• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI FIQIH kelas 8 semester genap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MATERI FIQIH kelas 8 semester genap"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN 4

A. PENDAHULUAN

4. Memahami ketentuan pengeluaran harta di luar zakat

4.1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan shadaqah, hibah dan hadiah

4.2 Mempraktikkan sedekah, hibah dan hadiah

Model pembelajaran yang dipakai adalah Cooperatif Learning, pendekatan CTL

a. Pendidik menyiapkan peserta didik untuk siap mengikuti pelajaran secara fisik maupun mental

dengan mengaitkan fungsi dan kegunaan materi bagi kehidupan peserta didik.

b. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

c. Pendidik menyampaikan kepada peserta didik soal-soal yang harus dijawab oleh peserta didik.

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

MODEL PEMBELAJARAN

LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

(2)

BAHAN AJAR FIQIH 8/2 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH

d. Masing-masing peserta didik membaca materi shadaqah, hibah dan hadiah secara mandiri

kemudian berusaha menjawab soal-soal yang diberikan pendidik.

e. Pendidik membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok, kemudian masing-masing anggota

kelompok membahas hasil kerja masing-masing anggota kelompok dan saling mengoreksi di

bawah bimbingan pendidik.

f. Pendidik dan peserta didik bersama-sama membahas hasil pekerjaan peserta didik dan

memberikan penguatan materi.

g. Secara berkelompok, peserta didik mensimulasikan tatacara pelaksanaan shadaqah, hibah dan

hadiah.

h. Pendidik menilai hasil kerja peserta didik untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang

telah dicapai dalam pembelajaran

B. INTI

1. EKSPLORASI

a. Iftitah

Sebagai muslim yang baik, tentunya kita harus punya kepedulian kepada sesama

manusia, baik ketika dalam keadaan senang maupun susah, karena inti ajaran Islam

adalah pertama membina hubungan baik kepada Allah dengan cara ibadah dan kedua

membina hubungan baik kepada sesama makhluk, baik manusia maupun alam semesta.

Salah satu cara untuk membina hubungan baik dengan sesama manusia adalah dengan

memberikan sebagian rizki yang kalian miliki kepada orang lain yang membutuhkan,

baik melalui shadaqah, hibah maupun hadiah.

Perbuatan-perbuatan tersebut sangat dianjurkan untuk saling membantu dan berbagi

kepada sesama manusia sehingga ketika kalian bershadaqah, hibah atau memberikan

hadiah, berarti kalian sudah melakukan ajaran agama Islam berupa tolong menolong

yang tentunya akan mendapatkan ridha dan imbalan dari Allah SWT.

b. Tanbih

لُك ِِ َلْيِباََس َعْبَس ْتَتَبْ نَأ ٍةبَح ِلَثَمَك ِها ِلْيِبَس ِِْ ْمََُاَوْمَأ َنْوُقِفُْ ي َنْيِذلا ُلَثَم

ٍةبَح ُةَاِم ٍةَ ُ بُْس

.

ُباَ َي ْنَمِل ُ ِ َ ُي ُهاَ

.

ٌمْيِ َع ٌعِس ُهاَ

ُ

ةرقبلا

:



261

َ

Artinya :

(3)

c. Istifham

1. Tahukah kalian tentang shadaqah, hibah dan hadiah?

2. Pernahkah kalian bershadaqah, hibah dan memberi/menerima hadiah?

3. Maukah kalian memberikan bantuan kepada orang lain jika mereka mendapatkan

musibah?

2.

ELABORASI ( Uraian materi )

Dalam Islam, ada beberapa istilah yang dipakai untuk menyebut pengeluaran harta

dengan tujuan ibadah selain zakat, yaitu shadaqah dan infaq. Sebagian ulama fiqh

mengatakan bahwa sadaqah wajib dinamakan zakat, sedang sadaqah sunnah dinamakan

infaq. Sebagian yang lain mengatakan infaq wajib dinamakan zakat, sedangkan infaq sunnah

dinamakan shadaqah.

1) Pengertian dan Dasar Hukum Shadaqah

Shadaqah adalah memberikan sesuatu dari seseorang kepada orang lain dengan

benar-benar mengharapkan ridha Allah SWT. Melaksanakan shadaqah hukumnya

sunnah, hal ini sesuai dengan perintah Allah sebagai berikut :

َْ ِ َ َتُمْلا ِ َْ َها نِإ اَْ يَ َع ْ َ َ َ

ُ

صوي

:

88

َ

Artinya :

“ … dan bersedekahlah kepada kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada

orang-orang yang bersedekah”. (QS. Yusuf : 88).

Memberikan shadaqah hukumnya sunnah muakkad. Bagi orang yang mempunyai harta, hendaklah ia bersedekah dengan hartanya. Seseorang yang

mempunyai harta banyak, hendaknya lebih banyak dari orang yang hartanya sedikit.

Oleh karena itu dalam bersedekah diperlukan kesadaran yang tinggi. Kesadaran yang

tinggi itu hanya akan tumbuh pada diri seorang yang takwa terhadap Allah SWT. serta

mempunyai perasaan perikemanusiaan yang tinggi.

a.

SHADAQAH

(4)

BAHAN AJAR FIQIH 8/2 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH

Bershadaqah dapat dilaksanakan dalam beragai bentuk, bahkan menahan diri dari

berbuat buruk kepada orang lain termasuk shadaqah. Bentuk paling sederhana adalah

tersenyum kepada sesama manusia untuk menghormatinya.

ٌةَ َ َص َ َل َ ْيِحَا ِْ َ ْنِم ُم َبَ

َ

ُ

راخبلا ا ر

َ

Artinya :

”Memberikan senyman kepada saudaramu termasuk shadaqah”. (HR. Bukhari)

Kenapa kita harus, bershadaqah, karena shadaqah merupakan tabungan hidup di

akherat kelas. Hadits nabi :

َباَمْلا ُرا لا ُ ِفْطُي اَمَك َةَْيِطَْْا ُ َفْطُ ُةَ َ لَا

ُ

ام نبا ا ر

َ

Artinya :

”Shadaqah itu menghapuskan dosa sebagaimana air memadamkan api”. (HR. Ibnu Majah)

2) Rukun Shadaqah

a) Orang yang memberi, syaratnya orang yang memiliki benda itu dan berhak untuk

mentasarrufkan (membelanjakannya).

b) Orang yang diberi, syaratnya berhak memiliki. Dengan demikian tidak sah memberi

kepada anak yang masih dalam kandungan ibunya karena tidak berhak memiliki

sesuatu.

c) Ijab dan Qabul. Ijab ialah pernyataan pemberian dari orang yang memberi, sedangkan

qabul ialah pernyataan penerimaan dari orang yang menerima pemberian.

d) Barang yang diberikan.

3) Tatacara Bershadaqah

Tatacara bershadaqah adalah dengan memberikan harta yang dimiliki, baik

berupa uang, makanan, pakaian, rumah, kendaraan dan lain-lainnya kepada orang lain

atau pihak lain dengan tujuan untuk mendapatkan ridha Allah SWT. Shadaqah dapat

dilakukan kapan saja, dimana saja dan kepada siapa saja, terutama kepada orang-orang

yang memerlukan bantuan seperti golongan fakir dan miskin.

4) Manfaat orang yang bersadaqah

Dalam kehidupan sehari-hari, ada beberapa manfaat orang yang bersadaqah,

antara lain :

a) Dapat membantu meringankan beban orang lain;

b) Dapat menumbuhkan rasa kasih sayang antara sesama;

c) Dapat merasakan penderitaan orang lain;

d) Mempererat silaturahmi;

(5)

1) Pengertian dan Dasar Hukum Hibah

Hibah dalam bahasa Arab sering disebut dengan

َ رَ بَ

yang artinya berderma.

Menurut istilah, hibah adalah pemberian harta seseorang kepada orang lain dengan alih

kepemilikan tanpa ada imbalan dan balasan apapun. Islam sangat menganjurkan umatnya

untuk memberikan hibah dari apa-apa yang mereka senangi. Firman Allah :

َِِ َْ ِ ِا لاَ َلْيِب لا َنْباَ َْ ِكاَ َمْلاَ ىَمَتَيْلاَ ََْرُقْلا ِ ّذ ٍِبُح ىَ َع َلاَمْلا ىَ اَبَ

َةْوَك لا ىَ اَبَ َةوَ لا َماَ ِإ ِباَ رلا

ُ

ةرقبلا

:

177

َ

Artinya :

”... dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zaka t....”. (QS. al-Baqarah : 177)

Hadits Nabi :

َلَا ِ ْ ُْ َا ِ َع ِنْب ِ ِلاَ ْنَع

:

ْنَم ُلْوُقَ ي َم َسَ ِْيَ َع ُها ى َص ِها َلْوُسَر ُتْ ََِ

ٌ ْزِر َوُ اََِإَف ُدَرُ ي َاَ ُْ َ بْقَ يْ َ ف ٍسْفَ ن ٍفاَرْشِإ َاَ ٍةَلَأْ َم َِْْغ ْنِم ِْيِ َأ ْنَع ٌفْ ُرْ َم َُغَ َ ب

ِْيَلِإ لَ َ َع ِها َُ اَس

ُ

ما ا ر

َ

.

Artinya :

“Dari Khalid bin `Adi al-Juhni berkata, Rasulullah SAW bersabda : barang siapa kebaikan dari saudaranya yang tidak diaminta dan tidak berlebihan, maka terimalah dan janganlah ditolak. Sesungguhnya yang demikian itu merupakan rizkidari Allah kepadanya. (HR. Ahmad)

Suatu pemberian disebut hibah apabila pemberian kepada orang lain tersebut

didasarkan atas kasih sayang dan perasaan iba (belas kasihan). Hibah dapat dianggap sah

bila pemberian itu sudah mengalami proses serah terima. Jika hibah itu baru diucapkan

dan belum terjadi serah terima, itu belum termasuk hibah. Jika barang yang dihibahkan

itu telah diterima maka penghibah tidak boleh meminta kembali kecuali yang memberi

itu orang tuanya sendiri.

Hadits Nabi :

(6)

BAHAN AJAR FIQIH 8/2 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH

ْنَع

ِا

ِسابَع ِنْبِاَ َرَمُع ِنْب

ْ

نَا

َلاَ َم َسَ ِْيَ َع ُها ى َص ِِ لا

:

ُُ ًةيِطَع يِطْ ُ ي ٍلُ َرِل لََِ َا

َُ َلَ يِطْ ُ ي اَمْيِف ُ ِلاَوْلا اِإ اَ ْ يِف ُعِ ْرَ ي

ُ

با لا ا ر

َ

Artinya :

Dari Ibnu `Umar dan Ibnu `Abbas, Nabi Muhammad SAW bersabda : Tidak dihalalkah bagi seseorang yang memberikan suatu barang kemudian memintanya kembali barangnya kecuali orang tua yang memberikan sesuatu kepada anaknya. (HR. an-Nasa`i)

ْنَع

ِا

َلاَ َم َسَ ِْيَ َع ُها ى َص ِها ِلْوُسَر ْنَع ِساَبَع ِنْب

:

ُُ ُبِيْقَ ي ِبْ َكلاَك ِِتبِ ِِ ُ ِاَ ْلا

ِِتْيَ ِِ ُدْوُ َ ي

ُ

م م ا ر

َ

Artinya :

Dari Ibnu `Abbas, Rasulull ah SAW bersabda : “Orang-orang yang menarik kembali hibahnya adalah seperti anjing muntah, kemudian memakan kembali muntahannya”. (HR. Muslim)

Pada dasarnya, hukum asal memberikan hibah hukumnya mubah (boleh). Tetapi

hukum tersebut dapat berubah sebagai berikut :

a) Wajib, yaitu hibah yang diberikan kepada istri maupun anak hukumnya wajib sesuai

dengan kemampuan.

b) Haram, yaitu apabila harta yang dihibahkan ditarik kembali, kecuali hibah seorang

ayah kepada anaknya.

c) Makruh, yaitu hibah menjadi makruh apabila dalam menghibahkan tersebut

terkandung maksud untuk memperoleh imbalan tertentu.

2) Rukun dan syarat hibah

Walaupun hibah merupakan suatu akad yang sifatnya sukarela dan sekaligus

untuk mempererat silaturahmi antara sesama kaum muslimin, namun dalam

pelaksanaannya harus memperhatikan rukun dan syaratnya. Adapun rukun hibah itu

adalah sebagai berikut :

a) Ada orang yang menghibahkan dan yang akan menerima hibah. Untuk itu

disyarat-kan bahwa yang diserahdisyarat-kan itu benar-benar milik si penghibah, dan penghibah harus

orang yang cakap untuk bertindak menurut hukum (dewasa). Selain itu dilakukan

atas kesadaran atau kehendak sendiri, bukan karena ada paksaan dari pihak lain.

b) Ada harta yang akan dihibahkan, dengan syarat :

 Harta itu sepenuhnya milik penghibah,

 harta itu jelas dan sudah ada,

 harta itu bermanfaat dan tidak dilarang oleh agama.

(7)

3) Tatacara Melaksanakan Hibah

Hibah ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang sudah dewasa. Hibah

dilaksanakan dengan memberikan sesuatu yang kita miliki, baik uang, benda, rumah

maupun benda lain kepada orang lain dengan alih kepemilikan, sehingga barang tersebut

menjadi orang yang menerima hibah.

Hibah dapat dilakukan dengan siapa saja, seperti antara ayah dan anaknya, antara

murid dengan gurunya, antara teman dengan temannya dan sebagainya. Hibah juga dapat

dilakukan oleh suatu badan atau lembaga kepada seseorang atau suatu lembaga.

Demikian juga sebaiknya, hibah juga dapat dilakukan oleh seseorang kepada orang lain

atau suatu lembaga tertentu.

Hibah juga dapat dilakukan ketika pemberi hibah masih hidup maupun pemberi

hibah sudah meninggal dunia yang sebelumnya pernah menulis atau berkata kepada

seseorang untuk memberikan sebagian hartanya kepada seseorang. Hibah setelah

pemberi hibah meninggal dunia disebut dengan hibah wasiat.

Memberikan harta dengan cara hibah termasuk salah satu kebajikan yang patut

dilakukan dalam pergaulan hidup bermasyarakat. Harta yang telah dihibahkan menjadi

milik yang menerima hibah dan tidak boleh diambil kembali oleh orang yang

menghibahkan tersebut. Apabila hibah diberikan kepada tetangga yang keadaannya

sama, maka yang paling berhak menerima adalah tetangga yang paling dekat.

4) Manfaat orang yang memberi hibah

Ada beberapa manfaat orang yang memberi hibah, diantaranya :

a) Akan terhindar dari sifat kikir atau bakhil;

b) Akan terbentuk sifat dermawan di dalam dirinya;

c) Akan dilapangkan rizkinya dan dimudahkan segala urusannya;

d) Akan tumbuh kesadaran bahwa harta itu semata-mata titipan Allah SWT.

1) Pengertian dan Hukum Hadiah

Dalam kehidupan sehari-hari, istilah hadiah bukan merupakan kata asing karena

kita sudah sering mendengarnya dan bahkan menerimanya dari orang lain.

Jadi, hadiah adalah pemberian sesuatu dari seseorang kepada orang lain

sehubungan dengan adanya suatu hal sebagai penghormatan karena prestasi atau suatu

keadaan tertentu. Memberikan hadiah hukumnya mubah (boleh) sepanjang dimaksudkan

untuk hal-hal yang positif. Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya agar saling

(8)

BAHAN AJAR FIQIH 8/2 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH

memberikan hadiah, karena hadiah dapat menghilangkan kedengkian sehingga mampu

menumbuhkan kecintaan dan saling menghormati antar sesama.

Sabda Rasul :

ُلَبْقُ ي َاَ َةيِ ََْا ُلَبْقُ ي َم َسَ ِْيَ َع ُها ى َص ِها ُلْوُسَر َناَك َلاَ ٍرَ َب ِنْب ِها ُ ْبَع ِ َثَ َح

َةَ َ لا

ُ

ما ا ر

َ

Artinya :

Dari Abdullah bin Basar berkata, bahwasannya Rasulullah SAW beliau menerima (apabila diberi) hadiah dan menolak (apabila diberi) shadaqah. (HR. Ahmad)

2) Sebab-sebab Pemberian Hadiah

Dalam kehidupan sehari-hari, hadiah itu dapat diberikan apabila :

a) Atas prestasi yang dicapai, seperti Rizal di Umar menjadi juara di kelasnya, lalu

Kepala madrasah memberi hadiah kepadanya berupa seperangkat perlengkapan

sekolah.

b) Suatu keadaan tertentu, sebagai contoh perkawinan, ulang tahun dan sebagainya.

Jika diperhatikan pengertian hadiah tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa

hadiah memiliki unsur-unsur sebagai berikut :

a) Ada orang yang memberi hadiah.

b) Ada orang yang menerima hadiah.

c) Sesuatu yang dihadiahkan.

d) Adanya suatu prestasi yang telah dicapai atau suatu keadaan yang dianggap penting.

3) Manfaat Memberikan hadiah

Dalam kehidupan sehari-hari, masalah hadiah sudah tidak asing lagi. Ada

beberapa manfaat orang yang memberi hadiah, diantaranya :

a) Akan mendorong seseorang untuk berprestasi;

b) Akan mendidik seseorang untuk selalu menepati janji;

c) Akan terhindar dari sifat iri dan dengki.

Baik sadaqah, hibah, maupun hadiah merupakan perbuatan memberikan sesuatu

kepada orang lain yang menerimanya. Namun demikian, terdapat perbedaan antara

ketiganya. Persamaan dan perbedaannya adalah sebagai berikut :

1) Persamaan

(9)

a) Shadaqah, hibah dan hadiah sama-sama merupakan wujud kedermawanan yang

dimiliki seseorang.

b) Shadaqah, hibah dan hadiah merupakan pemberian secara cuma-cuma tanpa

mengharap pemberian kembali.

2) Perbedaan

a) Sadaqah

 Merupakan pemberian sesuatu yang didasarkan atas kepedulian terhadap fakir miskin.

 Perbuatan ini dilakukan semata-mata untuk mencari rida Allah SWT.

 Sebagai salah satu perwujudan rasa syukur kepada Allah SWT.

 Pemberian ini ditujukan kepada fakir miskin dan anak yatim.

 Pemberian ini biasanya dalam bentuk uang.

 Untuk melaksanakan pemberian ini (sadaqah) tidak diperlukan tata cara atau prosedur tertentu.

 Sadaqah hukumnya sunnat muakkad.

b) Hibah

 Merupakan pemberian yang didasarkan atas kasih sayang.

 Pemberian ini lebih bersifat keduaniawian.

 Pemberian ini ditujukan kepada orang-orang yang masih dalam hubungan keluarga.

 Pemberian ini biasanya dalam bentuk barang tidak bergerak

 Untuk melaksanakan hibah diperlukan tata cara atau prosedur tertentu, misalnya dilakukan secara tertulis.

 Hibah hukumnya sunnah.

c) Hadiah

 Merupakan pemberian yang didasarkan atas keadaan atau peristiwa tertentu.

 Pemberian ini lebih bersifat keduniawian.

 Pemberian ini ditujukan kepada orang-orang tertentu.

 Pemberian ini biasanya dalam bentuk barang, baik barang bergerak seperti alat-alat sekolah, televisi, dan lain-lain, maupun barang tidak bergerak.

 Untuk melaksanakan hadiah, bisa melalui tata cara atau prosedur tertentu dan bisa pula tidak.

 Hadiah hukumnya mubah (boleh).

3. KONFIRMASI (UJI KOMPETENSI)

a. TUGAS SISWA (di madrasah)

(10)

BAHAN AJAR FIQIH 8/2 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH

Coba kalian bershadaqah tiap hari jum`at di madrasah!

Tugas Kelompok

Secara berkelompok, kalian mensimulasikan proses shadaqah, hibah atau hadiah (pilih

salah satu)

b. TES AFEKTIF ( SIKAP )

Berilah tanda SS (Sangat setuju), S (Setuju) atau TS (Tidak Setuju) dalam kolom pada

pernyataan berikut ini !

NO KEJADIAN / PERISTIWA SS S TS

1 Pak Amir dalam satu tahun, selalu mengeluarkan zakat, infaq

dan shadaqah sebagai wujud kepedulian kepada sesame manusia

2 Najih khatam ngaji al-Qur`an, oleh sebab ayahnya memberikan

sepeda baru untuk berangkat ngaji dan sekolah.

3 Ketika pak Ahmad belanja di pasar, dia melihat ada orang cacat

yang meminta-minta di pinggir jalan. Kemudian pak Ahmad

memberi uang Rp. 1.000,- kepadanya.

4 Pak Salim memberikan kado ketika adik bungsunya menikah.

5 Untuk kepentingan pengembangan gedung madrasah, para wali

peserta didik sepakat memberikan uang sebesar Rp. 500.000,-

untuk kegiatan pengembangan tersebut

6 Amir memerikan shadaqah untuk kurban gempa di Padang

sebesar Rp. 50.000,- yang dia punya, padahal pada saat itu dia

hanyapunya uang Rp. 55.000,-.

7 Fredi ketika mendatangi ulang tahun Mufid, tidak membawa

kado untuk diberikan kepada Mufid.

8 Pak Mursal adalah orang terkaya di kampung sebelah. Dia

mempunyai truk 10 buah dan 15 angkot. Ketika pengurus panti

yatim piyatu al-Iman sebelah kampungnya datang di rumahnya

yang mewah untuk memohon shadaqah untuk santunan yatim

piyatu, pak Mursal hanya memberikan uang Rp. 10.000,-

9 Ketika bu Ghibati diberi beras oleh Bu Fatimah, bu Ghibati

tidak bersyukur dan mengucapkan terimakasih kepada bu

Fatimah karena jumlah berasnya hanya 1 kg.

10 Ketika terjadi musibah gempa bumi di Tasik Malaya, pak Bakhil

tidak memberikan sumbangan apapun kepada Pak RW untuk

diteruskan kepada para kurban gempa.

Keterangan :

SS = Sangat Setuju

(11)

TS = Tidak Setuju

e. UJI KOMPETENSI

I. Pilihlah a,b,c, atau d jawaban yang paling benar dengan member tanda silang ( X )

1. Shadaqah adalah kegiatan memberikan sesuatu karena ….

a. balas jasa

b. janji

c. juara

d. Allah

2.

َ

ام نبا ا ر

ُ

َباَمْلا َرا لا ُ ِفْطُي اَمَك َةَْيِطَْْا ُ َفْطُ ُةَ َ لا

Kandungan pokok hadits di atas adalah ….

a. shadaqah merupakan ibadah sosial

b. shadaqah merupakan memberikan sesuatu dengan mengharap ridha Allah

c. shadaqah dapat berfungsi sebagai penghapus dosa

d. shadaqah hukumnya wajib

3. Pak Ahmad memberikan shadaqah kepada fakir miskin di sekitar rumahnya. Kedudukan pak

Ahmad dalam akad tersebut adalah ....

a. orang yang bershadaqah

b. orang yang diberi shadaqah

c. barang/benda

d. ijab dan qabul.

4. Pemerintah pusat memberikan uang sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah) kepada setiap MTs swasta di Kabupaten Kebumen. Tindakan pemerintah di atas disebut ….

a. hibah

b. shadaqah

c. hadiah

d. wasiat

5. Pak Almarhum sudah meninggal dunia. Ketika masih hidup, dia pernah berkata kepada istrinya

bahwa sawahnya agar diberikan kepada ketiga putranya dengan rata. Pemberian yang

sebagaimana contoh di atas disebut ....

a. hibah wajib

b. hibah waris

c. hibah wasiat

d. wasiat wajibah

6. Suatu pemberian disebut sebagai hibah karena didasarkan atas ….

a. kasih sayang dan perasaan iba (belas kasihan)

b. kasihan

(12)

BAHAN AJAR FIQIH 8/2 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH

d. kekeluargaan

7.

َ

م م ا ر

ُ

ِِتْيَ ِِ ُدْوُ َ ي ُُ ُبِيْقَ ي ِبْ َكلاَك ِِتبِ ِِ ُ ِاَ ْلا

Kandungan pokok hadits di atas menjelaskan tentang ….

a. perintah memberikan hibah

b. hukum memberikan hibah

c. hibah sebelum meninggal dunia

d. larangan menarik kembali hibah

8. Yang dimaksud dengan hadiah adalah pemberian kepada seseorang ….

a. dengan tujuan memuliakan orang

b. cuma-cuma tanpa mengharapkan sesuatu

c. dengan mengharap ridla Allah

d. untuk mendapat pujian

9. Memberikan hadiah hukumnya ….

a. wajib

b. mubah

c. makruh

d. sunat

10.Salah satu sebab diberikan hadiah kepada seseorang adalah ….

a. atas keuletan yang dilaksanakan

b. atas prestasi yang dicapai

c. atas kerjasama yang dilaksanakan

d. atas kegigihan mengerjakan sesuatu

II. Jawablah Pertanyaan Di Bawah Ini dengan Jelas!

1. Jelaskan pengertian shadaqah?

2. Sebutkan manfaat bershadaqah!

3. Sebutkan persamaan shadaqah, hibah dan hadiah!

4. Jelaskan hukum melaksanakan shadaqah, hibah dan hadiah?

5. Sebutkan sebab-sebab pemberian hadian beserta contohnya!

4. PENUTUP 1. Kesimpulan

Pendidik dan peserta didik menyimpulkan bersama-sama materi yang dipelajari.

2. Tugas (di rumah)

Tugas individu

a. Apahkah ayah atau ibumu pernah melaksanakan shadaqah? Kepada siapa diberikan?.

(13)

Tugas kelompok

Masing-masing anggota kelompok mencari teman atau tetanggamu yang pernah mendapat

atau memberi hadiah. Kemudian diskusikan dalam kelompokmu dan laporkan proses

penerimaan atau pemberian hadiah tersebut!.

3. Materi yang akan datang

Materi pembelajaran yang datang adalah haji dan umrah. Untuk memudahkan proses

pembelajaran yang akan datang, bacalah buku-buku apapun yang membahas materi tentang :

a. Haji

b. Umrah

PEMBELAJARAN 5

(14)

BAHAN AJAR FIQIH 8/2 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH

A. PENDAHULUAN

5. Memahami hukum Islam tentang haji dan umrah.

5.1Menjelaskan ketentuan ibadah haji dan umrah.

5.2Menjelaskan macam-macam haji.

5.3Mempraktikkan tata cara ibadah haji dan umrah.

Model pembelajaran yang dipakai adalah modeling dan Cooperative Learning (CL) dengan pendekatan CTL.

1. Pendidik menyiapkan peserta didik untuk siap mengikuti pelajaran secara fisik maupun mental

dengan menyampaikan arti pentingnya materi yang akan dipelajari bagi kehidupan peserta didik.

2. Pendidik menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

3. Pendidik membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok

4. Peserta didik memperhatikan tayangan CD tentang tatacara pelaksanaan ibadah haji dan umrah

dan mencatat apa yang dilihat secara urut.

5. Secara kelompok, peserta didik membaca dan diskusi tentang pengertian, rukun, syarat, larangan,

amalan sunah, kafarat, tata cara/urutan pelaksanaan ibadah haji dan umrah, serta wajib haji.

6. Secara berkelompok siswa mempresentasikan hasil diskusi, pendidik mencatat inti hasil diskusi

di papn tulis.

7. Peserta didik dan pendidik membahas hasil diskusi. Pendidik memberikan penguatan materi.

8. Peserta didik mempraktikkan tata cara haji dan umrah.

9. Peserta didik mengerjakan latihan-latihan.

10.Pendidik menilai hasil kerja peserta didik untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang

telah dicapai dalam pembelajaran.

B. INTI

STANDAR KOMPETENSI

KOMPETENSI DASAR

MODEL PEMBELAJARAN

(15)

1. EKPLORASI a. Iftitah

Ibadah haji dan umrah adalah ibadah yang dilakukan ditanah suci mekah dan merupakan wujud

rasa ketaatan kepada Allah SWT. Haji merupakan salah satu dari rukun Islam dan diwajibkan bagi

seorang muslim yang telah memenuhi persyaratan dan mampu melaksanakan sekali dalam

hidupnya.

b. Tanbih

َم َسَ ِْيَ َع ُها ى َص ِها ُلْوُسَر َلاَ ِها ِ ْبَع ْنَع

:

ُةَداَ َش ٍسََْ ى َع ُمَاْسِِْإا َِ ُب

ُمْوَصَ ِتْيَ بْلا جَحَ َةاَك لا ُباَتْ يِإَ َةَا لا ُماَ ِإَ ُُلْوُسَرَ ُُ ْبَع اً مَُ نَأَ ُها اِإ َلِإ َا ْنَأ

َناَ َمَر

ُ

م م ا ر

َ

Artinya : “Dari Abdullah, Rasulullah SAW bersabda : Islam dibangun di atas lima hal, bersakti tidak ada Tuhan Selain Allah dan (nabi) Muhammad adalah hamba Allah dan

utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat, haji dan puasa bulan ramadhan”. (HR. Muslim)

c. Istifham

1) Tahukah kalian tentang haji dan umrah?

2) Bisakah kalian mempraktikan tata cara ibadah haji dan umrah?

3) Apabila bulan haji datang, apakah kalian punya keinginan untuk melaksanakan

ibadah haji dan umrah?

(16)

BAHAN AJAR FIQIH 8/2 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH

PEMBELAJARAN 5

STANDAR KOMPETENSI

5.Memahami hukum Islam tentang haji dan umrah.

KOMPETENSI DASAR

5.3

Menjelaskan ketentuan ibadah haji dan umrah.

5.4 Menjelaskan macam-macam haji.

5.5 Mempraktikkan tata cara ibadah haji dan umrah.

A. HAJI

1) Pengertian haji dan hukumnya

Menurut bahasa, haji artinya menyengaja, atau menuju. Sedangkan menurut istilah,

haji adalah sengaja mengunjungi Baitullah (Ka'bah) di Mekkah untuk melakukan

ibadah kepada Allah SWT pada waktu tertentu dan dengan cara tertentu serta bacaan

tertentu.

Firman Allah SWT :

ٍقْيِمَع ٍجَف لُك ْنِم َْ ِ ْأَي ٍرِماَض لُك ىَ َعَ ًااَ ِر َكْوُ ْأَي جَْْاِب ِسا لا ِِ ْنذَأ

ُ

جْا

:

28

َ

Artinya : “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya

mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh (QS. Al Hajj : 28)

ًاْيِبَس ِْيَلِإ َ اَطَتْسا ِنَم ِتْيَ بْلا جِح ِسا لا ىَ َع ِه ِ َ

.

ِنَع ِ َغ َها نِأَف َرَفَك ْنَمَ

َْ ِمَلاَ ْلا

ُ

نارمع لا

:

97

َ

Artinya : “… mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu

(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS. Ali Imran : 97)

(17)

Hukum melaksanakan ibadah haji adalah fardhu a'in atas mukmin yang telah

memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Ibadah haji hanya diwajibkan sekali

seumur hidup, sedangkan yang kedua kali dan seterusnya hukumnya sunnah.

2) Syarat wajib haji

a) Islam, berarti orang tidak beragama tidak perlu melaksanakan ibadah haji bahkan

tidak sah.

b) Baligh/dewasa, berarti anak-anak kecil tidak wajib naik haji, akan tetapi kalau ia

melakukan maka hajinya dianggap sah, tetapi dikategorikan sebagai haji sunnah.

c) Merdeka, berarti budak tidak wajib mengerjakan ibadah haji.

d) Berakal sehat

e) Kuasa atau mampu, maksudnya kondisinya memungkinkan untuk pergi haji.

Pengertian kuasa di sini mengandung tiga macam makna, yaitu :

 Kemampuan jasmani, yaitu mempunyai fisik yang kuat/sehat untuk melaksanakan ibadah haji.

 Mempunyai bekal yang cukup untuk pergi dan pulang, termasuk biaya hidup keluarga yang ditinggalkan.

 Ada kendaraan/alat transportasiyang pantas dipergunakan

 Aman dalam perjalanan, daerah yang dilalui dan sekitarnya (sekitar ibadah haji) harus aman, tidak dalam keadaan perang atau bahaya.

 Bagi wanita yang akan melaksaakan ibadah haji harus ada mahram (muhrim). f) Memiliki pengetahuan tentang haji.

3) Syarat sah haji

a) Dilaksanakan sesuai dengan batas waktunya

b) Melaksanakan haji secara berurutan.

c) Memenuhi syarat-syaratnya (misal : syarat wuquf, thawaf dll)

d) Dilaksanakan di tempat yang sudah ditentukan.

4) Rukun dan wajib haji

a) Perbedaan rukun dan wajib haji adalah :

 Rukun haji yaitu sesuatu perbuatan apabila tidak dilakukan, menyebabkan tidak sah hajinya. Perbuatan itu tidak boleh diganti dengan dam (denda).dan harus mengulang

lagi.

 Wajib haji yaitu sesuatu yang perlu dikerjakan, tetapi mengenai sah atau tidaknya haji seseorang tidak tergantung atasnya, karena boleh diganti dengan dam seperti

menyembelih domba atau berpuasa.

(18)

BAHAN AJAR FIQIH 8/2 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH

 Ihram, yaitu niat mengerjakan ibadah haji dengan memakai pakaian ikhram (pakaian yang tidak dijahit seperti gambar di atas).

 Wuquf (berdiam diri) di `Arafah, yaitu berkumpul di padang arafah untuk beberapa saat (berdiam) yang dimulai dari tergelincirnya matahari pada

tanggal 9 Zulhijjah sampai menjelang fajar tanggal 10 Zulhijah.

 Thawaf yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 putaran. Thawaf untuk haji disebut thawaf ifadah.

Syarat-syarat thawaf adalah :

 Suci dari hadats dan najis

 Menutup aurat

 Diawali dan diakhiri dari sisi hajar aswad, yaitu batu hitam yang ada di salah sati sisi Ka`bah.

 Ka`bah berada di sebelah kiri orang yang thawaf, atau putarannya berlawanan dengan arah jarum jam.

 Dilakukan 7 kali putaran. Satuan hitungannya dimulai dari rukun hajar aswad

 Thawaf dilaksanakan di dalam masjidil haram. Macam-macam thawaf adalah :

 Thawaf ifadhah, yaitu thawaf yang menjadi rukun haji

 Thawaf qudum, yaitu thawaf yang dilaksanakan ketika baru datang di tanah suci Makkah.

 Thawaf sunnah, yaitu thawaf yang dilaksanakan kapan saja.

 Thawaf wada`, yaitu thawaf yang dilaksanakan ketika hendak meninggalkan tanah suci.

 Sa'i, yaitu lari-lari kecil antara Shafa dan Marwah 7 kali dengan syarat :

 Dimulai dari bukit Shafa dan diakhiri di bukit Marwa

 Dilaksanakan sesudah thawaf, baik thawaf qudum qudum maupun thawaf ifadhah

 Dilaksanakan sebanyak 7 kali.

 Tahallul, artinya mencukur atau menggunting rambut, sedikitnya tiga helai.

 Tertib, yaitu pengerjaannya harus berurutan.

c) Wajib haji

 Ihram haji dari miqat, baik miqat zamani (miqat waktu) maupun miqat makani (tempat).

Miqat zamani adalah batas waktu pemakaian ikhram, yaitu sejak 1 Syawwal

sampai dengan 10 Dzulhijjah. Sedangkan miqat makani adalah batas tempat

pemakaian ikhram.

(19)

Mabit adalah bermalam atau berhenti sejenak di Muzdalifah untuk menunggu

tengah lewat tengah malam, dilaksanakan setelah wuquf di `Arafah, mulai

terbenam matahari tanggal 9 Dzulhijjah.

 Melempar jumrah aqabah pada hari raya haji, yaitu melempar tujuh buah batu kecil dengan tujuh kali lemparan yang dilaksanakan pada tanggal 10

Dzulhijjah di Mina.

 Bermalam (mabit) di Mina.

 Melempar tiga jumrah pada hari tasyriq (tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah) setelah matahari tergelincir ke arah barat.

 Tawaf wada`, yaitu tawaf perpisahan ketika akan meninggalkan tanah suci Makkah.

 Meninggalkan segala yang diharamkan karena ihram.

5) Sunnah haji

a) Mandi ketika hendak berihram.

b) Memakai wangi-wangian sebelum memakai pakaian ihram.

c)Shalat sunnah ihram dua rakaat.

d)Membaca talbiyah, setelah berihram sampai tahallul. Bagi pria ketika membaca

talbiyah hendaklah bersuara keras, sedangkan bagi wanita cukup dengan suara

pelan.

Bacaan talbiyah adalah sebagai berikut :

َ ْي بَل َ َل َ ْيِرَش َا َ ْي بَل َ ْي بَل مُ لا َ ْي بَل

.

َ ْ ُمْلاَ َ َل َةَمْ لاَ َ ْمَْْا نِإ

َ َل َ ْيِرَش َا

Artinya : “Kusambut panggilan-Mu, kusambut panggilan-Mu ya Allah, ku sambut panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, ku sambut panggilan-Mu, sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kerajaan adalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu “.

e) Melakukan tawaf ketika masuk ke Masjidil Haram, atau disebut tawaf qudum.

f) Membaca zikir dan doa ketika melakukan tawaf.

g) Shalat dua rakaat sesudah tawaf, terutama dekat Maqam Ibrahim.

h) Masuk ke Ka'bah (Baitullah).

6) Beberapa larangan selama mengerjakan haji .

Selama melakukan ihram haji ada larangan-larangan yang tidak boleh

dilanggar. Pelanggaran atas larangan-larangan tersebut, pelakunya wajib membayar

(20)

BAHAN AJAR FIQIH 8/2 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH

ada yang berlaku untuk pria saja dan ada pula untuk wanita, bahkan ada larangan

untuk keduanya. Larangan-larangan yang dimaksudkan adalah sebagai berikut :

a) Larangan bagi Laki-laki

 Memakai pakaian berjahit

 Memakai kaos kaki atau sepatu yang menutupi mata kaki.

 Memakai penutup kepada yang melekat

b) Larangan Bagi Perempuan

 Menutup kedua tangan dengan kaos tangan

 Menutup muka dengan cadar/masker. c) Larangan bagi laki-laki dan perempuan

 Orang yang sedang ihram tidak boleh memakai wangi-wangian. Kecuali bau wangi yang ada disebabkan wangi-wangian yang dipakai sebelum ihram.

 Tidak boleh mencukur rambut.

 Dilarang memotong kuku sebelum tahalul pertama.

 Tidak boleh meminang, menikah, menikahkan orang lain atau menjadi wall dalam akad pernikahan.

 Tidak boleh bersetubuh (bersenggama). Firman Allah SWT. :

جَْْا

ٌرُ ْشَأ

ٌتاَموُ ْ م

نَمَف

َ َرَ ف

نِ يِف

جَْْا

َاَف

َ َفَر

َاَ

َ وُ ُف

َاَ

َلاَ ِ

ِِ

جَْْا

اَمَ

ْاوُ َ ْفَ

ْنِم

ٍَْْ

ُْمَ ْ َ ي

ُها

.

ُ

ةرقلا

:

197

َ

Artinya : “(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi,

barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, Maka tidak boleh rafats (birahi), berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. (QS. al-Baqarah : 197)

 Tidak boleh erburu atau membunuh binatang.

7) Perbedaan miqat makani dan miqat zamani

Miqat adalah batas waktu dan tempat melakukan ibadah haji dan umrah.

Miqat terdiri atas miqat makani dan miqat zamani.

a) Miqat Makani

Miqat makani ialah ketentuan-ketentuan batas tempat wajib memakai ihram.

Semua jamaah haji dari seluruh penjuru dunia yang datang menuju Mekkah

ditentukan lima tempat, di mana mereka wajib memakai ihram. Khusus bagi

(21)

terlebih dahulu harus keluar dari kota Mekkah, seperti Ju'ranah, Tan'im dan

Hudaibyah, lalu memakai ihram.

Adapun yang dimaksud dengan lima tempat itu adalah sebagai berikut :

 Makkah, yaitu bagi penduduk asli Makkah.

 Dzulhulaifah (Bir Ali), yaitu miqat bagi mereka yang datang dari arah Madinah dan Negara-negara yang searah.

 Juhfah atau Rabig, yaitu miqat mereka yang datang dari Mesir, Syam, Maghribi, dan negeri yang berdekatan dengan negara itu.

 Qarnul Manazil, yaitu miqat mereka yang datang dari Nejd (Najad).

 Zatul Irqin, yaitu miqat yang datang dari Irak, Afganistan, Rusia dan Negara-negara yang searah.

 Yalamlam, yaitu miqat mereka yang datang dari Yaman, India, dan negeri sekitarnya.

 Jeddah, bagi jamaah haji yang memasuki tanah suci lewat Jeddah.

Bagi jamaah haji Indonesia yang datang ke Arab Saudi dengan menggunakan

pesawat udara, miqatnya adalah Bir Ali di Madinah atau Bandar Udara King

Abdul Aziz, Jeddah. Hal ini berdasarkan keputusan MUI tanggal 29 Maret

1980/12 Jumadil Awal 1404 H dan Fatwa Syekh Abdullah bin Zaid A1

Mahmud, Ketua Mahkamah Syariah negara Qatar.

b) Miqat Zamani

Miqat zamani adalah penetapan yang berhubungan dengan batas waktu

ihram untuk haji, yaitu mulai 1 Syawal sampai dengan 10 Zulhijah tahun itu juga.

Oleh karena itu barang siapa melakukan ihram haji sebelum atau sesudah tanggal

tersebut maka hajinya tidak sah, melainkan dianggap sebagai umrah saja. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa ihram haji dilakukan hanya sekali dalam

setahun, sedangkan ihram umrah dapat dilakukan beberapa kali dalam setahun.

8) Tata urutan pelaksanaan ibadah haji

a) Niat

Jika haji dengan cara ifrad atau Qiran, berihram dari miqat yang

ditetapkan. Jika melakukan haji tamattu, maka berihramlah pada hari Tarwiyah,

yaitu tanggal 8 Dzulhijjah. Mandi dan pakailah wangi-wangian lebih dahulu

sekiranya hal itu memungkinkan, kemudian kenakanlah pakaian ihram, lalu

berniatlah dengan membaca :

َةَمْ لاَ َ ْمَْْا نِإ َ ْي بَل َ َل َ ْيِرَش َا َ ْي بَل َ ْي بَل مُ لا َ ْي بَل اجَح َ ْي بَل

َ َل َ ْيِرَش َا َ ْ ُمْلاَ َ َل

Niat haji juga dapat melafalkan :

(22)

BAHAN AJAR FIQIH 8/2 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH

Artinya :

"Saya niat haji dengan berikhram karena Allah ta`ala."

Kemudian berangkat menuju Arafah dengan membaca talbiyah, yaitu:

َا َ ْ ُمْلاَ َ َل َتَمْ لاَ َ ْمَْْا نِإ َ ْيَ بَل َ َل َ ْيِرَش َا َ ْيَ بَل مٌ لَا َ ْيَ بَل

َ َل َ ْيِرَش

Artinya :

"Aku datang memenuhi panggilan-Mu, Ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, tiada sekutu (syarikat) bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, kenikmatan, dan kekuasaan adalah kepunyaan-Mu, tiada sekutu (syarikat) bagi-Mu."

Membaca talbiyah ini hendaklah terus menerus dilakukan. Bagi jamaah

pria hendaklah dengan suara keras, sedangkan bagi jamaah wanita cukup dengan

suara pelan. Kemudian keluarlah menuju Mina. Lakukanlah shalat Zuhur, Ashar,

Maghrib, Isya dan Shubuh di Mina.

b) Wukuf di Arafah

Apabila matahari telah terbit pada tanggal 9 Dzulhijjah, maka berangkat

menuju Arafah. Wukuf ialah berkumpul di padang Arafah beberapa saat yang

dimulai dari tergelincir matahari pada tanggal 9 Zulhijjah sampai menjelang fajar

tanggal 10 Zulhijjah. Wukuf ini merupakan urutan terpenting dalam ibadah haji.

Sebab tanpa wukuf, hajinya tidak sah. Wukuf dapat dilakukan di mana saja asal

masih berada dalam batas wilayah Arafah. Wukuf diawali dengan mendengarkan

khutbah wukuf oleh imam yang ditunjuk. Kemudian dilanjutkan shalat Zuhur dan

Asar dijamak takdim dan diqasar (diringkas rakaatnya) menjadi dua rakaat Zuhur

dan dua rakaat Asar. Selesai shalat lalu berdoa, berzikir, istigfar, salawat, dan

membaca al-Qur'an sebanyak-banyaknya.

Apabila matahari telah terbenam, berangkat menuju Muzdalifah dengan

tenang sambil membaca talbiyah, dan hindarilah jangan sampai mengganggu

sesama muslim. Sesampainya di Muzdalifah, lakukanlah shalat Maghrib dan Isya.

Hendaklah anda menetap di sana hingga anda melakukan shalat Shubuh. Setelah

selesai shalat Shubuh perbanyaklah doa dan zikir hingga hari tampak mulai

terang, sambil menghadap kiblat dan mengangkat kedua tangan, mengikuti

tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Di sini pula kita mengambil

batu kerikil sebanyak 49 butir atau 70 butir untuk melontar jumrah di Mina nanti.

Selesai mengambil batu, lalu kita tidur sampai Subuh, dan shalat Subuh

(23)

c) Mabid di Mina

Kemudian dilanjutkan perjalanan menuju Mina sambil membaca talbiah,

lalu berhenti sebentar di Masy'ar haram (monumen suci) untuk berzikir kepada

Allah SWT. Setelah sampai di Mina, melakukan hal-hal sebagai berikut :

d) Melempar jumrah Aqabah, yaitu jumrah yang terdekat dari Mekkah, dengan tujuh batu kecil secara berturut-turut sambil bertakbir pada setiap kali lemparan.

e) Menyembelih kurban jika anda berkewajiban melakukannya dan makanlah sebagian dagingnya, serta berikan sebagian besarnya kepada orang-orang fakir.

f) Bercukurlah dengan bersih (gundul) atau pendekkan rambut anda, akan tetapi

mencukur bersih lebih utama. Sedang bagi wanita cukup menggunting ujung

rambutnya kurang lebih seujung jari. Lebih utama jika ketiga perkara ini

dilakukan secara tertib. Namun tak mengapa jika anda dahulukan yang satu dari

yang lain.

Apabila anda telah selesai melempar dan mencukur, berarti anda telah

melaksanakan tahallul Awwal, dan selanjutnya anda boleh mengenakan pakaian

biasa dan melakukan hal-hal yang tadinya menjadi larangan ihram, kecuali

berhubungan dengan istri.

g) Thawaf Ifadhah di Makkah.

h) Sa`i , bagi melakukan haji Tamattu i) Tahalul

j) Setelah thawaf Ifadhah pada hari Nahr, kembalilah ke Mina. Bermalamlah di sana

pada hari Tasyriq, yaitu tgl. 11, 12, dan 13 dan tidak mengapa jika anda

bermalam hanya dua malam saja.

k) Melempar tiga jumrah selama menetap dua atau tiga hari di Mina setelah

matahari tergelincir. Anda mulai dari Jumrah Ula, yaitu yang jaraknya paling jauh

dari Mekkah, kemudian jumrah Wustha (tengah) dan selanjutnya jumrah Aqabah,

setiap jumrah dilempar dengan tujuh batu kecil secara berturut-turut sambil

bertakbir pada setiap kali lemparan.

Jika menghendaki untuk menetap selama dua hari saja, hendaklah

meninggalkan Mina sebelum matahari terbenam di hari kedua itu (Nafar Awwal).

Dan jika ternyata matahari telah terbenam sebelum anda keluar dari batas Mina,

maka hendaklah anda bermalam lagi pada malam hari ketiganya dan melempar

jumrah pada hari ketiga itu (Nafar Tsani).

l) Thawaf wada’ (perpisahan), yaitu thawaf yang dilakukan jika seluruh rangkaian ibadah haji sudah selesai.

9) Denda atau Dam Haji

a) Denda karena tidak dapat melaksanakan haji ifrad, tidak dapat melontar jumrah,

(24)

BAHAN AJAR FIQIH 8/2 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH

 menyembelih seekor kambing yang sah untuk qurban, jika tidak mampu

 Puasa 10 hari, tiga hari di tanah suci dan tujuh hari setelah pulang di tanah air. b) Melanggar larangan haji, berupa :

 Mencukur atau menghilangkan sebagian rambut.

 Memotong kuku

 Memakai pakaian berjahit

 Berminyak rambut

 Memakai harum-haruman

Denda/dam dari pelanggaran di atas boleh memilih salah satu dari tiga perkara,

yaitu :

 Menyembelih seekor kambing yang sah untuk berkurban

 Berpuasa selama 3 hari, dan

 Bershadaqah 9,3 liter makanan kepada enam orang miskin. Firman Allah :

ْ أ ٍٍِةَ َ َص ْ َأ ٍماَيِص ْنِم ٌةَيْ ِفَف ِ ِسْأَر ْنِم َذَأ ِِب ْ َأ اً ْيِرَم ْمُكِْم َناَك ْنَمَف

ٍ ُ ُن

ُ

ةرقبلا

:

196

َ

Artinya :

“… jika kamu sakit atau ada gangguan di kepalamu (lalu dia bercukur), maka

dia wajib berfidyah yaitu berpuasa, bershadaqah atau berkurban … (QS. al

-Baqarah : 196)

c) Melanggar larangan haji, berupa melakukan hubungan suami istri sebelum tahalul

kedua, denda/damnya adalah :

 Menyembelih seekor unta (sesuai fatwa Umar bin Khattab), jika tidak ada

 Menyembelih seekor sapi, jika tidak ada

 Menyembelih 7 ekor domba/kambing, jika tidak ada

 Bershadaqah senilai harga seekor unta yang dilaksanakan di tanah suci, jika tidak mampu

 Berpuasa sehari untuk setiap ¼ gantang makanan dari harga seekor unta.

d) Melanggar larangan haji, berupa membunuh binatang liar, denda/damnya adalah

sebagai berikut :

 Menyembelih binatang jinak yang sebanding dengan binatang yang dibunuh, jika tidak dapat

 Bershadaqah di tanah suci seharga binatang liar yang dibunuh. Jika tidak mampu

(25)

 Denda/dam karena terhalang musuh sehingga tidak dapat meneruskan ibadah haji atau umrah, hendaklah dia tahalul dan menyembelih seekor domba/

kambing di tempat dimana dia terhalang.

B. UMRAH

1) Pengertian umrah dan hukumnya

Menurut bahasa, umrah berarti ziarah atau berkunjung. Sedangkan menurut syara',

umrah adalah menziarahi Ka'bah di Mekkah dengan niat beribadah kepada Allah

disertai syarat-syarat tertentu. Pada hakikatnya umrah ada dua macam, yaitu sebagai

berikut :

a) Umrah yang dilaksanakan sewaktu-waktu atau kapan saja diluar batas waktu haji.

b) Umrah yang dilaksanakan dalam rangkaian ibadah haji dan dilaksanakan pada

batas waktu haji (bulan-bulan haji).

Hukum melaksanakan umrah adalah fardhu `ain bagi setiap muslimin hanya satu kali

seumur hidup sesuai firman Allah SWT :

ِه َةَرْمُ ْلاَ جَْْا اْوَِِأَ

ُ

ةرقبلا

:

196

َ

Artinya :

“Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah Karena Allah” (Qs. al-Baqarah : 196)

2) Syarat wajib dan syarat sah umrah

Pada dasarnya syarat wajib dan syarat sah umrah sama saja dengan syarat-syarat haji,

yaitu :

a) Islam

b) baligh

c) berakal sehat

d) merdeka

e) mampu mengerjakannya

3) Rukun dan wajib umrah

Rukun umrah ada lima perkara, yaitu sebagai berikut :

a) Ihram, yaitu niat mulai mengerjakan ibadah umrah.

b) Tawaf, yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali.

c) Sa'i dari bukit Shafa dan Marwah.

d) Mencukur atau menggunting rambut paling sedikit tiga helai rambut.

e) Tertib (dilakukan secara berurutan).

Wajib umrah, yaitu sebagai berikut :

a) Ihram dari miqat.

b) Menjauhkan diri dari segala larangan umrah (sama dengan larangan haji).

Secara detail, perbedaan syarat, rukun dan wajib antara haji dan umrah adlah sebagai

(26)

BAHAN AJAR FIQIH 8/2 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH

No Haji No Umrah

A. Syarat A. Syarat 1. Islam

2. Baligh 3. Berakal 4. Merdeka 5. Mampu

1. Islam 2. Baligh 3. Berakal 4. Merdeka 5. Mampu B. Rukun B. Rukun

1. Ihram dari miqat 2. Wuquf di `Arafah 3. Thawaf

4. Sa`i 5. Tahalul 6. Tertib

1. Ihram dari miqat 2. Thawaf

3. Sa`i 4. Tahalul 5. Tertib

C. Wajib C. Wajib 1. Ihram dari miqat

2. Hadir di Muzdalifah 3. Bermalam di Mina 4. Melontar jumrah `aqabah 5. Melontar 3 jumrah 6. Thawaf wada`

7. Tidak melanggar larangan

1. Ihram dari miqat

2. Tidak melanggar larangan

4) Tata urutan pelaksanaan umrah

Dengan memperhatikan rukun dan wajib umrah, maka rangkaian urutan

pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

a) Melakukan ihram dengan niat umrah dari miqat makani yang telah ditentukan.

Sebagaimana biasanya sebelum berihram, ada beberapa hal yang perlu dilakukan,

di antaranya:

 memotong kuku, mencukur kumis, mencabut bulu ketiak, mandi, menyisir rambut, dan merapikan jenggot.

 memakai wangi-wangian.

 mengganti pakaian biasa dengan pakaian ihram.

 mengerjakan shalat sunnah ihram dua rakaat.

b) Niat umrah dengan membaca :

َةَرْمُع مُ لا ِ ْيَ بَل

(27)

"Ya Allah Aku penuhi panggilan-Mu untuk menunaikan ibadah umrah."

Niat umrah juga dapat melafalkan :

ََاَ َ ِه ِِب ُتْمََِرْحَاَ َةَرْمُ ْلا ُتْيَوَ ن

Artinya :

"Saya niat umrah dengan berikhram karena Allah ta`ala."

َ ْ ُمْلاَ َ َل َةَمْ لاَ َ ْمَْْا نِإ َ ْي بَل َ َل َ ْيِرَش َا َ ْي بَل َ ْي بَل ًةَرْمُع مُ لا َ ْي بَل

َ َل َ ْيِرَش َا

Artinya :

“Kusambut panggilan-Mu untuk melaksanakan umrah. Kusambut panggilan-Mu yaa Allah, ku sambut panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, ku sambut panggilan-Mu, sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kerajaan adalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu

“.

Bagi kaum pria hendaknya mengucapkan talbiah ini dengan suara keras,

sedangkan bagi wanita hendaknya mengucapkannya dengan suara pelan.

Kemudian perbanyaklah membaca talbiyah, dzikir dan istighfar serta

menganjurkan berbuat baik dan mencegah kemunkaran selama perjalanan menuju

Makkah.

c) Thawaf

Setelah sampai di Makkah, kemudian masuk ke Masjidil Haram untuk melakukan

tawaf sebanyak tujuh kali putaran, yang dimulai dari sudut Hajarul Aswad sambil

bertakbir dan selesai di Hajar Aswad pula. Bacalah zikir serta doa yang anda

kehendaki. Antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad sebaiknya anda membaca :

ِرا لا َباَذَع اَِ َ ًةََ َح ِةَرِ آا َِِ ًةََ َح اَيْ ن لا ِِ اَِ آ اَ بَر

Artinya :

“Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa api neraka “

Kemudian setelah thawaf, lakukanlah shalat dua rakaat di belakang maqam

Ibrahim walaupun agak jauh dari tempat tersebut jika hal itu mungkin, jika tidak

mungkin, lakukan di tempat lain di dalam masjid.

d) Sa`i

Selesai tawaf, dilanjutkan Sa'i antara bukit Sofa dan Marwah. Perjalanan dari

bukit Shafa dan Marwah dihitung satu kali. Sa'i ini dilakukan sebanyak tujuh kali

yang berakhir di bukit Marwa. Setiap sampai di kedua bukit tersebut, kita

berhenti sejenak untuk memanjatkan doa sambil menghadap ke Ka'bah.

Ketika melaksanakan sa`i, bacalah tahmid serta takbir tiga kali sambil mengangkat

(28)

BAHAN AJAR FIQIH 8/2 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH

ٌرْ يِ َ ٍبْيَش لُك ىَ َع َوَُ ُ ْمَْْا َُلَ ُ ْ ُمْلا َُل َُل َ ْيِرَش َا َُ ْحَ ُها اِإ ََلِإ َا

.

َا

َُ ْحَ َباَ ْحَأْا َمَ ََ َُ ْبَع َرَ َنَ َُ ْعَ َ ََْأ َُ ْحَ ُها اِإ ََلِإ

.

Artinya :

“Tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu

bagi-Nya, hanya bagi-Nya segala kerajaan dan hanya bagi-Nya segala puji, Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah Yang Maha Esa, yang menepati janji-Nya dan memenangkan hamba-Nya serta

telah menghancurkan golongan kafir sendirian”

Kemudian turunlah dan lakukanlah sa’i sebanyak tujuh kali putaran dengan

berjalan cepat di antara tanda hijau dan berjalan biasa sebelum dan sesudah tanda

tersebut, kemudian naiklah anda ke atas Marwa, lalu bacalah takbir dan tahmid

tiga kali apabila mungkin sebagaimana yang anda lakukan di Shafa.

a) Tahalul

Bila anda telah selesai melakukan sa’i, maka cukurlah dengan bersih (gundul)

atau pendekkan rambut kepala anda. Dengan demikian selesailah umrah anda dan

selanjutnya anda diperbolehkan melakukan hal-hal yang tadinya menjadi

larangan ihram.

5) Miqat umrah

Seperti halnya dalam ibadah haji maka dalam ibadah umrah pun terdapat

miqat makani yang pada prinsipnya sama dengan miqat makani untuk haji, yaitu

tempat memulai ihram sebagaimana telah diuraikan di atas. Oleh karena itu miqat

ihram haji berlaku pula bagi miqat ihram umrah.

6) Beberapa larangan dalam umrah

Karena umrah ini pun merupakan ibadah yang khusus dikerjakan di tanah suci

Mekkah maka larangan-larangan yang terdapat pada ibadah haji sama dengan

larangan-larangan yang ada dalam umrah.

C. MACAM-MACAM HAJI DAN PERBEDAANNYA

Pelaksanaan ibadah haji terdapat tiga macam, yaitu haji tamattu, haji ifrad, dan haji qiran,

tetapi ibadah haji yang lebih utama ialah haji Tamattu’, karena Rasulullah shallallahu

'alaihi wa sallam memerintahkan hal itu dan menekankannya kepada para shahabat.

Untuk lebih jelasnya dapat disimak uraian berikut ini.

(29)

Haji ifrad adalah mengerjakan haji terlebih dahulu, setelah selesai barulah

mengerjakan umrah. Jadi dalam hal ini kita dua kali melakukan ihram, yaitu dari

miqat untuk haji, dan ihram lagi dari miqat untuk umrah serta melaksanakan seluruh

pekerjaan umrah. Semua ini dikerjakan setelah menyelesaikan ibadah haji dan masih

dalam bulan haji.

2) Haji tamattu

Haji tamattu adalah melakukan umrah terlebih dahulu pada bulan-bulan haji

dan setelah selesai barulah mengerjakan haji. Jadi pertama-tama kita harus

melakukan ihram sampai selesai untuk keperluan umrah, kemudian ihram untuk

ibadah haji. Mereka yang mengerjakan haji dengan cara tamattu wajib membayar

dam (benda), yaitu menyembelih seekor kambing. Jika tidak mampu, dapat diganti

dengan puasa sepuluh hari, yaitu tiga hari ketika masih di tanah haram (suci) dan

tujuh hari setelah tiba di tanah air. Cara inilah yang paling banyak dikerjakan oleh

sebagian besar jemaah haji.

3) Haji qiran

Haji qiran adalah mengerjakan ibadah haji dan umrah secara bersamaan. Jadi

dalam hal ini melakukan ihram dari miqat dengan niat untuk haji dan sekaligus untuk

umrah. Sama halnya dengan haji tamattu, maka haji qiran pun dikenakan dam (denda)

menyembelih seekor kambing. Jika tidak mampu dapat diganti dengan puasa tiga hari

di tanah suci, dan tujuh hari setelah tiba di tanah air.

3.KONFIRMASI (UJI KOMPETENSI)

.a. Tugas siswa (di madrasah)

1. Bacalah bacaan-bacaan yang dibaca ketika haji dan umrah.

2. Praktikkan ibadah haji dan umrah dilaksanakan secara jamaah.

b. Tes Afektif (Sikap)

Berilah tanda SS (sangat setuju), S (setuju) atau TS (tidak setuju) dalam kolom pada

pernyataan berikut ini.

No Kejadian/Peristiwa SS S TS

1. Ahmad orang kaya ia akan menunaikan ibadah haji tahun 2010.

2. Badrus konglomerat dia membeli mobil mewah. Tapi

menunda-nunda melaksanakan ibadah haji.

3. Salim di beri tugas/bekal untuk melaksanakan haji amanat.

4. Kotimah selalu mejalankan sholat jamaah di masjid setelah

pulang dari ibadah haji.

5. Santoso di bayarkan ONH biasa lalu dia marah karena dia ingin

ONH +

6. Fatimah menang lomba penyusunan bahan ajar fikih ia diberi

(30)

BAHAN AJAR FIQIH 8/2 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH

7. Rendi mengikuti pengajian walimatus safarul haji.

8. Saidah kelas delapan setelah pelajaran selesai ia di suruh praktik

melaksanakan towaf di depan kelas tetapi dia tidak mau.

9. Pak Kholil pulang dari melaksanakan ibadah haji kemudian,

siswa diminta untuk silaturohim dan siswa melaksanakan dengan

senang hati.

10. Salim selalu berdoa agar suatu saat dapat melaksanakan ibadah

haji dan umrah.

UJI KOMPETENSI

I. Pilihlah a,b,c, atau d jawaban yang paling benar dengan member tanda silang ( X )

1. Ibadah haji adalah termasuk salah satu dari 5 rukun Islam, secara bahasa haji berarti ….

a. datang di Ka`bah

b. menyengaja/menuju

c. ziarah

d. datang di Makkah

2.

ًاْيِبَس ِْيَلِا َ اَطَتْس ِا ْنَم ِتْيَ بْلا جِح ِسا لا ى َع ِهَِِ

Kandungan pokok ayat di atas adalah ….

a. perintah menyempurnakan haji

b. haji hukumnya wajib bagi yang mampu

c. haji dilakukan pada bulan tertentu di Baitullah

d. perintah melaksanakan thawaf

3. Syarat wajib haji adalah syarat-syarat yang harus ada pada seseorang yang akan menunaikan

ibadah haji, yang termasuk syarat wajib haji di bawah ini adalah ....

a. baligh

b. melempar jumrah

c. thawaf ifadah

d. thawaf wada`

4. Thawaf adalah mengelilingi ka'bah 7 kali yang dimulai dari rukun hajar aswad, thawaf yang

menjadi rukun haji dinamakan thawaf ....

a. thawaf qudum

b. thawaf nazar

c. thawaf ifadah

d. thawaf wada`

5. Sesuatu yang harus dikerjakan pada ibadah haji, dan bila salah satunya tidak dikerjakan hajinya

(31)

a. rukun haji

b. wajib haji

c. sunnah haji

d. syarat sah haji

6. Perhatikan data di bawah ini !

No Uraian

1

2

3

4

5

Ihram

Wuquf

Mabit di Mina

Sa`i

Melempar jum`rah

Dari data di atas, yang termasuk rukun haji adalah ….

a. 1, 2, 3 c. 2,3,4

b. 1, 2, 4 d. 2.3.5.

7. Salah satu rukun haji adalah wukuf dipadang arafah untuk benberapa saat,wukuf dilaksanakan

pada ....

a. tergelincirnya matahari pada tanggal 9 Zulhijjah sampai menjelang fajar tanggal 10 Zulhijah

b. terbenam matahari pada tanggal 9 Zulhijjah sampai menjelang fajar tanggal 10 Zulhijah

c. tergelincirnya matahari pada tanggal 10 Zulhijjah sampai menjelang fajar tanggal 11 Zulhijah

d. terbenam matahari pada tanggal 10 Zulhijjah sampai menjelang fajar tanggal 11 Zulhijah

8. Untuk mencari air Siti Hajar berlari-lari kecil antara bukit shafa dan bukit Marwah. Dalam

pelaksanaan Ibadah haji berlari-lari kecil antara bukit shafa dan marwah disebut dengan ....

a. tahalul

b. thawaf

c. sa`i

d. ikhram

9. Wajib haji adalah rangkaian dalam ibadah haji yang harus dilaksanakan, berikut ini yang bukan

termasuk wajib hajin adalah ....

a. ihram haji dari miqat

b. bermalam (mabit) di Mina0

c. melempar tiga jumrah pada hari tasyriq

d. tawaf qudum

10.Dalam melaksanakan Ibadah haji ada larangan-larangan yang tidak boleh dilanggar oleh para

jama'ah, ada larangan yang khusus untuk laki-laki dan untuk wanita, larangan yang khusus untuk

laki-laki antara lain yaitu ....

a. memakai pakaian berjahit

b. menutup kedua tangan dengan kaos tangan

c. memakai wangi-wangian

d. mencukur rambut

11.Miqat makani untuk para jama'ah haji yang datang ke kota Mekkah berbeda-beda, untuk jama'ah

(32)

BAHAN AJAR FIQIH 8/2 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH

a. Makkah, yaitu bagi penduduk asli Makkah

b. Dzulhulaifah (Bir Ali)

c. Yalamlam

d. Jeddah

12.Salah satu wajib haji yang harus dilaksanakan adalah mabit di Mudzdalifah yang dilaksanakan

setelah ....

a. Niat

b. wukuf di Arafah

c. mabid di Mina

d. thawaf Ifadhah

13.Apabila kita tidak dapat melontar jumrah atau tidak bisa hadir di Mudzdalifah denda atau dam

yang harus dibayarkan adalah ....

a. menyembelih seekor kambing yang sah untuk qurban

b. berpuasa selama 3 hari

c. bershadaqah 9,3 liter makanan kepada enam orang miskin.

d. menyembelih seekor unta

14.Melanggar salah satu larangan haji dengan memotong kuku atau rambut pada saat ihram, denda

atau damnya adalah ...

a. menyembelih seekor kambing

b. menyembelih seekor biri-biri

c. menyembelih seekor unta

d. menyembelih seekor sapi

15.Perbedaan antara Haji dan Umrah adalah terletak pada rukunnya yaitu ....

a. Niat

b. Wukuf

c. thawaf

d. tahalul

16.Mencukur rambut pada saat pelaksanaan rukun umrah disebut ….

a. thawaf

b. tahalul

c. sa`i

d. ihram

17.Ibadah haji dengan melakukan haji terlebih dahulu kemudian baru mengerjakan umrah

dinamakan haji ....

a. Qiran

b. tamattu'

c. Ifrad

d. mabrur

18.Kuasa atau sanggup mengerjakan umrah termasuk ... .

a. Syarat syah umrah

(33)

c. rukun umrah

d. wajib umrah

19.Di bawah ini yang bukan termasuk syarat syah umrah ialah ... .

a. Islam

b. berakal

c. baligh

d. mampu

20.Miqat zamani adalah batas waktu untuk melaksanakan haji atau umrah. Miqot Zamani ibadah

umrah adalah ....

a. pada tanggal 9 Dzulhijjah

b. pada tanggal 10 Dzulhijjah

c. sewaktu-waktu

d. pada hari tasyrik

II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar !

1. Sesuatu yang harus dikerjakan sewaktu melaksanakan ibadah haji dan tidak dapat diganti dengan

dam (denda) jika ditinggalkan dinamakan ....

2. Berniat mulai mengerjakan haji disebut ....

3. Mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali disebut ....

4. Wukuf adalah rukun haji ke dua yang artinya ....

5. Ketentuan tempat untuk mengerjakan haji dan umrah disebut ....

6. Tata urutan pelaksanaan haji yang pertama ialah ....

7. Thawaf yang dikerjakan ketika baru tiba di Makkah sebagai shalat tahiyatul masjid disebut ....

8. Melontar jumrah aqabah pada hari raya haji termasuk ....

9. Sa'i dalam ibadah umrah termasuk ....

10.Di dalam pelaksanaan ibadah umrah, ihram dari miqad termasuk ....

III. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan tepat !

1. Jelaskan pengertian haji menurut istilah !

2. Jelaskan perbedaan antara haji tamattu', haji qiran dan haji ifrad !

3. Mengerjakan haji adalah wajib bagi orang yang mampu (istatha'a). Sebutkan kriteria orang yang

teiah dikatakan istatha'a !

4. Jelaskan perbedaan antara pengertian rukun haji dan wajib haji ! Jawab :

(34)

BAHAN AJAR FIQIH 8/2 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH

4. PENUTUP

a. Kesimpulan

Coba kalian simpulkan materi pembelajaran di atas bersama teman sebangkumu!

b. Tugas (di rumah)

Tugas individu

Carilah orang-orang di sekitar rumahmu yang telah melaksanakan haji, kemudian mintalah

penjelasan tentang tatacara/urutan pelaksanaan ibadah haji dan umrah!

Tugas kelompok

Tulislah rangkaian pelaksanaan ibadah haji secara ifrad, qiran dan tamatu` lengkap dengan

bacaan-bacaannya.

c. Materi yang akan datang

Materi pembelajaran yang datang adalah makanan dan minuman yang halal dan haram. Agar

kalian lebih mudah untuk memahami tentang makanan dan minuman yang halal dan haram,

bacalah buku-buku di perpustakaan tentang :

1. Makanan dan minuman halal

2. Makanan dan minuman haram

SOAL MID SEMESTER

I. Pilihlah a,b,c, atau d jawaban yang paling benar dengan member tanda silang ( X )

1. Pak Amir memberikan uang kepada fakir miskin tetangganya hanya karena Allah masing-masing

Rp. 100.000,-. Perbuatan pak Amir disebut dengan ….

a. hibah

(35)

c. infaq

d. hadiah

2. Apa yang dilaksanakan Pak Amir dalam point nomor 1 adalah ....

\a. makruh

11.mubah

12.wajib

13.sunnah muakkad

3. Shadaqah yang paling mudah adalah ….

a. makanan sesuai kemampuannya

b. senyum manis dengan tujuan menghormati

c. nasehat dalam memecahkan persoalan

d. tenaga atau pikiran

4.

َ

ام نبا ا ر

ُ

َباَمْلا َرا لا ُ ِفْطُي اَمَك َةَْيِطَْْا ُ َفْطُ ُةَ َ لا

Kandungan pokok hadits di atas adalah ….

a. shadaqah merupakan ibadah sosial

b. shadaqah merupakan memberikan sesuatu dengan mengharap ridha Allah

c. shadaqah dapat berfungsi sebagai penghapus dosa

d. shadaqah hukumnya wajib

5. Hal-hal di bawah ini yang bukan merupakan rukun shadaqah adalah .... a. orang yang memberi

b. orang yang diberi

c. rela

d. ijab dan qabul.

6. Pemberian hibah yang dilaksanakan setelah seseorang meninggal dunia disebut

a. hibah wajib

b. hibah waris

c. hibah wasiat

d. wasiat wajibah

7. Diantara manfaat memberikan shadaqah yang lengkap adalah ….

a. membantu meringankan beban orang lain, dapat menumbuhkan rasa kasih sayang antara

sesama, mempererat silaturahmi, dan dilapangkan rezekinya dan dimudahkan segala urusannya.

b. membantu meringankan beban orang lain, dapat menumbuhkan rasa kasih sayang antara

sesama, dapat merasakan penderitaan orang lain, mempererat silaturahmi

c. membantu meringankan beban orang lain, dapat menumbuhkan rasa kasih sayang antara

sesama, mempererat silaturahmi, dan dilapangkan rezekinya dan dimudahkan segala

urusannya.

d. membantu meringankan beban orang lain, dapat menumbuhkan rasa kasih sayang antara

sesama, dapat merasakan penderitaan orang lain, mempererat silaturahmi, dan dilapangkan

rezekinya dan dimudahkan segala urusannya.

8. Suatu pemberian disebut sebagai hibah karena didasarkan atas ….

(36)

BAHAN AJAR FIQIH 8/2 KANTOR WILAYAH DEPARTEMEN AGAMA PROPINSI JAWA TENGAH

b. kasihan

c. keadaan atau peristiwa tertentu

d. kekeluargaan

9. Orang yang memberikan hibah akan mendapatkan manfaat yang banyak, salah satunya adalah

….

a. akan terhindar dari sifat kikir atau bakhil, akan terbentuk sifat dermawan, akan dilapangkan rezekinya dan dimudahkan segala urusannya, akan tumbuh kesadaran bahwa harta itu

semata-mata titipan Allah SWT.

b. akan terhindar dari sifat kikir atau bakhil, akan mendapatkan pahala yang banuak, akan

dilapangkan rezekinya dan dimudahkan segala urusannya, akan tumbuh kesadaran bahwa

harta itu semata-mata titipan Allah SWT.

c. akan terhindar dari sifat kikir atau bakhil, akan terbentuk sifat dermawan, akan ditambahkan

rizkinya, akan tumbuh kesadaran bahwa harta itu semata-mata titipan Allah SWT.

d. akan terhindar dari sifat kikir atau bakhil, akan terbentuk sifat dermawan, akan dilapangkan

rezekinya dan dimudahkan segala urusannya.

10. Hibah dapat dianggap sah bila pemberian itu sudah mengalami proses ….

a. akad

b. serah terima

c. diucapkan

d. dilaksanakan

11. Hukum melaksanakan Ibadah haji bagi orang yang telah mampu adalah ….

a.Fardhu kifayah

b.Fardhu ain

c.Sunah mu'akad

d.Sunah ghairu mu'akad

12.Haji yang dilaksanakan untuk yang kedua kalio, ketiga kali dan seterusnya adalah hukumnya ….

a.wajib

b.mubah

c.makruh

d.sunat

13.Bagian dari pelaksanaan Ibadah haji yang apabila tidak dilaksanakan maka haji kita tetap syah

tetapi kita harus membayar dam adalah pengertian ….

a.Rukun haji

b.Syarat syah haji

c.Wajib haji

d.syarat wajib haji

<

Referensi

Dokumen terkait

Khiyar majlis adalah hak bagi penjual dan pembeli yang melakukan akad jual beli untuk membatalkan atau meneruskan akad jual beli selama mereka masih belum berpisah dari tempat

 Kerjak kelompok: kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang binatang yang halal dan haram dimakan  Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema

Buku acuan Paket Fikih Depag Alat: OHP/komputer, LCD, gelas, piring Bahan: LKS, Bahan Presentasi, miras 6.3 Menjelas-. kan jenis- jenis makanan dan minuman haram

Sumber: Arif Hanafi,S.Ag.M.Pd, Buku Pembelajaran Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Semester Genap, Departemen Agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) Propinsi Jawa Tengah 2009. Subuh tidak

- Mmenyebutkan rukun haji - Menyebutkan kewajiban umrah - Mmenyebutkan sunah dalam haji - Menyebutkan tampat mulai tawaf - Menjelaskan persamaan haji dan umrah - Menunjukkan

18.Apabila semua ular pada jaring-jaring makanan di bawah ini,mengalami kematian akibat dibunuh oleh pemburu,yang terjadi pada ekosistem adalah….. populasi elang dan

Di dalam menunaikan shalat Jumat ada yang termasuk syarat wajib dan.. ada yang disebut

Memiliki pemahaman dan penghayatan yang lebih mendalam terhadap ajaran Islam tentang pidana, hudud, munakahat, serta mampu mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hariV.