• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Budaya Terhdap Lingkungan Pemer

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Budaya Terhdap Lingkungan Pemer"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia terikat erat dengan lingkungan hidupnya, begitu pula dengan lingkungan/ekologi pemerintahan yang merupakan bagian terpenting dari sebuah kehidupan karena menentukan kualitas maupun kuantitas pemerintah itu sendiri dalam menjalankan pemerintahan. Maka dibentuk lembaga-lembaga pemerintah yang dewasa ini dapat kita lihat secara nyata, bahwa lembaga pemerintahan seperti legislatif, eksekutif, dan yudikatif terpengaruh budaya daerah asal masing masing. Budaya ini melekat dalam setiap jiwa para aparatur pemerintah yang secara tidak langsung akhirnya akan memengaruhi kinerja serta karakter aparatur dalam menjalankan pemerintahan.

Melalui makalah ini kami sebagai penulis akan mengkaji mengenai pengaruh budaya terhadap lingkungan Pemerintahan di Indonesia. Indonesia yang memiliki beranekaragam budaya tidak dapat dipisahkan dari budaya yang telah melekat dalam masyarakat sejak dahulu dan hingga saat ini memiliki pengaruh yang besar terhadap lingkungan Pemerintahan. Didasarkan pada hal tersebut, kemudian menjadi penting bagi kita untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tersebut dalam hubungan antara pemerintahan dan masyarakat yang dipimpinnya.

B. RUMUSAN MASALAH

(2)

C. TUJUAN

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

A.

Pengertian Budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

B.

Pengertian Lingkungan/Ekologi

Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yakni dari kata oikos (lingkungan) dan logos (ilmu). Secara tipologi, ekologi dibedakan atas darat, laut, dan udara. Sedangkan secara jenis, ekologi dibagi atas alami dan buatan. Perbedaan substansif antara ekologi dan lingkungan :

1. Ekologi

(4)

2. Lingkungan

Lingkungan merupakan tempat dimana mahluk hidup tinggal, dimana segala sesuatu yang ada di sekitar manusia memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung. Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

C. Pengertian Pemerintahan

Pemerintahan sebagai sekumpulan orang-orang yang mengelola kewenangan-kewenangan, melaksanakan kepemimpinan dan koordinasi pemerintahan serta pembangunan masyarakat dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan. Pemerintahan merupakan organisasi atau wadah orang yang mempunyai kekuasaaan dan lembaga yang mengurus masalah kenegaraan dan kesejahteraan rakyat dan negara.

Pemerintahan dalam arti luas adalah segala kegiatan badan-badan publik yang meliputi kegiatan legislatif, eksekutif dan yudikatif dalam usaha mencapai tujuan negara. Sedangkan Pemerintahan dalam arti sempit adalah segala kegiatan badan-badan publik yang hanya meliputi kekuasaan eksekutif. (C.F. Strong).

Pemerintahan dalam suatu Negara menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya dan kepentingan Negara sendiri, karena Pemerintahan adalah lembaga atau badan publik yang mempunyai fungsi dan tujuan Negara,

(5)

utama tersebut, terdapat beragam cabang, seperti: Monarki Konstitusional, Demokrasi, dan Monarki Absolut / Mutlak.

D. Lingkungan Fisik Pemerintahan

Lingkungan fisik pemerintahan dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok, antara lain :

1. Lingkungan Geografis

Lingkungan geografis dapat memberi pengaruh terhadap kehidupan fisik dan kehidupan kejiwaan manusia karena didalamnya selalu terdapat adapatasi, misalnya penyesuaian bentuk tubuh, cara hidup dan bentuk bermukim serta berkelompok, penyebaran dan penyesuaian budaya serta seni, cara berpikir dan mempertahankan diri, dll. Pengaruh lingkungan geografis terhadap kehidupan Negara dapat dibagi menjadi tujuh aspek, yaitu :

a. Letak Negara dalam rotasi bola dunia b. Bentuk daratan

c. Bentuk air

d. Kesuburan tanah dan mineral e. Iklim

f. Bentuk – bentuk fisik pebatasan Negara g. Ukuran wilayah negara

2. Sumber daya dan kekayaan alam

Sejak awal kehidupan manusia selalu berhubungan dengan sumber daya alam. Hubungan ini berjalan secara terus menerus dalam proses yang saling memengaruhi dengan melakukan berbagai adaptasi.

a. Sumber daya alam adalah berbagai potensi yang terdapat di dalam lingkungan alam yang dapat diubah menjadi bahan atau energi untuk kepentingan hidup manusia.

(6)

berbagai material kandungan bumi ( cair maupun padat) yang dapat bermanfaat kepada manusia dan bangsa yang memilikinya.

3. Penduduk

a. Penduduk sebagai lingkungan fisik harus melakukan adaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

b. Penduduk sebagai faktor ekonomi, manusia disebut sebagai factor produksi.

E. Lingkungan Sosial Pemerintahan

Lingkungan sosial pemerintahan terdiri dari semua aspek kehidupan manusia sebagai homo sosial, sebagai homo politicon, homo economic dan homo sapiens di dalam kehidupan bernegara. Semua aspek kehidupan tersebut bukan merupakan unsur yang berdiri sendiri yang lepas dari unsur-unsur lain. Perubahan terhadap unsur yang satu akan berpengaruh terhadap unsur-unsur yang lain.

Sosial budaya sebagai bagian dari unsur lingkungan sosial pemerintahan dapat dibagi atas kebudayaan yang sifatnya nonmaterial dan yang sifatnya material. Kebudayaan yang sifatnya nonmaterial antara lain bahasa, nilai, norma, pengetahuan, pengertian-pengertian dasar yang dihayati oleh masyarakat, dan lain-lain. Sedangkan kebudayaan yang sifatnya material atau fisik ialah benda yang dihasilkan masyarakat dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan, misal: benda yang dihasilkan masyarakat dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan, misalnya jalan raya, rumah, irigasi, mainan, dan lain-lain.

(7)

itu menentukan kebijaksanaan dan tugas nasional, bagaimana hubungan warga

Keamanan sosial mencakup dimensi sangat luas yang tidak terpisahkan dari masalah ketertiban dan pertahanan. Keamanan sosial meliputi pengertian perseorangan, kelompok, masyarakat dan semua aspeknya. Gangguan terhadap keamanan sosial dapat bersifat material dan immaterial, dapat datang dari dalam maupun dari luar. Dalam perkembangan dewasa ini keamanan sosial dapat dibedakan antara pertahanan keamanan yang berupa gangguan terhadap kepentingan nasional yang timbul dari dalam maupun dari luar dengan ketertiban sosial menyangkut gangguan terhadap kepentingan warga baik secara individual maupun secara kelompok.

Lingkungan sosial pemerintahan terdiri atas : 1. Ideologi

(8)

2. Politik

Pemerintahan dan politik adalah dua hal yang sangat erat kaitannya, sehingga pembedaannya terkadang sulit dilakukan. Demikian pula dalam hal ini, dapat dipastikan bahwa system politik yang dianut oleh suatu Negara tentu sangat mempengaruh aktivitas lingkungan pemerintahan didalamnya. Kita lihat saja sistem perpolitikan di Indonesia yang menganut sistem kepartaian dengan multipartai. Kehadiran partai – partai yang semakin menjamur saat ini tentu mengambil pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan pemerintahan yang ada. Kebijakan yang dikeluarkan kemudian selalu lahir dari pertarungan pertentangan kepentingan antar parpol yang ada,. Sehingga parpol yang kemudian “menang” dalam pertarungan tersebut dapat mengambil pengaruh yang paling besar dalam pengeluaran kebijakan dan mendapat kesempatan yang sebesar - besarnya untuk mengakomodasi kepentingan parpol yang memboncenginya.

3. Sosial Budaya

(9)

untuk terus menggali potensinya agar lebih maju, namun tetap dalam kerangka NKRI.

4. Ekonomi

Sisi ekonomi dan sisi ekologi pemerintahan, merupakan dua ujung tali yang saling tarik menarik antarbagian yang satu dengan bagian yang lainnya. Kadangkala pemfokusan perhatian pada kebijakan pemerintah mengenai peningkatan taraf ekonomi suatu Negara menyebabkan kehidupan ekologisnya terlupakan. Padahal hal yang mungkin tidak diingat bahwa betapapun kemajuan suatu Negara dalam bidang ekonominya, tentu tidak ada nilainya jika sisi ekologinya rusak akibat eksploitasi besar – besaran dilakukan.

5. Hankam (Pertahanan dan Keamanan)

Bidang hankam merupakan bidang yang tidak bisa dipungkiri memiliki pengaruh yang cukup besar bagi iklim pemerintahan Indonesia. Salah satu syarat suatu Negara dapat dikatakan Negara apabila memiliki wilayah. Hal ini kemudian tentu menjadi perhatian oleh pemerintah untuk memperkuat pertahanan keamanan untuk menjaga kedulatan negaranya. Apabila kita tarik konsep ideal tersebut pada kondisi Indonesia kekinian, maka dapat kita lihat kesenjangan – kesenjangan bidang hankam Indonesia. Dengan kondisi ekologis yang terpisah pulau antar pulau oleh perairan, maka seharusnya kebijakan pemerintahan terkait hankam tersebut lebih mendapat perhatian lagi. Sementara pada saat ini, masalah klaim mengklaim wilayah masih saja terjadi sebagai cerminan masih sangat kurangnya perhatian pemerintah terkait masalah tersebut.

F.

Pengaruh Budaya dalam Kehidupan Masyarakat

(10)

sehari-hari yang dilakukan oleh suatu individu maupun masyarakat, pola berpikir mereka, kepercayaan, dan ideologi yang mereka anut.

Tentu saja pada kenyataannya budaya antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya berbeda, terlepas dari perbedaan karakter masing-masing kelompok masyarakat ataupun kebiasaan mereka. Realitas yang multi budaya ini dapat kita jumpai di negara-negara dengan komposisi penduduk yang terdiri dari berbagai etnis, seperti Indonesia, Uni Soviet (sekarang, Rusia), Yugoslavia (sekarang terpecah menjadi beberapa Negara) dan lain-lainnya. Kondisi Negara dengan komposisi multi budaya rentan terhadap konflik dan kesenjangan sosial. Memang banyak faktor yang menyebabkan terjadinya berbagai konflik tersebut, akan tetapi sebagai salah satu unsur dasar dalam kehidupan sosial, budaya mempunyai peranan besar dalam memicu konflik.

Setiap kelompok masyarakat punya tradisi dan kebudayaan tersendiri, yang tentu saja berbeda satu sama lainnya. Kebudayaan-kebudayaan yang lebih sempurna dari suatu masyarakat yang nantinya akan dapat menjadi sebuah peradaban. Namun, walaupun masing-masing mempunyai keunikan tersendiri, budaya terdiri dari unsur-unsur dan mempunyai fungsi-fungsi walaupun kebudayaan setiap masyarakat berbeda satu dengan lainnya. Sifat hakikat kebudayaan tersebut ialah sebagai berikut:

1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia.

2. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.

(11)

4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang diizinkan.

G. Pengaruh Budaya Dalam Lingkungan Pemerintahan

Pada hakikatnya, kebudayaan yang hidup dan melekat pada jiwa suatu bangsa, sudah layak dan sepantasnya menjadi sebuah kebanggan yang dirasakan dan dimiliki bersama oleh seluruh insan yang bernaung di dalam bangsa itu sendiri. Budaya hadir sebagai sesuatu yang harus dijaga dan dilestarikan bersama serta sebagai sesuatu yang mepersatukan.

Budaya merupakan nilai-nilai kehidupan yang tumbuh dan berkembang di suatu masyarakat. Kebudayaan didefinisikan sebagai keseluruhan pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungan dan pengalamannya serta menjadi landasan bagi tingkah lakunya. Dengan demikian, kebudayaan merupakan serangkaian aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, rencana-rencana dan strategi-strategi yang terdiri atas serangkaian model-model kognitif yang dimiliki oleh manusia dan digunakannya secara selektif dalam menghadapi lingkungannya sebagaimana terwujud dalam tingkah lakunya.

Pengaruh budaya sangat alami dan otomatis, sehingga pengaruhnya terhadap perilaku sering diterima begitu saja. Ketika kita ditanya mengapa kita melakukan sesuatu, maka kita akan menjawab secara spontanitas, “ya karena memang sudah seharusnya begitu”. Jawaban ini berupa jawaban otomatis yang menunjukkan atas pengaruh budaya dalam perilaku sehari-hari. Ketika kita berhadapan dengan masyarakat yang memiliki budaya, nilai dan kepercayaan yang berbeda dengan kita, barulah menyadari bagaimana budaya tersebut telah membentuk perilaku. Kemudian akan muncul apresiasi terhadap budaya sendiri di saat berhadapan dengan budaya yang berbeda.

(12)

dapat memahami hal-hal yang sedang terjadi dalam masyarakat dan mengetahui caa menggapainya.

(13)

Bab III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.

Pemerintahan sebagai sekumpulan orang-orang yang mengelola kewenangan-kewenangan, melaksanakan kepemimpinan dan koordinasi pemerintahan serta pembangunan masyarakat dari lembaga-lembaga dimana mereka ditempatkan. Pemerintahan merupakan organisasi atau wadah orang yang mempunyai kekuasaaan dan lembaga yang mengurus masalah kenegaraan dan kesejahteraan rakyat di suatu negara.

Indonesia yang pluralistik dan multikultural menyebabkan budaya tidak dapat terlepas dari kehidupan masyarakat. Budaya telah tertanam kuat di dalam masyarakat sejak dahulu hingga sekarang. Budaya yang sudah melekat erat ini merupakan kekayaan Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain.

(14)

dapat terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Maka tidaklah berlebihan saat timbul anggapan bahwa budaya dan jiwa bangsa Indonesia adalah satu dan saling terkait.

Dengan keangekaragaman budaya yang rawan konflik dan disintegrasi ini, pemerintahan beserta seluruh komponen yang ada di dalamnya memegang peran penting sebagai stabilisator dan sebagai penguasa yang memiliki kewenangan dalam pengelolaan masyarakat yang dipimpinnya. Pemerintahan dituntut untuk menciptakan stabilitas di segala bidang, termasuk menciptakan ketertiban di dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang pluralistik dan sangat berbeda setiap individunya.

Oleh sebab itu kemudian budaya dipahami sebagai jalan untuk menyatukan segala perbedaan yang kita pahami sebagai “Bhinneka Tunggal Ika”. Walaupun berbeda-beda budaya, namun Indonesia adalah satu. Ada pemerintahan yang siap menciptakan keharmonisan dan ketertiban. Dengan memahami segala budaya yang ada di Indonesia, maka pemerintahan akan mampu berdiri kokoh, karena masyarakat hanya butuh dimengerti oleh pemerintah. Masyarakat dapat diatur dengan mudah jika pemerintah mengerti bagaimana cara memperlakukan masyarakat dengan mempertimbangkan budaya dan nilai-nilai sosial yang dimilikinya. Disinilah budaya menekankan pengaruhnya terhadap pemerintahan yang ada di Indonesia, budaya yang sangat beragam dan tertanam erat sebagai jiwa dan kepribadian bangsa yang harus dilestarikan.

B.

Saran

(15)
(16)

DAFTAR PUSTAKA

Baidhawy, Zakiyuddin. 2005. Pendidikan Agama Berwawasan Multikultural. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Budiardjo, Miriam. (2009) Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Koentjaraningrat. 1992. Kebudayaan, Mentalitas dan Pengembangan. Jakarta: P.T. Gramedia

Lubis, Ridwan. 2005. Meretas Wawasan dan Praksis Kerukunan Umat Beragama di Indonesia. Departemen Agama RI.

Soekanto, Soerjono. 1994. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Cetakan kedelapan.

Soekanto, Soerjono. 1993. Beberapa Teori Sosiologi Tentang Struktur Masyarakat. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Cetakan kedua.

http://geologi09.wordpress.com/2011/06/25/ekologi-pemerintahan/ diakses pada 2 januari 2013, pukul 21:00 WIB

http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya diakses pada 2 Januari 2013, pukul 21. 10

http://carapedia.com/

Referensi

Dokumen terkait

Puji dan Syukur pada Tuhan Yesus karena berkat pertolongan dan bimbinganNya pada peneliti mulai dari proses awal pembuatan skripsi hingga akhir penulisan skripsi ini,

Perancangan sistem berjalan pada platform Linux dengan fitur-fitur keamanan meliputi Firewall , Mail Filtering , Anti Virus , Anti Spam , Proxy , dan Content Filtering

[r]

Wiedy Murtini, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

Nilai konstanta laju reaksi pada suhu yang berbeda, karena konstanta laju reaksi berbanding lurus dengan laju reaksi, untuk laju reaksi prediksi yang dihasilkan dengan

Dengan menganalisis fluks foton pada berbagai panjang gelombang pada waktu yang berbeda, kita dapat memisahkan foton yang datang dari alam semesta dini (primordial)

Setelah melihat hasil uraian pembahasan di bab 3 mengenai kegiatan belajar mengajar bahasa Mandarin dengan penggunaan metode permainan atau Ice Breaking di SD

Asumsi peneliti, dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dapat dilihat tidak ada hubungan yang signifikan antara lama pemakaian kontrasepsi suntik 3 bulan dengan gangguan