ABSTRAK
Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan tidak lepas dari masalah keuangan khususnya biaya untuk kelancaran operasinya. Untuk menunjang aktivitas operasi tersebut, maka perlu adanya suatu pemeriksaan intern. Begitu pentingnya peranan biaya dalam menunjang kelancaran operasi suatu perusahaan, sehingga dalam pelaksanaanya diperlukan adanya suatu pengendalian intern yang memadai agar diperoleh tingkat pembiayaan operasi perusahaan yang efektif dan efisien sehingga pada akhirnya dengan biaya operasi yang efisien dapat meningkatkan laba perusahaan. Peningkatan biaya operasi ini perlu diikuti dengan penetapan standar dan prosedur yang harus selalu diawasi dan dikendalikan dengan baik, agar biaya yang dikeluarkan benar-benar merupakan biaya yang seharusnya dikeluarkan oleh perusahaan, sehingga pada akhirnya akan diperoleh biaya operasi yang efisien dalam pelaksanaan aktivitas operasi perusahaan.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada Perum Perumnas Regional IV Bandung, yaitu sebuah badan usaha milik negara yang bergerak dalam bidang pengadaan perumahan rakyat. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan prosedur pemeriksaan intern dalam menunjang implementasi pengendalian prosedur biaya operasi dan mengetahui pelaksanaan pengendalian prosedur biaya operasi yang diterapkan oleh Perum Perumnas cabang IV Bandung.
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian lapangan yaitu penelitian langsung di lokasi objek studi untuk mendapatkan data primer yang dilakukan dengan cara wawancara, yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan kepada pihak yang diteliti mengenai masalah yang sedang diteliti dan kuesioner yaitu mengajukan daftar pertanyaan mengenai masalah yang sedang diteliti serta penelitian kepustakaan yaitu metode penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang digunakan sebagai landasan teoritis mengenai masalah atau variabel-variabel yang diteliti melalui literatur-literatur yang relevan dengan masalah yang diteliti. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah pemeriksaan intern berperan dalam pengendalian prosedur biaya operasi. Untuk tujuan pengujian hipotesis, maka digunakan pengujian korelasi Rank Spearman yang mengukur hubungan antara dua variabel dimana kedua variabel berbentuk peringkat (rank).
Dari hasil perhitungan kuesioner yang diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS 13, diperoleh korelasi Rank Spearman sebesar 0.821dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Tingkat signifikansi ini jauh lebih kecil daripada alpha (α = 0,05). Hal ini menandakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti pemeriksaan intern berperan dalam menunjang implementasi pengendalian prosedur biaya operasi.
Berdasarkan hasil penelitian, pemeriksaan intern berperan dalam menunjang implementasi pengendalian prosedur biaya operasi, hal ini dapat diketahui dari angka sebesar + 0.821. Tanda positif (+) yang diperoleh menandakan bahwa terdapat hubungan searah antara pemeriksaan intern dengan pengendalian prosedur biaya operasi, artinya semakin tinggi pemeriksaan intern, maka semakin tinggi pula pengendalian prosedur biaya operasinya.
DAFTAR ISI
ABSTRAK……….iii
KATA PENGANTAR………..iv
DAFTAR ISI………....vii
DAFTAR TABEL………...xi
DAFTAR GAMBAR………...xii
DAFTAR LAMPIRAN………..xiii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian………1
1.2. Perumusan Masalah……….5
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian………5
1.4. Kegunaan Penelitian………...6
1.5. Kerangka Pemikiran………....6
1.6. Metode Penelitian………..11
1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian……….11
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemeriksaan Intern………12
2.1.1. Pengertian Pemeriksaan Intern………...12
2.1.2. Fungsi Pemeriksaan Intern………...14
2.1.3. Ruang Lingkup Pemeriksaan Intern………...15
2.1.4. Independensi Pemeriksaan Intern………...17
2.1.5. Obyektivitas Pemeriksaan Intern………..…...19
2.1.6. Norma-Norma Praktek Profesional Pemeriksaan
Intern………...21
2.2. Pengendalian Intern………...24
2.2.1. Pengertian Pengendalian Intern………...24
2.2.2. Tujuan Pengendalian Intern………...26
2.2.3. Unsur-Unsur Pengendalian Intern………..…...28
2.2.4. Syarat-Syarat Pengendalian Intern………..…..30
2.2.5. Keterbatasan Pengendalian Intern………...30
2.2.6. Struktur Organisasi Pengendalian Intern…………...32
2.3. Biaya Operasi………...33
2.3.1. Pengertian Biaya………...….33
2.3.2. Pengertian Biaya Operasi………..34
2.3.3. Biaya Operasi Perum Perumnas………....35
2.3.4. Organisasi Pengeluaran Biaya Operasi………...36
2.3.5. Prosedur Pengeluaran Biaya Operasi………....39
2.3.6. Unsur Pengendalian Prosedur Biaya Operasi…………...40
BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian………...42
3.2. Metode Penelitian………....42
3.2.1 Metode Yang Digunakan……….…42
3.2.2 Operasional Variabel………..43
3.2.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen………….47
3.2.2.1 Pengujian Validitas………47
3.2.2.2 Pengujian Reliabilitas ………...48
3.2.4 Rancangan Pengujian Hipotesis………...….49
3.2.5 Pemilihan Uji Statistik………...49
3.2.6 Penetapan Tingkat Signifikansi……….52
3.2.7 Tehnik Pengumpulan Data………52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian………..54
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan……….…..54
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan……….……..56
4.1.3 Kegiatan Perusahaan………...………….…..58
4.1.4 Struktur Organisasi……….59
4.1.5 Kegiatan Usaha dan Wilayah Kerja Perusahaan………....71
4.1.6 Kebijakan Akuntansi atas Biaya Operasi………...72
4.1.7 Pelaksanaan Pemeriksaan Intern………...….74
4.1.8 Pelaksanaan Pengendalian Prosedur Biaya Operasi………...…83
4.2. Pembahasan………..….84
4.2.1. Analisis atas Peranan Pemeriksaan Intern………….…...84
4.2.2. Peranan Pemeriksaan Intern Dalam Menunjang Implementasi Pengendalian Prosedur Biaya Operasi………...…..88
4.2.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ………...………....89
4.2.4 Pengujian Hipotesis………....98
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan………...105 5.2. Saran………...….106
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Operasional Variebel X (Pemeriksaan Intern) ………..44 Tabel 3.2. Operasional Variabel Y (Pengendalian Prosedur Biaya Operasi)…..45 Tabel 4.1. Skor Jawaban Kuesioner Variabel X(Pemeriksaan Intern) dan
Variabel Y (Pengendalian Prosedur Biaya Operasi)…………..……90 Tabel 4.2. Output SPSS Validitas Variabel X (Pemeriksaan Intern)…………..91 Tabel 4.3 Output SPSS Reliabilitas Variabel X………..93 Tabel 4.4 Validitas dan Reliabilitas Skor Item Variabel X...94 Tabel 4.5 Output SPSS Validitas Variabel Y………..95 Tabel 4.6 Output SPSS Reliabilitas Variabel Y(Pengendalian Prosedur Biaya
Operasi)………96 Tabel 4.7 Validitas dan Reliabilitas Skor Item Variabel Y...97 Tabel 4.8 Skor dan Ranking atas Pengukuran Variabel X (Pemeriksaan Intern) dan
Variabel Y (Pengendalian Prosedur Biaya Operasi)……….98
Tabel 4.9 Hasil Penghitungan Ranking Variabel X dan Variabel Y…………..99 Tabel 4.10 Output SPSS Korelasi Rank Spearman Variabel X (Pemeriksaan
Intern) dan Variabel Y (Pengendalian Prosedur Biaya Operasi)…. 102
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Struktur Organisasi Perum Perumnas Regional IV Bandung Gambar 4.2 Uji Signifikansi Korelasi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
Lampiran 2. Tabulasi Jawaban Responden Variabel X Lampiran 3. Tabulasi Jawaban Responden Variabel Y
Lampiran 4. Tabel Nilai Kritis Koefisien Korelasi Rank Spearman Lampiran 5. Tabel Distribusi t Student
Lampiran 6. Memorandum Perencanaan Pemeriksaan Perum Perumnas Lampiran 7. Penjabaran Sasaran Pemeriksaan
Lampiran 8. Tabel Hasil Pemeriksaan
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
PERANAN PEMERIKSAAN INTERN DALAM MENUNJANG IMLEMENTASI PENGENDALIAN PROSEDUR BIAYA OPERASI
Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Sdr/Sdri Responden di tempat
Dengan hormat,
Melalui kuesioner ini saya mohon dengan hormat kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/Sdri untuk meluangkan waktu memberikan respon terhadap pertanyaan-pertanyaan yang terlampir. Kuesioner ini merupakan alat untuk mengumpulkan data mengenai pelaksanaan pemeriksaan intern di perusahaan tempat Bapak/Ibu/Sdr/Sdri bekerja. Adapun topik penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah tentang peranan pemeriksaan intern dalam menunjang implementasi pengendalian prosedur biaya operasi.
Tujuan dari pengumpulan data ini semata-mata hanya untuk kepentingan akademis dalam bentuk penyusunan skripsi pada Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Data yang diperoleh dari kuesioner ini hanya digunakan untuk penelitian ini dan semua jawaban akan dirahasiakan.
Atas bantuan dan waktu yang Bapak/Ibu/Sdr/Sdri berikan untuk mengisi kuesioner ini, saya ucapakan terima kasih.
Hormat saya,
Isilah kuesioner di bawah ini dengan memberi tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat Anda. Dengan keterangan :
SS : Sangat Setuju
PERANAN PEMERIKSAAN INTERN
Independensi
1. Satuan Pengawasan Intern selalu membuat laporan pemeriksaan sesuai dengan temuan-temuan pemeriksaan
2. Struktur organisasi Satuan Pengawasan Intern mencerminkan independensi
3. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Satuan Pengawasan Intern ditetapkan secara tertulis
4. Staf SPI Intern dan Manajemen Senior mempunyai hubungan yang baik
5. Satuan Pengawasan Intern ikut serta dalam penyusunan prosedur-prosedur perusahaan
6. Terdapat rotasi terhadap penugasan Satuan Pengawasan Intern
Kecakapan Profesional
7. Staf Satuan Pengawasan Intern selalu tanggap terhadap temuan-temuan pemeriksaannya
8. Staf Satuan Pengawasan Intern selalu menerapkan teknik-teknik pemeriksaan dalam melaksanakan tugasnya
9. Staf SPI mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik dalam melakukan pemeriksaannya
No. Pertanyaan SS S N TS STS
11. Program pengembangan keahlian dan pengetahuan Satuan Pengawasan Intern selalu diadakan oleh perusahaan
12. Pelaksanaan program pengembangan keahlian dan pengetahuan Staf Satuan Pengawasan Intern selalu dilaksanakan secara teratur 13. Program pengembangan keahlian dan pengetahuan Staf Satuan
Pengawasan Intern menunjang efektivitas pelaksanaan tugas Program Pemeriksaan
14. Sebelum melakukan pemeriksaan, Staf Satuan Pengawasan Intern selalu menyusun terlebih dahulu program pemeriksaan 15. Program yang disusun selalu dipahami oleh Staf Satuan
Pengawasan Intern
16. Tujuan pemeriksaan selalu dinyatakan secara jelas oleh Staf Satuan Pengawasan Intern
17. Program pemeriksaan yang dibuat Satuan Pengawasan Intern dapat disesuaikan dengan keadaan objek yang diperiksa
18. Staf Satuan Pemeriksaan Intern selalu mengungkapkan sasaran pemeriksaan dengan jelas
Pelaksanaan Pemeriksaan
19. Pimpinan objek yang diperiksa selalu menanggapi dengan baik terhadap pelaksanaan pemeriksaan yang dilakukan oleh Staf Satuan Pengawasan Intern
20. Staf Satuan Pengawasan Intern selalu melaksanakan tugas sesuai dengan tanggungjawabnya
21. Satuan Pengawasan Intern selalu menilai objek yang diperiksa sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
22. Dalam melaksanakan tugasnya, Staf Satuan Pengawasan Intern selalu diadakan pengawasan
23. Pengawasan yang dilakukan meliputi seluruh tahap pemeriksaan
24. Pelaksanaan pemeriksaan yang dilakukan Satuan Pengawasan Intern selalu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
Laporan Hasil Pemeriksaan
25. Laporan hasil pemeriksaan selalu disusun oleh Satuan Pengawasan Intern setelah menyelesaikan tugas pemeriksaan 26. Laporan hasil pemeriksaan disampaikan dengan jelas oleh Staf
PENGENDALIAN PROSEDUR BIAYA OPERASI
No. Pertanyaan SS S N TS STS
27. Sebelum dihasilkan laporan final, Staf Satuan Pengawasan Intern selalu mendiskusikan terlebih dahulu dengan pimpinan yang diperiksa
28. Ketika dilakukan diskusi oleh Staf Satuan Pengawasan Intern, pimpinan objek yang diperiksa selalu menerima pendapat (temuan pemeriksaan) dengan baik
29. Manajer senior selalu mendukung laporan hasil pemeriksaan yang dibuat oleh Satuan Pengawasan Intern
Monitoring Tindak Lanjut
30. Objek yang diperiksa selalu melaksanakan saran dan rekomendasi Satuan Pengawasan Intern dengan baik
31. Staf Satuan Pengawasan Intern selalu menegur dan melaporkannya kepada manajemen apabila saran dan rekomendasi tidak segera dilaksanakan
32. Terjadi peningkatan dalam efektivitas pengendalian intern biaya operasi setelah saran dan rekomendasi dilaksanakan oleh objek yang diperiksa
Struktur Operasi
1. Terdapat struktur organisasi yang memuat secara jelas tugas dan tanggung jawab dari masing-masing unit kerja
2. Terdapat job description secara tertulis yang dilengkapi dengan perincian instruksi untuk setiap pekerjaan
3. Dalam perusahaan, fungsi pencatatan biaya terpisah dari fungsi yang menganggarkan biaya
4. Dalam pelaksanaan operasi perusahaan fungsi pencatatan biaya operasi terpisah dari fungsi produksi
5. Dalam pelaksanaan pengeluaran biaya operasi telah dilakukan pemisahan fungsi operasi, fungsi pembayaran dan fungsi pencatatan
Prosedur otorisasi dan Pencatatan
6. Di dalam perusahaan terdapat buku pedoman dan prosedur untuk pengeluaran biaya operasi
7. Di dalam perusahaan terdapat prosedur otorisasi untuk setiap transaksi yang dilakukan
No. Pertanyaan SS S N TS STS
9. Bukti kas keluar selalu diotorisasi oleh Kepala Bagian Keuangan
10. Terdapat internal cek antar petugas/bagian dalam pelaksanaan prosedur pengeluaran biaya operasi
11. Terdapat prosedur pengendalian intern tertulis mengenai pengamanan formulir-formulir/ dokumen
12. Semua formulir dan dokumen yang digunakan dalam kegiatan pengeluaran biaya operasi mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang
13. Sistem pencatatan yang dilakukan terhadap transaksi pengeluaran biaya operasi sudah baik
14. Pengarsipan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan transaksi-transaksi yang terjadi di perusahaan teratur dengan baik
15. Pencatatan pengeluaran-pengeluaran biaya operasi telah dilakukan sesuai dengan waktu kejadiannya
Praktik yang Sehat
16. Bukti permintaan pengeluaran biaya, bukti kas keluar dan formulir-formulir serta dokumen yang digunakan telah diberi nomor urut yang tercetak
17. Bukti permintaan pengeluaran biaya, bukti kas keluar dan formulir-formulir serta dokumen yang digunakan telah dipertanggungjawabkan sebagaimana mestinya
18. Terhadap permintaan pengeluaran biaya selalu dilakukan pengecekan mengenai perhitungan-perhitungan terlebih dahulu sebelum disetujui pembayarannya
19. Secara periodik telah dilakukan rekonsiliasi kartu biaya dengan rekening kontrol biaya dalam buku besar
Pegawai yang Cakap
20. Tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada Bapak/Ibu telah sesuai dengan pendidikan dan keahlian yang dimiliki
21. Karyawan baru selalu mendapatkan pelatihan terlebih dahulu sebelum ditempatkan di unit kerja
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat
menyebabkan berbagai kemajuan yang dampaknya tentu sangat berpengaruh pada
kehidupan manusia. Perkembangan dunia saat ini pada umumnya, terutama
dibidang ekonomi telah menghadapkan semua negara dengan tantangan-tantangan
yang besar dan berat. Sebagai bagian dari masyarakat dunia, Indonesia tidak
terlepas dari perkembangan itu. Perubahan-perubahan dalam masyarakat kita telah
terjadi karena kemajuan- kemajuan yang dibawa oleh pembangunan itu sendiri,
yang berpengaruh pada tata nilai, pola berpikir, pola bekerja, bangkitnya
kekuatan-kekuatan, aspirasi-aspirasi dan harapan-harapan baru dalam masyarakat
kita.
Dengan melihat perkembangan saat ini, terlebih dengan adanya arus
globalisasi ekonomi di mana menurut Eugene F.Brigham dan Joel F. Houston
(2001: 8-9), ada empat faktor yang menyebabkan globalisasi bisnis meningkat,
yaitu :
1. Kemajuan dalam bidang transportasi dan komunikasi, yang menghemat biaya
pengiriman serta membuat perdagangan internasional menjadi lebih mudah.
2. Keinginan konsumen akan produk yang lebih murah dan bermutu tinggi telah
mengurangi hambatan perdagangan yang dirancang untuk melindungi pabrik
domestik yang tidak efisien serta berbiaya tinggi.
Bab I Pendahuluan 2
3. Teknologi yang semakin canggih telah menyebabkan meningkatnya biaya
pengembangan produk baru.
4. Pemindahan fasilitas produksi ke negara yang biaya produksinya paling
rendah. Maka tidak hanya peranan dan kualitas sumber daya manusia saja
yang perlu dikembangkan dan dipersiapkan dengan baik, akan tetapi
mencakup keseluruhan sistem dan perangkat yang ada perlu disiapkan agar
pada gilirannya dapat berfungsi secara optimal terutama dalam sistem
administrasi, informasi, dan pengendaliannya.
Sejalan dengan kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh dunia usaha, maka
informasi keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusaan
saat ini dan untuk memperkirakan hasil operasi serta arus kas di masa mendatang
sebagai salah satu alat untuk membantu menajemen dalam menentukan
kebijakan-kebijakan berkembang seiring dengan perkembangan perusahaan tersebut
(Niswonger, Warren, Reeve, Fess, 1999:19).
Agar pengendalian intern dapat berjalan dengan baik, maka pengendalian
intern harus memiliki unsur-unsur yang baik diperlukan oleh semua aspek usaha,
terutama apabila melibatkan penggunaan harta-harta perusahaan sebagaimana
yang dikemukakan oleh Arens dan Loebbecke dalam Amir Abadi Yusuf
(1996:310)
yaitu :
1. Pemisahan tugas yang cukup memadai.
2. Adanya otorisasi yang pantas atas transaksi dan aktivitas.
3. Penggunaan dokumen dan catatan yang memadai.
Bab I Pendahuluan 3
4. Adanya pengendalian fisik atas aktiva dan catatan.
5. Pengecekan secara independen atas pelaksanaan.
Dalam kaitannya dengan pengendalian dalam suatu perusahaan, selain
melibatkan unsur-unsur intern perusahaan baik yang berhubungan langsung atau
tidak langsung terhadap pengendalian prosedur-prosedur dalam perusahaan
tersebut, juga diperlukan adanya suatu bagian khusus dalam perusahaan yang
dipekerjakan pada masing-masing perusahaan untuk melakukan audit bagi
manajemen serta menyediakan informasi yang amat bernilai bagi pihak
manajemen dalam proses pembuatan keputusan yang berkaitan dengan efektivitas
operasi, yaitu auditor internal (Arens, 2003:24).
Disamping memeriksa laporan keuangan yang dihasilkan sistem akuntansi,
menurut Hiro Tugiman dalam bukunya Standar Profesional Internal Audit
(1995:32) menyatakan bahwa lingkup pekerjaan pemeriksaan intern haruslah
meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan dan keefektifan sistem
pengendalian intern yang dimiliki oleh organisasi dan kualitas dari pelaksanaan
tanggung jawab yang diberikan.
Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan tidak lepas dari masalah
keuangan khususnya biaya untuk kelancaran operasinya. Dalam buku Cost
accounting : Planning and Control karangan Adolph Matz, Milton F. Usry dan
Lawrence H. Hammer, AICPA(1988:39) memberikan pengertian biaya sebagai
berikut :
“Cost is the amount, measured in money of cash expended or other
property transfered, capital stock issued. Service performed or a liability incurred in cosideration of goods or service received or to be received”
Bab I Pendahuluan 4
Demikian pentingnya peranan biaya dalam menunjang kelancaran operasi suatu
perusahaan, sehingga dalam pelaksanaanya diperlukan adanya suatu pengendalian
intern yang memadai agar diperoleh tingkat pembiayaan operasi perusahaan yang
efektif dan efisien sehingga pada akhirnya dengan biaya operasi yang efisien
dapat meningkatkan laba perusahaan.
Keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya tergantung
pada pemahaman yang menyeluruh atas hubungan antara biaya dan aktivitas
bisnis (Carter dan Usry, 2004:57). Sedangkan biaya operasi merupakan
konsekuensi logis dari aktivitas perusahaan, mempunyai kecenderungan untuk
selalu meningkat seiring dengan perkembangan perusahaan. Tanggung jawab atas
pengendalian biaya sebaiknya diberikan kepada individu-individu tertentu yang
juga bertanggung jawab untuk menganggarkan biaya yang berada di bawah
kendali mereka (Carter dan Usry, 2002:14). Peningkatan biaya operasi ini perlu
diikuti dengan penetapan standar dan prosedur yang harus selalu diawasi dan
dikendalikan dengan baik, agar biaya yang dikeluarkan benar-benar merupakan
biaya yang seharusnya dikeluarkan oleh perusahaan, sehingga pada akhirnya akan
diperoleh biaya operasi yang efisien dalam pelaksanaan aktivitas operasi
perusahaan.
Menurut Howard (1986:81), Pemeriksaan Intern atau Internal Auditing
memiliki pengertian sebagai berikut :
“ Internal auditing is an independent appraisal activity whithin an organization for the review of operation as a service to management”.
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan intern merupakan
suatu aktivitas penilaian yang dilakukan secara independen dalam pelaksanaan
Bab I Pendahuluan 5
aktivitas perusahaan, yang berfungsi memberikan jasa pelayanan kepada
manajemen terutama pengawasan pelaksanaan prosedur yang berhubungan
dengan efisiensi biaya operasi, serta melihat demikian pentingnya pengendalian
prosedur biaya operasi. Sehingga peran pengendalian intern harus difungsikan
secara optimal sebagai fungsi penilaian yang independen dalam membantu
manajemen melaksanakan tanggung jawabnya, maka judul skripsi ini adalah
“Peranan pemeriksaan intern dalam menunjang implementasi pengendalian prosedur biaya operasi (Studi Kasus Pada Perum Perumnas Regional IV Bandung)”
1.2 Perumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka
penulis mengidentifikasikan masalah dalam penelitian sebagai berikut :
1. Apakah pelaksanaan prosedur pengendalian intern yang dilaksanakan atas
biaya operasi telah diterapkan cukup baik.
2. Seberapa besar peranan pemeriksaan intern dalam menunjang implementasi
pengendalian prosedur biaya operasi.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian yang dilakukan oleh penulis ini adalah untuk
memperoleh data dan informasi mengenai pengendalian prosedur biaya biaya
operasi dan penerapannya pada perusahaan yang bersangkutan.
Sesuai dengan masalah yang diidentifikasikan, tujuan penelitian ini adalah :
Bab I Pendahuluan 6
1. Untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan prosedur pemeriksaan intern dalam
menunjang implementasi pengendalian prosedur biaya operasi.
2. Mengetahui pelaksanaan pengendalian prosedur biaya operasi yang diterapkan
oleh Perum Perumnas cabang IV Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi dan bermanfaat
bagi :
1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi manajemen Perum Perumnas khususnya cabang IV
Bandung pada umumnya dan pusat pada khususnya untuk melakukan tindakan
korektif terhadap unsur-unsur yang mempengaruhi tidak optimalnya kinerja
perusahaan.
2. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi
bagi penulis lain yang ingin memprdalam pengetahuan dan ingin melakukan
evaluasi lebih lanjut.
1.5 Kerangka Pemikiran
Pengendalian intern dilaksanakan menerapkan metode dan prosedur atau
tolok ukur lainnya dengan maksud agar seluruh aktivitas berjalan sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini tercermin dalam definisi pengendalian intern
menurut Standard Profesional Akuntansi Publik (2001:319) sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan 7
“ Struktur pengendalian intern satuan usaha terdiri dari kebijakkan dan prosedur yang diterapkan untuk memberikan keyakinan(assurance) memadai bahwa tujuan tertentu satuan usaha akan tercapai “.
Pengertian di atas menyebutkan bahwa prosedur pengendalian merupakan
tambahan terhadap lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi, yang
bersama-sama menjadi struktur pengendalian intern, membantu manajemen mencapai
tujuan perusahaan.
Tujuan perusahaan tersebut dapat tercapai apabila tujuan dari struktur
pengendalian intern dapat tercapai. Menurut Arens(2003:397-399) tujuan dari
struktur pengendalian intern yang berguna bagi perusahaan yang ingin dicapai
antara lain :
1. Keandalan pelaporan keuangan.
2. Efisiensi dan efektivitas operasional.
3. Pemenuhan ketentuan hukum dan regulasi yang bisa diterapkan.
Menurut Arens (2003:401-412) tujuan dari prosedur pengendalian tersebut
dapat dicapai apabila pengendalian internal meliputi lima kategori pengendalian
yang dirancang dan diimplementasikan oleh manajemen, yaitu :
1. Lingkungan kendali
Lingkungan kendali terdiri dari tindakan, kebijakan, dan prosedur yang
mencerminkan keseluruhan sikap dari manajemen puncak, para direktur, dan
pemilik dari suatu entitas mengenai pengendalian internal dan arti pentingnya
bagi entitas itu.
2. Penilaian risiko
Penilaian risiko untuk pelaporan keuangan adalah identifikai manajemen dan
Bab I Pendahuluan 8
analisis risiko yang relevan dengan persiapan laporan keuangan yang sesuai
dengan GAAP.
3. Aktivitas pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur, sebagai tambahan
untuk yang termasuk dalam empat komponen yang lain, yang membantu
memastikan bahwa tindakan yang perlu telah diambil untuk mengatasi risiko
dalam pencapaian sasaran hasil entitas itu.
4. Informasi dan komunikasi
Tujuan sistem informasi dan komunikasi akuntansi suatu entitas adalah untuk
memulai, mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi entitas dan untuk
memelihara akuntabilitas untuk asset yang terkait.
5. Pengawasan
Aktivitas pengawasan berhadapan dengen penilaian berkala atau berkelanjutan
dari mutu penampilan atau prestasi pengendalian internal oleh manajemen
untuk menentukan bahwa pengendalian itu beroperasi seperti diharapkan dan
mereka dimodifikasi sesuai dengan perubahan dalam kondisi-kondisi.
Prosedur pengendalian yang memadai hendaknya tersedia untuk seluruh
aktivitas perusahaan, sehingga operasional perusahaan dapat dilaksanakan secara
cepat, tepat waktu dan dengan tarif atau harga yang kompetitif, sehingga bisa
mengurangi biaya audit eksternal (Arens, 2003:414). Agar hal tersebut dapat
tercapai maka pengendalian terhadap aktivitas perusahaan sangat diperlukan di
antara pengendalian terhadap biaya operasi.
Bab I Pendahuluan 9
Meskipun baiknya suatu prosedur pengendalian khususnya sistem
pengendalian intern, tidak dapat menjamin berbagai bentuk kecurangan atau
kesalahan tidak dapat terjadi. Hal tersebut menurut Tuanakota (1994:98) dalam
Auditing : Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik disebabkan bahwa sistem
pengendalian internal memiliki keterbatasan-keterbatasan, yaitu :
1. Persengkongkolan.
2. Biaya
3. Kelemahan manusia
Keberadaan keterbatasan-keterbatasan tersebut merupakan tanggung
jawab pimpinan perusahaan untuk menekan sekecil mungkin akibat yang timbul.
Pimpinan harus senantiasa melakukan pengawasan terhadap efektivitas prosedur
pengendalian. Untuk melakukan fungsi tersebut harus dibentuk suatu unit khusus
yang terlibat langsung di dalam operasi perusahaan.
Pengawasan internal menurut Brink dan Herbet (1982:3) sebagai berikut :
“ Internal auditing is an independent appraisal function established within an organization to examine and evaluate its activities as a service to the organization”.
Dari pengertian tersebut dinyatakan bahwa pemeriksaan intern merupakan suatu
fungsi yang independen dalam suatu organisasi untuk melakukan penelaahan dan
evaluasi kegiatan-kegiatan perusahaan untuk dapat memberi saran kepada
manajemen.
Dalam kaitannya dengan pembahasan skripsi ini, aktivitas perusahaan
adalah pengendalian intern atas biaya operasi. Penulis mengambil topik tentang
biaya operasi karena biaya operasi merupakan suatu kelompok biaya yang
Bab I Pendahuluan 10
berkaitan langsung dengan usaha pokok perusahaan sehingga apabila tidak
dikelola dengan baik maka akan mengakibatkan terganggunya operasional
perusahaan dan pada akhirnya akan berdampak secara langsung pada operasional
perusahaan dan pengadaannya dilakukan secara periodik, di samping itu biaya
operasi dapat bertambah kapan saja sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan
harus segera ditangani dalam proses pengadaannya.
Untuk menuntun penulis dalam proses penelitian dan pengujian yang akan
dilakukan, penulis merumuskan hipotesis kerja sebagai berikut:
“Pemeriksaan intern berperan dalam menunjang implementasi pengendalian prosedur biaya operasi”.
Pemeriksaan Intern Implementasi
Pengendalian Prosedur
Biaya Operasi
Ha
X Berperan dalam Y
HO : Pemeriksaan intern tidak berperan dalam menunjang implementasi
pengendalian prosedur biaya operasi.
Ha : Pemeriksan intern berperan dalam menunjang implementasi pengendalian
prosedur biaya operasi.
Bab I Pendahuluan 11
1.6 Metode Penelitian
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam proses penyusunan skripsi
ini, akan dilakukan melalui tehnik pengumpulan data sebagai berikut ini :
1. Penelitian lapangan ( Field Research )
Penelitian lapangan yaitu penelitian langsung di lokasi objek studi untuk
mendapatkan data primer yang dilakukan dengan cara :
a.Wawancara, yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara mengajukan
pertanyaan kepada pihak yang diteliti mengenai masalah yang sedang diteliti.
b.Kuesioner, yaitu mengajukan daftar pertanyaan mengenai masalah yang
sedang diteliti.
2. Penelitian kepustakaan ( library research )
Penelitian kepustakaan yaitu metode penelitian yang dilakukan untuk
memperoleh data sekunder yang digunakan sebagai landasan teoritis mengenai
masalah atau variabel-variabel yang diteliti melalui literatur-literatur yang
relevan dengan masalah yang diteliti.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Perum Perumnas cabang IV Bandung yang
berlokasi di jalan Surapati No.104 Bandung. Penelitian dilaksanakan mulai bulan
Mei 2007 sampai dengan selesai.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan
pemeriksan intern dalam menunjang implementasi pengendalian prosedur biaya
operasi pada Perum Perumnas Regional IV Bandung, penulis merumuskan
beberapa simpulan sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Intern berperan dalam implementasi pengendalian prosedur
biaya operasi. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan yang diperoleh
yaitu tingkat signifikansi sebesar 0.000. Tingkat signifikansi ini jauh lebih
kecil daripada nilai aifa (
α
) = 0.05, sehingga Ho ditolak. Selain itu jugamelalui uji thitung sebesar 7,609 dibandingkan dengan ttabel sebesar
1,70. Hasil thitung yang lebih besar daripada ttabel menandakan bahwa Ho
ditolak. Dengan demikian, Ho ditolak atau Ha diterima yang artinya
pemeriksaan intern berperan dalam menunjang implementasi pengendalian
prosedur biaya operasi.
2. Pemeriksaan intern berperan dalam menunjang implementasi pengendalian
prosedur biaya operasi, hal ini dapat diketahui dari angka sebesar + 0.821.
Tanda positif (+) yang diperoleh menandakan bahwa terdapat hubungan
searah antara pemeriksaan intern dengan pengendalian prosedur biaya
operasi, artinya semakin tinggi pemeriksaan intern, maka semakin tinggi
pula pengendalian prosedur biaya operasinya.
Bab V Simpulan dan Saran 106
5.2 Saran
1. Bagi perusahaan
Perusahaan sebaiknya melakukan pemisahan fungsi tugas,
terutama atas fungsi penerimaan, fungsi operasional dan pencatatan
atas seluruh kegiatan akuntansi maupun keuangan dalam
perusahaan sehingga menghindari adanya kecurangan.
Kegiatan pengembangan dan pelatihan bagi internal audit
sebaiknya dilaksanakan secara terus menerus dan berkelanjutan.
2. Bagi peneliti lainnya
Peneliti lainnya dapat memperluas ruang lingkup objek penelitian
sehingga hasil yang lebih optimal
DAFTAR PUSTAKA
Soemita Adikoesoema. 1983. Auditing Norma-Norma dan Prosedur Pemeriksaan.
Jakarta: Salemba Empat.
Arens, Alvin A., Loebbecke, James K., 1996. Auditing : Pendekatan Terpadu.
Edisi 1995. Diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusup. Jakarta : Salemba
Empat.
Arens, Alvin A., Randal J. Elder, and Mark S. Beasley. 2003, Auditing:
Pendekatan Terpadu, Edisi Indonesia, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.
.
Brink, Victor Z. and Witt, Robert., 1982. Modern Internal Auditing : Appraising
Operation and Controls. 4th Edition. New York : A Ronald Press Publication, John Willey & Sons, Inc.
Chamber, Andrew D., 1981. Internal Auditing : Theory and Practice. First
Edition. London : Pitman Book Limited.
Bambang Hartadi, 1991. Internal auditing : Suatu Tinjauan Sistem Informasi
Manajemen Dan Cara Pelaporannya. Edisi Pertama. Yogyakarta : Andi
Offset.
Holmes, Arthur W. and Burns. David C., 1990. Auditing : Norma dan Prosedur.
Edisi kesembilan. Diterjemahkan oleh Marianus Sinaga. Jakarta : Erlangga.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta :
Salemba Empat
Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba
Empat.
Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. 2004. Standar Profesi Audit
Internal. Jakarta:Yayasan Pendidikan Internal Audit.
La Midjan. 1989. Sistem Informasi Akuntans i: Pendekatan Manual Praktika,
Penyusunan Metode dan Prosedur. Bandung: Lembaga Informatika
Akuntansi.
Mulyadi. 1990. Akuntansi Biaya. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.
Mulyadi, Puradiredja, Kanaka. 1998. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.
Niswonger, C. Rollin, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess. 1999.
Prinsip-Prinsip Akuntansi. Edisi 19. Jakarta: Erlangga.
Pikert, K. 2000. The Internal Auditing Handbook, Canada, JohnWilley & Sons.
Ratliff, Richard L. 2002. Internal Auditing: Principles and Techniques. 4th edition.
Republik Indonesia. 2002. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara tentang
Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara.
Riduwan. 2007. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Tugiman, Hiro. 1995. Standar Profesional Internal Audit. Bandung: PT.Eresco.
Tugiman, Hiro. 2002. Internal Audit. Bandung: Yayasan Pendidikan Internal
Audit.
Uyanto, Stanislaus S. 2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Cetakan
Pertama. Jakarta: Graha Ilmu.
Wilkinson, Joseph W., Cerullo, Michael J. and Raval Vasant. 2000, Accounting
Information System : Essential Concept and Applications. 4th edition. USA, John Wiley and Sons Inc.