• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi ditinjau dari jenis kelamin, topik penelitian dan lama waktu bimbingan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi ditinjau dari jenis kelamin, topik penelitian dan lama waktu bimbingan."

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SIKAP MAHASISWA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BIMBINGAN SKRIPSI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN, TOPIK

PENELITIAN, DAN LAMA WAKTU BIMBINGAN

Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Lyan Ardiyana Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada perbedaan sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi ditinjau dari jenis kelamin mahasiswa; (2) ada perbedaan sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi ditinjau dari topik penelitian; (3) ada perbedaan sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi ditinjau dari lama waktu bimbinga n.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2008. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi yang sedang menyusun skripsi pada semester genap 2008. Jumlah populasi penelitian ini adalah 128 mahasiswa. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Analysis of Varians (ANOVA).

(2)

THE ANALYSIS OF STUDENT’S BEHAVIOUR TOWARDS THE QUALITY OF MINITHESIS CONSULTATION PERCEIVED FROM SEX, TOPIC

RESEARCH AND DURATION OF CONSULTATION

A Case study on Students of Economy and Accounting Department, Faculty of Education Sanata Dharma University Yogyakarta

Lyan Ardiyana Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

The aims of this research are to know whether: there is any difference of student’s behaviour towards: (1) the quality of minithesis consultation perceived from sex ; (2) the quality of minithesis consultation perceived from topic of the research; (3) the quality of minithesis consultation perceived from the duration of consultation.

The research was done in May 2008. The populations of this research were 128 students of Economy and Accounting Department who were writing minithesis in even semester 2008. The technique of data analysis was Analysis of Varians (ANOVA).

(3)

PELAYANAN BIMBINGAN SKRIPSI DITINJAU DARI JENIS

KELAMIN, TOPIK PENELITIAN DAN LAMA WAKTU

BIMBINGAN

Studi Kasus Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan

Universitas Sanata Dharma

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh : LYAN ARDIYANA

01 1334 134

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

“Hidup adalah perj uangan j angan pernah menyerah sedet ikpun kecuali maut menj emput lebih dulu”

“J ika sukses memerlukan j alan maka buat lah j alan it u meskipun penuh rint angan dan t ant angan yang akan menj adi warna dalam hidup ini”

(7)

...Tak satupun makhluk Tuhan yang dapat menjadi sempurna sebab hidup

merupakan sebuah pilihan jika satu jalan terpilih maka jalan lain akan diberikan,

jadilah orang yang menghargai, maka orang-orang akan menghargaimu ...

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

- Allah SWT yang selalu memberi petunjuk

kepadaku

- Yesus K ristus, teman sejatiku

- Kedua Orang Tuaku

- K akakku, adik-adikku

- Suamiku dan kedua anakku yang sangat

kusayangi dan menyayangiku

- Almamaterku U niversitas Sanata Dharma

(8)

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 2 Agustus 2008 Penulis,

(9)

ANALISIS SIKAP MAHASISWA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BIMBINGAN SKRIPSI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN, TOPIK

PENELITIAN, DAN LAMA WAKTU BIMBINGAN

Studi Kasus Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Lyan Ardiyana Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: (1) ada perbedaan sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi ditinjau dari jenis kelamin mahasiswa; (2) ada perbedaan sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi ditinjau dari topik penelitian; (3) ada perbedaan sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi ditinjau dari lama waktu bimbinga n.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2008. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi yang sedang menyusun skripsi pada semester genap 2008. Jumlah populasi penelitian ini adalah 128 mahasiswa. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji Analysis of Varians (ANOVA).

(10)

THE ANALYSIS OF STUDENT’S BEHAVIOUR TOWARDS THE QUALITY OF MINITHESIS CONSULTATION PERCEIVED FROM SEX, TOPIC

RESEARCH AND DURATION OF CONSULTATION

A Case study on Students of Economy and Accounting Department, Faculty of Education Sanata Dharma University Yogyakarta

Lyan Ardiyana Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

The aims of this research are to know whether: there is any difference of student’s behaviour towards: (1) the quality of minithesis consultation perceived from sex ; (2) the quality of minithesis consultation perceived from topic of the research; (3) the quality of minithesis consultation perceived from the duration of consultation.

The research was done in May 2008. The populations of this research were 128 students of Economy and Accounting Department who were writing minithesis in even semester 2008. The technique of data analysis was Analysis of Varians (ANOVA).

(11)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : LYAN ARDIYANA

Nomor Mahasiswa : 01 1334 134

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

ANALISIS SIKAP MAHASISWA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BIMBINGAN SKRIPSI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN, TOPIK PENELITIAN DAN LAMA WAKTU BIMBINGAN

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 25 September 2008

Yang menyatakan

(12)

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “ANALISIS SIKAP MAHASISWA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BIMBINGAN SKRIPSI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN, TOPIK PENELITIAN DAN LAMA WAKTU BIMBINGAN”

Dalam Penyusunan skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, semangat, dan doa yang sangat mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakartra.

2. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas sanata Dharma Yogyakarta.

4. Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah menyediakan waktunya, memberikan saran, masukan, dan pengarahan-pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai.

(13)

ARTI SU N TI KASARI yang tercinta, dan suamiku TRI BU D I SAN TOSO yang tidak pernah lelah memberikan doa, kasih sayang, doa restu, perhatian, dukungan baik moril maupun materiil, serta hal menyakitkan kepada penulis.

7. Teruntuk kedua anakku, PRADIPTA WIRADANA dan ARIO TIRTANGGONO yang telah memberikan semangat yang begitu dahsyat selama aku sekolah dan kuliah sampai selesai. Terima kasih atas kepercayaan kalian selama ini.

8. Teman-temanku yang telah membantu aku dan seperjuanganku : Dwi ‘Duwek’, Joko ’Jekek’, Yuni ‘Junet’, Andri, Simon, Hotma ’Hota’, Anton ‘Burket’, Ria ‘Paijem’, Koco, Johanes, Sunu ‘Paijo’ dan para tetangga RT 10 Pogung Dalangan (bapak-bapak, ibu-ibu... kula sampun lulus)

9. Mahasiswa angkatan 2004 dan 2005 terima kasih karena telah bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner. Terutama untuk Putri ’02 dan adek-adek kelas terima kasih atas bantuannya untuk membantu menyebar kuesioner.

10. Aloysius Kristanto Trio Saputro, jangan pernah lelah untuk menggapai apa yang kamu impikan.

(14)

sempurna, oleh karena itu berbagai saran, kritik dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan.

Yogyakarta, 2 Agustus 2008 Penulis

(15)

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

PERNYATAAN KEASLIAAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN TEORITIK A. Kualitas Pelayanan ………. 6

(16)

B. Skripsi ………. 8

1. Pengertian dan Ciri-ciri Skripsi ………. 9

2. Tujuan Penulisan Skripsi ……….. 9

C. Sikap ... 10

1. Sikap Manusia ... 10

2. Pengertian Sikap ... 11

3. Objek dan Karakteristik Sikap... 12

4. Ciri-ciri Sikap ... 13

5. Struktur Sikap ... 13

6. Pembentukan Sikap ... 16

7. Pengukuran Sikap ... 18

8. Fungsi Sikap ... 19

D. Jenis Kelamin ... 20

E. Topik Penelitian ... 21

F. Lama Waktu Bimbingan ... 21

1. Pengertian Waktu Bimbingan ... 21

2. Pengertian Bimbingan ... 22

3. Tujuan Bimbingan ... 23

4. Metode Pelayanan Bimbingan ... 24

5. Hambatan-hambatan Dalam Bimbingan ... 25

G. Kerangka Teoritik ... 26

(17)

A. Jenis Penelitian ... 29

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 29

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 30

D. Populasi Penelitian ... 30

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 31

F. Teknik Pengumpulan Data ... 35

G. Teknik Pengujian Instrumen ... 36

H. Teknik Analisis Data ... 40

BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah USD ... 44

B. Visi dan Misi USD dan Tujuan Pendidikan USD ... 46

C. Nama- nama Rektor Sanata Dharma ... 47

D. Struktur Organisasi ... 48

E. Jurusan dan Program Studi ... 51

F. Sejarah Program Studi Pendidikan Akuntansi ... 52

G. Deskripsi Program Studi ... 54

H. Sumber Daya Manusia ... 54

I. Sarana dan Prasarana ... 55

J. Kemahasiswaan ... 56

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 57

(18)

D. Pembahasan ... 69

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 76

B. Keterbatasan Penelitian ... 76

C. Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 79

(19)
(20)

Tabel 3.1 Operasionalisasi Indikator Variabel ………. 32

Tabel 3.2 Lima Alternatif Skor Jawaban Pernyataan ……….. 33

Tabel 3.4 Reliabilitas Sikap Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Bimbingan Skripsi ………. 40

Tabel 3.3 Pengujian Validitas Sikap Mahasiswa terhadap Kualitas Pelayanan Bimbingan Skripsi ……….. 38

Tabel 4.2 Jurusan dan Program Studi USD ……….. 48

Tabel 5.1 Deskripsi Mahasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin ………... 57

Tabel 5.2 Deskripsi Mahasiswa Berdasarkan Topik Penelitian .……….. 58

Tabel 5.3 Deskripsi Mahasiswa Berdasarkan Lama Waktu Bimbingan ……….. 58

Tabel 5.4 Deskripsi Sikap Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Bimbingan Skripsi ……… 59

Tabel 5.5 Hasil Pengujian Normalitas Data Sikap Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Bimbingan Skripsi Ditinjau dari Jenis Kelamin ……… 60

Tabel 5.6 Hasil Pengujian Normalitas Data Sikap Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Bimbingan Skripsi Ditinjau dari Topik Penelitian ……… 61

Tabel 5.7 Hasil Pengujian Normalitas Data Sikap Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Bimbingan Skripsi Ditinjau dari Lama Waktu Bimbingan …… 62

(21)

Pelayanan Bimbingan Skripsi Ditinjau dari Topik Penelitian ……… 64 Tabel 5.10 Hasil Pengujian Homogenitas Data Sikap Mahasiswa Terhadap Kualitas

Pelayanan Bimbingan Skripsi Ditinjau dari Lama Waktu bimbingan ……. 65 Tabel 5.11 Hasil Pengujian Hipotesis Sikap Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan

Bimbingan Skripsi Ditinjau Dari Jenis Kelamin ………. 66 Tabel 5.12 Hasil Pengujian Hipotesis Sikap Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan

Bimbingan Skripsi Ditinjau Dari Topik Penelitian ……….. 67 Tabel 5.13 Hasil Pengujian Hipotesis Sikap Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan

(22)
(23)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Belajar di perguruan tinggi program strata satu (S1) memerlukan waktu yang relatif lama, kurang lebih 4 tahun atau 8 semester. Beban studi (sistem kredit semester/SKS) yang harus ditempuh kurang lebih 150 SKS. Salah satu mata kuliah terakhir yang harus ditempuh mahasiswa program strata satu adalah skripsi atau biasa disebut sebagai tugas akhir yang wajib diambil oleh setiap mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk lulus dari program strata satu (S1). Beban SKS untuk mata kuliah skripsi adalah 6 SKS.

Setiap universitas/perguruan tinggi mempunyai kebijakan sendiri bagi mahasiswanya untuk dapat segera menyelesaikan tugas akhir. Di Universitas Sanata Dharma, memberi batas waktu bagi mahasiswa untuk menyelesaikan skripsinya adalah selama 18 bulan atau 3 semester dan dapat diperpanjang apabila tugas akhir belum selesai. Universitas menyediakan fasilitas berupa komputer dan menugaskan para dosen untuk memberikan bimbingan pada mahasiswa. Hal ini dimaksudkan agar setiap mahasiswa dapat menyelesaikan tugas akhirnya secara lebih cepat atau maksimal selama 3 semester yang disediakan.

(24)

pembimbing minimal satu orang. Bimbingan biasa dilaksanakan pada saat dosen mempunyai waktu yang cukup untuk dapat memberikan bimbingan kepada mahasiswa yang membutuhkannya. Dengan harapan, bimbingan yang diberikan dosen dapat mendorong mahasiswa segera menyelesaikan skripsi. Meskipun demikian, pada saat bimbingan tidak jarang ditemukan mereka mengalami kesulitan, baik dari pihak dosen maupun dari pihak mahasiswa sendiri.

Sering terlihat mahasiswa harus lama mengantri untuk sekedar minta bimbingan dengan dosen mereka. Terkadang para mahasiswa mengalami kesulitan menemui pembimbingnya. Setelah bimbinganpun tidak jarang tampak mahasiswa merasa kecewa dengan apa yang telah mereka peroleh. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh ketidak siapanmahasiswa terhadap apa yang hendak dikonsultasikan dengan pembimbing mereka dan dosen beranggapan bahwa mahasiswa perlu belajar atau memperbaiki kembali. Kejadian ini membuat banyak dosen dan mahasiswa merasa lelah. Akhirnya, bimbingan tertunda-tunda sampai mahasiswa benar-benar siap. Akibatnya beberapa mahasiswa menjadi kurang bersemangat untuk melaksanakan bimbingan kembali.

(25)

ditentukan. Mahasiswa yang bersikap demikian adalah mahasiswa yang merasa diuntungkan dengan adanya bimbingan skripsi. Sementara itu, mahasiswa yang bersikap negatif tidak dapat menerima dengan adanya bimbingan yang diberikan dosen mereka dan merasa tidak puas dengan bimbingan skripsi, sehingga skripsi menjadi lebih lama selesai. Mahasiswa yang bersikap demikian akan cenderung menyelesaikan studi relatif lama.

Berdasarkan hal tersebut di atas peneliti bermaksud menyelidiki analisis sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi. Penelitian ini selanjutnya mengambil judul “ANALISIS SIKAP MAHASISWA TERHADAP KUALITAS PELAYANAN BIMBINGAN SKRIPSI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN, TOPIK PENELITIAN DAN LAMA WAKTU BIMBINGAN”. Penelitian mengarahkan studi kasus pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

B. BATASAN MASALAH

(26)

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Adakah perbedaan sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi ditinjau dari jenis kelamin ?

2. Adakah perbedaan sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi ditinjau dari topik penelitian ?

3. Adakah perbedaan sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi ditinjau dari lama waktu bimbingan ?

D. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi ditinjau dari jenis kelamin.

2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi ditinjau dari topik penelitian.

(27)

E. MANFAAT PENELITIAN

1.Pihak Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai informasi bagi peneliti selanjutnya serta dapat menambah perbendaharaan bacaan, khususnya dalam bidang pendidikan.

2. Pihak Program Studi

Penelitian ini bermanfaat sebagai gambaran konkrit mengenai sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi dosen akademik. 3. Penulis

(28)

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. KUALITAS PELAYANAN 1. Pengertian Kualitas Pelayanan

Menurut pandangan Tjiptono (1996:51) dalam bukunya Manajemen Jasa menyatakan bahwa sebenarnya tidak mudah mendefinisikan kualitas dengan tepat. Akan tetapi kualitas dapat dirinci. Dalam perspektif TQM (Total Quality Manajemen), kualitas dipandang secara luas, di mana tidak hanya

aspek hasil saja yang ditekankan, melainkan juga meliputi proses, lingkungan dan manusia. Hal ini jelas tampak dalam definisi yang dirumuskan Goetsh dan Davis (1994), yaitu bahwa kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Kualitas telah didefinisikan dalam berbagai istilah, misalnya kualitas sebagai excellence (Kitto, 1951; Pirsig 1974: 373) yaitu berarti keunggulan, yang kedua value yang berarti nilai (Abbot, 1955), conformance to specifications (Gilmore, 1974); Levitt, 1972, yang berarti sesuai dengan

spesifikasi, conformance to requirements (Crosby, 1979), fitness for use (Jursn, 1992), loss avoidance (Taguchi, 1989), dan meeting or exceeding consumers expectations yang berarti sesuai atau melebihi harapan pelanggan

(29)

improvement (Deming dalam Cortada, 1996:8) dan masih banyak lagi definisi-definisi lainnya yang dikemukakan oleh para pakar kualitas seperti performance to the standard expected by the customer, doing the right thing

right the first times always striving for improvment and always satisfying the

customer, a pragmatic system of continual improvement a way to successfully

organize man and machines (dalam Tjiptono dan Diana, 1995:3)

Berdasarkan definisi di atas, kualitas pelayanan adalah upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan. Menur ut Wyckof (dalam Lovelock, 1988), kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan (Tjiptono, 1996:59).

2. Pengukuran Kualitas pelayanan

Mengukur kualitas jasa berarti mengevaluasi/membandingkan kinerja suatu pelayanan dengan seperangkat standar yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Hingga kini pengukuran kualitas jasa belum sempurna dan masih dalam tahap pengembangan. Meskipun demikian, guna meningkatkan pemahama n kita, maka ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu :

a) Spesifikasi determinan kualitas jasa.

b) Perangkat standar kualitas yang bisa diukur (Tjiptono, 1996:97)

(30)

Zeithlam dan Bitner, 1996) menemukan bahwa sepuluh dimensi yang ada dapat dirangkum menjadi hanya lima dimensi pokok. Kelima dimensi pokok tersebut meliputi (Tjiptono, 1996:70):

1) Bukti langsung (tangibles), meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komumikasi.

2) Kaendalan (reliability), yakni kemampuan mamberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan.

3) Daya tanggap (responsiveness), yaitu keinginan para staf untuk membantu pela nggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.

4) Jaminan (assurance), mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf; bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.

5) Empaty, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan, kounikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan para pelanggan.

B. SKRIPSI

Berdasarkan pada buku Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Skripsi merupakan tugas akhir yang wajib diselesaikan oleh setiap mahasiswa untuk mencapai kelulusan program strata 1 (S-1). Adapun ruang lingkup skripsi yaitu (Buku Pedoman PRODI PAK, 2007: 85-86) :

1. Sebagai tugas akhir, skripsi harus mencerminkan pandangan menyeluruh mahasiswa mengenai bidang studinya yang meliputi pemahaman kaitan antara mata kuliah- mata kuliah program studinya serta relevamsi atau penerapannya dalam kehidupan nyata.

2. Isi skripsi, seperti tercermin dalam judulnya, harus merupakan suatu kajian terhadap permasalahan yang terkait dengan bidang disiplin ilmu mahasiswa yang bersangkutan.

(31)

Skripsi adalah sebuah karya ilmiah tertulis yang disusun oleh seorang mahasiswa program sarjana (strata satu) dari hasil- hasil penelitiannya atas dasar analisis data primer dan atau data sekunder (Djarwanto, 1999:1)

1. Ciri-ciri

Skripsi yang disusun mahasiswa program strata satu menurut Djarwanto mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a. Harus ada permasalahan;

b. Judul skripsi dipilih sendiri oleh mahasiswa atau ditentukan oleh pembimbing;

c. Didasarkan pada pengamatan lapangan (data primer) dan atau analisis data sekunder;

d. Harus ada ketertiban metodologi;

e. Mengungkapkan adanya kenyataan baru atau kenyataan khusus; f. Di bawah bimbingan berkala dan teratur oleh dosen pembimbing; g. Diperiksa dan dikembalikan berulang- ulang oleh dosen pembimbing; h. Harus cermat dalam tata tulis ilmiah;

i. Harus ada abstraknya (kurang lebih 600 kata); j. Diuji di depan panitia;

k. Dapat dipublikasikan;

l. Dan merupakan syarat untuk menyelesaikan studi sarjana atau program strata satu.

2. Tujuan Penulisan Skripsi

Tugas penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi sarjana tersebut mempunyai tujuan sebagai berikut. (Pedoman PRODI PAK, 2007:86):

1. Mahasiswa memiliki pengalaman belajar dalam merancang, melaksanakan , dan menyusun laporan penelitian ilmiah dengan paradigma dan prosedur penelitian yang tepat.

(32)

3. Mahasiswa dapat memberikan sumbangan pikiran, baik untuk mengembangkan ilmu pengetahuan maupun perumusan kebijakan dalam rangka pemecahan suatu masalah.

4. mahasiswa dapat membentuk sikap mental ilmuwan dan mengembangkan profesi dengan penuh tanggung jawab secara profesional

Skripsi merupakan karya mandiri atau penelitian mandiri dari mahasiswa, disusun dalam jangka waktu kurang lebih satu semester, di bawah bimbingan seorang dosen (dosen golongan III/c ke atas) dan dapat dibantu seorang pembantu pembimbing. Pembimbing di sini hanya sebagai fasilitator. Panitia penguji mengadakan penilaian dalam hal kemandirian dan cara mempertahankan. Mandiri di sini diartikan bahwa perencanaan, pelaksanaan, dan penulisan laporan penelitian ada pada diri seorang mahasiswa (Djarwanto, 1999:2)

C. SIKAP

1. Sikap Manusia

Sikap manusia merupakan suatu ungkapan pikiran/perasaan seseorang sebagai bentuk evaluasi atau reaksi emosional terhadap gejala tertentu. Menanggapi munculnya gejala dalam kehidupan masyarakat, seseorang dapat menunjukan sikapnya ke arah positif atau negatif, tergantung faktor- faktor yang membentuknya, baik yang berasal dari dalam diri manusia maupun faktor dari luar diri manusia.(Azwar, 1988:3)

(33)

objek-objek psikologi yang berupa simbol-simbol, kata-kata, slogan-slogan, orang, lembaga, ide dan sebagainya. Menurut La Pierre dalam (Azwar, 1995:3), sikap adalah suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang terkondisikan.

Sedangkan Ahli psikologi sosial menyatakan:

Attitudes are enduring mental representations of features of the social or physical word. Those representations include evaluations of “attitude objects” plus information pertaining to them. Attitudes are acquired through experience and wert a directive influence on subsequent behavior. Attitudes can be acquired indirectly, from other person, through social learning. Recent evident indicates that’s subliminal conditioning of attitudes is also possible and may play a role in their development. Attitudes can also be acquired directly, through personal experience (Barron dan Donn Byrne, 1994:169)

Dari hal di atas dapat dikemukakan bahwa sikap merupakan pencerminan pendapat atau keyakinan seseorang (subjek) mengenai objek tersebut, dan yang sedikit banyak bersifat ajeg, dan tingkah laku tersebut merupakan pencerminan sikap seseorang.

2. Pengertian Sikap

Untuk memperoleh pengertian yang jelas tentang sikap, di bawah ini disajikan beberapa pengertian tentang sikap (Walgito, 1982:80), yaitu;

a. Disposisi perasaan yang tertuju pada objek tertentu (Sardjonopriyo, 1982:147)

(34)

c. Attitude is a mental and neural state of readiness, organized, through experience, exerting and directive or dynamic influence up on the individual’s response too all object and situation with which it is related

d. Proses mental yang berlaku individual, yang menentukan respon-respon, baik yang nyata maupun yang potensial, daripada setiap orang berada dalam kehidupan sosial (Pasaribu dan Simanjutak, 1984:71)

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas, maka dapat dipandang sebagai tingkatan afeksi, baik yang bersifat positif atau senang terhadap objek tersebut maupun yang negatif atau tidak suka terhadap objektersebut.

3. Objek dan Karakteristik Sikap

Sikap selalu terarah pada objek tertentu, objek tertentu itu terdapat dalam lingkungan psikologis individu yang bersangkutan, yang dapat berupa objek material dan objek non-material (nilai- nilai). Oleh karena itu sikap terbatas sesuai dengan luas lingkungan psikologis individu sendiri. Unsur-unsur sikap meliputi suatu keyakinan, perasaan dan kecenderungan untuk bertindak. Sikap seorang individu sebenarnya merupakan suatu jalinan dari unsur-unsur tersebut yang merupakan suatu sistem yang erat sekali hubungannya dan digejalakan dalam bentuk sikap positif ataupun sikap negatif (Walgito, 1982:81)

(35)

4. Ciri-ciri Sikap

Sikap mempunyai ciri-ciri khusus dan ciri-ciri umum.Ciri-ciri khusus sikap adalah berupa unsur- unsur sikap yakni keyakinan, perasaan dan kecenderungan untuk bertindak. Sedang ciri-ciri umum sikap adalah (Pasaribu dan Simanjuntak, 1984:73)

a. Sikap itu dibentuk atau dipelajari selama perkembangan individu yang bersangkutan dalam hubungannnya dengan objek. Jadi sikap individu itu bukan berasal dari pembawaan individu tersebut.

b. Sikap itu selalu berubah- ubah. Karena sikap itu berubah-ubah, maka sikap individu dapat dipelajari oleh individu lain.

c. Sikap itu senantiasa menjalin relasi tertentu dengan suatu objek. Oleh karena itu sikap sebagai sikap tidak berdiri sendiri.

d. Objek sikap itu dapat merupakan suatu hal tertentu atau kumpulan dari hal- hal tersebut.

e. Sikap itu mempunyai segi motivasi dan perasaan.

f. Sikap itu mempunyai arah atau tujuan, artinya bahwa efek yang membekas yang dirasakan terhadap suatu objek dapat bersifat positif atau negatif.

5. Struktur Sikap

(36)

sosial maupun pengalaman pribadi. Dengan kata lain sebagian besar orang percaya bahwa sikap dapat dipelajari (ANTISIPASI Vol 8, 2004:127-130)

(37)

Gb. 2.1

Skematik Konsepsi Sikap Rosenberg dan Hovland

Variabel independen variabel dependen

Yang terukur variabel intervening yang terukur

Sumber : Azwar, 1988:51

Dalam teori perilaku terencana, keyakinan berpengaruh pada sikap terhadap perilaku tertentu, norma-norma subjektif, dan pada kontrol perilaku yang dihayati. Ketiga komponen ini berinteraksi dan menjadi determinan yang pada gilirannya akan menentukan apakah perilaku yang bersangkutan akan dilakukan atau tidak.

Hubungan sikap terhadap suatu perilaku dipengaruhi oleh keyakinan bahwa perilaku tersebut akan membawa hasil yang diinginkan. Keyakinan yang bersifat normatif (diharapkan orang lain) dan motivasi untuk bertindak sesuai dengan harapan normatif tersebut membentuk norma subjektif dalam diri individu. Kontrol perilaku ditentukan oleh pengalaman masa lalu dan perkiraan individu mengenai seberapa sulit atau mudah untuk melakukan perilaku yang bersangkutan. Sikap yang dipengaruhi oleh keyakinan tentang

(38)

suatu perilaku, keyakinan yang bersifat normatif dan kontrol perilaku ini akhirnya membentuk suatu intensi suatu perilaku. Dari intensi untuk berperilaku tersebut akhirnya terbentuklah perilaku (Azwar, 1982:52). Hubungan hal- hal tersebut dapat dilihat pada bagan di bawah ini.

Gb.2.2

Teori tingkah laku terencana

6. Pembentukan Sikap

Sikap manusia terbentuk dalam perkembangan diri individu. Interaksi sosial terjadi karena hubungan antara manusia, yaitu individu satu dengan individu yang lain atau dalam kelompok-kelompok masyarakat. Dalam interaksi sosial terjadi hubungan timbal balik dan saling mempengaruhi pada pola perilaku masing- masing individu sebagai anggota masyarakat/lingkungan fisik dalam lingkungan psikologis sekitar. Individu tersebut bereaksi

Behavioral beliefs and outcome evaluation

Normative belives and motivation to company

Belives about ease or difficulty of control

Attitude toward the behavior

Subjectiv norm

Perceived behavioral control

Behavioral intention

(39)

membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya. Azwar (2003:53) mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap manusia di antaranya :

a. Pengalaman pribadi.

Suatu pengalaman pribadi adalah apa yang telah dan yang sedang dialami oleh seseorang, pengalaman ini akan membentuk dan mempengaruhi penghayatan terhadap rangsangan atau stimulus sosial. Tanggapan akan menjadi salah satu dasar pembentukan sikap. Oleh karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuknya apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan emosional.

b. Pengalaman orang lain yang dianggap penting.

Pengaruh yang dianggap penting biasanya datang dari kerabat dekat, guru, teman-teman, dan orang disekitar kita yang status sosialnya lebih tinggi misalnya pemimpin atau atasan. Orang-orang di sekitar ini mempunyai andil untuk mempengaruhi sikap seseorang atau sebagai significant others.

c. Pengaruh Kebudayaan.

Faktor kebudayaan mempengaruhi dalam pembentukan sikap seseorang. Ahli psikologi bernama Burrhuts Frederic Skinner menekankan salah satu pengaruh lingkungan yang juga termasuk kebudayaan dapat membentuk pribadi seseorang. Lebih lanjut dijelaskan bahwa kepribadian diartikan sebagai pola perilaku yang konsisten yang menggambarkan sejarah reinforcement (penguatan atau ganjaran) yang dialami seseorang. Jadi kebudayaan mewarnai sikap dan memberikan corak pengalaman individu. d. Media Massa.

Adanya sarana komunikasi seperti televisi, radio, internet, surat kabar, majalah dan media massa lainnya, memepunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang atau individu. Tugas pokok media massa adalah menyampaikan informasi dan pesan-pesan sugestif. Melalui media massa dapat dimanfaatkan untuk membentuk sikap tertentu terhadap apa yang ingin disampaikan oleh pemberi informasi. Seperti misalnya sebuah iklan dengan bahasa persuasinya akan membentuk sikap positif konsumen terhadap suatu produk/barang yang ditawarkan, sehingga konsumen terpengaruh dengan sikap positif dan tertarik untuk membelinya.

e. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

(40)

Ajaran moral yang diperoleh dari lembaga pendidikan atau dari agama menjadi determinan tunggal yang menentukan sikap terhadap objek. f. Pengaruh Faktor Emosional.

Faktor emosional dalam pembentukan sikap, berfungsi sebagai pengukuran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego seseorang. Seperti prasangka seseorang adalah bentuk sikap yang didasari oleh faktor emosional. Prasangka didefinisikan sebagai sikap yang tidak toleran, tidak ‘fair’ atau tidak favorable terhadap sekelompok orang, berprasangka cenderung merupakan bentuk sikap negatif terhadap objek 7. Pengukuran Sikap

Dalam hal pengukuran sikap sejumlah pendekatan telah dikembangkan untuk memperkirakan bagaimana sikap mahasiswa terhadap pelayanan bimbingan dosen. Beberapa cara yang biasa digunakan untuk mengukur sikap antara lain (Azwar, 1995:95):

a. Mengamati dan menyimpulkan

Pengukuran sikap dilakukan dengan cara mengamati perilaku mahasiswa kemudian membuat kesimpulan dati hasil pengamatan secara lugas tersebut. Cara ini tidak bisa digunakan dalam penelitian sikap mahasiswa terhadap pelayanan dosen, karena kesimpulan yang diambil sangat subjektif

b. Metode riset kualitatif

Metode ini dilakukan untuk mengetahui pelayanan yang bagaimana yang dominan mempengaruhi mahasiswa dalam melakukan bimbingan. Jenis pertanyaan terdiri dari dua bentuk, yaitu: pertanyaan terbuka dan tertutup. Bentuk pertanyaan terbuka tidak menyajikan alternatif jawaban, tetapi memberikan kebebasan responden dalam menjawab pertanyaan sesuai dengan kata hati dan gaya bahasanya. Sementara bentuk pertanyaan tertutup sudah menyajikan alternatif jawaban, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang tersedia.

c. Skala sikap pelaporan pribadi

Metode ini dilakukan dengan menyusun daftar pertanyaan yang mengandung skala sikap. Ada dua cara popular yang digunakan, yaitu: Likert scale, semantic differential scale.

(41)

2) Semantic differential scale: skala yang berusaha mengukur makna suatu objek pada diri seseorang.

Salah satu sifat skala sikap adalah isi pernyataannya yang dapat berupa pernyataan langsung yang jelas tujuan ukurnya akan tetapi dapat pula pernyataan tidak langsung yang tampak kurang kelas tujuan ukurnya bagi responden. Walaupun responden dapat mengetahui bahwa skala tersebut bertujuan mengukur sikap namun pernyataan tidak langsung ini biasanya tersamar dan mempunyai sifat proyektif. Respon individual terhadap stimulus (pertanyaan-pertanyaan) sikap yangberupa jawaban setuju atau tidak setuju itulah yang menjadi indikator sikap seseorang

8. Fungsi Sikap

Menurut Katz (Secord dan Backman, 1964), sikap mempunyai empat fungsi, yaitu:

a. Fungsi instrumen

Fungsi instrumen atau utility adalah keterkaitan dengan sarana dan tujuan. Orang mempunyai sikap tertentu karena dengan sikap itu akan mempermudah untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

b. Fungsi pertahanan ego

Seseorang mengambil sikap tertentu untuk mempertahankan egonya, karena merasa dirinya terancam dari lingkungannya.

c. Fungsi ekspresi nilai

Sikap merupakan jalan bagi individu untuk mengekspresikan dirinya mengenai nilai- nilai agar mendapatkan kepuasan dengan menunjukan keadaan dirinya.

(42)

Individu mempunyai dorongan ingin mengerti, untuk membentuk pengalaman-pengalamannya untuk mmeperoleh pengetahuan.

D. JENIS KELAMIN

Dalam kenyataan, perempuan belum dapat menjadi mitra sejajar dan setara dengan laki- laki. Bahkan dalam dunia pendidikan pun kaum perempua n dinomor duakan. Darahim (2003) mengatakan bahwa dari berbagai kajian dan analisis yang ada, dapat dikelompokkan sekurang-kurangnya ada 5 faktor yang menyebabkan kondisi tersebut terjadi (Setyaningsih, 2004:19):

a. Pengaruh tata nilai sosial budaya yang masih menganut paham patriaki, yaitu keberpihakan yang berlebihan kepada kaum laki- laki dibidang perempuan . tata nilai tersebut diwariskan turun-temurun dari waktu ke waktu, baik yang berasal dari budaya lokal maupun pengaruh dari luar.

b. Banyak produk hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku baik formal maupun informal (hukum atau adat) yang bias terhadap gender. Hal itu dapat dipahami karena produk hukum tidak terlepas dari pengaruh untuk pengakomodasian tata nilai kultural suatu masyarakat.

c. Dampak lebih lanjut muncul kebijakan dan program yang masih bias gender karena setiap kebijakan adalah keputusan politik yang merupakan bagian dari aspirasi sosial masyarakat .

d. kondisi itu didukung oleh masih banyaknya penafsiran terhadap aktualisasi agama yang kurang tepat karena terlalu berat pada pendekatan tekstual (tersurat) dan parsial (sepotong-potong) dibanding kontekstual (tersirat) dan kholistik (menyeluruh).

(43)

E. TOPIK PENELITIAN

Topik Penelitian yaitu pokok dari suatu masalah yang sedang/pernah terjadi dalam kehidupan, baik yang menyangkut sosial-ekonomi, pendidikan, dan psikologikal. Pada saat mahasiswa memilih topik penelitian, banyak pertimbangan yang harus direncanakan, diantaranya yaitu (Nasution, 1980:10): 1. Topik itu harus sungguh-sungguh menarik minat peneliti.

2. Topik itu harus merangsang penulis untuk mengadakan penyelidikan, bacaan, observasi,dsb.

3. Membuat skripsi itu menjadi lebih luas, lebih kaya, dan dapat memperdalam pengetahuan mahasiswa dalam bidang yang diselidiki.

4. Topik hendaknya jangan terlalu luas, tetapi cukup sempit dan terbatas untuk ditelaah secara mendalam.

5. Topik itu harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh fakultas dan jurusan.

6. Topik penelitian harus dalam kesanggupan peneliti untuk menyelesaikannya.

F. LAMA WAKTU BIMBINGAN 1. Waktu Bimbingan

(44)

1. Mahasiswa yang mengusulkan skripsi perlu membuat jadwal kegiatan, supaya setiap bimbingan memperoleh penggal waktu yang selayaknya serta untuk memungkinkan evaluasi periodik baik oleh dosen pembimbing skripsi maupun oleh mahasiswa yang bersangkutan tentang laporan kemajuan kerja (progress report). Daftar kerja disusun dalam bentuk matriks atau skema batang yang menunjukkan jenis dan waktu kegiatan yang direncanakan dalam penyelesaian skripsinya.

2. Dosen bersama mahasiswa secara reguler menentukan jadwal bimbingan bersama.

2. Pengertian Bimbingan

Bimbingan adalah pertolongan yang diberikan oleh seseorang yang telah dipersiapkan (dengan pengetahuan, pemahaman, keterampilan-keterampilan tertentu yang diperlukan dalam menolong) kepada orang lain yang memerlukan pertolongan. Bimbingan selalu merupakan bentuk pertolongan dari seseorang kepada orang lain; biasanya oleh seorang yang dalam kondisi dapat menolong kepada seseorang yang memerlukan pertolongan dari fihak penolong. Oleh sebab itu maka situasi membimbing selalu merupakan situasi menolong, dan hubungan antara pembimbing dan yang dibimbing merupakan hubungan menolong.

(45)

1) Menurut Crow & Crow, guidance dapat diartikan sebagai “bantuan yang diberikan olah seseorang baik pria maupun wanita, yang memiliki pribadi yang baik dan pendidikan yang memadai, kepada seorang individu dari setiap usia untuk menolongnya mengemudikan kegiatan-kagiatan hidupnya sendiri, mengembangkan arah pandangannya sendiri, menentukan pilihannya sendiri dan memikul bebannya sendiri”

2) Menurut Stopps, bimbingan ialah “suatu proses yang terus menerus dalam membantu perkembangan individu untuk mencapai kemampuannya secara maksimal dalam mengarahkan manfaat yang sebesar-besarnya, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat”

3) Menurut Jear Book of Education, 1955, bimbingan adalah “suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemampuannya agar memperoleh kebahagiaan pribadi dan kemanfaatan sosial”

4) Arthur J. Jones memberikan pengertian guidance sebagai berikut ;

“guidance is the assistance given to individuals in making intelligent chooses and adjustment in their lives. The ability is not innate it must be developed. The fundamental purpose of developed in each individual up to the limit of his capacity, the ability to solve his own problems and make his own adjustment”

Dari definisi-definisi tersebut di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan, bahwa pada prinsipnya bimbingan itu adalah merupakan pemberian pertolongan. Pertolongan tersebut merupakan hal yang prinsipil.

3. Tujuan Bimbingan

Secara singkat, tujuan bimbingan adalah memberikan pertolongan kepada individu yang ditolong agar ia dapat mencapai atau memiliki kehidupan yang layak dan bahagia di manapun ia berada. Adapun tujuan dari bimbingan, yaitu (Ahmadi, 1977:11):

(46)

c. Pengembangan potensi semaksimal mungkin d. Pemilihan jurusan studi atau pemilihan jabatan e. Pemecahan masalah dengan baik dan realistis 4. Metode Pelayanan bimbingan

Pada dasarnya metode pelayanan bimbingan ada dua macam, yaitu pendekatan sistem kelompok dan pendekatan sistem individual (Ahmadi, 1977:110)

1) Pelayanan bimbingan secara kelompok

Tehnik ini digunakan dalam membantu mahasiswa memecahkan kesulitan-kesulitannya dengan bersama-sama mahasiswa yang lain dalam satu kelas, atau di luar kelas. Pelayanan bimbingan berkelompok, biasanya dapat berubah menjadi situasi diskusi/bertukar pikiran dan pengalaman, mereka saling bebagi pengetahuan dan pikiran mereka dalam rangka menyelesaikan masalah yang mereka hadapi yang berkaitan dengan proses belajar mengajar atau masalah pribadi mereka. Jadi dosen di sini hanya memberikan pengarahan-pengarahan saja agar kelas tetap terkendali. Kelemahan dari pelayanan bimbingan kelompok ini adalah bahwa semakin banyak mahasiswa dalam kelas tersebut semakin sulit untuk dikendalikan dan diperhatikan secara mendalam karena semakin bervariasi pula sikap dan sifat mereka, sehingga perlu waktu yang cukup banyak untuk dapat melakukan bimbingan dengan lancar.

(47)

Dalam melakukan bimbingan individual ini biasanya terjadi karena bervariasinya permasalahan yang dihadapi mahasiswa sehingga perlu bimbingan secara bertatap muka. Hal ini bertujuan agar serumit apapun masalah dapat diketahui pasti dan segera dicari jalan keluarnya

Selain dengan kedua metode di atas ada sekelumit yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen saat bimbingan jadi selain mereka berbicara empat mata kadang dapat dilakukan dengan berbagai cara, ada yang dengan duduk berhadapan, duduk bersebelahan, dan ada yang dilakukan di dalam kelas setelah dosen mengajar atau di kantor dosen pada saat senggang. Namun karena waktu yang begitu mahalnya mahasiswa kadang memberanikan diri untuk mengganggu perjalanan dosen menuju ruangannya jadi konsultasi dilakukan sambil jalan sepanjang kampus agar mahasiswa tersebut tidak perlu mengantri untuk bimbingan apalagi harus menunggu waktu istirahat dosen pembimbing.

5. Hambatan-hambatan dalam Bimbingan

(48)

dimana kedua hal tersebut saling berkaitan. Konsentrasi sering kali ditimbulkan oleh adanya minat. Minat pada dasarnya merupakan perhatian yang bersifat khusus, sedangkan konsentrasi muncul akibat adanya perhatian. Yang menjadi persoalan adalah pertama, bagaimana membuat pikiran menjadi terpusat (konsentrasi)? Kedua, apakah setiap mahasiswa mampu memusatkan pikirannya terhadap bahan yang dipelajari?

G. KERANGKA TEORITIK

Berdasarkan deskripsi teoritik di atas maka dapat diuraikan lebih lanjut kerangka berpikirnya.

1. Sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi ditinjau dari jenis kelamin.

(49)

dengan dosen pembimbing akan mencemaskan bagi mereka, meskipun tidak semua perempuan bersifat demikian. Padahal dalam melakukan bimbingan memerlukan komunikasi yang detail mengenai masalah yang sedang dihadapi. Tak jarang bagi mahasiswi untuk harus mempersiapkan mentalnya terlebih dahulu sebelum bimbingan dengan dosen mereka. Jika demikian, mahasiswa akan mudah lelah dan akan bimbingan lagi setelah jeda yang cukup lama.

2. Sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi ditinjau dari topik penelitian.

Penentuan topik penelitian membedakan sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi. Mahasiswa yang mengambil topik penelitian sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan program studi akan bersikap positif terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi. Hal ini disebabkan oleh semakin sesuai topik penelitian dengan peraturan program studi maka semakin mudah skripsi dikerjakan karena kayanya pengetahuan penulis terhadap apa yang sedang dikerjakannya, dan kasusnya mengarah pada jurusan yang mereka pelajari di bangku kuliah. Berbeda halnya jika topik penelitian yang diambil mahasiswa tidak sesuai dengan program studi mereka, mahasiswa akan bersikap negatif, karena skripsi yang mereka kerjakan mengalami kendala yang mungkin tidak mereka sadari. Sehingga antara dosen dan mahasiswa akan sama-sama mengalami kejenuhan.

(50)

Bimbingan membutuhkan banyak hal yang dapat mendukung kelancarannya, tak terkecuali waktu yang tersedia untuk bimbingan. Bimbingan yang membutuhkan waktu yang lama akan disikapi negatif oleh mahasiswa. Sebab, jika skripsi terlalu lama dikerjakan maka banyak yang harus dikorbankan antara lain yaitu, waktu yang lama, uang yang harus dibayarkan, dan tenaga serta pikiran antara dosen dan mahasiswa. Padahal program studi hanya memberikan waktu selama 3 semester untuk menyelesaikan skripsi. Tapi berbeda, jika semakin pendek waktu yang digunakan untuk bimbingan maka mahasiswa akan bersikap positif terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi. Sebab waktu yang disediakan program studi harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Atau dengan kata lain mahasiswa/i yang baru saja bimbingan akan bersifat positif terhadap kualitas pelayanan bimbingan dan akan bersikap negatif bagi mahasiswa/i yang telah lama bimbingan karena mereka beranggapan bahwa bimbingan tidak membantu mereka me nyelesaikan skripsi tepat pada waktunya.

H. HIPOTESIS

Berdasarkan penjelasan di atas maka diturunkan hipotesis sebagai berikut: 1. Ada perbedaan sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan

skripsi ditinjau dari jenis kelamin mahasiswa.

(51)
(52)

BAB III

METODA PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang hanya berusaha memberikan gambaran dan tanggapan tentang masalah yang sedang diteliti. Penelitian deskriptif ini berbentuk studi kasus, yaitu jenis penelitian tentang subjek tertentu dimana subjek tersebut terbatas, sehingga kesimpulan yang diperoleh pun terbatas sesuai dengan apa yang diteliti (Amirin,1986:137)

B. Tempat dan waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian akan dilakukan di Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

2. Waktu Penelitian

(53)

C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, yang sedang mengerjakan skripsi.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi, jenis kelamin mahasiswa, topik penelitian dan lama waktu bimbingan.

D. Populasi Penelitian

(54)

E. Variabel Penelitian dan pengukurannya

1. Variabel sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi Yang dimaksud dengan variabel sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi yaitu perasaan mahasiswa setelah bimbingan yang diwujudkan mahasiswa melalui sikapnya. Dimensi variabel ini dijabarkan pada indikator- indikator yang mencakup diantaranya: (a) tangibles: peralatan, fasilitas, kerapian, penampilan; (b) reliability: janji, simpatik, keandalan, tepat waktu, pencatatan, pemberitahuan; (c) responsiveness: kecepatan, kesiapan, kesibukan; d) empaty: perhatian,

(55)

Tabel 3. 1

Tabel Operasionalisasi Indikator Variabel.

Variabel Dimensi Indikator No. item

Jum lah item Sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan Bukti fisik

§ Lingkungan tempat bimbingan

§ Peralatan bimbingan § Penampilan dosen

saat bimbingan

20, 23, 4 1 8 3 1 1 Keandalan § Ketepatan bimbingan

§ Kemampuan dosen § Pemberian informaasi bimbingan 19, 22 3, 2 16 2 2 1 Ketanggapan § Kecepatan pelayanan § Penanganan bimbingan § Kesigapan dosen

11

17, 12, 15 24 1 3 1 Keyakinan § Keramahan, perhatian, kesopanan dan kepercayaan dosen § Pengetahuan dan

kemampuan dosen

7, 10 18, 25, 6

2 3

Empati

§ Komunikasi dosen dengan mahasiswa § Perhatian dosen

terhadap mahasiswa § Sikap ramah dosen

terhadap mahasiswa bimbingan 5, 9 14 13, 21 2 1 2

(56)

Indikator tersebut selanjutnya dijabarkan dalam pertanyaan dan masing-masing pertanyaan dinyatakan dalam 4 skala pendapat: SS (Sangat Setuju); S (Setuju); R (ragu-ragu); TS (Tidak Setuju); dan STS (Sangat Tidak Setuju). Pengukuran variabel ini selanjutnya memberikan skor pada setiap pilihan. Responden tinggal memilih jawaban yang tersedia dalam kuisioner. Hasil kuesioner berupa data kualitatif diubah menjadi data kuantitatif dengan memberi skor. Adapun penentuan skor tersebut dengan menggunakan skala likert sebagai berikut :

Tabel 3.2

Lima Alternatif Skor Jawaban Pertanyaan

PENDAPAT SKOR

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Ragu-ragu (R) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

2. Variabel Jenis Kelamin.

(57)

a. Laki- laki Skor 2 b. Perempuan skor 1 3. Variabel Topik Penelitian.

Yang dimaksud dengan topik penelitian adalah pokok dari penelitian yang harus dikerjakan mahasiswa untuk penulisan skripsinya. Topik penelitian yang dimaksud disini yaitu judul penelitian yang diajukan mahasiswa apakah memenuhi persyaratan yang seharusnya atau tidak, demgan kata lain apakah sesuai dengan program studi mahasiswa atau tidak. Topik penelitian dalam penelitian ini dibedakan dalam dua kategori:

a. Topik kependidikan skor 2 b. Topik non kependidikan skor 1 4. Variabel Lama Waktu Bimbingan.

Lama waktu bimbingan yang dimaksud adalah seberapa lama mahasiswa menyelesaikan skripsi dibantu dengan dosen pembimbing. Penulis membedakan waktu tersebut dalam, tiga kategori :

(58)

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu cara-cara yang ditempuh untuk memperoleh data-data yang sesuasi dengan jenis data yang diperlukan. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut:

1. Angket/kuesioner

Kuesione r adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden baik laporan tentang pribadinya ataupun hal- hal yang diketahuinya (Arikunto,1997:200). Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi ditinjau dari jenis kelamin mahasiswa, topik penelitian dan lama waktu bimbingan.

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah pengumpulan data mengenai hal- hal atau variabel yang berupa benda-benda tertulis seperti buk u, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, struktur organisasi dsb. Metode dengan dokumen ataupun peraturan-peraturan ini digunakan untuk mengetahui besarnya populasi dan prosedur penyelesaian skripsi.

3. Wawancara

(59)

memberi keterangan mengenai sikap mahasiswa terhadap pelayanan dosen pembimbing akademik.

G. Teknik Pengujian Instrumen 1. Pengujian Validitas

Validitas instrument adalah sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang seharusnya diukur sesuai dengan pembuatan alat ukur tersebut (Arikunto, 1997:144)

Untuk menguji validitas instrumen, penulis menggunakan korelasi product moment dari Pearson sebagai berikut :

(

)( )

(

)

{

}

{

( )

}

− = 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy Dimana :

rxy = koefisien korelasi antara X dan Y SX = jumlah skor dalam sebaran X SY = jumlah skor dalam sebaran Y SXY = jumlah hasil kali antara X dan Y N = banyaknya sampel yang diujicobakan

(60)
(61)

Tabel 3.3

Pengujian Validitas Sikap Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Bimbingan Skripsi

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil uji validitas ada 1 item soal yaitu nomor 18 yang tidak valid, dan 24 soal dinyatakan valid.

2. Pengukuran Reliabilitas

Reliabilitas adalah taraf sampai dimana suatu tes mampu menunjukan keajegan hasil pengukuran yang dinampakan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien

No r hitung r tabel Keterangan

(62)

yang disebut koefisien reliabilitas. untuk mengetahui koefisien reliabilitas digunakan rumus Alpha (Arikunto, 1997:154). Pengujian reliabilitas kuisioner dilakukan dengan menggunakan rumus alpha (a) dari Cronbach, rumusnya adalah sebagai berikut :

        −     −

=

2

2 1 1 t b k k rtt α α Dengan;

rtt = reliabilitas instrumen k = jumlah butir pertanyaan at2 = varian total

?ab2 = jumlah varian butir

Sedangkan rumus yang digunakan menghitung varian adalah ;

( )

n n x x 2 2 2 ∑ ∑ = α Dimana,

n = jumlah responden

x = nilai skor yang diperoleh (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan

(63)

Pengujian reliabilitas dilakukan terhadap 30 responden mahasiswa/i yang mengambil mata kuliah skripsi di Program Studi Pendidikan Ekonomi, dan cara pengujiannya menggunakan program SPSS 11.5. adapun hasil pengujian adalah sebagai berikut (lampiran 2 hal 92):

Tabel 3.4

Reliabilitas Sikap Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Bimbingan Skripsi

Variabel Koefisien Reliabilitas

Nilai rtabel keterangan Sikap mahasiswa

terhadap kualitas pelayanan bimbingan

skripsi

0,9004 0,60 Reliabel

Dari tabel di atas diketahui bahwa hasil uji reliabilitas setiap pernyataan adalah reliabel dan dapat digunakan sebagai alat ukur yang syah.

H. Teknik Analisis Data

Langkah pertama dalam analisis data adalah melihat persyaratan yang harus dipenuhi terhadap data terkait. Untuk itu sebelumnya perlu dilakukan pengujian normalitas dan linearitas.

1. Uji Normalitas

(64)

D = maksimum {Sn

1

(X)-Sn

2

(X)}

Keterangan :

D = Deviasi maksimum

Sn1(X) = Fungsi distribusi kumulatif yang ditentukan

Sn

2 =

Distribusi

kumulatif yang diobservasi

Dengan kriteria sebagai berikut; jika nilai Fhitung > Ftabel dengan taraf signifikan 5% (a=0.05), maka distibusi data dikatakan tidak normal. Sebaliknya jika Fhitung < Ftabel , maka distribusi data dinyatakan normal. 2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi penelitian memiliki varian yang sama atau tidak sama. Pengambilan keputusan didasarkan pada rumus uji Barlet untuk statistik chi square, yaitu (Sudjana, 1996:263) :

(

)

{

(

)

2

}

2

log 1 10

1n B−∑ niSi

= χ

Keterangan :

1n10 = Logaritma asli dari bilangan 10 B = Harga satuan

2

i

S = Varians ampel ke- i ni = Jumlah sampel ke- i k = Banyaknya kelompok

Dengan taraf nyata a, kita tolak hipotesis Ho jika

( )( )

1 1

2

2

− −

χ

α k

χ

dimana

χ

2

( )( )

1−α k−1 diperoleh dari distribusi
(65)

I. Teknik Pengujian Hipotesis

Dalam penletian ini penulis menggunakan teknik analisis data sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif a. Statistik Deskriptif

Statistik deskritif digunakan untuk mengetahui karakteristik para responden ditinjau dari jenis kelamin, topik penelitian, dan lama waktu bimbingan, dan sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi. Pendeskripsian data didasarkan pada PAP tipe II dan perhitungan statistik mean, median, modus, dan standar deviasi.

b. Pengujian Hipotesis 1) Rumusan Hipotesis

Ho = Tidak ada perbedaan sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi ditinjau dari jenis kelamin mahasiswa

H1 = Ada perbedaan sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi mahasiswa ditinjau dari jenis kelamin mahasiswa

(66)

H1 = Ada perbedaan sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi mahasiswa ditinjau dari topik penelitian 3) Ho = Tidak ada perbedaan sikap mahasiswa terhadap kualitas

pelayanan bimbingan skripsi ditinjau dari lama waktu bimbingan

H1 = Ada perbedaan sikap mahasiswa terhadap kualitas pelayanan bimbingan skripsi mahasiswa ditinjau dari lama waktu bimbingan

Analisis yang digunakan untuk menguji bagaimana sikap mahasiswa yang sudah dirumuskan pada bab II, adalah Analisis of Variance (ANOVA) (Sudjana, 1996:304), dengan rumus sebagai berikut:

(

)

(

1

)

/ 1 / − ∑ − = ni Dy k Ay

F yang diperoleh dari

kelompok dalam ians kelompok antar ians F var var =

a. Jika Fhitung > Ftabel atau nilai probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak atau ada perbedaan yang signifikan.

(67)

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah USD

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, yang sekarang ini merupakan salah satu fakultas dari Universitas Sanata Dharma, yang dulu pernah popular dengan sebutan IKIP Sanata Dharma, mulanya adalah sebuah Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) yang berdiri pada tanggal 17 Desember 1955.

Gagasan mendirikan PTPG Sanata Dharma merupakan respon pihak Gereja Katolik terhadap tawaran Mendikdub saat ini, Muhammad Yamin, mengenai perlunya mendirikan suatu lembaga pendidikan guru untuk SLTPdan SLTA. Lembaga tersebut kemudian dinamakan PTPG.

PTPG Sanata Dharma benar-benar dapat berdiri. Hal ini tidka dapat dilepaskan dari jerih payah Pater H. LOeff, S.J. (B1 Ilmu Mendidik di Yogyakarta), Pater W.J. van der Meulen, S.J. (B1 Ilmu Sejarah di Semarang), serta Pater H. Bastiaanse, S.J. (B1 Bahasa Inggris di Semarang).

Ketika didirikan pada tanggal 17 Desember 1955, PTPG Sanata Dharma baru memiliki empat jurusan yaitu Jurusan Bahasa Inggris, Jurusan Imu Sejarah, Jurusan Ilmu Mendidik dan Jurusan Ilmu Pasti dan Alam. Adapun yang mendapat kehormatan menjadi dekan pertama adalah Prof.Dr.N. Driyarkara, S.J.

(68)

1961) dan Jurusan Bahasa Indonesia (10 September 1963)

Mulai bulan November 1958, pemerintah mengubah nama PTPG menjadi FKIP, dengan alas an PTPG bukanlah nama suatu institusi Perguruan Tinggi. Berkaitan dengan hal itu, nama PTPG Sanata Dharma berganti menjadi FKIP Sanata Dharma. Namun muncul persoalan, “mana universitasnya?” guna mengatasi persoalan itu muncul gagasan untuk membentuk Universitas Katolik Indonesia guna “melindungi” FKIP Sanata Dharma. Pada akhirnya Universitas tersebut tidak pernah terwujud dan FKIP Sanata Dharma tetap berjalan.

Antara tahun 1960-1966 bidang pendidikan ditangani oleh dua kementrian, yaitu Kemennterian Pendidikan Dasar dan Kebudayaan (PD&K) serta Kementerian Perguruan Tingggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP). FKIP berada di dawah PTIP. Kemudian PD&K mendirikan Institut Pendidikan Guru (IPG), sehingga terjadi dualisme. Guna mengatasi hal tersebut, Presiden Sukarno membentuk IPIK yang merupakan gabungan dari FKIP dan IPG. Seiring dengan itu, mulai September 1965, berdasarkan SK No. 237/B-SWT/U/1965, FKIP Sanata Dharma berganti nama menjadi IKIP Sanata Dharma.

(69)

swadana dibuka.

B. Visi dan Misi USD dan Tujuan Pendidikan USD 1. Visi

USD didirikan untuk berpartisipasi dalam usaha melindungi dan meningkatkan martabat melalui perpaduan keunggulan akademik dan nilai- nilai kemanusiaan yang diwujudkan dalam penggalian kebenaran secara obyektif dan akademis dan pengembangan kaum muda yang didasarkan pada nilai kebangsaan dan kemanusiaan dan spiritualitas Ignatian, yaitu menjadi manusia bagi sesama (human forand with ather), perhatian pribadi (cure personalis), semangat keunggulan (magis) dan semangat dialogis.

2. Misi

USD di dirikan sebagai lembaga akademis yang menekankan perpaduan IPTEK dan nilai-nilai kemanusiaan, lembaga kritis masyarakat, lembaga yang menjunjung tinggi kebebasan akademis, lembaga pendidikan humanis dan dialogis yang mengembangkan segi intelektual, moral, emosional dan spiritual mahasiswa secara terpadu, lembaga yang mendidik mahasiswa, menjadi manusia yang utuh, krits, dewasa dan memiliki kepekaan social, lembaga yang memberikan pelayanan masyarakat dan lembaga yang mempersiapkan tenaga kependidikan secara professional.

3. Tujuan Pendidikan USD

(70)

terkandung dalam Pancasila, sehingga memiliki kemampuan akademik sesuai dengan bidang studinya dan integritas kepribadian yang tinggi.

C. Nama-Nama Rektor Sanata Dharma a. Prof. Dr. N. Driyarkara (1955-1967) b. Drs. J. Drost, S.J. (1968-1976)

c. Prof. Dr. A. M. Kadarman, S.J. (1977-1984) d. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984-1988) e. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988-1993) f. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993-2001) g. Dr. Paulus Suparno, S.J. MST (2001-2006)

(71)

Gambar 4.1 : Struktur Organisasi Universitas Sanata Dharma

1. Senat Fakultas adalah badan normatif dan perwakilan tertinggi di lingkungan fakultas yang memiliki wewenang dalam menjabarkan kebijakan dan peraturan universitas untuk fakultas.

SENAT FAKULTAS

DEKAN FKIP PD1 PDII PDIII UNIT

MKDK

(72)

akademik), PD II (pembantu Dekan II bidang administrasi umum), dan PD III (Pembantu Dekan III bidang kemahasiswaan).

a. Dekan memimpin penyelenggaraan pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi, dan bertanggung jawab pada rektor.

b. Pembantu Dekan I bertugas membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.

c. Pembantu Dekan II bertugas membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum.

d. Pembantu Dekan III bertugas membantu dekan dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang pendidikan yang bersifat kokurikuler dan ekstrakurikuler serta kemahasiswaan.

3. Unit MKDK bertugas mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan mata kuliah dasar kependidikan di lingkup fakultas, dipimpin oleh seorang ketua unit MKDK yang bertanggung jawab langsung kepada dekan.

(73)

tiap program studi. Unit tata usaha dalam menjalankan tugasnya berada di bawah koordinasi Pembantu Dekan II.

6. Unit PPL bertugas mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan PPL mahasiswa dalam lingkup fakultas. Unit PPL fakultas dipimpin oleh seorang ketua unit PPL yang bertanggung jawab langsung kepada dekan.

7. Kajur (ketua jurusan) bertugas memimpin jurusan, dibantu oleh sekjur (sekretaris jurusan). Jurusan merupakan unsur pelaksanaan akademik pada fakultas. FKIP USD memiliki empat jurusan; IP (Ilmu Pendidikan), PBS (Pendidikan Bahasa dan Seni), PIPS (Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial), dan PMIPA (Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam).

(74)

mengadakan penelitian, dan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat. E. Jurusan dan Program Studi

FKIP mempunyai 4 jurusan dengan 9 program studi untuk gelar S1, 1 program studi non- gelar dan 1 kursus bahasa.

Tabel 4.2

Jurusan dan Program Studi

JURUSAN PROGRAM STUDI STATUS

Ilmu Pendidikan (IP) 1.Bimbingan dan Konseling (BK) Terakreditasi

2.Ilmu Pendidikan Kehususan Pendidikan

Agama Katolok (IPPAK) Terakreditasi

Pendidikan Bahasa 3.Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Terakreditasi dan Seni (PBS) 4.Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,

dan Daerah (PBSID) Terakreditasi

Pendidikan Ilmu 5.Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian

Pengetahuan Sosial Khusus Pendidikan Akuntansi (PAK) Terakreditasi

(PIPS) 6.Pendidikan ekonomi Bidang Keahlian

Khusus Pendidikan Ekonomi Koperasi

(PEK) Terakreditasi

7.Pendidikan Sejarah (PSej) Terakreditasi

Pendidikan Matematika 8.Pendidikan Fisika (PFis) Terakreditasi

dan Ilmu Pengetahuan

Alam (PMIPA) 9.Pendidikan Matematika (PMat) Terakreditasi

JURUSAN PROGRAM STUDI

Ilmu Pendidikan (IP) D-II PGSD

Kursus Bahasa

JURUSAN PROGRAM STUDI

(75)

Program Studi (PS) Pendidikan Akuntansi merupakan salah satu program studi di bawah Jurusan Ilmu Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma (JPIPS-FKIP-USD). PS ini merupakan kelanjutan dari Jurusan Ekonomi yang dibuka tanggal 17 Desember 1955 ketika Perguruan Tinggi Pendidikan Guru didirikan atas desakan Menteri Pendidikan Muhammad Yamin untuk menanggapi perlunya pendidikan calon guru SLTP dan SLTA. Pendirian Sanata Dharma dilandasi oleh semagat unt uk membantu masyarakat yang pada waktu itu sangat membutuhkan tanaga guru sekolah menengah yang baik di berbagai bidang.

Pada waktu berdirinya (1958), PS Pendidikan Ekonomi menggunakan nama Jurusan Ilmu Ekonomi FKIP Sanata Dharma. Selanjutnya berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 28 Januari 1985Jurusan Ilmu Ekonomidiganti nama menjadi Jurusan Pendidikan Dunia Usaha yang memiliki dua jalur yaitu PS Pendidikan Ekonomi Koperasi dan PS Pendidikan Akuntansi, dengan status “disamakan”. Status ini ditetapkan kembali pada tanggal 14 Mei 1986 berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.0363/0/1986.

(76)

tahun 1999 nama PS Pendidikan Akuntansi dig anti dnegan PS Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi. Pada tahun2002 Kopertis Wilayah V Yogyakarta memberikan nilai A terhadap kelayakan penyelenggaraan Prodi Pendidikan Akuntansi.

Pejabat di PS Pendidikan Akuntansi sejak saat berdiri hingga sampai saat sekarang ini yaitu :

Jabatan Nama Pejabat Masa Jabatan

Ketua Jurusan Ekonomi PTPG Santa Dharma

Dr. A.M. Kadarman, S.J. 1957-1962

Ketua Jurusan Ilmu Eknomi FKIP Sanata Dharma

Dr. A.M. Kadarman, S.J. 1962-1965

Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi FKIS IKIP Sanata Dharma

Dr. A.M. Kadarman, S.J. Drs. Th. P.M. Gieles, S.J. Drs. J. Markiswo

Drs. Th. P.M. Gieles, S.J.

1965-1968 1968-1977 1977-1982 1982-1986

Ketua Jurusan Pendidikan Dunia Usaha FPIPS IKIP Sanata Dharma

Drs. Th. P.M. Gie

Gambar

Gambar 4.1 Struktur Organisasi USD …………………………………………….. 48
Tabel 5.12 Hasil Pengujian Hipotesis Sikap Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan
Tabel Operasionalisasi Indikator Variabel.
   Tabel 3.2 Lima Alternatif Skor Jawaban Pertanyaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Sharma (2004), pada pasien dengan HIV-negatif maupun HIV-positif, kelenjar limfe servikalis adalah yang paling sering terkena, diikuti oleh kelenjar limfe aksilaris

UNTUK USUL KENAIKAN PANGKAT/JABATAN DOSEN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS PERIODE I: APRIL 2017.. L B

Kajian DAS Batang Bayang dan Tambahan Debii Aliran dari Batang Sikabau untuk memenuhi kebutuhan air Daerah Irigasi

Berdasarkan analisis data yang diperoleh bahwasanya pelaksanaan layanan informasi bimbingan karier di SMA Negeri I Gapura terlaksana, hal ini dapat diperkuat

[r]

Disampaikan bahwa sebagai kelanjutan dari proses evaluasi, saudara dimintakan untuk dapat menghadiri acara Pembuktian Kualifikasi dengan membawa serta dokumen (asli beserta satu

Jika mereka saja sudah tidak mau percaya, bagaimana aku bisa meyakinkan dirimu bahwa aku masih bisa menjadi yang terindah dalam pelukanmu.. Bukankah memang benar kau dan

pemerintah;  4}  Pemerintah  mempunyai  keterbatasan  sumber  daya  dalam  mengatasi  permasalahan  kesehatan  yang  semakin  kompleks  di  masyarakat,