101 BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisa atas rumusan masalah, maka dapat disimpulkan
bahwa korupsi di bidang pendidikan atau dengan kata lain korupsi terhadap
berbagai dana pendidikan atau anggaran merupakan pelanggaran HAM karena
korupsi melawan berbagai ketentuan hukum dan pandangan akademis para ahli
tentang HAM, termasuk hak atas pendidikan.
Karena itu, dapat dielaborasi suatu pandangan hukum bahwa: :
1. Secara Universalitas, korupsi merusak harkat dan martabat manusia karena
hukum telah memastikan bahwa umat manusia menghendaki kebebasan,
persamaan, persaudaraan dan perdamaian;
2. Secara Moralitas, korupsi adalah praktek busuk dan buruk yang dilakukan
seseorang atau kelompoknya dengan jalan pengambilan secara tidak sah
atau melawan hukum melalui penyalahgunaan kekuasaan dan kewenangan
terhadap kepentingan publik, yang bersifat manipulatif, egoistis, menindas
dan berseberangan dengan tujuan hukum seperti keadilan dan ketertiban;
termasuk yang mau dicapai lewat visi dan misi pendidikan.
3. Secara Konstitusionalitas, korupsi, apalagi korupsi dana pendidikan,
bertentangan dengan tujuan nasional Indonesia untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa;
4. Secara Humanitas, korupsi bertentangan dengan kesadaran akal budi dan
102
dan memelihara kasih sayang (compassion) kepada anak-anak yang masih
berusia sekolah. Senyatanya sudah ada prinsip hukum yang diakui secara
internasional dan juga sudah diterima dan seharusnya berlaku di Indonesia
secara sungguh-sungguh, bahwa setiap anak membutuhkan
penghormatan, perlindungan dan pemenuhan atas
kepentingan-kepentingan terbaiknya. Hukum membebankan tanggungjawab itu
terutama kepada pemerintah dan negara.
B. Saran
Masih diperlukan pendalaman terutama untuk membuat akurasi
pendekatan berkaitan dengan pemulihan hak-hak atas pendidikan sebagai akibat