyakit motile aeromonads

septicemia terhadap pertumbuhan ikan lele dumbo (Clarias gariepinus Burchell 1822)

Oleh: Angela Mariana Lusiastuti, Munti Yuhana, Hilma Putri F., Reza Samsudin, dan

Septyan Andriyanto ... 531-540 Penerapan skala lapang teknologi vaksinasi pada budidaya ikan gurami (Osphronemus

gouramy) melalui penggunaan vaksin Mycobacterium fortuitum untuk pencegahan

penyakit mycobacteriosis

Oleh: Uni Purwaningsih, Angela Mariana Lusiastuti, Desy Sugiani, dan Yani Aryati .... 541-550 Studi aplikasi bakteri selulolitik Bacillus subtilis TS2B untuk meningkatkan kualitas

bahan baku daun singkong berdasarkan uji glukosa dan protein terlarut

Oleh: Deisi Heptarina dan Mulyasari ... 551-556 Durasi imunitas protektif dan titer antibodi ikan lele (Clarias sp.) yang divaksinasi

dengan bakterin Aeromonas hydrophila

Oleh: Tuti Sumiati, Taukhid, dan Nunak Nafiqoh ... 557-563 Uji daya hambat ekstrak metanol Sonnerata alba terhadap Vibrio harveyi pada konsentrasi

yang berbeda

Oleh: Nurbaya dan Muliani ... 565-570 Analisis morfometrik median hook parasit Gyrodactylus sp. yang menginfestasi ikan lele

(Clarias gariepinus)

Oleh: Septyan Andriyanto, Abinawanto, dan Angela Mariana Lusiastuti ... 571-577 Pembuatan antibodi poliklonal (PABS) anti-nila dan anti-patin untuk deteksi penyakit

ikan berbasis serologis

Oleh: Desy Sugiani, Angela Mariana Lusiastuti, M. Bunyamin, dan Hessy Novita ... 579-584 Produksi monoklonal antibodi Vibrio harveyi

(8)

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015

x

Isolasi dan karakterisasi gen penyandi protein VP-24 WSSV pada udang windu (Penaeus monodon)

Oleh: Andi Tenriulo, Bungan Rante Tampangallo, Andi Parenrengi, dan Riani Andang Dewi ... 593-598 Identifikasi parasit pada ikan lele (Clarias gariepinus)

Oleh: Huria Marnis dan Bambang Iswanto ... 599-603 Histopathological study of black body disease on grouper reared in hatcheries

Oleh: Ketut Mahardika, Indah Mastuti, Sudewi, and Gigih Setia Wibawa ... 605-610 Pola pertumbuhan Nitzschia sp. pada volume wadah yang berbeda

Oleh: Fahrudin dan Ida Komang Wardana ... 611-616 Dampak perubahan usaha pembuatan garaman ke budidaya rumput laut masyarakat

pesisir di Kabupaten Maros dan Jeneponto, Sulawesi Selatan (studi kasus perubahan usaha penggaraman ke budidaya rumput laut di Kabupaten Maros dan Jeneponto, Sulawesi Selatan)

Oleh: Nur Ansari Rangka dan Markus Mangampa ... 617-626 Pentokolan benih kepiting bakau hasil perbenihan di bak terkontrol dengan jenis

pakan berbeda

Oleh: Herlinah dan Gunarto ... 627-633 Pertumbuhan dan sintasan benih hibrida penyilangan intergenerik ikan rainbow merah

(Glossolepsis incisus) perot dengan ikan rainbow praecox (Melanotaenia praecox)

Oleh: Siti Zuhriyyah Musthofa dan Tutik Kadarini ... 635-641 Penggunaan sitokinin untuk menginduksi perkembangan tunas pada tanaman

hias air Anubias sp.

Oleh: Muhamad Yamin, Nurhidayat, dan Rendi Ginanjar ... 643-652 Pertumbuhan Kappaphycus alvarezii dan Eucheuma striatum dengan asal bibit yang

berbeda di perairan Boalemo, Gorontalo

Oleh: Nelly Hidayanti Sarira, Dhini Arum Pratiwi, Pustika Ratnawati, dan Noor Bimo

Adhiyudanto ... 653-660 Pertumbuhan rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii, Eucheuma striatum, dan Eucheuma

denticulatum di perairan Boalemo, Gorontalo

Oleh: Pustika Ratnawati, Nelly Hidayanti Sarira, dan Nova Fransisca Simatupang ... 661-668 Pertumbuhan kultur talus dan aklimatisasi rumput laut Gracilaria gigas

Oleh: Siti Fadilah, Rohama Daud, dan Rosmiati ... 669-674 Pemetaan keramba jaring apung ikan laut di Teluk Pegametan dan Teluk Penerusan

Kabupaten Buleleng, Bali

Oleh: I Nyoman Radiarta dan Erlania ... 675-682 Analisis kesesuaian lahan budidaya rumput laut di Kabupaten Sumba Timur Provinsi

Nusa Tenggara Timur

Oleh: I Nyoman Radiarta dan Erlania ... 683-690 Performansi nila srikandi dan nila merah dalam meningkatkan produksi udang windu

sistem polikultur di tambak marginal

Oleh: Markus Mangampa ... 691-698 Ikan hias laut potensial Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah

Oleh: Ahmad Musa, I Wayan Subamia, dan Rina Hirnawati ... 699-704 Periode bukaan mulut, laju serapan kuning telur, dan panjang total pada larva

ikan gurami

(9)

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015

xi

Penerapan seleksi varietas untuk produksi bibit unggul pada kawasan budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii di Teluk Serewe, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat Oleh: Petrus Rani Pong-Masak, Anang Hari Kristanto, Irsyaphiani Insan, dan Endhay

Kusnendar ... 713-725 Pengembangan bibit rumput laut, Kappaphycus alvarezii dengan metode seleksi

varietas di Boalemo, Gorontalo

Oleh: Petrus Rani Pong-Masak dan Bambang Priono ... 727-734 Dinamika kualitas air pada pendederan ikan tengadak (Barbonymus schwanenfeldii)

Oleh: Yosmaniar, Ani Widiyati,dan Arinta Dwi Hapsari ... 735-743 Peranan fotoperiod terhadap sintasan dan pertumbuhan ikan gabus (Channa striata)

pada fase pendederan

Oleh: Adang Saputra dan Dewi Puspaningsih ... 745-754 Penelitian dan pengembangan budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei)

pola ekstensif plus di lahan marginal

Oleh: Markus Mangampa... 755-763 Perbanyakan rumput laut Gracilaria sp. hasil kultur jaringan di tambak

Oleh: Rohama Daud, Sri Redjeki Hesti Mulyaningrum, dan Emma Suryati ... 765-768 Analisa karakteristik sedimen Sungai Pangkajene Kepulauan dan tanah tambak

di sekitarnya (studi kasus kematian ikan massal di Sungai Pangkajene Kabupaten Pangkep Provinsi Sulawesi Selatan)

Oleh: Mudian Paena, Andi Indra Jaya Asaad, dan Rezki Antoni Suhaimi ... 769-779 Kondisi kualitas air pada pemeliharaan kepiting bakau (Scylla paramamosain) secara

resirkulasi dengan kepadatan yang berbeda

Oleh: Muhammad Nur Syafaat, Gunarto, dan Sahabuddin ... 781-788 Analisis pengaruh faktor lingkungan budidaya tambak terhadap produktivitas tambak

di Kecamatan Tayu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah

Oleh: Ruzkiah Asaf, Erna Ratnawati, dan Akhmad Mustafa ... 789-800 Karakteristik sedimen dalam tandon pengendapan limbah tambak udang vaname

super intensif

Oleh: Muhammad Chaidir Undu, Makmur, dan Mat Fahrur ... 801-806 Pertumbuhan dan perkembangan eksplan rumput laut Gracilaria verrucosa dan G. gigas

pada aklimatisasi di tambak

Oleh: Sri Redjeki Hesti Mulyaningrum, Andi Parenrengi, dan Emma Suryati ... 807-817 Perbedaan laju pertumbuhan karang Montipora digitata hasil propagasi pada kedalaman

yang berbeda di Pulau Aur Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat

Oleh: Ofri Johan dan Sri Cahyaningsih Herminawati ... 819-827 Karakterisasi metode budidaya terhadap respons pertumbuhan rumput laut

Sargassum sp.

Oleh: Muslimin dan Petrus Rani Pong-Masak ... 829-838 Pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii, Eucheuma denticulatum, dan Eucheuma

striatum pada budidaya laut berbasis integrated multi trophic aquaculture (IMTA)

di Teluk Tomini, Gorontalo

Oleh: Wiwin Kusuma Perdana Sari, Muslimin, dan Nova Fransisca Simatupang ... 839-845 Kajian pencemaran nitrogen dan fosfor dari aktivitas budidaya ikan dalam keramba

jaring apung di Teluk Pegametan

(10)

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015

xii

Pemeliharaan benih kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) dengan rasio pakan berbeda dalam sistem resirkulasi

Oleh: Wawan Andriyanto, Muhammad Marzuqi, dan Ni Wayan Widyastuti ... 857-863 Kelimpahan plankton dan makrobentos pada budidaya ikan sistem akuaponik

multilokasi

Oleh: Yohanna Retnaning Widyastuti dan Yosmaniar ... 865-871 Pengaruh media pemeliharaan bersalinitas terhadap perkembangan telur ikan torsoro

(Tor soro)

Oleh: Vitas Atmadi Prakosodan Deni Radona ... 873-879 Peningkatan kualitas pembenihan ikan belida (Notopterus chitala) dengan menggunakan

teknik penyinaran

Oleh: Nuryadi dan Lies Setijaningsih ... 881-885 Pengaruh frekuensi pemaparan moluskisida niklosamida terhadap pertumbuhan dan

sintasan benih ikan nila (Oreochromis niloticus)

Oleh: Yosmaniar dan Feriana Megawati ... 887-892 Kajian model pengembangan budidaya kerapu hybrid di Lombok Timur,

Nusa Tenggara Barat

Oleh: Anang Hari Kristanto, I Nyoman Adiasmara Giri, dan Tatam Sutarmat ... 893-899 Karakterisasi limbah sedimen tambak udang vaname (Litopenaeus vannamei) super

intensif dengan kepadatan berbeda

Oleh: Hidayat Suryanto Suwoyo, Suwardi Tahe, dan Mat Fahrur ... 901-913 Pemanfaatan rumput laut (Gracilaria verrucosa) untuk mengontrol kualitas air pada

budidaya udang windu (Penaeus monodon) di tambak

Oleh: Burhanuddin dan Erfan Andi Hendrajat ... 915-922 Pengaruh faktor pengelolaan budidaya tambak terhadap produktivitas tambak di

Kecamatan Tayu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah

Oleh: Erna Ratnawati, Ruzkiah Asaf, dan Akhmad Mustafa ... 923-929 Analisis jaringan kerja pada persiapan tambak teknologi super intensif di Kabupaten Takalar

berdasarkan critical path method (CPM) dan program evaluation and review technique (PERT)

Oleh: Andi Indra Jaya Asaad, Makmur, dan Rachman Syah ... 931-938 Analisis faktor pengelolaan yang memengaruhi produktivitas tambak di Kabupaten

Tuban Provinsi Jawa Timur

Oleh: Utojo dan Ruzkiah Asaf ... 939-948 Efektivitas karbon aktif Cocos nucifera L untuk meningkatkan sintasan dan pertumbuhan

benih ikan cardinal tetra (Paaracheirodon axelrodi)

Oleh: Nurhidayat, Toni Rudi Hartanto, dan Armen Nainggolan ... 949-956 Pengaruh jenis substrat berbeda terhadap produksi larva ikan rainbow merah perot

(Glossolepis incisus)

Oleh: Siti Subandiyah dan Tutik Kadarini ... 957-964 Performa ikan patin siam (Pangasianodon hypophthalmus) di lahan gambut: model

penerapan iptek budidaya ikan patin di Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah

Oleh: Evi Tahapari, Kusdiarti, Tulus, dan Endhay Kusnendar ... 965-972 Performansi pertumbuhan dan kandungan karaginan rumput laut Kappaphycus alvarezii

yang dibudidayakan pada lokasi yang berbeda di perairan Teluk Tomini, Gorontalo

(11)

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015

xiii

Pertumbuhan larva udang windu strain cepat tumbuh dan seleksi calon induk asal tambak

Oleh: Syarifuddin Tonnek, Muhammad Nur Syafaat, dan Haryanti ... 979-983 Penerapan iptek budidaya udang windu (Peneaus monodon) di Kabupaten Brebes,

Jawa Tengah

Oleh: Joni Haryadi, Endhay Kusnendar, dan Shofihar Sinansari ... 985-992 Identifikasi dan pola pertumbuhan isolat zooplankton asal Banyuwangi

Oleh: Rina Puji Astuti, Ibnu Rusdi, dan Gede S. Sumiarsa... 993-1001 Pemanfaatan tanah rayap untuk menghilangkan daya rekat telur ikan patin siam

(Pangasianodon hypopthalmus)

Oleh: Raden Roro Sri Pudji Sinarni Dewi dan Ristyana Kusuma Widita ... 1003-1007 Perbedaan intensitas cahaya pada pembenihan ikan belida (Notopterus chitala)

Oleh: Nuryadi dan Lies Setijaningsih ... 1009-1014 Karakteristik air buangan limbah budidaya udang vaname super intensif

Oleh: Mat Fahrur, Makmur, dan Muhammad Chaidir Undu ... 1015-1026 Penentuan konsentrasi vitelogenin hasil purifikasi dengan metode DC protein assay

dan protein A280

Oleh: Rina Hirnawati dan Ahmad Musa ... 1027-1032 Performa nanomagnetik chitosan sebagai kandidat mikro filter untuk meningkatkan

kualitas budidaya ikan hias

Oleh: Nurhidayat, Erdawati, dan Muhammad Yamin ... 1033-1038 Pendederan benih ikan tengadak (Barbonymus schwanefeldi) dengan pemberian

pakan alami, pakan buatan, dan kombinasinya di kolam

Oleh: Ani Widiyati ... 1039-1045 Pemijahan ikan gabus (Channa sriata bloch, 1793) secara alami pada wadah budidaya

di Cijeruk, Bogor

Oleh: Irin Iriana Kusmini, Rudhy Gustiano, Vitas Atmadi Prakoso, Faridhuddin Ath-tar,

dan Fera Permata Putri ... 1047-1053 Sistem seleksi pada kebun bibit rumput laut sebagai solusi pengembangan budidaya

rumput laut di Gorontalo Utara

Oleh: Bambang Priono dan Petrus Rani Pong-Masak ... 1055-1063 Pembesaran dan pemijahan ikan tuna sirip kuning, Thunnus albacares di bak beton dan

keramba jaring apung

Oleh: Jhon Harianto Hutapea, Ananto Setiadi, dan Gunawan ... 1065-1072 Pemberian hormon 17-methyltestosterone secara oral terhadap perkembangan gonad

calon induk ikan kerapu bebek, Cromileptes altivelis

Oleh: Ahmad Muzaki, Ida Komang Wardana, Sari Budi Moria Sembiring, Hirmawan

Tirta Yuda, dan Haryanti ... 1073-1079 Pertumbuhan dan sintasan yuwana abalon (Haliotis squamata) pada pendederan di bak

dengan berbagai metode

Oleh: Ibnu Rusdi, Bambang Susanto, Fitriyah Husnul Khotimah, dan I Gusti Ngurah

Permana ... 1081-1089 Biota penempel pada keramba jaring apung ikan tuna sirip kuning, Thunnus albacares

di perairan Gondol

(12)

Produksi krablet kepiting bakau Scylla paramamosain, pakan stadia larvanya dikayakan dengan hufa dan vitamin C

Oleh: Gunarto dan Herlinah ... 1099-1106 Tambak plastik mulsa untuk budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei)

semi intensif

Oleh: Erfan Andi Hendarajat, Markus Mangampa, dan Burhanuddin ... 1107-1115 Perubahan konsentrasi haematologi akibat panen parsial udang vaname (Litopenaeus

vannamei) pada budidaya superintensif

Oleh: Early Septiningsih, Bunga Rante Tampangallo, dan Hidayat Suryanto Suwoyo .... 1117-1122 Kualitas warna merah pada benih ikan hias koi (Cyprinus carpio) strain kohaku

di Kabupaten Blitar

Oleh: Sukarman, I Wayan Subamia, Siti Murniasih, dan Rina Hirnawati ... 1123-1129 Konsistensi pertumbuhan larva dan benih ikan lele afrika (Clarias gariepinus) yang

dipelihara secara individual

Oleh: Bambang Iswanto, Rommy Suprapto, Huria Marnis, dan Imron ... 1131-1138 Biologi reproduksi lobster pasir, Panulirus homarus di bak pemeliharaan

Oleh: Bejo Slamet dan Ibnu Rusdi ... 1139-1144 Teknologi pendederan kelayakan usaha ikan hias arwana silver (Osteoglossum biccirhosum,

cuvier 1820) skala rumah tangga

Oleh: Agus Priyadi ... 1145-1150 Pengaruh sintasan larva ikan rainbow Papua dari lima spesies genus melanotaenia

Oleh: Tutik Kadarini dan Siti Zuhriyyah Musthofa ... 1151-1156 Peningkatan kualitas warna ikan green tiger (Puntius tetrazona)

Oleh: Sukarman, Anjang Bangun Prasetio, dan Mahestra Putra Utama ... 1157-1161 Prospek pengembangan budidaya lele mutiara dengan aplikasi probiotik dan vaksinasi

di Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta

Oleh: Bambang Priono ... 1163-1170 Pendederan ikan papuyu (Anabas testudineus) dengan optimalisasi lingkungan melalui

penggantian air pemeliharaan

Oleh: Ani Widiyati, Adang Saputra, Yosmaniar, Idil Ardi, dan Kusdiarti ... 1171-1179 Penggunaan moluskisida fentin asetat pada budidaya minapadi di sawah

Oleh: Imam Taufik ... 1181-1187

(13)

FORUM INOVASI TEKNOLOGI AKUAKULTUR 2015

Forum Inovasi Teknologi Akuakultur pada tanggal 8-9 Juni 2015, bertempat di IPB International Convention Center, Bogor Jawa Barat, P4B secara bersama-sama melakukan kegiatan FITA 2015 dengan tema “Inovasi Teknologi Akuakultur dalam Mendukung Kedaulatan Pangan dan Perikanan Lestari”.

Penyelenggaraan Forum Inovasi Teknologi Akuakultur (FITA) 2015 selain sebagai bentuk peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja kelembagaan, juga diharapkan dapat menjadi akselerator bagi pembangunan perikanan budidaya di Indonesia sekaligus sebagai media komunikasi bagi pelaku perikanan budidaya melalui pengenalan hasil-hasil penelitian, pengembangan, dan perekayasaan teknologi, pameran di bidang perikanan budidaya.

P4B sebagai penanggung jawab pelaksanaan FITA 2015, melaksanakan acara dalam bentuk presentasi dan diskusi dua arah baik pada sesi presentasi Keynote Speaker, presentasi oral dan poster hasil litbang perikanan budidaya. Pada sesi presentasi Keynote Speaker, narasumber nasional dan internasional yang berkenan hadir dan memberikan presentasi adalah Prof. Shunsuke Koshio (Kaghoshima University - Jepang), Dr. Farshad Shishechian (CEO Blue Aqua Internationa - Singapura), dan Dr. Fatuchri Sukadi.

Selama dua hari pelaksanaan Seminar Ilmiah FITA 2015, yang terbagi atas 5 sesi utama, terdapat 166 peneliti atau perwakilan peneliti yang mempresentasikan makalah secara oral/langsung. Adapun rincian pelaksanaan Seminar Session adalah sebagai berikut: Sesi Teknologi Akuakultur Berkelanjutan (80 judul); Sesi Nutrisi dan Teknologi Pakan (16 judul); Sesi Genetika dan Reproduksi (41 judul); dan Sesi Kesehatan Ikan (29 judul).

Dari pelaksanaan Seminar Ilmiah FITA 2015, beberapa indikator keberhasilan yang dapat dicapai adalah sebagai berikut :

1. sebanyak 186 judul telah diterima dan dilakukan proses editing dan review oleh editorial board; 2. 166 judul terpilih untuk dipresentasikan pada FITA 2015;

3. 3 judul dimasukkan dalam Jurnal Litbang Akuakultur, terbitan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya edisi tahun 2015;

4. 147 judul dipublikasikan dalam bentuk Prosiding FITA 2015.

Pelaksanaan FITA 2015 juga mendapatkan perhatian besar dari media massa yaitu dengan mempublikasikan pelaksanaan kegiatan FITA 2015 diantaranya adalah Tabloid AKUAMINA, TrobosAqua, Agrina, RRI, Radar Bogor dan Harian Pelita yang memberikan ulasan eksklusif tentang pelaksanaan FITA.

Selain pelaksanaan seminar dan pameran, pada FITA 2015 ini diselenggarakan juga acara penandatanganan kesepakatan bersama antara Kepala Balitbang KP dengan Bupati Pinrang Sulawesi Selatan tentang “Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di bidang Kelautan dan Perikanan” dan Kepala Balitbang KP dengan Bupati Temanggung, Jawa Tengah tentang “Kerjasama Penelitian, Pengembangan dan Pengkajian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di bidang perikanan” serta penyerahan sertifikat ISO 9001.2008 kepada Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut, Gondol dan Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Air Payau, Maros.

Prosiding ini merupakan laporan dan penutup dari seluruh rangkaian kegiatan Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015. Secara umum penyelengaraan FITA 2015 telah berhasil dilaksanakan secara baik dan panitia mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak yang telah ikut mensukseskan forum ini. Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan yang mungkin saja tidak memuaskan peserta dan pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, untuk itu atas nama panitia kami menyampaikan permohonan maaf dan mengharapkan masukan, kritik maupun saran yang membangun untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan-kegiatan semacam ini dimasa yang akan datang.

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015

xv

(14)

Semoga dengan diselenggarakannya kegiatan Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015 serta telah diterbitkannya prosiding hasil seminar semuanya dapat memberikan manfaat dan ikut beriyur dalam pengembangan perikanan budidaya di Indonesia.

(15)

819

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015

PERBEDAAN LAJU PERTUMBUHAN KARANG Montipora digitata HASIL PROPAGASI

PADA KEDALAMAN YANG BERBEDA DI PULAU AUR KABUPATEN PESISIR SELATAN,

SUMATERA BARAT

Ofri Johan dan Sri Cahyaningsih Herminawati

Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias Jl. Perikanan No. 13, Pancoran Mas, Depok 16436

E-mail: ofrijohan@kkp.go.id

ABSTRAK

Kegiatan budidaya atau propagasi karang sangat penting dilakukan untuk mendukung permintaan pasar karang hias sehingga tidak lagi mengandalkan ekploitasi dari alam. Pemilihan lokasi yang cocok dapat mendukung tingkat keberhasilan kegiatan propagasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan propagasi karang hias Montipora digitata pada kedalaman yang berbeda di Pulau Aur, Sumatera Barat. Penelitian menggunakan rangkaian kawat yang menghubungkan antar sembilan buah substrat yang ditempatkan pada dua kedalaman yang berbeda: 3 m dan 5 m. Parameter tingkat keberhasilan yang diamati adalah laju pertumbuhan tinggi (linear extention) dan pertambahan diameter. Hasil analisis data dengan menggunakan two-ways anova diperoleh bahwa tidak terdapat perbedaan pertumbuhan secara dimensi diameter baik perbedaan kedalaman maupun waktu pengamatan (P>0,05). Sementara data pertambahan panjang terdapat perbedaan pada waktu pengamatan yaitu antara bulan September dan bulan Desember. Karang Montipora digitata lebih cepat pertumbuhan panjang pada kedalaman 5 m di bulan Desember yang dicirikan dengan peningkatan salinitas.

KATA KUNCI: propagasi karang, Montipora digitata, perbedaan kedalaman

PENDAHULUAN

Propagasi karang atau budidaya karang merupakan salah satu cara karang bereproduksi secara aseksual atau memperbanyak diri dengan bantuan tangan manusia dengan metode fragmentasi karang dan ditempelkan pada substrat yang dibuat sesuai tujuan propagasi karang hias atau rehabilitasi kondisi terumbu karang. Propagasi karang memiliki tingkat keberhasilan hidup lebih tinggi dibandingkan dengan karang yang berasal dari hasil reproduksi seksual, karena melalui proses pemilihan lokasi penempatan yang cocok dengan syarat tumbuh karang, di samping itu, fragmentasi dengan bantuan tangan manusia yang telah memahami cara hidup karang dengan baik, dan adanya perawatan terhadap kompetisi dengan alga dan faktor penganggu lainnya.

Propagasi karang sudah lama dilakukan. Margos (1974) telah melakukan propagasi dua jenis karang di Teluk Kanehoe, Hawaii. Propagasi karang sudah pernah dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi karang yang mati seperti yang terjadi di Guam; di mana karang mati akibat adanya pembuangan air panas dari Tanguisson Power Plant (Birkeland et al., 1979). Auberson (1982), Alcala et al. (1982), dan Yap & Gomez (1984; 1985) telah lama melaporkan tentang propagasi karang di Filipina. Sementara Bouchon et al. (1981) melaporkan keberhasilan propagasi karang di Laut Merah. Produksi karang dengan metode fragmentasi lebih banyak dilakukan pada jenis karang tertentu dengan tingkat keberhasilan yang tinggi terutama pada karang bercabang (Highsmith, 1982).

Penelitian propagasi karang di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1998 di Pulau Pari Kepulauan Seribu, Jakarta. Kemudian dilanjutkan dengan penelitian-penelitian lainnya dengan mengujicobakan hampir semua jenis karang yang menjadi target dalam perdagangan. Penelitian tentang tingkat keberhasilan propagasi karang terhadap tiga jenis karang Acropora donei, A. formosa, dan A. acuminata (Johan et al., 2008); propagasi untuk mendukung perdagangan karang hias (Johan et al., 2007). Penelitian tentang tingkat keberhasilan propagasi karang tujuan rehabilitasi kondisi karang masih sedikit dilakukan di Indonesia dengan pengamatan pada kedalaman yang berbeda.

(16)

820

Perbedaan laju pertumbuhan karang Montipora digitata ... (Ofri Johan)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan propagasi karang pada kedalaman 3 m dan 5 m dengan menggunakan rangkaian kawat yang menghubungkan antar substrat dengan pengamatan dalam waktu berbeda.

METODE PENELITIAN

Waktu dan Lokasi Penelitian

Kegiatan penelitian dilakukan selama empat bulan mulai dari September-Desember 2005 yang berlokasi di Pulau Aur Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Kegiatan propagasi dilakukan di dua kedalaman yang berbeda yaitu kedalaman 3 m dan 5 m.

Bahan dan Peralatan

Jenis karang yang ditransplantasikan adalah Montipora digitata, serta substrat yang terbuat dari beton yang sudah dirangkai menjadi satu unit yang berukuran 1 m x 1 m. Setiap unitnya terdiri atas sembilan substrat. Alat yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas alat pembuatan substrat (cangkul, timba, sendok semen), alat SCUBA, alat pengambilan dan pemotongan induk karang (pahat, palu, tang keranjang, bak penampung fragmen karang, kawat), kamera bawah air, skala 0,01 mm, alat tulis bawah air, tali plastik pengikat karang (panjang 15 cm), pH meter, turbiditi, dan kapal sebagai alat transpor ke lokasi penelitian.

Proses Propagasi

Pengambilan fragmen karang yang akan ditransplantasikan dilakukan pada lokasi yang berdekatan dengan lokasi karang yang akan ditransplantasi. Selain itu, kedua lokasi ini berada pada kedalaman yang berbeda. Bibit karang diperoleh dari induk koloni karang dengan menggunakan alat pemotong karang. Pengangkutan bibit dengan menggunakan wadah keranjang yang berlubang-lubang. Proses pengangkutan ini harus tetap berada dalam air. Selanjutnya bibit karang ini, dipindahkan pada substrat yang telah disiapkan dengan cara mengikatkan bibit ke tonggak yang ada pada substrat dengan menggunakan tali plastik (Cable tie) (Gambar 1).

Pengukuran Laju Pertumbuhan

Pertumbuhan karang diukur sebulan sekali pada ketelitian 0,01 cm dengan menggunakan alat kaliper (jangka sorong);

a. Pengukuran pertumbuhan tinggi dan diameter fragmen karang (Gambar 1). Pengukuaran dilakukan langsung di dalam air, mulai dari bagian batang yang berada di dasar substrat. Hasil pengukuran pada bulan berikutnya dikurangi dengan data sebelumnya merupakan pertumbuhan karang selama satu bulan.

Gambar 1. Metode penggukuran tinggi, diameter dari fragmen karang yang dipropagasi dan bentuk rangkaian substrat

(17)

821

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015

b. Substrat dan fragmen karang dibersihkan dari alga-alga yang menempel dengan sikat, selama satu bulan sekali.

Pertumbuhan karang dalam waktu tertentu dapat dihitung dengan formula berikut: G = dL / dT

Keterangan:

G = pertumbuhan (mm/bulan) dL = perubahan panjang (mm) dT = pertumbuhan waktu (bulan)

Pengukuran Parameter Kualitas Perairan

Pengukuran parameter kualitas air dilakukan secara insitu setiap bulan meliputi suhu air (°C) dengan menggunakan termometer air raksa, salinitas (ppt) dengan refraktometer, kecepatan arus (m/ det) dengan current drouge, turbiditas (NTU) dengan turbidimeter, dan pH menggunakan alat pH meter.

Rancangan Percobaan

Penelitian pertumbuhan karang dirancang dengan menggunakan faktorial pola rancangan acak lengkap (RAL) dengan dua perlakuan yaitu kedalaman dan waktu pengamatan, dan lima ulangan. Model rancangan yang digunakan:

yij =  + i + j + ij i = 2...t j = 6...b Keterangan:

yij = nilai tengah pengamatan pada satuan percobaan dalam kelompok ke-j yang mendapat perlakuan ke-i

 = nilai tengah umum i = pengaruh perlakuan ke-i j = pengaruh kelompok ke-j

ij = pengaruh sisa pada satuan percobaan dalam kelompok ke-j yang mendapat perlakuan ke-i t = jumlah perlakuan

b = jumlah kelompok

Proses pengolahan data menggunakan sofware SPSS two-ways anova (Afifi & Clark, 1996). Komponen variabel pertumbuhan tinggi, diameter dengan dua perbedaan kedalaman dengan masing-masing perlakuan pada selang kepercayaan 95% (

= 0,05).

HASIL DAN BAHASAN Kondisi Umum Perairan

Parameter fisika kimia perairan yang diukur di stasiun penelitian meliputi parameter suhu, salinitas, kecerahan, dan kedalaman. Pertumbuhan terumbu karang dipengaruhi oleh parameter fisika dan kimia lingkungan. Kondisi perairan yang baik sangat menentukan pertumbuhan karang. Secara umum kondisi lingkungan penelitian memiliki kisaran suhu 29°C-30°C; salinitas 27‰-33‰; dan kecerahan 12,56-14,87 m. Selama penelitian penetrasi cahaya matahari menembus sampai ke dasar tempat terumbu karang diteliti berdasarkan hasil pengamatan data kecerahan yang didapat rata 14,01 m; kondisi perairan tempat penelitian dilaksanakan merupakan lingkungan yang dapat mendukung pertumbuhan karang.

Perairan tempat penelitian memiliki kisaran suhu 29°C-30°C seperti terlihat pada Gambar 2. Karang masih mempunyai batasan toleransi terhadap kondisi suhu lingkungan. Suhu minimum 15°C dan maksimum 36°C merupakan batasan toleransi karang yang masih dapat mempertahankan hidupnya. Nybakken (1992) menunjukkan bahwa karang memiliki toleransi terhadap suhu yang lebih tinggi dari suhu optimum untuk pertumbuhan yaitu 36°C-40°C.

(18)

822

Perbedaan laju pertumbuhan karang Montipora digitata ... (Ofri Johan)

Interval salinitas perairan selama penelitian yaitu 27‰-33‰ (Gambar 3). Kondisi salinitas yang cocok untuk pertumbuhan karang meliputi salinitas di atas 30‰ dan di bawah 35‰. Salinitas yang terukur pada saat penelitian menunjukkan kondisi salinitas yang baik untuk pertumbuhan terumbu karang. Secara umum salinitas di perairan Pulau Aur pada bulan September-Desember berkisar 30,33‰.

Penelitian dilakukan pada kedalaman 3 m dan 5 m dan cahaya matahari masih dapat menembus dasar perairan. Kecerahan berkisar antara 12,56-14,87 m (Gambar 4), sehingga cahaya matahari masih dapat mencapai dasar perairan secara optimal. Pentingnya kecerahan perairan sangat dibutuhkan proses simbiosis dengan zooxanthellae untuk pembentukan kerangka kapur yang disebut dengan proses kalsifikasi. Cahaya merupakan faktor penting dalam peroses fotosintesis pada simbion tersebut.

Gambar 2. Grafik sebaran suhu perairan 30 29,83 29 28,4 28,6 28,8 29 29,2 29,4 29,6 29,8 30 30,2

September November Desember

Su h u ( oC) Bulan 0 5 10 15 20 25 30 35

September November Desember

Sa li n it as (%) Bulan Gambar 3. Grafik perubahan salinitas

(19)

823

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015

Selain dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari, kecerahan juga dipengaruhi sedimen tersuspensi. Melibatkan kecerahan yang bernilai 14,01 m; maka perairan ini memiliki sedimen teruspensi yang tinggi. Melihat kondisi kecerahan pada lokasi penelitian, maka lingkungan tersebut merupakan tempat yang cocok untuk pertumbuhan karang Montipora digitata.

Pertumbuhan Karang

Hasil pengamatan pertumbuhan karang selama penelitian diperoleh hasil rata-rata pertambahan diameter sebesar 0,51 mm/bulan dan pertambahan panjang 0,66 mm/bulan. Secara detail pertambahan diameter dan panjang karang dapat dilihat pada Gambar 5. Hasil penelitian lain dilaporkan memperoleh laju pertumbuhan lebih tinggi yaitu 0,009 cm/minggu; apabila dikonversi menjadi perbulan maka diperoleh rata-rata 0,036 cm/bulan atau 3,.6 mm/bulan dari hasil pengamatan pertumbuhan karang

Gambar 4. Grafik kecerahan perairan 14,87 14,6 12,56 11 12 13 14 15 16

September November Desember

K ec er ah an (m ) Bulan

Gambar 5. Laju pertumbuhan karang Montipora digitata pada kedalaman 3 m dan 5 m selama penelitian

(20)

824

Perbedaan laju pertumbuhan karang Montipora digitata ... (Ofri Johan)

di Biorock di Gili Trawangan, Lombok (Damayanti et al., 2011). Penelitian lain menyatakan rata-rata 30,5 mm/tahun atau 2,5 mm/bulan (Heyward and Collins, 1985), berarti juga lebih tinggi dibandingkan dengan hasil penelitian di Pulau Aur.

Rendahnya laju pertumbuhan karang di Pulau Aur dibandingkan dengan lokasi Gili Trawangan, Lombok karena ada perbedaan metode propagasi yang digunakan, di mana metode rangkaian kawat substrat penempatannya menempel ke substrat sehingga karang yang baru dipropagasi akan sangat mudah terpengaruh oleh adukan pasir atau sedimen apabila adanya arus dan ombak. Berbeda dengan metode Biorock yang menempatkan karang pada besi yang didesain sedemikian rupa memiliki nilai estetika, posisi karang propagasi lebih tinggi, dan jauh dari substrat dasar yang memiliki dampak dari pengadukan pasir dan sedimen. Sesuai dengan pendapat Tomascik (1991) bahwa pertumbuhan dan perkembangan karang akan terhambat dengan adanya sedimentasi. Penelitian lain menyatakan bahwa sedimentasi akan memengaruhi tutupan karang hidup dan keanekaragaman karang (Pratomo

et al., 2012).

Hasil analisis statistik dengan menggunakan two-ways anova diperoleh hasil bahwa laju pertumbuhan diameter karang Montipora digitata pada perlakuan kedalaman 3 m dan 5 m, dan perlakuan perbedaan waktu pengamatan adalah tidak berbeda nyata (P>0,05). Sedangkan pengamatan pada laju pertumbuhan panjang (linear extention) karang, berbeda nyata pada perbedaan waktu pengamatan yaitu antara bulan September dan Desember (P<0,05), dan perlakuan perbedaan kedalaman tidak berbeda nyata (P>0,05). Parameter yang mendukung tingginya laju pertumbuhan panjang hanya dicirikan dengan meningkatnya salinitas mencapai 33‰, namun masih dalam skala mendukung pertumbuhan karang secara optimal.

Meskipun secara statistik tidak berbeda nyata, namun terlihat bahwa rata-rata pertambahan diameter karang Montipora digitata dari awal pengamatan hingga akhir penelitian lebih tinggi pada kedalaman 5 m (1,48 mm) dibandingkan dengan kedalaman 3 m (0,6 mm); seperti terlihat pada Gambar 6. Hal ini disebabkan tingkat stres karang propagasi pada kedalaman 3 m lebih tinggi dibandingkan dengan kedalaman 5 m karena adanya pengaruh arus atau ombak. Rangkaian kawat tempat substrat karang propagasi sering terbalik akibat adanya ombak pada kedalaman 3 m

Gambar 6. Perkiraan rata-rata pertumbuhan diameter karang Montipora

digitata pada kedalaman 3 m dan 5 m pada pengamatan bulan

(21)

825

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015

dibandingkan dengan kedalaman 5 m. Hal ini mengganggu laju pertumbuhan meskipun pada saat penggamatan berikutnya dilakukan perbaikan bagi posisi yang terbalik.

Pengamatan pertumbuhan panjang karang (liniear extention) Montipora digitata tidak berbeda nyata pada perlakuan perbedaan kedalaman (P>0,05), namun berbeda nyata pada perlakuan bulan yaitu antara bulan September dengan bulan Desember (P<0,05). Pertambahan panjang sejak awal pengamatan hingga akhir pengamatan lebih tinggi pada kedalaman 5 m (1,78 mm) dibandingkan dengan kedalaman 3 m (0,84 mm); seperti terlihat pada Gambar 7. Perbedaan laju pertumbuhan panjang karang ini disebabkan karang pada kedalaman 3 m membutuhkan waktu untuk pulih dari pengaruh rangkaian substrat yang terbalik akibat adanya ombak atau arus.

KESIMPULAN

Laju pertumbuhan karang Montipora digitata lebih cepat pada bulan Desember yang dicirikan dengan dukungan parameter kualitas perairan yang optimum dan parameter salinitas lebih tinggi dibandingkan dengan dua bulan sebelumnya. Sementara laju pertumbuhan diameter karang tidak berbeda nyata antara kedalaman 3 m dan 5 m.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih penulis ucapkan pada Pemerintah Daerah dan Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat yang telah mendukung pelaksanaan penelitian. Ucapan terima kasih juga diucapkan pada Tim Peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Budidaya yang terlibat langsung dalam pelaksanaan penelitian. Kemudian ucapan terima kasih kepada Amin Afriadi sebagai Mahasiswa Universitas Bung Hatta (NIM 0110016211002) juga telah terlibat membantu dalam pengambilan data. Semoga data dan tulisan ini dapat bermanfaat sebagai bahan informasi dan mendukung dalam pengelolaan kawasan konservasi di parairan di mana lokasi penelitian dilakukan dan sekitarnya.

Gambar 7. Perkiraan rata-rata pertumbuhan diameter karang

Montipora digitata pada kedalaman 3 m dan 5 m pada

(22)

826

Perbedaan laju pertumbuhan karang Montipora digitata ... (Ofri Johan)

DAFTAR ACUAN

Afifi, A.A., & Clark, V. (1996). Computer-aided multivariate analysis. Third Edition. Chapman & Hall. 480 pp.

Alcala, A.C., Gomez, E.D., & Alcala, L.C. (1982). Survival and growth of coral transplants in Central Philippines. Kalikasan, 11(1), 136-147.

Auberson, B. (1982). Coral transplantation: an approach to the re-establishment of damaged Kalikasan. 11(1), 158-172.

Birkeland, C., Randall, R.H., & Grimm, G. (1979). Three methods of coral transplantation for the purpose of rg-establishing a coral community in the thermal effluent area of the Tanguisson Power Plant. Univ. of Guam Harine Lab. Tech. Rep. No. 60, 24 pp.

Damayanti, L.P.A., Ahyadi, D.A.C., & Sabil, A. (2011). Growth rate of Acropora Formosa and Montipora

digitata transplanted on Biorock in Gili Trawangan. Journal of Indonesia Coral Reefs, 1(2), 114-119.

Heyward, A.J., & Collins, J.D. (1985). Growth and sexual reproduction in the scleractinian coral Montipora digitata (Dana). Australian Journal of Marine and Freshwater Research, 36(3), 441-446.

Highsmith, R.C. (1982). Reproduction by fragmentation in corals. Mar. Ecol.Prog. Ser., 7, 207-226. Johan, O., Soedharma, D., & Suharsono. (2008). Tingkat keberhasilan transplantasi karang batu di

Pulau Pari Kepulauan Seribu, Jakarta. J. Ris. Akuakultur, 3(2), 289-300.

Johan, O., Hadie, W., Saputra, A., Haryadi, J., & Listyanto, N. (2011). Budidaya karang hias mendukung perdagangan karang hias yang berkesinambungan. J. Ris. Akuakultur, 2(3): 419-428.

Maragos, J.E. (1974). Coral transplantation: a method to create, preserve and manage coral reefs. Sea Grant Advisory Report UNIEISEAGRANT-AR-74-03, CORHAR-14, 30 pp.

Nybakken, J.W. (1988). Biologi laut: suatu Pendekatan Ekologi. (terjemahan : M. Eidman, Koessoebiono, D.G. Bengen, Malikusworo, Sukristijono) PT Gramedia. Jakarta, hlm. 325-363.

Pratomo, A.F., Yuniarti, & Riyantini, I. (2012). Pengaruh sedimentasi terhadap kondisi teruumbu karang di perairan Pulau Abang Kota Batam. Jurnal Perikanan Kelautan, 3(3). (Abstrak).

Tomascik, T., Mah, A.J., Nontji, A., & Moosa, K. (1997). The ecology of the Indonesian Seas: Part One. Periplus Edition (HK) Ltd. Singapore.

Yap, H.T., & Gomez, E.D. (1984). Growth of Acropora pulchra ii. Responses of natural and transplanted colonies to temperature and day length. Mar. Biol., 81, 209-215.

Yap, H.T., & Gomez, E.D. (1985). Growth of Acropora pulchra iii. Preliminary observation effects of transplantation and sediment on the growth and survival of transplants. Har. Biol., 87, 203-209.

(23)

827

Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2015

DISKUSI

Nama Penanya:

Asda Laining

Pertanyaan:

Mengapa jenis karang ini yang dicoba propagasinya ?

Tanggapan:

Gambar

Gambar  1. Metode  penggukuran  tinggi,  diameter  dari  fragmen  karang  yang  dipropagasi dan  bentuk  rangkaian  substrat
Gambar  2. Grafik sebaran suhu perairan30 29,83 2928,428,628,82929,229,429,629,83030,2
Gambar  5. Laju  pertumbuhan  karang  Montipora  digitata  pada  kedalaman  3  m  dan  5  m selama  penelitian
Gambar  6. Perkiraan  rata-rata  pertumbuhan  diameter  karang  Montipora digitata  pada  kedalaman  3  m  dan  5  m  pada  pengamatan  bulan September, November, dan Desember
+2

Referensi

Dokumen terkait

Ibnu Hajar, “Syariat Islam dan Hukum Posiif di Indonesia” dalam Jurnal Al- Mawarid, edisiXVI, Yogyakarta: Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia,

Dari tiga data tanggal Hijriah yang tertulis dalam Qanun Aceh di atas, bisa dipastikan kriteria kalender Hijriah yang dimaksud dalam Qanun Nomor 11 tahun 2002

Aktivitas laporan keuangan IAI Wilayah DKI Jakarta dibagi atas penerimaan dan pengeluaran tidak terikat meliputi Keanggotaan, Pendidikan Profesi Berkelanjutan (PPL),

Mempunyai rekadaya dan rayuan maut, bibirnya tebal, hidungnya besar, lehernya pendek, badannya tinggi, wajahnya ada tahi lalatnya atau ciri dari pada penyakit, warnanya

Ini sejalan dengan prinsip responsibility to protect (R2P) yang menyatakan bahwa, kedaulatan negara mensyaratkan tanggung jawab, dan tanggung jawab utama terkait

Limfadenitis adalah peradangan pada kelenjar getah bening yang terjadi akibat terjadinya infeksi dari suatu bagian tubuh maka terjadi pula peradangan pada kelenjar getah

Berdasarkan sosialisasai yang dilakukan APINDO cabang Lampung, informan memahami bahwa program amnesti pajak merupakan program pemerintah berupa pengampunan pajak yang