• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN KIMIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN KIMIA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

277

KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DAN MOTIVASI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN KIMIA SISWA SMK KELAS X

Erik Santoso *1, Nurisa Ainulhaq2

1Program Studi Pendidikan matematika, Universitas Majalengka

2Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Bina Bangsa

Corresponding Author*: Erik Santoso,

Program Studi Pendidikan Matematika, Universitas Majalengka,

Jl. K.H Abdul Halim No. 103, Majalengka, Indonesia.

Email: eriksantoso@unma.ac.id

Informasi Artikel:

Diterima : 09 November 2022 Direvisi : 09 Desember 2022 Diterima : 27 Desember 2022

How to Cite:

Santoso, E., & Ainulhaq, N. (20213. Kemandirian Belajar Siswa dan Motivasi Belajar dalam Pembelajaran Matematika dan Kimia Siswa SMK Kelas X. Jurnal Theorems (The Original Reasearch of Mathematics, 7(2), 277-285

ABSTRAK

Salah satu aspek yang penting dalam mencapai prestasi belajar siswa yang ideal adalah kemandirian dan motivasi belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara kemandirian belajar siswa dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika dan kimia dan dampaknya pada prestasi belajar siswa. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelatif. Teknik ini bertujuan untuk melihat hubungan keduanya sehingga didapat analisis data yang menyeluruh dari keduanya. Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolah yang berada di Jawa Barat yaitu SMK Galuh Rahayu Sindangkasih dan SMK Mandalahyu Bekasi. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan November tahun 2022. Angket diberikan pada siswa kelas X sebanyak 30 orang per sekolah sedangkan prestasi belajar didapat dari rata-rata nilai yang didapatkan siswa yang bersumber dari data pengolahan nilai dari guru.Hasil pengolahan dan analisis data disimpulkan bahwa kemandirian dan motivasi belajar memiliki korelasi dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika dan kimia

Kata kunci: kemandirian belajar, motivasi belajar, prestasi belajar ABSTRACT

One aspect that is important in achieving ideal student learning achievement is independence and motivation to learn. The purpose of this study was to see the relationship between student learning independence and student motivation in mathematics and chemistry and its impact on student achievement. This research method uses a quantitative approach with correlative techniques. This technique aims to see the relationship between the two so that a thorough data analysis is obtained from both. This research was conducted in two schools in West Java, namely Galuh Rahayu Sindangkasih Vocational School and Mandalahyu Bekasi Vocational School. This research was conducted during November 2022. The questionnaire was administered to 30 class X students per school while learning achievement was obtained from the average grades obtained by students which were sourced from value processing data from the teacher. The results of data processing and analysis concluded that independence and motivation to learn has a correlation with student achievement in mathematics and chemistry Keywords: learning independence, learning motivation, learning achievement

PENDAHULUAN

Pendidikan pada hakekatnya bertujuan untuk merubah sikap dan perilaku manusia ke arah yang lebih baik (Egorychev et al., 2017; Guerra et al., 2015; Putra, 2019). Bahkan beberapa pendapat ahli

(2)

278

bahwa pendidikan memiliki tujuan memanusiakan manusia (Warsito & Widodo, 2018). Matematika merupakan mata pelajaran wajib yang diberikan pada setiap jenjang pendidikan mulai dari tingkatan dasar sampai dengan atas. Matematika menjadi penting keberadaannya dikarenakan menjadi pondasi dasar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Calleja, 2016; Everingham et al., 2017;

Jurdak, 2016). Beberapa pengembangan teknologi merupakan hasil dari pengembangan matematika itu sendiri. Tidak kalah penting dengan mata pelajaran matematika salah satu mata pelajaran yang diberikan di Sekolah Menengah Atas adalah mata pelajaran kimia. Kimia merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempelajari tentang materi yang meliputi struktur, susunan, sifat, dan perubahan materi serta energi yang menyertainya Pembelajaran kimia di SMA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan dalam memahami konsep, prinsip, hukum, dan teori kimia serta keterkaitannya dan penerapannya untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan teknologi.

Beberapa hal yang penting dipahami bahwa baik matematika maupun kimia merupakan mata pelajaran yang tergabung pada kelompok sains di mana siswa harus mampu mengaplikasikan konsep yang diketahui dalam memecahkan soal yang dihadapi oleh siswa. Selain itu, kemampuan berpikir sistematis siswa dituntut dalam memecahkan soal yang berkaitan dengan keduanya.

Beberapa faktor yang saling mempengaruhi di antaranya adalah kemandirian belajar dan motivasi belajar siswa. Kemandirian belajar merupakan sikap tanggung jawab yang ada pada diri siswa dalam belajar di kelas maupun di luar kelas (Jumaisyaroh et al., 2015; Musthofa Ulinnuha et al., 2017; Sariningsih & Kadarisma, 2016). Siswa yang memiliki kemandirian yang baik maka siswa tersebut akan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru serta berinisiatif untuk mencari sumber belajar yang lain di luar sumber belajar yang sudah dimilikinya. Kemandirian belajar juga dapat dimaknai sebagai sikap siswa yang berusaha untuk menjadi yang terbaik di dalam kelas sehingga adanya dorongan untuk berprestasi dalam pembelajaran di kelas.

Dorongan tersebut bisa terjadi karena adanya dari dalam diri sendiri yaitu kepingan kuat untuk mencapai prestasi yang diinginkan serta dorongan tersebut karena adanya lingkungan yang baik sehingga tercipta suasana pembelajaran yang baik. Dorongan tersebut dikenal dengan motivasi belajar siswa. Motivasi belajar merupakan bagian terpenting dari keberhasilan siswa dalam belajar selain dari kemandirian belajar yang kuat (Cleopatra, 2015; Dewi et al., 2020; Yani Fitriyani, Irfan Fauzi, 2020).

Motivasi belajar yang tinggi akan memperkuat dorongan siswa untuk dapat belajar lebih baik sehingga menghasilkan prestasi yang maksimal.

Kemandirian belajar maupun motivasi belajar perlu menjadi perhatian guru terutama guru matematika dan kimia. Kita bisa membayangkan dua komponen ini tidak hadir maka semangat belajar siswa tidak akan tampak bahkan cenderung siswa akan acuh terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas.

(3)

279

Perlu menjadi perhatian dua komponen tersebut agar semangat siswa lebih terlihat dalam belajar di kelas. Menjadi sorotan ketika dua komponen tersebut harus hadir pada siswa yang berada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Perlu menjadi perhatian dikarenakan orientasi siswa pada tingkatan ini adalah bagaimana setelah lulus dapat diterima di dunia kerja, padahal dua komponen tersebut merupakan salah satu kunci sukses dan bekal setelah mereka lulus pada satuan pendidikan tersebut.

Siswa pada tingkatan SMK cenderung acuh pada mata pelajaran di luar kompetensi keahliannya.

Perlu adanya penguatan bagi guru yang mengajar mata pelajaran matematika dan kimia pada jenjang SMK agar mampu meningkatkan kemandirian dan motivasi belajar di dalam kelas. Hal ini didasarkan pada penelitian-penelitian yang dilaporkan oleh (Egok, 2016; Fajriah et al., 2019; Lomu & Widodo, 2018) yang menunjukkan bahwa kemandirian dan motivasi belajar merupakan salah satu penunjang prestasi belajar siswa. Berdasarkan uraian tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara kemandirian belajar siswa dengan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika dan kimia serta dampaknya pada prestasi belajar siswa. Melalui penelitian ini didapatkan bahwa matematika dan kimia yang merupakan bagian dari eksak harus saling melengkapi, selain itu bahwa baik matematika dan kimia menjadi pondasi dalam perkembangan teknologi.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik korelatif. Teknik ini bertujuan untuk melihat hubungan keduanya sehingga didapat analisis data yang menyeluruh dari keduanya. Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolah yang berada di Jawa Barat yaitu SMK Galuh Rahayu Sindangkasih dan SMK Mandalahyu Bekasi. Dua sekolah dipilih sebagai penelitian agar mendapatkan data yang menyeluruh terhadap hasil penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan November tahun 2022. Angket diberikan pada siswa kelas X sebanyak 30 orang per sekolah dan diambil menggunakan random sampling sedangkan prestasi belajar didapat dari rata-rata nilai yang didapatkan siswa yang bersumber dari data pengolahan nilai dari guru. Instrumen yang digunakan adalah angket kemandirian belajar dan motivasi belajar siswa serta data prestasi belajar siswa yang didapatkan dari guru di sekolah tersebut. Analisis data dilakukan dengan analisis statistik parametrik yaitu uji korelasi pearson jika data berdistribusi normal dan analisis non paramterik jika data tidak berdistribusi normal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

a) Deskripsi Data Kemandirian Belajar, Motivasi Belajar Serta Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika dan Kimia

(4)

280

Data yang terkumpul dari dua sekolah kemudian dilakukan analisis secara deskriptif dengan melihat nilai rata-rata, nilai maksimum dan minimum serta standar deviasi untuk semua variabel terdapat pada tabel 1.

Tabel 1 Statistika Deskriptif Semua Variabel

Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kemandirian_Matematika 50.00 70.00 63.3333 6.48808 Motivasi_Matematika 48.00 72.00 62.9333 6.36359 Prestasi_Matematika 60.00 84.00 72.5333 7.68920 Kemandirian_Kimia 46.00 74.00 65.2000 9.12767

Motivasi_Kimia 46.00 72.00 62.6667 8.93362

Prestasi_Kimia 54.00 86.00 73.7333 8.81125

Berdasarkan tabel 1 terlihat bahwa skor rata-rata kemandirian belajar matematika sebesar 53,33 lebih rendah dibandingkan dengan skor kemandirian belajar kimia yaitu 65,2. Sedangkan skor motivasi belajar matematika lebih tinggi dibandingkan dengan skor motivasi belajar pada mata pelajaran kimia. Untuk prestasi belajar prestasi belajar kimia lebih tinggi dibandingkan dengan prestasi belajar matematika. Data ini menunjukkan bahwa prestasi belajar kimia lebih tinggi dibandingkan dengan prestasi belajar kimia. Berdasarkan data tersebut maka perlu dilakukan upaya bagaimana prestasi belajar matematika lebih meningkat.

b) Kemandirian Belajar dan Motivasi Belajar Siswa Serta Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Matematika

Fokus pertama dalam penelitian ini adalah apakah terdapat hubungan antara kemandirian belajar dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Untuk menganalisis hubungan antara variabel bebas dan terikat maka dilakukan terlebih dahulu analisis uji normalitas data sehingga terlihat sebaran datanya apakah berdistribusi normal atau tidak. Hasil dari uji normalitas data pada tabel 2:

Tabel 2 Uji Normalitas Data Kemandirian, Motivasi dan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Matematika

Shapiro-Wilk Statistic df Sig.

Kemandirian_Matematika .888 15 .062

Motivasi_Matematika .938 15 .361

Prestasi_Matematika .940 15 .387

(5)

281

Berdasarkan data pada Tabel 2 memperlihatkan bahwa semua variabel memiliki data yang berdistribusi normal. Oleh karena semua data berdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji paramterik yaitu uji korelasi product momen. Hasil dari analisis terdapat pada Tabel 3:

Tabel 3 Uji Hipotesis Kemandirian, Motivasi dan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Matematika No Variabel Yang Diuji Nilai Signifikansi Koefisien Korelasi Kesimpulan

1 Kemandirian dengan Prestasi Belajar

0,002 0,741 Terdapat

Hubungan 2 Motivasi dengan

Prestasi Belajar

0,005 0,684 Terdapat

Hubungan

Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa nilai signifikansi baik pengujian 1 dan 2 nilai signifikansi < 0,05 dengan demikian bahwa dapat disimpulkan terdapat hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar matematika dan terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar matematika.

c) Kemandirian Belajar dan Motivasi Belajar Siswa Serta Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Kimia

Sama halnya dengan pengujian pertama maka pengujian kedua dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kemandirian belajar dan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran kimia. Untuk menganalisis hubungan antara variabel bebas dan terikat maka dilakukan terlebih dahulu analisis uji normalitas data sehingga terlihat sebaran datanya apakah berdistribusi normal atau tidak. Hasil dari uji normalitas data terdapat pada Tabel 5:

Tabel 5 Uji Normalitas Data Kemandirian, Motivasi dan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Kimia Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

Kemandirian_Kimia .816 15 .006

Motivasi_Kimia .869 15 .033

Prestasi_Kimia .928 15 .258

Berdasarkan data tersebut bahwa nilai signifikansi kemandirian dan motivasi < 0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk kedua kelompok tersebut tidak berdistribusi normal. Karena prasyarat yang tidak terpenuhi maka uji yang digunakan adalah uji non paramterik yaitu uji korelasi Spearman. Hasil dari ujinya terdapat pada Tabel 6:

Tabel 6 Uji Hipotesis Kemandirian, Motivasi dan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Kimia No Variabel Yang Diuji Nilai Signifikansi Koefisien Korelasi Kesimpulan

1 Kemandirian dengan Prestasi Belajar

0,000 0,921 Terdapat

Hubungan 2 Motivasi dengan

Prestasi Belajar

0,000 0,858 Terdapat

Hubungan

(6)

282

Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa nilai signifikansi baik pengujian 1 dan 2 nilai signifikansi < 0,05 dengan demikian bahwa dapat disimpulkan terdapat hubungan antara kemandirian belajar dengan prestasi belajar matematika dan terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar kimia.

d) Korelasi Antara Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Matematika dengan Mata Pelajaran Kimia Analisis terakhir adalah dengan melakukan analisis korelasi antara prestasi belajar matematika dengan kimia. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara keduanya.

Hasilnya terdapat pada Tabel 7:

Tabel 7 Analisis Korelasi Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Matematika dengan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran Kimia

Nilai Signifikansi Koefisien Korelasi Kesimpulan

0,033 0,550 Terdapat

Hubungan

Berdasarkan hasil tersebut bahwa terlihat adanya hubungan yang signifikan antara prestasi belajar matematika dengan kimia. Ini menunjukkan bahwa anak yang berprestasi pada mata pelajaran matematika cenderung memiliki prestasi yang baik pula di mata pelajaran kimia.

Berdasarkan hasil yang telah dicapai bahwa hasilnya menunjukkan kemandirian belajar dan motivasi belajar memiliki korelasi dengan prestasi belajar baik di dalam mata pelajaran matematika maupun mata pelajaran kimia. Kemandirian belajar pada dasarnya kemampuan siswa untuk dapat mengorganisasi apa yang harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab, sebagai contoh jika siswa diberikan tugas mengenai proyek oleh guru maka dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab siswa tersebut menyelesaikannya dan berusaha untuk menyelesaikannya secara mandiri (Lubis

& Ikhsan, 2015; Murti et al., 2019) . Perlu adanya penguatan baik secara verbal maupun non verbal bagi guru ketika melaksanakan pembelajaran agar kemandirian belajar siswa dapat tersebut ditingkatkan.

Motivasi belajar siswa juga tidak kalah penting dalam hal memberikan dukungan pada prestasi belajar siswa. Motivasi berkaitan dengan dorongan yang ada pada diri siswa untuk belajar lebih baik sehingga mendapatkan hasil yang maksimal (Ahmad, 2021; Gopalan et al., 2017; Sahronih et al., 2020; Susilawati & Supriyatno, 2020). Perlu kiranya guru dalam hal ini mendorong motivasi belajar siswa dengan cara memberikan iklim pembelajaran yang baik sehingga siswa terdorong motivasinya untuk belajar dengan lebih baik. Motivasi eksternal cenderung lebih bisa dipengaruhi yaitu dengan menyiapkan skema pembelajaran yang bisa memfasilitasi siswa untuk lebih semangat belajar lagi baik melalui kegiatan diskusi atau tanya jawab. Menciptakan lingkungan belajar menjadi penting agar setiap siswa memiliki peran dalam proses pembelajarannya dan tidak terkesan pembelajaran didominasi oleh siswa yang memiliki kemampuan tinggi. Hasil ini diperkuat dengan penelitian yang

(7)

283

dilaporkan oleh (Fajriah et al., 2019; Lomu & Widodo, 2018) bahwa kemandirian dan motivasi memberikan kontribusi terhadap pencapaian prestasi belajar siswa.

KESIMPULAN

Hasil pengolahan dan analisis data disimpulkan bahwa kemandirian dan motivasi belajar memiliki korelasi dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika dan kimia. Hasil lain menunjukan bahwa terdapat korelasi prestasi belajar pada mata pelajaran matematika dengan mata pelajaran kimia.

SARAN

Melalui penelitian ini diharapkan guru agar mampu menciptakan lingkungan pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dalam belajar matematika sehingga mampu meningkatkan prestasi belajarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, M. (2021). Optimization of Learning Effectiveness through the Learning Environment and Learning Motivation for Students. AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan, 13(3), 1546–1555.

https://doi.org/10.35445/alishlah.v13i3.617

Calleja, J. (2016). Teaching mathematics through inquiry: A continuing professional development programme design. Educational Designer, 3(9), 1–29.

Cleopatra, M. (2015). Pengaruh Gaya Hidup dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 5(2), 168–181.

https://doi.org/10.30998/formatif.v5i2.336

Dewi, K. O. R., Murda, I. N., & Astawan, I. G. (2020). Hubungan Pola Asuh Orang Tua dan Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar PPKN Siswa. 8, 50–60.

Egok, A. S. (2016). Kemampuan Berpikir Kritis Dan Kemandirian Belajar Dengan Hasil Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan Dasar, 7(2), 186. https://doi.org/10.21009/JPD.072.01

Egorychev, A., Mardakhaev, L., & Ahtyan, A. (2017). Education in globalizing world: basic institution determining development of world civilization. Economic and Social Development:

Book of Proceedings, 777–784.

Everingham, Y. L., Gyuris, E., & Connolly, S. R. (2017). Enhancing student engagement to positively impact mathematics anxiety, confidence and achievement for interdisciplinary science subjects.

International Journal of Mathematical Education in Science and Technology, 48(8), 1153–1165.

Fajriah, L., Nugraha, Y., Akbar, P., & Bernard, M. (2019). Pengaruh Kemandirian Belajar Siswa SMP Terhadap Kemampuan Penalaran Matematis. Journal on Education, 1(2), 288–296.

(8)

284 https://doi.org/10.31331/medivesveteran.v3i1.646

Gopalan, V., Bakar, J. A. A., Zulkifli, A. N., Alwi, A., & Mat, R. C. (2017). A review of the motivation theories in learning. AIP Conference Proceedings, 1891(October 2017).

https://doi.org/10.1063/1.5005376

Guerra, R. C. C., Smith, K. A., McKenna, A. F., Swan, C., Korte, R., Jordan, S., Lande, M., &

Macneal, R. (2015). Innovation corps for learning: Evidence-based entrepreneurshipTM to improve (STEM) education. Proceedings - Frontiers in Education Conference, FIE, 2015- Febru(February). https://doi.org/10.1109/FIE.2014.7044484

Jumaisyaroh, T., Napitupulu, E. E., & Hasratuddin, H. (2015). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Dan Kemandirian Belajar Siswa Smp Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah.

Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 5(2), 157.

https://doi.org/10.15294/kreano.v5i2.3325

Jurdak, M. (2016). Learning and teaching real world problem solving in school mathematics: A multiple-perspective framework for crossing the boundary. Learning and Teaching Real World Problem Solving in School Mathematics: A Multiple-Perspective Framework for Crossing the Boundary, 1–199. https://doi.org/10.1007/978-3-319-08204-2

Lomu, L., & Widodo, S. A. (2018). Pengaruh Motivasi Belajar Dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika

Etnomatnesia, 0(0), 745–751.

http://www.jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/etnomatnesia/article/view/2412

Lubis, I. R., & Ikhsan, J. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Kimia Berbasis Android Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Prestasi Kognitif Peserta Didik Sma. Jurnal Inovasi Pendidikan IPA, 1(2), 191. https://doi.org/10.21831/jipi.v1i2.7504

Murti, E. D., Nasir, N., & Negara, H. S. (2019). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis : Dampak Model Pembelajaran SAVI ditinjau dari Kemandirian Belajar Matematis.

Desimal: Jurnal Matematika, 2(2), 119–129. https://doi.org/10.24042/djm.v2i2.4072

Musthofa Ulinnuha, M., Suswanto, H., & Nyoto, A. (2017). Kontribusi Kemandirian Belajar, Fasilitas Belajar, dan Prestasi Belajar Kompetensi Keahlian terhadap Kinerja PKL Siswa SMK Kompetensi Keahlian Multimedia di Kota Malang. Jurnal Pendidikan, 2(11), 1550–1560.

Putra, M. A. H. (2019). Building Character Education Through The Civilization Nations Children.

The Kalimantan Social Studies Journal, 1(1), 12. https://doi.org/10.20527/kss.v1i1.1252

Sahronih, S., Purwanto, A., & Sumantri, M. (2020). The effect of use interactive learning media environment-based and learning motivation on science learning outcomes. International Journal for Educational and Vocational Studies (IJEVS), 2(3), 1–5.

Sariningsih, R., & Kadarisma, G. (2016). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Dan

(9)

285

Kemandirian Belajar Siswa Smp Melalui Pendekatan Saintifik Berbasis Etnomatematika. P2M STKIP Siliwangi, 3(1), 53. https://doi.org/10.22460/p2m.v3i1p53-56.478

Susilawati, S., & Supriyatno, T. (2020). Online learning through WhatsApp group in improving learning motivation in the era and post pandemic COVID-19. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 5(6), 852–859.

Warsito, R., & Widodo, S. T. (2018). Implementasi Nilai-Nilai Luhur Ajaran Ki Hajar Dewantara Dalam Perkuliahan Pendidikan Pancasila Untuk Mengembangkan Karakter Mahasiswa. PKn Progresif: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Kewarganegaraan, 13(1), 1.

https://doi.org/10.20961/pknp.v13i1.22448

Yani Fitriyani, Irfan Fauzi, M. Z. S. (2020). Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Pembelajaran Daring Selama Pandemik Covid-19. Jurnal Kependidikan, 6(2), 165–175.

Referensi

Dokumen terkait

Performa solusi yang dihasilkan Algoritme Genetika pada optimasi komposisi pupuk tanaman jagung dapat diukur dengan pengujian yang telah dilakukan, yaitu

Cara termudah untuk memilih context adalah dengan memilih secara acak dari seluruh anchor yang ada dalam sebuah level yang akan dibangkitkan.. Chunk Selection terdiri

Outsourcing agar para pekerja Outsourcing dapat bekerja sesuai Undang- Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan agar hak-hak dan kesejahteraan Pekerja

Puji syukur kepada Tuhan yang penuh berkat dan rahmat atas perkenanNya serta dukungan dari pimpinan Universitas Kristen Indonesia Seminar Nasional dan call for paper

Perusahaan akan mendapatkan keuntungan berupa Level inventory akan cenderung lebih tinggi akan membuat kinerja pompa lebih fleksibel, hal ini dikarenakan jika dengan menggunakan

Dari Tabel 11 menunjukkan bahwa status hutan lindung dikelola oleh pemerintah kabupaten, sedangkan kawasan konservasi dikelola oleh pemerintah provinsi. Kawasan hutan

Pengukuran putaran turbin dan beban kerja maksimal berdasarkan variasi kecepatan aliran sungai. Pengukuran beban kerja maksimal untuk mengetahui beban maksimal yang mampu

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji partisipasi Masyarakat Pesisir Desa Gegunung Wetan dalam Program SPBM dari aspek tahapan partisipasi, dan menganalisis faktor ±