• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Deskriptif Mengenai Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Program Studi D3 Teknologi Informasi Universitas "X" Bandung (Terhadap Mahasiswa yang Sedang Menyusun Kerja Praktek dan Tugas Akhir).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Deskriptif Mengenai Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Program Studi D3 Teknologi Informasi Universitas "X" Bandung (Terhadap Mahasiswa yang Sedang Menyusun Kerja Praktek dan Tugas Akhir)."

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

iii

ABSTRAK

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui gambaran derajat Prokrastinasi Akademik pada mahasiswa program studi D3 Teknologi Informasi di Universitas “X” Bandung. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan menggunakan teknik survey. Sampel penelitian diperoleh dengan teknik purposive sampling dari populasi mahasiswa yang sedang menempuh mata kuliah Kerja Praktek dan Tugas Akhir, dengan jumlah sampel yang berhasil didapatkan sebanyak 44 orang.

Alat ukur yang digunakan untuk menjaring informasi tentang derajat Prokrastinasi Akademik adalah kuesioner Procrastination Academic Student Scale (PASS) dari Solomon & Rothblum (1984) yang dimodifikasi oleh peneliti dalam hal item tugas-tugas akademik yang terfokus pada penyusunan Kerja Praktek (KP) dan Tugas Akhir (TA). Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan dengan SPSS 12.0 menggunakan korelasi Rank Spearman diperoleh 32 item yang telah valid, dan dengan korelasi Alpha Cronbach diperoleh reliabilitas sebesar 0,8738. Data yang diperoleh dari alat ukur kemudian diolah dengan menggunakan analisa statistik dalam bentuk persentase dan selanjutnya ditabulasi silang dengan data penunjang.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebesar 63,60% mahasiswa memiliki prokrastinasi pada derajat sedang, dimana area akademik yang paling sering menjadi objek prokrastinasi adalah tugas membaca. Berdasarkan hasil tabulasi silang, 36,40%% diantaranya menunjukkan indeks prestasi antara 2,00 sampai 2,74 dan alasan utama yang melatarbelakangi prokrastinasi mereka yaitu gangguan lingkungan sebesar 52,20%.

(2)

iv DAFTAR ISI

Lembar judul Lembar pengesahan

Abstrak………...iii

Kata pengantar………....…iv

Daftar isi………...viii

Daftar tabel………....….xii

Daftar bagan………..xiii

Daftar lampiran………...xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 9

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.3.1. Maksud Penelitian ... 9

1.3.2. Tujuan Penelitian ... 9

1.4. Kegunaan Penelitian ... 10

1.4.1. Kegunaan Teoritis ... 10

1.4.2. Kegunaan Praktis ... 10

1.5. Kerangka Pemikiran ... 11

(3)

v BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Prokrastinasi... 21

2.1.1. Pengertian Prokrastinasi... 21

2.1.2. Teori Perkembangan Prokrastinasi ... 24

2.1.3. Bentuk Prokrastinasi ... 29

2.1.4. Ciri-ciri Prokrastinasi... 32

2.1.5. Tipe-tipe Prokrastinator ... 34

2.1.6. Prokrastinasi Akademik ... 37

2.1.7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi dan Menyebabkan Prokrastinasi 41 2.1.8. Akibat Prokrastinasi Akademik ... 43

2.2. Masa Remaja Akhir ... 43

2.2.1. Pengertian Masa Remaja Akhir ... 43

2.2.2. Batasan-batasan Masa Remaja Akhir ... 44

2.2.3. Perubahan Dasar pada Masa Remaja Akhir... 44

2.2.4. Perkembangan Kognitif Masa Remaja Akhir ... 46

2.2.5. Konteks Sosial Masa Remaja Akhir ... 48

2.3. Program Studi D3 Teknologi Informasi ... 50

2.3.1. Sejarah Singkat Program Studi D3 Teknologi Informasi ... 50

2.3.2. Kurikulum Program Studi D3 Teknologi Informasi ... 51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian ... 53

(4)

vi

3.2.1.Variabel Penelitian ... 53

3.2.2.Definisi Operasional ... 54

3.3. Alat Ukur ... 55

3.3.1. Kuesioner Prokrastinasi Akademik... 55

3.3.1.1. Kuesioner Bagian Pertama... 56

3.3.1.2. Kuesioner Bagian Kedua ... 58

3.3.2. Sistem Penilaian Kuesioner Prokrastinasi Akademik ... 59

3.3.3. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ... 62

3.3.3.1. Validitas Alat Ukur ... 62

3.3.3.2. Reliabilitas Alat Ukur ... 63

3.4. Populasi Sasaran dan Teknik Sampling ... 63

3.4.1. Populasi Sasaran ... 63

3.4.2. Teknik Sampling ... 63

3.5. Teknik Analisa Data ... 64

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Responden ... 66

4.1.1. Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 66

4.1.2. Gambaran Responden Berdasarkan Angkatan Studi ... 67

4.1.3. Gambaran Responden Berdasarkan Usia... 67

4.1.4. Gambaran Responden Berdasarkan IPK... 68

4.2. Hasil Penelitian ... 68

(5)

vii

4.2.2. Enam Area Akademik... 69

4.3. Data Penunjang ... 70

4.4. Tabulasi Silang... 71

4.4.1. Prokrastinasi Akademik dan IPK ... 71

4.4.2. Prokrastinasi Akademik dan Area Akademik ... 72

4.4.3. Prokrastinasi Akademik dan Alasan Prokrastinasi ... 73

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 81

5.2. Saran ... 82 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RUJUKAN

LAMPIRAN

(6)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.2 Tabel Kisi-kisi Alat Ukur Prokrastinasi... 56

Tabel 3.3 Tabel Sistem Penilaian ... 61

Tabel 4.1 Tabel Jenis Kelamin Responden ... 66

Tabel 4.2 Tabel Angkatan Studi ... 67

Tabel 4.3 Tabel Usia Responden ... 67

Tabel 4.4 Tabel IPK Responden ... 68

Tabel 4.5 Tabel Derajat Prokrastinasi Akademik ... 68

Tabel 4.6 Tabel Area Akademik ... 69

Tabel 4.7 Tabel Alasan Prokrastinasi Akademik... 70

Tabel 4.8 Tabulasi Silang Prokrastinasi dan IPK ... 71

Tabel 4.9 Tabulasi Silang Prokrastinasi dan Tugas Mengarang ... 72

Tabel 4.10 Tabulasi Silang Prokrastinasi dan Tugas Membaca ... 72

Tabel 4.11 Tabulasi Silang Prokrastinasi dan Gangguan Lingkungan ... 73

Tabel 4.12 Tabulasi Silang Prokrastinasi dan Sukar Membuat Keputusan 73 Tabel 4.13 Tabulasi Silang Prokrastinasi dan Perfeksionis ... 74

Tabel 4.14 Tabulasi Silang Prokrastinasi dan Tidak Mandiri... 74

(7)

ix

DAFTAR BAGAN

(8)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Alat ukur

Lampiran 2. Hasil pengujian validitas dan reliabilitas Lampiran 3. Data Profil Responden

Lampiran 4. Data Intensitas Kemampuan Responden Lampiran 5. Data Prokrastinasi Akademik

Lampiran 6. Data Alasan Prokrastinasi Akademik

(9)
(10)

KATA PENGANTAR

Saya adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha. Saat ini sedang melakukan penelitian Studi Deskriptif mengenai Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Program studi D3 Teknologi Informasi. Oleh karena itu, saya bermaksud mengambil data dalam rangka melengkapi penelitian ini.

Saya sangat mengharapkan kesediaan Saudara untuk berpartisipasi dalam pengsisian kuesioner ini. Harapan saya, partisipasi Saudara dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya dan mendukung kesuksesan penelitian ini.

Setiap jawaban Saudara bersifat RAHASIA, dan hanya akan digunakan dalam rangka penelitian ilmiah ini. Oleh karena itu, saya harapkan Saudara dapat memberikan jawaban yang sejujurnya dan selengkap mungkin.

Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Saudara yang telah bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Bandung, 2007

(11)

DATA PRIBADI

Inisial :

Angkatan :

Usia / Jenis kelamin :

IPK saat ini : a. 2,00-2,74 b. ≥ 2,75

1. Apakah saudara memang senang atau tertarik dengan jurusan yang saudara pilih sekarang?

a b c d

Sangat Tertarik Tertarik Kurang Tertarik Tidak Tertarik

2. Bagaimanakah sikap orang tua atas pendidikan saudara? a. mendukung dan memberi arahan.

b. menyerahkan tanggung jawab pendidikan sepenuhnya pada diri saya, bahkan kurang peduli.

c. menuntut prestasi yang tinggi. 3. Setiap kali mendapatkan tugas, saya :

a. berusaha seoptimal mungkin b. berusaha apa adanya

c. tidak peduli

4. Rencana untuk mengerjakan tugas : a. seringkali terlaksana

b. kadang-kadang terlaksana c. tidak pernah terlaksana

5. Dalam mengatur waktu antara kuliah, belajar, dan kegiatan lainnya saya merasa

(12)

PETUNJUK PENGISIAN Kuesioner Prokrastinasi Akademik

Bagian Pertama

Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang berkaitan dengan aktivitas perkuliahan. Saudara diminta untuk memahami setiap pernyataan dengan sebaik-baiknya, lalu Saudara diminta memilih salah satu jawaban dari setiap pernyataan dengan memberikan check list ( ) pada kotak jawaban yang tersedia. Adapun pada bagian ini ada 2 cara menjawab.

Cara 1 :

Pada bagian ini Saudara diminta untuk mengukur kemampuan Saudara tanpa melihat bagaimana hasil dan cara Saudara mengerjakan tugas tersebut.

Cara 2 :

No. Pernyataan Sangat

Jarang Jarang

Kadang-kadang Sering

Sangat

Sering

Pernyataan ini untuk mengukur frekuensi Saudara melakukan hal mengenai aktifitas kuliah. Harus diingat bahwa perbuataan yang Saudara lakukan bukan karena adanya hambatan dari luar diri Saudara ataupun alasan-alasan diluar kontrol Saudara, namun benar-benar dari dalam diri Saudara.

(13)

CARA 1

Apakah Saudara mampu membuat atau mengajukan topik untuk Kerja Praktek atau Tugas akhir sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan?

2. dengan jadwal yang telah ditentukan?

4.

Apakah saudara mampu belajar untuk menghadapi USKP atau USTA sebelum ujian tersebut berlangsung?

5.

Apakah saudara mampu membaca bahan referensi berkaitan dengan topik kerja praktik atau tugas akhir yang disarankan dosen pembimbing?

6.

Apakah saudara mampu mengurus pembayaran uang kuliah setiap awal semester sesuai pada waktunya?

7.

Apakah saudara mampu

(14)

8.

Apakah saudara mampu

melaksanakan perwalian atau PKRS sesuai dengan jadwal yang ditentukan fakultas dan dosen wali?

9.

Apakah saudara mampu menghadiri pertemuan dengan dosen pembimbing tepat pada waktunya? 10. Apakah saudara mampu menghadiri

pertemuan kelas KP atau TA?

11.

Apakah saudara mampu menghadiri pertemuan pertemuan dengan instansi proyek kerja praktik atau tugas akhir?

12.

Apakah saudara mampu menghadiri Ujian Sidang Kerja Praktik (USKP) atau Ujian Sidang Tugas Akhir (USTA)?

13.

Apakah saudara mampu

menyelesaikan mata kuliah kerja praktik atau tugas akhir sesuai dengan semester yang telah ditetapkan?

14.

(15)

CARA 2

1. Tugas-tugas kuliah

Tugas membuat atau mengajukan topik untuk Kerja Praktek atau Tugas Akhir

Pernyataan Sangat sehingga saya tertinggal dari teman-teman yang lain.

1.1. Tugas seperti membuat membuat laporan kerja praktik atau tugas akhir, serta membuat program aplikasi.

3. Saya mulai membuat laporan sehari sebelum waktu bimbingan minggu berikutnya

4.Saya menyelesaikan laporan beberapa jam sebelum waktu bimbingan minggu berikutnya.

(16)

1.2.Tugas membuat laporan revisi sesuai dengan hasil bimbingan. 7. Saya menyelesaikan tugas laporan hasil revisi hanya beberapa jam sebelum waktu bimbingan minggu berikutnya.

8. Saya tidak menyelesaikan tugas laporan hasil revisi sampai waktu bimbingan minggu berikutnya.

2. Persiapan menghadapi ujian

(17)

3. Membaca bahan referensi berkaitan dengan topik kerja praktik atau seluruh bahan perkuliahan yang diminta oleh dosen sampai pada saat jadwal bimbingan berlangsung.

14. Saya tidak membaca seluruh bahan perkuliahan yang diminta oleh dosen sampai pada saat jadwal

15. Saya menyelesaikan pembayaran uang kuliah melebihi batas waktu yang telah ditentukan sehingga harus membayar denda.

4.2.Mengembalikan barang-barang atau buku yang dipinjam dari fakultas

(18)

peminjaman barang atau buku yang dipinjam dari fakultas pada hari terakhir dari batas waktu yang telah ditentukan.

17. Saya mengembalikan atau memperpanjang batas waktu peminjaman barang atau buku yang dipinjam dari fakultas melebihi batas waktu yang telah ditentukan, sehingga saya harus membayar denda.

18. Saya menyelesaikan perwalian dan PKRS sampai hari terakhir dari batas waktu yang telah ditentukan.

19. Saya tidak melaksanakan perwalian dan PKRS sampai hari terakhir dari batas waktu yang telah ditentukan sehingga saya mendapat masalah dengan dosen wali atau dengan tata usaha.

5. Menghadiri pertemuan

5.1.Menghadiri pertemuan dengan dosen pembimbing

(19)

21.Saya terlambat menghadiri pertemuan dengan dosen pembimbing sehingga waktu bimbingan yang disediakan hanya tinggal beberapa saat lagi.

22. Saya tidak menghadiri pertemuan dengan dosen pembimbing pada waktu yang telah disediakan.

5.2.Menghadiri pertemuan kelas KP atau TA

Pernyataan Sangat menghadiri pertemuan kelas KP atau TA. 24. Saya tidak menghadiri pertemuan kelas KP atau TA pada jadwal yang disediakan

5.3.Menghadiri pertemuan dengan instansi proyek kerja praktik atau tugas akhir.

Pernyataan Sangat menghadiri pertemuan dengan instansi proyek kerja praktik atau tugas akhir. 26. Saya terlambat menghadiri pertemuan dengan instansi proyek kerja praktik atau tugas akhir lebih dari 30 menit.

(20)

5.4.Menghadiri ujian Ujian Sidang Kerja Praktik (USKP) atau Ujian Sidang Tugas Akhir (USTA)

6. Prestasi akademik secara keseluruhan

6.1.Menyelesaikan kerja praktik (KP) atau tugas akhir (TA) sesuai dengan semester yang telah ditetapkan bisa mengontrak mata kuliah tersebut. 31. Saya tidak menyelesaikan KP atau TA sehingga saya harus mengulang pada semester berikutnya.

(21)

6.2.Mencapai gelar ahli madya komputer (Amd.)

Pernyataan Sangat

Jarang Jarang

Kadang-kadang Sering

Sangat

Sering

33. Saya tidak memiliki target untuk mencapai gelar ahli madya komputer (Amd) sesuai batas waktu 3 tahun (atau kurang).

(22)

PETUNJUK PENGISIAN BAGIAN KEDUA

Pada bagian ini Saudara diminta untuk memilih situasi – situasi yang sering menjadi alasan sehingga Saudara menunda kegiatan akademik. Saudara boleh memilih lebih dari satu situasi yang telah disediakan, dengan memberikan tanda check list ( ).

No. Alasan melakukan penundaan Ket.

1.

Saya ingin memperoleh hasil yang terbaik walaupun waktu yang diperlukan akan lebih lama.

2.

Informasi yang saya peroleh belum benar-benar lengkap sehingga saya tidak ingin mulai mengerjakannya.

3.

Saya khawatir bila pekerjaan saya tidak memenuhi harapan atau tidak sesuai dengan keinginan dosen.

4.

Saya merasa takut bila dianggap gagal atau tidak berhasil mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.

5.

Saya merasa tidak mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen.

6. Saya merasa tidak yakin dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

7.

Saya merasa tidak suka mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen.

8. Saya merasa tugas tersebut terlalu sulit untuk dikerjakan.

9.

Saya merasa tidak bersemangat atau malas untuk memulai suatu tugas.

10.

Saya merasa bila mengerjakan tugas tersebut berarti membutuhkan waktu yang lama dan membosankan.

11.

Saya melihat orang lain belum mengerjakan tugas mereka sehingga saya juga belum mengerjakannya.

12.

(23)

13.

Saya sukar untuk memutuskan tugas mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu karena banyaknya tugas yang diberikan.

14.

Saya bingung memilih cara yang paling efektif untuk mengerjakan tugas.

15.

Saya tidak suka melakukan tugas-tugas yang diperintahkan orang lain.

16.

Saya menolak untuk mengikuti kehendak atau batas waktu yang dibuat orang lain untuk menyelesaikan tugas.

17.

Saya merasa tertantang bila mengerjakan suatu tugas pada saat-saat terakhir.

20. Saya merasa terlalu banyak beban tugas yang harus dikerjakan.

21.

Seringkali ada tugas lain yang lebih penting untuk diselesaikan terlebih dahulu.

22.

Sering diselingi dengan kegiatan-kegiatan lain yang lebih menarik, seperti membaca buku, bermain game, menonton televisi atau mendengarkan musik.

23.

Saya tidak bisa mengerjakan suatu tugas sendiri dan membutuhkan pendapat/saran dari orang lain.

24.

Saya tidak berani menanyakan sendiri kepada dosen mengenai hal-hal yang tidak dimengerti. meminta mengerjakan pekerjaan yang lain lebih dahulu.

Alasan-alasan lain:

……….…..

(24)
(25)

28 0,728 Diterima

29 0,782 Diterima

30 0,511 Diterima

31 0,417 Diterima

32 0,754 Diterima

33 0,908 Diterima

34 0,879 Diterima

35 0,834 Diterima

Kinerja Akademik Secara Keseluruhan

36 0,768 Diterima

(26)

DATA MENTAH PROFIL RESPONDEN

Responden Angkatan Usia Jenis kelamin IPK 1 2004 23 Laki-laki > 2,75

2 2003 22 Laki-laki 2,00-2,74

3 2003 21 Laki-laki > 2,75

4 2003 22 Laki-laki 2,00-2,74

5 2004 22 Perempuan > 2,75

6 2003 24 Perempuan 2,00-2,74

7 2003 21 Perempuan 2,00-2,74

8 2002 23 Laki-laki 2,00-2,74

9 2004 21 Perempuan > 2,75 10 2004 21 Perempuan > 2,75 11 2004 22 Laki-laki > 2,75 12 2004 20 Laki-laki > 2,75 13 2004 21 Laki-laki > 2,75 14 2004 20 Laki-laki > 2,75

15 2003 21 Perempuan 2,00-2,74

16 2004 26 Perempuan > 2,75

17 2002 23 Laki-laki 2,00-2,74

18 2002 22 Laki-laki 2,00-2,74

19 2003 21 Laki-laki > 2,75 20 2002 24 Laki-laki > 2,75 21 2004 21 Perempuan > 2,75 22 2003 23 Perempuan > 2,75

23 2003 23 Laki-laki 2,00-2,74

24 2004 21 Laki-laki > 2,75

(27)

26 2003 23 Laki-laki 2,00-2,74

27 2002 23 Laki-laki 2,00-2,74

28 2004 20 Laki-laki 2,00-2,74

29 2003 23 Laki-laki 2,00-2,74

30 2002 24 Laki-laki 2,00-2,74

31 2002 22 Perempuan 2,00-2,74

32 2002 23 Laki-laki 2,00-2,74

33 2002 25 Laki-laki 2,00-2,74

34 2004 20 Perempuan > 2,75

35 2002 23 Laki-laki 2,00-2,74

36 2004 20 Perempuan > 2,75 37 2004 20 Laki-laki > 2,75

38 2004 20 Laki-laki 2,00-2,74

39 2004 21 Laki-laki > 2,75

40 2003 23 Laki-laki 2,00-2,74

41 2002 23 Laki-laki 2,00-2,74

42 2002 22 Laki-laki 2,00-2,74

43 2002 22 Laki-laki 2,00-2,74

(28)

DATA INTENSITAS KEMAMPUAN RESPONDEN

INTENSITAS KEYAKINAN Responden

no.1 no.2 no.3 no.4 no.5 no.6 no.7 no.8 no.9 no.10 no.11 no.12 no.13 no.14 TOTAL KEMAMPUAN

1. 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 68 sgt mampu

2. 3 3 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 2 50 mampu

3. 5 5 5 5 5 3 3 5 5 4 3 5 4 3 60 sgt mampu

4. 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 40 tidak mampu

5. 4 3 3 2 3 4 4 4 5 5 4 5 4 3 53 mampu

6. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56 mampu

7. 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 2 61 sgt mampu

8. 4 3 4 3 4 5 5 4 4 4 3 4 3 2 52 mampu

9. 4 5 4 4 4 3 5 5 5 3 4 5 4 1 56 mampu

10. 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 53 mampu

11. 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 55 mampu

12. 3 3 3 4 3 4 5 4 4 4 3 4 3 3 50 mampu

13. 5 4 3 3 2 4 4 4 3 2 4 4 2 2 46 tidak mampu

14. 4 4 4 4 2 2 4 5 4 4 4 4 4 4 53 mampu

15. 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 3 5 5 5 61 sgt mampu

16. 4 3 3 3 5 3 4 5 4 3 4 5 3 3 52 mampu

17. 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 3 4 2 2 50 mampu

18. 4 5 5 3 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 56 mampu

19. 4 5 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 53 mampu

20. 3 4 4 4 3 4 5 5 4 4 3 4 3 2 52 mampu

21. 4 3 4 3 3 4 5 5 3 3 3 4 3 2 49 mampu

(29)

23. 4 4 3 3 2 5 5 5 4 5 2 4 3 5 54 mampu

24. 4 3 4 4 3 4 3 4 5 5 4 5 4 2 54 mampu

25. 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 5 4 3 59 sgt mampu

26. 3 4 4 3 5 3 4 5 5 5 4 4 3 4 56 mampu

27. 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 2 59 sgt mampu

28. 5 4 3 3 3 5 5 4 3 5 4 4 2 2 52 mampu

29. 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 49 mampu

30. 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 53 mampu

31. 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 50 mampu

32. 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 3 3 53 mampu

33. 4 4 5 4 3 4 4 3 5 3 4 4 3 2 52 mampu

34. 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 39 tidak mampu

35. 3 3 3 3 3 4 5 5 4 3 4 5 4 4 53 mampu

36. 3 3 3 4 3 4 5 5 4 4 3 5 2 2 50 mampu

37. 3 3 4 2 5 4 4 5 3 5 4 3 3 3 51 mampu

38. 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 2 53 mampu

39. 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 4 5 4 4 60 sgt mampu

40. 3 3 4 4 3 4 5 5 5 5 3 4 4 3 55 mampu

41. 3 3 3 4 3 4 5 4 5 4 4 3 3 3 51 mampu

42. 3 3 3 2 3 5 5 4 4 4 4 5 2 3 50 mampu

43. 5 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 3 54 mampu

44. 3 3 3 3 3 5 5 5 4 4 3 5 2 2 50 mampu

45. 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 3 61 sgt mampu

46. 5 4 4 4 4 2 5 5 3 2 5 5 4 2 54 mampu

(30)

DATA PROKRASTINASI AKADEMIK Frekuensi tingkah laku

Resp no.1 no.2 no.3 no.4 no.5 no.6 no.7 no.8 no.9 no.10 no.11 no.12 no.13 no.14 no.15 no.16 no.17 no.18 no.19

1 1 1 3 3 4 1 1 1 1 1 1 2 2 2 4 3 2 5 1

2 1 3 3 3 3 1 1 1 2 3 5 3 3 4 4 1 1 2 1

3 3 2 4 3 1 2 2 1 1 3 1 1 4 4 3 1 1 1 1

4 4 2 4 2 1 2 2 1 4 2 2 3 3 2 4 4 1 3 1

5 2 1 2 2 2 2 1 1 4 2 1 2 2 2 4 2 2 2 1

6 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 1 3 2 1 3 1 1 2 1

7 2 3 1 1 2 1 2 1 4 2 3 2 3 3 3 4 4 4 1

8 3 2 3 1 1 3 2 2 3 4 3 3 3 3 2 1 1 5 1

9 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 4 1 1 1

10 1 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 2 2 4 2 2 1 1

11 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 2 4 3 2 4 4 3 4 1

12 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 4 1 1 2 1

13 1 1 1 3 3 1 1 1 2 3 1 3 2 3 4 3 1 2 1

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 3 1

15 2 2 4 3 3 3 2 2 4 2 1 3 2 3 2 2 4 2 2

16 4 1 4 3 1 2 3 1 3 2 1 4 3 2 4 4 4 3 1

17 4 2 2 1 1 1 1 1 3 2 2 2 2 1 4 3 2 4 2

18 2 1 2 1 1 3 1 1 4 1 1 3 3 1 3 4 4 4 1

19 1 1 2 2 2 2 2 1 4 4 2 3 3 3 5 4 3 4 1

20 3 3 3 3 3 2 1 1 3 3 1 2 2 2 5 5 1 3 1

21 1 1 3 2 1 1 1 1 3 3 2 4 4 3 1 3 1 1 1

(31)

Frekuensi tingkah laku

Resp no.1 no.2 no.3 no.4 no.5 no.6 no.7 no.8 no.9 no.10 no.11 no.12 no.13 no.14 no.15 no.16 no.17 no.18 no.19

23 2 2 2 3 1 1 1 2 3 2 2 2 2 2 5 1 1 1 1

24 2 3 3 1 3 2 1 2 3 3 3 4 4 3 1 4 3 2 1

25 3 3 3 2 2 3 1 2 3 4 2 3 2 2 4 1 1 4 1

26 2 1 3 1 3 2 1 1 3 3 2 3 3 3 1 1 1 1 1

27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3

28 1 2 1 1 1 3 1 1 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3

29 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 2 1 3 3 3 1

30 2 2 2 1 2 3 2 1 2 3 3 2 2 2 4 2 2 4 2

31 1 1 1 1 1 2 1 1 4 1 2 2 2 2 4 2 2 3 2

32 3 3 5 1 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 5 5 5 5 1

33 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3

34 3 1 3 3 1 4 3 1 4 3 2 2 2 2 5 2 3 4 1

35 3 4 2 1 2 2 1 1 4 3 2 4 3 3 5 5 1 4 3

36 2 2 3 3 2 3 2 1 3 3 3 3 3 3 5 3 3 1 1

37 1 2 5 4 1 3 2 1 3 2 1 2 2 1 5 5 1 5 1

38 3 3 3 2 1 3 1 1 3 2 1 3 1 1 4 4 1 3 1

39 2 2 4 4 2 3 4 2 4 3 2 3 2 2 5 4 1 2 2

40 4 2 3 3 1 3 3 2 3 2 1 2 3 3 3 3 1 2 1

41 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 2 3 3 2 4 3 2 4 1

42 2 1 2 1 1 3 2 1 4 2 2 4 3 2 5 3 3 5 5

43 3 1 4 2 2 3 3 3 1 1 1 4 3 2 3 2 1 5 2

(32)

Frekuensi tingkah laku

Resp no.20 no.21 no.22 no.23 no.24 no.25 no.26 no.27 no.28 no.29 no.30 no.31 no.32 no.33 no.34 Jmlh. Kategori

1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 56 rendah

2 3 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 5 5 3 4 78 sedang

3 2 3 3 5 5 3 3 3 1 1 1 2 2 3 4 80 sedang

4 1 2 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 3 3 3 73 sedang

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 55 rendah

6 3 3 1 2 1 1 1 1 1 1 3 3 3 2 1 56 rendah

7 3 3 3 3 3 2 2 2 1 1 4 3 2 4 4 86 sedang

8 2 2 1 3 1 4 4 4 2 1 4 5 4 5 4 92 tinggi

9 3 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 43 rendah

10 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 45 rendah

11 3 3 2 1 3 3 3 3 1 1 2 3 3 1 1 88 sedang

12 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 58 rendah

13 2 3 3 1 2 2 1 3 1 1 1 1 1 1 3 63 rendah

14 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 41 rendah

15 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 3 4 3 3 3 80 sedang

16 1 2 4 1 5 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 75 sedang

17 2 1 2 3 2 2 1 1 2 3 2 4 4 4 3 76 sedang

18 1 1 2 3 3 2 2 2 1 1 1 2 3 3 3 71 sedang

19 2 2 2 3 2 1 1 1 1 1 2 3 3 3 3 79 sedang

20 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 3 4 5 4 4 79 sedang

21 2 1 3 1 1 5 5 5 1 1 3 3 4 2 2 76 sedang

(33)

Frekuensi tingkah laku

Resp no.20 no.21 no.22 no.23 no.24 no.25 no.26 no.27 no.28 no.29 no.30 no.31 no.32 no.33 no.34 Jmlh. Kategori

23 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 63 rendah

24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 2 72 sedang

25 1 2 3 1 3 3 3 3 1 1 3 5 4 4 5 88 sedang

26 4 4 1 5 1 1 1 1 1 1 3 3 3 3 3 71 sedang

27 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 106 tinggi

28 3 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 71 sedang

29 2 2 3 3 3 2 2 4 2 1 3 3 3 3 3 93 tinggi

30 2 2 2 4 1 2 2 3 1 1 1 4 4 2 4 78 sedang

31 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 72 sedang

32 2 1 1 5 2 4 4 4 2 3 4 4 4 4 5 114 tinggi

33 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 98 tinggi

34 2 1 3 3 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 73 sedang

35 1 1 2 2 2 5 5 3 1 1 2 3 1 1 5 88 sedang

36 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 68 rendah

37 5 1 1 3 1 1 1 1 1 1 3 1 1 3 3 74 sedang

38 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 3 3 66 rendah

39 3 2 1 2 1 1 1 1 1 1 3 3 4 3 3 83 sedang

40 3 3 1 3 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 68 rendah

41 4 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 4 3 3 96 tinggi

42 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 78 sedang

43 4 4 4 5 3 1 1 1 1 1 2 2 2 3 4 84 sedang

(34)

DATA ALASAN PROKRASTINASI AKADEMIK

ALASAN PROKRASTINASI

(35)

ALASAN PROKRASTINASI Resp.

(36)

ALASAN PROKRASTINASI Resp.

(37)

ALASAN PROKRASTINASI Resp.

(38)

DERAJAT PROKRASTINASI DAN ENAM AREA AKADEMIK

7.A Derajat Prokrastinasi Akademik Tinggi

Enam Area Akademik Frekuensi Prokrastinasi

Akademik Tinggi

Persentase

Tugas Mengarang 7 15,90%

Belajar Menghadapi Ujian 7 15,90%

Menghadiri pertemuan 7 15,90%

Kinerja Akademik secara Keseluruhan 7 15,90%

Membaca 6 13,60%

Tugas Administratif 5 11,40%

Berdasarkan tabel di atas, area akademik yang paling sering menjadi objek prokrastinasi pada mahasiswa yang memiliki prokastinasi pada derajat tinggi adalah tugas mengarang, belajar menghadapi ujian, menghadiri pertemuan dan kinerja akademik secara keseluruhan.

(39)

7.B Derajat Prokrastinasi Akademik Sedang

Enam Area Akademik Frekuensi Prokrastinasi

Akademik Sedang

Persentase

Membaca 17 38,60%

Tugas mengarang 16 36,40%

Belajar Menghadapi Ujian 16 36,40%

Tugas Administratif 14 31,80%

Kinerja Akademik secara Keseluruhan 13 29,50%

Menghadiri Pertemuan 8 18,20%

(40)

7.C Derajat Prokrastinasi Akademik Rendah

Enam Area Akademik Frekuensi Prokrastinasi

Akademik Rendah

Persentase

Tugas Mengarang 1 2,30%

Membaca 1 2,30%

Tugas Administratif 1 2,30%

Belajar Menghadapi Ujian 0 0%

Menghadiri Pertemuan 0 0%

Kinerja Akademik secara Keseluruhan 0 0%

(41)

HASIL TABULASI SILANG

8.A Tabulasi Silang Prokrastinasi Akademik dan Jenis Kelamin Jenis Kelamin

Derajat

Prokrastinasi Laki-laki Perempuan Total

Tinggi 7 (15,90%) 0 (0%) 7 (15,90%)

Sedang 20 (45,40%) 8 (18,20%) 28 (63,60%)

Rendah 5 (11,40%) 4 (9,10%) 9 (20,50%)

Total 32 (72,70%) 12 (27,30%) 44 (100%)

8.B Tabulasi Silang Prokrastinasi Akademik dan Angkatan Studi Angkatan Studi

Derajat

Prokrastinasi 2002 2003 2004 Total

Tinggi 6 (13,70%) 1 (2,30%) 0 (0%) 7 (15,90%) Sedang 9 (20,40%) 9 (20,50%) 10 (22,70%) 28 (63,60%)

Rendah 0 2 (4,50%) 7 (15,90%) 9 (20,50%)

Total 15 (34,10%) 12 (27,30%) 17 (38,60%) 44 (100%)

(42)

8.D Tabulasi Silang Prokrastinasi Akademik dan Indeks Prestasi Akademik IPK

Derajat

Prokrastinasi ≥ 2,75 2,00 – 2, 74 Total

Tinggi 0 (0%) 7 (15,90%) 7 (15,90%)

Sedang 12 (27,30%) 16 (36,30%) 28 (63,60%)

Rendah 7 (15,90%) 2 (4,50%) 9 (20,50%)

Total 19 (43,20%) 25 (56,80%) 44 (100%)

8.E Tabulasi Silang Prokrastinasi Akademik dan Minat Minat

Derajat

Prokrastinasi Tinggi Rendah Total

Tinggi 6 (13,70%) 1 (2,30%) 7 (15,90%)

Sedang 26 (59,10%) 2 (4,50%) 28 (63,60%)

Rendah 9 (20,50%) 0 (0%) 9 (20,50%)

Total 41 (93,20%) 3 (6,80%) 44 (100%)

8.F Tabulasi Silang Prokrastinasi Akademik dan Rencana mengerjakan tugas Rencana

Derajat

Prokrastinasi Terlaksana Kadang-kadang

Tidak terlakasana

Total

Tinggi 5 (11,40%) 1 (2,30%) 1 (2,30%) 7 (15,90%) Sedang 19 (43,10%) 9 (20,50%) 0 (0%) 28 (63,60%) Rendah 7 (15,90%) 2 (4,50%) 0 (0%) 9 (20,50%)

(43)

8.G Tabulasi Silang Prokrastinasi Akademik dan Kemampuan mengatur waktu Kemampuan mengatur waktu

Derajat

Prokrastinasi Mampu

Kadang-kadang

Tidak mampu

Total

Tinggi 1 (2,30%) 6 (13,7%) 0 (0%) 7 (15,90%) Sedang 4 (9,10%) 21 (47,50%) 3 (6,80%) 28 (63,60%) Rendah 2 (4,50%) 7 (15,90%) 0 (0%) 9 (20,50%)

Total 7 (15,90%) 34 (77,30%) 3 (6,80%) 44 (100%)

8.H Tabulasi Silang Prokrastinasi Akademik dan Area akademik Belajar menghadapi ujian

Derajat

Prokrastinasi Tinggi Rendah Total

Tinggi 7 (15,90%) 0 (0%) 7 (15,90%)

Sedang 16 (36,30%) 12 (27,30%) 28 (63,60%)

Rendah 0 (0%) 9 (20,50%) 9 (20,50%)

Total 23 (52,30%) 21 (47,70%) 44 (100%)

Tugas Administratif Derajat

Prokrastinasi Tinggi Rendah Total

Tinggi 5 (11,40%) 2 (4,5%) 7 (15,90%)

Sedang 14 (31,80%) 14 (31,80%) 28 (63,60%)

Rendah 1 (2,30%) 8 (18,30%) 9 (20,50%)

(44)

Kinerja akademik secara keseluruhan Derajat

Prokrastinasi Tinggi Rendah Total

Tinggi 7 (15,90%) 0 (0%) 7 (15,90%)

Sedang 13 (29,50%) 15 (34,10%) 28 (63,60%)

Rendah 0 (0%) 9 (20,50%) 9 (20,50%)

Total 20 (45,50%) 24 (54,50%) 44 (100%)

Menghadiri pertemuan Derajat

Prokrastinasi Tinggi Rendah Total

Tinggi 7 (15,90%) 0 (0%) 7 (15,90%)

Sedang 8 (18,30%) 20 (45,50%) 28 (63,60%)

Rendah 0 (0%) 9 (20,50%) 9 (20,50%)

Total 15 (34,10%) 29 (65,90%) 44 (100%)

8.I Tabulasi Silang Prokrastinasi Akademik dan Alasan Prokrastinasi Pengaruh teman

Derajat

Prokrastinasi Memilih Tidak Memilih Total

Tinggi 6 (13,7%) 1 (2,3%) 7 (15,90%)

Sedang 13 (29,50%) 15 (34,10%) 28 (63,60%)

Rendah 4 (9,20%) 5 (11,40%) 9 (20,50%)

Total 23 (52,30%) 21 (47,70%) 44 (100%)

Kurang percaya diri Derajat

Prokrastinasi Memilih Tidak Memilih Total

Tinggi 4 (9,10%) 3 (6,80%) 7 (15,90%)

Sedang 13 (29,50%) 15 (34,10%) 28 (63,60%)

Rendah 6 (13,7%) 3 (6,80%) 9 (20,50%)

(45)

Malas Derajat

Prokrastinasi Memilih Tidak Memilih Total

Tinggi 4 (9,10%) 3 (6,80%) 7 (15,90%)

Sedang 16 (36,30%) 12 (27,30%) 28 (63,60%)

Rendah 2 (4,50%) 7 (15,90%) 9 (20,50%)

Total 22 (50%) 22 (22%) 44 (100%)

Tidak Asertif Derajat

Prokrastinasi Memilih Tidak Memilih Total

Tinggi 4 (9,10%) 3 (6,80%) 7 (15,90%)

Sedang 14 (31,80%) 14 (31,80%) 28 (63,60%)

Rendah 4 (9,10%) 5 (11,40%) 9 (20,50%)

Total 22 (50%) 22 (50%) 44 (100%)

Tidak dapat mengatur waktu Derajat

Prokrastinasi Memilih Tidak Memilih Total

Tinggi 3 (6,80%) 4 (9,10%) 7 (15,90%)

Sedang 11 (25%) 17 (38,60%) 28 (63,60%)

Rendah 5 (11,40%) 4 (9,10%) 9 (20,50%)

Total 19 (43,20%) 25 (56,80%) 44 (100%)

Suka pada resiko tinggi Derajat

Prokrastinasi Memilih Tidak Memilih Total

Tinggi 3 (6,80%) 4 (9,10%) 7 (15,90%)

Sedang 9 (20,50%) 19 (43,10%) 28 (63,60%)

Rendah 1 (2,30%) 8 (18,30%) 9 (20,50%)

(46)

Aversif terhadap tugas Derajat

Prokrastinasi Memilih Tidak Memilih Total

Tinggi 2 (4,50%) 5 (11,40%) 7 (15,90%)

Sedang 7 (15,90%) 21 (47,70%) 28 (63,60%)

Rendah 2 (4,50%) 7 (15,90%) 9 (20,50%)

Total 11 (25%) 33 (75%) 44 (100%)

Suka memberontak Derajat

Prokrastinasi Memilih Tidak Memilih Total

Tinggi 2 (4,50%) 5 (11,40%) 7 (15,90%)

Sedang 2 (4,50%) 26 (59,10%) 28 (63,60%)

Rendah 1 (2,30%) 8 (18,30%) 9 (20,50%)

(47)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah

Pendidikan di perguruan tinggi menuntut mahasiswa untuk lebih mandiri dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Hal ini karena sistem pendidikan yang berlaku di perguruan tinggi sangat berbeda dengan sistem pendidikan di sekolah. Bila selama di sekolah, kegiatan siswa diatur dan dipantau oleh sekolah dengan jadwal belajar mulai pukul tujuh pagi sampai dengan pukul satu siang, di perguruan tinggi mahasiswa dituntut kemandirian untuk menentukan sendiri cara dan kapan belajar. Sistem kredit semester yang berlaku di perguruan tinggi memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk mengambil mata kuliah yang sesuai minat, bakat dan sesuai dengan hak tempuhnya, serta memberi peluang kepada mahasiswa yang cakap dan giat belajar untuk dapat menyelesaikan masa studi dalam waktu sesingkat-singkatnya tanpa mengurangi mutu pendidikannya.

(48)

2

Universitas Kristen Maranatha

bahkan pendekatan ini dipertahankan sampai penulisan tugas akhirnya. (sumber: Psikologi pendidikan dan Psikologi sekolah, Soetarlinah Sukadji, 2000).

Perguruan tinggi idealnya hadir sebagai institusi perantara antara dunia sekolah dan dunia kerja. Dapat dipastikan bahwa pada masa yang akan datang, ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi sumber utama kemajuan kehidupan masyarakat yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi. Kebijakan perguruan tinggi di Indonesia secara umum diharapkan mampu menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi di tengah masyarakat tersebut (sumber: http://www.unej.ac.id). Menyadari bahwa semakin mendesaknya kebutuhan akan tenaga profesional di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang handal dan terampil, saat ini banyak perguruan tinggi yang membuka fakultas Teknologi Informasi (IT) dengan program studi D3.

(49)

3

Universitas Kristen Maranatha

sampai pengaplikasian konsep-konsep tersebut, kemudian dilanjutkan dengan 2 semester peminatan yaitu Teknik Informatika atau Sistem Informasi (sumber : www.itmaranatha.edu).

(50)

4

Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan wawancara dengan Ketua Program Studi D3 Teknologi Informasi, diperoleh informasi bahwa kendala terbesar yang dihadapi mahasiswa adalah pada saat pengerjaan Kerja Praktik (KP) dan Tugas Akhir (TA). Tampak ada kecenderungan pada mahasiswa program studi D3 Teknologi Informasi untuk menunda-nunda dalam penyelesaian Kerja Praktik (KP) atau Tugas Akhir (TA) karena mahasiswa merasa takut gagal atau takut malu jika mereka dinyatakan tidak lulus pada saat sidang. Hal ini, menurut Ketua Program Studi D3 Teknologi Informasi mungkin disebabkan karena mahasiswa seringkali merasa tidak dapat memenuhi tuntutan dosen. Akibatnya tidak sedikit mahasiswa program studi D3 Teknologi Informasi yang lebih memilih memperpanjang waktu, jarang menghadiri bimbingan dengan dosen dan memilih untuk mengontrak kembali mata kuliah Kerja Praktik (KP) atau Tugas Akhir (TA), walaupun jika dalam satu semester mereka tidak dapat menyelesaikan Tugas Akhir maka mereka dianggap gugur dan harus mengontrak kembali dengan berganti topik baru.

(51)

5

Universitas Kristen Maranatha

penjelasan tentang pembuatan laporan, bahkan menghubungi mahasiswa melalui telepon pun seringkali dilakukan. Upaya lain yang dilakukan adalah dengan memberi buku saku tugas akhir yang berisi hal-hal penting berkaitan dengan prosedur pengerjaan Kerja Praktik (KP) atau Tugas Akhir (TA), serta selalu memberi pengumuman tentang batas waktu atau tanggal-tanggal penting secara lisan maupun tertulis.

Hal lain yang juga diupayakan oleh pihak program studi adalah dengan memberi keleluasaan kepada mahasiswa untuk melanjutkan Kerja Praktik-nya menjadi Tugas Akhir (TA), serta bagi mahasiswa yang mengalami kesulitan untuk mencari proyek Kerja Praktik (KP), fakultas akan memberikan contact person perusahaan-perusahaan tertentu untuk memudahkan mahasiswa. Setiap dosen pembimbing pun menyediakan waktu setiap minggunya dan berusaha membantu mahasiswa dengan memberikan referensi, baik referensi web atau buku-buku.

(52)

6

Universitas Kristen Maranatha

membantu mereka, sehingga walaupun telah ada upaya-upaya dari pihak fakultas untuk mendorong mahasiswa agar dapat lulus tepat waktu namun kenyataannya masih banyak mahasiswa yang kurang dapat memenuhi tuntutan tersebut.

Berdasarkan hasil survei awal dengan 16 orang mahasiswa angkatan 2002 sampai 2004 yang sedang menyusun Kerja Praktek (KP) dan Tugas Akhir (TA) diperoleh informasi bahwa ada beberapa hal yang menjadi hambatan mereka dalam penyusunan Kerja Praktek (KP) dan Tugas Akhir (TA)nya. Setiap mahasiswa mengungkapkan beberapa alasan yang dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu karena banyak kegiatan lain yang harus dikerjakan sehingga menyita banyak waktu (50%), malas untuk mengerjakan (50%), kesulitan menentukan topik (31,25%), kesulitan mencari bahan referensi (25%) dan karena dosen yang dirasa kurang peduli (12,5%).

(53)

7

Universitas Kristen Maranatha

referensi yang berkaitan dengan materi perkuliahan dan 20% responden mengungkapkan bahwa mereka seringkali menunda dalam mengerjakan tugas kuliah (seperti membuat makalah, laporan tugas kelompok dan laporan praktikum) dan hal tersebut membuat tugas-tugas menjadi terbengkalai bahkan semakin menumpuk.

Alasan-alasan yang diungkapkan oleh para responden yang sering menunda pengerjaan tugas bermacam-macam, antara lain 60% menjawab karena mereka terbiasa hidup santai, malas dan berpikir masih banyak waktu luang, 50% karena pengaruh teman-teman yang mengajak main sehingga membuat mereka tidak enak untuk menolak, 30% karena sulit mencari bahan dari tugas yang harus dikerjakan, 30% karena alasan banyak kegiatan lain yang harus dilakukan yaitu bekerja, membantu orang tua dan 20% karena merasa sanggup mengerjakan tugas dengan waktu yang sedikit. Akibat dari kecenderungan menunda tersebut, 60% responden mengungkapkan bahwa walaupun tugas-tugas yang mereka hadapi mampu untuk mereka kerjakan namun ketika mereka telah membuat rencana untuk mengerjakan tugas kuliah atau tugas akhirnya, rencana tersebut seringkali tidak terlaksana.

(54)

8

Universitas Kristen Maranatha

dikumpulkan, dan merasa menyesal di kemudian hari, sehingga bagi mahasiswa yang ada pada semester akhir kecenderungan menunda-nunda tersebut mengakibatkan mereka cenderung lamban dalam mengerjakan kerja praktik dan tugas akhirnya sehingga akibatnya mereka tidak dapat lulus tepat waktu.

Kecenderungan untuk menunda dalam memulai maupun menyelesaikan tugas secara keseluruhan dan memilih melakukan aktifitas lain, sehingga penyelesaian tugas yang utama menjadi terhambat, atau tidak menyelesaikan tugas tepat waktu serta sering terlambat dalam menghadiri pertemuan-pertemuan disebut prokrastinasi (Solomon & Rothblum, 1984). Seseorang yang melakukan prokrastinasi disebut sebagai prokrastinator. Tidak peduli apakah penundaan tersebut mempunyai alasan atau tidak, setiap penundaan dalam menghadapi suatu tugas disebut prokrastinasi.

(55)

9

Universitas Kristen Maranatha

(dalam Ferrari, dkk., 1995). Unsur-unsur yang menjadi objek prokrastinasi akademik adalah tugas-tugas yang bersifat kurikuler pendidikan atau akademik, pelaksanaan administratif hingga persiapan belajar (Green, 1986).

Berdasarkan fenomena yang telah diuraikan sebelumnya maka peneliti tertarik untuk meneliti prokrastinasi akademik pada mahasiswa Program D3 Studi Teknologi Informasi di Universitas “X” Bandung.

1.2. Identifikasi Masalah

Bagaimanakah derajat prokrastinasi akademik pada mahasiswa Program Studi D3 Teknologi Informasi di Universitas “X” Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai prokrastinasi akademik pada mahasiswa Program D3 Studi Teknologi Informasi di Universitas “X” Bandung.

1.3.2. Tujuan Penelitian

(56)

10

Universitas Kristen Maranatha

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Teoretis

• Memberikan informasi pada bidang ilmu Psikologi Pendidikan mengenai prokrastinasi akademik pada mahasiswa program studi D3 Teknologi Informasi.

• Sebagai rujukan bagi penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan prokrastinasi akademik khususnya pada mahasiswa.

1.4.2. Kegunaan Praktis

• Memberikan informasi mengenai perilaku prokrastinasi kepada pihak penyelenggara program studi D3 Teknologi Informasi, para dosen dan konselor pendidikan agar menjadi bahan pertimbangan dalam menyusun program pendidikan dan memberikan saran atau masukan pada mahasiswa yang memiliki kecenderungan prokrastinasi.

• Memberi informasi bagi dosen wali sebagai masukkan kepada orang tua agar lebih memahami sebab dan akibat prokrastinasi akademik pada mahasiswa program studi D3 Teknologi Informasi dan sebagai bahan pertimbangan antisipatif terhadap perilaku prokrastinasi.

(57)

11

Universitas Kristen Maranatha

1.5. Kerangka Pemikiran

Mahasiswa yang pada umumnya berusia 18-21 tahun, menurut Steinberg (2002) termasuk tahap perkembangan remaja akhir (late adolescence). Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak yang tidak matang menuju individu dewasa. Pada masa remaja akhir mahasiswa mengalami perubahan kognitif dan diharapkan mampu merencanakan suatu keputusan bagi dirinya, selain itu mahasiswa juga berusaha untuk mandiri dan melakukan penyesuaian dengan perubahan sistem pendidikan di perguruan tinggi.

Sistem kredit semester yang berlaku di perguruan tinggi memungkinkan mahasiswa memiliki kebebasan penuh untuk menentukan beban studinya masing-masing. Hal ini pada dasarnya memberikan banyak keuntungan bagi mahasiswa untuk mampu lulus lebih cepat daripada tuntutan waktu yang telah ditetapkan. Mahasiswa program studi D3 diharapkan lulus dalam jangka waktu 3 tahun atau bahkan bagi mahasiswa yang cakap dan giat mampu ditempuh dalam waktu kurang dari 3 tahun. Pada kenyataannya, mahasiswa Program D3 Teknologi Informasi di Universitas “X” Bandung kurang mampu memenuhi tuntutan untuk lulus tepat waktu. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan mahasiswa kurang mampu untuk memenuhi tuntutan di perguruan tinggi adalah kurangnya minat, motivasi, kemampuan belajar, dan salah satu penyebabnya adalah prokrastinasi.

(58)

12

Universitas Kristen Maranatha

pertemuan-pertemuan (Solomon & Rothblum, 1984). Mahasiswa yang memiliki derajat prokrastinasi tinggi maka ia seringkali melakukan penundaan dalam mengerjakan tugas akademiknya, mahasiswa yang memiliki derajat prokrastinasi sedang maka ia kadang-kadang melakukan penundaan dalam mengerjakan tugas akademiknya, sedangkan bagi mahasiswa yang memiliki derajat prokrastinasi rendah maka dapat dikatakan ia jarang menunda dalam mengerjakan tugas-tugas akademiknya.

(59)

13

Universitas Kristen Maranatha

Prokrastinasi merupakan masalah kompleks yang dialami oleh masyarakat secara keseluruhan, yang memanifest dalam masyarakat umum maupun dalam lingkungan akademis (Ferrari, Jhonson, & McCown, 1995). Menurut Biner (1993 dalam Ferrari, 1995), pelaku prokrastinasi (disebut prokrastinator) pada dasarnya mempunyai kemampuan yang memadai dan kemauan yang kuat untuk dapat melaksanakan tugasnya, namun mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk menyusun rencana pelaksanaan dengan cermat dan teliti, sehingga menyita banyak waktu, dan pada akhirnya kesempatan untuk mengerjakan dan menyelesaikan tugasnya menjadi semakin sempit. Oleh karena itu, tingkah laku prokrastinasi dilakukan bukan karena individu tidak mampu untuk mengerjakan tugas atau melaksanakan aktivitas akademik yang dihadapinya.

Prokrastinasi merupakan respon yang ditujukan untuk menunda tugas-tugas yang tidak disukai (Silver, dalam Green, 1982). Ferrari, dkk (1995) menyatakan bahwa perilaku prokrastinasi akademik dapat termanifestasi dalam ciri-ciri tertentu antara lain yaitu penundaan untuk memulai maupun menyelesaikan kerja pada tugas yang dihadapi, keterlambatan dalam mengerjakan tugas, kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual serta melakukan aktifitas lain yang lebih menyenangkan daripada tugas yang harus dikerjakan.

Ferrari, 1995 membagi prokrastinasi menjadi dua jenis berdasarkan

tujuan dan manfaat penundaan, yaitu prokrastinasi fungsional (functional procrastionation), yaitu penundaan yang bertujuan untuk memperoleh informasi

(60)

14

Universitas Kristen Maranatha

untuk diselesaikan, misalnya seseorang menunda untuk membaca sebuah cerita yang bersambung dalam sebuah majalah sampai ia memperoleh cerita yang lebih lengkap diedisi yang berkutnya; kedua prokrastinasi tidak fungsional (disfunctional procrastination) yaitu penundaan yang tidak bertujuan, berakibat negatif dan menimbulkan masalah, misalnya mahasiswa malas dalam mengerjakan soal-soal modul praktikum object oriented programming atau modul basis data lanjutan sehingga pada saat tugas harus dikumpulkan belum selesai dikerjakan.

Prokrastinasi tidak fungsional (disfunctional procrastination) dibagi menjadi dua macam, yaitu prokrastinasi pengambilan keputusan (decisional procrastination) dan prokrastinasi perilaku (behavioral procrastination).

(61)

15

Universitas Kristen Maranatha

menimbulkan sikap pesimis yang fatal (Lay, 1988). Penundaan dilakukan sebagai suatu cara untuk menghindari tugas yang dirasa tidak menyenangkan dan sulit untuk dilakukan. Prokrastinasi pengambilan keputusan maupun prokrastinasi perilaku terkadang dilakukan bersama-sama. Prokrastinasi perilaku sering merupakan kelanjutan dari prokrastinasi pengambilan keputusan. Prokrastinasi yang dimaksud dalam penelitian ini dibatasi hanya pada prokrastinasi tidak fungsional (disfunctional procrastination).

Prokrastinasi terdapat di berbagai bidang kehidupan, jenis prokrastinasi yang terjadi di bidang pendidikan disebut sebagai prokrastinasi akademik. Menurut Green (1986), unsur-unsur yang menjadi objek prokrastinasi akademik adalah tugas-tugas yang bersifat kurikuler pendidikan atau akademik, pelaksanaan administratif hingga persiapan belajar. Unsur-unsur tersebut oleh Solomon & Rothbulm (1984), dibagi dalam enam area akademik, dimana keenam area

akademik ini dapat terjadi karena tiga belas macam alasan antara lain yaitu kecemasan dievaluasi, perfeksionis, sukar membuat keputusan, tidak mandiri dan perlu bantuan, aversif terhadap tugas, kurang percaya diri, malas, tidak asertif, gangguan lingkungan, tidak dapat mengatur waktu, suka memberontak, suka pada resiko tinggi, dan pengaruh teman.

(62)

16

Universitas Kristen Maranatha

bimbingan yang berikutnya laporan tersebut belum selesai dikerjakan. Penundaan dalam menyelesaikan tugas mengarang dapat terjadi karena mahasiswa sulit untuk menolak ajakan teman-temannya untuk kegiatan yang bersifat hiburan meskipun mereka harus menyelesaikan suatu tugas, disamping itu mahasiswa juga sukar membuat keputusan sehingga sulit untuk memutuskan hal-hal apa saja yang harus ia kerjakan karena tugas yang diberikan oleh dosen terkadang banyak dan menumpuk sehingga pada akhirnya rencana untuk mengerjakan tugas seringkali tidak terlaksana.

Kedua, belajar menghadapi ujian, mencakup penundaan belajar untuk menghadapi Ujian sidang kerja praktik (USKP) dan Ujian Sidang Tugas Akhir (USTA). Perilaku prokrastinasi ini dapat terjadi karena gangguan lingkungan yaitu mahasiswa seringkali lebih memilih aktivitas lain yang lebih menyenangkan, seperti menonton televisi, membaca buku cerita, mendengarkan musik, bermain game atau kegiatan lain yang bersifat hiburan, daripada harus belajar dalam

menghadapi ujian, atau karena kecenderungan mahasiswa yang suka pada resiko tinggi dengan mulai belajar menghadapi ujian dengan sistem kebut semalam dengan anggapan dengan belajar dalam waktu yang singkat akan lebih efektif.

(63)

akhir-17

Universitas Kristen Maranatha

nya. Penundaan ini biasanya karena aversif terhadap tugas yaitu mahasiswa merasa tugas membaca referensi merupakan kegiatan yang tidak menyenangkan.

Area akademik keempat yaitu kinerja tugas administratif. Bagi mahasiswa D3 Teknologi Informasi penundaan ini yaitu penundaan yang dilakukan ketika membayar uang kuliah, mengembalikan buku yang dipinjam dari perpustakaan atau mengembalikan alat-alat praktikum seperti crimper, laptop atau LCD dan melaksanakan perwalian. Kecenderungan suka memberontak pada mahasiswa menjadi alasan perilaku prokrastinasi, misalnya dengan menggangap mudah dan sepele mengembalikan buku ke perpustakaan atau membayar kuliah tepat pada waktunya, sehingga melakukan penundaan dalam kinerja tugas administratif seringkali dianggap bukan hal yang penting, padahal bila terlambat membayar uang kuliah dapat menghambat aktifitas perkuliahan.

(64)

18

Universitas Kristen Maranatha

karena alasan malas, misalnya seperti memiliki kebiasaan hidup santai sehingga seringkali terlambat menghadiri pertemuan.

(65)

19

Universitas Kristen Maranatha

Bagan 1.1 Skema Kerangka Pemikiran Mahasiswa fakultas

Teknologi Informasi Program D3

Prokrastinasi akademik pada mahasiswa program D3 Teknologi Informasi Universitas “X” Bandung

Prokratinasi tidak fungsional

- prokratinasi pengambilan keputusan - prokratinasi perilaku

Kecemasan dievaluasi, Perfeksionis, Sukar membuat keputusan, Tidak mandiri dan perlu bantuan, Aversif terhadap tugas, Kurang percaya diri, Malas, Tidak asertif, Gangguan lingkungan, Tidak dapat mengatur waktu, Suka memberontak, Suka pada resiko tinggi, dan Pengaruh teman.

6 Area akademik Tugas mengarang

Belajar menghadapi ujian Membaca

Tugas Administratif Menghadiri pertemuan Kinerja akademik secara keseluruhan

Tinggi

(66)

20

Universitas Kristen Maranatha

Asumsi

• Derajat kecenderungan prokrastinasi akademik pada mahasiswa program D3 Teknologi Informasi di Universitas “X” Bandung adalah berbeda-beda. • Prokrastinasi akademik pada mahasiswa program D3 Teknologi Informasi di Universitas “X” Bandung berakibat negatif terutama pada kinerja akademik.

• Prokrastinasi akademik pada mahasiswa program D3 Teknologi Informasi di Universitas “X” Bandung dilakukan karena berbagai macam alasan antara lain yaitu kecemasan dievaluasi, perfeksionis, sukar membuat keputusan, tidak mandiri dan perlu bantuan, aversif terhadap tugas, kurang percaya diri, malas, tidak asertif, gangguan lingkungan, tidak dapat mengatur waktu, suka memberontak, suka pada resiko tinggi, dan pengaruh teman.

(67)

Universitas Kristen Maranatha

81

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1) Mahasiswa program studi D3 Teknologi Informasi yang sedang menyusun Kerja Praktek dan Tugas Akhir di Universitas “X” Bandung 63,60% memiliki prokrastinasi pada derajat sedang. Artinya mahasiswa ini kadang-kadang melakukan penundaan dalam mengerjakan tugas akhir atau kerja praktek.

2) Area akademik yang paling sering menjadi objek prokrastinasi bagi mahasiswa program studi D3 Teknologi Informasi yang sedang menyusun Kerja Praktek dan Tugas Akhir adalah tugas mengarang (membuat topik, membuat laporan dan hasil revisi) dan tugas membaca (membaca bahan referensi berkaitan dengan topik kerja praktek dan tugas akhir).

(68)

Universitas Kristen Maranatha

82

5.2. Saran

Sehubungan dengan kesimpulan yang diperoleh dari penelitian tentang Prokrastinasi Akademik pada mahasiswa program studi D3 fakultas Teknologi Informasi di Universitas “X” Bandung, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1) Saran Bagi Penelitian Lanjutan

• Kepada peneliti selanjutnya yang tertarik pada topik prokrastinasi akademik agar selain menggunakan kuesioner juga melakukan wawancara dan memperbesar ukuran sampel penelitian, guna memperoleh informasi lebih mendalam mengenai prokrastinasi akademik.

2) Saran Guna Laksana

• Kepada pihak penyelenggara program studi agar memberi saran dan masukan serta menyusun program pendidikan yang dapat mendorong mahasiswa untuk tidak melakukan penundaan dalam menyelesaikan Kerja Praktek dan Tugas Akhir, misalnya dengan memberikan achievement motivation training.

• Kepada dosen wali agar lebih mewaspadai kecenderungan prokrastinasi pada diri mahasiswa sejak dini, agar dapat memberikan bimbingan mengenai sistem pendidikan di perguruan tinggi, sehingga mahasiswa dibiasakan untuk segera mengerjakan tugas-tugasnya.

(69)

DAFTAR RUJUKAN

Maria Ike Septi Lestari. 1999. Hubungan antara Motif Berprestasi dan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas "X" Universitas "Y" Bandung. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

Yoas. 2004. Suatu Penelitian Survey Mengenai Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa yang Bergabung dalam Kegiatan Pencinta Alam di Universitas “X” Bandung. Skripsi. Bandung: Program Sarjana Fakultas

Psikologi Universitas Kristen Maranatha.

http://all.successcenter-ohiostate.edu/references/procrastinator_APA_paper.htm http://en.wikipedia.org/wiki/Procrastination#Causes_of_Procrastination

http://www.physics.ohiostate.edu/~wilkins/writing/Resources/essays/procrastinate http://www.mentalhelp.net/psyhelp/chap4

http://sas.calpoly.edu/asc/ssl/procrastination.html http://www.unej.ac.id

(70)

DAFTAR PUSTAKA

Ferrari, Josep R., Johnson, J. & McCown, W. 1995. Procrastination and task avoidance. New York, USA: Plenum Press.

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Rooijakkers, Ad. 1994. Cara Belajar di Perguruan Tinggi, Beberapa Petunjuk Praktis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Umum.

Santrock, John W.; 1995. Life-Span Development. fifth edition. Jakarta: Erlangga. Siegel, Sidney. 1994. Statistik Nonparametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Steinberg, Laurence. 2002. Adolescence. Sixth edition. New York: McGrawHill Inc.

Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Edisi keenam. Bandung: Tarsito.

Suharto, Nugraha., Sururi. 2007. Belajar SPSS for Windows untuk Mengolah Data Penelitian. Bandung: Dewa Ruchi

Sukadji, Soetarlinah. 2000. Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Wakil Sah Perusahaan : JASMIN,ST Hasil Evaluasi Adminitrasi : Memenuhi Syarat. Hasil Evaluasi Teknis (Bobot) : Memenuhi Syarat ( ) Hasil Evaluasi Harga/Biaya :

Tarian klasik Bali yang memiliki gerakan yang sangat kompleks. Legong sendiri berasal dari kata „leg‟ yang artinya luwes dan kemudian diartikan sebagai gerakan

dengan bank umum syariah lainnya, penilaian terhadap faktor transparansi kondisi. keuangan dan non keuangan bankbjbsyariah termasuk peringkat yang

kurva gambar 4.16 pada komponen Pompa di dapat hasil bahwa nilai getaran tertinggi yang terjadi pada putaran 1050 rpm yaitu sebesar 21,8 m/s 2 dan getaran yang terendah terjadi.

[r]

Daerah Perubahan (APBD-P) Tahun Anggaran 2011 dengan rincian sebagai berikut :. No Kegiatan Pekerjaan Pagu Anggaran

menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan di mana syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal

Bagi investor, apabila ingin membentuk portofolio pada perusahaan Food & Beverages yang listing di BEI terlebih dahulu perlu mengetahui yaitu tingkat