MTS AL
HAMDANIYAH
No. Notaris : 13. Mohammad Adam, SH
Pendidikan Ilmu Qira at Al-Qur an, Majlis Ta lim, Da wah
MTS AL
HAMDANIYAH
No. Notaris : 13. Mohammad Adam, SH
Pendidikan Ilmu Qira at Al-Qur an, Majlis Ta lim, Da wah
MTS AL
HAMDANIYAH
No. Notaris : 13. Mohammad Adam, SH
Pendidikan Ilmu Qira at Al-Qur an, Majlis Ta lim, Da wah
Alamat : Jl. R.H. Panji No.2 Telp. 021-87989987 Bojonggede, Bogor Kode Pos 16320 Jawa Barat
Nomor : 030/MTS.AH/KTSP-1415/VII/2014 Bojong Gede, 11 Juli 2014
Lam :
--Perihal : Permohonan Pengesahan Kurikulum MTs Al Hamdaniyah
Kepada yth.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Bogor c/q. Kasi Mapenda Islam
di Bogor
Assalamu alaikum wr. wb.
Sehubungan telah selesainya penyusunan kurikulum MTs Al Hamdaniyah Bojong Gede Tahun Pelajaran 2014/2015, maka dengan ini kami mohon kiranya Bapak dapat mengesahkan Kurikulum dimaksud.
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami sertakan Buku I dan Buku II Kurikulum MTs Al HAmdaniyah yang telah selesai kami susun.
Demikian permohonan ini, atas berkenannya kami ucapkan terima kasih.
Wasalmu alaikum wr, wb.
Mengetahui,
Pengawas Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama Kab. Bogor
Dra. Hj. Sururoh, M.Pd.I NIP: 196308081991032002
Kepala Madrasah MTs Al-Hamdaniyah
MTS AL
HAMDANIYAH
No. Notaris : 13. Mohammad Adam, SH
Pendidikan Ilmu Qira at Al-Qur an, Majlis Ta lim, Da wah
Alamat : Jl. R.H. Panji No.2 Telp. 021-87989987 Bojonggede, Bogor Kode Pos 16320 Jawa Barat
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) AL-HAMDANIYAH TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015
No. 031/ MTS.AH/ KTSP-1415/VII/2014
Atas berkat Rahmat Allah SWT, setelah mempertimbangkan masukan Komite Madrasah, Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Al-Hamdaniyah Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor Tahun Pelajaran 2014/2015 ditetapkan berlaku terhitung mulai tanggal empat belas Juli dua ribu empat belas.
Pada akhir tahun pelajaran, pelaksanaan Kurikulum akan dievaluasi dan/atau ditinjau ulang yang hasilnya akan digunakan sebagai dasar dalam melakukan penyusunan dan penetapan KTSP untuk tahun pelajaran berikutnya.
Ditetapkan di : Bogor Pada Tanggal : 14 Juli 2014
Ketua Komite / Yayasan
M. Y a s i n
Kepala Madrasah MTs Al-Hamdaniyah
H. Masturo Alma muri, S.Pd.I
Mengetahui, a.n. Kepala Kantor
Kepala Seksi Pendidikan Madrasah
Drs. Mat Nur. MM,M.Si NIP. 196507192000031001
Pengawas Pembina Kecamatan Bojonggede
MTS AL
HAMDANIYAH
No. Notaris : 13. Mohammad Adam, SH
Pendidikan Ilmu Qira at Al-Qur an, Majlis Ta lim, Da wah
Alamat : Jl. R.H. Panji No.2 Telp. 021-87989987 Bojonggede, Bogor Kode Pos 16320 Jawa Barat
TIM PENGEMBANG KURIKULUM
MADRASAH TSANAWIYAH AL-HAMDANIYAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015
No Nama Jabatan Dalam
Kedinasan TIM
1 H. Masturo Alma muri, S.Pd.I Kepala Madrasah
Guru SKI & Bhs. Arab Ketua/Anggota 2 Ir. Budiyanto AW, S.Pd.I Guru IPA & TIK Wk. Ketua/ Anggota 3 Sri Hartini. W, S.Pd Guru Bhs. Inggris Sekrtetaris/Anggota
4 Hj. Ruhbiyati, S.Ag PKM Kurikulum
/Al-Qur an Hadits/Fikih Bendahara /Anggota 5 Ila Zuraira, S.Pd.I Guru Akidah Akhlak Anggota
6 Santi, S.Pd Guru IPS/PLH Anggota
7 Muhammad, S.Pd PKM Kesiswaan/PKn Anggota
8 Anang. F, S.Pd Guru PJOK /BK Anggota
9 Nina Wahyuni. L, SE Guru Matematika/SBK Anggota 10 Yani Suryawati, S.Pd.I Guru Bhs. Indonesia Anggota
11 Lilis, S.Ag Guru Bhs. Sunda Anggota
12 M. Yasin Komite Madrasah Anggota
13 H. Hamdani Manan Ketua Yayasan Anggota
14 Dra. Hj. Sururoh, M.Pd.I Pengawas Pembina Penasehat/Anggota
Kepala Madrasah MTs Al-Hamdaniyah
Seiring dengan komitmen pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, khususnya pendidikan menengah umum, dengan ini kami MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede Kabupaten Bogor menyusun Kurikulum MTs Al-Al-Hamdaniyah Bojonggede Tahun Pelajaran 2014-2015 yang merupakan revisi dan pengembangan dari kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede tahun tahun pelajaran 2013-2014. Sebagai pelaksana Kurikulum 2013, maka Kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede Tahun Pelajaran 2014-2015 mencakup dua kurikulum yaituKurikulum 2006 sebagai lanjutan untuk kelas VIII dan IX serta Kurikulum 2013 khusus untuk kelas VII.
Kurikulum ini, dimaksudkan sebagai pedoman sekaligus acuan bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan di MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan hasil analisis konteks dan anlisis kondisi riil terhadap tenaga pendidik dan keadaan sarana-prasarana yang ada.
Kami menyadari bahwa dalam pengembangan kurikulum ini, masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian kami berusaha untuk menyampaikan kurikulum ini secara realistis dan empiris, untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Bogor, Juli 2014
Halaman Sampul _____________________________________________________________________ i Lembar Pengesahan _________________________________________________________________ ii Tim Pengembang Kurikulum _______________________________________________________ iii Kata Pengantar _______________________________________________________________________ iv Daftar Isi ______________________________________________________________________________ v
Rangkuman Hasil Revisi dan Pengembangan Kurikulum ________________________ vii
BAB V PENUTUP__________________________________________________________________ 44 LAMPIRAN-LAMPIRAN_____________________________________________________________ 45
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan kecil
yang berjumlah sekitar 17.504. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik tahun 2010,
penduduk Indonesia berjumlah 237.641.326 jiwa dengan berbagai keragaman.
Keragaman yang menjadi karakteristik dan keunikan Indonesia antara lain geografis,
potensi sumber daya, ketersediaan sarana dan prasarana, latar belakang dan kondisi
sosial budaya, dan keragaman lainnya yang terdapat di setiap daerah. Keragaman
tersebut selanjutnya melahirkan pula tingkatan kebutuhan dan tantangan
pengembangan yang berbeda antar daerah dalam rangka meningkatkan mutu dan
mencerdaskan kehidupan masyarakat di setiap daerah.
Terkait dengan pembangunan pendidikan, masing-masing daerah
memerlukan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik daerah. Kurikulum sebagai
jantung pendidikan perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara kontekstual
untuk merespon kebutuhan daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik di masa kini
dan masa mendatang.
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut
pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Dengan diberlakukannyaPeraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan pada Pasal 77A ayat (1) menyebutkan bahwa Kerangka Dasar
Kurikulum berisi landasan filosofis, sosiologis, psikopedagogis, dan yuridis sesuai
dengan Standar Nasional Pendidikan. dan pasal 77 ayat (2) menyebutkan bahwa
acuan dalam Pengembangan Struktur Kurikulum pada tingkat nasional, acuan dalam
Pengembangan muatan lokal pada tingkat daerah danpedoman dalam Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Dari amanat undang-undang dan peraturan
pemerintah tersebut ditegaskan bahwa kurikulum dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi, untuk melakukan penyesuaian program pendidikan pada satuan
pendidikan dengan kondisi dan ciri khas potensi yang adadi daerah serta peserta didik
dan kurikulum dikembangkan dan diimplementasikan pada tingkat satuan
pendidikan
Memperhatikan kondisi riil MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede yang berada di
lingkungan penduduk pedesaan, maka pengembangan kurikulum juga harus
disesuaikan dengan kondisi tersebut.
Pengembangan kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede tahun pelajaran
2014-2015 mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman dalam
pengembangan kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede;
2. beban belajar bagi peserta didik pada MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede yang
didasarkan pada hasil analisis konteks, analisis keunggulan lokal serta potensi dan
minat peserta didik;
3. Kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede dikembangkan berdasarkan hasil
revisi kurikulum tahun 2013-2014, pemanfaatan hasil analisis kondisi riil sekolah,
terutama tenaga pendidik dan sarana-prasarana, serta analisis terhadap
kurikulum 2013.
4. Kalender pendidikan MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede disusun berdasarkan hasil
perhitungan minggu efektif untuk tahun pelajaran 2014-2015.
Kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede menjadi acuan bagi satuan
pendidikan dalam melaksanakan pendidikan dan pembelajaran dengan
mengedepankan prinsip pengembangan kurikulum dan karakteristik kurikulum 2013
dengan penyesuaian terhadap pemanfaatan analisis kondisi riil MTs Al-Hamdaniyah
Bojonggede dan Analisis Kondisi Lingkungan Sekolah.
B. Landasan
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 sebagai Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Standar Isi
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Standar Proses
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 Tahun 2014 tentang
Kurikulum 2013 sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar
Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014 tentang
kegiatan Ekstra kurikuler pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014 tentang
Pendidikan kepramukaan sebagai kegiatan ekstra kurikuler wajib pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah
12. Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2676 Tahun 2013
tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Agama Islam dan Bahasa Arab di
Madrasah.
13. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2013 tentang Pembelajaran
Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah Pada Jenjang Satuan Pendidikan Dasar
dan Menengah
14. Buku Induk Pembangunan Karakter dari Kementerian Pendidikan Nasional tahun
2010.
15. Rencana Kegiatan Madrasah (RKM) MTs Al Hamdaniyah tahun Pelajaran
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah disusun agar madrasah memiliki pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran dan pemenuhan 8 Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu
pengembangan Kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede memperhatikan
unsur-unsur sebagai berikut :
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia
Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum yang disusun memungkinkan
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta
akhlak mulia. Khusus untuk peningkatan keimanan dan ketakwaan ini di MTs
Al-Hamdaniyah Bojonggede dilaksanakan juga program keputrian dan pendalaman
agama Islam yang diisi dengan kegiatan pengajian, akhlak dan budi pekerti. Selain
itu peringatan hari-hari besar keagamaan dilaksanakan dengan mengundang
penceramah yang kompeten atau memanfaatkan warga sekolah juga
melaksanakan qurban dan bantuan sosial terhadap warga sekitar sekolah yang
kurang mampu dengan anggaran yang direncanakan di RKAS.
2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik.
Kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede disusun dengan
memperhatikan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional,
spiritual, dan kinestetik peserta didik agar dapat berkembang secara optimal
sesuai dengan tingkat perkembangannya yang mencakup domain sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
Daerah Kabupaten Bogor memiliki keragaman potensi, kebutuhan,
tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan, oleh karena itu kurikulum
MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede memuat keragaman tersebut untuk
menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan
daerah, terutama dalam bidang agama, seni budaya dan peduli lingkungan, serta
keterampilan sesuai dengan tuntutan Kompetensi Dasar pada mata pelajaran
4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
Pengembangan kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede
memperhatikan keseimbangan tuntutan pembangunan daerah dan nasional yang
ditunjukkan dengan adanya Mulok Bahasa Sunda serta Seni dan Budaya Sunda,
merupakan kebutuhan dan ciri khas Kabupaten Bogor. Tetapi tidak melupakan
kebutuhan Nasional dan global yang ditandai dengan adanya pembinaan TIK yang
lebih ke arah praktis.
5. Tuntutan dunia kerja
Kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede harus memuat kecakapan
hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik dan kebutuhan dunia kerja, khususnya bagi
mereka yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi di antaranya ialah
program Mulok atau PBKL yang terintegrasi dalam mata pelajaran.
6. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
Kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede dikembangkan secara berkala
dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni, serta perubahan kurikulum yang berlaku.
7. Agama
Kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede dikembangkan untuk
meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama, dan memperhatikan
norma agama yang berlaku di lingkungan sekolahsesuai dengan kompetensi Inti
yang diharapkan.
8. Dinamika perkembangan global
Kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede dikembangkan agar peserta
didik mampu bersaing secara global dan dapat hidup berdampingan dengan
bangsa laindengan membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan minatnya, agar mereka mampu mengembangkannya
secara mandiri di dunia nyata/kehidupan sehari-hari.
9. Penerapan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penilaian autentintik dengan mancakup domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
11. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
Kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede dikembangkan mendorong
wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat
keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
12. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
Kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan
menunjang kelestarian keragaman budaya
13. Kesetaraan Gender
Kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede diarahkan kepada pendidikan
yang berkeadilan dan mendorong tumbuhkembangnya kesetaraan gender
14. Karakteristik satuan pendidikan
Kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede dikembangkan sesuai dengan
visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
15. Integrasi Nilai-nilai Karakter Bangsa
Kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede dikembangkan dengan
mengitegrasikan nilai-nilai karakter bangsa dalam dokumen dan
implementasinya baik dalam pembelajaran di kelas maupun dalam kehidupan
sekolah ataupun dalam lingkungan kehidupan di luar sekolah.
D. Prinsip Pengembangan dan Pelaksanaan Kurikulum
1. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede mengacu
kepada karakteristik Kurikulum 2013 dan prinsip pengembangan KTSP sebagai
berikut:
1) mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan
sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual
dan psikomotorik;
2) sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3) mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya
4) memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
5) kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih
lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran;
6) kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam
kompetensi inti;
7) kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar matapelajaran
dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
2. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum di MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede dilaksanakan
sebagai berikut:
a. Didasarkan pada potensi, perkembangan, dan minat peserta didik untuk
menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik
harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu,serta memperoleh
kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas,dinamis dan
menyenangkan melalui kegiatan Tatap Muka (TM), Penugasan Terstruktur
(PT), dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT), pengembangan diri
baik melalui Bimbingan Karier (BK) maupun kegiatan ekstrakuikuler.
b. Menegakkan 4 (empat) pilar belajar yaitu :
- Belajar untuk memahami dan menghayati .
- Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif. - Belajar untuk kehidupan bersama dan berguna bagi orang lain,dan.
- Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri,melalui proses
pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif dan menyenangkan.
c. Melalui bimbingan guru wali yang bekerja sama dengan guru mata pelajaran
dan BP/BK secara terjadwal. Setiap guru wali memiliki peserta didik sebagai
peserta bimbingannya sebanyak siswa perwaliannya.
d. Setiap guru mata pelajaran memiliki jadwal konsultasi mata pelajaran
disesuaikan dengan minat peserta didik dan dilaksanakan dalam suasana
terbuka dan hangat, dengan prinsip Tut Wuri Handayani, Ingmadya mangun
karsa, Ing Ngarsa Sung Tulada.
e. Menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media, sumber belajar dan
teknologi yang memadai, memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar dan fasilitas internet.
f. Mendayagunakan kondisi alam, sosial budaya serta kekayaan daerah untuk
keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran,
muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan,
keterkaitan dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis
serta jenjang pendidikan.
E. PROFIL MADRASAH
a. Identitas Madrasah
Nama Madrasah : MTs. Al-Hamdaniyah N S M : 121232010087
NPSN : 20280497
Nomor Ijin Operasional : No. Wi/BG.010.1.3/1080/VII/1988
Tanggal Berdiri : 03-02-1998
Alamat Lengkap : Jl. RH Panji No. 2 Bojonggede Kec. Bojonggede Kab. Bogor.
NPWP : 025091885403001
Status Madrasah : Swasta
No. Akreditasi Terakhir : B/KW.10.4/MTs./03/203/2007
Status Akreditasi Terakhir : B
Tanggal Akreditasi Terakhir
: 11-05-2007
Jumlah Bangunan : 7
Jumlah Rombel : 3
Status Tanah : Milik
Luas Tanah : 1500 M2
Nama Yayasan : YAISHAM
Alamat Yayasan : Jl. RH Panji No. 2 Bojonggede Kec. Bojonggede Kab. Bogor.
No. Akte Pendirian Yayasan
: No. 13. Mohammad Adam, SH
b. Identitas Kepala Madrasah
Nama Lengkap : H. Masturo Alma muri, S.Pd.I
N I P :
-Pendidikan Terakhir : S1
Jurusan : Pendidikan
Alamat Lengkap : Jl. RH Panji No. 2 Bojonggede Kec. Bojonggede Kab. Bogor.
c. Data Siswa
Tahun Pelajaran
Kelas Jumlah
L P JML
2012/2013 VII 10 7 17
VIII 11 13 24
IX 11 4 15
JUMLAH 32 24 56
Tahun Pelajaran
Kelas Jumlah
L P JML
2013/2014 VII*) 9 4 13
VIII 11 6 17
IX 10 12 18
JUMLAH 30 22 52
*) data berdasarkan pendaftar siswa baru per tanggal 4 Juli 2013 d. Data Sarana dan Prasarana
No Jenis Prasarana Jumlah
Ruang Jumlah Ruang Kondisi Baik Jumlah Ruang Kondisi Rusak Kategori Kerusakan Rusak Ringan Rusak Sedang Rusa k Berat
1 Ruang Kelas 4 - - 4 -
-2 Perpustakaan 1 1 - - -
-3 Ruang Lab. IPA - - -
-4 Ruang Lab. Biologi - - -
-5 Ruang Lab. Fisika - - -
-6 Ruang Lab. Kimia - - -
-7 Ruang Lab. Komputer
1 1 - - -
-8 Ruang Lab. Bahasa - - -
-9 Ruang Pimpinan 1 1 - - -
-10 Ruang Guru 1 1 - - -
-11 Ruang Tata Usaha 1 1 - - -
-12 Ruang Konseling 1 1 - - -
-13 Tempat Beribadah 1 1 - - -
-14 Ruang UKS 1 1 - - -
-15 Jamban / WC 3 3 - - -
-16 Gudang 1 - - - - 1
17 Ruang Sirkulasi 1 1 - - -
-18 Tempat Olah Raga 1 - - - 1
-19 Ruang OSIS 1 - - - 1
-e. Kepala Madrasah
No Kepala Madrasah Keadaan
1 Kualifikasi Akademik S2 V S1 D4 S1
2 • Berstatus sebagau Guru V Ya Tidak
• Memiliki Sertifikat Pendidik
Ya Tidak
• Memiliki SK Kepala Madrasah
V Ya Tidak
3 Pengalaman Mengajar V >5 Th 2-3 Th 2-3 Th =2 Th
f. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan 1) Jumlah tenaga pendidik = 12 orang.
No Tingkat
Pendidikan
Jumlah dan Status Guru Jumlah
GT / PNS GTT / Guru Bantu
L P L P
1 S3 / S2
2 S1 1 2 3 6
3 D4
4 D3 / Sarjana Muda
5 D2
6 D1
7 SMA 2
No Gur Mata Pelajaran Jml Guru dengan Latar Belakang
Pendidikan Sesuai dengan Mata Pelajaran
yang Diampu
Jml Guru dengan Latar Belakang Pendidikan Tidak Sesuai dengan Mata Pelajaran yang Diampu Jml D 1 / D 2 D 3 / S ar m u d S 1 / D 4 S 2 / S 3 D 1 / D 2 D 3 / S ar m u d S 1 / D 4 S 2 / S 3
1 Al Quran dan Hadits V
2 Fikih V
3 Akidah Akhlak V
4 Sejarh Kebudayaan Islam V
5 Bahasa Arab V
6 Pendidikan Kewarganegaraan
V
7 Bahasa Indonesia V
8 Bahasa Inggris V
9 Matematika V
10 Ilmu Pengetahuan Alam V
11 Ilmu Pengetahuan Sosial V
12 PJOK V
13 Seni Budaya V
14 TIK V
No Gur Mata Pelajaran Jml Guru dengan Latar Belakang Pendidikan Sesuai dengan Mata Pelajaran yang Diampu
Jml Guru dengan Latar Belakang Pendidikan Tidak Sesuai dengan Mata Pelajaran yang Diampu Jml D 1 / D 2 D 3 / S ar m u d S 1 / D 4 S 2 / S 3 D 1 / D 2 D 3 / S ar m u d S 1 / D 4 S 2 / S 3
16 PLH V
2) Tenaga Kependidikan.
a) Keberadaan kepala tenaga administrasi.
No Kepala
Administrasi Keadaan
1 Kualifikasi
Akademik >=D3 V D2 D1 <D1
2 Masa Kerja >4 Th V3-4 Th 2-3 Th =2 Th
3 Latar Belakang Pendidikan
Administrasi VBukan
Administrasi
3) Keberadaan tenaga administrasi.
No Tenaga Administrasi Keadaan
1 Kualifikasi Akademik < SMA/MA/MAK 2 orang
= SMA/MA/MAK
2 Latar Belakang Pendidikan Adiministrasi
Bukan Administrasi 2 orang
b) Keberadaan kepala perpustakaan.
No Kepala Madrasah Keadaan
1 Kualifikasi Akademik V>=D3 D2 D1 <D1
2 Masa Kerja >4 Th V3-4 Th 2-3 Th =2 Th
3 Latar Belakang Pendidikan
Ilmu Perpustakaan dan Informasi
VBukan dari Ilmu Perpustakaan dan Informasi
c) Keberadaan kepala laboratorium.
No Kepala Laboratorium
Keadaan
1 Kualifikasi Akademik
Jalur Guru V >=S1 D4 >D3 =D3
Memiliki Sertifikat Tidak Memiliki Sertifikat Jalur
Laboran/ Teknisi
>=S1 D4 >D3 =D3
No Kepala Laboratorium
Keadaan
Th Jalur
Laboran/ Teknisi
> 5 Th 3-4 Th 2-4 Th
= 2Th
d) Keberadaan layanan khusus.
No Petugas Layanan Khusus Ketersediaan Jumlah Ada Tidak Ada
1 Penjaga Sekolah/Madrasah V 1
2 Tukang Kebun V
3 Tenaga Kebersihan V 1
4 Pengemudi V
5 Pesuruh V 1
g. Kondisi Pendidikan Orang Tua/Wali Murid
No Tingkat Pendidikan Jumlah (%)
Keterangan
1 Tidak sekolah 2%
2 SD/MI/Sederajat 8%
3 SLTP/MTs/Sederajat 40%
4 SLTA/MA/SMK/Sederajat 50%
5 S1, S2,...
-h. Rata Rata Penghasilan Orang Tua/Wali Murid
No Rata-Rata PenghasilanPerbulan Jumlah (%) Keterangan
1 < Rp 300.000,00 40%
2 Rp 300.000,00 Rp 500.000,00 60%
3 Rp 501.000,00 Rp 1.000.000,00
-BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan Nasional Tingkat Dasar
Tujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan dasar pada hakekatnya adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiridan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
B. Visi
Dengan menganalisa potensi yang ada di MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede
baik dari segi input/ peserta didik baru, kompetensi tenaga pendidik, tenaga
kependidikan, lingkungan sekolah, peran serta masyarakat, dan out come/
keberhasilan lulusan MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede serta masyarakat sekitar
sekolah yang religius, serta melalui komunikasi dan koordinasi yang intensif antar
sekolah dengan warga madrasah maupun dengan stakeholder, tersusunlah:
MENGHASILKAN PESERTA DIDIK YANG BERKUALITAS, ISTIQOMAH DALAM
BERIBADAH BERPRESTASI DALAM ILMU PENGETAHUAN, DAN BERAKHLAK
MULIA.
C. Misi Madrasah
1) Meningkatkan Kedisiplinan Tenaga Pendidik dan Kependidikan.
2) Memberikan Pembinaan Keagamaan yang Baik dan Kontinyu kepada Peserta
Didik.
3) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dan Mengembangkan Semangat Berprestasi
Peserta Didik.
4) Menciptakan Suasana yang Kondusif Bernuansa Islami dan Kekeluargaan Kepada
D. Tujuan Pendidikan MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede
Tujuan madrasah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara
lebih rinci tujuan MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede Kabupaten Bogor Propinsi Jawa
Barat adalah sebagai berikut:
1. menyediakan sarana prasarana pendidikan yang memadai,
2. melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien, berdasarkan
semangat keunggulan lokal dan global
3. meningkatkan kinerja masing-masing komponen sekolah (Kepala sekolah, tenaga
pendidik, karyawan, peserta didik, dan komite sekolah) untuk bersama-sama
melaksanakan kegiatan yang inovatif sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi
(TUPOKSI) masing-masing;
4. meningkatkan program ekstrakurikuler dengan mewajibkan pramuka bagi
seluruh warga, agar lebih efektif dan efisien sesuai dengan bakat dan minat peserta
didik sebagai salah satu sarana pengembanmgan diri peserta didik;
5. mewujudkan peningkatkan kualitas lulusan yang memiliki sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang seimbang, serta meningkatkan jumlah lulusan yang
melanjutkan ke perguruan tinggi;
6. menyusun dan melaksanakan tata tertib dan segala ketentuan yang mengatur
operasional warga sekolah;
7. meningkatkan kualitas semua Sumber Daya Manusia baik tenaga pendidik, tenaga
kependidikan dan peserta didik yang dapat berkompetisi baik lokal maupun
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum MTs meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh
dalam satu jenjang pendidikan selama 3 (tiga) tahun mulai kelas VII sampai dengan
IX. Untuk kelas VII, struktur kurikulum disusun berdasarkan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) dan Kompetensi Inti (KI), serta Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai
untuk semua mata pelajaran, sedangkan struktur kurikulum untuk kelas VIII dan kelas
IX disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata
pelajaran.
Pengorganisasian kelas pada MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede dibagi kedalam
dua kelompok, yaitu 1) kelas VII yang melaksanakan kurikulum 2013; dan 2) Kelas
VIII dan IX yang melaksanakan lanjutan kurikulum 2006.
Kurikulum Kelas VII
a. Struktur kurikulum 2013 MTs (Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No.
2676 Tahun 2013) sebagai berikut:
Mata Pelajaran Alokasi Waktu Per Minggu VII VIII IX Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Quran Hadits 2 2 2
b. Fikih 2 2 2
c. Akidah Akhlak 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 3
3. Prakarya 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 46 46 46
b. Struktur kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede kelas VII disajikan dalam
Mata Pelajaran Alokasi Waktu Per Minggu VII VIII IX Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Quran Hadits 2
b. Fikih 2
c. Akidah Akhlak 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3
3. Bahasa Indonesia 6
4. Bahasa Arab 3
5. Matematika 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4
8. Bahasa Inggris 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 2
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
2
3. Prakarya 2
4. Bahasa Sunda 2
5. PLH 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 48
*) Bahasa Daerah (Bahasa Sunda) sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegerasi dengan mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan. (SK Dirjen Pendis tentang Kurikulum 2013 Mapel PAI dan Bahasa Arab di Madrasah hal. 21)
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum MTs Al-Hamdaniyah untuk kelas VII meliputi Kompetensi
Inti dan sejumlah Kompetensi Dasar yang dirumuskan dalam mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar peserta didik. Untuk kelas VIII
dan Kelas IX, muatan kurikulum tersebut merupakan mata yang harus ditempuh oleh
peserta didik pada setiap jenjang kelas. Muatan lokal dan pengembangan diri
termasuk ke dalam isi kurikulum.
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran beserta alokasi waktu kelas VII untuk tahun pelajaran
2014-2015 menacu kepada silabus, sesuai Permendikbud Nomor 69 tahun 2013,
sedangkan untuk kelas VIII dan kelas IX mata pelajaran serta alokasi waktu tertera
pada struktur kurikulum yang tercantum pada Permendiknas Nomor 23 Tahun
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan potensi daerah termasuk keunggulan
daerah.
Berdasarkan hasil analisis keunggulan daerah Kabupaten Bogor maka jenis
muatan yang dilaksanakana di MTs Al-Hamdaniyah seperti terdapat dalam
struktur kurikulum pada tabel di atas adalah Budaya Sunda dan PLH.
Muatan Lokal yang dipilih ditetapkan berdasarkan ciri khas, potensi dan
keunggulan daerah, serta ketersediaan lahan, sarana prasarana, dan tenaga
pendidik. Sasaran pembelajaran muatan lokal adalah pengembangan jiwa
kewirausahaan dan penanaman nilai-nilai budaya sesuai dengan lingkungan.
Nilai-nilai kewirausahaan yang dikembangkan antara lain inovasi, kreatif, berpikir
kritis, eksplorasi, komunikasi, kemandirian, dan memiliki etos kerja. Nilai-nilai
budaya yang dimaksud antara lain kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kepekaan
terhadap lingkungan, dan kerja sama.
Penanaman nilai-nilai kewirausahaan dan budaya tersebut diintegrasikan
di dalam proses pembelajaran yang dikondisikan supaya nilai-nilai tersebut dapat
menjadi sikap dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Muatan Lokal merupakan mata pelajaran, sehinggga satuan pendidikan
harus mengembangkan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD)
untuk setiap muatan lokal yang diselenggarakan.
Muatan Lokal yang diselenggarakan di MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede
adalah sebagai berikut.
No Mata Pelajaran
Tujuan Ruang Lingkup
1 Bahasa
Sunda
Menghargai dan
membanggakan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah di Jawa Barat, yang juga merupakan bahasa ibu bagi sebagian besar masyarakatnya.
Memahami bahasa Sunda dari segi bentuk, makna, dan fungsi, serta mampu
menggunakannya secara tepat dan kreatif untuk berbagai konteks
menyimak
(ngaregepkeun). Mampu menyimak, memahami, dan menanggapi beragam wacana lisan yang berupa percakapan, pidato, pembacaan atau pelantunan puisi (sajak,
pupujian,guguritan), dan pembacaan prosa (dongeng, cerpen, novel,
No Mata Pelajaran
Tujuan Ruang Lingkup
(tujuan, keperluan, dan keadaan).
Memiliki kemampuan dan kedisiplinan dalam berbahasa Sunda untuk meningkatkan
kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan kematangan sosial.
Menikmati dan memanfaatkan karya sastra Sunda untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa Sunda, mengembangkan kepribadian, dan memperluas wawasan kehidupan.
Menghargai dan membanggakan sastra Sunda sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Sunda.
berbicara (nyarita) Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan, dan keinginan secara lisan yang berupa
percakapan, wawancara, bercerita, menceritakan, mengumumkan,
menelpon, menjelaskan, berdiskusi, pidato, dan bermain peran.
membaca (maca) Mampu membaca, memahami, dan menanggapi beragam teks yang berupa percakapan, prosa (sejarah, bahasan, biografi,carita pondok, dongeng, novel), dan puisi (sajak,sawer,
guguritan, wawacan)
menulis (nulis)
Mampu mengungkapkan berbagai pesan pikiran, perasaan, dan keinginan secara tertulis dalam beragam karangan yang berupa pedoman wawancara, prosa (pengalaman, biografi, bahasan, berita, esai, surat,carita pondok, laporan, karangan ilmiah), dan puisi (sajak,
guguritan, sisindiran).
2 PLH Membentuk pribadi
peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal, kecerdasan adpertensi, kecerdasan kreativitas,
Memahami konsep dan pentingnya lingkungan hidup dalam kehidupan di Provinsi Jawa Barat sebagai provinsi dengan segala karakteristiknya
No Mata Pelajaran
Tujuan Ruang Lingkup
kecerdasan spiritual dan moral, dan
kecerdasan emosional dalam mengelola keseimbangan lingkungan.
Menampilkan kreativitas melalui kegiatan nyata dalam rangka meningkatkan daya dukung lingkungan dan upaya pelestarian keseimbangan
lingkungan hidup.
Menampilkan peran serta secara nyata dalam setiap upaya
pemanfaatan daya dukung lingkungan dan upaya pelestarian lingkungan untuk
menyukseskan Visi Jawa Barat
Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman peserta didik tentang : a). Konsep Dasar
Lingkungan Hidup; b). Pelestarian dan
Pemanfaatan
Sumberdaya Alam; c). Pencemaran dan kerusakan lingkungan; d). Pengelolaan
(Pemanfaatan, Penataan, Pengembangan,
Pemeliharaan dan Pemulihan Lingkungan Hidup (Pembibitan, Penanaman,
Pemeliharaan dan
Pengawasan Lingkungan Hidup, Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan, sanitasi lingkungan misalnya: endemi flu burung, cikungunyah, DBD, dll); e). Peranan/
No Mata Pelajaran
Tujuan Ruang Lingkup
Lingkungan Sosial Budaya; h).
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam
Manajemen pengelolaan lingkungan hidup.
Membiasakan peserta didik untuk melakukan kegiatan pelestarian dan pemanfaatan sumber daya alam serta gerakan Pemanfaatan, Penataan, Pengembangan,
Pemeliharaan dan Pemulihan Lingkungan Hidup di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat;
Meningkatkan kesadaran dan
kepedulian masyarakat tentang ketertiban, kebersihan, dan keindahan untuk menuju suatu kondisi daerah yang aman, nyaman, dan bersih.
3. Kegiatan Pengembangan diri
Pengembangan diri bukan mata pelajaran yang harus diasuh oleh tenaga
pendidik. Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik yang disesuaikan dengan kondisi
sekolah.
Khusus di MTs Al-Hamdaniyah, pengembangan diri meliputi 2 kegiatan yaitu :
a. Pembentukan karakter Peserta didik
Pembentukan karakter peserta didik melalui pembiasaan dan
lingkungan guna mengembangkan nilai-nilai karakter bangsa yang dilakukan
melalui kegiatan rutin, kegiatan spontan, kegiatan terprogram, dan kegiatan
keteladanan. MTs Al-Hamdaniyah telah memulai kegiatan pembentukan
karakter ini dengan pembiasaan membaca surat/Ayat Al Qur an pada jam
b. Pengembangan potensi dan pengekspresian diri
Pengembangan potensi dan pengekspresian diri di MTs Al-Hamdaniyah
melalui bidang seni, Olah Raga, Keterampilan, Kelompok Pencinta Mata
Pelajaran dan karya tulis.
Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan dalam bentuk bimbingan
konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.
1) Jenis jenis Pengembangan diri
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram
dan tidak terprogram.
a. Kegiatan pengembangan diri secaraterprogramdilaksanakan dengan
perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi
kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal
melalui penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut ini.
Kegiatan Pelaksanaan
Layanan dan
kegiatan pendukung konseling
Individual
Kelompok
Klasikal, tatap muka guru BK masuk ke kelas (open sesi)
Home Visit
Ekstrakurikuler Kepramukaan
Pencak Silat
Praktek Ibadah
Tadarus Al-Qur an
Muhadaroh
b. Kegiatan pengembangan diri secara tidak terprogram dapat
dilaksanakan sebagai berikut.
Kegiatan Contoh
Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal
Kebersihan lingkungan selasa-kamis jam ke-0
Piket kelas
Ibadah / sholat duhur /jum at berjamaah
Baca surat pendek dan berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran di kelas
Upacara bendera tiap senin
Sholat duha dan doa bersama tiap hari jam ke-0
Spontan,adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus
Memberi dan menjawab salam
Meminta maaf
Berterima kasih
Mengunjungi kerabat yang sakit
Membuang sampah pada tempatnya
Kegiatan Contoh
Melerai pertengkaran
Mengumpulkan infaq untuk masjid
Keteladanan,adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari
Perilaku guru selalu positif
Mengambil sampah yang berserakan
Cara berbicara yang sopan
Mengucapkan terima kasih
Meminta maaf
Menghargai pendapat orang lain
Memberikan kesempatan terhadap pendapat yang berbeda
Mendahulukan kesempatan kepada orang tua
Penugasan peserta didik secara bergilir
Menaati tata tertib (disiplin, taat waktu, taat pada peraturan)
Memberi salam ketika bertemu
Berpakaian rapi dan bersih
Menepati janji
Memberikan penghargaan kepada orang yang berprestasi
Berperilaku santun
Pengendalian diri yang baik
Memuji pada orang yang jujur
Mengakui kebenaran orang lain
Mengakui kesalahan diri sendiri
Berani mengambil keputusan
Berani berkata benar
Melindungi kaum yang lemah
Membantu kaum yang fakir
Sabar mendengarkan orang lain
Mengunjungi teman yang sakit
Menunjukkan budaya gemar membaca
Mengembalikan barang yang bukan miliknya
Antri
Mendamaikan
Semangat tinggi dalam bekerja
Jenis, nilai-nilai yang ditanamkan dan Strategi yang digunakan pada
Pengembangan Diri di MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede adalah sebagai
Jenis Pengembangan Diri
Nilai-nilai yang ditanamkan
Strategi
A. Bimbingan Konseling (BK)
Kemandirian
Percaya diri
Kerjasama
Demokratis
Peduli sosial
Komunikatif Jujur Pembentukan karakter atau kepribadian Pemberian motivasi
Bimbingan karier
B. Kegiatan Ekstrakurikuler: 1. Kepramukaan Demokratis Disiplin Kerjasama Rasa Kebangsaan Toleransi
Peduli sosial dan lingkungan
Cinta damai
Kerja keras
Latihan terprogram (kepemimpinan, berorganisasi)
2. Olahraga Sportifitas
Menghargai prestasi
Kerja keras
Cinta damai
Disiplin
Jujur
Melalui latihan rutin (antara lain: bola voli, basket, tenis meja,
badminton, pencak silat, outbond)
Perlombaan olahraga
3. Kerohanian Religius
Rasa
kebangsaan
Cinta tanah air
Beribadah rutin
Peringatan hari besar agama Kegiatan keagamaan 4. Kepemimpinan (Kepramukaan, Paskibra)
Tanggung jawab
Keberanian Tekun Sportivitas Disiplin Mandiri Demokratis
Cinta damai
Cinta tanah air
Peduli lingkungan
Peduli sosial
Keteladanan
Sabar
Toleransi
Kerja keras
Pantang menyerah
Kerja sama
Kegiatan OSIS
Kepramukaan
Kegiatan kerohanian
Kegiatan KIR
c. Mekanisme Pelaksanaan Pengembangan diri
Pengembangan diri dilaksnakan diluar jam pembelajaran dan dibina
oleh pendidik dari dalam maupun dari luar MTs Al-Hamdaniyah
Bojonggede yang mempunyai kualifikasi yang baik berdasarkan surat
keputusan kepala madrasah dengan jadwal yang teprogram.
d. Penilaian
Kegiatan pengembangan diri dinilai dan dilaporkan secara berkala
kepada madrasah dan orang tua dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif.
4. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar menggunakan sistem paket dengan beban belajar maksimal
40 jam pelajaran per minggu, untuk kelas VII, VIII, IX. Satu jam pelajaran 40 menit,
sebagaimana rincian berikut :
a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu
untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap
dalam satu tahun ajaran, dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban
belajar yang tetap. MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede menambah 2 jam
pelajaran untuk memberikan program bimbingan secara klasikal oleh guru BK.
b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
berstruktur adalah 50 % dari kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan, dimana pemanfaatan alokasi waktu harus memperhitungkan
dan mempertimbangkan peserta didik dalam mencapai kompetensi. Jadi
penugasan atau PR harus diperhitungkan waktu pengerjaannya yaitu ½ Kali
jam pelajaran di sekolah.
Contoh : PKn, jumlah per minggu adalah 2 jam pelajaran, berarti beban tugas di rumah adalah ½ dari 80 menit = 40 menit
c. Alokasi waktu untuk praktek adalah 2 jam pelajaran praktik di luar kelas
setara dengan 1 jam tatap muka di kelas. Hal ini sesuai dengan yang tercantum
pada struktur kurikulum MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede .
Berikut adalah rincian waktu yang diperlukan dalam satu tahun ajaran
Kelas Satu jam
pembelajaran tatap
muka/menit
Jumlah jam
pembelajaran/ minggu
Minggu
efektif/ tahun ajaran
Waktu
pembelajaran / jam/ tahun
VII 40 48 32 s.d 36 1280 - 1440
5. Kriteria Ketuntasan Minimal
Dalam penetapan ketuntasan belajar, madrasah menetapkan kriteria
ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kompleksitas, daya
dukung, dan tingkat kemampuan awal peserta didik (intake) dalam
penyelenggaraan pembelajaran.
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan menetapkan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) untuk mencapai ketuntasan ideal.
Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi
pengetahuan dan kompetensi keterampilan yaitu 2.66 (B-). Pencapaian minimal
untuk kompetensi sikap adalah B. Untuk kompetensi yang belum tuntas,
kompetensi tersebut dituntaskan melalui pembelajaran remedial
sebelummelanjutkan pada kompetensi berikutnya. Untuk mata pelajaran yang
belum tuntas pada semester berjalan, dituntaskan melalui pembelajaran remedial
sebelum memasuki semester berikutnya.
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik dan hasil analisis yang
berbeda. Oleh karena itu, maka ditetapkan KKM sebagai berikut ini.
Mata Pelajaran KKM
Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam a. Al-Quran Hadits b. Fikih
c. Akidah Akhlak
d. Sejarah Kebudayaan Islam
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia
4. Bahasa Arab 5. Matematika
6. Ilmu Pengetahuan Alam 7. Ilmu Pengetahuan Sosial 8. Bahasa Inggris
Mata Pelajaran KKM
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3. Prakarya
4. Bahasa Sunda 5. PLH
6. Penilaian dan Kriteria Kenaikan Kelas/Kelulusan a. Evaluasi
Evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara
nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
Tujuan evaluasi adalah untuk :
1) Mengetahui tingkat kemampuan peserta didik
2) Mengukur pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
3) Mendiagnostis kesulitan belajar peserta didik
4) Mengetahui hasil pengajaran
5) Mengetahui hasil belajar
6) Mengetahui pencapaian kurikulum
7) Mendorong guru untuk memperbaiki metode mengajar yang telah
dilaksanakan.
MTs Al-Hamdaniyah menyusun program evaluasi yang disesuaikan dengan
tujuan diadakannya evaluasi, indikator yang diharapkan, serta benchmarking.
Pelaksanaan evaluasi dibagi dalam beberapa tahapan evaluasi antara lain:
1) Ulangan Harian
Ulangan harian diselenggarakan setiap selesai proses pembelajaran dalam
satuan bahasan atau kompetensi tertentu. Pelaksanaan ulangan harian
sesuai dengan KD dan diserahkan kepada masing-masing guru mata
pelajaran.
2) Ulangan Mid Semester
Ulangan Mid Semester dilaksanakan untuk mengetahui standar
kompetensi yang telah dikuasai oleh siswa. Pelaksanaan ulangan Mid
Semester diserahkan pada masing-masing guru mata pelajaran dan
disesuaikan dengan standar kompetensi yang harus dicapai siswa.
Ulangan semester dilaksanakan untuk mengevaluasi penguasaan
kompetensi siswa setelah mengikuti proses belajar semester ganjil/genap.
Bahan ulangan semester ganjil/genap diambil dari materi-materi semester
ganjil/genap.
Pelaksanaan ulangan semester dilasanakan pada akhir semester
ganjil/genap. Diselenggarakan sesuai dengan kalender pendidikan.
b. Tindak Lanjut Perbaikan dan Pengayaan
Ada dua tindakan bagi para siswa setelah mereka telah menyelesaikan proses
belajar dan evaluasi yaitu perbaikan dan pengayaan.
1) Perbaikan diberikan kepada siswa yang memperoleh hasil belajar di bawah
Kriteria Ketuntasan Minimal belajar baik KKM tiap-tiap Kompetensi Dasar
(KD) dan atau KKM tiap-tiap mata pelajaran. Pelaksanaan perbaikan bagi
siswa yang memiliki hasil belajar di bawah KKM tiap-tiap KD diberikan
setelah mereka melaksanakan Ulangan Harian/Blok dan bagi siswa yang
memperoleh hasil belajar di bawah KKM mata pelajaran diberikan setelah
mereka memperoleh hasil belajar akhir semester untuk semester ganjil
serta untuk semester genap sebelum penetapan kenaikan kelas.
2) Sedangkan bagi para siswa yang memperoleh hasil belajar di atas KKM
tiap-tiap Kompetensi Dasar, maka mereka diberikan program pengayaan
untuk lebih mendalami materi dan esensi tiap-tiap Kompetensi Dasar
masing-masing mata pelajaran.
Pelaksanaan remedial dan pengayaan tersusun dalam program belajar
mengajar oleh guru masing-masing mata pelajaran, berbentuk penugasan dan
atau pengulangan/tambahan materi pelajaran.
c. Penilaian
Berdasarkan Permendikbud RI Nomor 66 tahun 2013 Penilaian hasil belajar
dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek,
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian
tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian
nasional.
1) Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
2) Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum
3) Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema
pelajaran.
4) Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses
pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.
5) Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh
pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
6) Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
7) Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut:
1) Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui:
a) observasi,
b) penilaian diri (self assessment),
c) penilaian teman sejawat (peer assessment) oleh peserta didik
d) Jurnal.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antar
peserta didik adalah lembar pengamatan berupa daftar cek (checklist) atau
skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal
berupa catatan pendidik.
Nilai sikap dikualifikasikan menjadi predikat sebagai berikut:
SB = Sangat Baik = 80 - 100
B = Baik = 70 - 79
C = Cukup = 60 - 69
K = Kurang = < 60
Nilai kompetensi sikap pada LHB didapat dari rata-rata nilai observasi, nilai
diri sendiri, nilai antar teman dan nilai jurnal.
Contoh:
Seorang peserta didik dalam mata pelajaran Agama dan Budi Pekerti
memperoleh:
Nilai Observasi = 85, Nilai diri sendiri = 75, Nilai antar teman = 80, Nilai
Nilai Sikap = (85+75+80+75) : 4 = 315 : 4 = 79 (dibulatkan)
Kualifikasi = Baik (B)
Deskripsi = Sikapnya baik, berpakaian sesuai dengan syariat Islam
dalam kehidupan sehari-hari, menunjukkan sikap jujur
dan hormat kepada guru, namun kontrol dirinya perlu
ditingkatkan.
2) Penilaian kompetensi pengetahuan
Penilaian Pengetahuan dilakukan oleh Guru Mata Pelajaran (Pendidik)
melalui:
a) Tes tulis
b) Tes lisan
c) Penugasan
Penilaian Pengetahuan terdiri atas: Nilai Proses (Nilai Harian) = NH, Nilai
Ulangan Tengah Semester = UTS, dan Nilai Ulangan Akhir Semester = UAS.
a) Nilai Harian diperoleh dari hasil Tes Tulis, Tes Lisan, dan Penugasan
yang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran satu Kompetensi
Dasar (KD).
b) Penghitungan nilai Pengetahuan diperoleh dari rerata NH, UTS, dan
UAS.
c) Penilaian LHB untukpengetahuanmenggunakan penilaian kuantitatif
dengan skala 1 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi
predikat sebagai berikut:
A : 3,67 4.00 C+ : 2,01 - 2,33
A- : 3,34 - 3,66 C : 1,67 - 2,00
B+ : 3,01 - 3,33 C- : 1,34 - 1,66
B :2,67 - 3,00 D+: 1,01 - 1,33
B- : 2,34 - 2,66 D: < 1,00
d) Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara:
NH, UTS, dan UAS menggunakan skala nilai 0 sd 100
Nilai rapor merupakan hasil konversi dari rerata NH, UTS, dan UAS,
dengan perhitungan sebagai berikut (rerata NH, UTS, dan UAS
/100) x 4
Seorang Peserta didik memperoleh nilai pengetahuan pada Mata
Pelajaran Agama dan Budi Pekerti sebagai berikut:
NH = 80, UTS = 75, UAS = 85
Nilai rerata NH, UTS, dan UAS = (80 + 75 + 85) : 3 = 240 : 3 = 80
Nilai Konversi = (80 : 100) x 4 =3,20; PredikatB+
Nilai pengetahuan yang ditulis pada LHB adalah nilai koversi (3,20) dan predikatnya (B+).
3) Penilaian kompetensi keterampilan
a) Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan oleh Guru Mata
Pelajaran (Pendidik)melalui:
Tes praktik
Projek
Portofolio
b) Penilaian kompetensi keterampilan terdiri atas:
NilaiPraktik,
Nilai Projek,
Nilai Portofolio
c) Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan
satu KD.
d) Penghitungan nilai keterampilan diperoleh dari rata-rata Penilaian
Praktik, Penilaian Projek dan Penilaian Portofolio.
e) Pengolahan Nilai Rapor (LHB) untuk Keterampilanmenggunakan
penilaian kuantitatif dengan skala 1 - 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua)
desimal dan diberi predikat sebagai berikut:
A : 3,67 4.00 C+ : 2,01 - 2,33
A- : 3,34 - 3,66 C : 1,67 - 2,00
B+ : 3,01 - 3,33 C- : 1,34 - 1,66
B : 2,67 - 3,00 D+ : 1,01 - 1,33
B- : 2,34 - 2,66 D : 1,00
f) Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara:
Nilai praktik, projek, dan portofolio menggunakan skala nilai 0 sd
Nilai rapor merupakan hasil konversi dari rerata nilai praktik (NPr),
projek (NPj), dan portofolio (NPo) dengan perhitungan sebagai
berikut(rerata NPr, NPj, dan NPo /100) x 4
Contoh:
Seorang peserta didik memperoleh nilai keterampilan pada Mata
Pelajaran Agama dan Budi Pekerti sebagai berikut:
Nilai Praktik (NPr) = 80; Nilai Projek (NPj) = 75; Nilai Portofolio
(NPo) = 80
Rerata NPr, NPj, NPo = 80 + 75 + 80 : 3 = 235 : 3 = 78,33
Nilai Konversi = (78,33/100) x 4 = 3,13;
PredikatB+
Nilai keterampilan yang ditulis pada LHB adalah nilai koversi
(3,13) dan predikatnya (B+).
d. Kreteria Kenaikan Kelas/Kelulusan 1) Pengolahan Nilai Raport
Nilai ulangan harian (UH) bobotnya harus lebih besar dari pada
ulangan tengah semester (UTS) dan ulangan akhir semester (UAS). Nilai UH
untuk aspek pemahaman konsep diperoleh dari nilai tes, baik tertulis
maupun lisan sebesar 70 % ditambah rata-rata tugas sebesar 30 %.
Sedangkan untuk aspek yang lainnya disesuaikan dengan karakteristik
mata pelajaran melalui pengamatan, observasi, maupun unjuk kerja dan
lainnya.
Formula untuk menetapkan nilai raport:
5
3 UTS US x
UH + +
∑
2) Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria
kenaikan kelas untuk siswa MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede diatur sebagai
berikut:
1) Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat sebagai
berikut:
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester di
b) Tidak terdapat nilai dibawah KKM lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran
pada semester yang diikuti;
c) Memiliki nilai minimal baik untuk aspek kepribadian, kelakuan, dan
kerapian;
d) Jumlah ketidakhadiran (absen) maksimal 5% dari jumlah hari efektif.
e) Mendapat persetujuan Dewan Guru dalam rapat pleno kenaikan kelas.
2) Peserta didik dinyatakan mengulang dijenjang kelas yang sama apabila:
a) Memiliki nilai dibawah KKM lebih dari 3 mata pelajaran;
b) Kepribadian dan pengembangan diri kurang dari cukup;
c) Karena alasan yang kuat, misalnya gangguan kesehatan fisik, emosi, dan
mental sehingga tidak mungkin berhasil dibantu mencapai kompetensi
yang ditargetkan;
d) Ketidakhadiran tanpa ijin lebih dari 5% dari jumlah hadir efektif.
e) Ketentuan yang lebih terperinci ada dalam Peraturan Akademik MTs
Al-Hamdaniyah Bojonggede.
3) Kelulusan Siswa
Untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan
melalui rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:
• Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
• Mencapai tingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, dengan ketentuan kompetensi sikap (spiritual dan sosial) termasuk kategori baik dan
kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal sama dengan KKM
yang telah ditetapkan;
• Lulus ujian akhir sekolah/madrasah; dan
• Lulus Ujian Nasional.
7. Pendidikan Kecakapan Hidup
Kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani
menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan,
kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga
akhirnya mampu mengatasinya yang meliputi beberapa hal yaitu:
a. Kurikulum untuk Sekolah dapat memasukkan pendidikan kecakapan hidup,
yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik
b. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari
pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang
direncanakan secara khusus.
c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan
pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain
dan/atau nonformal.
Dalam kegiatan pembelajaran perlu dilatihkan kecakapan hidup, atau jenis
keterampilan yang dapat memberikan jiwa wiraswasta atau bekal untuk hidup
siswa yang meliputi :
1) Kecakapan personal yang terdiri dari kesadaran diri, meliputi :
a. Sadar sebagai makhluk Tuhan, maka kita perlu: ibadah, jujur, disiplin,
kerja keras dan sebagainya.
b. Sadar akan potensi diri maka kita perlu:memilih
c. Sadar sebagai makhluk sosial, maka kita perlu: toleran, saling
menghormati, gotong royong.
d. Sadar sebagai makhluk lingkungan maka kita perlu: memelihara dan
memanfaatkan lingkungan dengan arif.
2) Kecakapan berpikir rasional : menggali informasi, mengolah informasi,
mengambil keputusan, memecahkan masalah.
3) Kecakapan sosial, meliputi :
Kecakapan bekerjasama, menunjukkan tanggung jawab sosial, mengendalikan
emosi, berinteraksi dalam budaya loka dan global, berinteraksi dalam
masyarakat, meningkatkan potensi fisik, membudayakan sikap sportif,
membudayakan sikap disiplin, membudayakan sikap hidup sehat.
4) Kecakapan akademik, merumuskan hipotesis, mengidentifikasi variabel,
menghubungkan variabel, merencanakan dan melakukan penelitian
Materi atau bahan ajar yang mengandung kecakapan personal, kecakapan
sosial dan kecakapan akademik terintegrasi dalam mata pelajaran.
5) Kecakapan vokasional : keterampilan yang terkait dengan bidang
pekerjaan/kejuruan (misalnya menjahit, otomotif), keterampilan bekerja,
keterampilan kewirausahawan, keterampilan menguasai teknologi informasi
dan komunikasi, dan keterampilan merangkai alat.
Materi dan bahan ajar yang mengandung kecakapan vokasional terdapat pada
Pelaksanaan Pendidikan Kecakapan Hidup di MTs Al-Hamdaniyah Bojonggede
adalah:
1) Bentuk kecakapan hidup yang terintegrasi dalam mata pelajaran, misalnya :
a. Pada mata pelajaran bahasa Indonesia, siswa dapat mengarang, berpuisi
atau berprosa yang nantinya siswa dapat menjadi wartawan atau
sastrawan yang profesional.
b. Pada pelajaran matematika, siswa mampu menghitung berbagai bentuk
kegiatan usaha, baik dalam keuangan, menghitung besarnya modal usaha,
keuntungan dan besarnya penjualan barang, dan lain-lain.
c. Pada mata pelajaran Bahasa Inggris, siwa mampu berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Inggris dengan baik, apalagi pada masa era
globalisasi mendatang
d. Pada mata pelajaran Bahasa Arab, siwa mampu berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Arab dengan baik, apalagi pada masa era globalisasi
mendatang.
2) Bentuk kecakapan hidup yang terintegrasi pada mata pelajaran keterampilan,
seperti pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), siswa
memiliki keterampilan dan mampu mengoperasikan komputer dan jaringan
internet dan pada masa mendatang .
Secara rinci penjabaran kecakapan hidup (Life skill) pada setiap mapel diatur
Mata Pelajaran Aspek Kecakapan Hidup Kesadar an diri Kecakapan berpikir rasional Kecakapa n Sosial Kecakapan Akademik Kecakapan vokasional e k sis te n si D ir i po te n si dir i m e n g g a li in fo rm a si M e n g o la h in fo rm a si M e n g a m b il k e put us a n m e m e ca hk a n m a sa la h K o m u n ik a si lis a n K o m u n ik a si te rt ul is b e k e rj a sa m a Ide n tifik a si v a ria b e l M e n g hub v a ria b e l M e rum us k a n hipo te sis M e la k sa n a k a n pe n e lit ia n Se sua i dg n j e n is Se sua i dg n j e n is Se sua i dg n j e n is
1. Al-Qur an Hadits V V V V V V V V V V V V V
2. Fikih V V V V V V V V V V V V V
3. Akidah Akhlak V V V V V V V V V V V V V
4. Sejarah Kebudayaan Islam V V V V V V V V V V V V V
5. Bahasa Arab V V V V V V V V V V V V V
6. PKn V V V V V V V V V V V V V
7. Bahasa Indonesia V V V V V V V V V V V V V
8. Bahasa Inggris V V V V V V V V V V V V V
9. Matematika V V V V V V V V V V V V V
10. IPA V V V V V V V V V V V V V
11. IPS V V V V V V V V V V V V V
12. Seni Budaya V V V V V V V V V V V V V
13. Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan V V V V V V V V V V V V V
14. TIK V V V V V V V V V V V V V Mulok
15. Bahasa Sunda V V V V V V V V V V V V V
16. PLH V V V V V V V V V V V V V Pengembang diri
• BK V V V V V V V V V V V V V
8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian
dari semua mata pelajaran dan dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal. MTs
Al-Hamdaniyah Bojonggede mengembangkan pendidikan berbasis keunggulan
lokal dan global yaitu pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan
kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi
informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain ke dalam kurikulum sekolah yang
akhirnya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik yang dapat
dimanfaatkan untuk persaingan global.
Kurikulum keunggulan berbasis lokal yang dikembangkan di MTs
Al-Hamdaniyah Bojonggede berupa hafalan Al Qur an. Sistem pembinaan setoran dan
evaluasi berupa munaqosyah pada setiap akhir semester dan bersertifikat bagi
yang lulus munaqosyah. Materi hafalan dan munaqosyah dijelaskan pada tabel di
bawah ini.
Kelas Materi Hafalan Indikator Penilaian
VII Juzz Ama 1. Kelancaran hafalan
2. Tajwid 3. Makhroj
VIII Surat Yaasin
IX Surat Al Waqi ah
Kurikulum keunggulan berbasis global yang dikembangkan MTs
Al-Hamdaniyah Bojonggede adalah kemampuan berbahasa Inggris/Arab dan
penguasaan Teknologi Informasi. Bentuk pembinaan keunggulan berbasis global
berupa:
1. Kegiatan instalasi dan trouble shuting komputer.
2. Internet
9. Pendidikan Berkarakter
Pada prinsipnya, pengembangan pendidikan karakter bangsa tidak
dimasukkan sebagai pokok bahasan tetapi terintegrasi ke dalam mata pelajaran,
pengembangan diri dan budaya sekolah. Guru dan sekolah perlu mengintegrasikan
nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter bangsa ke dalam KTSP,
silabus dan RPP yang sudah ada.
Adapun nilai-nilai pendidikan karakter yang akan diintegrasikan dalam Mata
Pelajaran mengacu atau berpedoman pada Panduan Pendidikan yang dikeluarkan