• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

Rosanna F. Situngkir NIM 4103331046

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X Pada Pokok Bahasan Sistem Periodik Unsur”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika , Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada : Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skrispi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Bajoka Nainggolan, M.Si, Bapak Drs. Kawan Sihombing, M.Si, Ibu Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik. Terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba M.Si, selaku ketua Jurusan Kimia, Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si selaku ketua Prodi Jurusan Kimia dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang sudah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Piner Sihotang, S.Pd, M.Si selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Siantar Narumonda dan Ibu Juliana Panjaitan, ST selaku guru Kimia yang telah banyak membantu dalam pelaksanaa penelitian.

(4)

v

Terimakasih juga penulis sampaikan kepada Abang dan Kakak penulis, Tumpal S.M. Situngkir, Marintan E. Situngkir, Desora A. Situngkir, Faber B.P. Situngkir dan juga kepada kakak ipar penulis Lasti Siregar dan abang ipar penulis Sandro Siahaan yang selalu memotivasi dan mendoakan penulis, dan keponakan tersayang Mentari Siahaan.

Penulis juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya buat, para sahabat yang selalu mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini khususnya sahabat tercinta 9_Icons : Agus Mienda, Apri Yosiana, Desni Cibro, Irma Novita, Jusni Sitorus, Magda Dwi, Margaretha Pasaribu, Renata Hutagalung, yang selalu ada buat penulis didalam suka maupun duka selama masa perkuliahan. Terima kasih juga kepada sahabat penulis Melva Situmorang. Teman terbaik K’Estinar Silitonga, Yuni Siahaan, Lely Purba, dan terima kasih buat silalahi group Lestari Doloksaribu, Jefriando Sinabang, Ferdy Tambunan dan seluruh sahabat Pendidikan Kimex’10 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu, memberikan motivasi, bantuan, saran-saran serta menjadi keluarga selama menuntut ilmu di Universitas Negeri Medan.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dan menjadi masukan dalam dunia pendidikan.

Medan, September 2014 Penulis,

Rosanna F. Situngkir

(5)

PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN

HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERIODIK UNSUR

Rosanna F. Situngkir (NIM 4103331046) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPA SMA Negeri 1 Siantar Narumonda yang terdiri dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling purposive dengan mengambil 2 kelas dari 5 kelas yaitu kelas X IPA 1 dan sebagai kelas eksperimen dan kelas X IPA 5 sebagai kelas kontrol. Sampel penelitian kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing berjumlah 30 orang. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan Model Mengajar Mengiduksi Perubahan Konsep dan kelas kontrol diajarkan dengan model konvensional. Dari hasil penelitian, untuk kelas Eksperimen diperoleh nilai rata-rata gain sebesar 0,7166 ± 0,0960 sedangkan kelas Kontrol adalah 0,6153 ± 0,0836 Persentase peningkatan hasil belajar siswa pada kelas Eksperimen adalah 71,87% sedangkan pada kelas Kontrol adalah 61,53%. Uji normalitas gain kelas eksperimen diperoleh χ 2hitung = 10,4 dan χ 2tabel = 11,07, untuk gain kelas kontrol diperoleh χ 2hitung = 7,1 dan dan χ 2

(6)

vi

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

2.3. Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep 11 2.3.1. Sintaks Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep 12 2.3.2. Keunggulan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep 15

2.4. Pemikiran Konstruktivisme 15

2.4.1. Lingkungan Pembelajaran Konstruktivisme 17

2.5. Pembelajaran Konvensional 18

2.6. Deskripsi Materi Sistem Periodik Unsur 20

2.6.1. Pengelompokan Unsur-Unsur 20

2.6.2. Periode dan Golongan 23

2.6.3. Sifat-sifat Periodik Unsur 25

2.7. Kerangka Konseptual 26

2.8. Hipotesis Penelitian 27

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 28

3.2. Populasi Dan Sampel Penelitian 28

3.3. Variabel Penelitian dan Instrumen Penelitian 28

(7)

3.5. Teknik Pengumpulan Data 33

3.6. Uji Peningkatan Hasil Belajar 35

3.7. Teknik Analisis Data 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 39

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 39

4.1.1.1. Validitas Tes 39

4.1.1.2. Realibilitas Tes 39

4.1.1.3. Tingkat Kesukaran 40

4.1.1.4. Daya Pembeda 40

4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 40

4.1.2.1. Data Pretest Siswa 40

4.1.2.2. Data Postest Siswa 41

4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian 41

4.1.3.1. Uji Normalitas 42

4.1.3.2. Uji Homogenitas 43

4.1.3.3. Uji Hipotesis 43

4.1.3.4. Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 44

4.1.4. Ranah Kognitif Penelitian 46

4.1.4.1. Perbandingan Ranah kognitif 46

4.1.4.2. Peningkatan Hasil Belajar (Gain) Ranah Kognitif Terkembang 46

4.1.5. Analisis Afektif 48

4.1.5.1. Analisis Afektif Penelitian 48

4.2. Pembahasan 49

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 53

5.2. Saran 53

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sifat Logam dan Non Logam 20

Tabel 2.2 Pengelompokan unsur Triade Dobreiner 21 Tabel 2.3 Susunan Unsur Oktaf Newlands 21 Tabel 2.4 Tabel Sistem Periodik Mendeleev 22

Tabel 2.5 Tabel Sistem Periodik Modern 23

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 33

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 41 Tabel 4.1. Data Ringkas Hasil Prestes Siswa 41 Tabel 4.2. Data Ringkas Hasil Postest Siswa 41 Tabel 4.3. Rata – rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Gain 42

Tabel 4.4. Uji Normalitas 42

Tabel 4.5. Uji Homogenitas sampel 43

Tabel 4.6. Uji Hipotesis Data Gain 43

Tabel 4.7. Peningkatan Hasil Belajar 44

Tabel 4.8. Persen peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas

dan Kontrol 44

Tabel 4.9. Perbandingan Jumlah Rata-Rata Ranah Kognitif Kelas

Eksperimen dan Kontrol 46

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Diagram Alir Desain Penelitian 35 Gambar 4.1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa 42 Gambar 4.2. Grafik Persentase Gain Ternormalisasi kelas Eksperimen 45 Gambar 4.3. Grafik Persentase Gain Ternormalisasi Kelas Kontrol 45 Gambar 4.4. Grafik Rata-Rata Gain Kelas Eksperimen 47 Gambar 4.5. Grafik Rata-Rata Gain Kelas Kontrol 48 Gambar 4.6. Grafik Perbandingan Rata-Rata Gain Persentase Kelas

(10)

x

Lampiran 6. Pedoman Penskoran Observasi Aktivitas Belajar Siswa 96 Lampiran 7. Penilaian Lembar Observasi Aktivitas Siswa 98

Kelas Eksperimen

Lampiran 8. Kisi-Kisi Instrumen Tes 100

Lampiran 9. Instrumen Test 116

Lampiran 10. Jawaban Instrumen Test 123

Lampiran 11. Penyelesaian Soal Instrumen Tes 124 Lampiran 12. Kisi-Kisi Instrumen Tes Valid 129

Lampiran 13. Instrumen Penelitian Valid 139

Lampiran 14. Jawaban Tes Valid 143

Lampiran 15. Data Validasi Instrumen Penelitian 144

Lampiran 16. Perhitungan Validasi Test 145

Lampiran 17. Tabel Reabilitas Instrumen Test 148

Lampiran 18. Perhitungan Reabilitas Test 149

Lampiran 19. Daya Pembeda Instrumen Penelitian 151 Lampiran 20. Perhitungan Daya Pembeda Butir Tets 152 Lampiran 21. Tabel Tingkat Kesukaran Instrumen Penelitian 154 Lampiran 22. Perhitungan Tingkat Kesukaran Test 155 Lampiran 23. Data Pretest Kelas Eksperimen 157

Lampiran 24. Data Pretest Kelas Kontrol 159

Lampiran 25. Data Postest Kelas Eksperimen 161

Lampiran 26. Data Postest Kelas Kontrol 163

Lampiran 27. Tabulasi Nilai 165

Lampiran 28. Perhitungan Standar Deviasi Uji Kemampuan Siswa 167

Lampiran 29. Uji Normalitas Data 168

Lampiran 30. Perhitungan Uji Homogenitas 170 Lampiran 31. Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar 172 Lampiran 32. Perhitungan Persentase Peningkatan Hasil Belajar 175

Lampiran 33. Perhitungan Uji Hipotesis 176

Lampiran 34. Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment 178 Lampiran 35. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat 179 Lampiran 36. Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t 180 Lampiran 37. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 181

Lampiran 38. Ranah Kognitif 182

Lampiran 39. Penilaian Aktivitas 188

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Ilmu kimia sebagai salah satu bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sudah mulai diperkenalkan kepada siswa sejak dini. Mata pelajaran kimia menjadi sangat penting kedudukannya dalam masyarakat karena kimia selalu berada di sekitar kita dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar objek yang dipelajari di dalam ilmu kimia berisi konsep-konsep dan rumus-rumus. Namun selama ini para siswa menganggap bahwa pelajaran kimia itu sulit. Kesulitan dalam mempelajari kimia sebenarnya berawal dari kurangnya pemahaman siswa tentang konsep dasar dalam kimia hal ini disebabkan karena sistem pengajaran dari guru yang hanya berlangsung secara sepihak saja, dimana proses belajar mengajar masih berpusat pada guru. Interaksi pembelajaran yang searah ini membuat siswa kurang aktif.

Menurut hasil observasi dan wawancara peneliti dengan salah satu guru mata pelajaran kimia di kelas X SMAN Siantar Narumonda, peneliti menemukan hasil belajar siswa yang rendah dimana nilai rata-rata hasil belajar kimia siswa pada semester lalu yaitu 71 dengan kriteria ketuntasan minimal 70. Rendahnya hasil belajar kimia ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya pemahaman siswa tentang konsep dasar kimia, proses belajar mengajar yang berlangsung masih berpusat pada guru yaitu dengan metode ceramah sehingga partisipasi siswa dalam mengikuti pelajaran menjadi rendah dan menyebabkan siswa mudah merasa bosan dan kurang aktif untuk menggali materi yang dipelajari. Untuk itu perlu adanya perbaikan aspek-aspek yang berkaitan dengan sistem pendidikan di sekolah ini. Dari keseluruhan perangkat tenaga penggerak sektor pendidikan, Guru merupakan tenaga pelaksana yang sangat menentukan.

(12)

2

pengelolaan proses belajar mengajar untuk menghasilkan suatu proses belajar mengajar yang inovatif dan lebih efisien.

Guru merupakan faktor terpenting dalam pendidikan. Gurulah yang menjadi pemegang kendali berhasil atau tidaknya suatu proses belajar-mengajar. Untuk itulah sebagai pengajar guru hendaknya dapat menerapkan model atau metode pengajaran yang bervariatif dan sesuai bagi siswanya.

Sistem Periodik Unsur merupakan bagian dari materi kimia di SMA, diajarkan di kelas X pada semester ganjil. Materi ini memuat teori-teori yang bersifat abstrak karena siswa tidak bisa melihat langsung mengenai materi ini. Untuk mempermudah siswa dalam memahami konsep yang bersifat abstrak ini, guru dapat mewujudkan keteraturan dalam pembelajaran dan berpusat pada siswa, sehingga siswa aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan. Dengan demikian, konsep yang didapat akan lebih bermakna. Salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran kimia adalah M3PK, dimana dengan model ini siswa dituntut untuk membentuk pemahamannya sendiri tentang materi yang sedang dipelajari.

Penggunaan M3PK diharapkan dapat menjadi solusi dalam pembelajaran IPA khususnya kimia, karena dalam pelaksanaanya model pembelajaran ini menuntut siswa untuk membangun pemahamannya sendiri sehingga siswa akan lebih aktif untuk menggali informasi untuk menemukan konsep yang paling benar. Dalam proses pencarian informasi ini siswa akan menemukan banyak ilmu yang akan memperkaya pengetahuannya, disamping itu informasi yang dibangun sendiri oleh siswa tersebut akan bertahan lama dalam dirinya jika dibandingkan dengan informasi yang diterima dari guru secara cuma-cuma.

(13)

Dalam hal ini guru juga berperan sebagai narasumber, mengarahkan siswa ke alternatif pemilihan konsep yang benar.

Model mengajar menginduksi perubahan konsep adalah model mengajar berdasarkan pemikiran konstruktivisme. Mereka berpandanganan bahwa pengetahuan itu dibangun dalam pemikiran siswa itu sendiri. Jadi tugas guru yang paling utama adalah mengidentifikasi konsep awal siswa dan melakukan perubahan konsep (Tarigan,1999). Sehingga guru dapat mengefisienkan waktu pelajaran dengan menggunakan model menginduksi perubahan konsep.

Penelitian terkait penggunakan M3PK telah banyak dilakukan dan memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Simson Tarigan (2007) menunjukkan hasil belajar siswa yang diajar dengan M3PK memiliki rata-rata 80,60 dan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode konvensional memiliki rata-rata 70,00. Saharta Ginting (2013) menunjukkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen yang mengunakan M3PK

Simson Tarigan (X =76,00) lebih tinggi dari kelas kontrol dengan menggunakan

metode ceramah dan tanya jawab (X =71,00). Puspita Handayani (2013) menunjukkan bahwa hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan M3PK

Simson Tarigan (X = 81,83) lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajar

dengan metode konvensional (X = 68,83). Joi Persadanta (2012) diperoleh bahwa peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan M3PK lebih tinggi, yaitu 63,55% sedangkan peningkatan hasil belajat siswa dengan pembelajarn ceramah adalah 53,50%.

(14)

4

1.2. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah di atas, identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar kimia yang rendah.

2. Kurangnya pemahaman siswa tentang konsep dasar kimia.

3. Model mengajar yang digunakan guru masih berpusat pada guru, sehingga membuat siswa bosan dalam mengikuti pelajaran kimia.

4. Kurangnya keaktifan siswa dalam menggali informasi mengenai materi yang dipelajari.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh penerapan M3PK terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pokok bahasan sistem periodik unsur ?

2. Bagaimana ranah kognitif yang akan ditingkatkan dengan menggunakan modul kimia inovatif pada materi Sistem Periodik Unsur ?

3. Bagaimanakah perbandingan tingkat aktivitas kegiatan pembelajaran siswa pada kedua kelas?

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui hasil belajar kimia siswa dengan penerapan M3PK Simson Tarigan pada pokok bahasan Sistem Periodik Unsur kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda tahun ajaran 2014/2015.

2. Mengetahui ranah kognitif yang akan dikembangkan dengan menggunakan modul kimia inovatif pada materi Sistem Periodik Unsur.

(15)

1.5. Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah maka perlu diberi batasan. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian hanya dilakukan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Siantar Narumonda.

2. Materi yang diajarkan adalah sistem periodik unsur. 3. Model pembelajaran yang digunakan M3PK.

4. Hasil belajar siswa diperoleh secara individu di mulai dari nilai pre-test dan post-test.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat member manfaat yaitu:

1. Bagi Guru, dapat dijadikan sebagai masukan kepada guru agar dapat menerapkan strategi pembelajaran yang bervariasi termasuk M3PK sebagai salah satu model mengajar.

2. Bagi siswa, dengan penerapan model M3PK ini siswa dapat terlibat langsung dalam pembelajaran supaya dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang

materi pelajaran yang disampaikan, sehingga akan meningkatkan hasil belajar

siswa.

3. Bagi sekolah, memberi wacana baru untuk menerapkan model pembelajaran

yang tepat yang dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa di SMA Negeri

Siantar Narumonda.

4. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan strategi pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah dimasa yang akan datang.

1.7. Defenisi Operasional

(16)

6

dalam diri siswa. Aspek yang kedua adalah Plausible yang artinya siswa yakin bahwa konsep yang diterimanya benar. Sedangkan aspek yang ketiga yaitu Fruitfull yang artinya konsep itu memberikan “buah” bagi dirinya. Dengan kata lain konsep tersebut bisa diterapkannya dalam kehidupan sehari-hari (Tarigan. 2012).

2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut sesuai dengan aspek-aspek tujuan belajar yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor (Hamalik. 2010).

3. Model pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang menekankan pada proses penyampaian materi secara verbal artinya bertutur secara lisan dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal, sehingga sering diidentifikasikan dengan ceramah. (Sanjaya, 2006).

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar kimia yang dibelajarkan di kelas eksperimen dengan M3PK lebih tinggi dibandingkan hasil belajar kimia yang dibelajarkan di kelas kontrol . Dengan rata-rata peningkatan hasil belajar dengan M3PK diperoleh sebesar 71,87% dan rata-rata peningkatan hasil belajar dengan konvensional hanya 61,53 %.

2. Ranah kognitif yang paling terkembang dari antara kedua kelas terdapat pada C2 dikelas eksperimen dengan nilai paling tinggi yaitu sebesar 2,822. 3. Tingkat aktivitas pada kelas eksperimen lebih tinggi (80,22) dari pada

tingkat aktivitas Kelas kontrol (69,56).

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti menyarankan :

1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran

Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) pada pokok

bahasan Sistem Periodik Unsur dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa

(18)

54

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., 2009, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Penerbit Bumi Aksara.

Djamarah dan Zaia, 1996, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, PT. Rineka Cipta.

Ginting, S., 2012, Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa SMA

Santo Thomas 3 Medan kelas X Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon,

Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.

Hamalik, O., 2010, Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Bumi Aksara.

Harnanto, Ari, Dkk, 2009, Kimia Untuk Kelas XI, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Marahalim., 2011, Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep Berbasis Animasi Terhadap Aktivitas Hasil Belajar Larutan Reaksi

Pada Siswa SMK, Tesis,FMIPA UNIMED, Medan.

Parna, Z., 2013, Pengaruh Penggunaan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Peningkatan Hasil Belajar

Siswa Pada Pokok Bahasan Titrasi Asam Basa Kelas XI SMA Negeri

15 Medan, Skripsi, FMIPA UNIMED, Medan.

Permana., 2009. Memahami Kimia SMA, Jakarta, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Persada, J., 2012, Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok

Bahasan Laju Reaksi di SMA Swata Masehi GBKP Berastagi Kelas

(19)

Purba, H., 2011. Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas

XI IPA SMA Swasta Teladan P. Siantar, Skripsi, FMIPA UNIMED,

Medan.

Purba,M.,2007.,Kimia SMA Untuk Kelsa X, Jakarta, Erlangga.

Purwanto., 2008. Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Belajar, Surakarta.

Sagala, S., 2009, Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung, Alfabeta.

Silitonga, P.M., 2010, Statistik, Medan , FMIPA UNIMED.

Sudjana, N., 2001, Metode Statistik, Bandung, Penerbit Tarsito.

Tarigan, S., 1999, Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep Dengan Mempertimbangkan Pengetahuan Awal Siswa Sebagai Salah Satu

Model Pengajaran IPA, Disertasi, IKIP Bandung.

Tarigan, S., 2007, Tindak Lanjut Penelitian Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Terhadap Peningkatan

Hasil Belajar Kimia Siswa Dalam Pokok Bahasan Termokimia.

Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains, Vol 2(2) 2007 h 57-62,

FMIPA-UNIMED, Medan.

Tarigan, S., 2008, Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa. Jurnal

Pendidikan Matematika dan Sains, Vol 3(1) 2008 h 1-8,

FMIPA-UNIMED, Medan.

Tarigan, S., 2008, Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa. Jurnal

Pendidikan Matematika dan Sains, Vol 2(1) 2008 h 1-6,

(20)

56

Trianto, 2009, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Jakarta, Kencana Prenada Media Group.

Gambar

Gambar 3.1. Diagram Alir Desain Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

*Dokumen terkendali jika disimpan di tempat penyimpanan dokumen yang ditentukan dan divalidasi oleh

[r]

[r]

1) Altruism (perilaku menolong), merupakan perilaku menolong, seperti: membantu menyelesaikan tugas orang lain yang tidak masuk kerja, membantu pegawai lain

Yogyakarta: Yayasan Pembina Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.. Psikologi Manajemen: Penuntun

Wortel dan bawang daun merupakan sayuran yang paling banyak dibudidayakan di kawasan agropolitan Cianjur dengan produksi sebesar 25.547,1 ton tahun 2005 menjadi 7.157 ton

The result of the present study is that corporate social performance (CSP/CSR) has no effect on corporate financial performance (CFP) under slack resource and good

Dengan ini penulis menyatakan bahwa Pengantar Karya Tugas Akhir yang berjudul “PERANCANGAN BUKU KOMIK ‟KISAH SI TIKUS‟ ADAPTASI DARI NOVEL ‟THE TALE