36
Berdasarkan permasalahan yang ada dan proses penelitian, maka dibab ini akan membahas mengenai hasil penelitian dan proses penelitian yang sudah dilaksanakan oleh peneliti yang dikemas dalam Bab IV.
4.1.1 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan akan diuraikan pada pokok bahasan pada Bab IV, bahasan yang ada di Bab IV ini antara laii meliputi kondisi awal siswa SDN 2 Truko, perencanaan siklus I dan II, tindakan siklus I dan II, refleksi siklus I dan siklus II dan hasil tindakan siklus I dan siklus II, serta perbandingan hasil belajar siswa kondisi awal, hasil belajar siswa siklus I dan hasil belajar siswa pada siklus II.
4.1.1.1 Kondisi Awal
Kondisi awal siswa pada SDN 2 Truko dengan jumlah 16 siswa dengan perbandingan siswa laki-laki berjumlah 9 siswa dan siswa perempuan berjumlah 7 siswa. Tingkat ketuntasan siswa pada kondisi awal, siswa yang tidak tuntas KKM dengan Kriteria Ketuntasan Minimal 70 berjumlah 11 siswa atau (68,75%) dan siswa yang tuntas berjumlah 5 siswa atau (31,25%). Berdasarkan tingkat ketuntasan siswa dalam pembelajaran dapat dikatakan sangat rendah.
Berdasarkan data diatas dapat disajikan dalam bentuk Tabel 17 sebagai berikut.
Tabel 17
Distribusi Frekuensi Nilai IPS Kondisi Awal 2017/2018
Rentang Sebelum Tindakan Keterangan
Jumlah Siswa Persentase
40-49 2 12,5% Belum Tuntas
50-59 5 31,25% Belum Tuntas
60-69 4 25% Belum Tuntas
70-79 2 12,5% Tuntas
80-89 3 18,75% Tuntas
≥ 90 Tuntas
Jumlah 26 100%
Rata-rata 64
Nilai tertinggi 85
Berdasarkan Tabel 17 dapat disajikan dalam bentuk Gambar yang di gambarkan pada Gambar 1 sebagai berikut.
Gambar 1. Distribusi Frekuensi Nilai IPS Siswa Kelas 4 Kondisi Awal SDN 2 TRUKO
4.1.1.2 Rencana Tindakan Siklus I
Sebelum dilaksanakan tindakan, ada beberapa langkah yang dilakukan oleh penulis, antara lain:
a. Bersama denga guru kolaborator memeriksa kembali RPP yang telah disusun dan dicermati setiap butir yang dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan.
b. Menyiapkan alat peraga dan sarana lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tindakan.
c. Mengecek kembali kelengkapan alat pengumpulan data, seperti lembar observasi yang telah disepakati bersama guru kolaborator.
d. Membuat kesepakatan dengan teman sejawat untuk menentukan fokus observasi.
4.1.1.3 Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus I sesuai dengan kesepakatan yang disepakati oleh guru kelas penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2017
0 1 2 3 4 5 6
Penelitian didampingi oleh guru kelas yang berperan sebagai observer, dan teman sejawat sebagai patner kerja guna mendokumentasikan langkah-langkah pembelajaran sebagai data observasi yang berupa gambar.
a) Kegiatan Awal
Kegiatan guru dan siswa pada kegiatan awal meliputi beberapa kegiatan yang telah didesain di dalam rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam, guru dan siswa melaksanakan doa bersama, guru mengecek kehadiran siswa, guru dan siswa menyanyikan lagu wajib nasional, guru menginformasikan tujuan dan pembelajaran yang akan dipelajari, guru mengondisikan siswa untuk siap dalam pembelajaran. Langkah selanjutnya adalah guru melaksanakan apresepsi mengenai materi pembelajaran mengenai nama-nama raja dari kerajaan Hindu, Budha dan Islam dengan menyanyikan lagu bertemakan pahlawan. Pada kegiatan selanjutnya guru mengarahkan bahwa raja-raja yang memerintah pada kerajaan Hindu, Budha dan Islam masih terkenang sampai saat ini sepertihalnya pahlawan, misalnya digunakan sebagai nama jalan, Universitas dan lain sebagainya.
b) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti siswa kembali diingatkan untuk selalu memperhatikan dalam proses belajar agar informasi pelajaran dapat diterima dengan baik.
Selanjutnya masuk kedalam fase penomoran, pada fase ini guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok menggunakan bola bernomor, dengan menggunakan bola bernomor guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok dengan cara masing-masing siswa harus mendapatkan 1 bola. Guru melempar bola secara acak dan siswa menangkap bola yang dilempar oleh guru. Proses selanjutnya siswa diminta untuk mencari nomor yang sama dengan bola yang diperoleh dan kemudian siswa berkelompok sesuai dengan nomor yang siswa terima. Proses selanjutnya adalah guru memberikan penomoran kepada siswa, setiap siswa mengenakan nomor yang sesuai dengan nomor absen siswa.
Puzelle, setelah keseluruhan kelompok menerima lembar kerja kelompok guru meminta siswa untuk merangkai Puzelle yang siswa terima, gutu mengingatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok. Kegiatan selanjutnya adalah guru menunjuk salah satu kelompok untuk maju kedepan dengan cara guru memilih kelompok yang telah selesai terlebih dahulu dalam merangkai Puzelle. Kelompok yang ditunjuk menunjukkan hasil kerjanya didepan kelas dan siswa yang lain mengamati dengan menilai kerapian cara merangkai Puzelle. Setelah keseluruhan kelompok selesai merangkai Puzelle, guru mengajukan pertanyanyaan kepada keseluruhan kelompok pertanyaannya antara lain, 1) Siapakah nama raja yang ada di gambar kalian ? 2) Pada tahun berapakah raja tersebut memimpin? 3) Raja pada gambar kalian memimpin kerajaan yang bercorak agama? Guru mengarahkan siswa bagaimana cara mengerjakan pertanyaan yang disampaikan oleh guru. Cara mengerjakan pertanyaan tersebut siswa diminta untuk menyimak video yang diputarkan oleh guru, dalam proses menyimak video siswa diminta untuk mencatat hal penting yang ada di video.
Fase selanjutnya adalah fase berfikir bersama, dalam proses ini siswa bersama kelompok mengerjakan pertanyaan dari guru. Guru mengawasi jalannya kerja kelompok siswa, guru mengingatkan supaya siswa mau bekerja sama dalam menjawab pertanyaan. Guru memastikan keseluruhan kelompok telah selesai
mengerjakan soal dengan cara guru bertanya kepada siswa “ Anak-anak apakah
tugas kelompok kalian sudah selesai?” siswa menjawab sesuai dengan jawaban
kelompok masing-masing. Setelah dirasa seluruh kelompok telah selesai mengerjakan pertanyaan dari guru, guru memberikan kesempatan kepada kelompok untuk mempelajari jawaban kelompok. Siswa dalam kegiatan ini mempelajari jawaban kelompok guna memahami jawaban kelompok.
menjawab pertanyaan kelompok. Guru memastikan selutuh siswa telah maju kedepan kelas.
c) Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup guru bersama dengan siswa melaksanakan refleksi dalam kegiatan pembelajaran, guru bertanya kepada siswa 1) Anak-anak bagaimana kesan kalian dalam proses pembelajaran kali ini ? 2) Apa yang kalian pelajari pada pertemuan kali ini? 3) Pelajaran hidup apakah yang dapat kalian petik dari pelajaran kali ini ?, siswa menjawab dengan pendapat siswa masing-masing dan guru memberikan pendapat atas jawaban siswa, guru meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat. Kegiatan selanjutnya adalah guru bersama dengan siswa membuat rankuman atau kesimpulan dari materi pelajaran yang telah dipelajari. Kegiatan selanjutnya adalah guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. guru mengucapkan salam penutup, siswa menjawab salam dari guru.
Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2017 Penelitian ini dilaksanakan dengan persetujan dengan guru kelas dan kepala sekolah, penelitian dilaksanakan dengan bantuan guru kelas yang berperan sebagai observer dan teman sejawat berperan mendokumentasikan proses pembelajaran.
a) Kegiatan Awal
Kegiatan awal yang dilaksanakan guru dan siswa antara lain, guru menngucapkan salam pembuka, Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama dan salah satu siswa memimpin doa. Guru mengecek kehadiran siswa dengan bertanya
kepada siswa, “Anak-anak siapa temanmu yang tidak berangkat pada pagi hari
ini?” siswa menjawab secara serentak. Guru mengajak siswa untuk menyanyikan
dalam proses pembelajaran 2) Siswa mencatat hal yang penting dalam proses pembelajaran 3) Siswa harus berperan aktif sdalam proses pembelajaran. Selanjutnya guru mengajak siswa untuk mengingat pembelajaran yang telah dipelajari mengenai raja-raja dari kerajaan Hindu, Budha dan Islam dengan bertanya kepada siswa 1) Anak-anak masih ingatkah kalian mengenai pelajaran yang lalu? 2) Coba sebutkan nama kerajaan dan raja Hindu, Budha, Islam yang pernah memimpin di Indonesia. Siswa menjawab secara bergantian.
b) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti guru mengkondisikan siswa terlebih dahulu untuk
menerima proses pembelajaran dengan bertanya kepada siswa, “Anak-anak mengapa kalian harus mempelajari sejarah dari kerajaan-kerajaan yang pernah ada di Indonesia? Siswa menjawab secara bergantian sesuai dengan jawaban siswa. Guru meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat. Guru mengarahkan perhatian siswa kepada materi pelajaran selanjutnya dengan cara menjelaskan kepada siswa,
“Nah, anak-anak pada pertemuan kali ini kalian akan mempelajari mengenai
sejarah kerajaan Hindu, Budha dan Islam”.
Fase penomoran, pada fase penomoran Guru membagi siswa kedala beberapa kelompok dengan cara berhitung sesuai dengan runtut sesuai dengan jumlah kelompok yang dikehendaki oleh guru dengan jumlah masing-masing keompok 3 siswa. Guru memandu siswa dalam proses pengelompokkan, siswa berhitung 1 samapai 3, setelah itu siswa berkelompok sesuai dengan angka yang siswa dapatkan. Guru memastikan siswa telah berkelompok dengan cara bertanya
kepada siswa, “Anak-anak sudahkah kaian berkelompok dengan kelompok
kalian?”. Siswa menjawab pertanyaan guru secara serentak, kemudian guru memberikan penomoran sesuai dengan nomor absen siswa.
memastikan semua siswa telah selesai merangkai puzelle dengan cara berkeliling dari kelompo satu ke kelompok yang lain.
Guru meminta kelompok yang sudah selesai untuk maju ke depan kelas untuk mengambil amplop yang berisikan teka-teki silang. Setelah semua kelompok mengambil teka-teki silang dari guru, guru memandu bagaimana caranya mengerjakan teka-teki silang didalam amplop. “Anak-anak kelompok yang sudah selesai silahkan maju dan mengambil amplop di meja guru dengan menunjukkan gambar yang kalian rangkai, cara mengerjakan lembar kerja didalam amplop kalian harus menyaksikan video yang Pak Guru putarkan”.
Setelah seluruh kelompok menerima amplop guru memutarkan video, siswa diminta untuk mencatat hal yang penting didalam video. Siswa mencatat informasi didalam video guna menjawab soal teka-teki silang yang ada didalam amplop.
Fase berfikir bersama Guru mempersilahkan siswa untuk mengerjakan teka-teki silang. Siswa mengerjakan teka-teki silang berdasarkan informasi yang diperoleh oleh siswa. Guru mengamati kinerja siswa didalam kelompok saat siswa bekerja kelompok dengan cara berkeliling dari kelompok satu ke kelompok yang lain. Setelah keseluruhan siswa selesai mengerjakan teka-teki silang guru meminta siswa untuk mempelajari jawaban kelompok guna memahami jawaban dari kelompok masing-masing siswa.
Fase 4 Guru meminta siswa untuk maju ke depan kelas dengan cara memanggil nomor siswa untuk menjawab pertanyaan dalam teka-teki silang secara bergantian. Siswa maju untuk menjawab pertanyaan dalam tea-teki silang secara bergantian. Siswa dari kelompok lain diperbolehkan untuk menanggapi jawaban dari kelompok yang sedang menjawab pertanyaan teka-teki silang.. Guru memberikan pendapat dan membenarkan jawaban siswa dan pendapat siswa yang kurang tepat. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru.
c) Kegiatan Penutup
sajakah hari ini? 2) Pelajaran apakah yang dapat kalian petik dari Raja Purnawarman? 3) Senangkah kalian dalam proses pembelajaran hari ini? Selanjutnya guru menjelaskan pada pertemuan kali ini akan diadakan tes, guna mengecek tingkat kepemahaman siswa terhadap materi ajar. Guru membagikan tes siklus I selanjutnya siswa diperkenankan untuk mengerjakan tes siklus I secara mandiri. Setelah siswa selesai mengerjakan tes siklus I siswa mengumpulkan jawaban kepada guru. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup. Siswa menjawab salam dari guru secara serentak.
4.1.1.4 HasilTindakan Siklus I
Pada tahap ini, akan diuraikan mengenai hasil dari tindakan siklus I kegiatan pertama dan kegiatan kedua. Hasil tindakan akan menguraikan analisis hasil lembar observasi kegiatan guru dan siswa sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT (Numbered Head Together)
a) Hasil Analisis Lembar Observasi Pertemuan Pertama
Hasil analisis lembar onservasi kegiatan guru dan siswa pertemuan pertama siklus I terdapat beberapa catatan dari observer antara lain, pada pertemuan pertama siklus I secara keseluruhan kegiatan telah dilaksanakan oleh praktikan, proses pembelajaran berjalan dengan lancar, siswa dapat berperan aktif didalam proses pembelajaran.
Catatan penting dari observer untuk praktikan antakan tetapi dalam proses pembelajaran antara lain 1) Praktikan selalu memperhatikan RPP dalam setiap langkah RPP sehingga proses pembelajaran terkadang terlihat terpenggal-penggal. 2) Praktikan kurang menguasai RPP. 3) Dalam pelaksanaan langkah-langkah RPP sudah terlaksana akan tetapi perlu dilaksanakan perbaikan diharapkan dengan perbaikan akan memperbaiki proses pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Berdasarkan pengamatan observer, praktikan dinilai telah menjalankan kegiatan proses pembelajaran sebesar 74% dari keseluruhan kegiatan pembelajaran.
cenderung ramai. 2) terdapat beberapa langkah dalam proses pembelajaran yang tidak dilaksanakan oleh siswa antara lain siswa aktif didalam proses pembelajaran. 3) Saat pembagian kelompok dan penomoran siswa lepas kendali, kondisi kelas sangat ramai dan tidak terkontrol. 4) Siswa kurang faham dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together sehingga siswa semakin ramai, untuk kegiatan siswa peneliti memberikan nilai 70% dari keseluruhan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran.
Terdapat beberapa masukan dari guru kelas yang berperan sebagai observer antara lain 1) Praktikan harus menguasai RPP yang telah dibuat. 2) Praktikan harus mampu menguasai kelas dan siswa. Berdasarkan beberapa masukan dari observer praktikan menyusun RPP yang akan dilaksanakan pada pertemuan ke dua didalam siklus I.
Pertemuan Kedua
Pelaksanaan siklus I pertemuan kedua hasil lembar observasi kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki antara lain guru harus menguasai rencana pelaksanaan oembelajaran dikarenakan terdapat langkah-langkah pembelajaran yang terlewatkan antaralain, 1) Menyampaikan salam pembukaan. 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran. Secara keseluruhan proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Sedangkan kegiatan siswa yang tidak terlaksana adalah 1) Membalas salam dari guru, 2) Keaktifan siswa yang kurang, 3) Siswa tidak menanggapi jawaban siswa lain . Persentase secara keseluruhan kegiatan guru mencapai 92% dari total keseluruhan dapat dikatakan sangat baik. Sedangkan kegiatan siswa mencapai 88% dari total keseluruhan dari persentase tersebut dapat dikatakan sangat baik.
b) Analisis Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa siklus I diperoleh dari nilai hasil tes siklus I yang dilaksanakan pada pertemuan ke dua pada siklus I dengan soal pilihan ganda yang berjumlah 25 butir soal, untuk mengetahui hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 18 sebagai berikut.
Tabel 18
Ketuntasan Belajar IPS Siswa Kelas 4 SDN 2 Truko Tahun Ajaran 2017/2018 Siklus I
No
Siklus I
Jumlah Siswa Persentase %
1 Tuntas 9 56,25%
2 Belum Tuntas 7 37,5%
Jumlah 16 100%
Rata rata 72,06
Nilai Tertinggi 88
Nilai Terendah 40
Berdasarkan Tabel 18 dapat diuraikan bahwa tingkat ketuntasan siswa pada siklus I adalah 9 siswa atau 56,25% dan siswa yang tidak tuntas KKM berjumlah 7 siswa atau 37,5% dari jumlah siswa secara keseluruhan. Berdasarkan nilai belajar siswa siklus I nilai tertinggi adalah 88 dan nilai terendah adalah 40 serta nilai rata-rata pada siklus I ini adalah 72,06.
Gambar 2. Distribusi Frekwensi Ketuntasan Nilai IPS Siswa Kelas 4 SDN 2 TrukoTahun Ajaran 2017/2018 Siklus I
4.1.1.5 Tahap Refleksi Siklus I
Tahap ini dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan pada pertemuan di siklus I. Refleksi bertujuan untuk mengetahui tingkatan keberhasilan proses pembelajaran secara proses maupun hasil pembelajaran.
Melalui kegiatan refleksi ini, dapat diketahui manfaat dari model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT bagi siswa dan guru. Kegiatan ini berisi mengenai hasil penelitian yang berkenaan dengan proses pembelajaran. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini guru memperoleh pengalaman baru mengenai model pembelajaran yang memberikan kegiatan menarik perhatian siswa. Guru lebih mudah menyampaikan materi pembelajaran khususnya saat menggunakan alat peraga, sehingga pembelajaran lebih efektif.
Untuk lembar observasi kegiatan siswa terdapat catatan masalah yang muncul antara lain, 1) Siswa kurang terkontrol dalam proses pembelajaran cenderung ramai. 2) terdapat beberapa langkah dalam proses pembelajaran yang tidak dilaksanakan oleh siswa antara lain siswa aktif didalam proses pembelajaran. 3) Saat pembagian kelompok dan penomoran siswa lepas kendali, kondisi kelas sangat ramai dan tidak terkontrol. 4) Siswa kurang faham dalam proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together sehingga siswa semakin ramai, untuk kegiatan siswa peneliti memberikan nilai 70% dari keseluruhan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran.
Terdapat beberapa masukan dari guru kelas yang berperan sebagai observer antara lain 1) Praktikan harus menguasai RPP yang telah dibuat. 2) Praktikan harus mampu menguasai kelas dan siswa. Berdasarkan beberapa masukan dari observer praktikan menyusun RPP yang akan dilaksanakan pada pertemuan ke dua didalam siklus I.
Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru dan siswa pada siklus I pertemuan II terdapat beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran antara lain 1) Menyampaikan salam pembukaan. 2) Menyampaikan tujuan pembelajaran. Secara keseluruhan proses pembelajaran berjalan dengan lancar. Sedangkan kegiatan siswa yang tidak terlaksana adalah 1) Membalas salam dari guru, 2) Keaktifan siswa yang kurang, 3) Siswa tidak menanggapi jawaban siswa lain . Persentase secara keseluruhan kegiatan guru mencapai 92% dari total keseluruhan dapat dikatakan sangat baik. Sedangkan kegiatan siswa mencapai 88% dari total keseluruhan dari persentase tersebut dapat dikatakan sangat baik.
Tabel 19. Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 4 SDN 2 Truko Tahun Ajaran 2017/2018 Siklus I
No Keterangan Siklus I
Jumlah Siswa Persentase %
1 Tuntas 9 56,25%
2 Belum Tuntas 7 37,5%
Jumlah 16 100%
Rata rata 72,06
Nilai Tertinggi 88
Nilai Terendah 40
Berdasarkan Tabel 19 dapat disajikan dalam bentuk Gambar 3 sebagai berikut,
Gambar 3. Distribusi Frekwensi Nilai IPS Siswa Kelas 4 Siklus I SDN 2 Truko Tahun Ajaran 2017/2018
4.1.1.6 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Kondisi Awal dan Siklus I
Dari hasil tindakan siklus I terdapat kenaikan jumlah ketuntasan siswa, untuk mengamati tingkat ketuntasan hasil belajar siswa dapat dicermati dalam
Tuntas Belum Tuntas
Siklus I Jumlah Siswa 9 7
Siklus I Persentase % 0 0
tabel perrbandingan hasil belajar kondisi awal siswa dan hasil tindakkan siklus I dalam Tabel 20 dan Gambar 4 sebagai berikut.
Tabel 20. Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 4 SDN 2 Truko Kondisi Awal dan Siklus I Tahun Ajaran 2017/2018
No Kondisi Awal Siklus I
Jumlah Siswa
Persentase
% Jumlah Siswa Persentase %
1 Tuntas 5 31,25% 9 56,25%
2 Belum Tuntas 11 68,75% 7 37,5%
Jumlah 16 100% 16 100%
Rata rata 64 72,06
Nilai Tertinggi 85 88
Nilai Terendah 40 40
Berdasarkan Tabel 20 dapat dicermati bahwa terdapat kenaikan hasil belajar siswa dibandingkan dengan kondisi awal siswa dan hasil tindakkan siklus I. Hasil belajar siswa dari kondisi awal dan siklus I meningkat sebesar 25%. Nilai tertinggi secara klasikal kondisi awal 85 hasil tindakkan siswa siklus I meningkat menjadi 88. Nilai terendah pada konsisi awal 40 pada tindakkan siklus I masih tetap 40 dan nilai rata-rata secara klasikal kondisi awal 64 meningkat pasa tindakkan siklus I yaitu 72,06. Tingkat ketuntasan klasikal kondisi awal siswa mecapai 31,24% dan tingkat ketuntasan siswa siklus I secara klasikal mencapai 56,25%.
Gambar 4. Perbandingan Distribusi Frekwensi Nilai IPS Siswa Kelas 4 Kondisi Awal dan Siklus I Tahun Ajaran 2017/2018.
4.1.1.7 Tahap Perencanaan Siklus II
Sebelum dilaksanakan tindakan, ada beberapa langkah yang dilakukan oleh penulis, antara lain:
a. Bersama denga guru kolaborator memeriksa kembali RPP yang telah disusun dan dicermati setiap butir yang dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan.
b. Menyiapkan alat peraga dan sarana lain yang dibutuhkan dalam pelaksanaan tindakan.
c. Mengecek kembali kelengkapan alat pengumpulan data, seperti lembar observasi yang telah disepakati bersama guru kolaborator.
d. Membuat kesepakatan dengan teman sejawat untuk menentukan fokus observasi.
4.1.1.8 Pelaksanaan Tindakan Siklus II Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama pada siklus II sesuai dengan kesepakatan yang disepakati oleh guru kelas penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2017 Penelitian didampingi oleh guru kelas yang berperan sebagai observer, dan teman
Tuntas Belum
Tuntas
Kondisi Awal Jumlah Siswa 5 11
Kondisi Awal Persentase % 0 0
Siklus I Jumlah Siswa 9 7
Siklus I Persentase % 0 0 0
sejawat sebagai parner kerja guna mendokumentasikan langkah-langkah pembelajaran sebagai data observasi.
a) Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal guru dan siswa melaksanakan kegiatan sebagai berikut. Guru menngucapkan salam pembuka dan siswa menjawab salam dari guru. Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama dan salah satu siswa memimpin doa dengan dipimpin oleh ketua kelas. Guru mengecek kehadiran siswa dengan
bertanya kepada siswa, “Anak-anak siapa temanmu yang tidak berangkat pada
pagi hari ini?”
Kegiatan selanjutnya guru bersama-sama siswa mennyanyikan lagu wajib nasional. Guru menginformasikan pembelajaran yang akan dipelajari yaitu Tema 5 dan Sub Tema Perjuangan Pahlawan. Guru mengkondisikan siswa agar siap menerima proses pembelajaran, dengan cara memberikan kontrak belajar antara lain, 1) Siswa tidak boleh ramai saat proses pembelajaran. 2) Siswa mencatat hal yang perlu dicatat. 4) Siswa harus berperan aktif dalam proses pembelajaran.
Selanjutnya Guru mengajak siswa untuk mengingat pelajaran yang lalu mengenai raja Hindu, Budha dan Islam dan sejarah Raja Purnawarman dengan bertanya kepada siswa. 1) Anak-anak masih ingatkah kalian mengenai pelajaran yang lalu? 2) Coba sebutkan nama kerajaan dan raja yang memimpin! siswa menjawab pertanyaan dari guru secara bergantian.
b) Kegiatan Inti.
Guru memusatkan perhatian siswa kedalam proses pembelajaran dengan cara mengajak siswa bernyanyi bersama dengan judul,
“Aku Tau Aku Siap dan Kulakukan”
Aku tau aku siap dan kulakukan Aku tau aku siap dan kulakukan Aku tau aku siap
Siap aku tau
Kegiatan selanjutnya guru menjelaskan kenapa siswa diajak untuk menyanyikan lagu dengan judul “Aku Tau Aku Siap dan Kulakukan”.“Anak-anak dengan menyanyikan lagu tadi Pak Guru berharap kalian bisa mengikuti proses pembelajaran dengan sungguh-sungguh, dengan memperhatikan kalian akan mendapatkan ilmu yang bermanfaaat baik di kelas maupun di kehidupan kalian
kelak”.
Guru bertanya kepada siswa. “siapa yang masih ingat siapa raja Islam yang terkenaal di Indonesia pada zama kerajaan Islam?” Siswa menjawab dengan bergantian sesuai dengan pendapat siswa. Guru memberikan penjelasan terhadap
jawaban siswa. “Anak-anak kita akan mempelajari mengenai masa kepemimpinan
Raja Islam Sultan Iskandar Muda dan Sultan Hsanudin”.
Fase penomoran, Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok dengan menggunakan kertas undian. Guru menjelaskan cara pengelompokan.
“Anak-anak pengelompokan kali ini kalian harus mengambil kertas undian, setiap siswa mengambil satu kertas undian secara urut dari depan dan kembali ke tempat duduk. Setelah semua mendapatkan kertas undian kalian baru diperbolehkan berkelompk sesuai dengan nomor yang diperoleh”.
Siswa mengambil kertas undian setelah mendapatkan kertas undian siswa berkelompk sesuai dengan nomot yang diperoleh. Guru memberikan penomoran kepada siswa sesuai dengan nomor apsen siswa. Siswa mengenakan nomor yang diberikan dari guru.
Fase mengajukan pertanyaan, Guru menayangkan gambar Sutan Hasanudin dan Sultan Iskandar Muda. Siswa memperhatikan gambar yang ditayangkan oleh guru. Guru mengulas secara singkat mengenai kedua raja yang ditayangkan. Guru menayangkan bacaan mengenai Sultan Iskandar Muda dan Sultan Hasanudin, siswa diminta untuk membaca secara seksama secara bergantian, dan siswa yang tidak mendapatkan giliran membaca menyimak bacaan. (Terlampir 2).
kurang jelas. Guru membagikan lembar kerja kelompok kepada masing-masing kelompok dan guru menjelaskan cara mengerjakan lembar kerja kelompok.
“Anak-anak lembar kerja kelompok harus kalian kerjakan secara berkelompok. Cara menjawab pertanyaan tersebut dengan cara mengingat-ingt bacaan yang diseddiakan olehh Pak Guru, kalian diperkenankan untuk membuka buku
pelajaran”. Guru embagikan lembar kerja kelompok yang berisikan pertanyaan, Jelaskan perjuangan yang dilakukan Sultan Hasanudin dan Sultan Iskandar Muda adalah.... Hal yang dapat dipelajari dari Sultan Hasanudin dan Sultan Hasanudin adalah.... Bagaimana caramu menghargai pejuangan para pahlawan?
Pertemuan II
Tahap pelaksanaan siklus II pertemuan II yang dilaksanakan pada tangal 24 Juli 2017 Peneltian telah mendapatkan persetujuan dari kepala sekolah dan kesepakatan bersama guru kelas. Penelitian ini melibatkan guru kelas yang berperan menjadi observer dan teman sejawat untuk mengambil dokumentasi dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Adapun kegiatan dalam proses penelitian antara lain.
a) Kegiatan awal
Guru menngucapkan salam pembuka, siswa menjawab salam dari guru Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama dan salah satu siswa memimpin doa. Ketua kelas memimpin doa bersama, Guru mengecek kehadiran siswa dengan
bertanya kepada siswa, “Anak-anak siapa temanmu yang tidak berangkat pada
mengajak siswa untuk mengingat pelajaran yang lalu mengenai raja Hindu, Budha dan Islam dan sejarah Raja Purnawarman dengan bertanya kepada siswa. 1) Anak-anak masih ingatkah kalian mengenai pelajaran yang lalu? 2) Coba sebutkan nama kerajaan dan raja yang memimpin di kerajaan Hindu, Budha dan Islam di Indonesia. 3) Siswa menjawab pertanyaan dari guru secara bergantian. Selajutnya guru mengulas materi yang pernah diajarkan dengan berdasarkan jawaban siswa dan sekaligus meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat.
b) Kegiatan Inti
Kegiatan selanjutnya, guru memusatkan siswa kedalam pembelajaran dengan cara menegur siswa yang ramai dan mengingatkan siswa terhadap kontrak belajar. Guru bertanya kepada siswa,”Anak-anak raja siapakah yang kalian
idolakan dengan melihat perjuangannya?” Siswa menjawab pertanyaan guru dengan bergantian. Aelanjutnya guru menjelaskan kegiatan yang akan
dilaksanakan pada pertemuan kali ini. “Anak-anak pertemuan kali ini kalian akan belajar kembali mengenai raja-raja dari kerajaan Hindu, Budha dan Islam di Indonesia dengan cara kalian memilih nama raja yang kalian sukai, dan sekaligus nama kelompok kalian sesuai dengan nama raja yang kalian pilih. Akan tetapi sebelum kegiatan dilaksanakan kalian akan Pak Guru bagi menjadi beberapa
kelompok”. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru.
Selanjutnya adalah Fase Penomoran, pada kegiatan ini Guru membagikan gulungan kertas berisikan nama raja Hindu, Budha dan Islam yang pernah memimpin di Indonesia, sebelum kegiatan berlangsung, guru menjelaskan tata
cara pembagian kelompoknya. “Anak-anak, kalian secara bergantian Pak Guru persilahkan untuk mengambil gulungan kertas yang ada di meja, setiap siswa mengambil 1 gulungan kertas dan boleh langsung membukanya. Setelah itu kalian boleh mencari kelompok kalian masing-masing. Siswa mencari teman kelompoknya dan berkelompok sesuai dengan nama raja yang siswa dapatkan. Guru memastikan keseluruhan siswa telah berkelompok dengan cara bertnya.
dengan nomor absen siswa. Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran selanjutnya dengan cara menghitung mundur dari 3,2,1 dan siswa harus diam.
Krgiatan selanjutnya adalah mengajukan pertanyaan. Guru menjelaskan proses pembelajaran selanjutnya. “Anak-anak, sesuai dengan nama kelompok, kalian akan membahas mengenai nama raja sesuai dengan nama kelompok kalian dengan cara menyaksikan beberapa video yang Pak Guru putarkan, berdasarkan
video kalian akan mengisi lembar kerja kelompok”. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru. Guru membagikan embar kerja kelompok. (Terlampir 3)
Nama Raja/Kelompok :
Nama Anggota Kelompok :
Keterangan : Isilah kolom pengamatan dengan bekerjasama dengan kelompokmu, dan isilah dengan mengamati video yang diputarkan oleh gurumu.
Nama
Guru memutarkan video dan guru mengingatkan siswa untuk menyimak video dengan sungguh-sungguh dan mencatat hal yang penting sesuai dengaan pertanyaan pada lembar kerja keompok. Siswa menyaksikan video yang diputarkan oleh guru dan mencatat informasi penting sesuai dengan pertanyaan pada lembar kerja kelompok.
siswa. “Anak-anak sudah selesaikah kelompok kalian mengerjakan lembar kerja
kelompok?”. Siswa menjawab secara serentak.
Setelah seluruh kelompok selesai guru memberikan waktu untuk setiap anggota kelompok memahami jawaban dari kelompok masing-masing selama 5 menit.
Fase selanjutnya adalah menjawab, kegiatan yang pertama dalam fase ini adalah Setelah waktu habis guru memanggil siswa dengan menyebutkan nomor absen siswa secara acak dan bergantian untuk maju ke depan dan membacakan jawaban dari kelompoknya. Siswa dari kelompok lain memperhatikan jawaban dari kelompok lain. Siswa diperkenankan bertanya jika ada hal yang perlu ditanyakan. Guru meluruskan jawaban siswa yang dirasa kurang tepat.
c) Penutup
Guru bersama siswa melaksanakan refleksi berdasarkan kegiatan pembelajaran dan materi pembelajaran dengan cara bertanya kepada siswa. 1) Anak-anak pada pertemuan kali ini kalia mempelajari mengenai apa saja? 2) Pelajaran hidup apakah yang dapat kalian petik dari raja-raja terdahulu. 3) Senangkah kalian dengan proses pembelajaran pada pertemuan kali ini? Kegiatan selanjutnya adalah guru bersama siswa membuat kesimpulan mengenai materi pembelajaran yang telah dipelajari. Guru memberikan penjelasan pada siswa bahawa akan dilaksanakan tes dengan tujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Guru membagikan tes akhir siklus II. Siswa menerima lembar kerja tes siklus II. Siswa mengerjakan secara mandiri. Setelah seluruh siswa selesai mengerjakan guru meminta siswa untuk mengumpulkan lembar kerja tes siklus II kepada guru. Guru mengucapkan terimakasih atas kerja sama sisw adalam proses pembelajarn dan salam penutup untuk menutup proses pembelajaran, siswa menjawab salam dari guru.
4.1.1.9 Hasil Tindakan Siklus II
a) Hasil Analisis Lembar Observasi Pertemuan Pertama
Hasil dari lembar observasi kegiatan guru dan siswa pada pertemuan I pada siklus II berdasarkan hasil pengamatan observer antara lain, proses pembelajaran pada siklus II pertemuan I telah berjalan dengan baik, akan tetapi guru telihat membuka RPP. Terdapat salah satu proses pembelajaran dalam RPP tidak terlaksana antara lain, guru tidak menyampaikan tujuaan pembelajaran. Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru langkah-langkah pembelajara telah dilaksanakan sebesar 96% dan 4% tidak terlaksana.
Berdasarkan lembar observasi kegiatan siswa terdapat kegiatan siswa yang tidak terlaksana dalam proses pembelajaran antara lain, 1) terdapat siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran dan dalam proses berfikir bersama. 2) Terdapar siswa yang tidak mau menanggapi jawaban dari kelompok lain. Secara keseluruhan berdasarkan lembar observasi siswa, kegiatan siswa berjalan 92% dan 8% dari proses pembelajaran tidak terlaksana.
Pertemuan Kedua
Pelaksanaan pertemuan II dari siklus II terdapat beberapa catatan dari pihak observer antara lain, 1) Proses pembelajaran berjalan lebih baik dibandingkan dengan proses pembelajaran siklus I pertemuan I, II dan siklus II pertemuan I. aka tetapi terdapat kesalahan dalam proses pembelajaran antara lain 1) Praktikan melompat dalam melaksanakan proses pembelajaran, proses yang terlompati adalah guru melaksanakan apresepsi pada kegiatan awal. 2) Praktikan melaksanakan apresepsi pada kegiatan inti. Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru, praktikan melaksanakan proses pembelajaran sebesar 96% dan 4% proses pembelajaran terbalik.
perbaikan dalam proses mengajar, sehingga dalam proses mengajar persentase kesalahanpun semakin terminminimalisir.
b) Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II
Hasil belajar siswa siklus II diperoleh dari nilai hasil tes siklus II yang dilaksanakan pada pertemuan ke dua pada siklus I dengan soal pilihan ganda yang berjumlah 25 butir soal, untuk mengetahui hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 21 dan Gambar 4 sebagai berikut.
Tabel 21 Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Siklus II Kelas 4 SDN 2 Troko Tahun Ajaran 2017/2018
No Siklus II
Jumlah Siswa Persentase %
1 Tuntas 14 87,5%
2 Belum Tuntas 2 12,5%
Jumlah 16 100%
Rata rata 76,37
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 65
Dari hasil belajar pada siklus II kembali terjadi kenaikan hasil belajar dari hasil belajar siklus I, ketuntasan pada siklus II adalah 14 siswa atau 87,5%, dan 2 siswa yang tidak tuntas atau 12,5%. Nilai tertinggi pada siklus II adalah 90 dan nilai terendah pada siklus II adalah 65 dan nilai rata-rata klasikal pada siklus II adalah 76,37.
Gambar 5. Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SDN 2 Truko Tahun Ajaran 2017/2018 Siklus II
4.1.1.10 Tahap Refleksi Siklus II
Tahap ini dilakukan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan pada pertemuan di siklus I. Refleksi bertujuan untuk mengetahui tingkatan keberhasilan proses pembelajaran secara proses maupun hasil pembelajaran.
Melalui kegiatan refleksi ini, dapat diketahui manfaat dari model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT bagi siswa dan guru. Kegiatan ini berisi mengenai hasil penelitian yang berkenaan dengan proses pembelajaran. Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ini guru memperoleh pengalaman baru mengenai model pembelajaran yang memberikan kegiatan menarik perhatian siswa. Guru lebih mudah menyampaikan materi pembelajaran khususnya saat menggunakan alat peraga, sehingga pembelajaran lebih efektif.
a) Hasil Analisis Lembar Observasi Pertemuan Pertama
Hasil dari lembar observasi kegiatan guru dan siswa pada pertemuan I pada siklus II berdasarkan hasil pengamatan observer antara lain, proses pembelajaran pada siklus II pertemuan I telah berjalan dengan baik, akan tetapi guru telihat membuka RPP. Terdapat salah satu proses pembelajaran dalam RPP tidak terlaksana antara lain, guru tidak menyampaikan tujuaan pembelajaran. Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru langkah-langkah pembelajara telah dilaksanakan sebesar 96% dan 4% tidak terlaksana.
Berdasarkan lembar observasi kegiatan siswa terdapat kegiatan siswa yang tidak terlaksana dalam proses pembelajaran antara lain, 1) terdapat siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran dan dalam proses berfikir bersama. 2) Terdapar siswa yang tidak mau menanggapi jawaban dari kelompok lain. Secara keseluruhan berdasarkan lembar observasi siswa, kegiatan siswa berjalan 92% dan 8 dari proses pembelajaran tidak terlaksana.
Pertemuan Kedua
Pelaksanaan pertemuan II dari siklus II terdapat beberapa catatan dari pihak observer antara lain, 1) Proses pembelajaran berjalan lebih baik dibandingkan dengan proses pembelajaran siklus I pertemuan I, II dan siklus II pertemuan I. aka tetapi terdapat kesalahan dalam proses pembelajaran antara lain 1) Praktikan melompat dalam melaksanakan proses pembelajaran, proses yang terlompati adalah guru melaksanakan apresepsi pada kegiatan awal. 2) Praktikan melaksanakan apresepsi pada kegiatan inti. Berdasarkan lembar observasi kegiatan guru, praktikan melaksanakan proses pembelajaran sebesar 96% dan 4% proses pembelajaran terbalik.
Berdasarkan lembar observasi kegiatan siswa terdapat beberapa kegiatan siswa yang tidak terlaksana antara lain, siswa terkesan kurang aktif dalam proses pembelajaran dalam kegiatan memberikan pendapat atas jawaban siswa lain. Persentase keterlaksanaan proses pembelajaran siswa sebesar 96% dan 4% tidak terlaksana.
b) Analsis Hasil Belajar Siswa Siklus II
Pada sub bahasan ini peneliti menyajikan olah data dari hasil belajar siswa siklus II, tes siklus II dilaksanakan pada pertemuan kedua. Rekapitulasi nilai siklus II diperoleh dengan cara siswa mengerjakan tes siklus I dengan jumlah 25 soal dengan jenis soal pilihan ganda.
Tabel 22
Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SDN 2 Truko Tahun Ajaran 2017/2018 Siklus II
No Siklus II
Jumlah Siswa Persentase %
1 Tuntas 14 87,5%
2 Belum Tuntas 2 12,5%
Jumlah 16 100%
Rata rata 76,37
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 65
Berdasarkan Tabel 22 dapat dijelaskan ketuntasan siswa pada siklus II kembali mengalami kenaikan tingkat ketuntasa hasil belajar siswa. Tingkat ketuntasan pada siklus II mencapai 14 siswa atatu setara dengan 87,5% dari keseluruhan siswa, dan siswa yang tidak tuntas KKM berjumlah 2 siswa atau setara dengan 12,4%. Secara klasikal nilai terendah adalah 65 dan nilai tertinggi secara klasikal adalah 90 serta rata-rata nilai secara klasikal adalah 76,37.
Dari Tabel 22 dapat disajikan dalam bentuk Gambar 5 sebagai berikut.
Gambar 6. Distribusi Frekwensi Nilai IPS Siswa Kelas 4 Siklus II SDN 2 Truko Tahun Ajaran 2017/2018
Tuntas Belum
Tuntas
Siklus II Jumlah Siswa 14 2
Siklus II Persentase % 0 0
4.1.1.11 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
Dari hasil tindakan siklus II terdapat kenaikan jumlah ketuntasan siswa, untuk mengamati tingkat ketuntasan hasil belajar siswa dapat dicermati dalam tabel perrbandingan hasil belajar kondisi awal siswa dan hasil tindakkan siklus II dalam Tabel 23 dan Gambar 4 sebagai berikut.
Tabel 23. Perbandingan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas 4 SDN 2 Truko Tahun Ajaran 2017/2018 Siklus I dan Siklus II
No Siklus I Siklus II
Jumlah
Siswa Persentase % Jumlah Siswa Persentase %
1 Tuntas 9 56,25% 14 87,5%
2 Belum Tuntas 7 37,5% 2 12,5%
Jumlah 16 100% 16 100%
Rata rata 72,06 76,37
Nilai Tertinggi 88 90
Nilai Terendah 40 65
Berdasarkan Tabel 23 hasil belajar sikuls I dan siklus II mengalami kenaikan tingkat ketuntasan siswa pada siklus I tingkat ketuntasan siswa mencapai 9 siswa atau 56,25% secara klasikal pada siklus II mengalami kenaikan tingkat ketuntasan siswa mencaoai 14 siswa atau 87,5% secara klasikal. Kenaikan ketuntasan siswa mencapai 19,23%.
Gambar 7. Perbandingan Distribusi Frekwensi Hasil Belajar Siswa Kelas 4 Siklus I dan Siklus II
4.2 Hasil Analisis Data
Pada sub bahasan ini, akan dibahas hasil belajar siswa kondisi awal, siklus I dan siklus II yang akan di sajikan dalam bentuk tabel perbandingan ketuntasan hasil belajar siswa SDN 2 Truko pada kondisi awal, siklus I dan siklus II yang disajikan dalam Tabel 24 sebagai berikut.
Tabel 24. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 4 SD 2 Truko Tahun Ajaran 2017/2018
Kondisi Awal Siklus I dan Siklus II
No
awal da tindakkan siklus I hasil belajar siswa mengalami kenaikan sebesar 4 siswa atau 25%, dan berdasarkan tabel siklus I dan tindakkan siklus II kembali mengalami kenaikan hasil belajar siswa sebesar 31,25%.
Dilihat dari nilai rata-rata kondisi awal mencapai 64 dan mengalami kenaikan pada tindakkan siklus I menjadi 72,06, pada tindakkan siklus II kembali meningkat menjadi 76,57. Nilai terendah secara klasikal meningkat, pada kondisi awal nilai terendah adalah 40, pada siklus I nilai terendah kembali 40, pada tindakkan siklus II nilai terendah menjadi 65.
Dicermati dari tebel nilai tertinggi mengalami peningkatan kembali pada kondisi awal nilai tertinggi adalah 85, pada siklus I meningkat menjadi 88 dan siklus II kembali mengalami peningkatan menjadi 90. Berdasarkan Tabel 24, pada hasil penelitian siklus II dapat disimpulkan bahwa penelitian dapat dikatakan berhasil dikarenakan tingkat ketuntasan siswa pada siklus II berjumlah 14 siswa atau 87,5%. Persentase ini telah melampaui tarjet yang sudah ditentukan oleh penulis dengan tingkat ketuntasan siswa secara klasikal sebesar 80%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peneliti ini telah berhasil.
Berdasakan Tabel 24 dapat disajikan dalam bentuk Gambar 6 sebagai berikut.
Gambar 8. Perbandingan Distribusi Frekwensi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD 2 Truko Tahun Ajaran 2017/2018 Kondisi Awal Siklus I dan Siklus II
4.3 Pembahasan
Penelitian tindakan ini difokuskan pada upaya untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar IPS siswa kelas IV SDN 2 Truko dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together. Pembelajaran ini menuntut siswa untuk bekerja sama dalam kelompok dan mengembangkan sikap rasa percaya diri siswa untuk menjawab pertanyaan. Tugas guru dalam pembelajaran ini bukan sebagai pentransfer pengetahuan tetapi hanya sebagai fasilitator. Dalam pembelajaran pembelajaran ini siswa belajar secara berkelompok sehingga akan dapat mengoptimalkan kerjasama siswa dalam kelompok kecil. Setelah itu, siswa juga diminta untuk mempresentasikan hasil penyelesaiannya di depan kelas dan kelompok lain memberikan komentar atau tanggapan. Dominasi guru dalam pembelajaran numbered heads together menjadi kurang sehingga siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Guru selalu berusaha mengoptimalkan interaksi. Pada akhir pembelajaran guru memberikan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
Berdasarkan Tabel 7 perbandingan hasil belajar kondisi awal, siklus I dan siklus II tingkat ketuntasan terus menerus mengalami kenaikan hasil belajar siswa kelas 4 SDN 2 Truko. Kondisi awal dan hasil tindakkan siklus I mengalami kenaikan sebesar 4 siswa atau 25% tingkat ketuntasan siswa kondisi awal berjumlah 5 atau 31,25% pada hasil tindakkan siklus I meningkat menjadi 9 siswa atau 56,25% dan pada tindakkan siklus II kembali mengalami kenaikan hasil belajar siswa sebesar 5 anak atau 31,25%. Pada siklus II tingkat ketuntasan siswa mencapai 14 siswa atau setara dengan 87,5% secara klasikal.
Jadi dapat disimpulkan bahwa proses penelitian ini telah berhasil pada tindakkan siklus II dengan alasan tingkat ketuntasan siswa telah menembus lebih dari batas minimal ketuntasan siswa secara klasikal sebesar 80%, sedangkan pada hasil tindakkan siklus II tingkat ketuntasan secara klasikal sebesar 87,%. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian ini telah berhasil.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sriwinda
Kelas IV SDN Lolong Banggai Kepulauan yang menyatakan bahwa model pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pada tindakan siklus I memperoleh rata-rata 66,29 dan pada siklus II memperoleh rata-rata 85,87.