• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Program Bantu Mikrotik Menggunakan API (Application Programming Interface) PHP class Mikrotik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Program Bantu Mikrotik Menggunakan API (Application Programming Interface) PHP class Mikrotik"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Program Bantu Mikrotik Menggunakan

API (Application Programming Interface) PHP class

Mikrotik

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh :

Titus Hendrady (672010127)

Teguh Indra Bayu, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Perancangan Program Bantu Mikrotik Menggunakan

API (Application Programming Interface) PHP class

Mikrotik

1)Titus Hendradi, 2)Teguh Indra Bayu Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

E-mail:titushendradi127@gmail.com1), teguh.bayu@staff.uksw.edu2)

ABSTRACT

During configuration Mikrotik be a problem for some people because even though the product of Mikrotik have programs based configuration GUI (Graphical User Interface), but it still requires the steps long and confusing even for a configuration such as block domains and set the client bandwidth making it difficult for the user. Difficulties coupled with ignorance where appropriate proxy feature that can be applied to the network to resolve the case. With the configuration of the program is expected to help the user can perform the configuration of the network often do they wake up more easily, because the proxy configuration command to be able to put together and only have to change certain variables on the interface of the program is needed in the configuration using the help RouterOS API PHP class fromMikrotik.

Keywords :Router, RouterOS API PHP class, Mikrotik, Configuration, Interface

ABSTRAK

Selama ini konfigurasi Mikrotik menjadi masalah buat sebagian orang karena walaupun produk dari Mikrotik memiliki program-program konfigurasi yang berbasis GUI (Graphical User Interface) tetapi tetap saja membutuhkan langkah-langkah yang panjang dan membingungkan walaupun hanya untuk melakukan konfigurasi seperti block domain dan mengatur bandwidth

client sehingga menyulitkan pengguna. Kesulitan ditambah dengan ketidaktahuan fitur Mikrotik mana yang sesuai yang dapat diterapkan pada jaringan untuk menyelesaikan kasus yang terjadi. Dengan adanya program bantu konfigurasi ini diharapkan pengguna dapat melakukan konfigurasi yang sering dilakukan terhadap jaringan yang mereka bangun dengan lebih mudah, karena perintah untuk konfigurasi Mikrotik dapat disatukan dan hanya perlu merubah variabel-variabel tertentu pada interface program yang dibutuhkan di dalam konfigurasi menggunakan bantuan RouterOS API PHP class dari Mikrotik.

Kata Kunci :Router, RouterOS API PHP class, Mikrotik, Konfigurasi, Interface

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

(8)

1. Pendahuluan

Jaringan internet berkembang dengan cepat dilihat dari pemerintahan, sekolah dan personal yang sudah memanfaatkan jaringan internet. Jaringan internet yang dimanajemen dengan baik memerlukan perangkat tambahan seperti router. Mikrotik merupakan salah satu merek router yang sering digunakan. Router dapat difungsikan untuk memanajemen suatu jaringan agar lebih terstruktur dengan baik. Router Mikrotik dapat diakses dengan beberapa cara, salah satunya dengan menggunakan windows application (Winbox).

Namun seorang operator jaringan sering merasa kesulitan untuk menentukan dan memilih fitur – fitur yang terdapat dalam tools tersebut untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya dikarenakan dalam tools tersebut memiliki beberapa langkah yang rumit untuk melakukan setting jaringan dengan contoh menambahkan client, firewall, membatasi bandwidth, memantau trafik internet dan lain-lain. Seorang operatoristrator jaringan berbasis Mikrotik membutuhkan aplikasi yang memiliki fitur khusus sesuai dengan kebutuhannya serta konfigurasi yang sering digunakan untuk melakukan perawatan jaringan komputer yang memanfaatkan Mikrotik sebagai router.

Bagaimana menyelesaikan latar belakang permasalahan diatas maka dibutuhkan program bantu yang berfungsi memberikan fitur khusus untuk seorang operator jaringan agar dapat menyelesaikan permasalahan yang sering dihadapinya dengan cepat dan tepat serta tampilan tidak membingungkan bagi seorang operator.

Perancangan program bantu Mikrotik menggunakan bahasa pemrograman PHP (Pretext Hyper-Processor) dengan memanfaatkan fitur API (Aplication Programming Interface) Mikrotik. Router yang digunakan yaitu Mikrotik RB750 series yang sudah memiliki versi OS 3 dan diatasnya. Program bantu yang dirancang lebih menekankan pada interface dan fitur yang sering digunakan oleh operator Mikrotik pada umumnya.

Tujuan dirancang program ini untuk mempermudah dan sebagai program bantu serta hanya diperuntukkan kepada operator jaringan sehingga hanya menampilkan beberapa fitur menu yang sering digunakan oleh seorang operator.

2. Tinjauan Pustaka

Dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yonathan Okto pada tahun 2012 telah membuat aplikasi berbasis web untuk memanajemen hotspot gateway. Pada penelitian tersebut , penulis menggunakan API Mikrotik untuk mebuat sistem hotspot gateway di FiandriNet dan lebih menekankan penerapan sistem userberdasarkan volume based dan time based access.[1]

(9)

Dalam penelitian ini digunakan API Mikrotik yang diimplementasikan dalam bahasa pemrograman PHP untuk merancang dan membangun sebuah aplikasi berbasis web yang berfungsi sebagai remote akses Mikrotik. Pada penelitian sebelumnya yang diteliti adalah pembuatan sistem hotspot gateway dan perancangan sistem monitoring.Pada penelitian ini tidak membahas mengenai hotspot gateway maupun sitem monitoring, melainkan lebih menitik beratkan pada perancangan dan pembuatan program bantu Mikrotik yang diperuntukkan kepada operatoristrator dengan jaringan berbasis Mikrotik. Aplikasi ini tidak dirancang untuk client dan hanya menampilkan fitur khusus yang dibuat berdasarkan survey kepada beberapa operator tentang fitur Mikrotik apa saja yang sering dipakai pada saat operator mengakses Mikrotik untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang ada. Fitur tersebut diantaranya yaitu penambahan client , PCQ (Per Connection Queue), dan update konfigurasi Firewall. PCQ (Per Connection Queue) merupakan salah satu cara pada Mikrotik untuk melakukan pembagian bandwidth secara merata dan adil [3].

Mikrotik merupakan perusahaan yang memproduksi perangkat jaringan komputer yang diantaranya yaitu Routerboard dan RouterOS.Mikrotik sendiri didirikan pada tahun 1995 dan berkantor pusat di Latvia. Pada tahun 1996 John (John Trully) dan Arnis (Arnis Riekstins) mulai me-routing dunia. John dan Arnis bertekad menciptakan produk routers yang berkemampuan handal dan dapat dijalankan di seluruh dunia [4]. Mikrotik menggunakan kernel dari Linux dan kernel pertama kali yang digunakan yaitu kernel 2.2 yang dikembangkan bersama-sama oleh 5-15 staff R&D Mikrotik yang sekarang menguasai routing di negara-negara berkembang. Mikrotik dipilih banyak penggunanya dikarenakan harga yang terjangkau, kemampuan yang handal dan fitur yang dimiliki Mikrotik juga sangat banyak dan terus dikembangkan. Mikrotik dapat diakses melalui 4 cara yaitu menggunakan Windows Application(Winbox), Telnet, Web Browser, dan Console.

Menurut Pratama (2010:9), PHP adalah kependekan dari Pretext Hyper-Processor yang dibangun olehRasmus Lerdorf pada tahun 1994. Dahulu, pada awal pengembangannya PHP disebut sebagai kependekan dari Personal Home Page. PHP merupakan produk open source sehingga kita dapat mengakses source code, menggunakan, dan mengubahnya tanpa harus membayar[5].

(10)

3. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan untuk menyusun perancangan program ini adalah menggunakan pendekatan NDLC (Network Development Life Cycle) yang didalamnya terdapat beberapa tahap yaitu analysis, design, simulation prototyping, implementation, monitoring, management [6]. Seperti terlihat pada Gambar 1.

Gambar 1 NDLC (Network Development Life Cycle)[6]

Gambar 1 merupakan alur diagram dari metode pendekatan NDLC yang memiliki enam tahap. Dalam perancangan jaringan komputer ini sangat cocok menggunakan pendekatan ini, sehingga hasil yang diperoleh terarah dan terperinci.

Tahap awal merupakan tahap analysis yang bertujuan untuk menganalisa permasalahan yang muncul. Permasalahan yang ada yaitu Mikrotik memiliki program-program konfigurasi yang berbasis GUI (Graphical User Interface) tetapi tetap saja membutuhkan langkah yang rumit dan membingungkan walaupun hanya untuk melakukan konfigurasi seperti block domain dan mengatur bandwidth client sehingga menyulitkan operator. Kesulitan ditambah dengan ketidaktahuan fitur Mikrotik mana yang sesuai yang dapat diterapkan pada jaringan untuk menyelesaikan kasus yang terjadi dikarenakan banyaknya fitur yang disediakan pada Winbox serta dalam fitur masih terdapat pilihan menu kembali yang membuat operator semakin sulit untuk menentukan fitur yang akan digunakan dalam penyelesaian masalah. Analisa juga dilakukan untuk mengetahui alat yang digunakan untuk membangun program yang sudah direncanakan.

(11)

Tabel 2 Alat yang digunakan

Tahap yang berikutnya merupakan tahap design. Dari hasil analisis kebutuhan fungsional seluruhnya kemudian dirancang dengan menggunakan UML(Unified Modeling Langguage).

Gambar 2 Use Case Diagram

Gambar 2 merupakan use case diagram program bantu mikrotik. Use case diagram merupakan diagram yang dibuat berdasarkan sudut pandang user. Pada use case diagram, user seolah-olah dilibatkan pada tahap analisis dan desain sistem. Use case diagram merupakan suatu konstruksi yang membantu analisis sistem dalam menentukan bagaimana keadaan sistem. Use case diagram

No Komponen Fungsi Spesifikasi

1 Router Mikrotik 2 PC/LAPTOP Sebagai sarana implementasi 

-4 Kabel UTP

(Unshielded Twisted Pair)

Penghubung router dengan switch

dan client

 CAT 5E, RJ45

5 Notepad++ Sebagai developer PHP 

-6 Web Browser Sebagai media menjalankan program

 Chrome Browser, Mozilla, Dll

7 Winbox Sebagai tester konfigurasi  Winbox v3.0

(12)

-menggambarkan sistem dengan mengacu pada apa yang akan dilakukan user terhadap sistem.

Gambar 3 Class Diagram

(13)

Pada gambar 3 dapat dilihat alur proses penggunaan aplikasi yaitu operator melakukan login pada program bantu dan jika berhasil maka akan dilanjutkan pada halaman utama menu program jika gagal operator diminta untuk login kembali. Jika operator berhasil maka dalam menu utama terdapat 4 menu yaitu interface, Simple Queue, Queue, dan Blocking Website. Pada setiap menu terdapat halaman konfigurasi dan tutorial penggunaan menu yang dipilih untuk mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan.

Pada tahap simulation prototyping dibuat sebuah topologi jaringan sesuai dengan design program yang sudah dibangun. Pada tahap ini router dikonfigurasi agar dapat terkoneksi serta dilakukan instalasi WAMP Server sebagai server Localhost yang nantinya digunakan untuk pengujian menjalankan program yang sudah dibangun dan instalasi web browser (Chrome Browser) sebagai media untuk menampilkan program. Topologi jaringan dutunjukkan pada gambar 4. Pada gambar 4 WAMP server dan web browser diinstall pada PC/Laptop yang digunakan untuk menjalankan program bantu mikrotik.

Gambar 4 Topologi Simulasi Penerapan Program Bantu Mikrotik

(14)

Kode Program 1 API PHP Class Mikrotik

Kode Program 2 Periksa Data Login 1. <?php

10. var $timeout = 3; var $socket

11. function debug($text){

19. alert ("IP Address, User atau password anda salah,

(15)

Dalam kode program 1 ditunjukkan pengisian data login harus sesuai dengan data login Mikrotik. Apabila pengisian data login sesuai maka login sukses dan diteruskan menuju halaman menu. Jika Login salah maka akan keluar pemberitahuan agar diminta login kembali.Data login ditunjukkan pada baris 4 sampai baris 6.

Kode Program 3 Script Penambahan Client

Dalam kode program 2 merupakan kode program untuk melakukan penambahan client. Apabila pengisian data penambahan client sudah lengkap dan format dengan benar maka konfigurasi penambahan client akan ditulis dan diterapkan pada router. Data inputan ditunjukkan pada baris 5 sampai baris 9.

Kode Program 4 Script Pembagian Bandwidth Secara Merata

(16)

Kode program 3 merupakan, kode program untuk melakukan pembagian bandwidth secara merata terhadap semua client yang sedang terkoneksi. Operator nantinya hanya diharuskan mengisikan target IP dari interface yang terkoneksi dan nama dari interface tersebut. Data yang diisikan harus sesuai dengan data Mikrotik. Data inputan ditunjukkan pada baris 4 sampai baris 6.

Kode Program 4 Script Pemblokiran Website

Pada kode program 4 dijelaskan mengenai fitur pemblokiran website yang nantinya operator harus menginputkan data website yang akan diblokir. Apabila data yang diinputkan sudah sesuai dengan data yang diperlukan maka akan otomatis tercetak pada router website yang telah diblokir. Data input dijelaskan pada baris 5 sampai baris 18.

(17)

dapat berjalan dengan baik atau tidak. Jika fitur masih mengalami gangguan atau script masih terdapat error maka dilakukan perbaikan sampai dengan fitur dan script memang dapat berjalan dengan baik dan tidak lagi ditemukan permasalahan. Apabila masih terjadi permasalahan terhadap program yang dibangun maka akan dicari penyebab terjadinya error atau permasalahan dan kemudian diperbaiki hingga program sudah benar-benar tidak memiliki permasalahan.

Tahap Management, merupakan tahapan terakhir dari siklus NDLC yang membahas tentang sebuah kebijakan (policy), bagaimana sebuah aturan yang perlu diterapkan untuk menyempurnakan tujuan dan manfaat sebuah teknologi yang telah dibangun. Pada tahap ini diberikan tutorial singkat pada setiap halaman menu agar program yang dibangun dapat dioperasikan dengan baik.

4. Hasil dan Pembahasan

Berikut ini merupakan hasil dan pembahasan dari Perancangan Program Bantu Mikrotik Menggunakan API PHP class Mikrotik dengan menampilkan empat fitur menu yang sering digunakan oleh seorang operator Mikrotik pemula pada khususnya.

Gambar 5 FormLogin

(18)

Program bantu ini memiliki empat fitur menu yaitu Interface, Add.Client, Queue, dan BlockWeb. Menu yang pertama merupakan menu interface. Menu interface ditampilkan sebagai halaman utama program apabila login berhasil. Pada halaman menu interface terdapat tampilan interface-ethernet Mikrotik dan IP address dari ethernet yang terkoneksi yang sedang terkoneksi serta disediakan pilihan untuk mengedit dan menghapus interface-ethernet tersebut. Gambar 7 merupakan tampilan menu interface dari program bantu mikrotik.

Gambar 7 Menu Interface

Menu yang kedua adalah Add.Client. Gambar 8 merupakan tampilan halaman menu Add.Client yang berfungsi untuk menambahkan client baru atau mengkonfigurasi ulang client yang sudah ada. Menu ini memiliki form konfigurasi dan tabel hasil konfigurasi. Pada form konfigurasi berisi form IP address, nama, Limit-Upload dan Limit-Download. Form konfigurasi dapat diisikan sesuai dengan kebutuhan operator. Pada bagian bawah tabel hasil konfigurasi disediakan tutorial konfigurasi. Sebagai alat pengujian apakah fitur ini dapat berjalan atau tidak digunakan aplikasi bernama Winbox.

(19)

Gambar 9 merupakan tampilan menu yang selanjutnya atau menu yang ketiga. Menu Queue yang berfungsi untuk melakukan manajemen bandwidth secara PCQ (Per Connection Queue) atau melakukan manajemen secara keseluruhan. Manajemen bandwidth ini merupakan pembagian bandwidth sama rata sesuai dengan jumlah client yang sedang terkoneksi. Menu ini tersedia form konfigurasi yaitu Target IP address dan nama.

Gambar 9 Menu Queue

(20)

Gambar 10 Menu BlockWeb

Setelah operator melakukan konfigurasi pada satu atau keseluruhan menu maka operator dapat melakukan logout atau keluar dari program dengan cara melakukan klik pada LogOut button yang tersedia pada pojok kanan atas halaman program.

5. Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan analisa dan perancangan program bantu Mikrotik maka dapat disimpulkan bahwa program bantu Mikrotik dengan menggunakan API Mikrotik dapat menyelesaikan permasalan yang ada. Program bantu mikrotik dapat memberikan kemudahan kepada operator untuk mengakses mikrotik dikarenakan fitur dan tampilan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari operator.

(21)

6. Daftar Pustaka

[1] Isman, Fadillah. 2012. Program Bantu Konfigurasi RouterMikrotik Sebagai InternetGateway Dan Manajemen Bandwidth Menggunakan RouterOS API PHP.

[2] Wardhani, Wisesa Trang. 2012. Perancangan Sistem Advance Monitoring di Bali 16 Hotspot Berbasis PHP MYSQL Menggunakan Mikrotik API. [3] Permana, Budi. 2003. Bandwidth Manajemen Dengan PCQ Pada Mikrotik [4] Risman, Firman Maulana.2012. Perancangan Jaringan Hotspot Server

Berbasis Mikrotik Di Gedung Kuliah Universitas Gunadarma.

[5] Pratama. A.N.W. 2010. CodeIgniter: Cara Mudah Membangun Aplikasi PHP.

Gambar

Gambar 1. Gambar 1 NDLC (Network Development Life Cycle)[6]
Tabel 2 Alat yang digunakan
Gambar 3 Class Diagram
Gambar 4 Topologi Simulasi Penerapan Program Bantu Mikrotik
+5

Referensi

Dokumen terkait

tidak langsung telah bermulanya pengaruh bahasa Sanskrit di kerajaan Asia Tenggara. sehingga tersebar meluas

Konsentrasi logam Cr tersedia dalam tanah yang paling tinggi dan beratas diatas batas kritis terdapat pada lahan sawah di desa Linggar pada lokasi sampel 37 yaitu sebesar 2,36

Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository

Untuk menghitung besarnya sudut masuk garis air berdasarkan.. Coefisien Prismatik

Letak sekat depan kamar mesin tergantung dari panjang ruang muat,.. minimal 2 x panjang mesin, menurut tabel panjang kamar

Berdasarkan Keputusan Panitia Pengadaan Barang/Jasa Fisik I, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi Nomor: 09/P8/91.04/PPBJ- F1/DJE/2012, tanggal

Karya tulis ini dakam bentuk proposal Tesis dengan Judul “Pergeseran Ekonomi Sekolah dari Orientasi Sosial ke Orientasi Profit: Kajian Sosiologis di SMA Muhammadiyah 1

Pengetahuan ibu tentang keluarga berencana sudah cukup baik tetapi ibu tetap tidak ingin menggunakan alat kontrasepsi..