• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Pemeriksaan Intern Dalam Menunjang Implementasi Pengendalian Prosedur Biaya Operasional (Studi Kasus Pada Perum Perumnas Regional IV Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Pemeriksaan Intern Dalam Menunjang Implementasi Pengendalian Prosedur Biaya Operasional (Studi Kasus Pada Perum Perumnas Regional IV Bandung)."

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan tidak lepas dari masalah keuangan khususnya biaya untuk kelancaran operasinya. Untuk menunjang aktivitas operasi tersebut, maka perlu adanya suatu pemeriksaan intern. Begitu pentingnya peranan biaya dalam menunjang kelancaran operasi suatu perusahaan, sehingga dalam pelaksanaanya diperlukan adanya suatu pengendalian intern yang memadai agar diperoleh tingkat pembiayaan operasi perusahaan yang efektif dan efisien sehingga pada akhirnya dengan biaya operasi yang efisien dapat meningkatkan laba perusahaan. Peningkatan biaya operasi ini perlu diikuti dengan penetapan standar dan prosedur yang harus selalu diawasi dan dikendalikan dengan baik, agar biaya yang dikeluarkan benar-benar merupakan biaya yang seharusnya dikeluarkan oleh perusahaan, sehingga pada akhirnya akan diperoleh biaya operasi yang efisien dalam pelaksanaan aktivitas operasi perusahaan.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian pada Perum Perumnas Regional IV Bandung, yaitu sebuah badan usaha milik negara yang bergerak dalam bidang pengadaan perumahan rakyat. Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan prosedur pemeriksaan intern dalam menunjang implementasi pengendalian prosedur biaya operasi dan mengetahui pelaksanaan pengendalian prosedur biaya operasi yang diterapkan oleh Perum Perumnas cabang IV Bandung.

Adapun metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian lapangan yaitu penelitian langsung di lokasi objek studi untuk mendapatkan data primer yang dilakukan dengan cara wawancara, yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan kepada pihak yang diteliti mengenai masalah yang sedang diteliti dan kuesioner yaitu mengajukan daftar pertanyaan mengenai masalah yang sedang diteliti serta penelitian kepustakaan yaitu metode penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang digunakan sebagai landasan teoritis mengenai masalah atau variabel-variabel yang diteliti melalui literatur-literatur yang relevan dengan masalah yang diteliti. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah pemeriksaan intern berperan dalam pengendalian prosedur biaya operasi. Untuk tujuan pengujian hipotesis, maka digunakan pengujian korelasi Rank Spearman yang mengukur hubungan antara dua variabel dimana kedua variabel berbentuk peringkat (rank).

Dari hasil perhitungan kuesioner yang diolah dengan menggunakan aplikasi SPSS 13, diperoleh korelasi Rank Spearman sebesar 0.821dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Tingkat signifikansi ini jauh lebih kecil daripada alpha (α = 0,05). Hal ini menandakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti pemeriksaan intern berperan dalam menunjang implementasi pengendalian prosedur biaya operasi.

Berdasarkan hasil penelitian, pemeriksaan intern berperan dalam menunjang implementasi pengendalian prosedur biaya operasi, hal ini dapat diketahui dari angka sebesar + 0.821. Tanda positif (+) yang diperoleh menandakan bahwa terdapat hubungan searah antara pemeriksaan intern dengan pengendalian prosedur biaya operasi, artinya semakin tinggi pemeriksaan intern, maka semakin tinggi pula pengendalian prosedur biaya operasinya.

(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK……….iii

KATA PENGANTAR………..iv

DAFTAR ISI………....vii

DAFTAR TABEL………...xi

DAFTAR GAMBAR………...xii

DAFTAR LAMPIRAN………..xiii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian………1

1.2. Perumusan Masalah……….5

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian………5

1.4. Kegunaan Penelitian………...6

1.5. Kerangka Pemikiran………....6

1.6. Metode Penelitian………..11

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian……….11

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemeriksaan Intern………12

2.1.1. Pengertian Pemeriksaan Intern………...12

2.1.2. Fungsi Pemeriksaan Intern………...14

2.1.3. Ruang Lingkup Pemeriksaan Intern………...15

2.1.4. Independensi Pemeriksaan Intern………...17

2.1.5. Obyektivitas Pemeriksaan Intern………..…...19

(3)

2.1.6. Norma-Norma Praktek Profesional Pemeriksaan

Intern………...21

2.2. Pengendalian Intern………...24

2.2.1. Pengertian Pengendalian Intern………...24

2.2.2. Tujuan Pengendalian Intern………...26

2.2.3. Unsur-Unsur Pengendalian Intern………..…...28

2.2.4. Syarat-Syarat Pengendalian Intern………..…..30

2.2.5. Keterbatasan Pengendalian Intern………...30

2.2.6. Struktur Organisasi Pengendalian Intern…………...32

2.3. Biaya Operasi………...33

2.3.1. Pengertian Biaya………...….33

2.3.2. Pengertian Biaya Operasi………..34

2.3.3. Biaya Operasi Perum Perumnas………....35

2.3.4. Organisasi Pengeluaran Biaya Operasi………...36

2.3.5. Prosedur Pengeluaran Biaya Operasi………....39

2.3.6. Unsur Pengendalian Prosedur Biaya Operasi…………...40

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian………...42

3.2. Metode Penelitian………....42

3.2.1 Metode Yang Digunakan……….…42

3.2.2 Operasional Variabel………..43

3.2.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen………….47

3.2.2.1 Pengujian Validitas………47

3.2.2.2 Pengujian Reliabilitas ………...48

(4)

3.2.4 Rancangan Pengujian Hipotesis………...….49

3.2.5 Pemilihan Uji Statistik………...49

3.2.6 Penetapan Tingkat Signifikansi……….52

3.2.7 Tehnik Pengumpulan Data………52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian………..54

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan……….…..54

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan……….……..56

4.1.3 Kegiatan Perusahaan………...………….…..58

4.1.4 Struktur Organisasi……….59

4.1.5 Kegiatan Usaha dan Wilayah Kerja Perusahaan………....71

4.1.6 Kebijakan Akuntansi atas Biaya Operasi………...72

4.1.7 Pelaksanaan Pemeriksaan Intern………...….74

4.1.8 Pelaksanaan Pengendalian Prosedur Biaya Operasi………...…83

4.2. Pembahasan………..….84

4.2.1. Analisis atas Peranan Pemeriksaan Intern………….…...84

4.2.2. Peranan Pemeriksaan Intern Dalam Menunjang Implementasi Pengendalian Prosedur Biaya Operasi………...…..88

4.2.3 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ………...………....89

4.2.4 Pengujian Hipotesis………....98

(5)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan………...105 5.2. Saran………...….106

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Operasional Variebel X (Pemeriksaan Intern) ………..44 Tabel 3.2. Operasional Variabel Y (Pengendalian Prosedur Biaya Operasi)…..45 Tabel 4.1. Skor Jawaban Kuesioner Variabel X(Pemeriksaan Intern) dan

Variabel Y (Pengendalian Prosedur Biaya Operasi)…………..……90 Tabel 4.2. Output SPSS Validitas Variabel X (Pemeriksaan Intern)…………..91 Tabel 4.3 Output SPSS Reliabilitas Variabel X………..93 Tabel 4.4 Validitas dan Reliabilitas Skor Item Variabel X...94 Tabel 4.5 Output SPSS Validitas Variabel Y………..95 Tabel 4.6 Output SPSS Reliabilitas Variabel Y(Pengendalian Prosedur Biaya

Operasi)………96 Tabel 4.7 Validitas dan Reliabilitas Skor Item Variabel Y...97 Tabel 4.8 Skor dan Ranking atas Pengukuran Variabel X (Pemeriksaan Intern) dan

Variabel Y (Pengendalian Prosedur Biaya Operasi)……….98

Tabel 4.9 Hasil Penghitungan Ranking Variabel X dan Variabel Y…………..99 Tabel 4.10 Output SPSS Korelasi Rank Spearman Variabel X (Pemeriksaan

Intern) dan Variabel Y (Pengendalian Prosedur Biaya Operasi)…. 102

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Perum Perumnas Regional IV Bandung Gambar 4.2 Uji Signifikansi Korelasi

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

Lampiran 2. Tabulasi Jawaban Responden Variabel X Lampiran 3. Tabulasi Jawaban Responden Variabel Y

Lampiran 4. Tabel Nilai Kritis Koefisien Korelasi Rank Spearman Lampiran 5. Tabel Distribusi t Student

Lampiran 6. Memorandum Perencanaan Pemeriksaan Perum Perumnas Lampiran 7. Penjabaran Sasaran Pemeriksaan

Lampiran 8. Tabel Hasil Pemeriksaan

(9)

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

PERANAN PEMERIKSAAN INTERN DALAM MENUNJANG IMLEMENTASI PENGENDALIAN PROSEDUR BIAYA OPERASI

Kepada Yth.

Bapak/Ibu/Sdr/Sdri Responden di tempat

Dengan hormat,

Melalui kuesioner ini saya mohon dengan hormat kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/Sdri untuk meluangkan waktu memberikan respon terhadap pertanyaan-pertanyaan yang terlampir. Kuesioner ini merupakan alat untuk mengumpulkan data mengenai pelaksanaan pemeriksaan intern di perusahaan tempat Bapak/Ibu/Sdr/Sdri bekerja. Adapun topik penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah tentang peranan pemeriksaan intern dalam menunjang implementasi pengendalian prosedur biaya operasi.

Tujuan dari pengumpulan data ini semata-mata hanya untuk kepentingan akademis dalam bentuk penyusunan skripsi pada Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Data yang diperoleh dari kuesioner ini hanya digunakan untuk penelitian ini dan semua jawaban akan dirahasiakan.

Atas bantuan dan waktu yang Bapak/Ibu/Sdr/Sdri berikan untuk mengisi kuesioner ini, saya ucapakan terima kasih.

Hormat saya,

(10)

Isilah kuesioner di bawah ini dengan memberi tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat Anda. Dengan keterangan :

SS : Sangat Setuju

PERANAN PEMERIKSAAN INTERN

Independensi

1. Satuan Pengawasan Intern selalu membuat laporan pemeriksaan sesuai dengan temuan-temuan pemeriksaan

2. Struktur organisasi Satuan Pengawasan Intern mencerminkan independensi

3. Tugas, wewenang dan tanggung jawab Satuan Pengawasan Intern ditetapkan secara tertulis

4. Staf SPI Intern dan Manajemen Senior mempunyai hubungan yang baik

5. Satuan Pengawasan Intern ikut serta dalam penyusunan prosedur-prosedur perusahaan

6. Terdapat rotasi terhadap penugasan Satuan Pengawasan Intern

Kecakapan Profesional

7. Staf Satuan Pengawasan Intern selalu tanggap terhadap temuan-temuan pemeriksaannya

8. Staf Satuan Pengawasan Intern selalu menerapkan teknik-teknik pemeriksaan dalam melaksanakan tugasnya

9. Staf SPI mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik dalam melakukan pemeriksaannya

(11)

No. Pertanyaan SS S N TS STS

11. Program pengembangan keahlian dan pengetahuan Satuan Pengawasan Intern selalu diadakan oleh perusahaan

12. Pelaksanaan program pengembangan keahlian dan pengetahuan Staf Satuan Pengawasan Intern selalu dilaksanakan secara teratur 13. Program pengembangan keahlian dan pengetahuan Staf Satuan

Pengawasan Intern menunjang efektivitas pelaksanaan tugas Program Pemeriksaan

14. Sebelum melakukan pemeriksaan, Staf Satuan Pengawasan Intern selalu menyusun terlebih dahulu program pemeriksaan 15. Program yang disusun selalu dipahami oleh Staf Satuan

Pengawasan Intern

16. Tujuan pemeriksaan selalu dinyatakan secara jelas oleh Staf Satuan Pengawasan Intern

17. Program pemeriksaan yang dibuat Satuan Pengawasan Intern dapat disesuaikan dengan keadaan objek yang diperiksa

18. Staf Satuan Pemeriksaan Intern selalu mengungkapkan sasaran pemeriksaan dengan jelas

Pelaksanaan Pemeriksaan

19. Pimpinan objek yang diperiksa selalu menanggapi dengan baik terhadap pelaksanaan pemeriksaan yang dilakukan oleh Staf Satuan Pengawasan Intern

20. Staf Satuan Pengawasan Intern selalu melaksanakan tugas sesuai dengan tanggungjawabnya

21. Satuan Pengawasan Intern selalu menilai objek yang diperiksa sesuai dengan keadaan yang sebenarnya

22. Dalam melaksanakan tugasnya, Staf Satuan Pengawasan Intern selalu diadakan pengawasan

23. Pengawasan yang dilakukan meliputi seluruh tahap pemeriksaan

24. Pelaksanaan pemeriksaan yang dilakukan Satuan Pengawasan Intern selalu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan

Laporan Hasil Pemeriksaan

25. Laporan hasil pemeriksaan selalu disusun oleh Satuan Pengawasan Intern setelah menyelesaikan tugas pemeriksaan 26. Laporan hasil pemeriksaan disampaikan dengan jelas oleh Staf

(12)

PENGENDALIAN PROSEDUR BIAYA OPERASI

No. Pertanyaan SS S N TS STS

27. Sebelum dihasilkan laporan final, Staf Satuan Pengawasan Intern selalu mendiskusikan terlebih dahulu dengan pimpinan yang diperiksa

28. Ketika dilakukan diskusi oleh Staf Satuan Pengawasan Intern, pimpinan objek yang diperiksa selalu menerima pendapat (temuan pemeriksaan) dengan baik

29. Manajer senior selalu mendukung laporan hasil pemeriksaan yang dibuat oleh Satuan Pengawasan Intern

Monitoring Tindak Lanjut

30. Objek yang diperiksa selalu melaksanakan saran dan rekomendasi Satuan Pengawasan Intern dengan baik

31. Staf Satuan Pengawasan Intern selalu menegur dan melaporkannya kepada manajemen apabila saran dan rekomendasi tidak segera dilaksanakan

32. Terjadi peningkatan dalam efektivitas pengendalian intern biaya operasi setelah saran dan rekomendasi dilaksanakan oleh objek yang diperiksa

Struktur Operasi

1. Terdapat struktur organisasi yang memuat secara jelas tugas dan tanggung jawab dari masing-masing unit kerja

2. Terdapat job description secara tertulis yang dilengkapi dengan perincian instruksi untuk setiap pekerjaan

3. Dalam perusahaan, fungsi pencatatan biaya terpisah dari fungsi yang menganggarkan biaya

4. Dalam pelaksanaan operasi perusahaan fungsi pencatatan biaya operasi terpisah dari fungsi produksi

5. Dalam pelaksanaan pengeluaran biaya operasi telah dilakukan pemisahan fungsi operasi, fungsi pembayaran dan fungsi pencatatan

Prosedur otorisasi dan Pencatatan

6. Di dalam perusahaan terdapat buku pedoman dan prosedur untuk pengeluaran biaya operasi

7. Di dalam perusahaan terdapat prosedur otorisasi untuk setiap transaksi yang dilakukan

(13)

No. Pertanyaan SS S N TS STS

9. Bukti kas keluar selalu diotorisasi oleh Kepala Bagian Keuangan

10. Terdapat internal cek antar petugas/bagian dalam pelaksanaan prosedur pengeluaran biaya operasi

11. Terdapat prosedur pengendalian intern tertulis mengenai pengamanan formulir-formulir/ dokumen

12. Semua formulir dan dokumen yang digunakan dalam kegiatan pengeluaran biaya operasi mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang

13. Sistem pencatatan yang dilakukan terhadap transaksi pengeluaran biaya operasi sudah baik

14. Pengarsipan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan transaksi-transaksi yang terjadi di perusahaan teratur dengan baik

15. Pencatatan pengeluaran-pengeluaran biaya operasi telah dilakukan sesuai dengan waktu kejadiannya

Praktik yang Sehat

16. Bukti permintaan pengeluaran biaya, bukti kas keluar dan formulir-formulir serta dokumen yang digunakan telah diberi nomor urut yang tercetak

17. Bukti permintaan pengeluaran biaya, bukti kas keluar dan formulir-formulir serta dokumen yang digunakan telah dipertanggungjawabkan sebagaimana mestinya

18. Terhadap permintaan pengeluaran biaya selalu dilakukan pengecekan mengenai perhitungan-perhitungan terlebih dahulu sebelum disetujui pembayarannya

19. Secara periodik telah dilakukan rekonsiliasi kartu biaya dengan rekening kontrol biaya dalam buku besar

Pegawai yang Cakap

20. Tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepada Bapak/Ibu telah sesuai dengan pendidikan dan keahlian yang dimiliki

21. Karyawan baru selalu mendapatkan pelatihan terlebih dahulu sebelum ditempatkan di unit kerja

(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat

menyebabkan berbagai kemajuan yang dampaknya tentu sangat berpengaruh pada

kehidupan manusia. Perkembangan dunia saat ini pada umumnya, terutama

dibidang ekonomi telah menghadapkan semua negara dengan tantangan-tantangan

yang besar dan berat. Sebagai bagian dari masyarakat dunia, Indonesia tidak

terlepas dari perkembangan itu. Perubahan-perubahan dalam masyarakat kita telah

terjadi karena kemajuan- kemajuan yang dibawa oleh pembangunan itu sendiri,

yang berpengaruh pada tata nilai, pola berpikir, pola bekerja, bangkitnya

kekuatan-kekuatan, aspirasi-aspirasi dan harapan-harapan baru dalam masyarakat

kita.

Dengan melihat perkembangan saat ini, terlebih dengan adanya arus

globalisasi ekonomi di mana menurut Eugene F.Brigham dan Joel F. Houston

(2001: 8-9), ada empat faktor yang menyebabkan globalisasi bisnis meningkat,

yaitu :

1. Kemajuan dalam bidang transportasi dan komunikasi, yang menghemat biaya

pengiriman serta membuat perdagangan internasional menjadi lebih mudah.

2. Keinginan konsumen akan produk yang lebih murah dan bermutu tinggi telah

mengurangi hambatan perdagangan yang dirancang untuk melindungi pabrik

domestik yang tidak efisien serta berbiaya tinggi.

(25)

Bab I Pendahuluan 2

3. Teknologi yang semakin canggih telah menyebabkan meningkatnya biaya

pengembangan produk baru.

4. Pemindahan fasilitas produksi ke negara yang biaya produksinya paling

rendah. Maka tidak hanya peranan dan kualitas sumber daya manusia saja

yang perlu dikembangkan dan dipersiapkan dengan baik, akan tetapi

mencakup keseluruhan sistem dan perangkat yang ada perlu disiapkan agar

pada gilirannya dapat berfungsi secara optimal terutama dalam sistem

administrasi, informasi, dan pengendaliannya.

Sejalan dengan kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh dunia usaha, maka

informasi keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusaan

saat ini dan untuk memperkirakan hasil operasi serta arus kas di masa mendatang

sebagai salah satu alat untuk membantu menajemen dalam menentukan

kebijakan-kebijakan berkembang seiring dengan perkembangan perusahaan tersebut

(Niswonger, Warren, Reeve, Fess, 1999:19).

Agar pengendalian intern dapat berjalan dengan baik, maka pengendalian

intern harus memiliki unsur-unsur yang baik diperlukan oleh semua aspek usaha,

terutama apabila melibatkan penggunaan harta-harta perusahaan sebagaimana

yang dikemukakan oleh Arens dan Loebbecke dalam Amir Abadi Yusuf

(1996:310)

yaitu :

1. Pemisahan tugas yang cukup memadai.

2. Adanya otorisasi yang pantas atas transaksi dan aktivitas.

3. Penggunaan dokumen dan catatan yang memadai.

(26)

Bab I Pendahuluan 3

4. Adanya pengendalian fisik atas aktiva dan catatan.

5. Pengecekan secara independen atas pelaksanaan.

Dalam kaitannya dengan pengendalian dalam suatu perusahaan, selain

melibatkan unsur-unsur intern perusahaan baik yang berhubungan langsung atau

tidak langsung terhadap pengendalian prosedur-prosedur dalam perusahaan

tersebut, juga diperlukan adanya suatu bagian khusus dalam perusahaan yang

dipekerjakan pada masing-masing perusahaan untuk melakukan audit bagi

manajemen serta menyediakan informasi yang amat bernilai bagi pihak

manajemen dalam proses pembuatan keputusan yang berkaitan dengan efektivitas

operasi, yaitu auditor internal (Arens, 2003:24).

Disamping memeriksa laporan keuangan yang dihasilkan sistem akuntansi,

menurut Hiro Tugiman dalam bukunya Standar Profesional Internal Audit

(1995:32) menyatakan bahwa lingkup pekerjaan pemeriksaan intern haruslah

meliputi pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan dan keefektifan sistem

pengendalian intern yang dimiliki oleh organisasi dan kualitas dari pelaksanaan

tanggung jawab yang diberikan.

Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan tidak lepas dari masalah

keuangan khususnya biaya untuk kelancaran operasinya. Dalam buku Cost

accounting : Planning and Control karangan Adolph Matz, Milton F. Usry dan

Lawrence H. Hammer, AICPA(1988:39) memberikan pengertian biaya sebagai

berikut :

“Cost is the amount, measured in money of cash expended or other

property transfered, capital stock issued. Service performed or a liability incurred in cosideration of goods or service received or to be received”

(27)

Bab I Pendahuluan 4

Demikian pentingnya peranan biaya dalam menunjang kelancaran operasi suatu

perusahaan, sehingga dalam pelaksanaanya diperlukan adanya suatu pengendalian

intern yang memadai agar diperoleh tingkat pembiayaan operasi perusahaan yang

efektif dan efisien sehingga pada akhirnya dengan biaya operasi yang efisien

dapat meningkatkan laba perusahaan.

Keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya tergantung

pada pemahaman yang menyeluruh atas hubungan antara biaya dan aktivitas

bisnis (Carter dan Usry, 2004:57). Sedangkan biaya operasi merupakan

konsekuensi logis dari aktivitas perusahaan, mempunyai kecenderungan untuk

selalu meningkat seiring dengan perkembangan perusahaan. Tanggung jawab atas

pengendalian biaya sebaiknya diberikan kepada individu-individu tertentu yang

juga bertanggung jawab untuk menganggarkan biaya yang berada di bawah

kendali mereka (Carter dan Usry, 2002:14). Peningkatan biaya operasi ini perlu

diikuti dengan penetapan standar dan prosedur yang harus selalu diawasi dan

dikendalikan dengan baik, agar biaya yang dikeluarkan benar-benar merupakan

biaya yang seharusnya dikeluarkan oleh perusahaan, sehingga pada akhirnya akan

diperoleh biaya operasi yang efisien dalam pelaksanaan aktivitas operasi

perusahaan.

Menurut Howard (1986:81), Pemeriksaan Intern atau Internal Auditing

memiliki pengertian sebagai berikut :

“ Internal auditing is an independent appraisal activity whithin an organization for the review of operation as a service to management”.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan intern merupakan

suatu aktivitas penilaian yang dilakukan secara independen dalam pelaksanaan

(28)

Bab I Pendahuluan 5

aktivitas perusahaan, yang berfungsi memberikan jasa pelayanan kepada

manajemen terutama pengawasan pelaksanaan prosedur yang berhubungan

dengan efisiensi biaya operasi, serta melihat demikian pentingnya pengendalian

prosedur biaya operasi. Sehingga peran pengendalian intern harus difungsikan

secara optimal sebagai fungsi penilaian yang independen dalam membantu

manajemen melaksanakan tanggung jawabnya, maka judul skripsi ini adalah

“Peranan pemeriksaan intern dalam menunjang implementasi pengendalian prosedur biaya operasi (Studi Kasus Pada Perum Perumnas Regional IV Bandung)”

1.2 Perumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas, maka

penulis mengidentifikasikan masalah dalam penelitian sebagai berikut :

1. Apakah pelaksanaan prosedur pengendalian intern yang dilaksanakan atas

biaya operasi telah diterapkan cukup baik.

2. Seberapa besar peranan pemeriksaan intern dalam menunjang implementasi

pengendalian prosedur biaya operasi.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud penelitian yang dilakukan oleh penulis ini adalah untuk

memperoleh data dan informasi mengenai pengendalian prosedur biaya biaya

operasi dan penerapannya pada perusahaan yang bersangkutan.

Sesuai dengan masalah yang diidentifikasikan, tujuan penelitian ini adalah :

(29)

Bab I Pendahuluan 6

1. Untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan prosedur pemeriksaan intern dalam

menunjang implementasi pengendalian prosedur biaya operasi.

2. Mengetahui pelaksanaan pengendalian prosedur biaya operasi yang diterapkan

oleh Perum Perumnas cabang IV Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi dan bermanfaat

bagi :

1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan bagi manajemen Perum Perumnas khususnya cabang IV

Bandung pada umumnya dan pusat pada khususnya untuk melakukan tindakan

korektif terhadap unsur-unsur yang mempengaruhi tidak optimalnya kinerja

perusahaan.

2. Bagi pihak lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi

bagi penulis lain yang ingin memprdalam pengetahuan dan ingin melakukan

evaluasi lebih lanjut.

1.5 Kerangka Pemikiran

Pengendalian intern dilaksanakan menerapkan metode dan prosedur atau

tolok ukur lainnya dengan maksud agar seluruh aktivitas berjalan sesuai dengan

tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini tercermin dalam definisi pengendalian intern

menurut Standard Profesional Akuntansi Publik (2001:319) sebagai berikut :

(30)

Bab I Pendahuluan 7

“ Struktur pengendalian intern satuan usaha terdiri dari kebijakkan dan prosedur yang diterapkan untuk memberikan keyakinan(assurance) memadai bahwa tujuan tertentu satuan usaha akan tercapai “.

Pengertian di atas menyebutkan bahwa prosedur pengendalian merupakan

tambahan terhadap lingkungan pengendalian dan sistem akuntansi, yang

bersama-sama menjadi struktur pengendalian intern, membantu manajemen mencapai

tujuan perusahaan.

Tujuan perusahaan tersebut dapat tercapai apabila tujuan dari struktur

pengendalian intern dapat tercapai. Menurut Arens(2003:397-399) tujuan dari

struktur pengendalian intern yang berguna bagi perusahaan yang ingin dicapai

antara lain :

1. Keandalan pelaporan keuangan.

2. Efisiensi dan efektivitas operasional.

3. Pemenuhan ketentuan hukum dan regulasi yang bisa diterapkan.

Menurut Arens (2003:401-412) tujuan dari prosedur pengendalian tersebut

dapat dicapai apabila pengendalian internal meliputi lima kategori pengendalian

yang dirancang dan diimplementasikan oleh manajemen, yaitu :

1. Lingkungan kendali

Lingkungan kendali terdiri dari tindakan, kebijakan, dan prosedur yang

mencerminkan keseluruhan sikap dari manajemen puncak, para direktur, dan

pemilik dari suatu entitas mengenai pengendalian internal dan arti pentingnya

bagi entitas itu.

2. Penilaian risiko

Penilaian risiko untuk pelaporan keuangan adalah identifikai manajemen dan

(31)

Bab I Pendahuluan 8

analisis risiko yang relevan dengan persiapan laporan keuangan yang sesuai

dengan GAAP.

3. Aktivitas pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur, sebagai tambahan

untuk yang termasuk dalam empat komponen yang lain, yang membantu

memastikan bahwa tindakan yang perlu telah diambil untuk mengatasi risiko

dalam pencapaian sasaran hasil entitas itu.

4. Informasi dan komunikasi

Tujuan sistem informasi dan komunikasi akuntansi suatu entitas adalah untuk

memulai, mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi entitas dan untuk

memelihara akuntabilitas untuk asset yang terkait.

5. Pengawasan

Aktivitas pengawasan berhadapan dengen penilaian berkala atau berkelanjutan

dari mutu penampilan atau prestasi pengendalian internal oleh manajemen

untuk menentukan bahwa pengendalian itu beroperasi seperti diharapkan dan

mereka dimodifikasi sesuai dengan perubahan dalam kondisi-kondisi.

Prosedur pengendalian yang memadai hendaknya tersedia untuk seluruh

aktivitas perusahaan, sehingga operasional perusahaan dapat dilaksanakan secara

cepat, tepat waktu dan dengan tarif atau harga yang kompetitif, sehingga bisa

mengurangi biaya audit eksternal (Arens, 2003:414). Agar hal tersebut dapat

tercapai maka pengendalian terhadap aktivitas perusahaan sangat diperlukan di

antara pengendalian terhadap biaya operasi.

(32)

Bab I Pendahuluan 9

Meskipun baiknya suatu prosedur pengendalian khususnya sistem

pengendalian intern, tidak dapat menjamin berbagai bentuk kecurangan atau

kesalahan tidak dapat terjadi. Hal tersebut menurut Tuanakota (1994:98) dalam

Auditing : Petunjuk Pemeriksaan Akuntan Publik disebabkan bahwa sistem

pengendalian internal memiliki keterbatasan-keterbatasan, yaitu :

1. Persengkongkolan.

2. Biaya

3. Kelemahan manusia

Keberadaan keterbatasan-keterbatasan tersebut merupakan tanggung

jawab pimpinan perusahaan untuk menekan sekecil mungkin akibat yang timbul.

Pimpinan harus senantiasa melakukan pengawasan terhadap efektivitas prosedur

pengendalian. Untuk melakukan fungsi tersebut harus dibentuk suatu unit khusus

yang terlibat langsung di dalam operasi perusahaan.

Pengawasan internal menurut Brink dan Herbet (1982:3) sebagai berikut :

“ Internal auditing is an independent appraisal function established within an organization to examine and evaluate its activities as a service to the organization”.

Dari pengertian tersebut dinyatakan bahwa pemeriksaan intern merupakan suatu

fungsi yang independen dalam suatu organisasi untuk melakukan penelaahan dan

evaluasi kegiatan-kegiatan perusahaan untuk dapat memberi saran kepada

manajemen.

Dalam kaitannya dengan pembahasan skripsi ini, aktivitas perusahaan

adalah pengendalian intern atas biaya operasi. Penulis mengambil topik tentang

biaya operasi karena biaya operasi merupakan suatu kelompok biaya yang

(33)

Bab I Pendahuluan 10

berkaitan langsung dengan usaha pokok perusahaan sehingga apabila tidak

dikelola dengan baik maka akan mengakibatkan terganggunya operasional

perusahaan dan pada akhirnya akan berdampak secara langsung pada operasional

perusahaan dan pengadaannya dilakukan secara periodik, di samping itu biaya

operasi dapat bertambah kapan saja sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan

harus segera ditangani dalam proses pengadaannya.

Untuk menuntun penulis dalam proses penelitian dan pengujian yang akan

dilakukan, penulis merumuskan hipotesis kerja sebagai berikut:

“Pemeriksaan intern berperan dalam menunjang implementasi pengendalian prosedur biaya operasi”.

Pemeriksaan Intern Implementasi

Pengendalian Prosedur

Biaya Operasi

Ha

X Berperan dalam Y

HO : Pemeriksaan intern tidak berperan dalam menunjang implementasi

pengendalian prosedur biaya operasi.

Ha : Pemeriksan intern berperan dalam menunjang implementasi pengendalian

prosedur biaya operasi.

(34)

Bab I Pendahuluan 11

1.6 Metode Penelitian

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam proses penyusunan skripsi

ini, akan dilakukan melalui tehnik pengumpulan data sebagai berikut ini :

1. Penelitian lapangan ( Field Research )

Penelitian lapangan yaitu penelitian langsung di lokasi objek studi untuk

mendapatkan data primer yang dilakukan dengan cara :

a.Wawancara, yaitu tehnik pengumpulan data dengan cara mengajukan

pertanyaan kepada pihak yang diteliti mengenai masalah yang sedang diteliti.

b.Kuesioner, yaitu mengajukan daftar pertanyaan mengenai masalah yang

sedang diteliti.

2. Penelitian kepustakaan ( library research )

Penelitian kepustakaan yaitu metode penelitian yang dilakukan untuk

memperoleh data sekunder yang digunakan sebagai landasan teoritis mengenai

masalah atau variabel-variabel yang diteliti melalui literatur-literatur yang

relevan dengan masalah yang diteliti.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Perum Perumnas cabang IV Bandung yang

berlokasi di jalan Surapati No.104 Bandung. Penelitian dilaksanakan mulai bulan

Mei 2007 sampai dengan selesai.

(35)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan

pemeriksan intern dalam menunjang implementasi pengendalian prosedur biaya

operasi pada Perum Perumnas Regional IV Bandung, penulis merumuskan

beberapa simpulan sebagai berikut :

1. Pemeriksaan Intern berperan dalam implementasi pengendalian prosedur

biaya operasi. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan yang diperoleh

yaitu tingkat signifikansi sebesar 0.000. Tingkat signifikansi ini jauh lebih

kecil daripada nilai aifa (

α

) = 0.05, sehingga Ho ditolak. Selain itu juga

melalui uji thitung sebesar 7,609 dibandingkan dengan ttabel sebesar

1,70. Hasil thitung yang lebih besar daripada ttabel menandakan bahwa Ho

ditolak. Dengan demikian, Ho ditolak atau Ha diterima yang artinya

pemeriksaan intern berperan dalam menunjang implementasi pengendalian

prosedur biaya operasi.

2. Pemeriksaan intern berperan dalam menunjang implementasi pengendalian

prosedur biaya operasi, hal ini dapat diketahui dari angka sebesar + 0.821.

Tanda positif (+) yang diperoleh menandakan bahwa terdapat hubungan

searah antara pemeriksaan intern dengan pengendalian prosedur biaya

operasi, artinya semakin tinggi pemeriksaan intern, maka semakin tinggi

pula pengendalian prosedur biaya operasinya.

(36)

Bab V Simpulan dan Saran 106

5.2 Saran

1. Bagi perusahaan

ƒ Perusahaan sebaiknya melakukan pemisahan fungsi tugas,

terutama atas fungsi penerimaan, fungsi operasional dan pencatatan

atas seluruh kegiatan akuntansi maupun keuangan dalam

perusahaan sehingga menghindari adanya kecurangan.

ƒ Kegiatan pengembangan dan pelatihan bagi internal audit

sebaiknya dilaksanakan secara terus menerus dan berkelanjutan.

2. Bagi peneliti lainnya

ƒ Peneliti lainnya dapat memperluas ruang lingkup objek penelitian

sehingga hasil yang lebih optimal

(37)

DAFTAR PUSTAKA

Soemita Adikoesoema. 1983. Auditing Norma-Norma dan Prosedur Pemeriksaan.

Jakarta: Salemba Empat.

Arens, Alvin A., Loebbecke, James K., 1996. Auditing : Pendekatan Terpadu.

Edisi 1995. Diterjemahkan oleh Amir Abadi Jusup. Jakarta : Salemba

Empat.

Arens, Alvin A., Randal J. Elder, and Mark S. Beasley. 2003, Auditing:

Pendekatan Terpadu, Edisi Indonesia, Jakarta, Penerbit Salemba Empat.

.

Brink, Victor Z. and Witt, Robert., 1982. Modern Internal Auditing : Appraising

Operation and Controls. 4th Edition. New York : A Ronald Press Publication, John Willey & Sons, Inc.

Chamber, Andrew D., 1981. Internal Auditing : Theory and Practice. First

Edition. London : Pitman Book Limited.

Bambang Hartadi, 1991. Internal auditing : Suatu Tinjauan Sistem Informasi

Manajemen Dan Cara Pelaporannya. Edisi Pertama. Yogyakarta : Andi

Offset.

Holmes, Arthur W. and Burns. David C., 1990. Auditing : Norma dan Prosedur.

Edisi kesembilan. Diterjemahkan oleh Marianus Sinaga. Jakarta : Erlangga.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta :

Salemba Empat

(38)

Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba

Empat.

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. 2004. Standar Profesi Audit

Internal. Jakarta:Yayasan Pendidikan Internal Audit.

La Midjan. 1989. Sistem Informasi Akuntans i: Pendekatan Manual Praktika,

Penyusunan Metode dan Prosedur. Bandung: Lembaga Informatika

Akuntansi.

Mulyadi. 1990. Akuntansi Biaya. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.

Mulyadi, Puradiredja, Kanaka. 1998. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.

Niswonger, C. Rollin, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess. 1999.

Prinsip-Prinsip Akuntansi. Edisi 19. Jakarta: Erlangga.

Pikert, K. 2000. The Internal Auditing Handbook, Canada, JohnWilley & Sons.

Ratliff, Richard L. 2002. Internal Auditing: Principles and Techniques. 4th edition.

Republik Indonesia. 2002. Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara tentang

Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara.

Riduwan. 2007. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:

Alfabeta.

Tugiman, Hiro. 1995. Standar Profesional Internal Audit. Bandung: PT.Eresco.

(39)

Tugiman, Hiro. 2002. Internal Audit. Bandung: Yayasan Pendidikan Internal

Audit.

Uyanto, Stanislaus S. 2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Cetakan

Pertama. Jakarta: Graha Ilmu.

Wilkinson, Joseph W., Cerullo, Michael J. and Raval Vasant. 2000, Accounting

Information System : Essential Concept and Applications. 4th edition. USA, John Wiley and Sons Inc.

Referensi

Dokumen terkait

Pada saat uji coba produk ini menggunakan server localhost. setelah diujikan pihak instansi dapat menerima, karena sistem ini sudah dianggap mudah dalam hal

Model pengembangan penelitin ini mengacu pada pengembangan 4D( define, design, develop, disseminate ) yang dikemukakan oleh Endang Mulyatiningsih yaitu: 1) Define

[r]

The study is expected to be useful to provide a detailed view, from teachers’ perspective, of using games in the English class for the teacher and for those who want to conduct

31 Maranatha Christian University In my opinion, the reason for the advertiser using the verbal text as his main tool in the advertisement is because the verbal

hhjlvs khsia,

Salim, Agus, Teoridan Paradigma Penelitian Sosial: Buku Sumber untuk Penelitian Kualitatif, Edisi kedua , Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006. The Structure of Sociological

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menganalisis masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan sistem dan prosedur pelayanan revisi dokumen pelaksanaan anggaran di