• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 692009023 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 692009023 Full text"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.

Pendahuluan

Pasar merupakan tempat perjual belian barang - barang untuk kebutuhan manusia. Dengan berkembanya jaman pasar pun memiliki cakupan yang lebih besar yang dikenal dengan istilah supermarket. Saat ini supermarket merajalela dikota besar dan kecil dengan menjual bermacam – macam produk dari berbagai brand. Namun banyak brand yang kurang dikenali oleh konsumen karena kurangnya visual merchandising yang mendukung di supermarket. Salah satunya brand Mizone yang diprosuksi oleh PT. AQUA Golden Mississippi yang ingin merebut mangsa pasar dalam kategori minuman isotonik terutama dari produk Pocari Sweat yang telah terlebih dahulu merajai dalam kategori minuman isotonik [1]. Mizone gencar melakukan promosi didalam supermarket besar maupun kecil di Jakarta, khususnya di supermarket Giant Semanggi untuk merebut mangsa pasar dari produk Pocari Sweat.

Visual merchandising adalah merancang penataan produk yang rapi, mudah dilihat dan menarik ditempat yang tepat dan sesuai untuk memperkenalkan sebuah brand kepada konsumen. Visual merchandising dapat mencuri perhatian dan minat konsumen untuk berhenti, melihat dan akhirnya membeli produk tersebut. Banyak visual merchandising yang kurang menarik minat konsumen karena kurang adanya multimedia yang mendukung, warna perusahaan kurang sesuai dan layout yang berantakan. Dengan demikian visual merchandising dengan visualisasi 3D dapat menjadi salah satu solusi sebagai media promosi untuk meningkatkan daya minat konsumen dan penjualan.

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka dilakukan penelitian tentang perancangan visual merchandising disertai dengan visualisai 3D sebagai media promosi yang sesuai dan efektif bertema anak muda dan ibu kota Jakarta sehingga dapat mencitrakan dan mempresentasikan brand Mizone, serta dapat membantu menarik minat konsumen khususnya di Giant Semanggi Jakarta.

2.

Tinjauan Pustaka

Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Monica Satya Perwabani dengan judul skripsi “Perancangan Visual Merchandising Brand De Shalma” menyatakan bahwa visual merchandising dapat menjadi sebuah media promosi yang mencitrakan sebuah brand yang diangkat dengan lebih cepat, sesuai dan efektif, serta dapat meningkatkan penjualan [2].

(2)

2

Gambar 1 display berbentuk check on counter (COC)

Perancangan dan pengaplikasian brand Mizone sebelumnya yang telah dilakukan oleh CV. Auto66 Production dengan membuat display berbentuk check on counter (COC) dengan tema pegawai kantoran menggambarkan pegawai kantoran sedang berdiskusi dengan penuh semangat dan keceriaan. Dari perancangan yang telah dibuat bertujuan sebagai media promosi dan memperkenalkan produk baru Mizone 1,5 liter, penanaman nama brand Mizone kepada target konsumen brand Mizone.

Berdasarkan permasalahan yang ada serta dilihat dari penelitian dan perancangan sebelumnya, maka dilakukan perancang yang lebih besar dan lebih mendekati konsumen dengan merancang visual merchandising brand Mizone disertai dengan video 3D yang dapat memperkenalkan dan mencitrakan brand Mizone bertema anak muda dan ibu kota Jakarta yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan minat konsumen untuk membeli produk Mizone. Kelebihan atau keunggulan dari visual merchandising yang telah dibuat bila dibandingkan dengan dua penelitian dan perancangan sebelumnya adalah pernacangan yang lebih besar dan lebih mendekati target konsumen, warna perusahaan yang menonjol dan mencitrakan produk Mizone bertema kehidupan anak muda di kota Jakarta yang disertai dengan video visualisasi 3D untuk media pendukung dan penjelasan produk di setiap rak yang ada.

Visual merchandising adalah kombinasi tanpa batas dari beberapa elemen seperti warna, tekstur, aroma, pencahayaan, pergerakan dan konsep tata suara. Visual merchandising merupakan titik pusat warna, aksesoris dan mempunyai sifat menjelaskan. Visual merchandising merupakan suatu cara bagi pengelola supermarket dan brand agar barang dagangannya dapat terjual [4].

(3)

3

Produk display adalah penataan atau pemajangan produk pada sebuah rak atau tempat tertentu dan biasanya penataanya mempresentasikan secara menyeluruh [5]. Penataan produk display merupakan hal yang sangat penting dalam visual merchandising dan berfungsi sebagai attraction.

Signage memiliki arti yang berbeda – beda tergantung pada ruang lingkupnya. Arti signage didalam visual merchandising adalah sebuah tanda yang berfungsi untuk memberikan informasi yang jelas pada sebuah brand tertentu.

Grafis di dalam visual merchandising berperan penting yang bermanfaat untuk memperlihatkan warna dari sebuah brand agar lebih mudah dikenali dan cepat diingat [5]. Desain grafis harus memiliki kekuatan visual yang memikat dan informatif. Dari sebuah grafis dapat pula menampilkan tema dan gaya tertentu sesuai dengan brand yang disandangnya.

Dalam proses merchandise ini adalah proses pengelolaan barang dagangan. Bagaimana menyusun berbagai barang yang dijual secara rapi dan unik yang dampaknya akan sangat mempengaruhi konsep visual merchandising.

Tipografi adalah ilmu mempelajari tentang huruf dan merupakan seni memilih dan menata huruf untuk menciptakan kesan khusus, sehingga pembaca dapat membaca semaksimal mungkin pesan yang disampaikan [6]. Tipografi didalam visual merchandising sebagai sarana memperjelas maksud tertentu seperti sign kategori, informasi promosi sebuah produk, dan selogan brand yang diusung.

Warna adalah faktor yang sangat penting dalam komunikasi visual. Warna dapat memberikan dampak psikologis, sugesti, dan suasana bagi yang melihatnya [6]. Di masing – masing negara dan budaya mempunyai presepsi tersendiri dalam mengartikan sebuah warna.

Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video, dan animasi secara terintegrasi. Multimedia juga bisa berarti penggunaan komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi [7].

Animasi berasal dari bahasa Yunani “ anima “ yang berarti memberi kehidupan, sedangkan digital bisa diartikan komputer atau alat elektronik yang canggih. Animasi digital bisa diartikan memberikan sifat – sifat benda agar berkesan hidup dengan menggunakan komputer dan alat – alat canggih lainnya. Animasi terbagi dalam lima jenis meliputi character animation, motion graphic animation, visualization, visual effect, dan interactive animation [8].

Post modern adalah gaya desain yang mencampuran antara macam – macam tradisi dan masa lalu. Karya – karya post modern biasanya mempunyai makna ganda ( dual-coding atau mixture of meaning ) dan anti rasional. Ciri – ciri post modern adalah mengadung unsur komunikatif yang bersifat local atau popular, membagkitkan kenangan historik, berkonteks urban, menerapkan konteks ornamentasi, bersifat representasional, plural, berwujud metaforik, dan bentuk tidak mengikuti fungsi. Post modern mempunyai beberapa aliran diantaranya ekletisme, deskontruksi, dan hiperealitas [9].

(4)

4

mendeskripsikan dan representasi dari keadaan sebenarnya menuju keadaan yang akan diciptakan. Maket terbagi dalam berbagai jenis diantaranya arsitektur, mekanikal, structural, diorama, dan simulasi [10].

Analisa peluang pasar yang cermat dapat menuntun kepada peluang pasar yang alternatif bagi produk yang sudah ada atau produk baru [11].

Analisa kompetitif adalah aspek penting dalam strategi pemasaran yang nantinya memberikan keunggulan bagi perusahaan dibanding kompetitornya[11].

Target pemasaran harus ditentukan oleh perusahaan tidak secara intuitif. Untuk cara ini dalam jangka waktu dekat mungkin berhasil, tetapi tidak untuk jangka panjang. Target pasar seharusnya dibagi – bagi ke dalam sejumlah segmen yang kemudian dipilih untuk dijadikan focus kegiatan pemasaran dan promosi. [11].

Tabel 1 Analisis produk Mizone dan Pocari Sweat

Analisis Mizone Pocari Sweat

Strengths - Hadir dalam beragam sensasi rasa unik.

- Promosi dengan media elektronik

Weakness - Tidak hadir dalam kemasan kaleng dan sacheet.

- Hadir dalam satu rasa.

- Belum adanya visual merchandising.

Opportunity - Membuat visual merchandising

di supermarket untuk menarik daya tarik konsumen

- Mizone hadir dalam beragam rasa dan 2 kategori.

3.

Metode Penelitian

(5)

5

Gambar 2 Bagan perancangan visual merchandisingbrand Mizone

Seperti yang dilihat penelitian pada gambar 1 bagan perancangan visual merchandising brand Mizone yang dikembangkan dari metode cyclic strategy. Langkah pertama dalam perancangan adalah mendapatkan brief dari pihak brand Mizone. Tahap pertama adalah mengumpulkan data dan menganalisis data yang dikumpulkan setelah mendapatkan brief dari pihak brand Mizone. Tahap kedua adalah perancangan karya, setelah karya selesai dibuat yaitu tahap ketiga desain akhir atau hasil implementasi, maka melanjutkan tahap keempat yaitu pengujian karya kepada pihak brand Mizone untuk mengetahui seberapa besar perancangan ini berhasil dan diterima. Apabila pihak brand memberikan respon negatif, maka kembali lagi ke tahap kedua yaitu revisi perancangan. Apabila respon pihak brand positif, maka melanjutkan langkah terakhir yaitu hasil perancangan visual merchandising. Setelah masuk dalam langkah ini karya dalam bentuk maket dan video sudah selesai dikerjakan. Pada langkah ini juga akan dilakukan pengujian kembali kepada masyarakat umum yang bertempat tinggal di Jakarta, bapak Arnando A. selaku seorang pengusaha yang sukses dalam bidang visual merchandising sejak tahun 2002 dan mahasiswa desain komunikasi visual yang mengerti mengenai visual merchandising untuk lebih memperkuat keberhasilan pembuatan karya secara kualitatif maupun kuantitaf dengan melampirkan final artwork.

Brief adalah langkah awal sebelum pengumpulan data dan melakukan perancangan. Brief dari pihak brand Mizone sebagai titik acuan terpenting dalam perancangan ini. Adapun briefing yang menjadi acuan adalah kurang adanya peningkatan penjualan produk Mizone, image brand kurang begitu menonjol dan menarik dalam penataan rak, Mizone ingin merebut mangsa pasar dari produk Pocari Sweet dalam kategori minuman isotonik.

Pengumpulan Data dan Analisis

(6)

6

a. Data Visual

Data Visual didapat dengan cara melakukan pengambilan foto secara langsung pada tempat lokasi penjualan dan beberapa diperoleh dari pihak brand Mizone meliputi :

• Layout blue print Giant Semanggi Jakarta.

File final artwork ( FA ) brand Mizone high resolution dalam format .psd dan .ai.

Guidelines untuk brand Mizone.

Beberapa data visual yang diperoleh dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3 Beberapa data visual yang telah dikumpulkan

b. Data Verbal

Pengumpulan data verbal untuk perancangan visual merchandising ini didapat dengan cara membaca buku yang berkaitan untuk menunjang kelengkapan data untuk promosi brand Mizone dengan media utama visual merchandising. Karya tulis dan perancangan lain juga menjadi patokan perbandingan dari penulisan dan pembuatan perancangan visual merchandising ini. Selain membaca buku dilakukan wawancara kepada Bapak Arthur Renaldo Victor Iroth selaku wakil dari pihak brand Mizone untuk mengetahui informasi tentang keinginan pihak brand. Adapun point yang dapat diambil dari hasil wawancara adalah sebagai berikut :

• Dalam perancangan visual merchandising brand Mizone di Giant Semanggi Jakarta disesuaikan dengan target konsumen brand Mizone yaitu anak muda.

• Karena perancangan visual merchandising brand Mizone dilakukan di kota Jakarta, maka tema yang diangkat disesuaikan dengan target konsumen brand Mizone.

• Perancangan akan dilakukan pada rak beer, carbonated, mineral water, powder drink, isotonic, syrup, RTD tea, energy drink, RTD juice, RTD coffee, steril milk dan UHT milk.

Target konsumen brand Mizone berdasarkan pengumpulan data dan brief yang telah dilakukan adalah sebagai berikut [13]:

a. Segmentasi Geografis

Target pasar Mizone adalah semua kalangan dari mulai kalangan bawah hingga kalangan atas terutama untuk anak muda seperti target

konsumen brand Mizone yang bertempat tinggal di Jakarta dan

(7)

7

b. Segmentasi Demografis

• Usia : 18-35 tahun (pemuda, pemudi dan dewasa )

• Jenis kelamin : Laki-laki, perempuan

• Pekerjaan : Pelajar, mahasiswa, dan karyawan

c. Segmentasi Psikografis

Mempunyai aktivitas yang dinamis, semangat dan ingin selalu fokus dalam aktivitas.

Perancangan

Konsep Visual Merchandising

Sesuai dengan tujuan perancangan visual merchandising sebagai media promosi untuk memperkenalkan, mencitrakan dan meningkatkan daya minat konsumen kepada produk Mizone, maka dibuat konsep sesuai dengan citra brand Mizone sebagai minuman isotonik untuk anak muda. Konsep perancangan visual merchandising brand Mizone ini adalah postmodern yang menggabungkan dua unsur yaitu keadaan nyata dan seni yang bertema kota Mizone. Visual merchandising ini dirancang pada kota Jakarta, maka dibuat kota kecil untuk Mizone dengan konten-konten yang ada saling berkaitan dan disesuaikan dengan keadaan nyata kota Jakarta dari kalangan menengah bawah hingga kalangan menengah atas. Berdasarkan karakteristik target konsumen, maka konsep visual merchandising yang ditampilakan bergaya anak muda dengan tipografi dekoratif yang dinamis, warna – warna cerah yang disesuaikan dengan warna brand Mizone dan bentuk visual yang membangun presepsi aktif dan dinamis. Selain itu, untuk membangun kedekatan dengan target konsumen, tema kota Mizone secara visual diadaptasi dari kota Jakarta dan menggunakan ikon – ikon yang identik dengan Jakarta. Ikon – ikon tersebut adalah gedung, rumah, warung rombong, metro mini, tiang lampu jalan, halte bis dan taman bunga.

(8)

8

Gambar 4 Konsep visual merchandising brand Mizone berupa sketsa kasar

a. Tiang Lampu Jalan

Konsep tiang lampu jalan sebagai lampu penerangan jalan dikota, diadaptasi dari bentuk tiang lampu yang ada di jalan protokol. Tiang lampu jalan dalam perancangan visual merchandising dialih fungsikan menjadi sarana pemutaran iklan-iklan Mizone versi terbaru maupun versi lama. Dilengkapi dengan LCD TV dan suara yang menunjang multimedia yang ada. Terdapat tempat seperangkat komputer dan alat VGA splitter didalam bagian lantai. Sedangkan konsep grafis untuk objek tiang lampu jalan adalah menyerupai tiang lampu yang terletak pada perempatan tengah jalan. Pada tulisan “ Mizone City “ terbuat dari neon box yang mengartikan kota Mizone yang aktif. Terdapat lampu downlight yang terletak pada rak display yang berfungsi sebagai menandakan produk baru dari brand Mizone

Tiang lampu jalan ini juga difungsikan sebagai signage area mamasuki kota Mizone. Terdapat tempat display produk dibagian tubuh tiang yang berfungsi sebagai display produk terbaru brand Mizone dan dapat diisi dengan 8 buah botol. Peletakan tiang lampu ini adalah paling depan dari visual merchandising brand Mizone yang lain agar dapat menarik konsumen untuk masuk lebih jauh kedalam visual merchandising brand Mizone yang ada. Ukuran global untuk tinggi 290 centimeter dan lebar dari tampak samping 169,5 centimeter.

b. Rumah

(9)

9

setelah singage area kota Mizone, karena mengingat sejarah awalnya PT. AQUA GOLDEN MISSISSIPPI. Sedangakan konsep grafis untuk objek rumah adalah menyerupai rumah pada umumnya. Terdapat batu bata dan genting rumah yang dibuat dalam versi sederhana. Pada header mencitrakan siluet – siluet aktivitas sehari – hari yang berlatar pada perkampungan seperti orang bejualan, berangkat bekerja dan sekolah.

Apabila diisi dengan produk Mizone akan memuat 1898 buah botol. Ukuran global end gondola rumah adalah 199,5 centimeter untuk tinggi, panjang 117 centimeter dan lebar 66,5 centimeter. Sedangakan untuk rak rumah tinggi 209,5 centimeter, panjang 206 centimeter dan lebar 133 centimeter.

c. Warung Rombong

Konsep warung rombong ini sebagai simbol warung untuk kalangan menengah bawah yang sering terdapat pada pinggir-pinggir jalan kota Jakarta. Tidak dipungkiri untuk kalangan mahasiswa, pegawai, supir taksi, angkot dan anak sekolah sering membeli minuman di warung rombong saat pulang atau setelah beraktivitas. Sedangkan konsep grafis pada objek warung rombong ini adalah menyerupai warung rombong pada umumnya, tetapi dibuat dalam versi moderen. Pada header mencitrakan siluet – siluet aktivitas anak muda ditepi jalan, dan berbelanja. Latar tempat terletak pada sekeliling tepi jalan seperti tempat warung rombong yang terdapat pada tepi – tepi jalan.

Apabila rak ini diisi dengan produk Mizone akan memuat 1895 buah botol. Ukuran end gondola warung rombong adalah 211,5 centimeter untuk tinggi, panjang 113 centimeter dan lebar 66,5 centimeter. Sedangakan untuk rak rumah tinggi 201,5 centimeter, panjang 206 centimeter.

d. Metro Mini

Konsep bis metro mini sebagai simbol sarana transportasi sekaligus sebagai ciri khas Jakarta yang kadang kala dapat menjadi tempat penjualan minuman Mizone oleh penumpang bis melalui perantara pedangan asongan yang ikut naik di dalam bis. Metro mini adalah salah satu ikon alat transportasi umum yang terdapat pada ibu kota Jakarta. Sedangkan konsep grafis pada objek bis metro mini ini adalah menyerupai warna bis metro mini aslinya. Pada header mencitrakan siluet – siluet aktivitas didalam bus metor mini seperti pengamen dan para penumpang bis. Latar tempat terletak pada jalan raya yang melewati gedung – gedung bertingkat.

Apabila rak ini diisi dengan produk Mizone akan memuat 1641 buah botol. Ukuran global objek metro mini adalah 199,5 centimeter untuk tinggi, panjang 284 centimeter dan lebar 131 centimeter.

e. Halte Bis

(10)

10

pusat trasportasi dari mulai mulai pelajar, pegawai, dan mahasiswa ketika ingin bepergian menggunakan jasa transportasi umum. Sedangkan Konsep grafis pada objek halte bis ini adalah siluet – siluet aktivitas pelajar yang sedang menunggu bis yang ingin berhenti pada halte bis. Latar tempat terletak pada tepi jalan raya.

Apabila rak ini diisi dengan produk Mizone akan memuat 1405 buah botol. Ukuran global objek end gondola halte adalah 214,5 centimeter untuk tinggi, panjang 113 centimeter dan lebar 79,5 centimeter. Sedangakan untuk rak rumah tinggi 214,5 centimeter, panjang 216 centimeter dan lebar 113 centimeter.

f. Taman Bunga

Konsep taman bunga disini sebagai simbol area hiburan dan rekreasi untuk menenangkan sejanak setelah penat beraktivitas dan ingin menjernihkan kembali pikiran di hari libur. Di taman bunga ini sering sekali dikunjungi oleh anak muda yang ingin berjalan-jalan, hingga pegawai kantoran beserta keluarganya untuk sekedar berekreasi. Taman bunga disini juga menjadi simbol kesegaran didalam kota. Ketika taman bunga ramai dikunjungi oleh masyarakat, taman bunga ini juga bisa dijadikan landang uang oleh pedagang asongan. Sedangkan konsep grafis pada objek floor display taman bunga adalah siluet – siluet aktivitas orang yang sedang berekreasi pada sebuah taman pada pagi hari seperti berlari –lari, berjalan – jalan dengan hewan peliharaan dan bersantai – santai menikmati segarnya udara taman. Terdapat price tag yang berbentuk Mizone ikon yang berguna untuk menginformasikan harga produk Mizone yang terletak pada floor display.

Apabila rak ini diisi dengan produk Mizone akan memuat 409 buah botol. Ukuran global untuk tinggi 150 centimeter, panjang 240 centimeter dan lebar 100 centimeter.

g. Gedung

Konsep gedung menjadi simbol kemegahan dan masyakrakat kelas menengah keatas. Gedung sering dijadikan tempat bekerja oleh masyarakat yang aktif dan dinamis. Ukuran global untuk tinggi 380 centimeter, panjang 74 centimeter dan lebar 54 centimeter. Sedangkan konsep grafis pada objek pilar berbentuk gedung adalah siluet – siluet gedung bertingkat yang terletak pada ibu kota Jakarta. Pilar gedung ini menyimbolkan aktivitas orang yang sedang bekerja di sebuah kantor.

h. Header dan trotoar

(11)

11

yang menunjukkan tema kota Jakarta dan talent brand Mizone. Ukuran global untuk tinggi 357,5 centimeter, panjang 2457 centimeter.

i. Tiang Penunjuk Jalan

Konsep tiang penunjuk jalan sebagai penunjuk arah dijalan dikota. Namun tian penunjuk jalan disini dialih fungsikan menjadi sign category untuk rak end gondola. Sedangkan konsep grafis pada objek tiang penunjuk jalan sama dengan tiang – tiang penunjuk jalan seperti umumnya. Tetapi warna yang digunakan adalah warna corporate brand Mizone. Ukuran global untuk tinggi 330 centimeter dan panjang 106,5 centimeter.

j. Video Visualisasi 3D

Video Visualisasi visual merchandising dalam bentuk 3D adalah video yang menggambarkan suasana ketika sedang berbelanja didalam supermarket. Video ini juga menjelaskan kategori produk yang terletak disetiap rak yang ada dan nantinya akan diputar secara berulang – ulang bersamaan dengan media iklan Mizone yang lain di televisi yang ada. Karena jarak visual merchandising brand Mizone yang panjangnya berjarak 27,95 meter dan belum tentu dilewati para pengunjung, maka video ini berfungsi sebagai gambaran singkat tentang visual merchandising brand Mizone yang dapat dilihat oleh para pengunjung dari jarak jauh dan dapat menjadi sebagai penarik perhatian.

Pada tahap pertama yang akan dilakukan perancangan visual merchandising brand Mizone adalah membuat konsep sesuai dengan referensinya dalam bentuk sketsa kasar. Sketsa dari perancangan visual merchandising brand Mizone dapat dilihat pada gambar 5.

(12)

12

Setelah pembuatan konsep video secara garis besar, kemudian dilakukan pembuatan storyboard sebagai gambaran singkat tentang video 3D sebagai media pendukung. Adapun storyboard video 3D dapat dilihat pada tabel.2.

Tabel 2 Storyboard video visualisasi 3D visual merchandising brand Mizone

Sen

Mizone, rtd juice, rtd coffee sound : john debney

4 FS

High angle 00 : 01 : 07 s

Animasi metro mini, penjelasan

konsep dan kategori produk

(13)

13

water,UHT milk,rtd sound : john debney

8

LS

MLS

High angle Right panning

Dolly

00 : 02 : 16 s

Animasi memvisualkan visusal merchandising brand Mizone

sound : john debney

9 CS

Eye level 00 : 02 : 35 s

Animasi credit tittle sound : john debney

Setelah membuat perancangan sketsa yang sesuai dengan referensi, berikutnya dilakukan proses pemodelan dengan merancang ke bentuk 3D dari perancangan skesta, sehingga diharapkan dapat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Hasil implementasi pemodelan 3D visual merchandising brand Mizone dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6 (1) Tiang Lampu Jalan, (2) Gedung, (3) Tiang Penunjuk Jalan, (4) Taman Bunga, (5) Metro Mini, (6) Halte Bis, (7) Warung Rombong, (8) Header dan Trotoar, (9) Rumah.

4.

Hasil dan pembahasan

Perancangan Visual Merchandising

a. Layout

Setelah melalui beberapa proses revisi desain oleh dari pihak brand Mizone, pada akhirnya dipilih desain maket yang sesuai dengan pencitraan brand Mizone. Hasil akhir dari desain layout dapat dilihat pada gambar 7.

(14)

14

b. Tiang Lampu Jalan

Perancangan objek ini terletak di paling kiri dan kanan dari rak – rak yang lain. Tiang lampu jalan ini berguna sabagai menarik perhatian konsumen yang dilangkapi dengan suara dan LCD televisi untuk sarana pemutaran iklan – iklan produk Mizone. Selain sebagai sarana pemutaran iklan, tiang lampu jalan ini dijadikan sebagai display produk terbaru brand Mizone.

c. Rumah

Perancangan selanjutnya adalah rak berbentuk rumah. Karena brand Mizone adalah anak dari PT. AQUA Golden Mississippi, maka bentuk rumah ini disimbolkan menjadi segi historik dari sejarah PT. AQUA Golden Mississippi yang awal mula merintis menjual produk dari rumah ke rumah. Dalam rak ini diisi produk dengan kategori beer, carbonated, RTD juice, dan steril milk. Untuk grafis rak ini adalah aktivitas dan suasana di perkampungan.

d. Warung Rombong

Karena warung rombong sering dijumpai di pinggir – pinggir jalan, maka bentuk perancangan ini dijadikan simbol kalangan menengah kebawah. Dalam rak ini diisi produk dengan katogori powder drink dan isotonic. Untuk grafis rak dalam objek adalah aktivitas anak muda di pinggir jalan.

e. Mertro Mini

Metro mini adalah salah satu ikon transportasi yang manjadi ciri khas di kota Jakarta. Dalam desain ini metro mini menyimbolakan sarana transportasi umum. Grafis dalam objek ini menggambarkan suasana perkotaan dan aktivitas didalam bis.

f. Halte Bis

Selain bis metro mini, objek halte bis ini juga menjadi simbol sarana transportasi di kota Jakrta. Grafis dalam desain ini menggambarkan pelajar yang menunggu alat transportasi umum disebuah halte.

g. Taman Bunga

Rak wagon yang berada di tengah – tengah antara rak yang lain ini di desain menjadi sebuah gambaran berbentuk taman bunga. Desain ini menjadi simbol sarana hiburan dan kesegaran di dalam kota.

h. Gedung

Pilar – pilar penyangga bangunan dimanfaatkan dan di desain menjadi sebuah bentuk gedung – gedung bertingkat sebagai ornamen di sebuah kota. Desain ini menyibolkan kalangan kelas atas dan pekerja kantoran.

j. Header dan trotoar

Sebuah kota tidak lengkap dengan adanya akses jalan raya, maka rak melingkar dan lantai dimanfaatkan sebagai ornament jalan raya.

j. Tiang Penunjuk Jalan

Untuk sarana informasi setiap kategori produk, maka dijelaskan dengan sign system berbetuk tiang penunjuk jalan yang selaras dengan ornamen kota.

(15)

15

Gambar 8 (1) Gedung, (2) Tiang Penunjuk Jalan, (3) Tiang Lampu Jalan, (4) Taman Bunga, (5) Header dan Trotoar, (6) Rumah, (7) Metro Mini, (8) Warung Rombong, (10) Halte Bis.

Perancangan Video Visualisasi 3D

Karena area perancangan visual merchandising brand Mizone tidak kecil, maka video visualisasi 3D ini membantu para pengunjung sebagai sarana inforamasi untuk menjelaskan setiap kategori produk yang terletak di setiap rak yang ada. Selain itu video ini juga menjadi gambaran singkat suasana dari perancangan visual merchandising brand Mizone. Screen capture dari hasil video visualisasi 3Dvisual merchandising brand Mizone dapat dilihat pada gambar 9.

Gambar 9 Hasil video visualisasi 3D.

Pengujian

(16)

16

dari perancangan visual merchandising brand Mizone, maka akan dilakukan pengujian kualitatif yang dilakukan kepada bapak Arnando A. selaku seorang pengusaha yang sukses dalam bidang visual merchandising sejak tahun 2002. Selain itu pengujian dilakukan secara kuantitatif oleh 60 responden. Diantaranya 30 responden orang umum yang bertempat tinggal di Jakarta dan 30 responden mahasiswa desain komunikasi visual yang mengetahui tentang visual merchandising.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada bapak Arthur Renaldo Victor Iroth selaku wakil dari brand Mizone, diperoleh hasil sebagai berikut:

a) Perancangan visual merchandising yang telah dibuat sudah mencitrakan brand Mizone yang aktif, dinamis dan anak muda.

b) Perancanganan visual merchandising yang telah dibuat sudah sesuai dengan keinginan pihak brand Mizone.

c) Perancanganan visual merchandising yang telah dibuat sudah sesuai dengan tema ibukota Jakarta dan anak muda, bentuk unik dan menarik karena bentuk yang didesain menyerupai ikonik – ikonik kota Jakarta, namun bentuk floor display masih monoton.

d) Dari seluruh elemen – elemen wagon, pilar, end gondola dan gondola sudah didesain dengan baik dan dikemas dalam bentuk yang atraktif. e) Video visualisasi sebagai media pendukung sudah dibuat dengan baik,

dapat memvisualisasikan brand Mizone, namun durasi waktu masih kurang lama di bagian memvisualkan tata letak visual merchandising brand Mizone.

f) Video visualisasi sudah menarik, atraktif, penjelasan kategori produk sudah cukup jelas dan sudah dapat memberikan informasi tentang brand Mizone yang akan disampaikan “ aktif, dinamis, anak muda “

g) Pihak brand Mizone sudah cukup puas terhadap perancangan visual merchandising brand Mizone yang telah dibuat yang disertai dengan video visualisasi sebagai memvisualisaskan visual merchandising brand Mizone dan memberikan informasi kategori produk untuk membantu konsumen dalam mencari produk – produk yang terdapat di perancangan ini.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada bapak Arnando A.selaku, diperoleh hasil sebagai berikut:

a) Pernancangan visual merchandising yang telah dibuat sudah mencitrakan brand Mizone dengan konsep bergaya anak muda dan ibu kota Jakarta. b) Dari seluruh elemen yang ada dikemas dalam bentuk yang atraktif, namun

masih kurang bermain dalam lighting dan bentuk yang smooth ( melingkar dan tumpul )

c) Pembuatan video visualisasi untuk memberikan informasi setiap kategori adalah ide yang bagus untuk membantu konsumen, menarik, animasi yang modern, dan simple.

(17)

17

moving consumers alangkah baiknya apabila menonjolkan informasi kategori saja.

Perhitungan data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan skala Likert dengan empat opsi jawaban dengan menghilangkan kategori tengah atau opsi jawaban netral. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang maupun kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang digunakan oleh peneliti [14].

Pemilihan kategori tengah atau netral akan menunjukkan keengganan responden untuk memilih tanggapan terhadap pernyataan [15]. Pemilihan kategori tengah atau netral akan mengarah kemungkinan responden tidak memiliki sikap atau pendapat, responden memiliki penilaian yang seimbang atau responden belum memberikan sikap dan pendapat yang jelas [16]. Dalam pengujian kuantitatif akan menghilangkan kategori tengah atau netral agar responden lebih memilih pernyataan secara tegas dan jelas. Untuk menghitung jumlah skor dari tiap item pilihan jawaban yang dipilih, digunakan rumus sebagai berikut.

Nilai responden = jumlah responden memilih X nilai likert

Untuk menghitung persentase nilai dari tiap jawaban dapat digunakan rumus sebagai berikut.

Presentase Per Soal ( % ) = nilai responden / nilai maximum X 100

Pengujian secara kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuisioner secara online melalui google drive. Kuisioner ini ditujukan kepada 30 orang umum yang bertempat tinggal di Jakarta dengan rentang usia 18-35 tahun. Pada tabel 3 diketahui bahwa persentase keseluruhan yang diperoleh dari pengujian kuantitaif adalah 78%. Menurut perhitungan dengan skala likert, maka hasil pengujian visual merchandising brand Mizone secara kuantitatif masuk ke dalam kriteria baik menurut perhitungan Skala Likert (antara 61% dan 80%).

Tabel 3 Hasil pengujian orang umum yang bertempat tinggal di Jakarta

Respon Nilai Pertanyaan Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

TB 1 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 3

KB 2 0 7 0 1 5 4 0 6 4 6 33

B 3 17 16 22 17 18 18 25 18 19 18 188

SB 4 13 4 8 12 7 8 5 6 7 6 76

Nilai Responden 103 81 98 101 92 94 95 90 93 90 937

Nilai Maksimum 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 1200 Presentase Per Soal

(%) 85.8 67.5 81.6 84.1 76.6 78.3 82.5 75 77.5 75

(18)

18

Sebanyak 57% responden menyatakan bahwa mengetahui merek Mizone. Sebanyak 43% responden menyatakan bahwa sangat mengetahui merek Mizone.

Sebanyak 13% responden menyatakan bahwa tidak pernah menjumpai desain rak Mizone di supermarket - supermarket di Jakarta. Sebanyak 54% responden menyatakan bahwa jarang menjumpai desain rak Mizone di supermarket - supermarket di Jakarta. Sedangkan, 23% responden menyatakan bahwa pernah menjumpai desain rak Mizone di supermarket - supermarket di Jakarta. Sedangkan, 10% responden menyatakan bahwa sering menjumpai desain rak Mizone di supermarket - supermarket di Jakarta.

Sebanyak 73% responden menyatakan bahwa diperlukannya desain rak untuk merek Mizone. Sebanyak 27% responden menyatakan bahwa sangat diperlukannya desain rak untuk merek Mizone.

Sebanyak 23% responden menyatakan bahwa perancangan visual merchandising brand Mizone sangat menarik. Sebanyak 60% responden menyatakan bahwa perancangan visual merchandising brand Mizone menarik. Sebanyak 17% responden menyatakan bahwa perancangan visual merchandising brand Mizone kurang menarik.

Sebanyak 73% responden menyatakan bahwa konsep kota dapat tersampaikan melalui perancangan ini. Sebanyak 27% responden menyatakan bahwa konsep kota sangat tersampaikan melalui perancangan ini.

Sebanyak 27% responden menyatakan bahwa konsep bergaya anak muda sangat tersampaikan melalui perancangan ini. Sebanyak 60% responden menyatakan bahwa konsep bergaya anak muda dapat tersampaikan melalui perancangan ini. Sebanyak 13% responden menyatakan bahwa konsep bergaya anak muda kurang tersampaikan melalui perancangan ini.

Sebanyak 17% responden menyatakan bahwa perancangan visual merchandising ini sangat mencitrakan brand Mizone. Sebanyak 83% responden menyatakan bahwa perancangan visual merchandising ini mencitrakan brand Mizone.

Sebanyak 20% responden menyatakan bahwa sangat diperlukannya video pendukung sebagai visualisasi desain rak. Sebanyak 60% responden menyatakan bahwa diperlukannya video pendukung sebagai visualisasi desain rak. Sebanyak 20% responden menyatakan bahwa kurang diperlukannya video pendukung sebagai visualisasi desain rak.

Sebanyak 23% responden menyatakan bahwa video visaulisasi yang telah dibuat sangat menarik. Sebanyak 64% responden menyatakan bahwa video visaulisasi yang telah dibuat menarik. Sebanyak 13% responden menyatakan bahwa video visaulisasi yang telah dibuat kurang menarik.

(19)

19

Tabel 4 Hasil Pengujian responden mahasiswa desain komunikasi visual yang mengerti tentang

visual merchandising dan visualisasi multimedia

Respon Nilai Pertanyaan Total

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

SB 4 9 8 9 11 5 2 6 13 10 13 3 89

B 3 21 19 21 18 23 26 22 16 20 15 22 223

KB 2 0 3 0 1 2 2 2 1 0 2 5 18

TB 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Nilai Responden 99 95 99 100 93 90 94 102 100 101 88 1061 Nilai Maksimum 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 1320 Presentase Per Soal

(%) 82.5 79.1 82.5 83.3 77.5 75 78.3 85 83.3 84.1 73.3

Persentase Keseluruhan 80.%

Dari tabel 4, diketahui bahwa perancangan visual merchandising brand Mizone dapat diterima oleh mahasiswa desain komunikasi visual yang mengerti tentang visual merchandising. Diketahui bahwa persentase keseluruhan yang diperoleh dari pengujian kuantitaif terhadap mahasiswa desain komunikasi visual yang mengetahui tentang visual merchandising adalah 80.03%. Menurut perhitungan dengan skala likert, maka hasil pengujian perancangan visual merchandising brand Mizone secara kuantitatif terhadap mahasiswa desain komunikasi visual masuk ke dalam kriteria baik menurut perhitungan Skala Likert (antara 61% dan 80%).

Analisa Hasil Pengujian

Dari hasil pengujian perancangan visual merchandising brand Mizone secara kualitatif diketahui bahwa perancangan visual merchandising sudah mencitrakan brand Mizone dan sudah sesuai dengan kebutuhan brand Mizone. Diketahui pula bahwa video visualisasi dapat memvisualkan brand Mizone dan memberikan informasi kepada konsumen dengan cukup baik. Bentuk – bentuk yang didesain unik, menarik dan atraktif. Selain itu juga konsep anak muda dan perkotaan sudah tergambarkan melaui pernacangan visual merchandising brand Mizone ini. Melalui pengujian secara kuantitatif diketahui bahwa perancangan visual merchandising brand Mizone dapat diterima oleh orang umum yang bertampat tinggal di Jakarta dengan rentan usia 18 – 35 tahun dan mahasiswa desain komunikasi visual Salatiga yang mengerti visual merchandising dan visualisasi multimedia dalam penilaian dari sisi desain. Tujuan perancangan visual merchandising brand Mizone untuk mencitakan brand Mizone bertema kota dan anak muda serta dapat jidikan media promosi yang efektif dan sesuai di mall Giant Semanggi.

5.

Kesimpulan

(20)

20

untuk melihat dan mencari produk dari brand Mizone. Dalam penelitian ini, visual merchandising disertai dengan video visualisasi 3D dapat mencitrakan dari brand Mizone dengan baik dan dapat diterima oleh pihak brand Mizone, masyarakat umum khususnya di kota Jakarta sebagai target konsumen.

Dalam pengembangan maupun penelitian selanjutnya terdapat beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan yaitu adanya peningkatan kualitas visual merchandising dari segi lighting dan bentuk – bentuk yang smooth. Peningkatan explorasi ide dari segi bentuk floor display. Adanya peningkatan kualitas video visualisasi dari segi informasi, durasi, animasi dan sound. Melakukan kerja sama dengan beberapa pihak brand yang lain. Melakukan perancangan di beberapa pengelola mall yang lain dan Pembuatan karya visual merchandising yang sebenarnya.

6.

Daftar Pustaka

[1] Top Brand, Top Brand 2012, http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top-brand-index-2012/ (diakses pada 2 Agustus 2013).

[2] Satya P, Monica, 2013, Perancangan Visual Merchandising Brand De Shalma”, Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

[3] Nurusshobahk, Achmad, 2009, Merchandising Sebagai Alat Komunikasi Pemasaran Produk Nestle, Malang: Universitas Islam Negeri.

[4] Kochar, Vineeta, 2013, Visual Merchandiser and Interior Design, Franchise – Plus Magazine.

[5] Jusup, Rudy Sutiono, 2009, Visual Merchandising Attraction, PT. Gramedia Pustaka Utama.

[6] Hendratman, Hendi, ST., 2006, Computer Graphics Design!., Informatika Bandung.

[7] Hofstetter, Fred T, 2001, Multimedia Literacy Third Edition, New York : McGraw-Hill.

[8] Madcoms, Andi, 2006, Aplikasi Animasi Digital, CV. Andi Offset.

[9] C, Jencks, 1989, What is Post – modernism ?, New York : St. Matin’s Press.

[10] Milss, Chriss. 2012, Merancang dengan Maket, Panduan Studio untuk Membuat Maket Perancangan Arsitektural. PT. Gramedia Pustaka Utama. [11] Morissan, M.A. 2010, Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu.

Prenada Media Group.

[12] Jonathan & Hary. 2007, Metode Riset untuk Desain Komunikasi Visual. Penerbit Andi.

[13] Renaldo, Arthur Victor Iroth, 2013, Mizone, 20 September 2013.

[14] Riduwan, Akdon. 2008, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika, Bandung : Alfabeta.

[15] Golberg, L. R. 1981, Unconfounding situational attributions from uncertain, neutral, and ambiguous ones : A psychometric analysis of descriptions of oneself and various types of other.

Gambar

Tabel 1 Analisis produk Mizone dan Pocari Sweat
Gambar 2 Bagan perancangan visual merchandising brand Mizone
Gambar 3 Beberapa data visual yang telah dikumpulkan
Gambar 4  Konsep visual merchandising brand Mizone berupa sketsa kasar
+7

Referensi

Dokumen terkait

Bahan pencampur yang digunakan untuk cabai rawit yakni talk dan serbuk sari tomat tidak mempengaruhi persentase pembentukan buah, hasil biji dan mutu benih yang

Apabila biaya yang dikeluarkan kecil atau pedagang dapat mengefisienkan produksinya maka hal ini akan membuat pedagang bisa menjual dengan harga yang murah dan produsen juga

[r]

Practicum of

Pada model ini, populasi total

Berdasarkan data-data yang diperoleh penulis dalam penelitian ini Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di AKBID Ibrahimy dapat dibuat dengan dirancang menggunakan

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas karunia- Nya maka tesis ini dapat tersusun dalam melengkapi tugas akhir untuk menyelesaikan Program

Menurut Ghozali (2011) uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu residual