ì
Rencana Penerimaan Sampel (Acceptance Sampling)
untuk Data Atribut
13 – Pengendalian Kualitas
ì
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
2
Outline
ì
Berkaitan dengan pemeriksaan dan
pengambilan keputusan tentang
produk :
ì yang datang (dari supplier)
ì yang dihasilkan perusahaan
ì
Dapat dilakukan untuk data atribut dan
data variabel
ì Data atribut à mengklasifikasikan
produk terkait produk baik dan produk cacat
ì Data variabel à karakteristik kualitas ditunjukkan dalam setiap sampel à dilakukan penghitungan rata-rata
sampel dan deviasi standar sampel. Bila rata-rata sampel berada di luar
jangkauan penerimaan, maka produk tersebut akan ditolak
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
3
Acceptance
Sampling (AS)
Keuntungan dan Kerugian Sampling
Keuntungan
ì
Lebih murah
ì
Dapat meminimalkan
kerusakan
ì
Dapat memotivasi pemasok
bila ada penolakan bahan
baku
Kerugian
ì Adanya risiko menerima produk cacat atau menolak produk baik
ì Sedikitnya informasi mengenai produk
ì Membutuhkan perencanaan dan pendokumentasian prosedur pengambilan sampel
ì Tidak adanya jaminan mengenai sejumlah produk tertentu yang akan memenuhi spesifikasi
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
Pengujian yang dapat merusakkan produk
Biaya inspeksi yang sangat tinggi
100% inspeksi yang dilakukan memerlukan
waktu yang lama
Pemasok memiliki kinerja yang baik tetapi
beberapa tindakan pengecekan tetap harus dilaksanakan
Merupakan tanggungjawab perusahaan terhadap
produk yang dihasilkannya
Biaya untuk inspeksi 100% tinggi
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
5
Acceptance Sampling (AS)
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
6
Acceptance Sampling (AS)
DUA JENIS
PENGUJIAN
•
oleh produsen
(
the producer
test the lot for
outgoing quality
)
Sebelum
incoming quality
)
Setelah
pengiriman
Homogen : Diproduksi oleh mesin yang
sama, operator yang sama, bahan baku
umum, kira-kira waktu yang sama
à
pengujian menjadi lebih tepat
Lot besar lebih baik daripada
lot kecil
à
lebih ekonomis
Acak
à
semua produk yang ada
mempunyai kesempatan yang sama
untuk dipilih sebagai sampel (tidak
terjadi bias)
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
7
Acceptance Sampling (AS)
Pertimbangan
sebelum dilakukan
sampling
Merencanakan Kebutuhan Sampel
Secara Manual
Sampel
Tunggal
Sampel
Ganda
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
9
Acceptance Sampling (AS)
Teknik
Pengambilan
Sampel
ì Satu sampel diambil dari lot dan diputuskan untuk menerima atau menolak lot dasarkan hasil inspeksi sampel tersebut. Didefinisikan, ukuran lot N, ukuran sampel n dan jumlah penerimaan c.
ì Contoh:
N = 9000 n = 300 c = 2, artinya:
ì lot dengan ukuran 9000 unit, harus diinspeksi sebanyak 300 unit.
ì Jika dari 300 unit tersebut terdapat dua unit atau kurang yang tidak sesuai,
maka lot tersebut diterima.
ì Jika dari 300 unit tersebut terdapat tiga unit atau lebih yang tidak sesuai, maka lot tersebut ditolak.
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
10
Acceptance Sampling (AS)
Teknik
Pengambilan
Sampel
ì Pada rencana sampel ganda, keputusan terhadap hasil inspeksi dapat berupa:
ì Menerima lot
ì Menolak lot
ì Mengambil sampel berikutnya
2. Sampel Ganda (
double sampling
)
Kualitas
Bagus Lot diterima
Sampel kedua tidak
diperlukan
Kualitas
Buruk Lot ditolak
Sampel kedua tidak
diperlukan
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
11
Acceptance Sampling (AS)
Teknik
Pengambilan
Sampel
ì Rencana sampel ganda didefinisikan
sebagai berikut:
ì N = ukuran lot
ì n1 = ukuran sampel pada sampel pertama
ì c1 = jumlah penerimaan pada sampel
pertama
ì r1 = jumlah penolakan untuk sampel
pertama
ì n2 = ukuran sampel pada sampel kedua
ì c2 = jumlah penerimaan untuk kedua
sampel
ì r2 = jumlah penolakan untuk kedua
sampel
Indeks Kualitas
AQL– Acceptance Quality Level –
tingkat kualitas menurut produsen
LQL
– Limiting Quality Level –
tingkat kualitas menurut konsumen
IQL
– Indifference Quality Level –
tingkat kualitas diantara AQL dan LQL
AOQL
– Average Outgoing Quality Level –
untuk Rencana Penerimaan Sampel
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
15
Indeks Kualitas
AQL – Acceptance Quality Level – tingkat kualitas menurut produsen
ì merupakan proporsi maksimum dari cacat atau kesalahan yang diperbolehkan
ì merupakan persentase maksimum ketidaksesuaian atau banyaknya
ketidaksesuaian maksimum setiap 100 unit produk (ANSI ASQC Z1.4 (1993))
ì Resiko produsen adalah resiko yang diterima produsen karena menolak produk yang baik dalam inspeksinya (α)
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
16
Indeks Kualitas LQL – Limiting Quality Level – tingkat kualitas
menurut konsumen
ì Merupakan kualitas ketidakpuasan atau merupakan tingkat penolakan, probabilitas penerimaan LQL harus rendah.
ì Probabilitas tersebut dikenal dengan risiko konsumen (β) atau kesalahan tipe II
ì Risiko konsumen adalah risiko yang dialami konsumen karena terpaksa menerima produk yang cacat atau yang tidak sesuai.
ì Risiko konsumen merupakan probabilitas akan menerima produk pada tingkat LQL.
ì Probabilitas kesalahan tipe II =β, menunjukkan probabilitas penerimaan konsumen terhadap produk cacat.
ì LQL sering disebut dengan LTPD – lot tolerance
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
17
Indeks Kualitas
IQL – Indifference Quality Level – tingkat kualitas diantara AQL dan LQL
ì Diartikan sebagai tingkat kualitas pada probabilitas penerimaan 0,5 untuk rencana sampel tertentu.
ì Menekankan pada pemasok internal dan eksternal bahwa semua produk yang
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
18
Indeks Kualitas
AOQL – Average
Outgoing
Quality Level –
ì Suatu perkiraan hubungan yang berada diantara bagian kesalahan pada produk sebelum inspeksi (incoming quality) atau p dari bagian sisa kesalahan setelah inspeksi (outgoing quality)
ì Apabila incoming quality baik, maka
outgoing quality juga harus baik. Sebaliknya, bila incoming quality buruk, maka outgoing quality akan tetap baik (dengan asumsi tidak ada kesalahan dalam inspeksi)
ì Incoming quality sangat baik atau sangat
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
19
Indeks Kualitas
Karakteristik
Indeks (AQL, AOQL, dsb) yang digunakan untuk menentukan kualitas harus berdasarkan kebutuhan konsumen dan produsen
Risiko dalam pengambilan sample harus diketahui secara kuantitatif (kurva OC)
Pemeriksaan harus meminimalkan biaya inspeksi
Perencanaan harus menggunakan pengetahuan
Perencanaan harus fleksibel
Pengukuran yang diperlukan dalam perencanaan harus memberikan informasi yang bermanfaat
Pengukuran Untuk Evaluasi
Kinerja Sampel
Kurva OC
(
Operating
Characteristic
Curve
)
Kurva AOQ
(
Average Outgoing
Quality
)
Kurva ATI
(
Average Total
Inspection Curve
)
Kurva ASN
(
Average Sample
Number Curve
)
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
ì
Kurva Karakteristik Operasi
(
Operating Characteristic Curve / OC Curve
)
1
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
22
Pengukuran Untuk Evaluasi Kinerja Sampel
Operating
Characteristic
(OC) Curve (1)
ì Merupakan kurva probabilitas penerimaan terhadap produk yang dihasilkan. Untuk
menggambarkan kurva ini diperlukan rumus:
Pa=P(d≤c)
Keterangan:
ì Pa adalah probabilitas penerimaan
ì c adalah cacat produk yang disyaratkan
ì d adalah jumlah cacat yang terjadi
ì Kurva ini dilakukan dengan mencari hubungan antara probabilitas penerimaan (Pa) dengan bagian kesalahan dalam produk yang
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
23
ì Rumus Perhitungan
ì Perhitungan probabilitas penerimaan dapat digunakan tabel distribusi poisson
ì Apabila tidak ditemukan probabilitasnya
karena keterbatasan nilai np, maka digunakan cara interpolasi.
Pengukuran Untuk Evaluasi Kinerja Sampel
Operating
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
24
Pengukuran Untuk Evaluasi Kinerja Sampel
Operating
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
25
Pengukuran Untuk Evaluasi Kinerja Sampel
Operating
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
26
Contoh :
Diketahui N = 2000, n = 50, c = 2
Proporsi Kesalahan np Probabilitas
Penerimaan
Pengukuran Untuk Evaluasi Kinerja Sampel
Operating
05/11/14
Kurva OC untuk Sampel Tunggal
dengan
N = 2000, n = 50, c = 2
Pengukuran Untuk Evaluasi Kinerja Sampel
Operating
ì Gambaran mengenai sampel ganda adalah:
1. Ambil sampel yang pertama. Apabila
keputusannya jelas, diterima atau ditolak, maka proses pengambilan dan pengujian sampel berhenti.
2. Apabila tidak jelas keputusannya, maka diambil sampel kedua tanpa ada
pengembalian atau perbaikan dari sampel yang pertama
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
28
Pengukuran Untuk Evaluasi Kinerja Sampel
Operating
Characteristic
(OC) Curve (6)
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
29
Pengukuran Untuk Evaluasi Kinerja Sampel
Operating
Characteristic
(OC) Curve (6)
Perencanaan Sampel Ganda
(
Double Sampling Plans
)
ì
Keuntungan
ì Dapat mengurangi jumlah inspeksi
ì Memberikan kesempatan kedua kepada supplier
ì
Kekurangan
ì Bila inspeksi tidak dengan teliti, keuntungan ekonomis akan hilang
ì Pencatatan lebih rumit.
ì
Notasi yang digunakan:
ì n1 à sampel pertama yang diambil
ì n2 à sampel kedua yang diambil tanpa ada
pengembalian dari sampel pertama
ì c1 à cacat yang disyaratkan dari sampel pertama
ì c2 à cacat yang disyaratkan dari kedua sampel
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
30
Pengukuran Untuk Evaluasi Kinerja Sampel
Operating
Characteristic
(OC) Curve (6)
Perencanaan Sampel Ganda
(
Double Sampling Plans
)
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
31
Pengukuran Untuk Evaluasi Kinerja Sampel
Operating
Characteristic
(OC) Curve (6)
Perencanaan Sampel Ganda
(
Double Sampling Plans
)
ì
P
a= probabilitas penerimaan pada
sampel gabungan
ì
P
a I= probabilitas penerimaan pada
sampel pertama
ì
P
a II= Probabilitas penerimaan pada
sampel kedua
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
32
Pengukuran Untuk Evaluasi Kinerja Sampel
Operating
Characteristic
(OC) Curve (6)
Perencanaan Sampel Ganda
(
Double Sampling Plans
)
Contoh :
n
1=50 c
1=1
n
2=100 c
2=3
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
33
Pengukuran Untuk Evaluasi Kinerja Sampel
Operating
Characteristic
(OC) Curve (6)
Perencanaan Sampel Ganda
(
Double Sampling Plans
)
ì
Sampel kedua hanya akan diambil bila ada 2
atau 3 yg cacat pada sampel pertama yaitu
bila
1.
d
1=2 dan d
2=0 atau 1. Probabilitas
penerimaan
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
34
Pengukuran Untuk Evaluasi Kinerja Sampel
Operating
Characteristic
(OC) Curve (6)
Perencanaan Sampel Ganda
(
Double Sampling Plans
)
2.
d
1=3 dan d
2=0.Probabilitas penerimaan :
3.
Probabilitas penerimaan pada sampel
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
35
Pengukuran Untuk Evaluasi Kinerja Sampel
Operating
Characteristic
(OC) Curve (6)
Perencanaan Sampel Ganda
(
Double Sampling Plans
)
ì
Dilakukan apabila dari hasil pengambilan
sampel kedua masih ditemukan adanya
keraguan dalam informasi, apakah produk
tersebut akan diterima atau akan ditolak.
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
36
Pengukuran Untuk Evaluasi Kinerja Sampel
Operating
Characteristic
(OC) Curve (6)
ì
Kurva Tingkat Kualitas Output Rata-rata
(Average Outgoing Quality Curve / AOQ Curve)
2
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
38
Pengukuran Untuk Evaluasi Kinerja Sampel
Average
Outgoing Quality
(AOQ) Curve (1)
ì
Average Outgoing Quality
(AOQ)
merupakan salah satu teknik evaluasi
untuk memperbaiki perencanaan
pengambilan sampel.
ì
Untuk membuat kurva AOQ dapat
digunakan tabel kurva OC dengan
menambahkan kolom AOQ.
ì
Pada AOQ diasumsikan bahwa lot
yang ditolak akan diperbaiki atau
ditukar dengan unit yang 100% bagus
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
39
Pengukuran Untuk Evaluasi Kinerja Sampel
Average
Outgoing Quality
(AOQ) Curve (2)
Contoh:
Menggunakan contoh yang sama dengan contoh soal pada kurva OC, maka diperoleh tabel berikut ini:
Analisis kurva :
• Ketika incoming Quality memiliki prosentase noncorforming
sebesar 2%, maka persentase nonconforming pada AOQ sebesar 1.46%.
• Ketika incoming quality memiliki persentase nonconforming
sebesar 6%, maka persentase nonconforming pada AOQ sebesar 0.64%
• Hal tersebut karena dilakukan perbaikan pada lot yang
ditolak, sehingga nilai AOQ selalu lebih baik dari incoming quality.
• Berdasarkan perhitungan tersebut diperoleh suatu batasan
maksimum yang menunjukkan kemungkinan terburuk rata- rata kualitas yang dihasilkan, titik tersebut disebut Average
ì
Kurva Inspeksi Total
(
Average Total Inspection Curve / ATI Curve
)
3
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
42
Pengukuran Untuk Evaluasi Kinerja Sampel
Average Total
Inspection (ATI)
Curve (1)
ì ATI menunjukkan banyaknya unit yang diinspeksi oleh konsumen dan produsen. ì Teknik ini mengasumsikan bahwa lot yang
dikoreksi, akan diinspeksi 100%.
ì Jika lot yang datang tidak mengandung unit-unit yang cacat, maka tidak akan ada lot yang ditolak, sehingga jumlah inspeksi untuk setiap lot sebanyak ukuran sampel n.
ì Jika seluruh unit cacat, maka lot yang datang akan diinspeksi
ì 100% dan jumlah unit yang akan diperiksa sebanyak ukuran lot N.
ì Jika kualitas lot berada pada 0 < P < 1, maka rata-rata jumlah unit yang diinspeksi akan
bervariasi antara n hingga N.
ì Formulasi ATI untuk single sampling
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
44
Pengukuran Untuk Evaluasi Kinerja Sampel
Average Total
Inspection (ATI)
Curve (3)
ì Berdasarkan kurva, ketika kualitas proses mendekati 0% untuk nonconforming, maka rata-rata jumlah yang diinspeksi mendekati ukuran sampel n. ketika kualitas proses sangat buruk, misalnya, 9%
nonconforming, maka akan banyak lot yang akan ditolak. Bentuk kurva ATI akan membentuk asimtot.
ì Ketika persentasi nonconforming meningkat, kurva akan didominasi oleh jumlah yang diinspeksi
produsen.
ì Berdasarkan kurva, ketika kualitas proses mendekati 0% untuk nonconforming, maka rata-rata jumlah yang diinspeksi mendekati ukuran sampel n. ketika kualitas proses sangat buruk, misalnya, 9%
nonconcorming, maka akan banyak lot yang akan ditolak. Bentuk kurva ATI akan membentuk asimtot.
ì Ketika persentasi nonconforming meningkat, kurva akan didominasi oleh jumlah yang diinspeksi
ì
Banyaknya Sampel Rata-rata
(
Average Sample Number Curve / ASN Curve
)
4
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
46
Pengukuran Untuk Evaluasi Kinerja Sampel
Average Sample
Number (ASN)
Curve
ì
ASN adalah rata-rata banyaknya unit
yang diuji untuk membuat suatu
keputusan
ì
Asumsinya inspeksi tidak hanya
dibatasi pada sample tunggal
ì
Contoh
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
47
Pengukuran Untuk Evaluasi Kinerja Sampel
Average Sample
Number (ASN)
Curve
ì Untuk sample tunggal maka ukuran jumlah sample rata-rata adalah sama dengan ukuran sample
ì Untuk sample ganda jumlah sample rata-rata dirumuskan dengan:
ASN = n1P1 + (n1 + n2)(1 – P1) = n1 + n2(1 – P1)
dimana: P1 = PaI + P
rI
PaI =probabilitas lot diterima pada sampel
pertama
PrI = probabilitas lot ditolak pada sampel pertama
P1 = probabilitas yg digunakan untuk membuat keputusan l lot pada sampel pertama
P1 = P(produk yang diterima pada sample
pertama)+P(produk yang ditolak pada sample pertama)
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
48
Pengukuran Untuk Evaluasi Kinerja Sampel
Average Sample
Number (ASN)
Curve
ì Diketahui
ì N = 3000
ì n1 = 40 c1 = 1 r1 = 4
ì n2 = 80 c2 = 3 r2 = 4
ì Misal nilai proporsi kerusakan 0,02 maka tentukan nilai ASN?
Contoh Studi Kasus
P1 = P(d≤c1)+P(d≥r1)
P1 = P(d≤1|n1p=40(0,02))+P(x≥4|n1p=40(0,02)) P1 = P(d≤1|n1p=0,8)+P(x≥4|n1p=0,8))
P1 = 0,808+(1-0,991) P1 = 0,817
ASN = n1+n2(1-P1) ASN = 40+80(1-0,817) ASN = 54,64
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
49
Pengukuran Untuk Evaluasi Kinerja Sampel
Average Sample
Number (ASN)
Curve
Contoh Studi Kasus
proporsi Probabilitas penerimaan Banyaknya sample rata-rata
0.01 0.939 44.88
05/11/14 www.debrina.lecture.ub.ac.id
50
Pengukuran Untuk Evaluasi Kinerja Sampel