• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Branchless Banking dalam Peraturan Perbankan di Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Branchless Banking dalam Peraturan Perbankan di Indonesia"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BRANCHLESS BANKING DALAM PERATURAN

PERBANKAN DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum

Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana

Jandri Samapta Siregar 312009064

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Kata pengantar

Suatu penelitian di bidang hukum memiliki tujuan untuk memberikan sumbangan idea atau gagasan untuk pengembangan ilmu hukum khususnya yang berhubungan dengan hukum perbankan. Penelitian tersebut penulis tuangkan dalam suatu tulisan karya tulis ilmiah guna dikajikan sebagai skripsi. Skripsi

penulis yang berujudul “ Branchless Banking Dalam Peraturan Perbankan Di

Indonesia” merupakan salah satu bagian dari upaya penulis dalam memenuhi syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Penelitian dan penulisan skripsi ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan Branchless Banking dalam perbankan di Indonesia, sehingga dapat memahami Branchless Banking yang ada di Indonesia.

Pada penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis akan memaparkan pokok

– pokok pembahasan dalam 3 (tiga) bab, yaitu :

BAB I – Pendahuluan

Pada Bab ini, penulis akan memaparkan secara umum mengenai permasalahan yang akan diangkat sebagai penulisan skripsi ini.

BAB II – Pembahasan

(7)

Branchless Banking yang ditulis dalam bentuk tinjauan pustaka serta memberikan hasil dan analisa tentang berbagai macam pengaturan mengenai Branchless Banking di Indonesia yang belum diatur secara tegas dalam hukum Indonesia.

BAB III – Penutup

Pada Bab ini, penulis memberikan kesimpulan dan saran atas permasalahan yang diangkat dalam penulisan skripsi ini dan sudut pandang penulis sehingga untuk kedepannya dapat diterapkan dalam system hukum di Indonesia

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh Karena itu berbagai kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis hanya bisa berharap bahwa penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Salatiga, 10 Mei 2016

(8)

ABSTRAK

Salah satu fungsi Bank ialah sebagai lembaga intermediasi, yang menghimpun dan menyalurkan dana ke masyarakat. Untuk mencapai fungsi bank terbentuklah Branchless banking sebagai jasa keuangan diluar kantor bank konvensional dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi serta agen ritel bukan bank. Lahirnya Branchless Banking memudahkan Bank dalam akses layanan Perbankan dan Layanan Keuangan di Indonesia. Sehingga dapat mendoronng pertumbuhan ekonomi yang semakin merata diseluruh Indonesia. Hanya di Indonesia Branchless Banking belum diatur secara tegas oleh undang – undang, tetapi jika dilihat dari berbagai peraturan perundang – undangan terlihat branchless banking telah diatur. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa peraturan Bank Indonesia dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Adapun model Branchless Banking: 1) Konvensional (Bank Based Model); 2) Non Konvensional ( Non-Bank Based Model); 3) Hybrid Model. Pada dasarnya hubungan hukum dalam model Branchless Banking ini adalah hubungan hukum yang terjadi antara bank dengan pihak terikat dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama penyelenggaraan Branchless Banking.

(9)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PERSETUJUAN ii

LEMBAR PENGUJIAN………iii

LEMBAR HASIL UJIAN………..iv

LEMBAR HASIL UJIAN………...v

LEMBAR HASIL UJIAN………..vi

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI vii UCAPAN TERIMAKASIH viii KATA PENGANTAR ..x

DAFTAR ISI xii

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.6

Sistematika Penulisan 13

BAB II PEMBAHASAN

A. Kajian Pustaka 14

A.1 Pengertian Branchless Banking ….. 14

A.2 Pengaturan Branchless Banking 19

1. Undang – undang Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagai mana telah diubah dengan Undang – undang Nomor 10 Tahun 1998 19 2. Undang – undang Otoritas Jasa Keuangan Nomor 21

Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa keuangan 27

(11)

A.3 Sistem Hukum Perbankan 37

A.4 Hubungan hukum antara pihak principal dengan agen 39

B. Pembahasan 41

B.1 Pengaturan Branchless Banking Dalam Sistem Hukum Perbankan Di Indonesia 41

B.2 Hubungan Hukum Dalam Branchless Banking 44

C. Kesimpulan 48

C.1 Kesimpulan 48

C.2 Saran 49

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan Travel Ban yang dibentuk oleh Trump Administration dianggap memiliki pengaruh gelombang islamofobia karena menargetkan 8 negara mayoritas Muslim sebagai

571 PK/PDT/2008, meskipun termohon peninjauan kembali I (pengugat kopensi) dalam posita dapat membuktikan hubungan hukum antara termohon peninjauan kembali I (pengugat kopensi)

Interaksi antara panjang pipa dengan laju lair udara dan interaksi laju alir udara dengan laju alir air serta interaksi panjang pipa dengan laju alir mempunyai nilai yang

Analisis meliputi analisis data hasil validasi oleh validator ahli dengan skor rata-rata 3,08 dari skor maksimum ideal 4, angket respon siswa dengan skor rata-rata

menit sebelum ujian dimulai. Peserta WAJIB membawa kartu tanda pengenal berupa KTP/Surat Keterangan Pengganti KTP bagi yang belum memiliki KTP. Alamat lokasi pelaksanaan CAT

Selain itu bijih emas akan mempunyai luas permukaan yang lebih besar, sehingga pada saat proses sianidasi logam emas Au akan lebih sering terjadi kontak dengan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kepercayaan diri adalah kondisi mental atau psikologis seseorang dan yakin pada kemampuan

Berikut ini adalah hasil keseluruhan dari penelitian untuk video dengan Bitrate 256 kiB/s, dapat dilihat pada Gambar 4.21, pada percobaan awal pada 64 kiB/s dan 128 kiB/s,