• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelolaan Wilayah Pesisir Teluk Kiluan, Kabupaten Tanggamus Melalui Pengembangan Ekowisata.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengelolaan Wilayah Pesisir Teluk Kiluan, Kabupaten Tanggamus Melalui Pengembangan Ekowisata."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

iv

KILUAN BAY COASTAL REGION MANAGEMENT,

AT TANGGAMUS REGENCY, THROUGH ECOTOURISM DEVELOPMENT

ABSTRACT

Coastal region is an area that important but vulnerable of disturbances, easy changed both in temporal and spatial scales. Kiluan bay coastal resources that are limited in quality and vulnerable, should be used for non-extractive economic activities or extractive activities that are environmentally friendly. One non-extractive activities that are currently growing in the Kiluan bay is ecotourism. Sustainable tourism could realized through planning tourism development in harmony with the characteristics and conditions of the region. Therefore, the information need to be explored about the potential of existing resources, an overview of the capacity of the area, viewed from the aspect of physical carrying capacity, supporting facilities availability, public perception and visitors satisfaction. Based on that information, could be arranged tourism development strategy that is appropriate for managing the Kiluan coastal region.

This study use a combination of qualitative and quantitative methods. Qualitative methods used to obtain information and analyze the potential of tourism in the Kiluan bay and feasibility for the development of ecotourism. Quantitative methods used in determining the physical carrying capacity, public perception surveys, and visitor satisfaction surveys. Data was collected through field observation, guided interviews, questionnaires, documentation and literature study.

Kiluan bay coastal resources that could be developed for ecotourism activities are the uniqueness of dolphins, coral reefs, mangrove forests, coastal tourism and cultural potential. The presence of dolphin population become main attraction because it has the advantage from biological diversity and uniqueness. Physical carrying capacity for tourism activities at Kiluan bay coast reach 3.600 people per day. Based on the social aspects, that are community acceptance and satisfaction visitors, support the development of ecotourism in the Kiluan bay. But the topography of the area which is dominated by hills areas and the availability of supporting infrastructure becomes a limiting factor in the tourism development. Based on this conditions the management required to implement the integrated management concept, flexible and sustainable. Strategic priorities that need to implementation are developing community-based ecotourism, increasing the carrying capacity of the region through infrastructure development which appropriate with the needs and site conditions as well as the strengthen of human resources Kiluan Bay community to be more self-reliant in the development area.

(2)

v

PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR TELUK KILUAN,

KABUPATEN TANGGAMUS, MELALUI PENGEMBANGAN EKOWISATA

ABSTRAK

Wilayah pesisir merupakan wilayah yang penting tetapi rentan (vulnerable) terhadap gangguan, mudah berubah baik dalam skala temporal maupun spasial. Sumber daya pesisir Teluk Kiluan yang secara kualitas terbatas dan rentan terhadap kerusakan sebaiknya dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi non ekstraktif atau kegiatan ekstraktif yang ramah lingkungan. Salah satu kegiatan non ekstraktif yang saat ini berkembang di kawasan Teluk Kiluan adalah kegiatan ekowisata. Wisata yang berkelanjutan diwujudkan melalui perencanaan pengembangan wisata yang sesuai dengan karakteristik dan kondisi kawasan tersebut. Oleh karena itu, perlu dikumpulkan informasi secara menyeluruh tentang potensi sumber daya yang ada dan gambaran umum daya dukung kawasan terhadap pengembangan ekowisata ditinjau dari aspek daya dukung fisik, fasilitas penunjang yang tersedia, sikap masyarakat dan kepuasan pengunjung. Berdasarkan informasi tersebut kemudian disusun strategi pengembangan ekowisata mengelola kawasan pesisir Teluk Kiluan.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif digunakan untuk memperoleh informasi dan menganalis potensi wisata di Kawasan Teluk Kiluan dan kelayakan bagi pengembangan ekowisata. Metode kuantitatif digunakan dalam penentuan daya dukung fisik, survei persepsi masyarakat dengan responden penduduk Pekon (desa) Kiluan Negeri dan survei kepuasaan pengunjung. Pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung di lapangan, wawancara berpedoman, kuesioner, dokumentasi dan studi kepustakaan.

Sumberdaya pesisir Teluk Kiluan yang dapat dikembangkan untuk kegiatan ekowisata meliputi keunikan fauna lumba-lumba, terumbu karang, hutan mangrove, wisata pantai dan potensi adat istiadat/kebudayaan. Keberadaan populasi lumba-lumba menjadi atraksi utama karena mempunyai keunggulan dari aspek keanekaragaman hayati dan keunikannya. Daya dukung fisik kawasan Teluk Kiluan untuk kegiatan wisata pantai mencapai 3.600 orang per hari. Aspek sosial berdasarkan penerimaan masyarakat dan kepuasaan pengunjung juga mendukung pengembangan ekowisata di Teluk Kiluan. Namun topografi kawasan yang didominasi oleh areal perbukitan dan ketersediaan sarana penunjang menjadi faktor pembatas dalam pengembangan wisata di Teluk Kiluan. Berdasarkan kondisi tersebut diperlukan pola pengelolaan yang menerapkan konsep pengelolaan terpadu, fleksibel dan berkelanjutan. Prioritas strategi yang dilaksanakan yaitu mengembangkan ekowisata berbasis masyarakat, meningkatkan daya dukung kawasan melalui pembangunan sarana dan prasarana sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lokasi serta memperkuat SDM masyarakat Teluk Kiluan agar lebih mandiri dalam pengembangan daerahnya.

Referensi

Dokumen terkait

Penurunan laju korosi dan peningkatan efisiensi inhibisi ini terjadi karena ekstrak kulit manggis bekerja sesuai prinsip kerja inhibitor organik yaitu bekerja dengan

Pada analisis gambar diketahui pengaruh yang sama Green Marketing (X) mau membeli (Y) nilainya -0,061 sedangkan diketahui pengaruh tidak langsung Green Marketing

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur

Pendek kata, doa ini Rabbana aatina fid dunya hasanah (Ya Tuhan kami berilah kami kebaikan di dunia) dan seterusnya, akan bekerja hanya kepada orang-orang yang berdoa doa

Oleh karena itu hasil perhitungan yang menunjukkan nilai p < 0,05 pada nyeri saat bangkit dari posisi duduk dan nyeri saat naik tangga 3 trap, artinya terdapat

Namun sampai saat ini belum diketahui perihal optimalisasi sintesis fosfolipid tinggi EPA dari minyak hasil samping penepungan ikan lemuru pada fosfolipid kedelai

pribadi , 5 Oktober 2018.. masyarakat.Kepolisian bertugas sebagai pihak intelegensi yang mengawasi pelanggar Khalwat ini dikarenakan pelanggar maisir susah

---, 2008e, Panduan Umum Pengembangan Silabus, Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah