• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem pendukung keputusan pemilihan pemimpin menggunakan metode analytical hierarchy process.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem pendukung keputusan pemilihan pemimpin menggunakan metode analytical hierarchy process."

Copied!
142
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

(2)

ABSTRACT

Decision Support System for Leader Election is a computer-based system that can be used to help voters choosing a leader as they wish. In this system, voters will get a decision recommendation based on the voter’s judgement for

(3)

i

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Pemimpin Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Disusun Oleh: Ade Ignatio

095314030

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)

ii

Decision Support System for Leader Election Using Analytical Hierarchy Process Method

THESIS

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements to Obtain Sarjana Komputer Degree

in Informatics Engineering Study Program

Created By: Ade Ignatio

095314030

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM INFORMATICS ENGINEERING DEPARTMENT

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY

(5)

iii

(6)
(7)
(8)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

(9)

vii

HALAMAN MOTTO

“Santai saja, semua pasti ada jalannya.”

“Apapun yang terjadi nanti, yang terpenting adalah berusaha sebaik

(10)

viii ABSTRAK

(11)

ix ABSTRACT

Decision Support System for Leader Election is a computer-based system that can be used to help voters choosing a leader as they wish. In this system, voters will get a decision recommendation based on the voter’s judgement for each candidate. Voter’s judgement is determined based on a set of subcriteria

(12)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Pemimpin Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process”. Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik informatika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu penulis dalam menulis skripsi ini. Ucapan terima kasih ditujukan kepada:

1. Mama dan kakak tercinta yang telah memberikan dukungan spiritual, moral maupun material selama masa studi berlangsung. 2. Bapak Johanes Eka Priyatma selaku dosen pembimbing yang telah

(13)

xi

3. Ibu P.H. Prima Rosa, S.Si.,M.Sc.. selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Ibu Ridowati Gunawan, S.Kom. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

5. Dyah Ayu Paramita yang telah membantu memberikan dukungan motivasi, doa dan membantu memecahkan masalah di setiap kesulitan yang dihadapi penulis.

6. Paman dan keluarga yang telah memberi inspirasi dan motivasi yang baik bagi penulis.

7. Ageng, Jeni, Unggul, Audris, Adit, Brahu, Wienda, Mirella, Fidi, Febri dan semua teman-teman Teknik Informatika angkatan 2009 lainnya, terimakasih atas semangat, bantuan, saran dan kritiknya yang sangat berarti sehingga akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.

8. Anis dan David, sebagai teman baik yang mendukung dan memotivasi penulis.

(14)

xii

Penulisan skripsi ini tentunya masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat diharapkan oleh penulis. Akhir kata, semoga penulisan skripsi ini dapat berguna untuk menambah wawasan maupun menjadi referensi bagi pembaca, terutama bagi mahasiswa Teknik Informatika.

Yogyakarta, Februari 2014

(15)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN JUDUL (INGGRIS) ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... v

HALAMAN MOTTO ... vii

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR GAMBAR ... xix

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II ... 7

LANDASAN TEORI ... 7

2.1 Pemimpin ... 7

2.1.1 Definisi Pemimpin ... 7

2.1.2 Kriteria Pemimpin yang Baik ... 8

2.2 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ... 8

2.2.1 Pengertian Dasar Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ... 9

2.2.2 Karakteristik dan Nilai Guna ... 9

2.2.3. Komponen Decision Support System ... 10

(16)

xiv

2.3.2. Metode Analytical Hierarchy Process ... 15

2.3.2.1. Pengertian Metode Analytical Hierarchy Process ... 15

2.3.2.2. Kelebihan dan Kelemahan Analytical Hierarchy Process ... 16

2.3.2.3. Prinsip dasar dan Aksioma Analytical Hierarchy Process ... 17

2.3.2.4. Pembobotan dan Perhitungan dalam AHP ... 19

BAB III ... 21

METODOLOGI PENELITIAN ... 21

3.1 Rumusan Masalah ... 21

3.1.1 Perancangan Sistem ... 23

3.1.2 Implementasi Sistem ... 24

3.1.3 Pengujian Sistem Dengan Kuisioner ... 25

3.1.4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Hasil Pengujian ... 25

3.1.5 Analisa Data ... 26

3.1.6 Penarikan Kesimpulan ... 26

BAB IV ... 27

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM ... 27

4.1 Perancangan sistem ... 27

4.1.1 Diagram Use-Case ... 27

4.1.2 Skenario Use Case ... 29

4.1.3 Diagram Aliran Data (DAD) ... 35

4.1.3.1 Diagram Konteks ... 35

4.1.3.2 DAD Tingkatan 1 ... 36

4.1.3.3 DAD Tingkatan 2 Proses Pengolahan Data Kandidat ... 37

4.1.3.4 DAD Tingkatan 2 Proses Simulasi AHP ... 38

4.1.4 Manajemen Model ... 38

4.1.5 Manajemen Data ... 41

4.1.5.1 Desain Basisdata Konseptual (Conceptual Database Design) ... 41

4.1.5.1.1 Diagram Relasi-Entitas (Entity-Relationship Diagram) ... 41

4.1.5.2 Desain Basisdata Logikal (Logical Database Design) ... 43

4.1.5.2.1 Model Relasional ... 43

4.1.5.3 Desain Basisdata Fisikal (Physical Database Design) ... 45

(17)

xv

4.1.5.3.3 Deskripsi Tabel Pekerjaan ... 47

4.1.5.3.4 Deskripsi Tabel Pendidikan ... 48

4.1.5.3.5 Deskripsi Tabel Prestasi ... 48

4.1.5.3.6 Deskripsi Tabel organisasi ... 49

4.1.5.3.7 Deskripsi Tabel Keanggotaan ... 50

4.1.5.3.8 Deskripsi Tabel Pemilih ... 51

4.1.5.3.9 Deskripsi Tabel Kriteria ... 51

4.1.5.3.10 Deskripsi Tabel Pilih ... 52

4.1.5.3.11 Deskripsi Tabel Subkriteria ... 53

4.1.6 Manajemen Dialog ... 54

4.1.6.1 Halaman Home ... 54

4.1.6.2 Halaman Simulasi ... 55

4.1.6.3 Halaman Info Kandidat ... 56

4.1.6.4 Halaman Admin/ Input Data ... 57

4.1.7 Manajemen Pengetahuan ... 57

4.2 Implementasi Sistem ... 58

4.2.1 Implementasi Manajemen Data ... 58

4.2.2 Koneksi PHP ke MySQL ... 66

4.2.3 Implementasi Manajemen Dialog ... 66

4.2.3.1 Halaman Home... 67

4.2.3.2 Halaman Profil Kandidat... 68

4.2.3.3 Halaman Simulasi ... 70

4.2.3.3.1 Halaman Simulasi –Tentukan bobot kriteria ... 70

4.2.3.3.2 Halaman Simulasi – Pilih Subkriteria ... 71

4.2.3.3.3 Halaman Simulasi – Tentukan Bobot Subkriteria ... 72

4.2.3.3.4 Halaman Simulasi – Tentukan Bobot Prioritas Tiap Kandidat .... 73

4.2.3.3.5 Halaman Simulasi – Hasil Simulasi ... 74

BAB V ... 76

PENGUJIAN DAN ANALISIS DATA ... 76

5.1 Pengujian Sistem ... 76

5.1.1 Pembagian Kategori Pernyataan Kuesioner. ... 77

(18)

xvi

5.2 Analisis Data ... 95

5.2.1 Analisis Data Kuesioner ... 95

5.2.2 Analisis Efektifitas Hasil Rekomendasi ... 102

BAB VI ... 104

PENUTUP ... 104

6.1 Kesimpulan ... 104

6.2 Saran ... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 106

Lampiran ... 108

(19)

xvii

Tabel 2. 1. Tabel perbandingan antar elemen. ... 19

Tabel 4. 1. Tabel Kandidat. ... 46 Tabel 5. 1. Daftar pernyataan untuk aspek kemudahan dipelajari. ... 78

Tabel 5. 2. Daftar pernyataan untuk aspek efisiensi. ... 80

Tabel 5. 3. Daftar pernyataan untuk aspek kemudahan diingat. ... 81

Tabel 5. 4. Daftar pernyataan untuk aspek kesalahan. ... 82

Tabel 5. 5. Daftar pernyataan untuk aspek kepuasan. ... 83

Tabel 5. 6. Daftar pernyataan berdasarkan kategori Nielsen. ... 84

Tabel 5. 7. Proporsi skor berdasarkan interval. ... 88

Tabel 5. 8. Jumlah masing-masing skor yang dipilih responden. ... 93

Tabel 5. 9. Perhitungan total skor. ... 94

Tabel 5. 10. Nilai total Learnability. ... 96

Tabel 5. 11. Nilai total Effeciency. ... 97

(20)

xviii

Tabel 5. 14. Nilai total Satisfaction. ... 101 Tabel 5. 15. Tabel jumlah pengguna yang mengikuti rekomendasi. ... 103

(21)

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1. Hubungan antar komponen SPPK ... 11

Gambar 4. 1. Diagram Use-Case. ... 28

Gambar 4. 2. Diagram Konteks... 35

Gambar 4. 3. Diagram Aliran Data Tingkatan 1. ... 36

Gambar 4. 4. Diagram Aliran Data Tingkatan 2 Proses 1. ... 37

Gambar 4. 5. Diagram Aliran Data Tingkatan 2 Proses 2. ... 38

Gambar 4. 6. Diagram Ketergantungan. ... 39

Gambar 4. 7. Diagram Relasi-Entitas. ... 42

Gambar 4. 8. Model Relasional... 44

Gambar 4. 9. Desain Halaman Home... 54

Gambar 4. 10. Desain Halaman Simulasi. ... 55

Gambar 4. 11. Desain Halaman Info Kandidat. ... 56

Gambar 4. 12. Desain Halaman Input Data. ... 57

Gambar 4. 13. Database spk. ... 65

Gambar 4. 14. Halaman Home. ... 67

Gambar 4. 15. Berita Terkini pada halaman home. ... 68

Gambar 4. 16. Halaman Profil Kandidat. ... 69

Gambar 4. 17. Data lengkap kandidat pada halaman profil kandidat. ... 69

Gambar 4. 18. Simulasi tahap menentukan bobot kriteria. ... 71

Gambar 4. 19. Simulasi tahap memilih subkriteria. ... 72

Gambar 4. 20. Simulasi tahap menentukan bobot subkriteria. ... 73

Gambar 4. 21. Simulasi tahap menentukan bobot prioritas. ... 74

(22)

xx

(23)

1 BAB I PENDAHULUAN

Di bab ini penulis akan menjelaskan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan masalah dari penelitian serta sistematika penulisan.

1.1.Latar Belakang

Rasional merupakan suatu tindakan atau pikiran yang masuk akal, sedangkan konsep rasionalitas merupakan pemikiran tentang untung dan rugi. Dalam melakukan suatu tindakan setiap orang pasti mengeluarkan biaya yang bisa berupa tenaga, materi, pikiran, bisa juga berupa kesempatan untuk menikmati hal lain. Sebagai timbal balik dari pengorbanan tersebut, akan didapatkan kepuasan dalam berbagai bentuk seperti uang, nilai, perasaan senang, atau kebanggaan. Konsep sederhana ini dapat mempengaruhi seseorang dalam mengambil suatu keputusan dari berbagai alternatif, seperti halnya pemilihan seorang pemimpin, yang meliputi presiden, kepala daerah, kepala bidang, kepala bagian, dan sebagainya.

(24)

yang memiliki kemampuan yang hampir sama sehingga akan sulit menentukan siapa calon yang harus dipilih. Kesulitan inilah yang terkadang membuat warga akan memilih calon pemimpin yang mengunjungi desanya dan memberikan santunan berupa sejumlah uang, karena mereka menganggap orang tersebut menguntungkan mereka yang saat itu memang membutuhkan uang. Mereka juga berpikir bahwa hal tersebut sesuai dengan konsep rasionalitas karena memperhitungkan keuntungan yang diperoleh apabila memilih orang tersebut. Padahal secara lebih luas konsep rasionalitas ini bisa juga didefinisikan sebagai perilaku yang memberi keuntungan social, di mana dampaknya dirasakan oleh banyak orang. Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan pertimbangan atau kriteria yang jelas dalam memilih seorang pemimpin, bukan hanya berdasarkan pemikiran rasional dan tindakan “penarik simpati” yang dilakukan oleh para calon pemimpin. Pertimbangan ataupun kriteria-kriteria tersebut nantinya menghasilkan suatu keputusan yang tepat secara obyektif dan rasional.

(25)

Dari berbagai metode pengambilan keputusan yang ada, penulis memilih metode Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai metode pengambilan keputusan yang paling sesuai. Metode ini dipilih karena memiliki struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria-kriteria yang dipilih, sampai pada subkriteria yang paling dalam. Metode Analytical Hierarcy Process membentuk skor secara numerik untuk menyusun rangking setiap alternatif keputusan berbasis pada bagaimana sebaiknya alternatif itu dicocokan dengan berbagai kriteria pembuat keputusan.

1.2.Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah :

 Sejauh mana sistem pendukung pengambilan keputusan pemilihan pemimpin dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process dapat membantu pemilih dalam memilih calon pemimpin yang terbaik.

 Sejauh mana efektivitas rekomendasi sistem mampu meningkatkan rasionalitas keputusan dari para pemilih.

1.3.Tujuan Penelitian

(26)

1.4.Manfaat Penelitian

Merujuk pada tujuan penelitian di atas maka penelitian ini sekurang-kurangnya diharapkan dapat memberikan dua kegunaan, yaitu :

 Manfaat teoritis, dapat memberikan contoh konkrit tentang pengambilan keputusan khususnya dengan metode AHP.

 Manfaat praktis, dapat memberikan masukan yang berarti bagi pemilih terkait dengan pilihan calon pemimpin yang rasional dan benar-benar sesuai keinginan pemilih itu sendiri dengan cara menentukan pilihan yang tepat dengan metode AHP.

1.5.Batasan Masalah

Penelitian akan dibatasi agar tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Beberapa hal yang membatasi penelitian ini adalah :

 Pemilihan pemimpin yang dimaksud adalah pemilihan pemimpin suatu organisasi, pemimpin negara, pemimpin daerah, dan sebagainya.

 Sistem pendukung pengambilan keputusan pemilihan pemimpin ini dibangun berbasis web.

(27)

1.6Sistematika Penulisan

1.6.1 BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan sistem, batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

1.6.2 BAB II. LANDASAN TEORI

Bab ini berisi dasar-dasar teori yang digunakan untuk membangun sistem yang meliputi Sistem Pendukung Keputusan serta metode AHP.

1.6.3 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

(28)

1.6.4 BAB IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisi rancangan dan implementasi sistem berdasarkan analisis yang telah dibuat sebelumnya. Terdiri dari tahap-tahap manajemen model, manajemen data, manajemen dialog, knowledge management, diagram aliran data, diagram use case, scenario use case dan implementasi sistem beserta penjelasannya.

1.6.5 BAB V. PENGUJIAN DAN ANALISIS DATA

Bab ini berisi pengujian sistem dan analisis hasil pengujian untuk menghitung hasil kuesioner pada sistem ini.

1.6.6 BAB VI. PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran pengembangan sistem.

1.6.7 DAFTAR PUSTAKA

Bab ini berisi daftar buku dan referensi yang digunakan dalam pembuatan laporan dan sistem.

1.6.8 LAMPIRAN

(29)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

Bab ini akan menjelaskan tentang dasar–dasar teori yang digunakan dalam penelitian, di antaranya tentang definisi pemimpin, Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan (SPPK), dan metode Analytical Hierarchy Process (AHP).

2.1 Pemimpin

Dalam penelitian ini pemilihan pemimpin menjadi topik yang memuat masalah yang akan diselesaikan, untuk itu penulis perlu menyertakan beberapa hal penting terkait dengan masalah yang dihadapi, yaitu tentang pemimpin, yang meliputi definisi pemimpin dan kriteria pemimpin yang baik.

2.1.1 Definisi Pemimpin

(30)

alat-alat yang menyakinkan, sehingga para pengikut menerimanya secara suka rela.

2.1.2 Kriteria Pemimpin yang Baik

Kriteria yang digunakan untuk menentukan kualitas dari calon pemimpin bisa bermacam-macam, tergantung pendapat masing-masing individu yang akan memilih. Sanborn (2006) menuliskan bahwa ada 6 prinsip kepeminpinan yang nantinya dapat dijadikan kriteria seorang pemimpin yang baik, yaitu kemampuan menguasai diri, kekuatan fokus, kekuatan bersama orang lain, kekuatan komunikasi persuasif, kekuatan pelaksanaan, dan kekuatan memberi. Di Indonesia, presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya tentang pelaksanaan Gerakan Nasional Penghematan Penggunaan Bahan Bakar Minyak di Istana Negara(tempo.co), juga mengungkapkan 3 kriteria utama bagi para calon pemimpin negara, yaitu integritas, kapabilitas, dan akseptabilitas (dapat diterima). Dari beberapa pendapat tersebut penulis menentukan 3 kriteria utama yang akan digunakan dalam sistem, yaitu integritas, kapabilitas, dan akseptabilitas, serta beberapa subkriteria untuk masing-masing kriteria utama.

2.2 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

(31)

2.2.1 Pengertian Dasar Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan

SPPK merupakan sistem informasi berbasis komputer yang interaktif, fleksibel, dan dapat beradaptasi yang secara khusus dikembangkan untuk membantu mencari solusi dari masalah manajemen tidak terstruktur demi penentuan keputusan yang lebih baik (Turban dan Aronson,1995). SPPK atau

Decision Support System (DSS) biasanya digunakan untuk memperluas wawasan

pengambilan keputusan sebagai bahan pertimbangan, bukan untuk menggantikan keputusannya. SPPK tidak dapat menggantikan instuisi manusia dalam pengambilan keputusan.

2.2.2 Karakteristik dan Nilai Guna

Keen (1980) mendefinisikan SPPK sebagai sistem yang memiliki 4 karakteristik utama, yaitu sebagai berikut:

 Ditujukan untuk membantu keputusan semi terstruktur atau tidak terstruktur.

 SPPK mempermudah pemakai berhubungan dengan komputer

 Dalam proses pengolahannya, SPPK mengkombinasikan penggunaan model analisis dengan teknik pemasukan data konvensional serta fungsi-fungsi pencari / interogasi informasi.

(32)

Dengan berbagai karakteristik khusus tersebut, SPPK dapat memberikan berbagai manfaat dan keuntungan. Manfaat yang dapat diambil dari SPPK adalah :

 SPPK memperluas kemampuan pengambil keputusan dalam memproses data / informasi bagi pemakainya.

 SPPK membantu pengambil keputusan untuk memecahkan masalah terutama berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.

 SPPK dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat serta hasilnya dapat diandalkan.

 Walaupun suatu SPPK mungkin saja tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi oleh pengambil keputusan, namun ia dapat menjadi acuan bagi pengambil keputusan dalam memahami persoalannya, karena mampu menyajikan berbagai alternatif pemecahan.

2.2.3. Komponen Decision Support System

Komponen SPPK Menurut Turban(2005) ,SPPK dibangun oleh 4 komponen dasar yaitu :

Pengelolaan Data (Database Management)

Merupakan tempat penyedia data yang mendukung pengambilan keputusan.

(33)

Merupakan komponen yang merepresentasikan permasalahan ke dalam format kuantitatif sebagai dasar pengambilan keputusan.

Pengelolaan Pengetahuan (Knowledge Management)

Komponen ini merupakan komponen yang dapat mendukung komponen lain atau berlaku sebagai komponen yang berdiri sendiri(independent).

Pengelolaan Antarmuka Pengguna atau Dialog (User Interface

Management)

Komponen ini menyediakan antarmuka bagi pengguna, sehingga memungkinkan terjadinya dialog interaktif antara manusia dengan komputer.

(34)

Penjelasan 3 komponen dasar tersebut adalah sebagai berikut : a. Pengelolaan Data (Database Management)

Pengelolaan data (Database Management) merupakan komponen SPPK yang berguna sebagai penyedia data bagi sistem. Data tersebut disimpan dan dikelola dalam sebuah basis data yang diatur oleh suatu sistem yang disebut dengan sistem manajemen basis data (Database Management System).

b. Pengelolaan Model (Model Base Management)

(35)

c. Pengelolaan Pengetahuan (Knowledge Management)

Pengelolaan pengetahuan bertujuan untuk mendukung komponen lain atau berlaku sebagai komponen yang berdiri sendiri(independent).

d. Pengelolaan Antarmuka Pengguna atau Dialog (User Interface

Management)

Pengelolaan dialog bertujuan untuk menyediakan fasilitas yang mampu mengintegrasikan sistem yang terpasang dengan pengguna secara interaktif. Melalui pengelolaan dialog, sistem diimplementasikan sehingga pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem yang dibuat.

Fasilitas yang dimiliki oleh pengelolaan dialog dibagi menjadi tiga komponen :

a. Bahasa aksi (action language), yaitu suatu perangkat lunak yang dapat digunakan oleh user untuk berkomunikasi dengan sistem, yang dilakukan melalui berbagai pilihan media seperti keyboard, joystick dan keyfunction yang lainnya.

(36)

c. Basis pengetahuan (knowladge base), yaitu bagian yang mutlak diketahui oleh pengguna sehingga sistem yang dirancang dapat berfungsi secara interaktif.

2.3 Analytical Hierarchy Process dan SPPK

Dalam penelitian ini metode Analytical Hierarchy Process menjadi metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah, untuk itu penulis perlu menyertakan beberapa hal penting terkait dengan metode ini, yaitu tentang metode-metode dalam pengambilan keputusan dan metode Analytical Hierarchy process.

2.3.1. Metode-Metode dalam Pengambilan Keputusan

Dalam pengambilan keputusan, diperlukan suatu metode yang bisa membantu dalam pengambilan keputusan. Metode yang digunakan biasanya tergantung pada kasus yang ada, karena setiap metode pengambilan keputusan memiliki kelemahan dan keunggulannya masing- masing. Untuk mengetahui apakah metode yang digunakan cocok atau tidak dengan kasus yang dihadapi, maka perlu dilakukan penelitian untuk kasus tersebut. Setiap metode yang akan digunakan biasanya membutuhkan data berupa kriteria yang akan diuji dengan metode tersebut.

Metode- metode yang biasa digunakan untuk pengambilan keputusan antara lain :

 Metode Sistem pakar

(37)

 Metode B/C Ratio

 Metode AHP

 Metode IRR

 Metode NPV

 Metode FMADM

Metode SAW

2.3.2. Metode Analytical Hierarchy Process

Penulis akan menjelaskan tentang metode AHP dalam beberapa bagian, diantaranya pengertian metode Analytical Hierarchy Process, kelebihan dan kelemahan Analytical Hierarchy Process, prinsip dasar dan aksioma Analytical

Hierarchy Process, dan pembobotan dan perhitungan dalam AHP.

2.3.2.1. Pengertian Metode Analytical Hierarchy Process

(38)

suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan dan hasil perhitungan, dan menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas. Metode ini juga menggabungkan kekuatan dari perasaan dan logika yang bersangkutan pada berbagai persoalan, lalu mensintesis berbagai pertimbangan yang beragam menjadi hasil yang cocok dengan perkiraan kita secara intuitif sebagaimana yang dipresentasikan pada pertimbangan yang telah dibuat (Saaty, 1993).

2.3.2.2. Kelebihan dan Kelemahan Analytical Hierarchy Process

Sebagaimana metode lain, metode Analytical Hierarchy Process juga memiliki kelebihan dan kelemahan dalam penggunaannya. Berikut beberapa kelebihan dan kelemahan metode AHP ini :

Kelebihan :

1. Struktur yang berhierarki sebagai konskwensi dari kriteria yang dipilih sampai pada sub-sub kriteria yang paling dalam.

2. Memperhitungkan validitas sampai batas toleransi inkonsentrasi sebagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan.

(39)

Kelemahan

1. Ketergantungan model AHP pada input utamanya.

Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.

2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk

2.3.2.3. Prinsip dasar dan Aksioma Analytical Hierarchy Process

AHP didasarkan atas 3 prinsip dasar yaitu:

a. Dekomposisi

(40)

sama dan tidak memiliki perbedaan yang terlalu mencolok. Jika perbedaan terlalu besar harus dibuatkan tingkatan yang baru.

b. Perbandingan penilaian/pertimbangan (comparative judgments).

Dengan prinsip ini akan dibangun perbandingan berpasangan dari semua elemen yang ada dengan tujuan menghasilkan skala kepentingan relatif dari elemen. Penilaian menghasilkan skala penilaian yang berupa angka. Perbandingan berpasangan dalam bentuk matriks jika dikombinasikan akan menghasilkan prioritas.

c. Sintesa Prioritas

Sintesa prioritas dilakukan dengan mengalikan prioritas lokal dengan prioritas dari kriteria bersangkutan di tingkatan atasnya dan menambahkannya ke tiap elemen dalam tingkatan yang dipengaruhi kriteria. Hasilnya berupa gabungan atau dikenal dengan prioritas global yang kemudian digunakan untuk memboboti prioritas lokal dari elemen di tingkatan terendah sesuai dengan kriterianya.

AHP didasarkan atas 3 aksioma utama yaitu : a. Aksioma Resiprokal

(41)

b. Aksioma Homogenitas

Aksioma ini menyatakan bahwa elemen yang dibandingkan tidak berbeda terlalu jauh. Jika perbedaan terlalu besar, hasil yang didapatkan mengandung nilai kesalahan yang tinggi. Ketika hirarki dibangun, kita harus berusaha mengatur elemen-elemen agar elemen tersebut tidak menghasilkan hasil dengan akurasi rendah dan inkonsistensi tinggi.

c. Aksioma Ketergantungan

Aksioma ini menyatakan bahwa prioritas elemen dalam hirarki tidak bergantung pada elemen tingkatan di bawahnya. Aksioma ini membuat kita bisa menerapkan prinsip komposisi hirarki.

2.3.2.4. Pembobotan dan Perhitungan dalam AHP

Pembobotan dalam AHP dibatasi dengan nilai-nilai tertentu. Nilai ini merupakan perbandingan satu elemen dengan elemen lainnya seperti pada daftar berikut :

Tabel 2. 1. Tabel perbandingan antar elemen.

Tingkat Perbandingan Numerik

Sama penting 1

Mendekati agak lebih penting 2

Agak lebih penting 3

Mendekati cukup penting 4

(42)

Mendekati sangat penting 6

Sangat penting 7

Mendekati utlak lebih penting 8

Mutlak lebih penting 9

Adapun proses perhitungan bobot yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan matriks pembobotan antar elemen

2. Menjumlahkan ke bawah setiap nilai pada kolom.

3. Nilai di setiap kolom dibagi dengan nilai hasil penjumlahan setiap kolom tersebut (sesuai dengan kolomnya).

4. Ubah setiap fraksi matriks menjadi desimal dan hitung rata-rata setiap baris.

5. Lakukan untuk setiap kriteria, hingga didapatkan tabel hasil perhitungan bobot perkriteria antar setiap elemen.

6. Lakukan perangkingan antar kriteria. Kemudian lakukan langkah yang sama untuk menghitung rata-ratanya ( langkah 2-4).

7. Kalikan hasil perhitungan matriks antar kriteria dengan tabel hasil perhitungan bobot perkriteria antar setiap elemen.

(43)

21 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi uraian tentang langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini untuk menganalisa kemampuan metode Analytical Hierarchy Process(AHP) dalam Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Pemilihan Pemimpin.

3.1 Rumusan Masalah

(44)

penulis akan melakukan beberapa langkah pengerjaan penelitian yang tersaji dalam sebuah metodologi penelitian, langkah-langkah tersebut antara lain :

1. Perancangan Sistem

Tahap ini penulis akan menganalisis dan merancang sistem pendukung pengambilan keputusan pemilihan pemimpin yang sesuai dengan kebutuhan pemilih.

2. Implementasi Sistem

Tahap ini penulis akan membuat sistem yang sesuai dengan rancangan pada tahap sebelumnya, serta mengimplementasikannya.

3. Pengujian Sistem Dengan Kuisioner

Tahap ini penulis akan melakukan pengujian terhadap sistem dengan menggunakan kuisioner atau angket.

4. Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pada tahap ini penulis akan menyortir kembali data dari kuisioner yang telah terkumpul dan mengolahnya sehingga didapatkan presentase peniliaian sistem yang akan digunakan dalam tahap analisa data.

5. Analisa Data

(45)

6. Penarikan Kesimpulan

Pada tahap terakhir ini penulis akan menarik kesimpulan dari hasil penelitian.

Langkah-langkah tersebut kemudian akan dijelaskan lebih lanjut melalui uraian berikut :

3.1.1 Perancangan Sistem

Pada tahap ini penulis akan mempertimbangkan informasi-informasi yang didapat dari beberapa sumber untuk merancang sistem pendukung pengambilan keputusan pemilihan pemimpin, terutama dalam penentuan kriteria yang akan digunakan pada sistem. Proses yang akan dilakukan pada tahap ini meliputi perancangan sistem dengan beberapa alat bantu seperti use case dan diagram aliran data, serta merancang model database dan model manajemennya. Model

database akan dirancang dengan bantuan diagram Entity-Relationship (ER),

(46)

3.1.2 Implementasi Sistem

(47)

3.1.3 Pengujian Sistem Dengan Kuisioner

Setelah sistem pendukung pengambilan keputusan pemilihan pemimpin dibuat dan dapat diakses, maka tahap selanjutnya adalah melakukan pengujian sistem dengan menggunakan metode kuisioner atau angket berdasarkan persepsi pengguna atau pemilih. Masukan yang dibutuhkan dalam tahap ini adalah pernyataan-pernyataan yang terkait dengan uji kualitas sistem. Proses dalam tahap ini adalah pembuatan kuisioner yang berisi pernyataan-pernyataan yang harus diisi oleh responden, dan penyebaran kuisioner. Kuesioner akan dilakukan dengan penilaian terhadap sistem dan keputusan yang dihasilkan responden akan menilai kualitas sistem dari segi antarmuka, penggunaan, fitur dan sebagainya, serta menilai keputusan yang dihasilkan sistem apakah baik atau tidak.

Kuisioner akan disertakan dalam sistem sebagai kuisioner online. Responden yang dituju adalah pemilih dari suatu kegiatan pemilihan pemimpin. Keluaran dari tahap ini adalah hasil kuesioner berupa data yang diperlukan untuk menguji atau membuktikan seberapa besar kegunaan sistem dalam membantu pemilih mengambil keputusan yang lebih rasional dan objektif.

3.1.4 Pengumpulan dan Pengolahan Data Hasil Pengujian

(48)

keluaran berupa nilai persentase dari dari kuesioner tersebut yang selanjutnya dapat dianalisa.

3.1.5 Analisa Data

Data presentase nilai pada kuisioner sebelumnya akan menjadi masukan dalam tahap ini. Analisa data meliputi proses analisa keputusan pemilih sesudah menggunakan sistem, bagaimana persepsi responden terhadap sistem ini. Selanjutnya dilakukan juga analisa dari segi tampilan sistem, kemudahan pemakaian maupun kegunaan sistem. Analisa data ini akan membantu penulis dalam menarik kesimpulan.

3.1.6 Penarikan Kesimpulan

(49)

27 BAB IV

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini akan menjelaskan bagaimana sistem dirancang dan diimplementasikan.

4.1 Perancangan sistem

Tahap ini akan menjelaskan hasil perancangan sistem, terdiri dari diagram

use-case, diagram aliran data (DAD), manajemen model, manajemen data,

manajemen dialog, dan manajemen knowledge.

4.1.1 Diagram Use-Case

(50)

Admin

(51)

4.1.2 Skenario Use Case

1. Login

a. Nama Case : Login b. aktor : Admin, Pemilih

c. Kondisi Awal : User belum masuk ke dalam sistem

d. Kondisi Akhir : Admin dan Pemilih berhasil masuk ke dalam sistem.

e. Basic Flow :

i. User memasukan ID dan Password ii. Sistem memverifikasi user

iii. User berhasil berhasil masuk ke dalam sistem f. Alternate Flow:

iv. Jika User salah memasukan ID atau Password v. Sistem menolak user

vi. User tidak bisa login

2. Memasukkan berita

a. Nama case : Memasukkan berita

b. Aktor : Admin

(52)

d. Kondisi Akhir : Berita berhasil terekam dalam database e. Basic Flow :

i. Admin mengisikan judul, isi dan gambar berita ke dalam form berita

ii. Admin menekan tombol simpan

iii. Sistem menampilkan pesan konfirmasi bahwa berita berhasil disimpan

iv. Berita berhasil direkam dalam data base

f. Alternative Flow :

ii. Jika judul berita belum terisi semua

iii. Sistem memberi pesan kesalahan

iv. Berita gagal terekam di database

3. Memasukkan data kandidat

a. Nama case : Memasukkan data kandidat b. Aktor : Admin

c. Kondisi Awal : Admin sudah login

(53)

i. Admin mengisikan data kandidat ke dalam form

ii. Admin menekan tombol simpan

iii. Sistem menampilkan pesan konfirmasi bahwa data kandidat berhasil disimpan

iv. Berita berhasil direkam dalam data base

f. Alternative Flow :

ii. Jika data kandidat utama belum terisi semua

iii. Sistem memberi pesan kesalahan

iv. Data kandidat gagal terekam di database

4. Mendaftarkan sebagai member

a. Nama case : Mendaftarkan sebagai member b. Aktor : Pemilih

c. Kondisi Awal : Pemilih berada di form Sign in

d. Kondisi Akhir : Pemilih berhasil terekam sebagai member e. Basic Flow :

i. Pemilih mengisikan username dan password pada form

(54)

iii. Sistem menampilkan pesan konfirmasi bahwa username dan password berhasil disimpan

iv. Pemilih berhasil direkam sebagai member dalam sistem

f. Alternative Flow :

ii. Jika salah satu username atau password belum terisi

iii. Sistem memberi pesan kesalahan

iv. Proses pendaftaran member gagal dilakukan

5. Mengakses berita

a. Nama case : Mengakses berita b. Aktor : Pemilih

c. Kondisi Awal : Pemilih berada di halaman Home

d. Kondisi Akhir : Berita berhasil diakses e. Basic Flow :

i. Pemilih memilih judul berita untuk berita selengkapnya

ii. Sistem menampilkan isi berita lengkap

iii. Pemilih berhasil mengakses berita

(55)

6. Mengakses profil kandidat

a. Nama case : Mengakses profil kandidat b. Aktor : Pemilih

c. Kondisi Awal : Pemilih berada di halaman Profil Kandidat

d. Kondisi Akhir : Profil kandidat berhasil diakses e. Basic Flow :

i. Pemilih memilih nama kandidat untuk profil selengkapnya

ii. Sistem menampilkan isi profil kandidat lengkap

iii. Pemilih berhasil mengakses profil kandidat

f. Alternative Flow : -

7. Mensimulasikan pemilihan pemimpin

a. Nama case : Mensimulasikan pemilihan pemimpin b. Aktor : Pemilih

c. Kondisi Awal : Pemilih sudah login sebagai member

d. Kondisi Akhir : Hasil perhitungan simulasi pemilihan berhasil ditampilkan pada sistem

e. Basic Flow :

(56)

ii. Pemilih mengisikan nilai bobot subkriteria

iii. Pemilih mengisi nilai bobot prioritas kandidat

iv. Pemilih menekan tombol simpan

v. Hasil perhitungan simulasi pemilihan berhasil ditampilkan pada sistem

f. Alternative Flow :

ii. Jika bobot kriteria ada yang belum terisi

iii. Sistem menampilkan pesan kesalahan

iv. Hasil perhitungan simulasi pemilihan gagal ditampilkan pada system

8. Mengisi Kuesioner

a. Nama case : Mengisi kuesioner b. Aktor : Pemilih

c. Kondisi Awal : Pemilih telah melakukan simulasi

d. Kondisi Akhir : Kuesioner telah berhasil disimpan e. Basic Flow :

i. Pemilih mengisikan jawaban pertanyaan kuesioner

(57)

iii. Kuesioner berhasil disimpan

f. Alternative Flow : -

4.1.3 Diagram Aliran Data (DAD)

Rangkaian proses dalam sistem yang akan dibuat digambarkan dalam bentuk Diagram Aliran Data (DAD). DAD terdiri dari Diagram Konteks, DAD tingkatan 1, dan DAD tingkatan 2.

4.1.3.1 Diagram Konteks

Gambar 4. 2. Diagram Konteks.

Kandidat Pemilih Bobot kriteria

(58)

4.1.3.2 DAD Tingkatan 1

Gambar 4. 3. Diagram Aliran Data Tingkatan 1.

(59)

4.1.3.3 DAD Tingkatan 2 Proses Pengolahan Data Kandidat

(60)

4.1.3.4 DAD Tingkatan 2 Proses Simulasi AHP

4.1.4 Manajemen Model

Manajemen model menampilkan gambaran tentang model SPPK dan kriteria yang digunakan dalam bentuk diagram ketergantungan. Kriteria yang digunakan dalam sistem ini adalah integritas, kapabilitas, dan akseptabilitas, yang diambil dari pidato presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang pelaksanaan Gerakan Nasional Penghematan Penggunaan Bahan Bakar Minyak di Istana Negara (tempo.co). Subkriteria yang digunakan ditentukan berdasarkan pendapat dari Sanborn(2006) yang menuliskan tentang 6 prinsip pemimpin yang baik dalam

Normalisasi

(61)

bukunya yaitu kemampuan menguasai diri, kekuatan fokus, kekuatan bersama orang lain, kekuatan komunikasi persuasif, kekuatan pelaksanaan, dan kekuatan memberi. Diagram ketergantungan pada gambar 4.1 akan menjelaskan ketergantungan antar variabel kriteria secara detail.

Gambar 4. 6. Diagram Ketergantungan. Berikut penjelasan dari diagram di atas :

 Integritas merupakan sifat kepemimpinan yang mengharuskan adanya keseimbangan antara perkataan dan perbuatan

(62)

 Akseptabilitas adalah tingkat penerimaan masyarakat, jadi seorang pemimpin tidak hanya diterima secara hukum namun juga diterima oleh masyarakat.

 Variabel nilai total dihasilkan dari menjumlahkan skor integritas, skor kapabilitas, dan skor akseptabilitas di mana masing-masing skor digambarkan sebagai variabel intermediate atau variabel tidak terkontrol.

 Skor integritas dihasilkan dari variabel integritas dikalikan dengan bobot integritas di mana bobot integritas digambarkan sebagai variabel tidak pasti.

 Nilai integritas dihasilkan dari jumlah nilai sub kriteria yang digambarkan sebagai variabel kejujuran, tepat janji, dan konsisten.

 Skor kapabilitas dihasilkan dari variabel kapabilitas dikalikan dengan bobot kapabilitas di mana bobot kapabilitas digambarkan sebagai variabel tidak pasti.

 Nilai kapabilitas dihasilkan dari jumlah nilai sub kriteria yang digambarkan sebagai variabel daya tanggap, kredibilitas, dan komunikatif.

 Skor akseptabilitas dihasilkan dari variabel akseptabilitas dikalikan dengan bobot akseptabilitas di mana bobot akseptabilitas digambarkan sebagai variabel tidak pasti.

(63)

4.1.5 Manajemen Data

Bagian ini akan menjelaskan perancangan basis data yang meliputi tahap desain basisdata konseptual, desain basisdata logikal, dan desain basisdata fisikal.

4.1.5.1 Desain Basisdata Konseptual (Conceptual Database Design)

Tahap desain ini merupakan proses mengkonstruksi suatu model data yang digunakan dalam sebuah enterprise, bersifat independen dari semua pertimbangan fisik. Model data konseptual adalah sumber dari informasi untuk tahap disain logikal. Untuk merancang model data konseptual dibutuhkan alat yang dapat menggambarkan model data yang dibutuhkan, seperti diagram relasi-entitas(Entity-Relationship Diagram) .

4.1.5.1.1 Diagram Relasi-Entitas (Entity-Relationship Diagram)

(64)

42

memiliki memiliki keanggo

taan

#idpemilih nama password

username

(65)

43

4.1.5.2 Desain Basisdata Logikal (Logical Database Design)

Tahap desain basisdata logikal ini merupakan proses untuk mengkontruksi suatu model dalam data yang digunakan dalam sebuah enterprise berdasarkan model data yang spesifik (contoh relational), tetapi independent dari DBMS tertentu dan pertimbangan fisik yang lain. Model logikal merupakan pemetaan dari model konseptual. Desain logikal akan digambarkan dengan model relasional.

4.1.5.2.1 Model Relasional

(66)

(67)

4.1.5.3 Desain Basisdata Fisikal (Physical Database Design)

Tahap desain basisdata fisikal ini merupakan proses menghasilkan suatu deskripsi dari implementasi database pada penyimpan sekunder. Desain fisikal meliputi normalisasi dan deskripsi tabel fisik.

4.1.5.3.1 Normalisasi

Normalisasi adalah teknik untuk menghasilkan suatu set dari relasi yang cocok yang mendukung kebutuhan data dari sebuah sistem. Tahap normalisasi meliputi 3 tahap yaitu bentuk normalisasi ke 1( 1NF), normalisasi ke 2 (2 NF), dan normalisasi ke 3 (3 NF).

1. Normalisasi 1 (1 NF)

Desain database yang dibuat sudah memenuhi 1 NF, karena setiap

record sudah bersifat atomic yaitu tidak dapat dipecah menjadi

beberapa nilai, setiap nilai atribut tidak ada yang berulang dan tiap atribut hanya memiliki 1 pengertian.

2. Normalisasi 2 (2 NF)

(68)

3. Normalisasi 3(3 NF)

Desain database yang dibuat sudah memenuhi 3 NF, karena telah memenuhi syarat bentuk 2 NF dan setiap atribut bukan kunci pada setiap tabel tidak memiliki ketergantungan transitif, dengan kata lain setiap atribut bukan kunci tidak memiliki ketergantungan fungsional terhadap atribut bukan kunci lainnya.

4.1.5.3.2 Deskripsi Tabel Kandidat

Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data identitas kandidat. Tabel kandidat memiliki primary key yaitu idkandidat dengan tipe data varchar. Variabel lainnya mengikuti rancangan pada diagram ER, seperti namakandidat, tanggallahir, tempatlahir, foto, agama, dan nourut.

Tabel 4. 1. Tabel Kandidat.

Nama variabel Tipe data Constrain Deskripsi

idkandidat Varchar(10) Primary_key Id unik untuk tiap kandidat namakandidat Varchar(30) Nama dari kandidat

tanggallahir Date Tanggal lahir kandidat

tempatlahir Varchar(30) Tempat lahir kandidat

foto Varchar(100) Foto kandidat

visimisi Varchar(500) Visi atau misi dari kandidat

(69)

4.1.5.3.3 Deskripsi Tabel Pekerjaan

Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data riwayat pekerjaan kandidat. Tabel pekerjaan memiliki primary key yaitu idpekerjaan dengan tipe data varchar. Tabel pekerjaan memiliki relasi many-to-one dengan tabel kandidat sehingga tabel ini memiliki foreign key yaitu idkandidat.

Tabel 4. 2. Tabel Pekerjaan

agama Varchar(20) Agama kandidat

partaipengusung Varchar(50) Partai yang mengusung kandidat(jika ada)

Nama variabel Tipe data Constrain Deskripsi

idpekerjaan Varchar(10) Primary_key Id unik untuk tiap pekerjaan jenispekerjaan Varchar(30) Jenis pekerjaan yang dimiliki namainstansi Varchar(30) Nama instansi / tempat bekerja tahunawal Varchar(4) Tahun awal mulai bekerja tahunakhir Varchar(4) Tahun selesai bekerjaan

jabatan Varchar(30) Jabatan atau posisi kandidat dalam pekerjaannya

(70)

4.1.5.3.4 Deskripsi Tabel Pendidikan

Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data riwayat pendidikan kandidat. Tabel pendidikan memiliki primary key yaitu idpendidikan dengan tipe data varchar. Tabel pendidikan memiliki relasi many-to-one dengan tabel kandidat sehingga tabel ini memiliki foreign key yaitu idkandidat.

Tabel 4. 3. Tabel Pendidikan.

4.1.5.3.5 Deskripsi Tabel Prestasi

Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data prestasi kandidat.Tabel prestasi memiliki primary key yaitu idprestasi dengan tipe data varchar. Tabel prestasi memiliki relasi many-to-one dengan tabel kandidat sehingga tabel ini memiliki foreign key yaitu idkandidat.

Nama Variabel Tipe data Constrain Deskripsi

idpendidikan Varchar(10) Primary_key Id unik untuk tiap pendidikan angkatan Varchar(10) Angkatan tingkat pendidikan tingkat Varchar(20) Tingkat pendidikan

namasekolah Varchar(30) Nama sekolah

jurusan Varchar(50) Nama jurusan

(71)

Tabel 4. 4. Tabel Prestasi.

4.1.5.3.6 Deskripsi Tabel organisasi

Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data organisasi yang pernah di ikuti oleh kandidat. Tabel organisasi memiliki primary key yaitu idorganisasi dengan tipe data varchar. Tabel organisasi memiliki relasi many-to-many dengan tabel kandidat sehingga relasi ini menghasilkan tabel keanggotaan pada tabel 4.6.

Tabel 4. 5. Tabel Organisasi.

Nama variabel Tipe data Constrain Deskripsi

idPrestasi Varchar(10) Primary_key Id unik untuk tiap prestasi deskripsi Varchar(100) Penjelasan tentang prestasi yang

diraih

tahun date Tanggal prestasi diraih

idKandidat Varchar(10) Foreign_key Id kandidat yang bersangkutan

Nama variabel Tipe data Constrain Deskripsi

idorganisasi Varchar(10) Primary_key Id unik untuk tiap organisasi namaorganisasi Varchar(50) Nama dari organisasi pendiri Varchar(50) Nama pendiri organisasi

tglberdiri date Tanggal organisasi didirikan

(72)

4.1.5.3.7 Deskripsi Tabel Keanggotaan

Tabel ini berfungsi untuk menyimpan relasi antara tabel kandidat (tabel 4.1) dengan tabel organisasi(tabel 4.5) . Tabel keanggotaan memiliki primary key yaitu idKeanggotaan dengan tipe data varchar. Tabel keanggotaan merupakan hasil relasi many-to-many dengan tabel kandidat, sehingga tabel ini memiliki foreign key idKandidat dan idorganisasi, serta memiliki variabel lain yang dihasilkan dari relasi yaitu jabatan, tglmasuk, dan statusanggota.

Tabel 4. 6. Tabel Keanggotaan.

Nama variabel Tipe data Constrain Deskripsi

idkeanggotaan Varchar(10) Primary_key Id unik untuk tiap keanggotaan idkandidat Varchar(10) Foreign_key Id kandidat yang bersangkutan idorganisasi Varchar(10) Foreign_key Id organisasi yang diikuti jabatan Varchar(30) Jabatan dari kandidat dalam

organisasi

tglmasuk date Tanggal masuk kandidat dalam

organisasi

(73)

4.1.5.3.8 Deskripsi Tabel Pemilih

Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data identitas pemilih.Tabel pemilih memiliki primary key yaitu idpemilih dengan tipe data varchar. Tabel pemilih memiliki relasi many-to-many dengan tabel kriteria pada tabel 4.8 menghasilkan tabel dari relasinya yaitu tabel pilih pada tabel 4.9. Tabel ini juga memiliki relasi

many-to-one dengan tabel 4.1 yaitu tabel kandidat.

Tabel 4. 7. Tabel Pemilih.

4.1.5.3.9 Deskripsi Tabel Kriteria

Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data kriteria kandidat.Tabel kriteria memiliki primary key yaitu idkriteria dengan tipe data varchar. Tabel kriteria memiliki relasi many-to-many dengan tabel pemilih pada tabel 4.7 sehingga menghasilkan tabel dari relasinya yaitu tabel pilih pada tabel 4.9. Tabel ini juga memiliki tiga relasi many-to-many dengan tabel 4.1 yaitu tabel kandidat, Nama variabel Tipe data Constrain Deskripsi

idpemilih Varchar(10) Primary_key Id unik untuk tiap pemilih

nama Varchar(30) Nama pemilih

username Varchar(16) Username untuk pemilih password Varchar(16) Password untuk pemilih

(74)

sehingga menghasilkan tabel integritas pada tabel 4.10, tabel kapabilitas (tabel 4.11), dan tabel akseptabilitas (tabel 4.12).

Tabel 4. 8. Tabel Kriteria.

4.1.5.3.10 Deskripsi Tabel Pilih

Tabel ini berfungsi untuk menyimpan relasi antara tabel kandidat (tabel 4.1), tabel pemilih (tabel 4.7) dan tabel kriteria (tabel 4.8) dan tabel kandidat (tabel 4.1). Tabel pilih memiliki primary key yaitu idpilih dengan tipe data varchar. Tabel pilih merupakan hasil relasi many-to-many dengan tabel subkriteria, tabel pemilih, dan tabel kandidat, sehingga tabel ini memiliki foreign key idkandidat, idpemilih, dan idsubkriteria

Tabel 4. 9. Tabel Pilih.

Nama variabel Tipe data Constrain Deskripsi

idkriteria Varchar(10) Primary_key Id unik untuk tiap kriteria namakriteria Varchar(30) nama kriteria yang digunakan

Nama variabel Tipe data Constrain Deskripsi

idpilih Varchar(10) Primary_key Id unik untuk tiap baris pilihan idkandidat Varchar(10) Foreign_key Id pemilih yang bersangkutan idpemilih Varchar(10) Foreign_key Id kandidat yang dipilih idsubkriteria Varchar(10) Foreign_key Id kriteria yang digunakan

(75)

4.1.5.3.11 Deskripsi Tabel Subkriteria

Tabel ini berfungsi untuk menyimpan data subkriteria untuk masing-masing kriteria utama. Tabel subkriteria memiliki primary key yaitu idsubkriteria dengan tipe data varchar. Tabel ini memiliki relasi many-to-one dengan tabel kriteria (tabel 4.8)

Tabel 4. 10. Tabel Subkriteria.

dipilih

skor double Skor kandidat untuk subkriteria

tertentu

bobotintegritas double Bobot integritas yang digunakan bobotkapabilitas double Bobot kapabilitas yang

digunakan bobotakseptabilit

as

double Bobot akseptabilitas yang

digunakan

Nama variabel Tipe data Constrain Deskripsi

idsubkriteria Varchar(10) Primary_key Id unik untuk tiap baris subkriteria

(76)

4.1.6 Manajemen Dialog

Manajemen dialog akan menjelaskan desain antarmuka dari sistem yang akan dibuat. Desain antarmuka meliputi halaman home, halaman simulasi, dan halaman info kandidat.

4.1.6.1 Halaman Home

Gambar 4. 9. Desain Halaman Home. Penjelasan :

(77)

halaman untuk memudahkan pengguna mencari berita atau profil kandidat terkait. Berita terbaru ditampilkan pada halaman ini dengan tujuan agar pengguna dapat mengetahui berita-berita seputar pemilihan yang berkaitan dengan kandidat yang akan dipilih dengan cepat dan praktis. Pada bagian kiri halaman di berikan penjelasan mengenai sistem, tujuan sistem dan kegunaan sistem. Interface dibuat semenarik mungkin agar pengguna merasa nyaman saat menggunakan sistem.

4.1.6.2 Halaman Simulasi

Gambar 4. 10. Desain Halaman Simulasi. Penjelasan :

(78)

masing-masing kolom isian agar pengguna dapat secara mudah mengerti cara menggunakan simulasi AHP ini.

4.1.6.3 Halaman Info Kandidat

Gambar 4. 11. Desain Halaman Info Kandidat. Penjelasan :

(79)

memilih kandidat yang ingin ditampilkan informasinya secara lengkap dengan cepat dan mudah.

4.1.6.4 Halaman Admin/ Input Data

Gambar 4. 12. Desain Halaman Input Data. Penjelasan :

Halaman input data hanya dapat diakses oleh user selaku admin. Halaman ini berfungsi untuk memasukkan data kandidat,data berita, dan data organisasi kandidat. Format tampilan pada halaman ini terdiri dari form isian data dan tabel daftar kandidat atau berita atau organisasi yang telah tersimpan pada database.

4.1.7 Manajemen Pengetahuan

(80)

4.2 Implementasi Sistem

Implementasi sistem ini berisi pembuatan sistem dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Untuk membangun sistem ini dibutuhkan spesifikasi software sebagai berikut:

1. Sistem operasi Windows 7

2. NetBeans IDE 7.0

3. Wamp Server 5.1.3

4. SQLYog Ultimate

5. Google Chrome

6. JQuery

4.2.1 Implementasi Manajemen Data

Langkah pertama dalam implementasi sistem ini adalah membuat

data base terlebih dahulu. Data base dalam sistem ini bernama spk yang

dibuat menggunakan MySQL melalui SQLyog sebagai aplikasi pengolahan kueri. Berikut langkah-langkah pembuatan database-nya:

(81)

2. Langkah selanjutnya adalah membuat tabel-tabel dengan menggunakan perintah create table diikuti nama tabel dan kolom-kolom dalam tabel. Berikut implementasi pembuatan tabel-tabel yang dibutuhkan dalam sistem .

a. Implementasi Tabel Admin

CREATE TABLE `admin` (

`no_id` varchar(10) NOT NULL,

`username` varchar(10) default NULL,

`password` varchar(16) default NULL,

PRIMARY KEY (`no_id`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1

b. Implementasi Tabel Berita

CREATE TABLE `berita` (

`kode_idberita` varchar(10) NOT NULL default '',

`no_idberita` int(11) NOT NULL,

`judulberita` varchar(50) default NULL,

`tanggalberita` date default NULL,

`penulis` varchar(30) default NULL,

`isiberita` varchar(10000) default NULL,

`images` varchar(50) default NULL,

`namaimages` varchar(100) default NULL,

PRIMARY KEY (`kode_idberita`,`no_idberita`)

(82)

c. Implementasi Tabel Pemilih

CREATE TABLE `pemilih` (

`kode_idpemilih` VARCHAR(10) NOT NULL DEFAULT '',

`no_idpemilih` INT(11) NOT NULL,

`nama` VARCHAR(30) DEFAULT NULL,

`username` VARCHAR(16) DEFAULT NULL,

`password` VARCHAR(16) DEFAULT NULL,

`tgllahir` DATE DEFAULT NULL,

PRIMARY KEY (`kode_idpemilih`,`no_idpemilih`)

) ENGINE=INNODB DEFAULT CHARSET=latin1

d. Implementasi Tabel Kandidat

CREATE TABLE `kandidat` (

`kode_idkandidat` varchar(10) default NULL,

`no_idkandidat` int(11) NOT NULL auto_increment,

`namakandidat` varchar(50) default NULL,

`tanggallahir` date default NULL,

`tempatlahir` varchar(30) default NULL,

`nourut` int(11) default NULL,

`partai_pengusung` varchar(50) default NULL,

`agama` varchar(20) default NULL,

`foto` varchar(100) default NULL,

`file_foto` varchar(100) default NULL,

PRIMARY KEY (`no_idkandidat`)

(83)

e. Implementasi Tabel Pekerjaan

CREATE TABLE `pekerjaan` (

`kode_idpekerjaan` VARCHAR(10) DEFAULT NULL,

`no_idpekerjaan` INT(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT

COMMENT 'id unik setiap pekerjaan',

`jenispekerjaan` VARCHAR(30) DEFAULT NULL,

`namainstansi` VARCHAR(30) DEFAULT NULL,

`jabatan` VARCHAR(30) DEFAULT NULL,

`tahunawal` VARCHAR(4) DEFAULT NULL,

`tahunakhir` VARCHAR(4) DEFAULT NULL,

`idkandidat` VARCHAR(10) DEFAULT NULL,

PRIMARY KEY (`no_idpekerjaan`)

) ENGINE=INNODB DEFAULT CHARSET=latin1

f. Implementasi Tabel Pendidikan

CREATE TABLE `pendidikan` (

`kode_idpendidikan` VARCHAR(10) DEFAULT NULL,

`no_idpendidikan` INT(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`angkatan` VARCHAR(10) DEFAULT NULL,

(84)

`namasekolah` VARCHAR(100) DEFAULT NULL,

`jurusan` VARCHAR(50) DEFAULT NULL,

`idkandidat` VARCHAR(10) DEFAULT NULL,

PRIMARY KEY (`no_idpendidikan`)

) ENGINE=INNODB DEFAULT CHARSET=latin1

g. Implementasi Tabel Prestasi

CREATE TABLE `prestasi` (

`kode_idprestasi` VARCHAR(10) DEFAULT NULL,

`no_idprestasi` INT(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`deskripsi` VARCHAR(100) DEFAULT NULL,

`tahun` VARCHAR(4) DEFAULT NULL,

`idkandidat` VARCHAR(10) DEFAULT NULL,

PRIMARY KEY (`no_idprestasi`)

) ENGINE=INNODB DEFAULT CHARSET=latin1

h. Implementasi Tabel Organisasi

CREATE TABLE `organisasi` (

`idorganisasi` int(11) NOT NULL auto_increment,

`namaorganisasi` varchar(50) default NULL,

(85)

`tglberdiri` date default NULL,

`jmlanggota` int(11) default NULL,

PRIMARY KEY (`idorganisasi`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1

i. Implementasi Tabel Keanggotaan

CREATE TABLE `keanggotaan` (

`idkeanggotaan` int(11) NOT NULL auto_increment,

`idkandidat` varchar(10) default NULL,

`idorganisasi` int(11) default NULL,

`jabatan` varchar(30) default NULL,

`tglmasuk` date default NULL,

`statusanggota` varchar(10) default NULL,

PRIMARY KEY (`idkeanggotaan`)

) ENGINE=InnoDB DEFAULT CHARSET=latin1

j. Implementasi Tabel Kriteria

CREATE TABLE `kriteria_copy` (

`kode_idkriteria` VARCHAR(10) DEFAULT NULL,

`no_idkriteria` INT(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

(86)

PRIMARY KEY (`no_idkriteria`)

) ENGINE=INNODB DEFAULT CHARSET=latin1

k. Implementasi Tabel Subkriteria

CREATE TABLE `subkriteria` (

`idsubkriteria` VARCHAR(10) NOT NULL,

`namasubkriteria` VARCHAR(30) DEFAULT NULL,

`idkriteria` VARCHAR(10) DEFAULT NULL,

PRIMARY KEY (`idsubkriteria`)

) ENGINE=INNODB DEFAULT CHARSET=latin1

l. Implementasi Tabel Pilih

CREATE TABLE `pilih` (

`kode_idpilih` VARCHAR(10) DEFAULT NULL,

`no_idpilih` INT(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT,

`idpemilih` VARCHAR(10) DEFAULT NULL,

`idkandidat` VARCHAR(10) DEFAULT NULL,

(87)

`bobotsub` DOUBLE DEFAULT NULL,

`skor` DOUBLE DEFAULT NULL,

`bobotintegritas` DOUBLE DEFAULT NULL,

`bobotkapabilitas` DOUBLE DEFAULT NULL,

`bobotakseptabilitas` DOUBLE DEFAULT NULL,

PRIMARY KEY (`no_idpilih`)

) ENGINE=INNODB DEFAULT CHARSET=latin1

Hasil akhir dari database spk untuk sistem ini dapat dilihat pada gambar berikut:

(88)

4.2.2 Koneksi PHP ke MySQL

Koneksi MySQL ke sistem dilakukan dengan cara sebagai berikut :

<?php or die ("database tidak ditemukan"); ?>

Perintah di atas akan selalu dipanggil dalam setiap halaman, agar

database dapat selalu diakses.

4.2.3 Implementasi Manajemen Dialog

Setelah proses pembuatan data base dilakukan dan koneksi pada

data base telah berhasil, maka langkah selanjutnya adalah membuat

(89)

bab sebelumnya. Interface inilah yang akan menjadi tampilan sistem yang akan diakses oleh user. Berikut hasil implementasi manajemen dialog.

4.2.3.1 Halaman Home

Halaman ini ditampilkan pertama kali saat user mengakses sistem. Halaman ini menampilkan berita terkini tentang pemilihan pemimpin yang sedang berlangsung. Dalam halaman ini disediakan menu untuk

mengakses fitur-fitur yang ada. Berikut gambaran halaman home :

(90)

Berikut tampilan berita terkini pada halaman home:

Gambar 4. 15. Berita Terkini pada halaman home.

4.2.3.2 Halaman Profil Kandidat

(91)

Berikut gambaran halaman profil kandidat:

Gambar 4. 16. Halaman Profil Kandidat.

Berikut gambaran data lengkap kandidat pada halaman profil kandidat :

(92)

4.2.3.3 Halaman Simulasi

Proses simulasi dilakukan dalam 5 tahap, yang terdapat pada halaman yang berbeda-beda. Tahap simulasi meliputi tahap menentukan bobot kriteria, memilih subkriteria, menentukan bobot subkriteria, menentukan bobot prioritas untuk tiap kandidat, dan menampilkan hasil rekomendasi. Proses simulasi hanya dapat dilakukan apabila user telah log

in ke dalam sistem. Tahap-tahap simulasi akan dijelaskan sebagai berikut :

4.2.3.3.1 Halaman Simulasi –Tentukan bobot kriteria

Pada halaman ini user diharuskan untuk mengisi bobot kriteria utama yaitu integritas, kapabilitas, dan akseptabilitas. Sistem

(93)

Berikut gambaran tahap tentukan bobot kriteria:

Gambar 4. 18. Simulasi tahap menentukan bobot kriteria. 4.2.3.3.2 Halaman Simulasi – Pilih Subkriteria

Pada halaman ini user diharuskan untuk memilih subkriteria dari kriteria utama. Sistem telah menyediakan beberapa pilihan subkriteria yang sesuai dengan masing-masing kriteria utama, namun user

(94)

Sistem menyediakan petunjuk penggunaan untuk memudahkan user memilih dan menambah subkriteria.

Berikut gambaran halaman pilih subkriteria:

Gambar 4. 19. Simulasi tahap memilih subkriteria.

4.2.3.3.3 Halaman Simulasi – Tentukan Bobot Subkriteria

Pada halaman ini user diharuskan untuk menentukan bobot subkriteria. Form pengisian dipisah menjadi 3 bagian berdasarkan 3 kriteria utama yaitu integritas, kapabilitas, akseptabilitas. Sistem

(95)

Berikut gambaran halaman menentukan bobot subkriteria:

Gambar 4. 20. Simulasi tahap menentukan bobot subkriteria.

4.2.3.3.4 Halaman Simulasi – Tentukan Bobot Prioritas Tiap Kandidat

(96)

Berikut gambaran halaman menentukan bobot prioritas :

Gambar 4. 21. Simulasi tahap menentukan bobot prioritas.

4.2.3.3.5 Halaman Simulasi – Hasil Simulasi

Halaman ini menampilkan hasil simulasi. Hasil simulasi berupa skor total kandidat yang telah dihitung menggunakan metode AHP berdasarkan bobot yang dimasukkan oleh user pada tahap-tahap

(97)

Berikut gambaran halaman hasil simulasi:

(98)

BAB V

PENGUJIAN DAN ANALISIS DATA

Dalam tahap ini akan dilakukan pengujian dan analisis data terhadap sistem untuk mengetahui sejauh mana sistem pendukung pengambilan keputusan pemilihan pemimpin dengan metode AHP ini mampu membantu pemilih dalam mengambil keputusan dan apakah kriteria – kriteria yang digunakan dapat meningkatkan rasionalitas keputusan dari pemilih. Proses pengujian akan dilakukan dengan sarana kuesioner. Proses analisis data akan dilakukan dengan menghitung presentase hasil kuesioner dengan metode skala likert.

5.1 Pengujian Sistem

(99)

5.1.1 Pembagian Kategori Pernyataan Kuesioner.

Pengujian sistem dilakukan dengan cara menyusun pernyataan-pernyataan seputar kegunaan (usability) sistem berdasarkan beberapa kategori. Menurut Jacob Nielsen (2003), usability adalah atribut kualitas yang menjelaskan atau mengukur seberapa mudah penggunaan suatu antar muka (interface). Kata “Usability” juga merujuk pada suatu metode untuk meningkatkan kemudahan pemakaian selama proses desain. Usability menurut Nielsen terdiri atas lima komponen, yaitu:

a. Kemudahan dipelajari (learnability)

Sistem yang dibuat harus mudah untuk dipelajari dan digunakan agar pengguna dapat dengan cepat menyelesaikan tugas tertentu.

b. Efisiensi (efficiency)

Sistem yang dibuat harus memiliki kemampuan untuk mendukung pengguna dalam melakukan pekerjaannya, agar memperoleh hasil yang maksimal.

c. Kemudahan diingat (memorability)

(100)

d. Kesalahan (errors)

Sistem yang dibuat harus memiliki tingkat kesalahan yang sedikit, sehingga di saat pengguna menggunakan sistem, tidak akan terjadi kesalahan, dan apabila terjadi kesalahan maka pengguna dapat dengan mudah mengatasi kesalahan tersebut. Misalnya: menu help untuk memberi solusi, dan konfirmasi penghapusan berkas.

e. Kepuasan (satisfaction)

Sistem yang dibuat harus dapat memuaskan pengguna dalam memakainya karena kemudahan yang dimiliki oleh sistem. Pengguna harus dapat menyukai sistem yang dibuat, semakin pengguna menyukai suatu sistem, secara implisit mereka merasa puas dengan sistem yang dimaksud.

Berdasarkan aspek-aspek di atas penulis menyusun beberapa pernyataan yang mengacu pada masing-masing aspek penilaian usability.

a. Kemudahan dipelajari (learnability)

Tabel 5. 1. Daftar pernyataan untuk aspek kemudahan dipelajari. No Pernyataan

1 Saya dapat mengenali web dari antarmuka atau tampilan awal

2 Saya dapat mengisi nilai dan bobot pada simulasi pemilihan pemimpin

3 Saya mudah menemukan hasil rekomendasi sistem setelah melakukan

simulasi

Gambar

Gambar 2. 1. Hubungan antar komponen SPPK
Tabel 2. 1. Tabel perbandingan antar elemen.
Gambar 4. 1. Diagram Use-Case.
Gambar 4. 2. Diagram Konteks.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sistem yang akan dibangun berdasarkan perancangan dari penelitian ini adalah sistem informasi perkembangan pendidikan pada anak usia dini berbasis website yang

dengan judul “Sistem Keamanan Dan Monitoring Rumah Pintar Secara Online Menggunakan Perangkat Mobile - Universitas Komputer Indonesia (2016)” Perancangan aplikasi ini

Meskipun e-commerce merupakan sistem yang menguntungkan karena dapat mengurangi biaya transaksi bisnis dan dapat memperbaiki kualitas pelayan pada pelanggan, namun

Demikian juga, ada mahasiswa yang menganggap bahwa apa yang telah dilakukannya adalah sebuah cerminan kasih kepada Allah, sementara yang lain beranggapan bahwa kasih

No Peneliti Judul penelitian Metode Hasil Persamaan dan Perbedaan beberapa Hotel di Medan 4 Wijaya Mukti Sri Utari Universita s Muhamm adiyah Surakarta 2012 Pengaruh

Peraturan perundang-undangan adalah yang pertama harus ditegakkan dalam upaya pengembangan program nuklir, yang mencakup pembentukan badan regulator independen yang

Penentuan tujuan, yang dimaksud adalah area pekerjaan atau aktivitas yang harus diselesaikan dan kriteria yang jelas untuk mengevaluasinya antara lain meliputi kualitas

Maksud dari menyusun daftar pustaka secara otomatis yaitu menggunakan fasilitas MS Word untuk otomatis menyusun daftar pustaka sesuai standard peraturan penyusunan