• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR PROGRAM BELAJAR BEKERJA TERPADU Cooperative Academic Education Programe – COOP BIDANG PENDIDIKAN STKIP PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN AKHIR PROGRAM BELAJAR BEKERJA TERPADU Cooperative Academic Education Programe – COOP BIDANG PENDIDIKAN STKIP PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

PROGRAM BELAJAR BEKERJA TERPADU

Cooperative Academic Education Programe

COOP

BIDANG PENDIDIKAN STKIP PAHLAWAN TUANKU

TAMBUSAI BANGKINANG

PENGEMBANGAN POTENSI MAHASISWA DALAM BIDANG KEWIRAUSAHAAN PADA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM)

PADA BIDANG PENDIDIKAN

Oleh:

Moh Fauziddin, M.Pd.

STKIP PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI BANGKINANG KAMPAR RIAU

(2)

2

Abstrak

Perguruan Tinggi merupakan menyumbang tertinggi terhadap jumlah

pengangguran di Indonesia, Sebagian besar Sarjana mengharapkan menjadi

pegawai negeri setelah menyelesaikan studinya. Faktanya jumlah lulusan tidak

diimbangi dengan ketersediaan lowongan pekerjaan sebagai pegawai negeri. Salah

satu solusinya adalah dengan berwirausaha. Untuk itu diperlukan upaya serius dari

Perguruan Tinggi dalam upaya memberikan bimbingan kewirausahaan kepada

mahasiswa, agar setelah lulus tidak lagi berharap hanya menjadi pegawai negeri

saja. Program PBBT yang dirancang oleh Belmawa Ristekdikti merupakan program

yang sangat tepat untuk memberikan solusi terhadap permasalahan ini.

Dengan Program PBBT mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori

berwirausaha, namun dapat mempraktikkan dan merasakan hidup serta tantangan

dalam berwirausaha. Dengan demikian akan tumbuh semangat berwirausaha

setelah menyelesaikan program ini.

Tidak hanya itu bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) keberadaan

program ini sangat membantu mereka dalam upaya mengembangan UMKM dan

mendapatkan solusi dari permasalahan-permasalahan yang dihadapainya.

Setelah program ini dijalankan, dapat dirasakan perkembangan mahasiswa,

baik dalam sikap maupun prilaku kewiausahaannya. Dari hasil sharing dan evaluasi

saat acara sarasehan, pada UMKM juga didapat kemajuan yang signifikan dengan

kehadiran peserta PBBT, yang senantiasa mendapat bimbingan dari dosen mentor.

(3)

3

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Anggapan masyarakat bahwa perguruan tinggi adalah lembaga yang

mencetak lulusan yang dapat menjadi tenaga kerja yang siap pakai dan serba bisa

serta dapat menenuhi kebutuhan masyarakat. Apalagi ada yang beranggapan

bahwa mereka yang lulus perguruan tinggi akan menjadi pekerja elit. Akibatnya

sarjana yang dihasilkan adalah sarjana yang siap kerja bukan sarjana yang mampu

menciptakan lapangan kerja. Anggapan di atas juga menjadikan aktivitas

kewirausahaan di kalangan mahasiswa relatif masih rendah. Padahal untuk

mengurangi jumlah pengangguran harus ada aktifitas usaha-usaha baru yang

mampu menciptakan lapangan kerja.

Untuk itu kepada mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai perlu dibuka

pikiran dan wawasannya, bahwa ada pilihan lain yang juga baik dan menantang

selain menjadi guru. Lulusan perguruan tinggi ini juga terbuka peluang untuk

menjadi wirausaha-wirausaha diberbagai bidang usaha. Lahirnya wirausaha akan

berdampak pada dunia kerja secara langsung dan berdampak pada perubahan

sosial secara tidak langsung.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki berbagai permasalahan

internal yang menghambatnya untuk dapat tumbuh dan berkembang. Secara

sendiri-sendiri, setiap UMKM mempunyai kelemahan hampir keseluruhan aspek

teknis usaha, yaitu yang berkaitan dengan legalitas usaha, pemasaran, permodalan

dan manajemen usaha.

Mencermati permasalahan dari beberapa aspek dalam pemberdayaan

program ini, pola penyelesaian yang diajukan adalah model kooperatif dan mandiri yang memerlukan beberapa langkah kegiatan yang dapat memenuhi

tuntutan dan dapat menjadi jalan keluar bagi model pengembangan yang sesuai.

(4)

4

tersedia, yakni melakukan penyesuaian antara potensi dan keterbatasan yang

dimiliki oleh perguruan tinggi, UMKM dan mahasiswa.

Usaha Mikro Kecil dan Menngah (UMKM) yang merupakan 90 persen pelaku

usaha di Indonesia umumnya belum mempunyai kemampuan untuk memahami

pengetahuan serta keterampilan untuk mengelola sumber daya keuangan untuk

mencapai kesejahteraan. Permasalahan dalam menjalankan UMKM tidak sebatas

pada manajemen pengelolaan keuangan dan sumber daya yang terbatas semata,

namun juga akses permodalan yang dimiliki para pelaku usaha. (Antaranews, 5 Juni

2016)

Kondisi ini akan semakin meningkatkan jumlah pengangguran di Indonesia.

Padahal setiap tahun perguruan tinggi terus mencetak sarjana yang merupakan

angkatan kerja baru. Mereka yang lulus perguruan tinggi akan semakin sulit untuk

mendapatkan pekerjaan. Dalam kondisi seperti ini setiap tahun akan bertambah

jumlah penganggur yang berpendidikan tinggi. Kondisi ini masih dirasakan

Kondisi di atas semakin diperparah dengan pandangan masyarakat selama

ini terhadap perguruan tinggi. Masyarakat menganggap perguruan tinggi sebagai

lembaga pencetak tenaga kerja yang siap pakai. Apalagi ada yang beranggapan

bahwa mereka yang lulus perguruan tinggi akan menjadi pekerja elit. Akibatnya

sarjana yang dihasilkan adalah sarjana yang siap kerja bukan sarjana yang mampu

menciptakan lapangan kerja. Anggapan di atas juga menjadikan aktivitas

kewirausahaan di kalangan mahasiswa relatif masih rendah. Padahal untuk

mengurangi jumlah pengangguran harus ada aktifitas usaha-usaha baru yang

mampu menciptakan lapangan kerja.

Mahasiswa yang berada di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(STKIP) Pahlawan Tuanku Tambusai memilki pandangan yang lebih sempit lagi

tentang dunia kerja. Kebanyakan dari mahasiswa beranggapan hanya memilki dua

pilihan saja ketika lulus nanti yaitu menjadi guru negeri atau guru swasta.

(5)

5

sekolah-sekolah baru, namun lulusan perguruan tinggi Ilmu Pendidikan tidak

semuanya akan terserap pada sekolah-sekolah yang ada.

Untuk itu kepada mahasiswa STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai perlu dibuka

pikiran dan wawasannya, bahwa ada pilihan lain yang juga baik dan menantang

selain menjadi guru. Lulusan perguruan tinggi ini juga terbuka peluang untuk

menjadi wirausaha-wirausaha diberbagai bidang usaha. Lahirnya wirausaha akan

berdampak pada dunia kerja secara langsung dan berdampak pada perubahan

sosial secara tidak langsung.

Dalam konteks pemikiran di atas, STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai sebagai

Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) satu satunya di kabupaten

Kampar juga berusaha untuk menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan dan

aktivitas kewirausahaan mahasiswa. STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai berusaha

untuk terlibat aktif dalam upaya pengembangan minat, bakat, kegemaran dan

pengembangan kewirausahaan. Hal ini sejalan dengan Renstra STKIP Pahlawan

Tuanku Tambusai tahun 2012 – 2017, serta komitmen pimpinan dan seluruh

civitas akademika, yaiitu mengembangkan STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai

sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) yang mempunyai

kemampuan entrepreneurship yang tinggi sesuai dengan bidang keilmuan dan

profesinya.

Atas pertimbangan inilah yang mendasari STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai

mengajukan proposal Program Cooperative Education (CO-OP) di Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (UMKM) bagi Mahasiswa.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang dihadapi oleh UMKM, secara garis besar dapat

(6)

6

UMKM memiliki berbagai permasalahan internal yang menghambatnya

untuk dapat tumbuh dan berkembang. Secara sendiri-sendiri, setiap UMKM

mempunyai kelemahan hampir keseluruhan aspek teknis usaha, yaitu yang

berkaitan dengan legalitas perusahaan, pemasaran, permodalan dan manajemen

usaha.

Pada umumnya UMKM masih menggunakan cara kerja yang relatif

sederhana, sehingga menghasilkan jasa kurang maksimal. Demikian pula halnya

dengan cara kerja dalam pengelolaan usaha, yang umumnya dikerjakan secara

seadanya, tanpa perencanaan dan bahkan tanpa pembukuan keuangan.

Sedangkan dalam permodalan, para pengusaha UMKM memiliki

keterbatasan, manakala kegiatan usaha yang mereka jalankan membutuhkan

sumberdaya manusia (SDM) dan fasilitas pendukung usaha demi peningkatan

kualitasnya. Kendala utama yang dihadapi penguasa UKM dalam mendapatkan

dana dari luar, khususnya kredit, adalah ketidakmampuan dan ketidaksiapan

mereka untuk memenuhi persyaratan teknis perbankan. Demikian pula dalam

pemasaran, masih terkendala pada sistem marketing yang masih dilakukan apa

adanya.

Selain itu, pada pengusaha UMKM karena berbagai keterbatasan akses

seperti disebut di atas, menjadi kurang memiliki memiliki semangat kewirausahaan

yang tinggi. Mereka menjadi kurang gigih dalam memajukan usaha dan cepat puas

dengan sedikit keberhasilan yang sudah dicapai. Mereka jarang sekali yang mampu

melakukan inovasi dan penyempurnaan dan pengembangan baik dalam produksi

maupun manajemen usaha, sehingga dengan cepat mereka kalah bersaing dengan

pihak lain.

Permasalahan eksternal yang paling utama saat ini dan di masa depan yang sangat mempengaruhi setiap upaya pemberdayaan UMKM adalah arus liberalisasi

dan globalisasi ekonomi yang tidak dapat lagi dicegah. Sebagai hasil dari kemajuan

(7)

7

telekomunikasi dan informasi, maka seluruh celah dunia telah menjadi terbuka dan

menyatu menjadi pasar bebas. Yang menjadi masalah bagi UKM adalah

ketidaksiapan memasuki era globalisasi ekonomi tersebut, karena sebagian besar

masih terperangkap di dalam berbagai kendala internal.

Program Program Cooperative Education (CO-OP) di Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) bagi Mahasiswa diharapkan dapat meminimalisir kendala yang

selama ini dihadapi, serta memacu semangat dan kreativitas civitas akademika

STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai untuk bersama-sama membangun dan

mengembangkan Soft Skills mahasiswa agar memiliki daya saing dalam

menghadapi kompetisi kerja yang tinggi.

Mencermati permasalahan dari beberapa aspek dalam pemberdayaan

program ini, pola penyelesaian yang diajukan adalah model kooperatif dan mandiri yang memerlukan beberapa langkah kegiatan yang dapat memenuhi

tuntutan dan dapat menjadi jalan keluar bagi model pengembangan yang sesuai.

Model kooperatif dan mandiri berupaya mengintegrasikan berbagai potensi yang

tersedia, yakni melakukan penyesuaian antara potensi dan keterbatasan yang

dimiliki oleh perguruan tinggi, UKM dan mahasiswa. Pelaksanaan aktivitas yang

demikian diharapkan bahwa model tersebur dapat diterima, dipahami dan

diimplementasikan dalam menjalankan bisnis.

Untuk memperoleh hasil maksimal, maka perlu dilakukan pemantauan

kegiatan secara kontinyu dan berkelanjutan. Evaluasi yang digunakan adalah

disusunya form evaluasi dengan model penilaian partisipatif, yang berarti

pengusaha dan perguruan tinggi melakukan evaluasi secara bersamaan dengan

proses usaha terkait segala kendala yang dihadapi dan hasil yang telah diperoleh

C. Tujuan dan Manfaat Kegiatan

Tujuan pengajuan progam ini adalah :

1. Memberikan bekal kepada mahasiswa agar mempunyai jiwa kewirausahaan

(8)

8

2. Memberikan solusi pada UMKM agar dapat meningkatkan kualitasnya

3. Sebagai bentuk pengabdian masyarakat bagi dosen dan civitas akademika

dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi

Adapun manfaat Kegiatan PBBT dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Bagi Mahasiswa

a. Memperoleh pengalaman kerja.

Berada di UMKM selama tiga bulan, mahasiswa mendapatkan pengalaman

suka dan duka bekerja menjadi pelaku wirausahawan. Pengalaman ini

sangat berguna sebagai dasar dalam berwirausaha dimasa mendatang.

b. Menerapkan teori pada masalah nyata.

Teori yang didapat dibangku kuliah, dapat langsung diterapkan dalam

kehidupan nyata selama di UMKM, Teori yang didapat terkadang tidak

sesuai dengan dunia nyata, sehingga mereka harus mencari alternatif solusi

terhadap permasalahan yang dialaminya dibantu oleh dosen mentor dan

UMKM.

c. Mempelajari sikap atau perilaku kerja.

Menjadi wirausahawan dibutuhkan kerja keras, pantang menyerah dan harus

mempunyai banyak ide dan gagasan serta inovasi agar UMKM dapat

berhasil. Sikap itulah yang dipelajari langsung oleh mahasiswa selama di

UMKM

d. Mempelajari keterampilan teknis bekerja.

Belajar dan Bekerja selama 3 bulan di UMKM sebenarnya belum cukup

untuk mahasiswa untuk mengasah keterampilannya. Tetapi paling tidak bisa

menjadi awal yang baik untuk menjadi terampil.

e. Meningkatkan keterampilan komunikasi

Selama di UMKM mahasiswa berinteraksi dengan berbagai kalangan,

sehingga kemampuan berkomunikasi semakin terasah dengan baik.

(9)

9

Kemampuan komunikasi yang diperoleh berpengaruh terhadap kemampuan

membangun kerjasama dengan relasi sehingga memudahkan mereka

berwirausaha dimasa mendatang.

g. Meningkatkan motivasi berwirausaha

Peningkatan kemampuan mahasiswa untuk berwirausaha yang didapat

dalam program PBBT ini, dapat menumbuhkan motivasi berwirasuaha

dimasa mendatang, sehingga dapat menekan angka pengangguran.

h. Mendapatkan Kompensasi yang Layak

Kompensasi yang diberikan dalam program ini, dapat membantu mahasiswa

mengatasi permasalahan mereka terhadap kesulitan yang dialaminya dalam

membayar biaya kuliah, perlengkapan studi (buku, printer, laptop, dan lain

sebagainya) serta keperluan keluarga. Peserta PBBT STKIP Pahlawan Tuanku

Tambusai rata-rata dari keluarga tidak mampu.

2. Bagi Dosen Mentor

Manfaat yang didapat oleh dosen mentor adalah

a. Memperoleh pengalaman dalam memberikan bimbingan kepada mahasiswa

selama di UMKM

b. Dapat menerapkan teori yang didapat dan idenya untuk di praktikkan dalam

kehidupan nyata pada kegiatan di UMKM.

c. Termotivasi untuk berwirausaha

d. Meningkatkan kerjasama dan relasi

3. Bagi UMKM

Ragam manfaat yang didapat oleh UMKM selama program PBBT ini

dilaksanakan, namun secara umum dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Mengetahui kelemahan dan permasalahan yang dihadapi UMKM dari hasil

analisis mahasiswa dan dosen mentor sehingga dapat dicarikan

(10)

10

b. Mendapatkan ide, gagasan baru dalam mengatasi kelemahan dan

permasalahan yang dihadapi sehingga meningkatkan kemajuan UMKM.

c. Dapat meningkatkan hubungan baik antara UMKM dan Perguruan Tinggi

serta mahasiswa, sehingga memudahkan UMKM dalam mencari SDM yang

dibutuhkan dalam upaya meningkatkan kemajuan UMKM.

4. Bagi Pelaksana Program PBBT

Pelaksanaan Program PBBT di STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai,

merupakan tahun pertama pelaksanaan program. Sehingga menjadi

pengalaman pertama dalam mengelola program PBBT Ristekdikti 2016. Namun

demikian banyak manfaat yang didapat dalam mengelola program PBBT ini,

diantaranya adalah ;

a. Terjalin kerjasama yang solid antar pelaksana, dosen mentor dan UMKM

sehingga pelaksanaan PBBT tahun 2016 dapat berjalan dengan lancar,

sesuai dengan yang diharapkan.

b. Terjlin Kerjasama dengan pelaksana PBBT dari perguruan tinggi se Indonesia

c. Memeproleh pengalaman dalam memecahkan berbagai permasalahan

dalam pelaksanaan PBBT

d. Termotivasi untuk melaksanakan program ini lebih lagi di tahun berikutnya

seiring dengan besarnya manfaat yang didapat utamanya bagi mahasiswa

dan UMKM

e. Tertarik dan termotivasi untuk berwirausaha sebagai alternatif penghasilan

selain dari gaji sebagai pegawai/dosen.

GAMBARAN UMUM CAPAIAN

No. Komponen Sebelum Program Sesudah Program

1 Mahasiswa 1. Belum mempunyai

pengalaman bekerja di UMKM 2. Belum mampu menganalisa

permasalahan yang dihadapi UMKM

1. Mempunyai pengalaman bekerja di UMKM

(11)

11

No. Komponen Sebelum Program Sesudah Program

3. Belum dapat memecahkan masalah yang dihadapinya 4. Belum mempunyai wawasan

mengenai alternatif wirausaha yang dapat dilakukan

5. Tidak mempunyai

keterampilan berkominukasi

6. Tidak mempunyai motivasi berwirausaha

7. Belum mengerti arti penting relasi

8. Belum mendapatkan penghasilan yang layak, bahkan sebagian besar belum bekerja

3. Mampu memecahkan masalah yang dihadapi 4. Mempunyai banyak ide,

gagasan dalam menciptakan kegiatan wirausaha

5. Mampu berkomunikasi dengan baik dengan orang lain

6. Mempunyai motivasi yang tinggi untuk berwirausaha 7. Mempunyai banyak relasi/

networking untuk kepentingan wirausaha 8. Mendapatkan penghasilan/

kompensasi yang layak

menyelesaikan masalah pada UMKM

3. Belum termotivasi menjadi wirausahawan

4. Belum banyak mempunyai relasi dalam bidang wirasuaha 5. Belum mempunyai kreativitas

seni membimbing mahasiswa bidang wirausaha

1. Kemampuan yang dimiliki teoretik dan praktik

2. Mempunyai banyak ide dan gagasan dalam menyelesaikan masalah pada UMKM

3. Termotivasi menjadi wirausahawan

4. Mempunyai banyak relasi dalam bidang wirausaha dan dapat memperluas networking yang dihadapi UMKM yang menyebabkan Usahanya tidak berkembang dengan baik 2. Belum ada ide dan gagasan

dalam upaya memajukan UMKM, (apa adanya / pasrah dengan keadaan)

3. Belum terjalin kerjasama yang baik antara UMKM dan

1. Mengetahui kelemahan / permasalahan yang

dihadapai UMKM sehingga dapat dicarikan solusi 2. Mendapatkan ide/gagasan

baru yang inovatif dalam rangka meningkatkan kualitas/ mutu UMKM. 3. Terjalin kerjasama yang

(12)

12

No. Komponen Sebelum Program Sesudah Program

Perguruan Tinggi dapat memberikan masukan terkait kompetensi yang diharapkan UMKM

terhadap lulusan peguruan Tinggi

4 Pelaksana 1. Belum terjalin kerjasama yang solid antara dosen dan

mahasiswa terkait dengan kegiatan wirausaha 2. Belum terjalin Kerjasama

dengan pelaksana PBBT dari perguruan tinggi se Indonesia 3. Belum memeproleh

pengalaman dalam memecahkan berbagai permasalahan dalam pelaksanaan PBBT 4. Belum ada pengalaman

melaksanakan PBBT sehingga tertantang i untuk

melaksanakan program ini lebih lagi di tahun berikutnya seiring dengan besarnya manfaat yang didapat utamanya bagi mahasiswa dan UMKM

5. Belum tertarik dan termotivasi untuk berwirausaha sebagai alternatif penghasilan selain dari gaji sebagai

pegawai/dosen

1. Terjalin kerjasama yang solid antar pelaksana, dosen mentor dan UMKM sehingga pelaksanaan PBBT tahun 2016 dapat berjalan dengan lancar, sesuai dengan yang diharapkan.

2. Terjlin Kerjasama dengan pelaksana PBBT dari perguruan tinggi se Indonesia

3. Memeproleh pengalaman dalam memecahkan berbagai permasalahan dalam pelaksanaan PBBT 4. Termotivasi untuk

melaksanakan program ini lebih lagi di tahun

berikutnya seiring dengan besarnya manfaat yang didapat utamanya bagi mahasiswa dan UMKM 5. Tertarik dan termotivasi

untuk berwirausaha sebagai alternatif

penghasilan selain dari gaji sebagai pegawai/dosen

(13)

13

Dalam pelaksanaan kegiatan Cooperative Education (CO-OP) di Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (UKM) bagi Mahasiswa rancangan rencana kerja yang akan

dilaksanakan adalah :

a. Tahap Persiapan

Tahap persiapan ini terdiri dari tiga langkah yaitu:

1. Pembentukan tim panitia pelaksana program

Pembentukan Tim Pelaksana Program dilaksanakan setelah pengumuman

program PBBT disampaikan di Website resmi Belmawa Ristekdikti yang

dikuatkan dengan hasil sosialisasi PBBT di Kopertis Wilayah 10 Padang.

Tim Pelaksana PBBT terdiri dari penanggung jawab, ketua pelaksana

program, sekretaris, bendaharan dan dibantu oleh seorang staf.

Struktur organisasi Tim Pelaksana PBBT STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai

(14)

14

2. Sosialisasi, Rekruitmen Identifikasi, seleksi dan pembekalan mahasiswa peserta program penilaian oleh tim tim pelaksana PBBT.

a) Sosialisasi

Sosialiasi kepada mahasiswa calon peserta dan dosen mentor

dilaksanakan dengan beberapa cara.

1) Secara tertulis melalui edaran kepada semua dosen tetap dan dosen

tidak tetap

2) Melalui website resmi Perguruan Tinggi (Pengumuman Program

PBBT STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai) dan Blog khusus progam

PBBT yang dibuat oleh tim pelaksana PBBT (Co-op Tambusai) serta

melalui media sosial.

3) Memasang spanduk dan pamflet dalam lingkungan kampus.

Spanduk dan pamflet dipasang di setiap prodi di lingkungan STKIP

Pahlawan Tuanku Tambusai, ditempat-tempat strategis yang banyak

(15)

15

b) Rekruitmen

Proses rekruitmen dosen mentor dan mahasiswa dilaksanakan oleh tim

pelaksana berdasarkan petunjuk yang terdapat dalam buku pedoman

dan skala prioritas kebutuhan UMKM.

Dosen dan mahasiswa calon peserta PBBT melakukan pendaftaran

(16)

16

c) Identifikasi

Setelah mendapatkan daftar nama calon dosen mentor dan mahasiswa

calon peserta PBBT berikut dengan kompetensi yang dimilikinya serta

daftar nama UMKM yang disertai dengan permasalahan yang

dihadapinya.

Tim pelaksana PBBT melakukan identifikasi kesesuaian antara kebutuhan

UMKM dan Sumberdaya Manusia (SDM) yang dibutuhkan agar program

berjalan sesuai dengan harapan.

Berikut daftar Calon Mentor yang mendaftar PBBT

NO NAMA NIDN PROGRAM STUDI KETERAMPILA

N

1 IIS APRINAWATI, M.pd 1022048902 PDSG BIMBINGAN

BELAJAR

2 NANY LIBRIANTY 1005106804 PGSD MANAJEMEN

3 WIDA RIANTI, Mpd 1029038302 BAHASA INGGRIS BAHASA

INGGRIS

4 ZULFAH, M.pd MATEMATIKA KOMPUTER,

BIMBINGAN BELAJAR

5 KASMAN EDIPUTRA,

M.pd

1005128303 MATEMATIKA SAINS,

BIMBINGAN BELAJAR

6 MOH. FAUZIDDIN, M.pd 0713077305 PG. PAUD KOMPUTER,

PAUD URUSAN PERIZINAN

7 RUSDIAL MARTA, M.pd 1023039001 PGSD MARKETING,

ENTERTAINT

8 YENNI FITRA SURYA,

M.pd

1013029001 PGSD MARKETING,

SAINS

9 PUTRI HANA PERBIANA,

M.pd

1009029002 PGSD BIMBINGAN

BELAJAR, ENTERTAINT

10 PUTRI ASILESTARI, M.pd 1011018901 BAHASA INGGRIS BAHASA

INGGRIS

11. MUFARIZUDDIN, M.Pd. 1014028902 PGSD BIMBEL,

EDUPREUNEUR SHIP

12. RIZKI ANANDA, M.Pd. 1015028802 PGSD BIMBEL,

(17)

17

Berikut ini daftar nama mahasiswa calon peserta PBBT 2016\

NO NAMA NIM PRODI KETERAMPILAN

1 NURHALIMAH 1588203011 S1 BAHASA INGGRIS

BAHASA INGGRIS,

BIMBINGAN BELAJAR, PAUD, KOMPUTER, PEMASARAN, MANAJEMEN

2 RESI RAHMANIS 1588203018 S1 BAHASA INGGRIS

KOMPUTER, BAHASA INGGRIS, PAUD 3 HARLINDA SUITA 1588203019 S1 BAHASA

INGGRIS

AKUTANSI, KOMPUTER, BAHASA INGGRIS

4 RAHMATIKA OKTAMI DEWI

1588203012 S1 BAHASA INGGRIS

KOMPUTER,BAHASA INGGRIS, PAUD 5 RENI ANDRIANI 1588203009 S1 BAHASA

INGGRIS

MANAJEMEN, BAHASA INGGRIS, PAUD

6 NESA ISNANIAH 1588203015 S1 BAHASA INGGRIS

1488203010 S1 BAHSA INGGRIS

PAUD, MARKETING, BIMBINGAN BELAJAR 9 VANIA HILDA

ANZELINA

1488203020 S1 BAHASA INGGRIS

MANAJEMEN, KOMPUTER, BAHASA INGGRIS

10 NILAMSARI 1486207 S1 PG-PAUD KOMPUTER, GURU PAUD, PENGELOLAAN PENDIDIKAN, MARKETING

11 NUR FITRIYANI 1486207 S1 PG-PAUD KOMPUTER, GURU PAUD, PENGELOLAAN PENDIDIKAN, MARKETING

12 HADIATI 1486207 S1 PG-PAUD KOMPUTER, GURU PAUD,

PENGELOLAAN PENDIDIKAN, MARKETING

13 MARIA ULFA 1486207 S1 PG-PAUD KOMPUTER, GURU PAUD, PENGELOLAAN PENDIDIKAN,

16. RENI REKA AGESTI 1486206089 S1 PGSD MATEMATIKA, MARKETING, KOMPUTER

(18)

18

d) Seleksi

Seleksi terhadap calon dosen mentor PBBT dilaksanakan terhadap calon

dosen yang sudah menyerahkan formulir pendaftaran kepada tim

pelaksana PBBT. Seleksi dilaksakan mulai dari tahap

administrasi/kelengkapan berkas, tes secara tertulis dan wawancara.

Dilaksanakan pada tanggal 16 September 2016

Sedangkan seleksi calon mahasiswa peserta PBTT dilaksanakan tangga

16 September 2016, berupa tes administrasi / kelengkapan berkas, tes

tertulis (TKDA) dan wawancara.

Figure 1Pengarahan Sebelum Test Tertulis

Pengumuman hasil seleksi melalui website kampus dan Blog Khusus

PBBT STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai pada tanggal 19 September

(19)

19

e) Pembekalan Mahasiswa

Pembekalan dilaksanakan dengan menghadirkan Dosen Mentor,

Mahasiswa peserta PBBT dan Pimpinan UMKM, dimaksudkan untuk

menyatukan visi program PBBT sehingga dapat berjalan sesuai dengan

baik.

Pembekalan dilaksanakan mulai tanggal 23 hingga 24 September 2016

di Kampus STKIP Pahlawan Tuanku tambusai dengan jadwal sebagai

berikut

Adapun ketentuan-ketentuan pelaksanaan pembekalan sebagai berikut.

1) Peserta coop wajib hadir dalam acara pembekalan (Peserta yang

tidak bisa hadir harus mendapatkan ijin dari pelaksana program)

2) Peserta memakai Almamater selama pembekalan

3) Peserta melengkapi peryaratan administrasi (bagi yang belum)

4) Pihak UMKM hadir dalam pembekalan utamanya pada materi

pengenalan Program Coop

Kegiatan pembekalan program PBBT / Coop ditutup dengan kegiatan

pelepasan mahasiswa peserta program PBBT/Co-op oleh penanggung

jawab program, Ibu Yusnira, M.Si. (Ketua STKIP Pahlawan Tuanku

(20)

20

Selanjutnya mahasiswa melaksanakan kegiatan PBBT selama 3 bulan,

yaitu mulai tanggal 26 September hingga 24 Desember 2016.

Kegiatan pembekalan disosialisasikan melalui website khusus program

PBBT STKIP Pahlawan TuankuTambusai

(

http://coop-stkiptambusai.blogspot.co.id/2016/09/pembekalan-program-coop-stkip-tambusai.html )

Figure 2 Suasana Pembekalan

(21)

21

3. Business plan

Dalam business plan meliputi kolabortaif Perguruan Tinggi, Mahasiswa dan

UMKM Mitra yang telah dipilih sesuai dengan lampiran dalam proposal ini :

Masing-masing komponen tersebut memiliki beberapa kewajiban/tugas

dalam menyelesaikan program ini, diantaranya :

a)Perguruan Tinggi

Yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi pelaksana program ini adalah

sebagai berikut

1) Identifikasi,seleksi dam memberikan pembekalan mahasiswa peserta program Co-op di UMKM ini dengan pengetahuan enterpeunership,

sehingga mahasiswa lebih termotifasi dan tergerak hatinya dan yang

paling besar diharapkan adalah perubahan meanset tiap mahasiswa

peseeta program, jikalau telah lulus bukan menjadi lulusan/output

yang siapkerja tetapi output yang siap membuka lapangan pekerjaan

baru.

2) Melakukan pendampingan dan monitoring secara berkala

3) Evaluasi akhir kegiatan .

b)Mahasiswa

1) Mengikuti identifikasi, seleksi dan pembekalan enterpeunership yang dilakukan oleh tim pelaksana Program Coop STKIP Pahlawan Tuanku

Tambusai tahun 2016

2) Mengikuti program magang di tiap UMKM Mitra dengan konsisten selama 3 bulan penuh.

3) Penerapan hasil magang bagi setiap mahasiswa peserta program sehingga nantinya juga diharapkan menjadi wirausahawan sukses

(22)

22

1) Bersedia bekerjasama dengan perguruan tinggi pelaksana program Co-op, dengan memberikan tempat magang disetiap UMKM yang

telah dipilih

2) Menerima mahasiswa peserta program dan melakukan pembimbingan sesuai target dari setiap UMKM yang menjadi mintra

program Coop STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai

b. Tahap Pelaksanaan

Tahapan ini dilakukan mahasiswa atau kelompok mahasiswa memulai

bisnis (start-up business) baru yang dipilih sesuai dengan rencana bisnisnya

bersama UMKM. Dalam kegiatan ini mahasiswa melakukan proses magang

sesuai UKM yang dipilihnya, dan mengikuti prosedur yang telah dilakukan oleh

pelaksana program Co-op.

Daftar nama mahasiswa, Dosen Mentor dan Mitra UMKM dapat dilihat

(23)

23

Mahasiswa mulai magang di UMKM tanggal 26 September 2016, diantar

oleh dosen mentor ke lokasi UMKM. Mahasiswa diterima oleh pimpinan UMM

dan mendapatkan pengarahan dari pimpinan UMKM.

Pada dua minggu pertama mahasiswa peserta coop masih dalam tahap

observasi dan adaptasi dengan dunia kerja di UMKM, sekaligus menerima

bimbingan dari pihak UMKM. Setiap kegiatan mahasiswa dicatat dalam buku

laporan harian yang telah disediakan oleh tim pelaksana program Coop

Ristekdikti 2016.

Observasi yang dilakukan selanjutnya di diskusikan dengan dosen

mentor dan pimpinan UMKM untuk merancang kegiatan berikutnya. Pada

minggu ketiga mahasiswa peserta coop mulai bekerja dengan bimbingan pihak

UMKM dan senantiasa berkoordinasi dengan dosen mentor.

Dosen mentor memonitoring mahasiswa dua minggu sekali, namun

tetap berkomunikasi melalui medis sosial, telpon dan sms.

Peserta coop menerima kompensasi setiap akhir bulan dengan

persyaratan menyerahkanbuku laporan harian yang sudah ditandatangani

pimpinan UMKM, Dosen mentor dan Ketua pelaksana program Coop (daftar

kompensasi mahasiswa terlampir) Sedangkan kompensasi mentor juga

diberikan setiap akhir bulan dengan pernyaratan mengumpulkan format

monitoring yang sudah disediakan oleh tim pelaksana PBBT (daftar kompensasi

mentor terlampir).

Dalam kegiatan pemberiaan kompensasi dilakukan juga monitoring dan

evaluasi serta sharing program coop bulanan, demi perbaikan pada kegiatan

bulan berikutnya.

Pelaksanaan magang di UMKM berakhir tanggal 24 Desember 2016.

Semua peserta program Coop dijemput oleh dosen mentor ke UMKM,

(24)

24

Program diakhiri dengan kegiatan Sarasehan yang dilaksanakan pada 14

Januari 2017. Dihadiri oleh seluruh mahasiswa, pimpinan UMKM, dosen

mentor, tim pelaksana, dan penanggung jawab serta jajaran pimpinan STKIP

Pahlawan Tuanku Tambusai. Pada kegiatan ini mahasiswa mempresentasikan

hasil kerjanya selama berada di UMKM (Handout terlampir)

Figure 4 Tim PelaksanaPBBT, Dosen Mentor, Penanggung jawab dan Pimpinan UMKM

Pendampingan terpadu oleh tim dosen mentor dari STKIP Pahlawan

Tuanku Tambusai dan UKM guna membantu berbagai kesulitan yang dihadapi.

Kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh dosen mentor dan pihak

UMKM terhadap mahasiswa dalam melaksanakan program ini dilakukan secara

berkesinambungan. Dosen melakukan kunjungan ke UMKM minimal 2 kali

dalam satu bulan. Namun demikian komunikasi intens antara mahasiswa dan

dosen mentor tetap berjalan. Hal ini dilakukan agar program ini dapat berjalan

dengan lancar dan mendapatkan manfaat sesuai yang diharapkan.

Realisasi anggaran yang diberikan oleh Ditjen Belmawa, Yayasan dan

(25)
(26)
(27)

27

EVALUASI DAN KEBERLANJUTAN

Kegiatan PBBT/CO-OP ini merupakan kegiatan yang pertama kali di lakukan

di STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau. Kegiatan CO-OP akan dilakukan di

UMKM yang ada di lingkungan Kabupaten Kampar. Mengingat UMKM memiliki

lingkup yang tidak terlalu besar, sehingga mahasiswa diharapkan dapat berperan

di dalam mengelola dan membantu upaya pengembangan usaha serta yang

terpenting adalah menumbuhkan jiwa enterpreunership.

Langkah awal yang dilakukan oleh STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai Riau,

telah berhasil mendapatkan persetujuan dari UMKM yang telah dipilih dan

diseleksi. UMKM yang dipilih umumnya adalah UMKM yang belum maksimal

dalam mengembangkan usahanya, namun UMKM tersebut dinilai memiliki potensi

yang besar untuk bisa dikembangkan. Jenis usaha UMKM yang telah diseleksi

terdiri dari Kelompok Bermain (KB) Cahaya Kembar Bangkinang, Gema English

Course Bangkinang, LPKG Bangkinang, Taqifa English Course dan Bimbel

Cemerlang Bangkinang.

Pada awalnya Tim pelaksana Coop STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai

memilih BImbel Padjajaran Bangkinang, namun karena Bimbel tersebut merupakan

bimbel yang sudah maju, maka tim sepakat menggantinya dengan Bimbel

Cemerlang, Bangkinang yang dinilai masih perlu mendapatkan perhatian.

UMKM telah melengkapi fasilitas berupa sarana dan prasarana dasar yang

diperlukan untuk pelaksanaan usahanya. Namun masih ditemukan berbagai

kendala dalam pelayanan, Administrasi, manajemen. Selain itu model sosialisasi

yang masih belum maksimal memerlukan penanganan serius dari mahasiswa

peserta coop ristekdikti STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai, sehingga jumlah siswa

yang belajar pada bimbel dan PAUD tersebut dapat meningkat.

Diharapkan melalui pelibatan mahasiswa STKIP pahlawan Tuanku Tambusai

(28)

28

yang ada serta bisa memberikan manfaat bagi UMKM dalam pengembangan

usahanya. Namun hal terpenting yang diharapkan oleh pihak institusi adalah

mahasiswa bisa lebih dini mengenal dunia usaha dengan mengaplikasikan ilmunya

kedunia nyata sehingga mereka bisa siap untuk bekerja dan bahkan bisa

menumbuhkan jiwa enterpreuner dan mampu menciptakan lapangan kerja kelak

setelah lulus.

Mahasiswa melaksanakan program COOP selama tiga bulan dan setiap

bulannya memperoleh kompensasi sesuai dengan standar UMR (Upah Minimum

Regional). Selama mengikuti kegiatan, mahasiswa peserta program akan di evaluasi

oleh UMKM, mentor dan ketua pelaksana program COOP yang ditunjuk oleh

perguruan tinggi dan setelah selesai mahasiswa akan mendapatkan sertifikat.

Melalui kerjasama STKIP Pahlawan Tuanku Tambusai dengan UMKM

diharapkan bisa mendorong meningkatkan kualitas Institusi dalam menghasilkan

sumber daya manusia atau lulusan yang unggul dan berdaya saing sesuai dengan

Visi Institusi.

Monitoring program secara umum akan dilakukan per kegiatan yang

dilaksanakan. Monitoring akan dilakukan oleh penanggung jawab program dan

ketua pelaksana program. Monitoring akan dilakukan dengan mengunjungi

tempat-tempat yang menjadi fokus kegiatan dilakukan dengan wawancara

mendalam yang sebelumnya akan dibuat panduan monitoring program.

Evaluasi program akan dilakukan setelah akhir program dengan melakukan

pertemuan antara pelaksana, UKM mitra, mahasiswa peserta program beserta

stakeholders lainnya yang terlibat langsung dalam program yang diramu dalam

kegiatan Sarasehan Program PBBT. Sarasehan dilaksanakan lebih lambat dari yang

dijadwalkan tanggal 30 Desember 2016, baru dapat dilaksanakan pada tanggal 14

(29)

29

Figure 5 Mahasiwa Peserta Coop

Pada acara Sarasehan tersebut, mahasiswa mempresentasikan kegiatannya

selama 3 bulan di UMKM ( Handout terlampir ) kemudian dilanjutkan dengan

sambutan dari masing-masing UMKM untuk menyampaikan kendala dan manfaat

apa yang diperoleh selama kegiatan PBBT, dan dilanjutkan dengan diskusi/sharing

dar kegiatan yang sudah dilaksanakan.

Berikutnya penanggung jawab PBBT (ketua STKIP Pahlawan Tuanku

Tambusai) menyampaikan sambutan.Dalam sambutannya beliau memberikan

semangat kepada seluruh komnopen program untuk dapat kembali mengusulkan

program ini tahun depan agar manfaat besar PBBT dapat dirasakan, utamanya oleh

mahasiswa dan UMKM.

Setelah dilaksanakannnya program COOP banyak manfaat yang diperoleh

baik dari UMKM, mahasiswa maupun Pergurun Tinggi. Selama pelaksanaan

program COOP mahasiswa mendapatkan banyak pengetahuan dibidang

kewirausahaan, setiap harinya mahasiswa melakukan kegiatan di UMKM yang

(30)

30

Keterlibatan mahasiswa dalam program COOP ini dapat menumbuhkan

motivasi mahasiswa untuk menjadi wirausaha. Dari hasil diskusi antara mentor,

ketua pelaksanan dan mahasiswa, beberapa mahasiswa ada yang tertarik untuk

menjadi wirausaha terutama menjadi Pengelola BIMBEL dan PAUD. BIMBEL dan

PAUD merupakan usaha yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Dalam pelaksanaan program COOP tentu memiliki beberapa kendala,

diantaranya tidak disediakannya anggaran untuk keperluan inovasi di UMKM,

misalnya dana pembuatan brosur untuk promosi UMKM, dana pembuatan media

yang diperlukan untuk proses pembelajaran serta dana perbaikan sarana dan

prasarana PAUD dan Bimbel

CAPAIAN HASIL OBSERVASI/EVALUASI

- Dari 5 UMKM yang menjadi mitra kerjasama ditempatkan 2 orang setiap

UMKM, adapun mahasiswa yang ditempatkan adalah mahasiswa Program

Studi PG-PAUD, Pendidikan Matematika dan Pendidikan Bahasa Inggris. Dari

hasil evaluasi pihak UMKM sangat terbantu dengan adanya mahasiswa

magang, bertambahnya jumlah peserta didik dan meningkatnya promosi

UMKM di masyarakat.

- Dari segi mahasiswa, mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan baik

yang baru terutama mengenai manajemen pengelolaan PAUD dan Bimbel,

maupun aplikasi dari ilmu yang diperoleh di Perguruan Tinggi

PERBANDINGAN SEBELUM DAN SETELAH PROGRAM

Sebelum program COOP dilaksanakan animo masyarakat terhadap UMKM

tidak terlalu tinggi, namun setelah dilaksanakan program COOP terjadi

(31)

31

Disamping itu ragam manfaat dirasakan oleh mahasiswa, dosen mentor,

UMKM serta pelaksana program Coop Ristekdikti tahun 2016 sebagaimana

tercantum pada tabel diatas.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

UMKM yang dipilih pada program COOP umumnya adalah UMKM yang

belum maksimal dalam mengembangkan usahanya, namun UMKM tersebut

dinilai memiliki potensi yang besar untuk bisa dikembangkan. Jenis usaha

UMKM yang telah diseleksi terdiri dari PAUD Cahaya Kembar, Bimbel

Cemerlang, Taqifa English Course, Gema English Course dan LPKG Bangkinang.

UMKM telah melengkapi fasilitas berupa sarana dan prasarana dasar yang

diperlukan untuk pelaksanaan usahanya. Namun masih ditemukan berbagai

kendala dalam pelayanan, Administrasi, kesehatan lingkungan dan managemen

pelayanan Bimbingan Belajar serta pelayanan administrasi. Selain itu sosialisasi

PAUD dan Bimbel yang dilakukan masih kurang maksimal sehingga UMKM

belum begitu dikenal di masyarakat.

Dari 5 UMKM yang menjadi mitra kerjasama ditempatkan 2 orang setiap

UMKM, adapun mahasiswa yang ditempatkan adalah mahasiswa keperawatan

dan kesehatan masyarakat. Dari hasil evaluasi pihak UMKM sangat terbantu

dengan adanya mahasiswa magang, bertambahnya jumlah siswa yang masuk

dan meningkatnya promosi UMKM di masyarakat.

Dari hasil kegiatan yang telah dilalui, dapat disimpulkan bahwa program

atau kegiatan pemagangan mahasiswa pada UMKM dapat membantu proses

lahirnya wirausahawan muda yang bisa melihat peluang usaha. Program COOP

ini kedepannya perlu untuk dilanjutkan, dengan keberlajutan program COOP

atau pemangangan mahasiswa yang rutin dilaksanakan setiap tahunnya, akan

melahirkan banyak wirausahawan muda setiap tahunnya.

(32)

32

a. Diperlukannya anggaran COOP untuk keperluan inovasi di UMKM, seperti

dana pembuatan brosur untuk promosi UMKM, dana pembuatan website,

dana pemutakhiran teknologi di UMKM, dana perbaikan sarana prasarana di

UMKM dan dana operasional lainnya.

b. Diperlukannya keberlanjutan program COOP dengan melibatkan lebih

banyak mahaiswa dan waktu magang yang lebih lama. Dengan demikian

tujuan dasar program coop menekan angka pengangguran dapat ditekan

sehingga dapat merubah image Perguruan Tinggi dari penyumbang

pengangguran tertinggi di Indonesia, menjadi penyumbang tenaga kerja dan

wirausahawan yang handal.

c. Diutamakan pada perguruaan tinggi swasta. Hal ini dapat dimaklumi bahwa

rata-rata mahasiswa yang belajar di Perguruan Tinggi swasta terdiri dari

mahasiswa tidak mampu.

Mengetahui, Bangkinang, 20 Januari 2017

Ketua STKIP PTT Ketua Pelaksana,

YUSNIRA, M.Si. MOH FAUZIDDIN, M.Pd.

(33)

LAMPIRAN

DAFTAR PENERIMAAN KOMPENSASI

(34)

LAMPIRAN

HANDOUT PRESENTASI MAHASISWA

(35)

35

LAMPIRAN

DOKUMEN PROGRAM COOP

Gambar

Figure 1Pengarahan Sebelum Test Tertulis
Figure 2 Suasana Pembekalan
Figure 4 Tim PelaksanaPBBT, Dosen Mentor, Penanggung jawab dan Pimpinan UMKM
Figure 5 Mahasiwa Peserta Coop

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan permasalahan yang muncul seperti yang telah diuraikan sebelumnya maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah Pleasure berpengaruh secara positif

Kinerja jaringan umumnya ditentukan dari berapa rata-rata dan persentase terjadinya tundaan (delay) terhadap aplikasi, jenis pembawa (carriers), laju bit

yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen.. • Brown dan

Berdasarkan karakteristik kekeringan yang menyebabkan penurunan produktivitas pada perkebunan kelapa sawit di Lampung, maka diperlukan tindakan konservasi tanah dan air dalam

Tuhan yang diyakini sebagai credo menurut orang Kristen, dengan segala perintah dan laranganNya yang sewenang-wenang, tidak akan lagi menghalangi perilaku manusia, sehingga

Berkaitan dengan belajar keterampilan motoric suatu proses yang berkaitan dengan latihan atau pengalaman yang relative permanen dalam relatibitasnya untuk merespon suatu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas kacang tanah di lahan kering Desa

Penelitian ini bertujuan mengetahui sumberdaya untuk mendukung pengembangan ternak ruminansia, menganalisis penambahan populasi ternak ruminansia dan wilayah basis